Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH KONSEP DASAR KEPERAWATAN

TEORI KEPERAWATAN JEAN ORLANDO

DISUSUN OLEH :
- ANANDA DESAM SYAWALI VIERI SUSANTO
(21.03714.0006)
- FIFIN KHOIRUNISA
(21.03714.0023)

DOSEN AKADEMIK :
DESTIA WIDYARANI, S.Kep, M.Kes

PROGRAM STUDI DIII KEPERAWATAN


UNIVERSITAS BONDOWOSO 2021

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kehadirannya. Di bawah rahmat dan bimbingan-Nya, Kami menyelesaikan
makalah yang berjudul “Teori Keperawatan jean Orlando”. Tak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Destia widyarani,S.kep,M.kes yang
merupakan guru mata kuliah Konsep dasar keperawatan, yang telah membantu
kami dalam myelesaikan makalah ini.. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam proses pembuatan makalah
ini.
Maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Konsep dasar keperawatan. Makalah ini tidak dapat terwujud berkat
bantuan dari berbagai pihak,untuk itu tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada
Ibu Destia widyarani,S.kep,M.kes.selaku dosen mata kuliah Konsep dasar
keperawatan.
Kami sangat berharap makalah ini sangat berguna dalam rangka Teori
keperawatan Jean orlando. Kami mohon maaf bila ada kesalahan kalimat dan kata
yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun untuk
kedepannya.

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATARBELAKANG 4
1.2 RUMUSAN MASALAH 4
1.3 TUJUAN MAKALAH 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 JEAN BIOGRAFI ORLANDO……….………………………………………………5
2.2 TEORI YANG DIKEMUKAKAN JEAN ORLANDO ..............................................5
2.3 DISIPLIN PROSES KEPERAWATAN DALAM TEORI PROSES
KEPERAWATAN ORLANDO…………………………………………………………..6
2.4 PARADIGMA KEPERAWATAN MENURUT JEAN ORLANDO…………10
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ……………………………………………………………………..12
3.2 SARAN………………………………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….....14

3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan sebagai integral pelayanan kesehatan merupakan suatu
bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan.Pada
perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu
lain,mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu
berubah mengikuti perkembangan zaman.Demikian juga dengan pelayanan
keperawatan di Indonesia,kedepan diharapkan harus mampu memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara professional sesuai dengan tuntutan
kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa
berkembang.Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besa rumah sakit
Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses
keperawatan.Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola
yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses,peristiwa
atau kejadian yang didasari fakta yang telah di observasi.Berikut ini adalah
ringkasan beberapa teori keperawatan yang perlu diketahui oleh perawat
professional.
1.2 Rumusan Masalah
i.      Bagaimana Biografi Jean Orlando
ii.      Bagaimana Teori yang dikemukakan oleh Jean Orlando
iii.      Bagaimana Paradigma Keperawatan menurut Jean Orlando

1.3 Tujuan Makalah


i.      Agar mahasiswa dapat mengetahui Biografi Jean Orlando
ii.      Agar mahasiswa dapat mengetahui Teori yang dikemukakan oleh Jean Orlando
iii.      Agar mahasiswa dapat mengetahui Paradigma Keperawatan menurut Jean
Orlando

