Resko Tinggi
Tim Promkes Puskesmas Mandor
Latar Belakang.
Di Indonesia sendiri berdasarkan data dari Kementerian Kesehatan, telah terjadi peningkatan
jumlah penduduk lansia yang tadinya berjumlah 18 juta jiwa di tahun 2010, sudah bertambah
menjadi 25,9 juta jiwa pada tahun 2019. Jumlah warga lansia pun diperkirakan akan terus
meningkat hingga mencapai 48,2 juta jiwa di tahun 2035.
Melihat hal tersebut, peran Posyandu lansia bisa lebih krusial dibanding tahun-tahun
sebelumnya. Sebab, inilah unit pelayanan kesehatan terkecil yang paling dekat dengan
keseharian warga. Dengan adanya Posyandu, kualitas hidup warga senior diharapkan bisa terus
meningkat.
Masalah kesehatan khususnya penyakit degeneratif pada lansia yang sering terjadi meliputi,
hipertensi 63,5 %, DM 57 %, masalah gigi 53,6 %, penyakit jantung 4,5 %, stroke 4,4 %, masalah mulut
17 %, gagal ginjal 0,8 %, kanker 0,4 % (Riset Kesehatan Dasar, 2018).
TUJUAN EDUKASI
Peningkatan Umur Harapan Hidup (UHH) merupakan salah satu indikator keberhasilan
pembangunan bidang kesehatan
Memberikan Informasi Resiko tinggi bagi Masyarakat, Kader dan Keluarga yang memiliki Lansia.
Meningkatkan pengetahuan para lansia tentang penyakit degeneratif yaitu stroke, hipertensi,
dan diabetes melitus.
Meningkatkan pengetahuan para lansia tentang pola pencegahan dan penanganan penyakit
stroke, hipertensi, dan diabetes melitus.
Meningkatkan kesadaran para lansia untuk mau dan mampu memantau kesehatannya secara
berkala di Posyandu Lansia.
Berdasarkan Undang-Undang RI nomor 13
tahun (1998) dalam Infodatin (2016)
menyatakan yang dimaksud lanjut usia
merupakan seorang yang mencapai usia 60
tahun ke atas.
LANSIA atau lanjut usia adalah periode dimana manusia telah mencapai kemasakan dalam
ukuran dan fungsi. Selain itu lansia juga masa dimana seseorang akan mengalami
perubahan dan kemunduran dengan sejalannya waktu.
Perubahan-Perubahan akibat Proses Menua
Nugroho (2008) mengatakan perubahan-perubahan yang terjadi pada lanjut usia
meliputi: perubahan fisik dan fungsi, perubahan mental, perubahan psikologis dan
perkembangan spiritual. (Keperawatan gerontik & geriatrik (3rd ed.). Jakarta: EGC
Perubahan fisik dan fungsi
Perubahan yang terjadi dalam fisik dan fungsi mengalami permasalahan meliputi ialah
sistem persarafan, sistem pendengaran, sistem penglihatan, sistem kardovaskuler, sistem
pernapasan, sistem pencernaan, sistem reproduksi, sistem genitourinaria, sistem endokrin,
dan sistem otot tulang sendi
* Perubahan mental/ Psikososial
yang dihadapi oleh Lansia; pensiun,
kehilangan teman teman yg seusia,
Kesepian, teman sahabat dekat, suami
atau istri,
kadang panik, stress,trauma yg bisa
sebabkan depresi.
LANSIA RESIKO TINGGI
Adalah Lansia yang berumur lebih dari 70 tahun keatas disertai
dengan beberapa Masalah Kesehatan.
Resiko Tinggi Penyakit yang diwaspadai adalah: Pikun, DM, Tekanan darah tinggi, Anemia,Jantung,
Osteoporosis, Stroke.
Mencegah:
1. Mengasah Otak dan Lakukan hoby serta kegiatan yang bermamfaat, social, kerohanian dll
2. Aktivitas fisik teratur,, cek gula rutin.
3. Diet Gizi seimbang, Kurangi Makanan asin, kurangi lemak dan manis, Vitamin
4. Relaksasi/rekreasi
5. Periksa tensi darah rutin, Berat badan ideal, hindari rokok dan alcohol.
Yang Harus disiapkan oleh keluarga dan Lansia:
1.Mau menerima keadaan, sabar
2.Memperat hubungan suami istri dengan keluarga dan sekitar
3. Mempersiapkan tempat tinggal aman dan nyaman
Dukungan dari tetangga dan anak atau keluarga,
4. Mempersiapkan dana tabungan didukung oleh keluarga
5. Memelihara Kesehatan dan menerapkan PHBS dan Gizi seimbang.
Peran Keluarga dalam Menjaga Kesehatan Lansia
Potter & Perry (2010) membagi tujuh kategori tugas dalam perkembangan lansia, yaitu: