DISUSUN OLEH:
- ANANDA DESAM SYAWALI VIERI SUSANTO
(21.03714.0006)
- EAS ZANNUAR BAGAS LAKSANA MUHAMMAD
(21.03714.0017)
- SHALAMA QOWLAM FADILA (21.03714.0048)
- ADHITAMA VITRAH VAIZATULLAH EFENDY
(21.03714.0052)
Dosen Akademik :
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa atas
kehadirannya. Di bawah rahmat dan bimbingan-Nya, Kami menyelesaikan
makalah yang berjudul “Sikap dan perilaku sesuai dengan HAM”. Tak lupa kami
mengucapkan terima kasih kepada Ibu Diana yang merupakan guru mata kuliah
Kewarganegaraan, yang telah membantu kami dalam myelesaikan makalah ini..
Kami juga mengucapkan terima kasih kepada teman-teman yang telah
berkontribusi dalam proses pembuatan makalah ini.
Maksud dan tujuan dari pembuatan makalah ini ialah untuk memenuhi tugas
mata kuliah Kewarganegaraan. Makalah ini tidak dapat terwujud berkat bantuan
dari berbagai pihak,untuk itu tidak lupa saya ucapkan terima kasih kepada ibu
diana.selaku dosen mata kuliah kewarganegaraan.
Kami sangat berharap makalah ini sangat berguna dalam rangka menambah
wawasan dan pengetahuan tentang Sikap dan perilaku sesuai dengan HAM. Kami
mohon maaf bila ada kesalahan kalimat dan kata yang kurang berkenan dan kami
mohon kritik dan saran yang membangun untuk kedepannya.
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR...................................................................
BAB I : PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................
1.2 RUMUSAN MASALAH...........................................................
1.3 TUJUAN MAKALAH.....................................................
BAB II : PEMBAHASAN
2.1 PENGERTIAN GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI .......
2.2 SEJARAH GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI................
2.3 PEKEMBANGAN DAN IMPLEMENTASI GEOPOLITIK DAN
GEOSTRATEGI.................................................................................
BAB III : PENUTUPAN
3.1 KESIMPULAN...........................................................................
DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada awalnya geostrategi diartikan sebagai geopolitik untuk kepentingan
militer atau perang. Di Indonesia geostrategi diartikan sebagai metode untuk
mewujudkan cita-cita proklamasi, sebagaimana tercantum dalam Mukadimah
UUD 1945, melalui proses pembangunan nasional. Karena tujuan itulah maka ia
menjadi doktrin pembangunan dan diberi nama Ketahanan Nasional Geopolitik
tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan politik.
Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi,
sejarah dan ilmu sosial, dengan merujuk kepada percaturan politik internasional.
Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang sempurna dalam segala hal.
Keadaan suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan geografis
yang mereka tempati.
Hal yang paling utama dalam mempengaruhi keadaan suatu negara adalah
kawasan yang berada di sekitar negara itu sendiri, atau dengan kata lain, negara-
negara yang berada di sekitar (negara tetangga) memiliki pengaruh yang besar
terhadap penyelenggaraan suatu negara.
Geopolitik dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat
posisinya terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di
antara masyarakat bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi, untuk
menempatkan diri pada posisi yang sejajar di antara negara-negara raksasa.
http://yohanesputrasuhito-fisip14.web.unair.ac.id/artikel_detail-156561-Geopolitik%20dan%20Geostrategi-Dinamika
%20dan%20Sejarah%20Perkembangan%20Geopolitik%20serta%20Geostrategi%20:%20%20Era%20Imperialisme
%20hingga%20New%20World%20Order%20%20%20.html
2.3 perkembangan dan implementasi geopolitik dan geostrategi
Pembahasan mengenai implementasi geopolitik dan geostrategi yang
pertama akan datang dari Negara Kesatuan Republik Indonesia. Negara Kesatuan
Republik Indonesia adalah sebuah negara kepulauan yang terletak di sebelah
tenggara benua Asia. Sebagai salah satu negara-bangsa yang memiliki posisi dan
nilai strategis dalam aspek geografis maka perkembangan serta implementasi
geopolitik-geostrategi adalah sebuah hal yang esensial bagi kelangsungan hidup
bangsa Indonesia. Selain itu, sebagai sebuah negara kepulauan yang rawan
terhadap isu kedaulatan negara khususnya di bidang wilayah teritorial, pemerintah
Indonesia kemudian diharuskan untuk memiliki rumusan kebijakan geopolitik dan
geostrategi yang dapat mengakomodasi kepentingan-kepentingan yang bernilai
vital sekaligus strategis tersebut. Pada akhirnya, dapat dilihat pula bahwa dalam
perjalanannya, Indonesia memiliki sebuah rumusan geopolitik dan geostrategi
yang khas dan membedakannya dari negara-bangsa lainnya yakni konsep
Wawasan Nusantara. Konsep Wawasan Nusantara menjadi bukti nyata yang
memperlihatkan bahwa implementasi kebijakan geopolitik dan geostrategi
Indonesia yang tidak ekspansif dalam mengupayakan kekuasaan terhadap negara
lain serta lebih berfokus kepada menjaga keutuhan dan kesatuan yang ada di
wilayah yuridiksinya.
