Anda di halaman 1dari 26

Pelatihan caregiver informal

dalam perawatan jangka


panjang (PJP) bagi lansia
Perawatan Jangka Panjang (PJP)
bagi Lansia

Lansia merupakan kelompok usia rentan dimana


pada fase ini, seseorang cenderung mengalami
kemunduran fungsi baik fisik maupun mental
sehingga memerlukan bantuan untuk memenuhi
aktivitas kehidupan sehari-harinya.
Manfaat PJP
Bagi Lansia Bagi Keluarga
Meningkatkan harga diri & Mengurangi beban keluarga
kualitas hidup sehingga
merasa bermartabat
Mempertahankan tingkat Meningkatkan hubungan &
kemandirian & mengurangi ketahanan keluarga
Ketergantungan
Mengurangi rasa sakit &
mencegah kecelakaan
Mencegah komplikasi
penyakit atau disabilitas
Kondisi Lansia dapat dikelompokan berdasarkan
tingkat kemandirian, antaralain:
1. Kemandirian A : Lansia yang masih dapat
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
2. Kemandirian B : Lansia yang dalam
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
sebagian memerlukan bantuan orang lain
3. Kemandirian C : Lansia yang tidak dapat
melakukan aktivitas kehidupan sehari-hari
sehingga aktivitasnya tergantung pada orang
lain
Caregiver
• Istilah Caregiver dapat diartikan sebagai “pemberi
perhatian”
• Caregiver adalah merupakan pendamping atau
pengasuh yang membantu lansia yang memiliki
keterbatasan dalam aktivitas sehari-hari.
• Tujuan pelatihan ini adalah untuk memberikan bekal
kepada pendamping lansia dalam memenuhi
kebutuhan dasar mengenai lansia, komunikasi lansia,
perawatan lansia, gizi lansia, upaya perawatan
penyakit degeneratif.
Jenis caregiver, ada 2 yaitu:
1. Caregiver Formal : Merupakan perawatan
yang disediakan oleh rumah sakit, psikiater,
pusat perawatan ataupun tenaga profesional
lainnya yang diberikan dan melakukan
pembayaran.
2. Caregiver informal : Merupakan perawatan
yang dilakukan dirumah dan tidak profesional
dan tanpa melakukan pembayaran.
Caregiver Informal

• Caregiver informal yaitu tenaga caregiver yang


berasal dari keluarga, relawan, atau kader
yang memberikan bantuan dan
pendampingan kepada lansia yang tidak
mampu merawat dirinya sendiri baik sebagian
atau seluruhnya karena keterbatasan fisik atau
mental.
Tugas cargiver informal antara lain
 memberikan pendampingan dan bantuan kepada
lansia yang mengalami ketergantungan dalam
melaksanakan kegiatan dan pemenuhan
kebutuhan sehari-hari.
 Keluarga merupakan support sistem bagi lansia
dengan mempertahankan kesehatannya.
 Peran caregiver informal dalam pelayanan lansia
antara lain menjaga kesehatan lansia, memenuhi
nutrisi lansia, pola istirahat lansia dan merawat
lansia. 
MASALAH YANG SERING terjadi pada orang LANSIA
DAN CARA MENGATASINYA

Gangguan Gizi Lansia Kesulitan BAB


Bergerak kurang baik dan BAK

Gangguan Stress, Gangguan


Perilaku pada sepi/sunyi Tidur
Demensia

TUGAS utama CAREGIVER :


a. Membantu mengurangi rasa sakit/ ketidaknyaman / stres pada orang Lansia
b. Melakukan tindakan pencegahan sesuai hasil konsultasi dengan tenaga kesehatan
Gangguan gerak menyebabkan IMOBILISASI

Kondisi yang dapat menyebabkan Imobilisasi pada


lansia :
a. Gangguan tulang dan sendi
b. Penyakit saraf
c. Penyakit jantung atau pernapasan
d. Gangguan penglihatan
e. Masa penyembuhan / recovery
EFEK SAMPING DARI IMOBILISASI K EFEK SAMPING DARI I

