Anda di halaman 1dari 17

MAKALAH

ARTEFAK SENI RUPA DAN DESAIN


Diajukan sebagai Tugas Mata Kuliah Dasar Seni Rupa dan Desain

Dosen Pengampu :

Irma Indah Sari, M.Sn

DISUSUN OLEH

Sintya Nur Azizah

220102003

FAKULTAS TEKNIK DESAIN INTERIOR


UNIVERSITAS NAHDATUL ULAMA SAMARINDA
KALIMANTAN TIMUR

2023
i
KATA PENGANTAR

Puji syukur saya panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat
dan karunia-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan Makalah berjudul “Geopolitik
Indonesia” ini dengan baik.

Makalah yang saya tulis membahas mengenai Geopolitik dan


perkembangan Geopolitik di Indonesia

Saya berharap semoga materi yang ada di dalam makalah ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca. Dan Saya menyadari bahwa di dalam makalah ini
masih banyak kekurangan. Saya sangat mengharapkan kritik dan saran dari
pembaca demi tercapainya makalah yang lebih baik.

Sintya Nur Azizah

Samarinda , 10 Januari 2023

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL..................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI............................................................................................................................iii
1.1 LATAR BELAKANG...............................................................................................1
1.2 RUMUSAN MASALAH..........................................................................................1
1.3 TUJUAN DAN MANFAAT.....................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................................3
2.1 Pengertian Geopolitik.................................................................................................3
2.2 Perkembangan Geopolitik Di Indonesia....................................................................6
2.3 Unsur-Unsur Geopolitik Indonesia............................................................................8
2.4 Arti Penting Geopolitik Bagi Bangsa Indonesia.......................................................9
2.5 Implementasi Geopolitik Dalam Hukum Kewilayahan............................................9
BAB III PENUTUP.................................................................................................................13
3.1 Kesimpulan......................................................................................................................13
3.2 Saran................................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA...............................................................................................................14

iii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG

Geopolitik merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua abad terakhir
ini. Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang telah berbangsa
membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang kemudian di kenal dengan
Negara. Dalam perkembangannya pengertian tidak saja diartikan sebagai intuisi yang
secara minimal meliputi unsur wilayah, rakyat, dan pemerintah yang berkuasa. Unsur
rakyat suatu negara disamping warga negara juga meliputi bukan warga negara. Agar
negara mencapai tujuan nasional aman dan sejahtera (Pembukaan UUD ’45 Alinea IV)
perlu pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan yang dimaksud agar warga negara
Indonesia tahu tentang hak dan kewajiban, serta mampu berdiri dan tetap menjaga
dirinya di tengah arus globalisasi.
Seperti yang dikatakan Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 dihadapan sidang BPUPKI
bahwa orang dan tempat tak dapat dipisahkan atau rakyat tak dapat dipisahkan dari
bumi yang ada dibawah kakinya. Oleh karena itu, setelah membangsa orang
menyatakan tempat tinggal sebagai negara. Dalam perkembangan selanjutnya
pengertian negara tidak hanya tempat tinggal, tetapi diartikan lebih luas lagi yang
meliputi institusi, yaitu pemerintah, rakyat, kedaulatan, dan lain-lain.
Karena orang dan tempat tinggalnya tak dapat dipisahkan, ruang yang menjadi hal
yang menimbulkan konflik antar manusia, keluarga, masyarakat, dan bangsa hingga
kini, meskipun bentuknya dapat secara fisik maupun non fisik. Untuk dapat
mempertahankan ruang hidupnya, suatu bangsa harus mempunyai kesatuan cara
pandang yang dikenal sebagai wawasan nasional. Para ilmuan politik dan militer
menyebutnya sebagai geopolitik yang merupakan kepanjangan dari geografi politik.

1.2 RUMUSAN MASALAH

Rumusan masalah makalah geopolitik indonesia atara lain sebagai berikut.

