DISUSUN OLEH :
- ANANDA DESAM SYAWALI VIERI SUSANTO
(21.03714.0006)
- FIFIN KHOIRUNISA
(21.03714.0023)
DOSEN AKADEMIK :
DESTIA WIDYARANI, S.Kep, M.Kes
1
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kehadirannya. Di bawah rahmat dan bimbingan-Nya, Kami menyelesaikan
makalah yang berjudul “Teori Keperawatan jean Orlando”. Tak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Destia widyarani,S.kep,M.kes yang
merupakan guru mata kuliah Konsep dasar keperawatan, yang telah membantu
kami dalam myelesaikan makalah ini.. Kami juga mengucapkan terima kasih
kepada teman-teman yang telah berkontribusi dalam proses pembuatan makalah
ini.
Maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Konsep dasar keperawatan. Makalah ini tidak dapat terwujud berkat
bantuan dari berbagai pihak,untuk itu tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada
Ibu Destia widyarani,S.kep,M.kes.selaku dosen mata kuliah Konsep dasar
keperawatan.
Kami sangat berharap makalah ini sangat berguna dalam rangka Teori
keperawatan Jean orlando. Kami mohon maaf bila ada kesalahan kalimat dan kata
yang kurang berkenan dan kami mohon kritik dan saran yang membangun untuk
kedepannya.
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 2
BAB I PENDAHULUAN
1.1 LATARBELAKANG 4
1.2 RUMUSAN MASALAH 4
1.3 TUJUAN MAKALAH 4
BAB II PEMBAHASAN
2.1 JEAN BIOGRAFI ORLANDO……….………………………………………………5
2.2 TEORI YANG DIKEMUKAKAN JEAN ORLANDO ..............................................5
2.3 DISIPLIN PROSES KEPERAWATAN DALAM TEORI PROSES
KEPERAWATAN ORLANDO…………………………………………………………..6
2.4 PARADIGMA KEPERAWATAN MENURUT JEAN ORLANDO…………10
BAB III PENUTUP
3.1 KESIMPULAN ……………………………………………………………………..12
3.2 SARAN………………………………………………………………………………13
DAFTAR PUSTAKA ……………………………………………………………….....14
3
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Keperawatan sebagai integral pelayanan kesehatan merupakan suatu
bentuk pelayanan professional yang didasarkan pada ilmu keperawatan.Pada
perkembangannya ilmu keperawatan selalu mengikuti perkembangan ilmu
lain,mengingat ilmu keperawatan merupakan ilmu terapan yang selalu
berubah mengikuti perkembangan zaman.Demikian juga dengan pelayanan
keperawatan di Indonesia,kedepan diharapkan harus mampu memberikan
pelayanan kepada masyarakat secara professional sesuai dengan tuntutan
kebutuhan masyarakat serta teknologi bidang kesehatan yang senantiasa
berkembang.Pelaksanaan asuhan keperawatan di sebagian besa rumah sakit
Indonesia umumnya telah menerapkan pendekatan ilmiah melalui proses
keperawatan.Teori adalah sekelompok konsep yang membentuk sebuah pola
yang nyata atau suatu pernyataan yang menjelaskan suatu proses,peristiwa
atau kejadian yang didasari fakta yang telah di observasi.Berikut ini adalah
ringkasan beberapa teori keperawatan yang perlu diketahui oleh perawat
professional.
1.2 Rumusan Masalah
i. Bagaimana Biografi Jean Orlando
ii. Bagaimana Teori yang dikemukakan oleh Jean Orlando
iii. Bagaimana Paradigma Keperawatan menurut Jean Orlando
4
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 JEAN BIOGRAFI ORLANDO
Ida Jean Orlando atau dikenal dengan Jean Orlando dilahirkan pada 12
Agustus 1926, lulusan Diploma pada Medical College New York tahun 1947,
memperoleh Gelar B.S pada Perawatan Kesehatan Publik, di Universitas St.
John’s Brooklyn tahun 1951, dan kemudian memperoleh gelar M.A bidang
konseling kesehatan mental pada Universitas Columbia New York tahun
1954. Setelah menyelesaikan pendidikan terakhirnya, Orlando kemudian
bekerja di Sekolah Keperawatan New Haven Conneticut, selama 8 tahuan,
pada tahun 1958, ia menjadi asosiasi peneliti dan investigator untuk proyek
negara mengenai Konsep kesehatan Mental pada Kurikulum Dasar. Proyek
ini memfokuskan pada mengidentifikasi faktor yang mempengaruhi integritas
prinsip kesehatan mental untuk kurikulum dasar pendidikan keperawatan.
