Disajikan pada:
Kuliah Tamu Program Studi Profesi Dietisien
Jurusan Gizi Poltekkes Kemenkes Bandung
Bandung, 6-7 Februari 2023
CURRICULUM VITAE
Nama : MERRY AITONAM STP, M.Si., RD
TTL : Ambon, 24 Maret 1962
Status : Menikah (anak 2 orang)
Jabatan : Pensiunan Kasubbag Pengolahan dan Distribusi Makanan
Unit Produksi Makanan, RSUPNCM Jakarta (TMT April 2022)
Pendidikan:
D1 - SPAG Depkes Mataram, 1986
D3 - Akzi Depkes Ujung Pandang, 1993
S1 - Teknologi Pangan Usahid Jakarta, 2006
S2 - Gizi Masyarakat IPB Bogor, 2011
Pengalaman Mengajar:
Dosen Tamu di FKM UI dan FEMA IPB Bogor
Dosen Tamu di Poltekkes Bandung, Poltekkes Semarang, Poltekkes Jayapura
Narasumber Seminar oleh PERSAGI/AsDI di Mataram, Palu, dll
CURRICULUM VITAE (2)
Pengalaman Kerja:
RSUD Ambon : 1986 - 1993
RSUPNCM Jakarta: 1994 - Purna Bakti TMT April 2022
Ketua Tim Penilai Jabatan Fungsional Nutrisionis RSCM
Juara 1 Kreasi Resep untuk Kelompok Vegan di Indosiar, 2003
Juara 1 Kreasi Resep Berbasis Ikan se Indonesia, 2004
Juara 1 Isi Piringku di Kemenkes, 2018
Juara 1 Kreasi Resep Berbasis Daun Kelor, 2018
Sebagai Anggota Tim Juri di Berbagai Lomba Kreasi Resep Masakan
Sebagai Anggota Tim Pengajar Gizi Kuliner
Sebagai Pengajar dan Pelatih dalam Menyusun Menu
BENTUK MAKANAN DI RUMAH SAKIT
1. Makanan Biasa
2. Makanan Lunak
3. Makanan Saring
Makanan Biasa Makanan Lunak
4. Makanan Cair (MC)
MC Rumah Sakit
MC Komersial
Makanan Kelas
Makanan Kelas 3
VIP
MAKANAN LUNAK
Makanan yang memiliki tekstur yang mudah dikunyah,
ditelan dan dicerna dibanding makanan biasa serta
mengandung zat gizi yang cukup.
Nilai Gizi:
Energi : 2097 kkal
Protein : 78 g
Lemak : 61 g
Karbohidrat : 311 g
BAHAN MAKANAN YANG TIDAK DIANJURKAN
MAKANAN ENTERAL
FUNGSI:
Suplementasi: pengganti makanan padat yang tidak
habis
Terapeutik: pengganti seluruh makanan padat
INDIKASI PEMBERIAN:
Fungsi saluran cerna normal
Asupan makanan < 75% kebutuhan
TUJUAN PEMBERIAN
Memenuhi kebutuhan gizi
Memperbaiki atau mempertahankan status gizi
optimal
PEDOMAN PEMBERIAN MAKANAN ENTERAL:
Jadwal, Jumlah, Jenis + Cara (3J + 1C)
JADWAL : sesuai frekuensi 3-8 kali per hari (pagi, siang, malam + 3
snack)
JUMLAH : volume, bahan makanan sehari, kandungan zat gizi
JENIS : enteral RS/komersial, kelengkapan zat gizi, jenis protein
atau asam amino
CARA/Akses Pemberian Makanan Enteral:
per oral
melalui pipa/sonde
nasogastrik, nasoduodenal, nasojejunal, gastrostomi, jejunostomi,
enterostomi, PEG, PEJ
Bila dengan tube: intermitent, bolus, kontinyu
MAKANAN CAIR RUMAH SAKIT
Jenis Produk:
Formula Tinggi Protein
Formula Diabetes
Formula Hepar
dll
Tentukan tujuan
Tentukan jenis makanan cair yang akan dibuat
Syarat makanan cair
Jenis bahan yang digunakan
Manfaat bahan yang digunakan
CARA MEMBUAT MAKANAN CAIR/ONS (2)
Energi dan zat gizi sesuai kebutuhan yang
berpedoman pada gizi seimbang
Untuk siapa (bayi, anak, dewasa, lansia)
Menghitung zat gizi (misal: menggunakan
program FP2 dll)
Uji organoleptik (ke orang sakit dan orang sehat)
Penelitian ke pasien
CONTOH
Inovasi/Modifikasi Makanan Cair (ONS)
SYARAT:
Tidak merangsang saluran cerna
Energi sesuai kebutuhan (1 kkal/1 ml)
Protein 10-20% dari total energi
Lemak 20-25 % dari total energy (tidak >30%), lemak jenuh <10%, lemak tidak jenuh ganda
<10%, selebihnya lemak tidak jenuh tunggal, kolesterol <200 mg/hari
Karbohidrat sebesar 45-65 % dari total energi
Sukrosa 5% dari total energi
Serat 25 gram/hari
Penggunaan pemanis alternatif dapat digunakan sebagai pengganti gula. Contoh: sukralosa
Osmolaritas 300-400 mOsmol/kg
Viskositas <13,5 cP
Total padatan terlarut <22 %
Uji organoleptik dan penelitian ke pasien
BAHAN MAKANAN MCDM
Cara Membuat:
Larutkan gula pasir, maltodextrin, maizena dengan air 300 ml lalu
masak sampai mendidih dan matang
Masukkan sirup, aduk sampai mendidih, angkat, saring dan
tambahkan air sesuai kebutuhan
Panaskan sampai suhu mencapai 80oC, angkat, packing dalam
botol sesuai kebutuhan
MAKANAN CAIR RENDAH SISA (1)
• Makanan Cair Rendah Sisa dengan karbohidrat yang sangat tinggi
dan diberikan 2 jam sebelum pelaksanaan operasi dimulai dengan
sebutan Enhanced Recovery After Surgery (ERAS).