1. Apakah pengertian Geopolitik ?


2. Bagaimanakah perkembangan Geopolitik di Indonesia ?
3. Apa saja unsur-unsur Geopolitik Indonesia

1
4. Apakah arti penting Geopolitik bagi bangsa Indonesia ?

5. Bagaimana implementasi Geopolitik dalam hukum kewilayahan ?

1.3 TUJUAN DAN MANFAAT

Tujuan dan manfaat makalah geopolitik indonesia atara lain sebagai berikut.

1. Untuk mengetahui pengertian Geopolitik.


2. Untuk mengetahui perkembangan Geopolitik di Indonesia.
3. Untuk mengetahui unsur-unsur Geopolitik Indonesia.
4. Untuk lebih memahami arti penting Geopolitik bagi bangsa Indonesia.
5. Untuk mengetahui implementasi Geopolitik dalam hukum kewilayahan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geopolitik


Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti
bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti
kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara ; dan teia yang berarti urusan
(politik) bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa (Sunarso, 2006:
195). Sebagai acuan bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan
negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah
atau tempat tinggal suatu bangsa. Dengan demikian geografi bersangkut-paut dengan
interrelasi antara manusia dengan lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik,
selalu berhubungan dengan kekuasaan atau pemerintahan.
2.1.1 Teori geopolitik Kontinental
A. Asal Istilah Geopolitik
Istilah geopolitik semula diartikan oleh Frederic Ratzel (1844-
1904) sebagai ilmu bumi politik (Political Geogrephy). Istilah ini
kemudian dikembangkan dan diperluas oleh sarjaan ilmu politik Swedia,
Rudolph Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1964)dari Jerman
menjadi Geographical Politic dan disingkat Geopolitik. Perbedaan dari
dau istilah di atas terletak pada titik perhatian dan tekanannya, apakah
pada bidang geografi ataukah politik. Ilmu bumi politik (Political
Geography) mempelajari fenomena geografi dari aspek politik, sedangkan
geopolitik mempelajari fenomena politik dari aspek geography.
Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dalam menentukan
alternative kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu.
Prinsip-prinsip dalam heopolitik menjadi perkembangan suatu wawasan
nasional. Pengertian geopolitik telah dipraktekan sejak abad XIX, tetapi
pengertiannya baru tumbuh pada awal abad XX sebagai ilmu
penyelenggaraan Negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan
masalah-masalah geografi wilayah yang menjadi tempat tinggal suatu
bangsa.

3
B. Pandangan Ratzel dan Kjellen

Frederich Ratzel pada akhir abad ke-19 mengembangkan kajian


geografi politik dengan dasar pandangan bahwa Negara adalah mirip
organisme atau makhluk hidup. Dia memandang Negara dari sudut
konsep ruang. Negara adalah ruang yang ditempati oleh kelompok
masyarakat politik (bangsa). Bangsa dan Negara terikat hokum alam. Jika
bangsa dan Negara ingin tetap eksis dan berkembang, maka harus
diberlakukan hokum ekspansi (pemekaran wilayah).
Disamping itu Rudolph Kjellen berpendapat bahwa Negara
adalah organisme yang harus memiliki intelektual. Nagara merupakan
system politik yang mencakup geopolitik, ekonomi politik, kratopolitik,
dan sosiopolitik. Kjellen juga mengajukan paham ekspansionisme dalam
rangka untuk mempertahankan Negara dan mengembangkannya.
Selanjutnya dia mengajukan langkah strategis untuk memperkuat
negaradengan memulai pembangunan kekuatan daratan (kontinental) dan
diikuti dengan pembangunan kekuasaan bahari (maritim).
Pandangan Ratzel dan Kjellen hampir sama. Mereka memandang
pertumbuhan Negara mirip dengan pertumbuhan organisme (makhluk
hidup). Oleh karena itu Negara memerlukan ruang hidup (lebensraum),
serta mengenal proses lahir, tumbuh, mempertahankan hidup, menyusut
dan mati. Mereka juga mengajukan paham ekspansionisme yang kemudian
melahirkan ajaran adu kekuatan (Power Politics atau Theory of Power).
Beberapa pemikir sering menyebutnya sebagai Darwinisme Social.
C. Pandangan Haushofer
Pandangan demikian ini semakin jelas pada pemikiran Karl
Haushofer yang pada masa itu mewarnai geopolitik Nazi Jerman dibawah
pimpinan Hitler. Pemikiran Haushofer disamping berisi paham
ekspansionisme juga mengandung ajaran rasialisme, yang menyatakan
bahwa ras Jerman adalah ras paling unggul yang harus dapat menguasai
dunia. Pandangan semacam ini juga berkembang di dunia, berupa ajaran
Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan fasisme.

