Anda di halaman 1dari 16

MAKALAH PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA”

Dosen Pengampu:

Nelly Armayanti, S.P., M.SP.

KELOMPOK 8:

Almas Habibah Mahirrah Br. Pane (4213131077)

Logos Cristian Siregar (4213131027)

Putri Tiara Sany (4212431008)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

OKTOBER 2022
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah memberikan rahmat-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah Pendidikan Kewarganegaraan yang berjudul
Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia ini tepat waktu. Adapun tujuan dari
penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas mata kuliah Pendidikan
Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk menambah wawasan tentang
Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia.
Kami mengucapkan terima kasih kepada Ibu Nelly Armayanti, S.P., M.SP. selaku
dosen pengampu mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan yang telah memberikan tugas ini
sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan sesuai dengan bidang studi yang kami
tekuni. Kami juga mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah membagi
sebagian pengetahuannya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini. Kami menyadari,
makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Medan, 17 Oktober 2022

Kelompok 8

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.......................................................................................................i

DAFTAR ISI......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................1

A. LATAR BELAKANG....................................................................................................... 1
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................. 1
C. TUJUAN........................................................................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................3

A. PENGERTIAN GEOPOLITIK.......................................................................................... 3
B. SEJARAH LAHIRNYA GEOPOLITIK........................................................................... 4
C. PAHAM GEOPOLITIK INDONESIA.............................................................................. 6
D. KONSEP DASAR WAWASAN NUSANTARA.............................................................. 7
E. SIFAT DAN CIRI WAWASAN NUSANTARA.............................................................. 8
F. KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUJUAN WAWASAN NUSANTARA........................8
G. UNSUR-UNSUR DASAR WAWASAN NUSANTARA................................................. 9
H. FAKTOR KEWILAYAHAN YANG MEMPENGARUHI WAWASAN NUSANTARA 9

BAB III PENUTUP...........................................................................................................12

A. KESIMPULAN................................................................................................................. 12
B. SARAN............................................................................................................................. 12

DAFTAR PUSTAKA........................................................................................................iii

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Negara seperti suatu organisme, yang tidak bisa hidup sendiri. Keberlangsungan
hidupnya dipengaruhi juga oleh negara-negara lain, terutama negara-negara tetangganya
atau negara yang berada dalam satu kawasan dengannya. Untuk itulah diperlukan satu
sistem perpolitikan yang mengatur hubungan antar negara-negara yang letaknya
berdekatan di atas permukaan planet Bumi ini. Sistem politik tersebut dinamakan
‘Geopolitik’, yang mutlak dimiliki dan diterapkan oleh setiap negara dalam melakukan
interaksi dengan sesama negara di sekitarnya.
Geopolitik, dibutuhkan oleh setiap negara di dunia, untuk memperkuat posisinya
terhadap negara lain, untuk memperoleh kedudukan yang penting di antara masyarakat
bangsa-bangsa, atau secara lebih tegas lagi, untuk menempatkan diri pada posisi yang
sejajar di antara negara-negara raksasa.
Geopolitik Indonesia tiada lain adalah Wawasan Nusantara. Cara pandang bangsa
Indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya yang dilandasi
Pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi bangsa Indonesia yang merdeka,
berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya dalam
mencapai tujuan nasional.
Konsep wawasan nasional setiap bangsa berbeda. Hal ini berkaitan dengan profil diri
bangsa sejarah, pandangan hidup, ideology, budaya dan sudah barang tentu ruang
hidupnya, yaitu geografi. Kedua unsur pokok profil bangsa dan geografi inilah yang
harus diperhatikan dalam membuat konsep geopolitik bangsa dan Negara.

B. RUMUSAN MASALAH
Adapun rumusan masalah yang dikutip berdasarkan latar belakang diatas adalah:
1. Apa Pengertian Geopolitik?
2. Bagaimana Sejarah Lahirnya Geopolitik?
3. Bagaimana Paham Geopolitik Indonesia?
4. Bagaimana Konsep Dasar Wawasan Nusantara?
5. Apa Saja Sifat Dan Ciri Wawasan Nusantara?
6. Bagaimana Kedudukan Fungsi Dan Tujuan Wawasan Nusantara?