• ERAS merupakan istilah yang merujuk pada protokol perawatan
perioperatif yang dimaksudkan untuk memperbaiki keadaan
kondisi fisik pasien paska pembedahan mayor
• Enhanced Recovery After Surgery atau periode pemulihan pasca
pembedahan merupakan pengaruh intervensi sebelum dan selama
pembedahan yang mengakibatkan penurunan fungsi usus, restriksi
kalori, hipervolemia intraoperatif, penggunaan opioid berlebihan,
pemanjangan waktu immobilisasi dan penggunaan selang grainase
dan kateter, dengan adanya hal tersebut maka pasien diberikan
makanan cair ERAS.
MAKANAN CAIR RENDAH SISA (2)
Makanan Cair ERAS sangat rendah protein,
karbohidrat sangat tinggi, namun osmolaritas tidak
boleh tinggi.
Nilai gizi protein dan lemak sangat rendah kecuali
karbohidrat sangat tinggi, terutama karbohidrat
sederhana seperti gula, maltodextrin dan sirup.
Cairan ini dapat meningkatkan cadangan energi
yang tinggi.
Diberikan dalam bentuk cair dengan karbohidrat
sederhana agar tidak meninggalkan sisa di lambung
yang dapat mengganggu proses operasi.
RESEP MAKANAN CAIR ERAS: Untuk Dewasa*)
BAHAN:
Air 1000 ml
Maltodekstrin 147 g
NILAI GIZI: Protein 0 g dan karbohidrat 125 g/12,5%
CARA MEMBUAT:
Larutkan gula pasir, maltodextrin, maizena dengan air 300 ml, lalu
masak sampai mendidih dan matang
Masukkan sirup, aduk sampai mendidih, angkat, saring dan
tambahkan air sesuai kebutuhan
Panaskan sampai suhu mencapai 80oC angkat, peking dalam botol
sesuai kebutuhan
BAHAN:
Kacang ijo : 50 g
Proten : 1 bks
Wortel : 50 g
Gula pasir : 100 g
Jeruk manis : 1 bh
Telur ayam : 1 btr
Maltodekstrin : 25 g
Minyak kedelai : 10 g
Minyak zaitun : 5 g
RESEP MAKANAN CAIR TANPA PROTEIN SUSU (2)
CARA MEMBUAT:
Cuci bersih kacang ijo, lalu rendam kacang ijo kira-kira 2 jam
Rebus kacang ijo sampai empuk dengan air sebanyak 500 ml, masukkan
minyak dan wortel rebus sampai wortel empuk, angkat, dinginkan
Peras jeruk, sisihkan, kocok telur sampai tercampur tapi tidak berbusa
Blender kacang ijo sampai halus masukkan proten, air jeruk, telur,
maltodekstrin, tambahkan air panas 300 ml, kemudian blender hingga
tercampur rata
Setelah blender, lalu saring bahan-bahan tersebut ke gelas ukur
Tambahkan air panas sampai mencapai 1000 ml
Masak makanan cair tersebut, lalu ukur suhunya mencapai 90 oC.
Hidangkan dalam botol steril, lalu tutup botol menggunakan kertas roti
RESEP MAKANAN CAIR BLENDERIZED AYAM (1)
BAHAN:
Nasi : 50 g
Daging ayam : 75 g NILAI GIZI:
Tempe : 40 g
Proten : 52 g (1 bks)
Labu : 5g Energi : 1000 kkal
Bayam : 15 g
Jeruk : 50 cc
Protein : 50 g
Maltodekstrin : 95 g Lemak : 28 g
Minyak jagung : 8g
Putih telur rebus : 45 g Karbohidrat : 138
Minyak kelapa : 6g g
Minyak zaitun : 5g
Garam : 6g
Inulin : 5g
RESEP MAKANAN CAIR BLENDERIZED AYAM (2)
CARA MEMBUAT:
Telur direbus ambil bagian putihnya.
Potong tempe 2x2cm, ayam dicincang, labu dikupas dipotong
dadu-dadu, lalu rebus dengan air 400 ml, kira-kira 20 menit
Bayam diambil daunnya saja, cuci bersih potong kecil-kecil
atau menggunakan daun kelor, lalu masukkan dalam rebusan
tempe rebus sampai empuk, masukkan semua minyak,
angkat, dinginkan lalu masukkan nasi, maltodextrin, garam,
proten, inulin, putih telur, tambah air 200 ml
Blender semua bahan sampai halus, kecepatan tinggi
Angkat, tambahkan air sampai mencapai 1000 ml, lalu saring
Panaskan sampai suhu mencapai 80oC, kemudian dituang ke
dalam botol bersih lalu diberi etiket
END-STAGE RENAL DISEASE (ESRD)