4
Kemudian ia berpendapat bahwa pada hakekatnya dunia terbagi
dalam empat benua (Pan Region) dan dipimpin oleh negara unggul. Teori
Ruang dan Kekuatan merupakan hasil penelitiannya serta dikenal pula
sebagai teori Pan Regional, yaitu :
 Lebensraum (ruang hidup) yang “cukup”
 Autarki (swasembada)

Dunia dibagi empat Pan Region, tiap region dipimpin satu bangsa yang
unggul, yaitu Pan Amerika, Pan Asia Timur, Pan Rusia India, dan Pan
Eropa Afrika. Dari pembagian daerah inilah dapat diketahui percaturan
politik masalah lalu dan masa depan.Adapun pokok-pokok pemikiran
Haushofer adalah sebagai berikut :
a. Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak
terlepas dari hokum alam. Hanya bangsa yang unggul (berkualitas)
saja yang dapat bertahan hidup dan terus berkembangan, sehingga
hal ini menjurus ke arah rasialisme.
b. Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akan dapat
mengejar kekuasaan Imperium maritime untuk menguasai
pengawasan di lautan.
c. Beberapa Negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai
Eropa, Afrika, dan Asia Barat (yakni Jerman dan Italia). Sementara
Jepang akan menguasai wilayah Asia Timur Raya.
d. Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasan. Ruang hidup bangsa
dengan kekuasaan ekonomi dan social yang rasial mengharuskan
pembagian baru kekayaan alam dunia. Geopolitik adalah landasan
ilmiah bagi tindakan politik untuk memperjuangkan kelangsungan
hidupnya dan mendapatkan ruang hidupnya. Berdasarkan teori yang
bersifat ekspansionisme, wilayah dunia dibagi-bagi menjadi region-
region yang akan dikuasai oleh bangsa-bangsa yang unggul seperti
Amerika Serikat, Jerman, Rusia, Inggris, dan Jepang.

5
2.2 Perkembangan Geopolitik Di Indonesia
Pembangunan geopolitik Indonesia sudah dimulai oleh para pendiri bangsa
melalui ikrar sumpah pemuda, satu nusa yang berarti keutuhan wilayah nusantara,
satu bangsa yang merupakan landasan kebangsaan Indonesia, satu bahasa yang
merupakan faktor pemersatu seluruh wilayah nusantara beserta isinya. Rasa
kebangsaan merupakan perekat persatuan dan kesatuan, baik dalam makna spirit
maupun moral, sehingga membantu meniadakan adanya perbedaan fisik yang
disebabkan adanya perbedaan letak geografi.
Kondisi geografis suatu negara atau wilayah menjadi sangat penting dan
menjadi pertimbangan pokok berbagai kebijakan, termasuk juga dalam merumuskan
kebijakan keamanan nasional atau keamanan manusia .
Berbagai bencana alam yang terjadi seperti : angin puting beliung, gempa bumi,
tsunami adalah beberapa ancaman terhadap manusia yang sebagian besar diantaranya
ditentukan oleh kondisi geografis. Penyebaran konflik komunal tampaknya sedikit
terbendung oleh faktor geografis, sebagaimana terjadi di Afrika, Balkan dan Asia
Tengah, dengan demikian posisi strategis Indonesia juga membawa implikasi
geopolitik dan geostrategi tertentu.Dari uraian di atas dapat disimpulkan bahwa
pembangunan geopolitik hanya efektif apabila dilandasi oleh wawasan kebangsaan
yang mantap. Unsur-unsur dasar Wawasan Nusantara dalam mencapai kesatuan dan
keserasian dapat ditinjau melalui, Satu kesatuan wilayah, Satu kesatuan bangsa, Satu
kesatuan sosial budaya, Satu kesatuan ekonomi, Satu kesatuan pertahanan dan
keamanan.Konsepsi geopolitik khas Indonesia itu kemudian dirumuskan menjadi
acuan dasar yang diberi nama Wawasan Nusantara, berbunyi sebagai berikut:

“Wujud suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai suatu Negara


kepulauan yang dalam kesemestaannya merupakan satu kesatuan politik, ekonomi,
sosial budaya dan pertahanan keamanan untuk mencapai tujuan nasional dan cita-cita
perjuangan bangsa melalui pembangunan nasional segenap potensi darat, laut dan
angkasa secara terpadu” .

Perkembangan Geopolitik di Indonesia juga dipengaruhi adanya Globalisasi dan


kemajuan teknologi yang menyebabkan wilayah kedaulatan suatu Negara terutama

6
Negara Indonesia menjadi semakin abstrak dan kurang pasti sehingga dapat dengan
mudah ditembus oleh para pelaku atau actor internasional. Kemudian adanya proses
politik dan demokratisasi. Akhir tahun 2004 juga ditandai dengan keberhasilan
bangsa Indonesia menyelenggarakan Pemilu dengan sistem pemilihan langsung.
Proses Pemilu yang sangat transparan merupakan kunci keberhasilan KPU
menyelenggarakan pesta demokrasi ini. Munculah tiga kasus besar, yaitu :
• Pertama adalah gerakan separatis politik dan bersenjata yang kini mengarah pada
upaya pemisahan diri dari NKRI yakni, gerakan separatis bersenjata di Aceh,
Gerakan Aceh Merdeka/GAM (yang telah sepakat untuk mengakui dan
bergabung kembali dalam NKRI), kelompok separatis politik (KSP) dan
kelompok separatis bersenjata (KSB/TPN) yang berinduk di bawah OPM di
Papua, serta upaya pembentukan kembali Republik Maluku Selatan (RMS)
melalui pembentukan organisasi RMS gaya baru yakni Forum Kedaulatan
Maluku (FKM).Hal tersebut tentu saja akan mengancam keutuhan wilayah
geografis dan persatuan NKRI sendiri.
• Kedua yaitu aksi kekerasan dan konflik komunal. Meski langkah-langkah
penegakkan hukum telah diambil, namun diperkirakan kasus-kasus kekerasan
dan konflik-konflik komunal masih akan terjadi secara insidentil.
Penanganannya diawali dengan pendekatan pembangunan kebangsaan, tanpa
mengabaikan keberagaman budaya, dan pada saat yang sama dilaksanakan
pembangunan kesejahteraan. Meskipun upaya peningkatan kualitas proses
politik dalam rangka normalisasi dan stabilisasi kehidupan masyarakat
disejumlah daerah konflik dan rawan konflik relatif berjalan Iambat, tetapi
perbaikan struktur dan proses politik menuju penyelesaian konflik secara
bertahap dapat berjalan dengan baik.
• Ketiga adalah isu keamanan teritorial, perbatasan dan pulau terluar. Dalam isu
keamanan perbatasan baik perbatasan darat maupun laut, terdapat sejumlah
permasalahan tapal batas wilayah yang harus segera diatasi. Isu keamanan
perbatasan tersebut, juga meliputi adanya kondisi pulau-pulau terluar yang
berada dan berbatasan langsung dengan beberapa negara tetangga yang
sesungguhnya berpotensi dapat lepas dari NKRI bila tidak dapat dipelihara dan
dijaga dengan baik.