Setelah 3 tahun ia melakukan pencatatan hasil penelitian dan ia
menghabiskan waktu selama 4 tahun untuk menganalisa data yang
diperolehnya pada penelitian tersebut, kemudian ia melaporkan penemuannya
tersebut pada buku pertamanya yang diluncurkan pada tahun 1958 berjudul
“The Dynamic nurse-patient relationship: Function, process and principle of
Professional Nursing Practice”. Namun buku ini baru dipublikasikan pada
tahun 1961. buku inilah yang memformulasikan Teori Dasar Keperawatan
Orlando dan dicetak kedalam lima bahasa yaitu : Bahasa Jepang, Hebrew,
Prancis, Portugis dan Belanda. Pada tahun 1962 sampai dengan tahun 1972
Orlando bekerja sebagai Konsultan bidang Keprawatan Klinik di Rumah sakit
Mc Lean Belmont. Dan ia memberikan laporan hasil kerjanya selama 10
tahun dirumah sakit tersebut melalui buku keduanya yang berjudul : “ The
Discipline anda Teaching of Nursing Process : An Evaluative Study”.
Orlando memberikan beberapa kontribusi penting dalam teori dan praktek
keperawatan.
2.2 TEORI YANG DIKEMUKAKAN JEAN ORLANDO
Konsep Utama Dalam Teori Proses Keperawatan menurut Orlando,
keperawatan bersifat unik dan independent karena berhubungan langsung
dengan kebutuhan pasien yang harus dibantu, nyata atau potensial serta pada
situasi langsung. Teori Orlando berfokus pada pasien sebagai individu,
artinya masing – masing orang berada pada situasi yang berbeda. Orlando
mendefinisikan kebutuhan sebagai permintaan/kebutuhan pasien dimana bila
disuplai, dikurangi, atau menurunkan distress secara langsung atau bahkan
meningkatkan perasaan tercukupi/wellbeing.
5
Teori keperawatan Orlando menekankan ada hubungan timbal balik
antara pasien dan perawat, apa yang mereka katakan dan kerjakan akan saling
mempengaruhi. Perawat sebagai orang pertama yang mengidentifikasi dan
menekankan elemen-elemen pada proses keperawatan serta hal-hal kritis
penting dari partisipasi pasien dalam proses keperawatan. Proses aktual
interaksi perawat-pasien sama halnya dengan interaksi antara dua orang .
Ketika perawat menggunakan proses ini untuk mengkomunikasikan reaksinya
dalam merawat pasien, orlando menyebutnya sebagai ”nursing procces
discipline”. Hal ini merupakan alat yang dapat perawat gunakan untuk
melaksanakan fungsinya dalam merawat pasien.
Orlando menggambarkan model teorinya dengan lima konsep utama yaitu
fungsi perawat profesional, mengenal perilaku pasien, respon internal atau
kesegeraan, disiplin proses keperawatan serta kemajuan:
1. Tanggung jawab perawat
Tanggung jawab perawat yaitu membantu apapun yang pasien butuhkan
untuk memenuhi kebutuhan tersebut (misalnya kenyamanan fisik dan rasa
aman ketika dalam mendapatkan pengobatan atau dalam pemantauan.
Perawat harus mengetahui kebutuhan pasien untuk membantu memenuhinya.
Perawat harus mengetahui benar peran profesionalnya, aktivitas perawat
profesional yaitu tindakan yang dilakukan perawat secara bebas dan
bertanggung jawab guna mencapai tujuan dalam membantu pasien. Ada
beberapa aktivitas spontan dan rutin yang bukan aktivitas profesional perawat
yang dapat dilakukan oleh perawat, sebaiknya hal ini dikurangi agar perawat
lebih terfokus pada aktivitas-aktivitas yang benar-benar menjadi
kewenangannya.
2. Mengenal perilaku pasien
Mengenal perilaku pasien yaitu dengan mengobservasi apa yang dikatakan
pasien maupun perilaku nonverbal yang ditunjukan pasien.
3. Reaksi segera
Reaksi segera meliputi persepsi, ide dan perasaan perawat dan pasien. Reaksi
segera adalah respon segera atau respon internal dari perawat dan persepsi
individu pasien , berfikir dan merasakan.
4. Disiplin proses keperawatan
George (1995 hlm 162) mengartikan disiplin proses keperawatan sebagai
interaksi total (totally interactive) yang dilakukan tahap demi tahap, apa yang
terjadi antara perawat dan pasien dalam hubungan tertentu, perilaku pasien,
reaksi perawat terhadap perilaku tersebut dan tindakan yang harus dilakukan,
6
mengidentifikasi kebutuhan pasien untuk membantunya serta untuk Menurut
melakukan tidakan yang tepat.
5. Kemajuan / peningkatan
Peningkatan berari tumbuh lebih, pasien menjadi lebih berguna dan produktif.