4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1  JEAN BIOGRAFI ORLANDO
Ida Jean Orlando atau dikenal dengan Jean Orlando dilahirkan pada 12
Agustus 1926, lulusan Diploma pada Medical College New York tahun 1947,
memperoleh Gelar B.S pada Perawatan Kesehatan Publik, di Universitas St.
John’s Brooklyn tahun 1951, dan kemudian memperoleh gelar M.A bidang
konseling kesehatan mental pada Universitas Columbia New York tahun
1954. Setelah menyelesaikan pendidikan terakhirnya, Orlando kemudian
bekerja di Sekolah Keperawatan New Haven Conneticut, selama 8 tahuan,
pada tahun 1958, ia menjadi asosiasi peneliti dan investigator untuk proyek
negara mengenai Konsep kesehatan Mental pada Kurikulum Dasar. Proyek
ini memfokuskan pada mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi integritas
prinsip kesehatan mental untuk kurikulum dasar pendidikan keperawatan.
Setelah 3 tahun ia melakukan pencatatan hasil penelitian dan ia
menghabiskan waktu selama 4 tahun untuk menganalisa data yang
diperolehnya pada penelitian tersebut, kemudian ia melaporkan penemuannya
tersebut pada buku pertamanya yang diluncurkan pada tahun 1958 berjudul
“The Dynamic nurse-patient relationship: Function, process and principle of
Professional Nursing Practice”. Namun buku ini baru dipublikasikan pada
tahun 1961. buku inilah yang memformulasikan Teori Dasar Keperawatan
Orlando dan dicetak kedalam lima bahasa yaitu : Bahasa Jepang, Hebrew,
Prancis, Portugis dan Belanda. Pada tahun 1962 sampai dengan tahun 1972
Orlando bekerja sebagai Konsultan bidang Keprawatan Klinik di Rumah sakit
Mc Lean Belmont. Dan ia memberikan laporan hasil kerjanya selama 10
tahun dirumah sakit tersebut melalui buku keduanya yang berjudul : “ The
Discipline anda Teaching of Nursing Process : An Evaluative Study”.
Orlando memberikan beberapa kontribusi penting dalam teori dan praktek
keperawatan.
2.2    TEORI YANG DIKEMUKAKAN JEAN ORLANDO
Konsep Utama Dalam Teori Proses Keperawatan menurut Orlando,
keperawatan bersifat unik dan independent karena berhubungan langsung
dengan kebutuhan pasien yang harus dibantu, nyata atau potensial serta pada
situasi langsung. Teori Orlando berfokus pada pasien sebagai individu,
artinya masing – masing orang berada pada situasi yang berbeda. Orlando
mendefinisikan kebutuhan sebagai permintaan/kebutuhan pasien dimana bila
disuplai, dikurangi, atau menurunkan distress secara langsung atau bahkan
meningkatkan perasaan tercukupi/wellbeing.

5
Teori keperawatan Orlando menekankan ada hubungan timbal balik
antara pasien dan perawat, apa yang mereka katakan dan kerjakan akan saling
mempengaruhi. Perawat sebagai orang  pertama yang mengidentifikasi dan
menekankan elemen-elemen pada proses keperawatan serta hal-hal kritis
penting dari partisipasi  pasien dalam proses keperawatan. Proses aktual
interaksi perawat-pasien sama halnya dengan interaksi antara dua orang .
Ketika perawat menggunakan proses ini untuk mengkomunikasikan reaksinya
dalam merawat pasien, orlando menyebutnya sebagai ”nursing procces
discipline”. Hal ini merupakan alat yang dapat perawat gunakan untuk
melaksanakan fungsinya dalam merawat pasien.
Orlando menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama yaitu
fungsi perawat profesional, mengenal perilaku pasien, respon internal atau
kesegeraan, disiplin proses keperawatan serta kemajuan:
1. Tanggung jawab perawat
Tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut (misalnya kenyamanan fisik dan rasa
aman ketika dalam mendapatkan pengobatan atau dalam pemantauan.
Perawat harus mengetahui  kebutuhan pasien untuk membantu memenuhinya.
Perawat harus mengetahui benar peran  profesionalnya, aktivitas perawat 
profesional yaitu tindakan yang dilakukan perawat secara bebas dan
bertanggung jawab guna mencapai  tujuan dalam membantu pasien. Ada
beberapa aktivitas spontan dan rutin yang bukan aktivitas profesional perawat
yang dapat dilakukan oleh perawat, sebaiknya hal ini dikurangi agar perawat
lebih terfokus pada  aktivitas-aktivitas yang benar-benar menjadi
kewenangannya.
  2.  Mengenal perilaku pasien
Mengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang dikatakan
pasien maupun perilaku nonverbal yang ditunjukan pasien.
3.  Reaksi segera
Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien. Reaksi
segera adalah respon segera atau respon internal dari perawat dan persepsi
individu pasien , berfikir dan merasakan.
4. Disiplin proses keperawatan
George  (1995 hlm 162) mengartikan disiplin proses keperawatan sebagai 
interaksi total (totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang
terjadi antara perawat dan pasien dalam hubungan tertentu, perilaku pasien,
reaksi perawat terhadap perilaku tersebut dan tindakan yang harus dilakukan,

6
mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk  membantunya serta untuk Menurut
melakukan  tidakan yang tepat.
5.  Kemajuan / peningkatan
Peningkatan berari tumbuh lebih, pasien menjadi lebih berguna dan produktif.