7
2.3 Unsur-Unsur Geopolitik Indonesia
Geopolitik memiliki unsur-unsur dasar konsepsi Geopolitik atau biasa disebut
sebagai Wawasan Nusantara ada tiga,yaitu :
2.3.1 Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi
seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat nusantara dengan kekayaan
alam dan penduduk serta keanekaragaman budaya. Bangsa Indonesia
memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan
kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik dan wadah dalam kehidupan
bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan dalam wujud infrastruktur
politik.
2.3.2 Isi (Content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita
serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk
mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-cita dan
tujuan nasional seperti tersebut di atas bangsa Indonesia harus mampu
menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan nasional yang berupa
politik, ekonomi, social, dan budaya serta pertahanan dan keamanan. Isi
menyangkut dua hal, pertama realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan
bersama (konsensus nasional) dan perwujudannya, pencapaian cita-cita dan
tujuan nasional, kedua persatuan dan kesatuan dalam ke-bhineka-an yang
meliputi semua aspek kehidupan nasional.

2.3.3 Tata laku (conduct)


Hasil dari interaksi antara sebuah wadah dengan isi maka akan
menghasilkan sebuah tata laku yang terdiri dari tata laku batiniah yaitu
mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa
Indonesia.Sedangkan tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tidakan, perbuatan
dan perilaku dari bangsa Indonesia.Kedua tata laku tersebut akan mencerminkan
identitas jati diri/kepribadian bangsa berdasarkan asas kekeluargaan dan
kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah
air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang tinggi dalam semua aspek
kehidupan nasional.

8
2.4 Arti Penting Geopolitik Bagi Bangsa Indonesia
Geopolitik memiliki arti yang sangat dalam bagi bangsa Indonesia adalah
untuk dapat mempertahankan negara dan berperan penting dalam pembinaan
kerjasama dan penyelesaian konflik antarnegara yang mungkin muncul dalam proses
pencapaian tujuan. Bahwa kita sebagai masyarakat dan negara harus memiliki
hubungan spiritual yang mendalam dengan lingkungan tempat mereka hidup dan
tinggal. Dengan inilah yang diartikan sebagai kesadaran geopolitik. Dengan kesadaran
geopolitik seperti ini, sebuah masyarakat dan negara akan hidup dalam harmoni erat
dengan lingkungannya, baik itu lingkungan sosial budaya, adat tradisi, maupun
lingkungan geografis. Dengan inilah negara kita semakin maju karena bisa
berhubungan dengan negara lain secara erat.Geopolitik juga memberi peluang bagi
Negara Indonesia untuk bekerja sama dengan Negara lain yang memiliki kemajuan
teknologi dan transportasi yang lebih maju dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam
yang ada di wilayah Nusantara dengan memberikan profit bagi bangsa Indonesia.

2.5 Implementasi Geopolitik Dalam Hukum Kewilayahan

2.5.1 Sejak 17 Agustus 1945 sampai dengan 13 Desember 1957.


Wilayah Negara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah
bekas hindia belanda berdasarkan ketentuan dalam “Teritoriale Zee en
Maritieme Kringen Ordonantie” tahun 1939 tentang batas wilayah laut
territorial Indonesia. Ordonisasi tahun 1939 tersebut menetapkan batas
wilayah laut teritorialsejauh 3 mil dari garis pantai ketika surut, dengan asas
pulau demi pulau secara terpisah- pisah.
Pada masa tersebut wilayah Negara Indonesia bertumpu pada wilayah
daratan pulau-pulau yang terpisah-pisah oleh perairan atau selat antara
pulau-pulau itu. Wilayah laut territorial masih sangat sedikit karena untuk
setiap pulau hanya ditambah perairan sejauh 3 mil disekelilingnya.
Sebagian besar wilayah perairan dalam pulau- pulau merupakan perairan
bebas. Hal ini tentu tidak sesuai dengan kepentingan keselamatan dan
keamanan Negara Kesatuan RI.

