Anda di halaman 1dari 3

MATERI EDUKASI STUNTING

KKN-PPM UGM UNIT 2019-YO118


DUSUN PLAMPANG II DESA KALIREJO KOKAP KULON PROGO

 Apa itu stunting?


 Kondisi di mana tinggi badan seseorang lebih pendek dibanding tinggi badan orang lain pada
umumnya yang seusia
 Kondisi gagal tumbuh pada anak balita akibat kekurangan gizi kronis terutama dalam 1000
hari pertama kehidupan (HPK)
 1000 HPK adalah masa sejak anak dalam kandungan hingga anak berusia dua tahun 
disebut masa periode emas karena pada periode ini terjadi pertumbuhan otak yang sangat
pesat yang mendukung seluruh proses pertumbuhan anak dengan sempurna, oleh karena
itu harus didukung dengan GIZI
 Apa yang terjadi jika anak kurang gizi?
Kurang gizi pada masa 1000 HPK sulit untuk diperbaiki dimasa kehidupan selanjutnya
1. Pertumbuhan otak terhambat
2. Anak menjadi lemah dan sakit
3. Pertumbuhan jasmani dan perkembangan kemampuan anak terhambat, anak menjadi
PENDEK/STUNTING
4. Anak sulit mengikuti pelajaran saat bersekolah
 Penyebab Stunting?
1. Praktek pengasuhan yang tidak baik
 Kurangnya pengetahuan tentang kesehatan dan gizi sebelum dan pada masa kehamilan
 Anak usia 0-6 bulan tidak mendapatkan ASI Eksklusif
 Anak usia 6-24 bulan tidak menerima MP-ASI
2. Pelayanan kesehatan yang terbatas dan pembelajaran dini yang belum berkualitas
 Ibu hamil belum mengonsumsi suplemen zat besi yang memadai
 Anak usia 3-6 tahun banyak yang belum mengikuti PAUD
 Anak tidak menghadiri posyandu
 Layanan ke imunisasi yang tidak memadai
3. Kurangnya akses ke makanan bergizi  karena mahal
4. Kurangnya akses ke air bersih dan sanitasi
 BAB di ruang terbuka
 Akses ke air minum bersih susah
 Kebiasan cuci tangan dengan benar masih rendah

PENCEGAHAN STUNTING
CUKUPI GIZI
LENGKAPI IMUNISASI
PERBAIKI SANITASI

CUKUPI GIZI
1. Ibu hamil makan lebih banyak dari biasa  tambahan untuk ibu hamil yaitu sebesar 300 kkal
bisa dicukupi dengan banyak makan buah dan sayur serta dilengkapi dengan lauk pauk hewani
dan nabati
2. Mengonsumsi tablet tambah darah  pada saat kehamilan kebutuhan zat besi bertambah
karena sel darah merah menjadi meningkat. untuk ibu hamil sebanyak 90 tablet atau lebih selama
kehamilan guna mencegah anemia defisiensi besi saat hamil. TTD bisa didapatkan di puskesmas
atau bisa dibeli komersial di apotek terdekat.
3. Makukan IMD (Inisiasi Menyusui Dini)  Inisiasi Menyusui Dini (IMD) adalah proses bayi
menyusu segera setelah dilahirkan. Inisiasi Menyusui Dini sangat membantu dalam
keberlangsungan pemberian ASI eksklusif dan lama menyusui. IMD bermanfaat untuk membantu
meningkatkan daya tahan tubuh bayi.
4. Atasi kurangi iodium  kekurangan yodium saat hamil akan membuat janin tidak tumbuh dan
berkembang dengan sempurna, sehingga menyebabkan bayi lahir cacat dan berat badan lahir
rendah. Cukupi dengan makanan kaya yodium seperti ikan, susu, telur, daging ayam, kacang-
kacangan
5. ASI Eksklusif 0 – 6 bulan  ASI mengandung zat gizi yang lengkap seperti karbohdrat, protein,
multivitamin, dan mineral secara lengkap dan mudah diserap secara sempurna dan tidak
mengganggu fungsi ginjal bayi yang masuh lemah. Jangan berikan makanan/minuman selain ASI.
Susui bayi sesering mungkin minimal 8 kali sehari. Jika bayi tertidur lebih dari 3 jam, bangunkan
dan susui
6. Pemberian ASI hingga 23 bulan didampingi MP-ASI  ASI tetap merupakan makanan terpenting
hingga usia 2 tahun. Sebelum diberikan makanan lain selalu diberikan ASI. Pemberian makanan
untuk anak:
a. Usia 6-8 bulan : makanan lumat (3-4 kali) + snack biscuit/buah lumat (1-2 kali) + ASI
b. Usia 9-11 bulan : makanan lembek (3-4 kali) + kue/buah lumat (1-2 kali) + ASI
c. Usia 12-24 bulan : makanan keluarga (3-4 kali) + kue/buah, bubur kacang hijau + ASI
7. Menanggulangi kecacingan  mencuci tangan dengan sabun dan air mengalir selama 20 detik
dengan baik dan benar sebelum dan sesudah makan. Tujuannya untuk membersihkan tangan dari
kotoran yang mengandung kuman penyakit dan mencegah dari penyakit diare, ISPA, flu burung,
hepatitis A
LENGKAPI IMUNISASI
8. Memberikan Imunisasi dasar lengkap  imunisasi merupakan suatu upaya untuk
menimbulkan/meningkatkan kekebalan seseorang secara aktif terhadap suatu penyakit sehingga
ketika terpapar dengan penyakit tsb tidak akan mengalami sakit atau hanya sakit ringan. Imunisasi
dasar diberikan kepada bayi berusia dibawah 1 tahun

PERBAIKI SANITASI
9. Gunakan selalu jamban sehat  syarat jamban yang sehat: tidak mengakibatkan penyebaran
bahan-bahan yang berbahaya bagi manusia akibat pembuangan kotoran manusia, dapat
mencegah vektor pembawa untuk menyebarkan penyakit ke manusia
10. Akses terhadap air bersih  air bersih dapat mencegah penyakit diare, tifus, disentri, kolera.
Jarak letak sumber air dengan jamban dan tempat pembuangan sampah minimal 10 meter, ember
penampung air dilengkapi dengan penutup dan gayung bertangkai. Ciri-ciri air bersih:
a. Tidak keruh
b. Tidak berwarna (jernih)
c. Tidak berbau
d. Tidak berasa (tawar)
e. Bebas bakteri pathogen
f. Bebas bahan kimia
g. Bebas endapan
h. Suhu normal

Anda mungkin juga menyukai