2.3 Disiplin Proses Keperawatan Dalam Teori Proses Keperawatan Orlando


Seperti yang telah diuraikan diatas bahwa disiplin proses keperawatan
dalam nursing procces theory dikenal dengan sebutan proses disiplin atau
proses keperawatan. Disiplin proses keperawatan meliputi komunikasi
perawat kepada pasiennya yang sifatnya segera, mengidentifikasi 
permasalahan klien  yang disampaikan  kepada perawat,  menanyakan  untuk
validasi atau perbaikan. Disiplin proses keperawatan didasarkan pada ” proses
bagaimana seseorang bertindak”. Tujuan dari proses disiplin ketika digunakan
antara perawat dan pasien  adalah untuk membantu pemenuhan kebutuhan
pasien. Peningkatan perilaku pasien merupakan indikasi dari pemenuhan
kebutuhan sebagai hasil yang diharapkan.

1.  Perilaku Pasien
Disiplin proses keperawatan dilaksanakan sesuai dengan  perilaku pasien
seluruh perilaku pasien yang tidak sesuai dengan permasalahan dapat
dianggap sebagai ekpresi yang membutuhkan pertolongan, ini sangat berarti
pada pasien tertentu dalam kondisi gawat harus dipahami. Orlando
menekankan hal ini pada prinsip pertamanya ”Dengan diketahuinya perilaku
pasien , atau tidak diketahuinya yang seharusnya ada hal tersebut
menunjukkan pasien membutuhkan suatu bantuan”.
Perilaku pasien dapat verbal dan non verbal. Inkonsistensi antara dua perilaku
ini dapat dijadikan faktor  kesiapan perawat dalam memenuhi kebutuhan
pasien. Perilaku verbal yang menunjukkan perlunya pertolongan seperti
keluhan, permintaan, pertanyaan, kebutuhan dan lain sebagainya. Sedangkan
perilaku nonverbal misalnya heart rate, edema, aktivitas motorik: senyum,
berjalan, menghindar kontak mata dan lain sebagainya. Walaupun seluruh
perilaku pasien dapat menjadi indikasi perlunya bantuan tetapi jika hal itu
tidak dikomunikasikan dapat menimbulkan masalah dalam interaksi perawat-
pasien. Tidak efektifnya perilaku pasien merupakan indikasi dalam
memelihara hubungan perawat-pasien, ketidakakuratan dalam

7
mengidentifikasi kebutuhan pasien yang diperlukan perawat, atau reaksi
negatif pasien terhadap tindakan perawat. Penyelesaian masalah tidak
efektifnya perilaku pasien layak diprioritaskan. Reaksi dan tindakan perawat
harus dirancang  untuk menyelesaikan perilaku seperti halnya memenuhi
kebutuhan yang emergency.

               2.  Reaksi Perawat


Perilaku pasien menjadi stimulus bagi perawat , reaksi ini terdiri dari 3
bagian yaitu  pertama perawat merasakan melalui indranya, kedua yaitu
perawat berfikir secara otomatis, dan ketiga adanya hasil pemikiran sebagai
suatu yang dirasakan. Contoh perawat melihat pasien merintih, perawat
berfikir bahwa pasien mengalami nyeri kemudian memberikan perhatian
Persepsi, berfikir, dan merasakan terjadi secara otomatis dan hampir simultan.
Oleh karena itu perawat harus belajar mengidentifikasi setiap bagian dari
reaksinya. Hal ini akan membantu dalam menganalisis reaksi yang mengapa
ia berespon demikian. Perawat harus dapat menggunakan reaksinya untuk
tujuan membantu pasien.
Displin proses keperawatan menentukan bagaimana perawat membagi
reaksinya dengan pasien. Orlando menawarkan prinsip untuk menjelaskan
penggunaan dalam hal berbagi “ beberapa observasi dilakukan  dan
dieksplorasi dengan pasien adalah penting untuk memastikan dan memenuhi
kebutuhannya atau mengenal yang tidak dapat dipenuhi oleh pasien pada
waktu itu.
Orlando (1972) menyampaikan 3 kriteria untuk memastikan keberhasilan
perawat dalam mengeksplor dan bereaksi dengan pasien, yaitu :
a) Perawat harus menemuinya dan konsisten terhadap apa yang dikatakannya
dan mengatakan  perilaku nonverbalnya kepada pasien
b)Perawat harus dapat mengkomunikasikannya  dengan jelas terhadap apa
yang akan diekspresikannya
c)Perawat harus menanyakan kembali kepada pasien langsung untuk
perbaikan atau klarifikasi.

