NUTRISI ENTERAL)
DISUSUN OLEH :
DOSEN AKADEMIK :
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas kehadirannya. Di
bawah rahmat dan bimbingan-Nya, Kami menyelesaikan makalah yang berjudul “Pemberian
nutrisi enteral”. Tak lupa kami mengucapkan terima kasih kepada .Moch. Dafid KN, S.Kep,
M.Gizi
yang merupakan guru mata kuliah Gizi&Diet, yang telah membantu kami dalam
menyelesaikan makalah ini.. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang
telah berkontribusi dalam proses pembuatan makalah ini.
Maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas mata
kuliah Gizi&Diet. Makalah ini tidak dapat terwujud berkat bantuan dari berbagai pihak,untuk
itu tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada .Moch. Dafid KN, S.Kep, M.Gizi selaku
dosen mata kuliah Gizi&Diet.
KATA PENGANTAR 2
DAFTAR ISI 3
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG 4
1.2 RUMUSAN MASALAH 4
1.3 TUJUAN MAKALAH 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 INTERAL NUTRITIONS DEFINISI (EN) …..…………………....…………...……...…….5
2.2 FORMULA ENTERAL............................................................................................................6
2.3 CARA PEMBERIAN NUTRISI SECARA ENTERAL …………………………….……….8
2.4 RUTE PEMBERIAN NUTRISI ENTERAL ……………………...…..…………………....10
2.5 ALTERNATIF PEMBERIAN RUTIN FORMULA……......…………………………........11
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN …………………………………………………………………………….16
3.2 SARAN……………………………………………………………………………………...16
DAFTAR PUSTAKA …………………………………………………………………………….....17
BAB I
PENDAHULUAN.
Terdapat pilihan dalam pemberian nutrisi yaitu diet oral, nutrisi enteral dan
nutrisi parenteral. diet oral diberikan kepada penderita yang masih bisa menelan
cukup makanan dan keberhasilannya memerlukan kerjasama yang baik antara
dokter, ahli gizi,penderita dan keluarga. Nutrisi enteral bila penderita tidak bisa
menelan dalam jumlah cukup, sedangkan fungsi pencernaan dan absorbsi usus
masih cukup baik. Selama sistem pencernaan masih berfungsi atau berfungsi
sebagian dan tidak ada kontraindikasi maka diet enteral (EN) harus
dipertimbangkan, karena diet enteral lebih fisiologis karena meningkatkan aliran
darah mukosa intestinal, mempertahankan aktivitas metabolik serta keseimbangan
hormonal dan en+imatik antara traktus gastrointestinal dan liver.
1.2Rumusan Masalah
1. Apakah yang dimaksud enteral nutrition ?
2. Bagaimana formula enternal nutrition.?
3. Bagaimana cara pemberian enteral nutrition.?
1.3Tujuan Makalah
1. Untuk mengetahui apa yang dimaksud enteral nutrition
2. Untuk mengetahui Bagaimana Formula enteral nutrition
3. Untuk mengetahui Bagaimana cara pemberian enteral nutrition
BAB II
PEMBAHASAN
Nutrisi enteral adalah nutrisi yang diberikan pada pasien yang tidak dapat
memenuhi kebutuhan nutrisinya melalui rute oral. Formula nutrisi diberikan
kepada pasien melalui tube kedalam lambung (gastric tube), nasogastric tube
(NGT), atau jejunum, dapat secara manual maupun dengan bantuan pompa
mesin.
Pada prinsipnya, pemberian formula enteral dimulai dengan dosis rendah dan
ditingkatkan bertahap hingga mencapai dosis maksimum dalam waktu
seminggu. Makanan enteral yang telah disediakan sebaiknya dihabiskan
dalam waktu maksimal 4 jam, waktu selebihnya akan membahayakan karena
kemungkinan makanan tersebut telah terkontaminasi bakteri.
Pada formula juga perlu ditambahkan serat. Serat akan mengurangi resiko
diare dan megurangi resiko konstipasi, memperlambat waktu transit pada
saluran cerna, dan merupakan control glikemik yang baik. Serat juga
membantu fermentasi di usus besar sehingga menghasilkan SC7A. SC7A
menyediakan energy untuk sel epitel untuk memelihara integritas dinding usus
Contoh :
1 Makanan cair tinggi energi dan tinggi protein (susu full cream,
susu rendah laktosa, telur, glukosa, gula pasir, tepung beras, sari
buah).
