Anda di halaman 1dari 6

Laporan Praktikum Teknologi Pencegahan Pencemaran

“Pabrik Tahu Pak Budi Amiarso Boyolali”

BAB III

DESKRIPSI INSTANSI

3.1. Lokasi Pabrik Tahu


Kami melaksanakan praktikum di Pabrik Tahu Pak Budi Amiarso yang
beralamatkan di Dusun Kanoman RT 02/RW 08, Kelurahan Gagak Sipat,
Kecamatan Ngemplak, Kabupaten Boyolali. Pabrik tahu ini mempunyai
kapasitas 2 sampai 2,5 kwintal/hari. Lokasi pabrik tahu ini bertepatan di depan
rumah pemilik usaha tahu yaitu Pak Budi Amiarso.
3.2. Diagram Alir Proses Pembuatan Tahu
Proses pembuatan tahu yang dilakukan Pabrik Tahu Pak Budi Amiarso
dapat digambarkan pada diagram alir sebagai berikut:

Air bekas pencucian Sungai/Kali

Perendaman Pencucian Penggilingan


Kedelai
selama 2-3 jam selama 1 jam

Makanan Ampas Penyaringan Perebusan


Ternak Tahu

Bahan Bakar
Biogas IPAL Sari Kedelai
(Biodigester)
Pupuk Cair
Organik Fermentasi
Limbah cair tahu Asam

Pemotongan Percetakan
Bubur Kedelai

Tahu

Gambar 1. Diagram alir pembuatan tahu di Pabrik Tahu Pak Budi Amiarso.

Program Studi Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta 2019
Laporan Praktikum Teknologi Pencegahan Pencemaran
“Pabrik Tahu Pak Budi Amiarso Boyolali”

3.3. Spesifikasi Alat dan Bahan dalam Pembuatan Tahu


3.3.1. Alat
Alat yang digunakan dalam pembuatan tahu di Pabrik Tahu Pak
Budi Amiarso sama dengan alat yang digunakan pada pabrik tahu
lainnya. Alat yang digunakan dalam pembuatan tahu antara lain:
1. Ember untuk wadah kedelai dan tahu yang sudah jadi.
2. Filtrasi atau penyaring ampas kedelai.
3. Ketel untuk perebusan bubur kedelai.
4. Pisau untuk memotong tahu.
5. Pencetak tahu
6. Penggiling
3.3.2. Bahan
Bahan yang digunakan dalam pembuatan tahu di Pabrik Tahu Pak
Budi Amiarso adalah sebagai berikut:
1. Kedelai sebagai bahan baku dalam pembuatan tahu.
2. Air bersih sebagai bahan pendukung yang digunakan untuk proses
perendaman, pencucian, penggilingan, perebusan, dan fermentasi.
3. Asam cuka dengan kadar sekitar 5% yang dibuat sendiri oleh Pak Budi
digunakan untuk fermentasi.
3.4. Produk yang Dihasilkan
Produk yang dihasilkan dari aktivitas Pabrik Tahu Pak Budi Amiarso ada
dua, yaitu produk utama dan produk samping. Produk utama yang dihasilkan
yaitu tahu. Tahu yang diproduksi di pabrik tahu ini hanya tahu putih. Produk
samping yang dihasilkan ada yang diolah untuk menunjang perekonomian
masyarakat sekitar dan ada yang langsung dibuang ke sungai karena tidak
membahayakan lingkungan.
Produk samping yang dihasilkan yaitu pertama, air bekas perendaman
dan pencucian kedelai. Air limbah tersebut langsung dibuang ke sungai karena
tidak membahayakan lingkungan. Kedua, limbah ampas kedelai yang
dimanfaatkan oleh masyarakat sekitar untuk makanan ternak yang bernilai
ekonomis karena dapat membantu pengeluaran warga untuk biaya pakan ternak.