Membahas mengenai geopolitik dan geostrastegi tentu mengalami
perkembangan yang signifikan pada setiap negara. Namun geopolitik dan
geostrategi ini pada umumnya berbeda dengan pemahaman dari wilayah lain.
Seperti yang telah disebutkan sebelumnya bahwa geopolitik dan geostrategi
Indonesia memiliki kecenderungan untuk berbeda dengan pemahaman geopolitik
dan geostrategi yang diterapkan di negara Barat. Konsep geopolitik di Indonesia
dibawakan pertama kali oleh presiden pertama Republik Indonesia yaitu Ir.
Soekarno. Konsep ini diperkenalkan kedalam pidatonya di hadapan sidang
BPUPKI pertama pada tanggal 1 Juni 1945 (Achmad, 2003). Berdasarkan
pidatonya, konsep geopolitik Indonesia menurut Ir Soekarno dijelaskan mengenai
gambaran Indonesia yaitu merupakan suatu integritas territorial dimulai dari
Sabang hingga Merauke yang diapit oleh dua samudera dan dua benua. Konsep
geopolitik Indonesia tersebut mengidentifikasikan bahwa dalam hal teritorial,
bangsa Indonesia tidak memerlukan perluasan wilayah sebagai tempat tinggal
untuk hidup. Lebih jauh, geopolitik Indonesia yang dikenal dengan istilah
Wawasan Nusantara kemudian memperlihatkan secara jelas bahwa Indonesia
pada penerapan geopolitiknya menggunakan kebijakan non-ekspansif dalam
berbagai upaya pencapaian kepentingannya. Wawasan nusantara adalah cara
pandang bangsa Indonesia terhadap dirinya yang serba nusantara dan
lingkungannya berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 dengan
memperlihatkan kondisi geografis, latar belakang sejarah dan kondisi sosial
budayanya dalam rangka hendak mencapai cita-cita dan tujuan nasional
(Lemhanas, 1997). Oleh karenanya, Indonesia lebih menekankan pada kebijakan
yang menjaga keutuhan, kesatuan, dan integrasi yang ada di wilayah yuridiksinya
(Friedman, 2011).
Secara khusus dapat dilihat secara jelas bahwa implementasi geopolitik
dan geostrategi Indonesia sangatlah berorientasi kedalam dan memiliki relevansi
yang cukup dekat dengan konsep pertahanan serta keamanan. Oleh karenanya,
pengaplikasian kedua aspek tersebut cukup tercermin dalam doktrin pertahanan
Republik Indonesia yang memuat tak hanya aspek wawasan nusantara yang telah
dijelaskan sebelumnya tetapi juga konsep ketahanan nasional dan hankamrata di
dalamnya. Doktrin pertahanan adalah prinsip-prinsip dasar yang memberikan
arah bagi pengelolaan sumber daya pertahanan untuk mencapai tujuan keamanan
nasional (Widjajanto, 2006). Ketahanan nasional adalah Kondisi dinamis yang
merupakan integrasi dari kondisi tiap aspek kehidupan bangsa dan Negara yang
terdiri atas kemampuan dan ketangguhan suatu bangsa untuk dapat menjamin
kelangsungan hidup menuju kejayaan bangsa dan negara yang bersangkutan
(Anwar, 1996). Sedangkan Hankamrata adalah sebuah konsep mengenai
persatuan dan kerja sama yang dilakukan oleh militer dan rakyat sipil dalam
upaya bela negara (Anwar, 1996). Lebih jauh, Kementerian Pertahanan kemudian
melihat hakikat dari pertahanan negara sebagai segala upaya pertahanan yang
bersifat semesta, yang penyelenggaraannya didasarkan pada kesadaran atas hak
dan kewajiban warga negara serta keyakinan pada kekuatan sendiri. Pertahanan
suatu negara ini diatur berdasarkan prinsip demokrasi, hak asasi manusia,
kesejahteraan umum, lingkungan hidup, ketentuan hukum nasional, hukum
internasional, dan kebiasaan internasional, serta prinsip hidup berdampingan
secara damai dengan memperhatikan kondisi geografis Indonesia sebagai negara
kepulauan dan negara maritim (Laoly, 2015).
