Anda di halaman 1dari 9

Nama : Meuthia Amalia

NIM : 221000335
Kelas :D
Mata Kuliah : Dasar Promosi Kesehatan
Dosen : Lita Sri Andayani, SKM., M.Kes

ANALISIS PERILAKU MASALAH KESEHATAN

1) DIARE PADA ANAK BALITA USIA 1-5 TAHUN DI KELURAHAN BAGAN


DELI WILAYAH KERJA PUSKESMAS BELAWAN MEDAN
 Penyebab timbulnya masalah Diare :

Tidak tersedianya Tingkat sosial Jarang memotong


Tidak adanya jamban yang dan Pengetahuan ibu
ekonomi yang
sumber air bersih memenuhi syarat membersihkan yang kurang
kesehatan rendah
kuku

Kontaminasi
Personal higiene Buang air besar makanan dan Tidak cuci tangan Keracunan
yang tidak baik tidak pada jamban minuman yang pakai sabun Makanan
tercemar tinja

Daerah beriklim
Alergi Malnutrisi
panas dan lembab

Faktor Perilaku Faktor non Perilaku


1. Jarang memotong dan membersihkan kuku 1. Daerah beriklim panas dan lembab(G)
(T) 2. Tidak adanya sumber air bersih (S)
2. Pengetahuan ibu yang kurang(P) 3. Tidak tersedianya jamban yang
3. Buang air besar tidak pada jamban (T) memenuhi syarat kesehatan (S)
4. Kontaminasi makanan dan minuman yang 4. Tingkat sosial ekonomi yang rendah
tercemar tinja(T) (SBE)
5. Personal higiene yang tidak baik(T) 5. Tidak cuci tangan pakai sabun (S)
6. Malnutrisi(T) 6. Alergi (G)
7. Keracunan Makanan(T)
 Mengidentifikasi perilaku yang dapat mencegah timbulnya masalah kesehatan dan
perilaku yang berhubungan dengan perawatan atau pengobatan
1. Jarang memotong dan membersihkan kuku
2. Buang air besar tidak pada jamban
3. Tidak cuci tangan pakai sabun
4. Tidak adanya sumber air bersih
5. Kontaminasi makanan dan minuman yang tercemar tinja
6. Tingkat sosial ekonomi yang rendah
7. Personal higiene yang tidak baik
8. Malnutrisi
9. Keracunan Makanan
10. Alergi
11. Tidak tersedianya jamban yang memenuhi syarat kesehatan
 Mengurutkan faktor perilaku berdasarkan besarnya pengaruh terhadap masalah
kesehatan
1. Personal higiene yang tidak baik
2. Tidak cuci tangan pakai sabun
3. Jarang memotong dan membersihkan kuku
4. Kontaminasi makanan dan minuman yang tercemar tinja
5. Tidak adanya sumber air bersih
6. Buang air besar tidak pada jamban
7. Tingkat sosial ekonomi yang rendah
8. Keracunan Makanan
9. Alergi
10. Malnutrisi
 Mengurutkan faktor perilaku berdasarkan kemungkinan untuk diubah
1. Personal higiene yang tidak baik
2. Kontaminasi makanan dan minuman yang tercemar tinja
3. Malnutrisi
 Menetapkan perilaku yang menjadi sasaran kegiatan pemberdayaan

1. Personal hygiene yang tidak baik


2. Mengonsumsi makanan/minuman yang terkontaminasi tinja
3. Kurangnya asupan kebutuhan tubuh sehingga mudah terinfeksi bakteri

 Menetapkan tujuan perubahan perilaku yang ingin dicapai ( kalimat positif)

1. Menjaga personal hygiene dengan baik seperti mencuci tangan sebelum/sesudah


makan, memotong dan membersihkan kuku secara berkala.
2. Lebih waspada dalam membeli dan menyimpan makanan agar untuk menjaga
kebersihan makanan, seperti membeli makanan di tempat makan yang bersih dan
higienis dan menyimpan makanan di lemari atau tutup makanan dengan tudung saji
agar makanan tidak di hinggapi hewan/serangga pembawa agent penyakit.
3. Mengikuti pola makan sehat dengan memakan makanan yang mengandung
karbohidrat, protein dan lemak untuk memenuhi nutrisi dan menjaga kekebalan
tubuh.