1. Perilaku Pasien
Disiplin proses keperawatan dilaksanakan sesuai dengan perilaku pasien
seluruh perilaku pasien yang tidak sesuai dengan permasalahan dapat
dianggap sebagai ekpresi yang membutuhkan pertolongan, ini sangat berarti
pada pasien tertentu dalam kondisi gawat harus dipahami. Orlando
menekankan hal ini pada prinsip pertamanya ”Dengan diketahuinya perilaku
pasien , atau tidak diketahuinya yang seharusnya ada hal tersebut
menunjukkan pasien membutuhkan suatu bantuan”.
Perilaku pasien dapat verbal dan non verbal. Inkonsistensi antara dua perilaku
ini dapat dijadikan faktor kesiapan perawat dalam memenuhi kebutuhan
pasien. Perilaku verbal yang menunjukkan perlunya pertolongan seperti
keluhan, permintaan, pertanyaan, kebutuhan dan lain sebagainya. Sedangkan
perilaku nonverbal misalnya heart rate, edema, aktivitas motorik: senyum,
berjalan, menghindar kontak mata dan lain sebagainya. Walaupun seluruh
perilaku pasien dapat menjadi indikasi perlunya bantuan tetapi jika hal itu
tidak dikomunikasikan dapat menimbulkan masalah dalam interaksi perawat-
pasien. Tidak efektifnya perilaku pasien merupakan indikasi dalam
memelihara hubungan perawat-pasien, ketidakakuratan dalam
7
mengidentifikasi kebutuhan pasien yang diperlukan perawat, atau reaksi
negatif pasien terhadap tindakan perawat. Penyelesaian masalah tidak
efektifnya perilaku pasien layak diprioritaskan. Reaksi dan tindakan perawat
harus dirancang untuk menyelesaikan perilaku seperti halnya memenuhi
kebutuhan yang emergency.
8
petunjuk tindakan menurut Orlando yaitu perawat harus mengawali dengan
mengekplorasi untuk memastikan bagaimana mempengaruhi pasien melalui
tindakan atau kata-katanya.
Perawat dapat bertindak dengan dua cara yaitu : tindakan otomatis dan
tindakan terencana. Hanya tindakan terencana yang memenuhi fungsi
profesional perawat. Sedangkan tindakan otomatis dilakukan bila kebutuhan
pasien yang mendesak, misalnya tindakan pemberian obat atas intruksi medis.
Dibawah ini merupakan kriteria tindakan keperawatan yang direncanakan:
1.Tindakan merupakan hasil dari indentifikasi kebutuhan pasien dengan
memvalidasi
reaksi perawat terhadap perilaku pasien.
2. Perawat menjelaskan maksud tindakan kepada pasien dan sesuai untuk
memenuhi kebituhan pasien.
3. Perawat memvalidasi efektifitas tindakan, segera setelah dilakukan secara
lengkap
4. Perawat membebaskan stimulasi yang tidak berhubungan dengan
kebutuhan pasien ketika melakukan tindakan.
Tindakan otomatis tidak akan memenuhi kriteria tersebut. Beberapa contoh
tindakan otomatis tindakan rutinitas, melaksanakan instruksi dokter, tindakan
perlindungan kesehatan secara umum. Semua itu tidak membutuhkan
validasi reaksi perawat
9
perawat bebas terhadap stimulasi tambahan yang bertentangan dengan
reaksinya terhadap pasien.
2. Manusia
Manusia bertindak atau berperilaku secara verbal dan nonverbal, kadang-
kadang dalam situasi tertentu manusia dalam memenuhi kebutuhannya
membutuhkan bantuan, dan akan mengalami distress jika mereka tidak dapat
memenuhinya. Hal ini dijadikan dasar pernyataan bahwa perawat profesional
harus berhubungan dengan seseorang yang tidak dapat menemukan sendiri
kebutuhan mereka untuk dibantu. Dia juga menyatakan bahwa masing –
masing pasien unik dan perawat profesional dapat mengenali perilaku yang
sama pada pasien yang berbeda dimana tiap pasien memberikan tanda
perbedaan kebutuhan.
3. Sehat
10
Orlando tidak mendefinisikan tentang sehat, tetapi berasumsi bahwa bebas
dari ketidaknyamanan fisik dan mental dan merasa adekuat dan sejahtera
berkontribusi terhadap sehat. Perasaan adekuat dan sejahtera dalam
memenuhi kebutuhannya berkontribusi terhadap sehat.
4. Lingkungan
Orlando juga tidak mendefinisikan lingkungan. Dia berasumsi bahwa
lingkungan merupakan situasi keperawatan yang terjadi ketika perawat dan
pasien berinteraksi, dan antara perawat-pasien mempersepsikan, berfikir,
merasakan dan bertindak dalam situasi yang bersifat segera. Pasien dapat
mengalami distress terhadap lingkungan therapeutik dalam mencapai
tujuannya, perawat perlu mengobservasi perilaku pasien untuk mengetahui
tanda-tanda distress.