MASALAH KESEHATAN PENCEGAHANNYA


ISK Minum cukup banyak cairan
Infeksi paru Menepuk dada/ punggung secara teratur untuk mengeluarkan
riak
Susah buang air besar Konsumsi tinggi serat (sayur, buah), minum air putih yang
cukup
Masalah sirkulasi/ aliran darah Melakukan aktivitas fisik, latihan fisik,
Luka akibat tekanan :
Menghindari luka akibat - mengubah posisi lansia setiap 2 jam
tekanan pada Lansia yg - pastikan pakaian dan alas tidur tidak terlipat
bedridden (tirah baring)
- gunakan bantal untuk menyokong sendi
Menghindari luka akibat - menggunakan bantalan pada kursi roda
tekanan pada Lansia dgn kursi - mengangkat bokong tiap 2 jam selama 3-5 detik
roda
- Bersandar ke samping setiap 2 jam selama 3-5 menit
TEKNIK MEMBANTU LANSIA
BERPINDAH TEMPAT

Prinsip umum yg diterapkan saat membantu lansia


berpindah tempat :
1. Jelaskan tiap langkah berpindah
2. Biarkan lansia menyelesaikan secara
perlahan
3. Jangan mencengkram, menarik atau
mengangkat lansia pada sendi lengan (siku,
bahu, pergelangan)  cedera sendi
Masalah/ Tanda Gizi kurang Pada Lansia
• Tidak mudah untuk dikenali
• Datang ke fasilitas kesehatan datang dengan kondisi
kekurangan gizi berat
• Tanda-tanda:
a. Kurang nafsu makan
b. Kurang cairan : perubahan sikap menjadi pendiam, tidak
mau bicara, mudah lupa, sulit konsentrasi (tidak berupa
rasa haus)
c. Tanda-tanda fisik: berat badan berkurang, wajah lebih
pucat, raut wajah lesu
d. Berkurangnya frekuensi makan
Bahan Makanan Yang Dianjurkan
untuk lansia
• Makanan pokok (karbohidrat), seperti: Nasi,Ubi,Singkong,Jagung,Mie,
Roti Dan Kentang
• Sumber Protein, disesuaikan dengan status kesehatan Lansia,sumber
protein ada 2 macam:
1. Protein hewani (Ikan, Telur, Daging)
2. Protein Nabati (Tahu, Tempe)
• Sayur dan buah berwarna
- Sumber vitamin, mineral dan serat
- Sumber zat besi: bayam
- Sumber kalsium : Sayuran hijau, pepaya, alpukat
• Kebutuhan Cairan : Kebutuhan cairan lansia →dehidrasi
Rata-rata kebutuhan 1400 – 1800 ml/hari
Bentuk dan tekstur makanan
Makanan Cair Makanan Makanan yang Makanan
Blender dihaluskan Biasa
untuk lansia untuk lansia untuk lansia yang Disarankan untuk
dengan gangguan dengan masih dapat lansia yang masih
mengunyah, gangguan makan melalui mampu
menelan, mengunyah, mulut dengan mengunyah
mencerna menelan, gangguan makanan dengan
makanan maupun mencerna mengunyah atau cukup baik, yaitu
lansia yang makanan tidak punya gigi nasi biasa dengan
menggunakan tekstur semi lauk pauk, serta
selang makan padat: bubur/nasi sayur dan buah
(NGT) tim, lauk
Sebagai makanan dicincang,potong
utama atau kecil-kecil
sebagai
makananan
tambahan
Diet bagi lansia sesuai kondisi kesehatan
Diet Untuk Lansia Dengan Tehnik Pemberian Diet
Masalah Kesehatan
Diet tinggi Konstipasi, obesitas, 2 ½ mangkok sayur dan 3 porsi
serat penyakit jantung buah
Diet Hipertensi yang tidak Maksimal 1 sendok teh garam
rendah terkontrol sehari, hindari sumber makanan
garam olahan/awetan
Diet Tinggi Untuk Lansia yang Penambahan selingan, penambahan
energi dan kekurangan gizi susu pada selingan, penambahan
protein makanan sumber protein
Diet Untuk Lansia dengan Dilakukan secara bertahap,
Rendah kelebihan berat badan pengurangan jumlah makanan
energi
cara memberi makan
• Selalu ajak lansia makan posisi duduk jika mampu duduk
• Lansia yang posisi berbaring, selalu posisikan kepala lebih
tinggi dengan menggunakan ganjalan bantal sehingga
kemiringan posisi tubuh sekitar 30 C -45 C
• Beri jeda untuk suapan satu ke suapan berikutnya, jika perlu
selingi dengan minum
• Selama proses pemberian makanan selalu perhatikan nafas
lansia
• Cegah tersedak, usahakan makanan dalam potongan kecil,
suapan dalam porsi kecil agar lebih mudah dikunyah dan
ditelan, serta jangan mengajak bicara saat membantu lansia
makan
• Apabila lansia tersedak segera bantu lansia untuk
memuntahkan makanannya
MEMBANTU BAK DAN BAB PADA LANSIA