Daftar Pustaka
http://jurnal.unprimdn.ac.id/index.php/JKPI/article/view/1155/63
http://repository.poltekkes-denpasar.ac.id/4074/3/bab%202.pdf
file:///C:/Users/INFINIX/Downloads/643-Article%20Text-4140-5-10-20211118.pdf
https://lib.ui.ac.id/file?file=digital/124034-S-5473-Hubungan%20jenis-Literatur.pdf
http://repositori.unsil.ac.id/6207/6/BAB%20II.pdf
2) ISPA PADA BALITA USIA 1-5 TAHUN DI KOTA MEDAN
 Penyebab timbulnya masalah ISPA

Orang tua seorang Sistem ventilasi, dan Lingkungan yang


status gizi
perokok kelembaban yang buruk jauh dari kata sehat

status imunisasi pemberian ASI


berat badan lahir pemberian vitamin A
balita eksklusif

jenis kelamin dan Tingkat sosisal pengetahuan ibu


makanan prelakteal
umur balita ekonomi rendah kurang

Faktor Perilaku Faktor non Perilaku


1. Orang tua seorang perokok (P) 1. Sistem ventilasi, dan kelembaban
2. Status gizi rendah(P) yang buruk(S)
3. Pengetahuan ibu rendah(P) 2. Lingkungan yang jauh dari kata
4. Pemberian ASI ekslusif(P) sehat(S)
5. Pemberian vitamin A(P) 3. Tingkat social ekonomi
6. Berat badan bayi lahir rendah(P) rendah(SBE)
7. Status imunisasi balita(P)
8. Pola hidup tidak teratur (P)
9. Makanan Prelakteal(P)

 Mengidentifikasi perilaku yang dapat mencegah timbulnya masalah kesehatan dan


perilaku yang berhubungan dengan perawatan atau pengobatan
1. Orang tua seorang perokok
2. Status gizi rendah
3. Pengetahuan ibu rendah
4. Pemberian ASI ekslusif
5. Pemberian vitamin A
6. Berat badan bayi lahir rendah
7. Status imunisasi balita
8. Pola hidup tidak teratur
9. Makanan Prelakteal
10. Lingkungan yang jauh dari kata sehat
 Mengurutkan faktor perilaku berdasarkan besarnya pengaruh terhadap masalah
kesehatan
1. Orang tua seorang perokok
2. Status gizi rendah
3. Pengetahuan ibu rendah
4. Pemberian ASI ekslusif
5. Pemberian vitamin A
6. Berat badan bayi lahir rendah
7. Status imunisasi balita
8. Pola hidup tidak teratur
9. Makanan Prelakteal
10. Lingkungan yang jauh dari kata sehat

 Mengurutkan faktor perilaku berdasarkan kemungkinan untuk diubah


1. Orang tua seorang perokok
2. Status gizi rendah
3. Pemberian vitamin A
4. Status imunisasi balita
5. Pemberian ASI ekslusif

 Menetapkan perilaku yang menjadi sasaran kegiatan pemberdayaan


1. Kebiasaann merokok
2. Kurangnya kebutuhan nutrisi balita untuk perkembangan dan pertumbuhan antibody
agar mencegah terjadinya infeksi dalam tubuh
3. Kurangnya pemberian vitamin A, alternatif vitamin A banyak terdapat pada sayur
dan buah seperti wortel, bayam, semangka, dan, jambu biji.
4. Melakukan imunisasi balita yang bertujuan memperkuat kekebalan daya tahan tubuh
anak terhadap infeksi
5. ASI mengandung zat kekebalan tubuh yang mampu melindungi anak dari berbagai
penyakit infeksi, khususnya di saluran pencernaan dan pernapasan.
 Menetapkan tujuan perubahan perilaku yang ingin dicapai
1. Perokok menjadi sadar akan bahaya merokok agar bisa mulai untuk mengurangi dan
berhenti merokok untuk mengurangi resiko terkena ISPA
2. Memulai pola hidup sehat dengan mengonsumsi karbohidrat protein dan lemak agar
mendapatkan gizi dan nutrisi seimbang
3. Memberikan sumplemen vitamin atau menggunakan alternatif mengonsumsi sayuran
dan buah buahan yang mengandung vitamin A
4. Memberikan anak ASI ekslusif karena anak yang diberi ASI eksklusif nyata nya akan
lebih sehat dan lebih jarang sakit dibandingkan anak yang tidak diberi ASI eksklusif.
5. Jadi anak yang telah mendapatkan imunisasi lengkap tubuhnya akan bertambah
kekebalan tubuhnya sehingga tidak mudah terserang penyakit yang sering dialami
oleh anak seperti penyakit ISPA