Program Studi Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta 2019
Laporan Praktikum Teknologi Pencegahan Pencemaran
“Pabrik Tahu Pak Budi Amiarso Boyolali”

Selain itu, ampas kedelai juga dapat diolah kembali menjadi produk makanan
yaitu tempe gambus. Ketiga, limbah cair tahu merupakan limbah utama dari
pembuatan tahu ini. Limbah cair tahu ini dihasilkan dari proses fermentasi.
Limbah cair tahu perlu diolah kembali karena memiliki kandungan yang
berbahaya bagi lingkungan jika tidak diolah. Di Pabrik Tahu Pak Budi Amiarso
limbah cair tahu diolah di dalam IPAL (Instalasi Pengolahan Air Limbah)
dengan metode biodigester. Limbah cair tahu disalurkan ke dalam IPAL dan
kemudian diolah menjadi bahan bakar biogas. Bahan bakar biogas ini
disalurkan ke rumah-rumah warga untuk kebutuhan rumah tangga seperti
memasak.
3.5. K3 (Kesehatan dan Keselamatan Kerja) Pabrik Tahu
Keselamatan kerja merupakan serangkaian usaha yang harus dilakukan
untuk mencegah adanya keselamatan kerja, serta untuk memperbaiki suasana
kerja yang aman, tentram, dan menyenangkan baik fisik maupun ekonomis bagi
segenap karyawan dalam rangka mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Sistem
K3 pada Pabrik Tahu Pak Budi Amiarso ini menggunakan sepatu boot agar
tidak terpleset karena tempat pembuatan tahu merupakan tempat yang basah,
celemek plastik juga dipakai oleh pegawai agar baju tidak basah. Selain itu,
pegawai diberi masker dan sarung tangan untuk mengoperasional ketel dan
menjaga kehigienisan produk tahu.
3.6. Pengolahan Limbah Tahu
Limbah tahu memiliki dua jenis limbah, yaitu limbah padat dan limbah
cair. Limbah padat tahu yaitu berupa ampas kedelai. Limbah padat tahu ini
tidak terlalu berbahaya bagi lingkungan namun, masih bisa dimanfaatkan
kembali menjadi produk yang lebih berguna yaitu dengan mengolahnya
menjadi pakan ternak. Kemudian ampas kedelai bisa diolah kembali menjdi
produk makanan yaitu tempe gambus.
Pengolahan limbah cair tahu dilakukan di dalam IPAL dengan metode
biodigester. Limbah cair tahu disalurkan melalui pipa-pipa, kemudian masuk ke
dalam IPAL yang berada di dalam tanah. Di dalam IPAL tersebut limbah cair
tahu diolah menjadi bahan bakar biogas oleh biodigester. Biodigester bekerja

Program Studi Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta 2019
Laporan Praktikum Teknologi Pencegahan Pencemaran
“Pabrik Tahu Pak Budi Amiarso Boyolali”

dengan bakteri anaerob. Bakteri anaerob membutuhkan waktu 2-3 minggu


untuk tumbuh dan menghasilkan gas metan (CH4) dari limbah cair tahu. Gas
metan ini yang dijadikan sebagai bahan bakar biogas. Setelah menjadi biogas
kemudian dialirkan ke rumah warga menggunakan pipa. Selain menghasilkan
biogas, di dalam IPAL limbah cair tahu juga menghasilkan limbah cair yang
nantinya dimanfaatkan sebagai pupuk cair organik.