Setelah membahas mengenai implementasi geopolitik dan geostrategi di
wilayah Indonesia, penulis akan beranjak pada kawasan lain yang memiliki
kedekatan secara geografis dengan Indonesia yakni Asia Timur. Asia Timur
merupakan salah satu wilayah yang strategis dan cukup potensial dimana dapat
dilihat dari negara-negara dalam kawasan ini yang hampir semuanya menempati
urutan teratas negara-negara industri berpredikita maju dengan perkembangan
perekonomian yang sangat pesat. Adanya pengaruh dari Amerika Serikat, Uni
Soviet, dan negara-negara Eropa lainnya pada era kolonialisme hingga Perang
Dingin, kawasan Asia Timur memiliki perbedaan cara pandang dan ideologi
dalam perekonomian dan perpolitikan sehingga menimbulkan berbagai macam
cara pandang yang kemudian mempengaruhi dinamika geopolitik dan geostrategi
bagi tiap negara kawasan Asia Timur. Oleh karenanya, pembahasan mengenai
geopolitik dan geostrategi di kawasan Asia Timur memiliki spesifikasinya
tersendiri yang dapat dilihat dari implementasi geopolitik dan geostrategi yang
terkandung dalam isu String of Pearl Tiongkok, self-defense Jepang, reunifikasi
Korea Utara dan Korea Selatan, serta status quo Taiwan.
Dari berbagai pemaparan diatas, dapat diambil sebuah kesimpulan
sederhana bahwa implementasi geopolitik dan geostrategi kemudian menjadi
sebuah hal yang sangat penting dalam pencapaian tujuan dan kepentingan di level
negara hingga kawasan. Implementasi dan aplikasi keduanya juga sangat
berkaitan erat dengan upaya untuk mempertahankan kedaulatan dan integritas
wilayah masing-masing seperti yang terlihat di wilayah Republik Indonesia dan
kawasan Asia Timur. Sedangkan untuk kawasan Eropa, implementasi kedua
bidang tersebut digunakan untuk membangun kembali sektor-sektor kehidupan
masyarakat Eropa yang cukup hancur pasca dua Perang Dunia sehingga penting
bagi mereka untuk merancang sebuah upaya restrukturisasi dan pengembalian
kekuatan Eropa sebagai kawasan yang disegani. Pada akhirnya, implementasi
geopolitik dan geostrategi sangat erat kaitannya dengan eksistensi dan problem
solving aktor-aktor internasional sehingga harus dirumuskan serta
dipertimbangkan secara baik dan benar.
http://yohanesputrasuhito-fisip14.web.unair.ac.id/artikel_detail-160655-Geopolitik%20dan%20Geostrategi-Implementasi
%20Geopolitik%20dan%20Geostrategi%20:%20dari%20Negara%20Kesatuan%20Republik%20Indonesia%20hingga
%20Kawasan%20Asia%20Timur%20dan%20Eropa.html
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
http://meaningaccordingtoexperts.blogspot.com/2017/04/pengertian-geopolitik-
dan-geostrategi.html
http://yohanesputrasuhito-fisip14.web.unair.ac.id/artikel_detail-156561-
Geopolitik%20dan%20Geostrategi-Dinamika%20dan%20Sejarah
%20Perkembangan%20Geopolitik%20serta%20Geostrategi%20:%20%20Era
%20Imperialisme%20hingga%20New%20World%20Order%20%20%20.html
http://yohanesputrasuhito-fisip14.web.unair.ac.id/artikel_detail-160655-
Geopolitik%20dan%20Geostrategi-Implementasi%20Geopolitik%20dan
%20Geostrategi%20:%20dari%20Negara%20Kesatuan%20Republik
%20Indonesia%20hingga%20Kawasan%20Asia%20Timur%20dan
%20Eropa.html