9
2.5.2 Dari Deklarasi Juanda (13 Desember 1957) sampai dengan 17 Februari 1969
Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi jJuanda yang
dinyatakan sebagai pengganti Ordonansi tahun 1939 dengan tujuan sebagai
berikut :
 Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan RI yang utuh dan bulat.
 Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia disesuaikan dengan
asas Negara kepulaauan (Archipelagic State Principles)
 Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin
keselamatan dan keamanan Negara Indonesia
Asas kepulauan itu mengikuti ketentuan Yurespundensi Mahkamah
Internasional pada tahun 1951 ketika menyelesaikan kasus perbatasan antara
Inggris dengan Norwegia. Dengan berdasarkan asas kepulauan maka wilayah
Indonesia adalah satu kesatuan kepulauan nusantara termasuk
peraiarannyayang utuh dan bulat. Disamping itu, berlaku pula ketentuan “point
to point theory “ untuk menetapkan garis besar wilayah antara titik-titik terluar
dari pulau-pulau terluar.
Deklarasi Juanda kemudian dikukuhkan dengan Undang- Undang No.
4/Prp1960 tanggal 18 Februari 1960 tentang Perairan Indonesia. Sejak itu
terjadi perubahan bentuk wialayh nasional dan cara perhitungannya. Laut
territorial diukur sejauh 12 mil dari titik- titik pulau terluar yang saling
dihubungkan, sehingga merupakan satu kesatuan wilayah yang utuh dan bulat.
Semua perairan diantara pulau- pulau nusantara menjadi laut territorial
Indonesia. Dengan demikian luas wilayah territorial Indonesia yang semula
hanya sekitar 2 juta km2 kemudian bertambah menjadi 5 juta km2 lebih. Tiga
per lima wilayah Indonesia berupa perairan atau lautan. Oleh karena itu,
Negara Indonesia dikenal sebagai Negara maritime.
Untuk mengatur lalu lintas perairan maka dikeluarkan Peraturan
Pemerintah No.8 tahun 1962 tentang lalu lintas damai di perairan
pedalaman Indonesia, yang meliputi :
 Semua pelayaran dari laut bebas ke suatu pelabuhan Indonesia,
 Semua pelayaran dari pelabuhan Indonesia ke laut bebas,
 Semua pelayaran dari dan ke laut bebas dengan melintasi perairan
Indonesia.

10
 Pengaturan demikian sesuai dengan salah satu tujuan Deklarasi
Juanda tersebut, sebagai upaya menjaga keselamatan dan keamanan
Negara.

2.5.3 Dari 17 Februari 1969 (Deklarasi Landas Kontinen) sampai sekarang.


Deklarasi tentang landas kontinen Negara RI merupakan konsep politik
yang berdasarkan konsep wilayah. Deklarasi ini dipandang pula sebagai upaya
untuk mengesahkan Wawasan Nusantara.
Disamping dipandang pula sebagai upaya untuk mewujudkan Pasal 33 ayat 3
UUD 1945. konsekuensinya bahwa sumber kekayaan alam dalam landas
kontinen Indonesia adalah milik eksklusif Negara.
Asas pokok yang termuat di dalam Deklarasi tentang landas kontinen
adalah sebagai berikut :
• Segala sumber kekayaan alam yang terdapat dalam landasan kontinen
Indonesia adalah milik eksklusif Negara RI
• Jika tidak ada garis batas, maka landas kontinen adalah suatu garis yang di
tarik ditengah-tengah antara pulau terluar Indonesia dengan wilayah
terluar Negara tetangga.
• Claim tersebut tidak mempengaruhi sifat serta status dari perairan diatas
landas kontinen Indonesia maupun udara diatasnya.
• Demi kepastian hokum dan untuk mendukung kebijaksanaan
Pemerintah, asas-asas pokok tersebut dituangkan dalam Undang-
Undang Nomor 1 tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia.
Disamping itu UU ini juga memberi dasar bagi pengaturan eksplorasi
serta penyidikan ilmiah atas kekayaan alam di landas kontinen dan
masalah-masalah yang ditimbulkannya.