1
7. Apa Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara?
8. Apa Faktor Kewilayahan Yang Mempengaruhi Wawasan Nusantar?

C. TUJUAN
Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini adalah:
1. Memahami Pengertian Geopolitik
2. Mengetahui dan memahami Sejarah Lahirnya Geopolitik
3. Memahami Geopolitik Indonesia?
4. Memahami Konsep Dasar Wawasan Nusantara
5. Mengetahui Sifat Dan Ciri Wawasan Nusantara
6. Mengetahui dan memahami Kedudukan Fungsi Dan Tujuan Wawasan Nusantara
7. Mengetahui Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara
8. Menegtahui Faktor Kewilayahan Yang Mempengaruhi Wawasan Nusantar

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN GEOPOLITIK
Geo berarti bumi dan politik asal asal bahasa Yunani politeia. Poli berarti kesatuan
orang-orang yang berdiri sendiri dan teia berarti urusan. Geopolitik biasa jua diklaim
menggunakan wawasan nusantara.
Dari Budi Juliardi bahwa secara etimologi, geopolitik asal asal bahasa Yunani, yaitu
Geos yg berarti bumi (termasuk ruang/daerah atau geografi) yg menjadi kawasan hayati
serta pemberi kehidupan dan wilayah negara. ad interim itu politik berasal asal kata
“politeia”. Politeia itu sendiri asal dari istilah “polis” yg berarti “kota/negara atau
kesatuan rakyat yang berdiri sendiri, dan “teia” yang berarti kebijakan/urusan yang
bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Jadi politeia berarti kebijakan
penyelenggaraan negara.
Menurut Kamus akbar Bahasa Indonesia (KBBI), geopolitik adalah ilmu ihwal faktor
geografi terhadap ketatanegaraan atau menggunakan istilah lain KBBI juga mengartikan
geopolitik menjadi kebijakan negara atau bangsa sinkron dengan posisi geografisnya.
Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik
(kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau
territorial dalam arti luas) suatu Negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan
berdampak langsung kepada system politik suatu Negara. Sebaliknya, politik Negara itu
secara langsung akan berdampak pada geografi Negara yang bersangkutan. Geopolitik
bertumpu pada geografi sosial (hukum geografis), mengenai situasi, kondisi, atau
konstelasi geografi dan segala sesuatu yang dianggap relevan dengan karakteristik
geografi suatu Negara.
Sementara sesuai buku materi ajar “Geopolitik Indonesia” sang Dwi Sulisworo serta
kawan-mitra, pengertian geopolitik memiliki beberapa arti.
9. Geopolitik sebagai ilmu: memberikan wawasan obyektif akan posisi kita sebagai
suatu bangsa yg hayati berdampingan dan saling berinteraksi menggunakan negara
lain dalam pergaulan global.

3
10. Geopolitik menjadi ideology (landasan ilmiah bagi tindakan politik suatu negara):
hendak berakibat wawasan tersebut sebagai cara pandang kolektif buat
melangsungkan, memelihara serta mempertahankan semangat kebangsaan.