• Peralatan yg harus disiapkan :


Sarung tangan
Air
Kapas dibasahi air (kapas cebok)
Baskom
Tisue kering/ handuk kering
Perlak / underpad
Kantung sampah
Prinsip umum Caregiver dalam membantu BAK dan
BAK pada lansia :
1.Cuci tangan sebelum dan sesudah tindakan
2.Gunakan sarung tangan
3.Pasang perlak dibawah bokong lansia
4.Buang kotoran (tinja/ air kencing kedalam kakus),
lalu bersihkan alat yg terkena kotoran
5.Pisahkan sampah bekas kotoran (tinja/ urine) dalam
tempat yg berbeda dgn sampah rumah tangga
6.Segera bersihkan area kulit yg terkena kotoran
7.Keringkan kulit agar tidak dingin dan lembab
10 Gejala pada Orang dengan Demensia

Gangguan Sulit Bingung, Kelancaran


daya ingat Tidak fokus melakukan tersesat bicara
kegiatan (disorientasi berkurang
sehari-hari

Gangguan Menaruh Keliru / sulit Menarik diri Perubahan


berkomunikas barang di membuat dari pergaulan perilaku dan
i tempat yang keputusan kepribadian
tak wajar
Pendampingan untuk Lansia dengan demensia (LDD)
1.Membantu lansia untuk selalu meletakkan barang di tempat
yang SAMA, mudah terlihat dan mudah dijangkau
2.Membantu lansia menuliskan hal-hal penting untuk diingat,
lalu tempel di tempat yg mudah dilihat
3.Ajak lansia bicara, berkomunikasi efektif agar Lansia bisa
tetap mengingat, menghitung, dan memutuskan sesuatu
tanpa mencederai perasaannya
4.Jawab pertanyaan lansia yang berulang-ulang dengan sabar
dan jelas
5.Alihkan topik pembicaraan kepada hal yang positif dan
menyenangkan
6.Untuk mencegah penurunan fungsi kognitif dan kecemasan,
dapat gunakan aromaterapi, pijat, music, dan aktivitas lain
yang sesuai …
Kegiatan untuk turunkan Risiko Demensia

Mengasah otak : Mengembangkan Hobi :


 Bermain catur, teka-teki,Senam otak,  Seni Kerajinan tangan, Berkebun,
Mengingat dan menceritakan kejadian menyanyi, Menari, Dansa dan
(masa lalu dan KINI) Memasak

Beraktivitas Fisik : Gizi Seimbang :


 Bersama dalam kelompok lansia  Diet Seimbang (rendah lemak, cukup
berjalan/Lari/jogging dll vitamin, cukup serat, cukup protein dll)
 Melakukan pekerjaan rumah tangga
STRES/KESEPIAN PADA LANSIA

Penyebab stress/kesepian :
1. Kegiatan yang berkurang
2. Teman / relasi berkurang termasuk aktivitas rutin di
luar rumah
3. Waktu kosong bertambah
4. Meninggalnya pasangan hidup / kerabat
5. Anak-anak anak telah dewasa dan berkeluarga
PENGELOLAAN STRES PADA LANSIA

 Mendekatkan diri pada Tuhan, melakukan


aktifitas ritual agama (ibadah)
 Meningkatkan interaksi Positif dengan keluarga
 Membaca buku cerita yang disukai atau
mendengarkan Musik, menonton Film / drama /
Wayang (musik klasik, tradisional, dll)
Membiasakan Tidur Sehat (sleep hygiene)

• Selalu tidur dan bangun pada jam yang sama


• Siang hari beraktivitas fisik dan terpapar sinar matahari
• Suasana kamar tidur nyaman dan relaks minuman hangat,
mandi air hangat, pijat, doa, dzikir, meditasi, dsb)
• Singkirkan benda2 yang dapat mengganggu tidur
(HP,TV,buku, dll)
• Segera bangun dari tempat tidur jika telah berbaring lama
(>1jam) namun mata tak dapat terpejam; lakukan apa saja …
• Hindari tidur siang lebih dari 30 menit
• Hindari minum kopi / teh setelah jam 18 sore
• Harap jangan makan kenyang / aktivitas fisik berlebihan saat
menjelang tidur, Makan / OR minimal 2 jam sebelum waktu
tidur

Anda mungkin juga menyukai