2.5.4 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Pengumuman Pemerintah Negara tentang Zona Ekonomi Eksklusif


terjadi pada 21 Maret 1980. Batas ZEE adalah sekitar 200 mil yang
dihitung dari garis dasar laut wilayah Indonesia. Alasan- alasan yang
mendorong pemerintah mengumumkan ZEE adalah :

11
• Persediaan ikan yang semakin terbatas
• Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia
• ZEE memiliki kekuatan hokum internasional
Melalui perjuangan panjang di forum Internasional, akhirnya
Konferensi PBB tentang Hukum Laut II di New York 30 April 1982
menerima “The United Nation Convention on the Law of the sea”
(UNCLOS), yang kemudian ditandatangani pada 10 Desember 1982 di
Montego Bay, Jamaica oleh 117 negara termasuk Indonesia. Konvensi
tersebut mengakui atas asas Negara Kepualauan serta menetapkan
asas-asas pengukuran ZEE. Pemerintah dan DPR RI kemudian menetapkam
UU No.5 tahun 1983 tentang ZEE, serta UU No. 17 tahun 1985 tentang
Ratifikasi UNCLOS. Sejak 3 Februari 1986 indonesia telah tercatat sebagai
salah satu dari 25 negara yang telah meratifikasinya.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Geopolitik merupakan sebagai sistem politik atau peraturan – peraturan dalam
wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional
geografik. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia dijadikan sebagai pola
pikir dan pandangan hidup masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan
bernegara.Kekuatan negara Indonesia terletak pada : posisi dan keadaan geografi
yang strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara kelemahannya terletak pada
wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu
bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh par pendiri negara
ini dan diikrarkan dalam sebuah Sempah Pemuda.Sehingga pandangan geopolitik
bangsa Indonesia harus didasarkan pada nilai – nilai Pancasila yang luhur dengan
jelas dan tegas tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 agar tercipta suatu
Persatuan dan Kesatuan Negara Indonesia.

3.2 Saran
Sebagai warga negara yang baik, siapapun kita, baik pejabat, konglomerat,
masyarakat biasa maupun pengemis sekalipun sepatutnya menjalankan kehidupan
bermasyarakat dan bernegara sesuai dengan perturan dan hukum yang berlaku.
Sehingga tercipta kehidupan yang teratur dan tertib di segala aspek. Wawasan
nusantara atau yang bisa juga disebut dengan geoplitik di Indonesia ini bisa berguna
dan berjalan dengan baik. Tiap individu pun seharusnya paham bagaimana aplikasi
geopolitik yang benar itu seperti apa dan praktiknya dalam kehidupan nyata bisa
dengan tepat.

13
DAFTAR PUSTAKA

Anonim. 2003. Ocean Policy dalam Membangun Negeri Bahari di Era Otonomi
Daerah. Jakarta : Gramedia Pustaka Utama

Ermanaya, Suradinata. 2001. Geopolitik dan Geostrategi Dalam Mewujudkan


Integritas Negara Kesatuan Indonesia. Jakarta: Lemhanas.

Kaelan. 2007. Pendidikan Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma. Mangindaan,

Robert. 2012. Fondasi Geopolitik Negara Kepulauan. Jakarta Pusat.


Vol. 5, No. 16.

Sumarsono, S. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan. Jakarta: Gramedia Pustaka


Utama.
http://id.wikipedia.org/wiki/Geopolitik_di_Indonesia.

http://windi-utari-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-91920Education-Makalah

%20Geopolitik%20Indonesia.html.

http://doudymalfoy.blogspot.com/2011/11/makalah-pendidikan kewarganegaraan_22.html.

http://rinastkip.wordpress.com/2012/11/21/makalah-pkn-geopolitik-indonesia/.

14

Anda mungkin juga menyukai