ETIKA KEPERAWATAN
Disusun Oleh :
Dengan memanjatkan puji syukur atas kehadirat Allah SWT atas limpahan Rahmat serta
kerunianya semata sehingga tugas mata kuliah ini dapat terselesaikan dengan baik. Tugas
ini disuruh untuk memenuhi mata kuliah etika keperawatan yang menjadi salah satu mata
kuliah yang wajib di Program Studi DIII Keperawatan Universitas Bondowoso.Penulis
yakin tanpa adanya bantuan dari semua pihak, maka tugas ini tidak akan dapat
disesuaikan dengan baik. Oleh karena itu penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada.
1. Ibu Yuana Dwi Agustin SKM,M.Kes sebagai Ketua Program Studi DIII
Keperawatan Universitas Bondowoso.
2. Bapak Damon Wicaksi,SST,M.Kes sebagai dosen pengampu mata kuliah Etika
keperawatan
tahun buta
Pasien berusia 12 tahun harus mengalami kebutan diduga karena malpraktik petugas
puskesmas di Padang. Bukan diberi obat mata, pasien justru diberikan tetes telinga. Saat ini,
bocah berinisial AK ini sudah 10 bulan tidak berani keluar rumah. Dia pun menahan rasa
sakit di bola mata sebelah kirinya karena salah pemberian obat di Puskesmas Ulak Karang,
Anak semata wayang dari pasangan Murniati dan Rici yang sehari-hari bekerja
sebagai buruh ini mengalami kebutaan di salah satu bola matanya usai berobat di puskesmas
tersebut. Siswa kelas lima SD ini awalnya mengeluhkan gatal pada bagian matanya dan
berobat ke puskesmas. Namun setelah tiga hari kemudian, orang tua korban terkejut karena
ternyata obat yang diberikan oleh dokter puskesmas ternyata obat tetes telinga bukan mata.
"Awalnya itu berobat katanya matanya gatal dan banyak kotoran. Makanya kami bawa ke
puskesmas. Ternyata bukan tetes mata obat itu, tapi telinga. Saya tahu juga pas tanya ke salah
satu dokter," kata orang tua pasien, Murniati, Kamis (17/2/2022). Penasaran dengan nasib
mata anaknya, Murnianti pun berobat ke dokter spesialis mata. Dari hasil pemeriksaan, mata
"Katanya infeksi anak saya sudah terlalu parah. Kalau untuk menghilangkan rasa sakit paling
Polresta Padang.Sementara itu, Kepala Puskesmas Ulak Karang Padang, Chelsie mengatakan
pihaknya sudah memberikan sanksi kepada petugas puskesmas tersebut. Pihaknya juga secara
"Kita bertanggung jawab sekali atas apa yang terjadi. Kami punya data juga sudah mencoba
mediasi, tapi tidak ada kata sepakat. Kami masih menunggu proses," ucapnya."Kami sudah
mencoba pengobatan dari tahun lalu. Yang jelas ini lagi proses," katanya lagi.Chelsie tidak
bisa memberikan penjelasan kesalahan pada pihak dokter atau apoteker. Alasannya, kasus ini
masih dalam proses pemeriksaan."Itu nanti dulu ya, soalnya juga masih diperiksa," katanya
lagi.
Artikel ini telah tayang di sumbar.inews.id dengan judul " Dugaan Malpraktik Petugas
Puskesmas di Kota Padang, Mata Pasien Usia 12 Tahun Buta ", Klik untuk baca:
https://sumbar.inews.id/berita/dugaan-malpraktik-petugas-puskesmas-di-kota-padang-mata-
pasien-usia-12-tahun-buta.