B. SEJARAH LAHIRNYA GEOPOLITIK


Secara historis, sebelum abad XIX, pandangan geopolitik terhadap dunia hanya
berkisar pada lingkungan negara dan negara tetangga di  sekitarnya. Para ahli belum
memahami geografi bumi secara menyeluruh. Hal ini terjadi karena pengetahuan manusia
tentang bumi belum lengkap, alat transportasi dan komunikasi yang sangat minim
terutama kemampuan jelajahnya.
Pemahaman tentang geopolitik secara eksplisit sebagai ilmu dalam bentuk teori-teori
ilmiah mulai timbul sejak abad XIX seiring dengan kemajuan- kemajuan dan perubahan
besar di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi yang ditandai dengan revolusi
industri. Revolusi industri  menjadikan  pentingnya daerah-daerah baru sebagai sumber
bahan baku dan sekaligus tempat pemasaran hasil industri.
Istilah Geopolitik untuk pertama sekali diperkenalkan oleh ilmuawan politik Swedia
Rudolf Kjellen pada masa hampir bersamaan dengan pada saat Ratzel, sarjana Geografi
Jerman mendefinisikan Geografi Politik. Pengertian Geopolitik menurut Kjellen adalah
suatu ilmu pengetahuan yang memandang negara sebagai organisme geografis atau
sebagai suatu fenomena dalam ruang. Sudut pandang ini mempelajari pengaruh faktor-
faktor geografis terhadap negara dan kekuatannya dan berdasar analisis tersebut diajukan
tentang kebijakan yang paling efektif untuk menjamin kemana arah perkembangan
negara. Analisis ini mengajukan kesimpulan organisme negara harus terlibat dalam suatu
pergulatan terus-menerus dalam memperebutkan kehidupan dan ruang. Hanya yang
paling kuat dan paling mampu menyesuaikan diri yang bisa berhasil untuk melanjutkan
kehidupan dan mengembangkan diri. Wilayah geografis dianggap sebagai salah satu
faktor yang paling fundamental dalam menentukan kekuatan Negara.
Pemikiran  Kjellen  banyak  dipengaruhi  oleh  Ratzel  sebagai  perintis geografi
politik modern, Ratzel memandang negara sebagai organisme yang harus bersaing 
dengan  organisme  lain, dan  agar  bisa  berkembang  “organisme”  itu memerlukan
Lebensraum (ruang untuk hidup). Dengan kata lain, Ratzel dengan model biologis itu
ingin menunjukkan bahwa setiap negara bersifat unik dalam arti punya kebutuhan yang
berbeda-beda tergantung pada kondisi fisik eksistensinya masing-masing, tetapi semua
negara itu memerlukan satu syarat fundamental, yaitu ruang hidup bagi penduduknya.

4
Lebensraum, dan sumber daya fisik dan manusiawi yang muncul akibat dari pemilikan
ruang-hidup itu, dalam pandangan Ratzel merupakan faktor penentu bagi keberhasilan
negara-negara dinamik yang berpotensi menjadi negara adidaya. Untuk memperoleh
ruang hidup itu perlu dilakukan perluasan wilayah, walaupun itu bisa menimbulkan
perang. Berdasar pada landasan berpikir seperti itulah Ratzel mengembangkan  bidang
studi geografi politik yang meliputi studi tentang hubungan antarnegara dan implikasi
dari hubungan ini bagi arena internasional secara  keseluruhan.
Kemudian Sir Halford Mackinder (1861-1947), Guru Besar Geografi di Universitas
London, memberikan pandangan dalam teori geopolitiknya yaitu bahwa benteng yang
paling kuat di dunia terletak di wilayah Asia. Perkembangan sejarah  dunia pada dasarnya
diwarnai  oleh konflik  antara kekuatan  darat  dan kekuatan lautan. Pusat kekuatan darat
paling penting di dunia, benteng paling kuat di dunia terletak di wilayah jantung Asia. Inti
pokok teori Mackinder ini terkenal dengan sebutan “Barang siapa yang mampu
menguasai Eropa Timur akan dapat menguasai wilayah jantung, barang siapa menguasai
wilayah jantung akan dapat menguasai pulau dunia dan barang siapa yang dapat
menguasai pulau dunia selanjutnya  akan dapat menguasai dunia seluruhnya.
Berdasarkan teori Mackinder ini, maka harus dihindarkan penyatuan Jerman
dengan Rusia sebagai sekutu sebab kedua negara secara bersama akan dapat menjadi
kekuatan yang sangat besar yang dapat membahayakan dunia. Menurut Mackinder,
sejarah dunia selalu ditentukan oleh bangsa-bangsa yang mendiami wilayah jantung ini.
Bangsa-bangsa ini selalu bergolak, bergerak dan menyerbu daerah-daerah pantai baik di
Eropa maupun di Asia (abad IV, bangsa Hummer menyerbu Eropa, abad VIII bangsa
Turki/Ottoman dan Arab menyerbu Eropa, abad XI II bangsa Tartar/Gengis Khan
menyerbu Eropa Timur.
Teori Mackinder tidak diterima oleh oleh Nicholas J. Spykrnan (1893- 1943), seorang
sarjana geopolitik yang terkemuka di Amerika Serikat. Ia menyatakan bahwa dalam
waktu dekat, tidak mungkin daerah jantung itu menjadi pusat kekuasaan dunia disebabkan
faktor-faktor iklim, pertanian, distribusi, sumber-sumber batu bara, besi minyak dan
tenaga air serta perintang-perintang geografis lainnya di utara, timur, selatan dan barat
daya. Posisi dan arti daerah- daerah Uni Sovyet di Asia Tengah akan berkurang apabila
Cina dan India menjadi negara industri. Rimland dari Eurasia adalah lebih tinggi nilainya
daripada heartland. Rimland ini meliputi Eropa (kecuali Rusia), Asia Kecil, Arabia, Irak,
Iran, Afganistan, India, Asia Tenggara, Cina, Korea dan Siberia Timur. Wilayah ini
merupakan buffer zone antara kekuatan darat dan laut. Lebih jauh Spyikman