2 Makanan cair rendah laktosa (susu rendah laktosa, telur, gula pasir,
maizena)
berupa bubuk yang siap di cairkan atau berupa cairan yang dapat
Contoh :
(panenteral, fresubin)
(peptisol)
g/kg/BB/hari.
yaitu bolus feeding dan continuous drip feeding. 8emberian bolus feeding
1. Bolus feeding
tenang, kurang lebih selama 13 menit, dan diikuti dengan pemberian air
formula yang masih berada di feeding tube. Formula yang tersisa pada
dengan menggunakan infuse pump .Pemberian formula enteral dengan cara ini
ml/jam selama 18-24 jam. 8emberian formula enteral dengan osmolaritas isotonik
(300 mosm>kg air) dapat diberikan sesuai dengan jumlah yang dibutuhkan,
sedangkan pemberian formula hipertonis (500 mosm/kg air) harus dimulai dengan
formula yang tidak ditoleransi dengan baik, konsentrasi formula yang diberikan
bertahap.
2.4 Rute pemberian nutrisi enteral
Rute pemberian Nutrisi Enteral dan Alatnya Nutrisi enteral dapat diberikan
langsung melalui mulut (oral) atau melalui selang makanan bila pasien tak dapat
makan atau tidak boleh per oral. Selang makanan yang ada yaitu:
a) Selang nasogastrik :
penduga
nasogastrik.
rutin dipakai untuk pasien yang tidak dapat makan per oral
oral. Tujuan dari pemberian nutrisi secara enteral adalah untuk memberikan
asupan nutrisi yang adekuat pada pasien yang belum mampu menelan atau
trauma, proses infeksi, pada sakit kritis dalam waktu yang lama. Makanan
yang lebih mudah diabsorbsi. Sedangkan komposisi kalori non protein dari
sumber lemak berkisar 10/40<. 8rotein diberikan dalam bentuk polimerik
murah.
Contoh :
1. Makanan cair tinggi energi dan tinggi protein (susu full cream, susu
rendah laktosa, telur, glukosa, gula pasir, tepung beras, sari buah).
2. Makanan cair rendah laktosa (susu rendah laktosa, telur, gula pasir,
maizena)
dengan menggunakan NGT/OGT, dan diberikan secara terbagi setiap 3-4 jam
dibutuhkan pada hari pertama 8emberian formula enteral secara bolus feeding
sebaiknya diberikan dengan tenang, kurang lebih selama 15 menit, dan diikuti
diberikan langsung melalui mulut (oral) atau melalui selang makanan bila
pasien tak dapat makan atau tidak boleh per oral. Selang makanan yang ada
yaitu:
a. Selang nasogastrik :
dengan cara memberi makan melalui pipa lambung atau pipa penduga.
ii. Selang nasogsatrik biasa yang terbuat dari plastic, karet, dan polietilen.
iii. Selang nasogastrik yang terbuat dari polivinil. Selang ini berukuran ;
iv. Selang nasogastrik yang terbuat dari silicon. Ukuran selang ini
minggu.
dipakai untuk pasien yang tidak dapat makan per oral atau terdapat
PENUTUP
3.1 kesimpulan
Pemberian nutrisi enteral merupakan pemberian nutrien melalui saluran cerna
dengan menggunakan sonde (tube feeding). Nutrisi enteral direkomendasikan
bagi pasien/pasien yang tidak dapat memenuhi kebutuhan nutrisinya secara
volunter melalui asupan oral. 8emberian nutrisi enteral dini (yang dimulai dalam
12 jam sampai 4& jam setelah pasien masuk ke dalam perawatan intensif (ICU)
lebih baik dibandingkan pemberian nutrisi parenteral.
3.2 Saran
Sebagian besar pemberian nutrisi enteral yang dilakukan oleh keluarga tidak sesuai
dengan prosedur atau standar teori, sedangkan yang diberikan oleh perawat sebagian besar
sudah sesuai dengan prosedur. Secara keseluruahan dari 63 kali tindakan pemberian nutrisi
enteral 31,75% (20) dikategorikan sesuai sedangkan 68,25% (43) tidak sesuai dengan
prosedur.
DAFTAR PUSTAKA
Asosiasi Dietisien Indonesia Cabang Bandung, 2005, Panduan Pemberian Makanan Enteral,
Jaya Pratama, Jakarta.
ampos, Machado FS. (2012). Nutrition therapy in severe head trauma patients. Bras Ter
Intensive, 24 (1) : 97-105. Diakses tanggal 4 Juli 2017 pukul 11.59 WIB.
http://search.proquest.com.
Casaer, Michael P., et al. (2011). Early versus Late enteral Nutrition in Critically Ill Adults.
The New England Journal of Medicine 365; 6 nejm. org August 11, 2011. Diakses tanggal 4
Juli 2017 pukul 11.59 WIB. http://search.proquest.com