Program Studi Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta 2019
Laporan Praktikum Teknologi Pencegahan Pencemaran
“Pabrik Tahu Pak Budi Amiarso Boyolali”

BAB IV

TUGAS KHUSUS

4.1. Kesehatan dan Keselamatan Kerja


Pada hakekatnya kesalamatan dan kesehatan kerja adalah ilmu
multidisiplin yang menerapkan upaya pemeliharaan dan peningkatan kondisi
lingkungan kerja, keamanan kerja, kesalamatan, dan kesehatan tenaga kerja.
Keselamatan dan kesehatan kerja bagi seorang tenaga kerja sangat diperlukan,
karena hal tersebut sangat berpengaruh dalam melakukan proses produksi suatu
pekerjaan. Keselamatan dan kesehatan kerja harus diperhatikan oleh setiap
tenaga kerja agar proses produksi dalam pekerjaan berjalan dengan aman dan
baik.
Bagi seorang pekerjaa pabrik tahu, keselamatan dan kesehatan kerja
sangat diperlukan, oleh karena itu setiap pekerja harus memahami tata cara
yang benar dalam proses pembuatan tahu agar keselamatan dan kesehatan kerja
dapat tercipta di lingkungan pekerjaan. Berdasarkan pengamatan yang telah
dilakukan, para pekerja di Pabrik Tahu Pak Budi Amiarso hanya memakai alat
pelindung diri (APD) berupa sepatu boot, masker, dan celemek plastik. Sepatu
boot dipakai agar tidak tergelincir karena tempat pembuatan tahu sangat licin.
Masker digunakan pada saat perebusan kedelai di ketel agar uapnya tidak
terkena muka sehingga tidak panas. Celemek plastik digunakan agar baju tidak
basah saat terkena air. Sebenarnya untuk sistem K3 yang diterapkan di Pabrik
Tahu Pak Budi Amiarso ini kurang, karena hanya memakai sepatu boot,
masker, dan celemek plastik. Padahal sarung tangan juga penting, karena pada
proses pembuatan tahu terdapat penggunaan bahan kimia contohnya asam asetat
atau asam cuka. Asam cuka ini jika terkena kulit dapat menyebabkan iritasi.
Peningkatan kesadaran akan K3 dapat dilakukan dengan adanya sosialisasi
mengenai pentingnya penerapan K3.
Dalam penerapan K3 dalam segi proses produksi, pabrik ini telah
menggunakan pengontrol tekanan dan pada perebusan menggunakan steam.
Dalam pengolahan limbanya telah menggunakan biodigester. Pengontrolan

Program Studi Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta 2019
Laporan Praktikum Teknologi Pencegahan Pencemaran
“Pabrik Tahu Pak Budi Amiarso Boyolali”

tekanan dilakukan agar tidak terjadi overpressure pada proses perebusan


menggunakan steam. Sedangkan, biodigester merupakan upaya penanganan
limbah cair tahu yang dapat merusak lingkungan. Biodigester ini alat yang
digunakan untuk mengolah limbah cair tahu menjadi bahan bakar biogas dan
juga pupuk cair organik.
4.2. Perbandingan Pengolahan Limbah dengan Jurnal
Pengolahan limbah cair tahu pada Pabrik Tahu Pak Budi Amiarso
dilakukan menggunakan biodigester yaitu alat untuk mengubah limbah cair tahu
menjadi bahan bakar biogas dan hasil samping dari pengolahan limbah cair tahu
pun bisa dimanfaatkan sebagai pupuk cair organik. Pada jurnal yang dipakai
oleh kelompok kami yang berjudul “PENGARUH PENGGUNAAN
SARINGAN PASIR CEPAT TERHADAP PENURUNAN KADAR BOD
DAN COD PADA SISTEM PENGOLAHAN LIMBAH TAHU DI
GAMPONG REULOH” menggunakan sistem Saringan Pasir Cepat untuk
pengolahan limbah cair tahu. Sistem tersebut untuk mengurangi kadar BOD,
COD, dan TSS pada limbah cair tahu. Namun masih terdapat kekurangan dalam
pengolahan limbah cair tahu pada jurnal yang kami pilih, yaitu tidak dapat
menghilangkan bau yang ada di limbah cair tahu.
4.3.

Program Studi Teknik Kimia


Fakultas Teknik
Universitas Muhammadiyah Surakarta 2019

Anda mungkin juga menyukai