5
menjelaskan geopolitikmemberikan suatu gambaran yang berhubungan dengan suatu
kerangka petunjuk tertentu dalam suatu masa tertentu. Suatu wilayah dipandang dari
sudut geopolitik ditentukan olah faktor-faktor geografinya dan oleh perubahan-perubahan
dinamis dari pusat-pusat kekuasaan dunia. Jadi analisa- analisa geopolitiksifatnya dinamis
dan tidak statis.
Karl  Haushofer  (1869-1946),  seorang  sarjana  Geografi  dan  pernah menjadi
direktur Institut Geopolitikdi Munich pada pokoknya mengikuti dan mengembangkan
pendapat dari Ratzel seniornya. Salah satu Pandangan Haushofer dan teorinya adalah
Teori Lebensraum. Teori ini didasarkan atas anggapan bahwa banga-bangsa yang telah
berkembang dengan cepat memiliki sifat-sifat yang lebih sempurna, oleh karena itu
bangsa-bangsa tersebut harus diberi kesempatan berkembang dalam arti memperluas
daerahnya. (Disebutkan bangsa Aria/Jerman sebagai bangsa yang sempurna berhak untuk
menguasai lebensraum di Eropa dan Afrika dan bangsa Jepang sebagai bangsa sempurna
berhak menguasai lebensraum-nya di Asia).
Berbagai teori Geopolitik lainnya seperti Sir Walter Raleigh (1553-1613), mantan
Perdana Menteri Inggris, mengemukakan supremasi di lautan sebagai dasar dari
kekuasaan. Inti konsepnya adalah penguasaan lautan, yaitu dengan membangun angkatan
laut yang kuat dan modern untuk dapat menjelajahi dan menguasai seluruh laut yang pada
akhirnya dapat menguasai dunia. Selanjutnya, Alfred Thayer Mahan (1860-1914),
Laksamana Laut dan guru besar dalam sejarah maritim dan strategi pada Naval War
College di Amerika Serikat, dalam teorinya menjelaskan bagi bangsa yang memiliki
pantai, maka laut merupakan perbatasan dan kekuasaan nasionalnya yang ditentukan oleh
kemampuannya untuk memperluas perbatasan tersebut. Bahwa penduduk suatu negara
yang suka berdagang/berniaga akan mudah berkembang dan memerlukan daerah-daerah
jajahan sebagai tempat mengambil bahan-bahan baku, daerah pasaran tempat menjual 
hasil  produksinya  dan  daerah  tempat  mengembangkan  perkapalan nasional.

C. PAHAM GEOPOLITIK INDONESIA


Sebagai negara kepulauan, dengan masyarakat yang muti etnis, negara indonesia
memiliki unsur-unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi
dan keadaan geografis yang strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara
kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus
disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air.

6
Dalam hal ini bangsa indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman
agar tidak terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk
mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa indonesia adalah
wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut dengan
wawasan nusantara. Kepentingan nasional yang mendasar bagi bangsa indonesia adalah
upaya menjamin persatuan dan kesatuan wilayah, bangsa dan segenap aspek kehidupan
nasionalnya. Karena hanya dengan upaya inilah bangsa dan negara dapat tetap eksis dan
dapat melanjutkan perjuangan menuju masyarakat yang dicita-citakan.
Pandangan geopolitik bangsa indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai ketuhanan
dan kemanusiaan yang luhur dengan jelas tertuang di dalam pembukaan UUD 1945. Oleh
karena itu, wawasan nusantara adalah geopolitik indonesia. Hal ini dipahami berdasarkan
pengertian bahwa dalam wawasan nusantara terkandung konsepsi geopolitik indonesia
yaitu unsur ruang, yang kini berkembang tidak saja secara fisik geografis, melainkan
dalam pengertian secara keseluruhan.