                 3.  Tindakan Perawat


Setelah memvalidasi dan memperbaiki reaksi perawat terhadap perilaku
pasien, perawat dapat melengkapi proses disiplin dengan tindakan
keperawatan, Orlando menyatakan bahwa apa yang dikatakan dan dilakukan
oleh perawat dengan atau untuk kebaikan pasien adalah merupakan suatu
tidakan profesional perawatan. Perawat harus menentukan tindakan yang
sesuai untuk membantu memenuhi kebutuhan pasien. Prinsip yang menjadi

8
petunjuk tindakan menurut Orlando yaitu perawat harus mengawali dengan
mengekplorasi untuk memastikan bagaimana mempengaruhi pasien melalui
tindakan atau kata-katanya.
Perawat dapat bertindak dengan dua cara yaitu : tindakan otomatis dan
tindakan terencana. Hanya tindakan terencana  yang memenuhi fungsi
profesional perawat. Sedangkan tindakan otomatis dilakukan bila kebutuhan
pasien yang mendesak, misalnya tindakan pemberian obat atas intruksi medis.
Dibawah ini merupakan kriteria tindakan keperawatan yang direncanakan:
                                 1.Tindakan merupakan hasil dari indentifikasi kebutuhan pasien dengan
memvalidasi
reaksi perawat terhadap perilaku pasien.
                                 2.    Perawat menjelaskan maksud tindakan kepada pasien dan sesuai untuk
memenuhi kebituhan pasien.
                                 3.    Perawat memvalidasi efektifitas tindakan, segera setelah dilakukan secara
lengkap
                                 4.     Perawat  membebaskan stimulasi yang tidak berhubungan dengan
kebutuhan pasien ketika melakukan tindakan.
Tindakan otomatis tidak akan memenuhi kriteria tersebut. Beberapa contoh
tindakan otomatis tindakan rutinitas, melaksanakan instruksi dokter, tindakan
perlindungan kesehatan secara umum. Semua itu tidak membutuhkan
validasi  reaksi perawat
                   

                                4.   Fungsi Profesional


Tindakan yang tidak profesional dapat menghambat  perawat dalam
menyelesaikan fungsi profesionalnya, dan dapat menyebabkan tidak
adekuatnya perawatan pasien. Perawat harus tetap menyadari bahwa aktivitas
termasuk profesional jika aktivitas tersebut direncanakan untuk mencapai
tujuan pemenuhan kebutuhan pasien.
Disiplin proses keperawatan adalah serangkaian tindakan dengan suatu
perilaku pasien yang membutuhkan bantuan. Perawat harus bereaksi terhadap
perilaku pasien dengan mempersepsikan, berfikir dan merasakan. Perawat
membagi aspek reaksinya dengan pasien, meyakinkan bahwa tindakan verbal
dan nonverbalnya adalah konsisten dengan reaksinya, dan mengidentifikasi
reaksi sebagai dirinya sendiri, dan perawat mengunjungi pasien untuk
memvalidasi reaksinya. Membagi reaksinya oleh perawat membantu pasien
untuk menggunakan proses yang sama agar lebih efektif perlu
komunikasinya. Selajutnya tindakan yang sesuai untuk menyelesaikan
kebutuhan adalah saling menguntungkan antar pasien dan perawat. Setelah
perawat bertindak, perawat segera katakan kepada pasien jika tindakannya
berhasil interaksi. Secara keseluruhan interaksi , perawat meyakinkan bahwa

9
perawat bebas terhadap stimulasi tambahan yang bertentangan dengan
reaksinya terhadap pasien.