Daftar Pustaka

http://rcipublisher.org/ijohm/index.php/ijohm/article/view/71
http://jurnal.univrab.ac.id/index.php/jomis/article/view/2199
http://journal.scientic.id/index.php/sciena/article/view/26
http://publikasi.lldikti10.id/index.php/endurance/article/view/232
https://phpmajournal.org/index.php/phpma/article/view/98
3) KERAWANAN PENYAKIT DEMAM BERDARAH DENGUE DI KOTA
MEDAN
 Penyebab timbulnya masalah Demam Berdarah Dengue :

Kondisi iklim(Suhu,
Meningkatnya Tingkat sosial ekonomi
kelembaban dan curah
kepadatan penduduk yang rendah
hujan)

tidak menggunakan
kebiasaan Pengetahuan ibu yang penggunaan obat anti
menggantung pakaian kurang nyamuk

Kurangnya Kurang
Kebiasaan tidak
pencahayaan dalam memperhatikan
membersihkan TPA
rumah kebersihan lingkungan

Faktor Perilaku Faktor non Perilaku


1. Meningkatnya kepadatan penduduk(T) 1. Kondisi iklim(Suhu, kelembaban
2. kebiasaan menggantung pakaian(T) dan curah hujan) (G)
3. tidak menggunakan penggunaan obat anti 2. Tingkat sosial ekonomi yang
nyamuk(T)
rendah (SBE)
4. Kurang memperhatikan kebersihan
lingkungan(T) 3. Kurangnya pencahayaan dalam
5. Pengetahuan ibu yang kurang(P) rumah(S)
6. Kebiasaan tidak membersihkan TPA(T)

 Mengidentifikasi perilaku yang dapat mencegah timbulnya masalah kesehatan dan


perilaku yang berhubungan dengan perawatan atau pengobatan
1. Meningkatnya kepadatan penduduk
2. kebiasaan menggantung pakaian
3. tidak menggunakan penggunaan obat anti nyamuk
4. Kebiasaan tidak membersihkan TPA
5. Kurangnya pencahayaan dalam rumah
6. Kondisi iklim(Suhu, kelembaban dan curah hujan
 Mengurutkan faktor perilaku berdasarkan besarnya pengaruh terhadap masalah
kesehatan
1. Meningkatnya kepadatan penduduk
2. kebiasaan menggantung pakaian
3. tidak menggunakan penggunaan obat anti nyamuk
4. Kebiasaan tidak membersihkan TPA
5. Kurangnya pencahayaan dalam rumah
6. Kondisi iklim(Suhu, kelembaban dan curah hujan)
 Mengurutkan faktor perilaku berdasarkan kemungkinan untuk diubah
1. tidak menggunakan penggunaan obat anti nyamuk
2. kebiasaan menggantung pakaian
3. Kebiasaan tidak membersihkan TPA
 Menetapkan perilaku yang menjadi sasaran kegiatan pemberdayaan
1. Memakai obat anti nyamuk di dalam ruangan untuk mengurangi jumlah nyamuk yang
masuk
2. Mengurangi kebiasaan menggantung pakaian agar tidak menjadi rest place bagi
nyamuk
3. Rajin membersihkan TPA untuk mencegah perkembang biakan nyamuk

Daftar Pustaka

https://jurnal.unikal.ac.id/index.php/medika/article/view/745/581

http://jurnal.uinsu.ac.id/index.php/contagion/article/view/4821/2215

https://jurnal.fk.uisu.ac.id/index.php/ibnusina/article/view/498/360

https://juke.kedokteran.unila.ac.id/index.php/majority/article/download/1449/1284

https://jurnal.uhn.ac.id/index.php/sepren/article/view/788
https://www.makarioz.sciencemakarioz.org/index.php/JIM/article/download/360/359

Anda mungkin juga menyukai