D. KONSEP DASAR WAWASAN NUSANTARA


stilah wawasan nusantara berasal dari kata „wawas‟ yang berarti pandangan, tinjauan
atau penglihatan indrawi. Akar kata ini membentuk kata „wawasan‟ berarti cara pandang,
cara tinjau, atau cara melihat. Sedangkan istilah nusantara berasal dari kata „nusa‟ yang
berarti pulau-pulau, dan kata „antara‟ yang berarti diapit diantara dua hal. Istilah nusantara
dipakai untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gagasan pulaupulau
Indonesia yang terletak di antara samudera pasifik dan samudera hindia dan diantara
benua Asia dan benua Australia. Pengertian wawasan nusantara menurut para ahli:
a) Menurut Prof. Dr. Wan Usman Wawasan nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai Negara kepulauan dengan semua
aspek kehidupan yang beragam
b) Menurut Kel. Kerja LEMHANAS 1999 Wawasan nusantara adalah cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya yang beragam dan bernilai
strategis dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dan kesatuan wilayah
dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
mencapai suatu tujuan
c) Menurut Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN Wawasan nusantara
adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya
dengan mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam

7
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk
mencapai tujuan nasional
E. SIFAT DAN CIRI WAWASAN NUSANTARA
Sebagai politik kewilayahan, wawasan nusantara mempunyai sifat manunggal dan
utuh menyeluruh.
 Bersifat manunggal artinya mendorong terciptanya keserasian dan keseimbangan
yang dinamis dalam segenap aspek kehidupan, baik aspek alamiah maupun aspek
sosial.
 bersifat utuh menyeluruh artinya menjadikan wilayah nusantara dan rakyat
Indonesia sebagai satu kesatuan yang utuh dan bulat serta tidak dapat dipecah-
pecah oleh kekuatan apapun sesuai dengan asas satu nusa, satu bangsa, dan satu
bahasa persatuan Indonesia.

Dengan wawasan nusantara, kedudukan manusia Indonesia ditempatkan dalam


kerangka kesatuan politik, sosial budaya, ekonomi, serta pertahanan dan keamanan.
Manusia Indonesia merasa satu, senasib sepenanggungan, sebangsa dan setanah air, serta
mempunyai satu tekad dalam mencapai cita-cita pembangunan nasional.

F. KEDUDUKAN, FUNGSI DAN TUJUAN WAWASAN NUSANTARA


1. Kedudukan
1) Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesia merupakan
ajaran yang diyakini kebenarannya oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi
penyesatan dan penyimpangan dalam upaya mencapai serta mewujudkan cita-cita
dan tujuan nasional
2) Wawasan nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari stratifikasinya
sebagai berikut:
ii. Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa dan dasar Negara berkedudukan
sebagai landasan idiil
iii. Undang-Undang Dasar 1945 sebagai landasan konstitusi Negara,
berkedudukan sebagai landasan konstitusional
iv. Wawasan nusantara sebagai visi nasional, berkedudukan sebagaai landasan
visional
v. Ketahanan nasional sebagai konsepsi nasional atau sebagai kebijaksanaan
nasional, berkedudukan sebagai landasan operasional

8
1. Fungsi
Wawasan nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan serta rambu-
rambu dalam menentukan segala jenis kebijaksanaan, keputusan, tindakan dan perbuatan
bagi penyelenggaraan Negara di tingkat pusat dan daerah maupun bagi seluruh rakyat
Indonesia dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
2. Tujuan
Wawasan nusantara bertujuan mewujudkan nasionalisme yang tinggi di segala aspek
kehidupan rakyat Indonesia yang lebih mementingkan kepentingan nasional dari pada
kepentingan individu, kelompok, golongan, suku bangsa atau daerah. Hal tersebut bukan
berarti menghilangkan kepentingan-kepentingan individu, kelompok, suku bangsa atau
daerah.

