Disusun Oleh
Anastasia Regita Kusumadewi (205040207111178)
Dhinda Nururrahmah (205040200111081)
Raudya Pruistin Giffari (205040201111086)
Khoirina Tsaltsa Ulinnuha (205040200111206)
Nisrina Salwa Pratiwi (205040207111069)
i
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Suatu negara bagaikan satu organisme yang tidak dapat hidup sendiri yang mencakup
dalam seluruh aspek kehidupan. Keberlangsungan hidup suatu negara dipengaruhi oleh
negara-negara yang lain, terutama negara-negara tetangga atau negara yang letaknya masih
dalam satu kawasan yang seharusnya terjadi hubungan kerja sama yang baik antar negara
(Djadjuli, 2018). Sebagai negara kepulauan, dalam hal ini Indonesia membutuhkan prinsip
dasar sebagai upaya pedoman agar tidak mudah terombang-ambing dalam memperjuangkan
kepentingan nasional serta dalam mewujudkan cita-cita dan tujuannya. Indonesia
membutuhkan satu sistem perpolitikan yang berfungsi mengatur hubungan yang dibangun
dengan baik antar negara-negara tetangga maupun negara-negara yang lain.
Sistem perpolitikan ini dapat dinamakan dengan geopolitik yang harus dimiliki dan
diterapkan dalam setiap negara. Di dalam geopolitik terjadi permasalahan yang pada masa
sekarang ini menjadi hal yang kompleks karena ada hubungannya dengan bagaimana setiap
bangsa, negara serta masyarakatnya yang umumnya terjadi interaksi dengan tidak
mementingkan kepentingan dirinya masing-masing. Memahami geopolitik menjadi hal yang
penting karena dapat membantu memahami segala situasi yang terjadi, utamanya adalah
dengan segala aktivitas negara dan masyarakat luas karena dalam hal ini geopolitik
memberikan suatu penjelasan mengenai interaksi yang penting dan pada akhirnya bagaimana
dengan hukum ini dapat digunakan dengan baik di dalam maupun di luar negeri untuk
kepentingan tertentu (Soepandji, 2019).
Analisa geopolitik ini terdapat batasan tertentu yang harus dipahami, yaitu dengan
tidak dapat ditentukan kapan waktu suatu kejadian penting yang pasti, kegentingan, serta
pondasi yang mengarahkan perubahan dalam suatu peta geopolitik. Namun, dalam analisa
geopolitik ini dapat memfokuskan pembuatan kebijakan pada kondisi yang memungkinkan
terjadinya geopolitik. Dalam memahami geopolitik ini menurut Soepandji (2019) menyatakan
bahwa, akhirnya mendapatkan hasil pemahaman akan suatu situasi yang di mana bukan
hanya berkaitan dengan pertarungan antar-negara yang untuk berkuasa di suatu ruang atau
wilayah dan bukan hanya urusan negara.
1.2 Rumusan Masalah
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini yaitu:
1. Apa pengertian dari Geopolitik Indonesia?
2. Bagaimana perkembangan geopolitik Indonesia pada masa kini?
3. Apa yang menjadi salah satu studi kasus terkait geopolitik Indonesia yang
merupakan informasi terkini pada bangsa Indonesia?
4. Bagaimana solusi dan aksi yang tepat untuk mengatasi studi kasus mengenai
geopolitik Indonesia?
1
1.3 Tujuan
Adapun rumusan masalah dari pembuatan makalah ini yaitu:
1.Mengetahui pengertian dari Geopolitik Indonesia
2.Mengetahui bagaimana perkembangan geopolitik Indonesia pada masa kini
3.Mengetahui studi kasus terkait geopolitik Indonesia yang merupakan informasi
terkini pada bangsa Indonesia
4.Mengetahui bagaimana solusi dan aksi yang tepat untuk mengatasi dari studi kasus
mengenai geopolitik Indonesia
1.4 Metode Penulisan
Data dan informasi yang mendukung penulisan dikumpulkan dengan melakukan
penelusuran pustaka, pencarian sumber-sumber yang relevan dan pencarian data melalui
internet. Data dan informasi yang digunakan yaitu data dari jurnal dan beberapa pustaka yang
relevan.
2
BAB II
PEMBAHASAN
3
2.3. Analisis dan Penyebab Kasus Geopolitik di Indonesia
Luasnya negara Indonesia memberikan peluang yang sangat besar terjadinya konflik
geopolitik. Sejak dahulu kala hingga saat ini banyak konflik yang sudah terjadi. Namun hal
tersebut tidak menimbulkan perpecahan, karena dapat diatasi oleh pihak terkait. Salah satu
konflik yang dahulu ramai dibicarakan yaitu sengketa Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan.
Sengketa Pulau Sipadan dan Ligitan merupakan persengketaan antara Indonesia dan Malaysia
atas kepemilikan dua pulau di Selat Makasar. Indonesia dan Malaysia sama-sama
memasukkan kedua pulau tersebut kedalam batas wilayah. Kemudian, disepakati agar kedua
pulau tersebut berstatus quo. Namun, quo menurut Malaysia dan quo menurut Indonesia
memiliki definisi yang berbeda. Oleh karena permasalahan tersebut, Indonesia membawa
permasalahan quo ke jalur hukum Internasional. Namun, keputusan akhir hakim internasional
dari permasalhan quo ini membuat Indonesia harus melepaskan kedua pulau tersebut.
