Anda di halaman 1dari 24

Perawatan Dalam Pemenuhan Kebutuhan

Gizi Lanjut Usia

(Orientasi Caregiver Dalam Perawatan Jangka Panjang


Bagi Lanjut Usia)

dr. Monika Anastasia K, M.Gizi, SpGK


RSUP. Dr. Mohammad Hoesin Palembang
KESELAMATAN PASIEN (PATIENT SAFETY)

Perencanaan pulang dari Fasilitas Kesehatan


Berkesinambungan & Monitoring Evaluasi
Kemampuan
caregiver untuk
belajar dan
melakukan
keahlian

Persiapan
Keberhasilan fasilitas
Edukasi pasien Gizi Perawatan mendasar
dan caregiver Rumah
(identifikasi)

Identifikasi faktor
penghambat (barier)
Edukasi Caregiver
Pemberian Gizi Di Rumah

Kurangnya pelatihan
caregiver
(tidak disiapkan Stres
secara : Komplikasi
Tehnik, fisik, aspek rehospitalisasi
emosional )

Asesmen Kebutuhan perlu dilakukan ( menentukan


kebutuhan pasien dan kesiapan untuk belajar)
Fokus Pembahasan
1. Perubahan fungsi pada lansia
2. Masalah/tanda gizi kurang
lansia
3. Kebutuhan energi dan zat gizi
4. Gizi seimbang
5. Bentuk dan tekstur makanan
6. Diet bagi lansia sesuai kondisi
kesehatan
7. Keamanan pangan
8. Cara pemberian makan --NGT

KEBUTUHAN GIZI LANSIA TERPENUHI


Perubahan fungsi oral
Gigi geligi banyak
Perubahan tanggal, gangguan gusi
sensoris: rasa Kesulitan mengunyah
(pengecap), kesulitan menelan
penciuman Mulut kering

Perubahan
massa otot
dan kekuatan
otot Penurunan fungsi organ

Penurunan fungsi
sistem saluran cerna
Masalah/ Tanda Gizi kurang Pada Lansia

• Tidak mudah untuk dikenali


• Datang ke fasilitas kesehatan datang dengan kondisi
kekurangan gizi berat
• Tanda-tanda:
a. Kurang nafsu makan
b. Kurang cairan : perubahan sikap menjadi pendiam,
tidak mau bicara, mudah lupa, sulit konsentrasi
(tidak berupa rasa haus)
c. Tanda-tanda fisik: berat badan berkurang, wajah
lebih pucat, raut wajah lesu
d. Berkurangnya frekuensi makan
Bahan Makanan Yang Dianjurkan untuk lansia

• Makanan pokok (karbohidrat)


• Sumber energi
• Nasi dan kelompok penukarnya
Lauk pauk sebagai sumber protein
• Kebutuhan protein (lauk pauk) disesuaikan
dengan status kesehatan lansia
• Sumber hewani dan nabati

• s
Sayuran Dan Buah Berwarna
• Sumber vitamin, mineral dan serat
• Sumber zat besi: bayam
• Sumber kalsium : sayuran hijau, pepaya, alpukat
Kebutuhan cairan
Kebutuhan cairan lansia →dehidrasi
Rata-rata kebutuhan 1400 – 1800 ml/hari

• Penyakit tertentu membutuhkan


batasan cairan

Metode penilaian
(warna urine)

Obat-obat
mempengaruhi warna
urin
“ ISI PIRINGKU”
Bentuk dan tekstur makanan
makanan cair makanan blender Makanan yang dihaluskan

untuk lansia dengan gangguan untuk lansia dengan untuk lansia yang
mengunyah, menelan,
mencerna makanan maupun gangguan mengunyah, masih dapat makan melalui
lansiayang menggunakan menelan, mencerna mulut dengan gangguan
selang makan (NGT) makanan, lansia mengunyah atau tidak
yang menggunakan selang punya gigi
sebagai makanan utama atau (NGT) tekstur semi padat:
sebagai makananan tambahan bubur/nasi tim, lauk
(ekstra) dicincang/blender, di jus,
potong kecil-kecil
Bentuk dan tekstur makanan

Makanan biasa
• disarankan untuk lansia yang masih
mampu mengunyah makanan dengan
cukup baik, yaitu nasi biasa dengan lauk
pauk, serta sayur dan buah sesuai dengan
anjuran
Pagi