G. UNSUR-UNSUR DASAR WAWASAN NUSANTARA


a. Wadah (Contour) Wadah kehidupan bermasyarakat berbangsa dan bernegara meliputi
seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat serba nusantara dengan kekayaan alam
dan penduduk serta aneka ragam budaya
b. Isi (Content) Merupakan aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita
serta tujuan nasional yang terdapat dalam pembukaan UUD 1945. Isi menyangkut dua
hal, yaitu:
i. Realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama dan perwujudannya,
pencapaian cita-cita dan tujuan nasional persatuan
ii. Persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang meliputi semua aspek kehidupan
nasional
c. Tata Laku (Conduct) Hasil interaksi antara wadah dan isi wawasan nusantara yang
terdiri dari:
i. Tata laku batiniah yaitu mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik
dari bangsa indonesia
ii. Tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan perbuatan dan perilaku dari
bangsa Indonesia

H. FAKTOR KEWILAYAHAN YANG MEMPENGARUHI WAWASAN


NUSANTARA
a. Asas Kepualaun

9
Kata “archipelago‟ dan “archipelagic‟ berasal dari kata Italia “archipelagos‟. Aksara
katanya “archi‟ berarti terpenting, terutama, dan kata “pelagos‟ berarti laut atau wilayah
lautan. Jadi archipelago dapat diartikan sebagai lautan terpenting. Istilah archipelago
adalah wilayah lautan dengan pulau-pulau di dalamnya. Arti ini kemudian menjadi
pulau-pulau saja tanpa menyebut unsur lautnya sebagai akibat penyerapan bahasa barat,
sehingga archiopelago selalu diartikan kepulauan atau kumpulan pulau-pulau. Kata
archiopelago pertama kali dipakai oleh John Crawford dalam bukunya The History of
Indian Archiopelago (1820). Kata Indian archiopelago diterjemahkan ke dalam bahasa
Belanda Indesce Rchipel yang semula ditafsirkan sebagai wilayah kepulauan Andaman
sampai Marshanai.
b. Kepulauan Indonesia
Bagian wilayah Indische Archipel yang dikuasi Belanda dinamakan Netherlandsch
Oost Indische Archipelago. Itulah wilayah jajahan Belanda yang kemudian menjadi
wilayah Negara republic Indonesia.
Sebutan “Indonesia” merupakan ciptaan ilmuan J. R. Logan dalam Journal of the
Indian Archipelago and East Asia (1850). Sir W. E. Maxwell, seorang ahli hukum juga
memakainya dalam kegemarannya mempelajari rumpun melayu. Pada tahun 1882 dia
menerbitkan buku penuntun untuk bahasa itu dengan kaya pembukaan yang memakai
istilah “Indonesia‟ semakin terkenal berkat peran Adolf Bastian, seorang etnolog yang
menegaskan arti kepulauan ini dalam bukunya Indonesia order die inseln des
malaysichen archipels (1884-1889).
Setelah cukup lama istilah itu dipakai hanya sebagai nama keilmuan, pada awal abad
ke-20 perhimpunan para mahasiswa Indonesia di Belanda menyebutkan dirinya dengan
“perhimpunan Indonesia” dan membiasakan pemakaian kata “Indonesia‟. Berikutnya
pada peristwa Sumpah Pemuda tahun 1928, kata Indonesia dipakai sebaga sebutan bagi
bangsa, tanah air dan bahasa sekaligus menggantikan sebutan Nederlandsch Oost Indie.
Kemudian sejak proklamasi kemerdekaan RI pada tahun 1945, Indonesia menjadi nama
resmi Negara dan bangsa Indonesia sampai sekarang.
c. Konsepsi Tentang Wilayah Lautan
Dalam perkembangan hukum lain internasional dikenal beberapa konsepsi mengenai
pemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut:
i. Res Nullius, menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya
ii. Res Cimmunis, menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia karena
itu tidak dapat dimiliki oleh masing-masing Negara