Dalam kasus ini, Indonesia dinilai ceroboh dalam menjaga aset negara. Indonesia juga
dinilai lambat dalam menangani kasus kecil sehingga berkembang menjadi kasus besar.
Seharusnya pemerintah mengklaim dan memberi perlindungan atas apa yang dimiliki bangsa
Indonesia baik kebudayaan, sosial dan batas-batas wilayah. Diharapkan, kasus seperti quo ini
tidak terjadi lagi di kemudian hari dengan melibatkan pemuda bangsa. Pemuda bangsa harus
meneruskan cita-cita bangsa Indonesia, yaitu Indonesia harus menjadi negara yang maju,
mandiri, dan sejahtera. Tidak hanya pemuda bangsa Indonesia yang terlibat atau
berpartisipiasi dalam keutuhan dan cita-cita NKRI, melainkan seluruh rakyat Indonesia juga
turut berpartisipasi untuk mewujudkannya.
2.4. Solusi dan Aksi Kasus Geopolitik di Indonesia
Indonesia memiliki geopolitiknya tersendiri, yaitu wawasan nusantara. Permasalahan
sengketa Pulau Sipadan dan Pulau Ligitan menjadi salah satu contoh kasus geopolitik di
Indonesia. Permasalahan tersebut di dasari oleh beberapa penyebab dari pemerintahan
Indonesia itu sendiri. Dengan demikian, diperlukan beberapa solusi dan aksi yang dapat di
lakukan oleh warga negara Indonesia, khususnya pemerintah untuk mengatasi atau mencegah
terjadinya permasalahan ini. Beberapa solusi yang dapat dilakukan untuk mengatasi kasus
tersebut, antara lain:
1.) Menyelesaikan kasus tersebut menggunakan hukum Internasional yang berlaku.
2.) Meningkatkan kualitas maupun kuantitas pemerintah, khususnya kementerian
agrarian dan tata ruang yang menjadi ahli dalam bidang persengketaan agar tidak
terjadi lagi kecerobohan dalam menjaga aset negara, serta keterlambatan dalam
menangani kasus.
3.) Partisipasi kementerian agrarian dan tata ruang secara optimal untuk
menyelesaikan kasus ini, baik dari proses perencanaan, hingga pengasawan
terhadap permasalahan geopolitik mengenai sengketa lahan. Agar tidak terjadi
kasus yang sama di kemudian hari.
4.) Masyarakat ikut berpartisipasi dalam menumbuhkan rasa tanggung jawab akan
lingkungannya, sehingga masyarakat akan lebih peduli dan ikut membantu
menyelesaikan kasus tersebut.
4
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik suatu
negara, yang apabila dilaksanakan dan sistem politik itu berhasil, maka akan berdampak
langsung kepada sistem politik suatu negara. Sebaliknya, politik negara itu akan berdampak
langsung pada geografi Negara yang bersangkutan. Geopolitik berpacu pada geografi sosial
mengenai situasi, kondisi ataupun karakteristik geografi suatu negara. Wawasan Nusantara
merupakan geopolitik Indonesia
Indonesia dan juga Malaysia adalah dua negara yang menjalani hubungan bilateral
yang sudah berlangsung sejak lama dan saling berdekatan. Meskipun Indonesia dan Malaysia
sering terjadi perselisihan, khususnya mengenai permasalahan batas wilayah. Sehingga, hal
ini dapat menimbulkan hubungan yang kurang baik karena konflik yang ditimbulkan. Oleh
karena itu, Indonesia memerlukan beberapa solusi dan aksi untuk menyelesaikan hal tersebut,
serta mencegah kasus tersebut terjadi di kemudian hari. Selain menggunakan hukum
Internasional untuk keputusan akhir kasus, meningkatkan kualitas dan kuantitas serta
partisipasi optimal kementerian agrarian dan tata ruang juga menjadi salah satu pengaruh
yang besar dalam keputusan hukum Internasional. Masyarakat juga diharapkan berpartisipasi
dalam menjaga lingkungannya.
3.2 Saran
Berdasarkan kesimpulan yang sudah dibahas. Diharapkan agar pemerintah Indonesia
dapat lebih tegas dalam menyegerakan permasalahan tersebut, karena apabila pemerintah dan
masyarakat lebih peduli terhadap kasus geopolitik Indonesia, maka geopolitik Indonesia
dapat lebih kuat. Warga negara Indonesia diharapkan tidak mudah terpengaruh untuk
melakukan aksi kekerasan dan aksi yang tidak beretika demi mengungkapkan aspirasi nya
terhadap permasalahan yang dibahas, melainkan masyarakat juga harus mendukung dan ikut
membantu negara Indonesia.
5
DAFTAR PUSTAKA
Djadjuli, D. (2018). Peran Pemerintah Dalam Pembangunan Ekonomi Daerah. Dinamika:
Jurnal Ilmiah Ilmu Administrasi Negara, 5(2), 8-21.
Juwana, H. (2017). Penyelesaian Sengketa Kepemilikan Pulau Sipadan dan Ligitan. Jurnal
Hukum dan Pembangunan. 33(1): 111-122.
Soepandji, K. W. (2019). Geopolitik, Negara, dan Bangsa Masa Kini. Jurnal Kajian
Lemhannas RI, 7(1), 41-58.
Baehaqi. (2012). Geopolitik Indonesia. Yogyakarta. Universitas Ahmad Dahlan.