Anda di halaman 1dari 7

ANALISIS PERILAKU MASALAH KESEHATAN

OLEH:
SANDRA RAFIKA AYU HARAHAP
NIM : 171000260

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS


AKADEMIK MATA KULIAH PROMOSI KESEHATAN
II

TA. 2019/2020

KELAS C

FAKULTAS KESEHATAN MASYARAKAT


UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
MEDAN

2019
ANALISIS PERILAKU MASALAH KESEHATAN
Demam Berdarah Dengue (DBD)

 Penyebab timbulnya masalah DBD:

Tinggal atau Tidak membuang Kurangnya


berpergian ke area sampah pada pengetahuan
tropis. tempatnya

Jarang
membersihkan bak Tidak mampu Membiarkan
mandi membeli losion anti genangan air yang
nyamuk/kelambu ada

Faktor Perilaku Faktor non Perilaku


1. Tidak membuang sampah pada (T) 1. Tinggal atau berpergian ke area
tropis. (G)
2. Kurangnya pengetahuan (P)
2. Tidak mampu membeli losion
3. Jarang membersihkan bak mandi (T) anti nyamuk/kelambu (E)

4. Membiarkan genangan air yang ada


(T)

 Mengidentifikasi perilaku yang dapat mencegah timbulnya masalah


kesehatan dan perilaku yang berhubungan dengan perawatan atau
pengobatan
1. Tidak menjaga kebersihan kamar
2. Tidak menggunakan kelambu/memakai losion anti nyamuk
3. Tidak menutup tempat tampungan air
4. Membiarkan sampah bertumpuk dan tidak menguburnya
 Mengurutkan faktor perilaku berdasarkan besarnya pengaruh
terhadap masalah kesehatan
1. Tidak menggunakan kelambu/memakai losion anti nyamuk
2. Membiarkan sampah bertumpuk dan tidak menguburnya
3. Tidak menjaga kebersihan kamar
4. Tidak menutup tempat tampungan air

 Mengurutkan faktor perilaku berdasarkan kemungkinan untuk


diubah
1. Tidak menjaga kebersihan kamar
2. Tidak menutup tempat tampungan air
3. Membiarkan sampah bertumpuk dan tidak menguburnya

 Menetapkan perilaku yang menjadi sasaran kegiatan pemberdayaan


1. Tidak menjaga kebersihan kamar
2. Membiarkan sampah bertumpuk dan tidak menguburnya

 Menetapkan tujuan perubahan perilaku yang ingin dicapai


Membuat masyarakat menjadi lebih sadar akan bahaya penyakit
DBD dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar agar terbebas dari
nyamuk khususnya nyamuk Aedes aegypti.

ISPA (Infeksi Saluran Pernafasan Akut)

 Penyebab timbulnya ISPA:

Rendahnya sistem Udara yang lembap Seorang penderita


kekebalan tubuh ISPA tidak menutup
hidung saat bersin

Kurang Memiliki kebiasaan Kurang berolahraga


mengkonsumsi merokok
makanan bervitamin
Faktor Perilaku Faktor non Perilaku
1. Rendahnya sistem kekebalan tubuh 1. Udara yang lembap (G)
(T)
2. Seorang penderita ISPA lainnya
2. Kurang mengkonsumsi makanan tidak menutup hidung saat bersin
bervitamin (T) (S)

3. Memiliki kebiasaan merokok (T)

4. Kurang berolahraga (T)


 Mengidentifikasi perilaku yang dapat mencegah timbulnya masalah
kesehatan dan perilaku yang berhubungan dengan perawatan atau
pengobatan
1. Kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung serat dan vitamin
2. Kurang melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga
3. Memiliki kebiasaan merokok

 Mengurutkan faktor perilaku berdasarkan besarnya pengaruh


terhadap masalah kesehatan
1. Memiliki kebiasaan merokok
2. Kurang melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga
3. Kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung serat dan vitamin

 Mengurutkan faktor perilaku berdasarkan kemungkinan untuk


diubah
1. Memiliki kebiasaan merokok
2. Kurang melakukan aktivitas fisik seperti berolahraga
3. Kurang mengkonsumsi makanan yang mengandung serat dan vitamin

 Menetapkan perilaku yang menjadi sasaran kegiatan pemberdayaan


1. Memiliki kebiasaan merokok

 Menetapkan tujuan perubahan perilaku yang ingin dicapai


Membuat masyarakat berhenti dari kebiasaannya merokok dan
lebih menerapkan pola hidup sehat, berolahraga, mengkonsumsi buah-
buahan dan sayuran, karena tubuh sehat berasal dari kebiasaan yang sehat
pula.

Diare

 Penyebab timbulnya diare pada anak:

Mengkomsumsi Kurang pengawasan Jajan sembarangan


makanan yang orangtua
pedas

Tidak tersedianya Tidak mencuci Mengkonsumsi


sumber air bersih tangan pakai sabun makanan mentah
sebelum makan

Tidak menjaga Terinfeksi virus atau Tidak memotong


kebersihan bakteri dari kuku
peralatan makan lingkungan sekitar
Faktor Perilaku Faktor non Perilaku
1. Mengkomsumsi makanan yang pedas 1. Tidak tersedianya sumber air bersih
(T) (S)

2. Kurang pengawasan orangtua (T) 2. Terinfeksi virus atau bakteri dari


lingkungan sekitar (S)
3. Jajan sembarangan (T)

4. Tidak mencuci tangan pakai sabun


sebelum makan (T)

5. Mengkonsumsi makanan mentah (T)

6. Tidak menjaga kebersihan peralatan


makan (T)

7. Tidak memotog kuku (T)

 Mengidentifikasi perilaku yang dapat mencegah timbulnya masalah


kesehatan dan perilaku yang berhubungan dengan perawatan atau
pengobatan
1. Tidak mencuci tangan dengan bersih memakai sabun
2. Membiarkan kuku panjang dan tidak memotongnya
3. Tidak menjaga kebersihan peralatan makan
4. Memakan makanan mentah dan juga makanan pedas

 Mengurutkan faktor perilaku berdasarkan besarnya pengaruh


terhadap masalah kesehatan
1. Tidak mencuci tangan dengan bersih pakai sabun
2. Membiarkan kuku panjang dan tidak memotongnya
3. Tidak menjaga kebersihan peralatan makanan
4. Memakan makanan mentah dan juga makanan pedas

 Mengurutkan faktor perilaku berdasarkan kemungkinan untuk


diubah
1. Tidak mencuci tangan dengan bersih pakai sabun
2. Membiarkan kuku panjang dan tidak memotongnya
3. Tidak menjaga kebersihan peralatan makanan

 Menetapkan perilaku yang menjadi sasaran kegiatan pemberdayaan


1. Tidak mencuci tangan dengan bersih pakai sabun

 Menetapkan tujuan perubahan perilaku yang ingin dicapai


Membuat masyarakat menerapkan perilaku Cuci Tangan Pakai
Sabun (CPTS) agar terhindar dari berbagai masalah kesehatan terutama
diare.

DAFTAR PUSTAKA

https://jikm.unsri.ac.id/index.php.jikm/download/496/pdf. Diakses pada tanggal


24 Maret 2019 pukul 19:31 WIB

http://ejournal.litbang.depkes.go.id/index.php/jek/article/view/3831. Diakses pada


tanggal 24 Maret 2019 pukul 19:36 WIB

https://media.neliti.com/media/publications/53636-ID-demam-berdarah-dengue-
epidemiologi-patog.pdf. Diakses pada tanggal 24 Maret 2019 pukul 19:40 WIB

http://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/medula/article/view/311. Diakses
pada tanggal 24 Maret 2019 pukul 19:43 WIB

http://journal.ui.ac.id/index.php/health/article/viewFile/644/629. Diakses pada


tanggal 24 Maret 2019 pukul 19:46 WIB

http://journal.fkm.ui.ac.id/epid/article/download/1313/628. Diakses pada tanggal


24 Maret 2019 pukul 20:21 WIB

https://ojs.unud.ac.id/index.php/eum/article/view/31485/19206. Diakses pada


tanggal 24 Maret 2019 pukul 20:24 WIB
https://ejournal.bsi.ac.id/ejurnal/index.php/jk/article/download/137/103. Diakses
pada tanggal 24 Maret 2019 pukul 20:33 WIB

http://journal.uin-alauddin.ac.id/index.php/higiene/article/download/3701/3374.
Diakses pada tanggal 24 Maret 2019 pukul 20:37 WIB

http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JIK/article/download/4990/4246. Diakses pada


tanggal 24 Maret 2019 pukul 20:41 WIB

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/jhealthedu/article/view/13867/8956.
Diakses pada 24 Maret 2019 pukul 20:45 WIB

http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/download/710/566. Diakses pada


tanggal 24 Maret 2019 pukul 20:48 WIB

http://jurnal.fk.unand.ac.id/index.php/jka/article/download/720/576. Diakses pada


tanggal 24 Maret 2019 pukul 20:52 WIB

http://www.journal.unair.ac.id/download-fullpapers-pmnj4be06ad84dfull.pdf.
Diakses pada tanggal 24 Maret 2019 pukul 20:54 WIB

http://www.jurnal.unsyiah.ac.id/JIK/article/download/8762/7125. Diakses pada


tanggal 24 Maret 2019 pukul 20:59 WIB

Anda mungkin juga menyukai