10
iii. Mare Liberum, menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua
bangsa
 Mare Clausum (The Right and Dominion of The Sea) menyatakan bahwa hanya
laut sepanjang pantai saja yang dapat dimiliki oleh suatu Negara sejauh yang
dapat dikuasai dari darat (waktu itu kira-kira sejauh 3 mil)
 Archipelagic State Pinciples (asas Negara kepulauan 0 yang menjadikan dasar
dalam Konvensi PBB tentang hukum laut)
d. Karakteristik Wilayah Nusantara
Nusantara berarti kepulauan Indonesia yang terletak di antara benua Asia dan benua
Australia dan diantara samudera pasifik dan samudra atlantik, yang terdiri dari 17.508
pulau besar maupun kecil. Jumlah pulau yang sudah memiliki nama adalah 6.044 buah.
Kepulauan Indonesia terletak pada batas-batas astronomi sebagai berikut:
Utara : ± 60 08‟ LU
Selatan : ± 110 15‟ LS
Barat : ± 940 45‟ BT
Timur : ± 1410 05‟ BT
Jarak utara-selatan sekitar 1.888 kilometer, sedangkan jarak barat-timur sekitar 5.110
kilometer. Bila diproyeksikan pada peta benua Eropa, maka jarak barattimur tersebut
sama dengan jarak antara London (inggris) dan Ankara (Turki). Bila diproyeksikan
antara peta Amerika Serikat, maka jarak tersebut sama dengan jarak antara pantai barat
dan pantai timur Amerika Serikat.
Luas wilayah Indonesia seluruhnya adalah 5.193.250 km2 yang terdiri dari daratan
seluas 2.027.087 km2 dan perairan 3.166.163 km2. Luas wilayah daratan Indonesia
dibandingkan dengan negara-negara Asia Tenggara merupakan yang terluas.

11
BAB III

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik
(kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau
territorial dalam arti luas) suatu Negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan
berdampak langsung kepada system politik suatu Negara. Sebaliknya, politik Negara itu
secara langsung akan berdampak pada geografi Negara yang bersangkutan. Geopolitik
bertumpu pada geografi sosial (hukum geografis), mengenai situasi, kondisi, atau
konstelasi geografi dan segala sesuatu yang dianggap relevan dengan karakteristik
geografi suatu Negara.
Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari
kata wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi.
Selanjutnya muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat.
Wawasan artinya pandangan, tujuan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula
cara pandang, cara melihat. Nusantara berasal dari kata nusa dan antara. Nusa artinya
pulau atau kesatuan kepulauan. Antara artinya menunjukkan letak anatara dua unsur.
Nusantara artinya kesatuan kepulauan yang terletak antara dua benua, yaitu benua Asia
dan Australia dan dua samudera, yaitu Samudera Hindia dan Pasifik. Berdasarkan
pengertian modern, kata “Nusantara” digunakan sebagai pengganti nama Indonesia.

B. SARAN
1. Para penulis makalah selanjutnya, untuk lebih banyak membaca dan mengumpulkan
referensi agar dapat menyempurnakan makalah dengan materi dan pembahasan yang
lebih baik lagi.
2. Para pembaca makalah ini, untuk lebih giat mempelajari dan menelaah pelajaran
khususnya materi kewarganegaraan dan dapat mengamalkannya serta mengingatkan
penulis untuk memperbaiki kesalahan yang terdapat dalam makalah ini.

12
DAFTAR PUSTAKA

Gesmi, I., & Feriyanus, E. (2018). Pendidikan Kewarganegaraan. Siduarjo: Myria


Publisher.

SAKTI, F. T. (2018). Pendidikan Kewarganegaraan. Bandung: Universitas Pasundan Press.

Sejarah Lahirnya Konsep Geopolitik (Geografi Politik) di Dunia. Link Online :


https://wacanapengetahuan.blogspot.com/2013/12/sejarah-lahirnya-konsep-
geopolitik_7078.html dikutip pada 17 Oktober 2022.

Sinaga, Osberth., Dkk. 2022. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi. Medan:
CV Harapan Cerdas.

Zulfikar, Fahri. 2021. Apa itu Geopolitik? Ini Pengertian, Teori, dan Unsur Pembangunan
Geopolitik. Link online: https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5620524/apa-itu-
geopolitik-ini-pengertian-teori-dan-unsur-pembangunan-geopolitik dikutip pada 17
Oktober 2022.

iii

Anda mungkin juga menyukai