2.4   PARADIGMA KEPERAWATAN MENURUT JEAN ORLANDO

Asumsi Orlando terhadap metaparadigma keperawatan hampir seluruhnya


terkandung dalam teorinya. Sama dengan teori-teori keperawatan
pendahulunya asumsinya tidak spesifik, namun demikian Schmieding (1993)
mendapatkan dari tulisan Orlando mengenai  empat area yang ditekuninya :
1. Keperawatan
Keperawatan adalah suatu profesi yang mempunyai fungsi autonomi yang
didefinisikan sebagai fungsi profesional keperawatan. Fungsi profesional
yaitu membantu mengenali dan menemukan kebutuhan pasien yang bersifat
segera. Itu merupakan tanggung jawab perawat untuk mengetahui kebutuhan
pasien dan membantu memenuhinya. Dalam teorinya tentang disiplin proses
keperawatan mengandung elemen dasar, yaitu perilaku pasien,  reaksi
perawat dan tindakan perawatan yang dirancang untuk kebaikan pasien.
Asumsi lain Orlando adalah bahwa perawat harus menurunkan
ketidaknyamanan baik fisik maupun mental pasien serta tidak boleh
menyebabkan pasien distress.

                 2. Manusia
Manusia bertindak atau berperilaku  secara verbal dan nonverbal, kadang-
kadang dalam situasi tertentu manusia dalam memenuhi kebutuhannya
membutuhkan bantuan, dan akan mengalami distress jika mereka tidak dapat
memenuhinya. Hal ini dijadikan dasar pernyataan bahwa perawat profesional
harus berhubungan dengan seseorang yang tidak dapat menemukan sendiri
kebutuhan mereka untuk dibantu. Dia juga menyatakan bahwa masing –
masing pasien unik dan perawat profesional dapat mengenali perilaku yang
sama pada pasien yang berbeda dimana tiap pasien memberikan tanda
perbedaan kebutuhan.          

3. Sehat

10
Orlando tidak mendefinisikan tentang sehat, tetapi berasumsi bahwa bebas
dari ketidaknyamanan fisik dan mental dan merasa adekuat dan sejahtera
berkontribusi terhadap sehat. Perasaan adekuat dan sejahtera dalam
memenuhi kebutuhannya berkontribusi terhadap sehat.

4.  Lingkungan
Orlando juga tidak mendefinisikan lingkungan. Dia berasumsi bahwa
lingkungan merupakan situasi keperawatan yang terjadi ketika perawat dan
pasien berinteraksi, dan antara perawat-pasien mempersepsikan, berfikir,
merasakan dan bertindak dalam situasi yang bersifat segera. Pasien dapat
mengalami distress terhadap lingkungan therapeutik dalam mencapai
tujuannya, perawat perlu mengobservasi perilaku pasien untuk mengetahui
tanda-tanda distress.
Perbandingan Disiplin Proses Keperawatan Orlando dengan Proses
Keperawatan
Sebenarnya pada umumnya kedua proses tersebut memiliki karakteristik yang
sama, sebagai contoh keduanya bersifat interpersonal dan membutuhkan
interaksi antara pasien dan perawat. Kedua proses tersebut juga melihat
pasien sebagai ”total person”/individu secara keseluruhan, termasuk proses
penyakit atau bagian – bagian tubuh. Orlando tidak menggunakan istilah
”holistic” namun dia mendeskripsikannya dengan menggunakan pendekatan
holistik.
Ada beberapa perbedaan  antara disiplin proses keperawatan Orlando
dengan proses keperawatan, antara lain :

A.     Assesment
    1.   Tahap pengkajian pada proses keperawatan sesuai dengan reaksi perawat
terhadap perilaku pasien pada disiplin proses Orlando. Perilaku pasien
merupakan inisiasi untuk melakukan pengkajian.
    2.Pengumpulan data menurut Orlando hanya meliputi informasi yang relevan
untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien yang perlu dibantu.