Selingan
Pagi

siang

Selingan
sore
Contoh Catatan caregiver asupan makan-
minum pasien
Jadwal makan Asupan makan pasien Keterangan

Makan pagi Makan pagi bubur habis Ganti pampers 1x


lauk pauk sayur cincang
habis
Minum 200 cc air putih
Selingan pagi

Makan siang Blender NGT 250 cc


Bilas NGT 20 cc
Minum obat lewat NGT
bilas 50 cc
Selingan sore

Makan sore/malam

Selingan malam
sebelum tidur

Total Cairan : 1000 ml Ganti pampers 3


Diet bagi lansia sesuai kondis kesehatan
Diet Untuk Lansia Tehnik Pemberian Diet
Dengan Masalah
Kesehatan
Diet Tinggi Serat Konstipasi, 2 ½ mangkok sayur dan 3
obesitas, penyakit porsi buah
jantung
Caregiver
Diet Rendah Hipertensi yang Maksimal 1 sendok teh Selalu konsultasi
Garam tidak terkontrol garam sehari, hindari Dengan petugas
sumber makanan Kesehatan dalam
olahan/awetan Menentukan
Diet Rendah Masalah pankreas, Perhatikan sumber-sumber Pilihan diet
Lemak penyakit liver, lemak makanan berlemak sesuai kondisi
darah kesehatan
Diet Tinggi Untuk Lansia yang Penambahan selingan,
energi dan kekurangan gizi penambahan susu pada
protein selingan, penambahan
makanan sumber protein
Diet Rendah Untuk Lansia Dilakukan secara bertahap,
energi dengan kelebihan pengurangan jumlah
berat badan makanan
cara memberi makan
cara memberi makan
Tujuan : mendukung lansia makan secara mandiri

• Selalu ajak lansia makan posisi duduk jika mampu


duduk
• Lansia yang posisi berbaring, selalu posisikan
kepala lebih tinggi dengan menggunakan ganjalan
bantal sehingga kemiringan posisi tubuh sekitar
300C -45 0C
• Beri jeda untuk suapan satu ke suapan berikutnya,
jika perlu selingi dengan minum
• Selama proses pemberian makanan selalu
perhatikan nafas lansia
• Cegah tersedak, usahakan makanan dalam
potongan kecil, suapan dalam porsi kecil agar
lebih mudah dikunyah dan ditelan, serta jangan
mengajak bicara saat membantu lansia makan
• Apabila lansia tersedak segera bantu lansia untuk
memuntahkan makanannya
Langkah-langkah pemberian makan melalui NGT

1. Cuci tangan dengan sabun kemudian keringkan


2. Siapkan makanan cair dan minuman hangat yang
tertutup
3. Naikkan bagian kepala tempat tidur 30 – 45 derajat
pada saat memberi makan, hingga 30 menit setelah
memberi makan(sangga dengan bantal)
4. Buka tutup NGT namun dengan tetap melipat
selang NGT agar udara tidak masuk
5. Pasang spuit besar yang berfungsi sebagai corong
makanan cair
6. Tuang air hangat perlahan, kemudian buka lipatan
selang dan tutup kembali jika air hampir habis
7. Lanjutkan dengan memasukkan makanan cair.
Lakukan berulang-ulang sampai makanan cair
habis. Kemudian bilas kembali selang dengan air
hangat hingga tidak tersisa makanan dalam selang.
• Selang harus dipasang oleh tenaga kesehatan.
• Caregiver yang membantu memberikan makan melalui NGT,
sebelumnya harus mendapat pelatihan atau di bawah pengawasan
oleh tenaga kesehatan
• Pastikan ujung selang bersih dari sisa makanan karena dapat
mengakibatkan diare
• Periksa kerekatan selang, jika selang longgar beritahu tenaga
kesehatan.
• Laporkan adanya mual dan muntah dengan segera
• Jangan lakukan tindakan yang dirasa masih ragu-ragu
• Selalu berhati hati saat membantu lansia minum atau makan karena
berisiko tersedak, jika hal tersebut terjadi segera miringkan lansia dan
tepuk punggung hingga dapat dimuntahkan
• Jangan memasukkan air Ke dalam mulut atau NGT pada saat lansia
tersedak.
• Untuk pemberian makan baik oral/mulut maupun NGT dianjurkan
dengan posisi duduk atau minimal 45º dapat dengan cara disangga
bantal dengan posisi kepala tegak

Anda mungkin juga menyukai