Perbandingan Disiplin Proses Keperawatan Orlando dengan Proses
Keperawatan
Sebenarnya pada umumnya kedua proses tersebut memiliki karakteristik yang
sama, sebagai contoh keduanya bersifat interpersonal dan membutuhkan
interaksi antara pasien dan perawat. Kedua proses tersebut juga melihat
pasien sebagai ”total person”/individu secara keseluruhan, termasuk proses
penyakit atau bagian – bagian tubuh. Orlando tidak menggunakan istilah
”holistic” namun dia mendeskripsikannya dengan menggunakan pendekatan
holistik.
Ada beberapa perbedaan antara disiplin proses keperawatan Orlando
dengan proses keperawatan, antara lain :
A. Assesment
1. Tahap pengkajian pada proses keperawatan sesuai dengan reaksi perawat
terhadap perilaku pasien pada disiplin proses Orlando. Perilaku pasien
merupakan inisiasi untuk melakukan pengkajian.
2.Pengumpulan data menurut Orlando hanya meliputi informasi yang relevan
untuk mengidentifikasi kebutuhan pasien yang perlu dibantu.
11
5. Produk dari analisis terhadap proses keperawatan disebut sebagai diagnosa
keperawatan. Eksplorasi reaksi perawat dengan pasien dari disiplin proses
Orlando mengarahkan pada proses identifikasi kebutuhan perawat untuk
membantu pasien.
6. Orlando sepakat dengan interaksi antara perawat – pasien secara langsung
hanya satu kebutuhan pada satu waktu.
B. Planning
1. Tahap planning/perencanaan pada proses keperawatan meliputi penulisan
tujuan dan sasaran serta memutuskan tindakan keperawatan yang sesuai
2. Tujuan perencanaan Orlando selalu berusaha untuk mengurangi atau
menurunkan kebutuhan pasien untuk minta bantuan : sasaran berkaitan
dengan usaha peningkatan perilaku pasien
3. Pada Proses keperawatan, partisipasi terjadi paling banyak pada
penyusunan tujuan, sedangkan proses disiplin Orlando melihat pasien sebagai
partisipan aktif untuk menentukan tindakan keperawatan yang actual
C. Implementation
Implementasi meliputi seleksi akhir dan melaksanakan rencana tindakan.
Merupakan tahap reaksi perawat dari disiplin proses Orlando.
Proses keperawatan mengharapkan perawat untuk mempertimbangkan semua
dampak yang mungkin terjadi atas tindakan terhadap pasien, sedangkan
disiplin proses Orlando hanya berkaitan dengan efektifitas suatu tindakan
untuk mengurangi kebutuhan pertolongan secara langsung
D. Evaluation
Evaluasi pada kedua proses berdasar pada kriteria objective. Pada proses
keperawatan, evaluasi menanyakan apakah ditemukan perubahan tingkah laku
secara objective, namun pada disiplin proses Orlando perawat mengobservasi
perilaku pasien untuk melihat apakah pasien tersebut butuh untuk
dibantu.Kegagalan didalam mengevaluasi dapat menyebabkan tindakan yang
inefektif seperti kegagalan dalam menemukan kebutuhan pasien dan
meningkatkan biaya serta bahan perawatan.
12
BAB III
PENUTUPAN
3.1 Kesimpulan
Menurut Orlando,Keperawatan bersifat unik dan independent karena
berhubungan langsung dengan kebutuhan pasien yang harus dibantu, nyata atau
potensial serta pada situasi langsung.Orlando mendefisinikan kebutuhan sebagai
permintaan/kebutuhan pasien dimana bila disuplai,dikurangi,atau menurunkan
distress secara langsung atau bahkan meningkatkan perasaan tercukupi/wellbeing.
3.2 Saran
Demikian makalah yang dapat penulis paparkan mengenai
biografi,teori,paradigma keperawatan menurut Jean Orlando.Semoga makalah ini
berguna bagi pembaca,khususnya bagi mahasiswa.Kami menyadari bahwa dalam
makalah ini masih terdapat kesalahan.Oleh karena itu kritik atau saran yang
membangun kami harapkan untuk perbaikan makalah kami selanjutnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
1.
Http://www.academia.edu/47736202/APLIKASI_TEORI_IDA_JEAN_ORLAND
O_DALAM_ASUHAN_DI_RUMAH_SAKIT
2. Http://www.kemhan.com/2012/05/ida-jean-orlando.html#.VBgg8MJ_ucw
3. Http://www.bascommetro.com/2008/11/ida-jean-orlando.html
14