  3. Orlando mendefinisikan observasi sebagai beberapa informasi yang


menyangkut pasien dimana perawat memperolehnya ketika dia melakukan
pekerjannya

4.  Reaksi perawat dari disiplin proses Orlando merupakan beberapa komponen


untuk menganalisa proses keperawatan.

11
 5. Produk dari analisis terhadap proses keperawatan disebut sebagai diagnosa
keperawatan. Eksplorasi reaksi perawat dengan pasien dari disiplin proses
Orlando mengarahkan pada proses identifikasi kebutuhan perawat untuk
membantu pasien.
    6.    Orlando sepakat dengan interaksi antara perawat – pasien secara langsung
hanya satu kebutuhan pada satu waktu.
B.     Planning
        1. Tahap planning/perencanaan pada proses keperawatan meliputi penulisan
tujuan dan sasaran serta memutuskan tindakan keperawatan yang sesuai
2.   Tujuan perencanaan Orlando selalu berusaha untuk mengurangi atau
menurunkan kebutuhan pasien untuk minta bantuan : sasaran berkaitan
dengan usaha peningkatan perilaku pasien
3.   Pada Proses keperawatan, partisipasi terjadi paling banyak pada
penyusunan tujuan, sedangkan proses disiplin Orlando melihat pasien sebagai
partisipan aktif untuk menentukan tindakan keperawatan yang actual
C.     Implementation
Implementasi meliputi seleksi akhir dan melaksanakan rencana tindakan.
Merupakan tahap reaksi perawat dari disiplin proses Orlando.
Proses keperawatan mengharapkan perawat untuk mempertimbangkan semua
dampak yang mungkin terjadi atas tindakan terhadap pasien, sedangkan
disiplin proses Orlando hanya berkaitan dengan efektifitas suatu tindakan
untuk mengurangi kebutuhan pertolongan secara langsung

D.    Evaluation
Evaluasi pada kedua proses berdasar pada kriteria objective. Pada proses
keperawatan, evaluasi menanyakan apakah ditemukan perubahan tingkah laku
secara objective, namun pada disiplin proses Orlando perawat mengobservasi
perilaku pasien untuk melihat apakah pasien tersebut butuh untuk
dibantu.Kegagalan didalam mengevaluasi dapat menyebabkan tindakan yang
inefektif seperti kegagalan dalam menemukan kebutuhan pasien dan
meningkatkan biaya serta bahan perawatan.

12
BAB III
PENUTUPAN

3.1    Kesimpulan
Menurut Orlando,Keperawatan bersifat unik dan independent karena
berhubungan langsung dengan kebutuhan pasien yang harus dibantu, nyata atau
potensial serta pada situasi langsung.Orlando mendefisinikan kebutuhan sebagai
permintaan/kebutuhan pasien dimana bila disuplai,dikurangi,atau menurunkan
distress secara langsung atau bahkan meningkatkan perasaan tercukupi/wellbeing.

Dalam teorinya Orlando mengemukakan tentang konsep utama diantaranya adalah


konsep disiplin.Disiplin proses keperawatan meliputi komunikasi perawat kepada
pasiennya,mengidentifikasi permasalahn klien yang disampaikan,menanyakan
untuk validasi atau perbaikan.

3.2    Saran
Demikian makalah yang dapat penulis paparkan mengenai
biografi,teori,paradigma keperawatan menurut Jean Orlando.Semoga makalah ini
berguna bagi pembaca,khususnya bagi mahasiswa.Kami menyadari bahwa dalam
makalah ini masih terdapat kesalahan.Oleh karena itu kritik atau saran yang
membangun kami harapkan untuk perbaikan makalah kami selanjutnya.

13
DAFTAR PUSTAKA

1.     
Http://www.academia.edu/47736202/APLIKASI_TEORI_IDA_JEAN_ORLAND
O_DALAM_ASUHAN_DI_RUMAH_SAKIT
2.      Http://www.kemhan.com/2012/05/ida-jean-orlando.html#.VBgg8MJ_ucw
3.      Http://www.bascommetro.com/2008/11/ida-jean-orlando.html

14

Anda mungkin juga menyukai