OLEH
KELOMPOK VII
MATARAM
2017/2018
KATA PENGANTAR
Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberi rahmat, taufik dan hidayahnya kepada kami
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini.
Solawat dan salam selalu tercurah kepada junjungan kita nabi besar Muhammad saw dan para
sahabat dari dulu, sekarang, hingga akhir zaman. Dalam kesempatan ini kai mengucapkan
terimakasih yang tak terhingga kepada ibu Hj. Farida , SH.,M.MKes. yang telah memberikan
ilmu dan bimbingannya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini yang
berjudul “ GEOPOLITIK DAN GEOSTRATEGI INDONESIA “ karena telah menyelesaikan
makalah yang merupakan tugas dan kewajiban kami sebagai mahasiswa.
Dalam makalah ini kai menyadari masih banyak kekurangan dan kesalahan , oleh karena itu
dengan segala kerendahan hati mohon kritik dan saran demi kesempurnaan makalah ini.
Akhirnya hanya kepada Allah SWT kami berserah diri. Semoga makalah ini dapat
menambah wawasan dan manfaat bagi kita semua. Amin ya Robbal Alamin.
DAFTAR ISI
A. PENDAHULUAN
1. Latar Belakang………………………………………………………
2. Rumusan Masalah…………………………………………………..
B. BAB I
1. Latar belakang ……………………………………….
2. Rumusan masalah ……………………………………
3. Tujuan makalah………………………………………
C. BAB II
1. Geopolitik …………………………………………………
2. Gestrategi ………………………………………………….
D. BAB III
1. Kesimpulan………………………………………………………
2. Saran……………………………………………………………..
E. DAFTAR PUSTAKA
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Bangsa Indonesia sebagai negara kepulauan dengan
masyarakatnya yang berbinneka, negara Indonesia memiliki unsur-unsur
kekuatan. Adapun unsur kekuatan itu terletak pada posisi dan keadaan
geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam. Serta bangsa
Indonesia mempunyai kepentingan nasional yang mendasar yaitu upaya
menjamin persatuan dan kesatuan wilayah, bangsa dan segenap aspek
kehidupan nasionalnya. Karena dengan upaya inilah bangsa Indonesia
dapat tetap eksis dan dapat melanjutkan perjuangan menuju
masyarakat yang dicita-citakan.
B. Rumusan Masalah
Atas dasar penentuan latar belakang masalah diatas maka kami
dapat mengambil perumusan masalah sebagai berikut:
“Bagaimana kita mengetahui keadaan geografi bangsa Indonesia
serta bagaimana cara bangsa Indonesia mempertahankan keutuhan
bangsa serta wilayahnya.”
C. Tujuan Masalah
Makalah ini ditulis untuk mengetahui makna dari Geopolitik dan
Geostrategi dalam sistem kebangsaan Indonesia, dengan tujuan:
a. Mengetahui pengertian Geopolitik dan Geostrategi
b. Mengetahui kepentingan Geopolitik dan Geostrategi terhadap bangsa
Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN
A. Geopolitik
1. Sekilas Pandang Tentang Geopolitik
Pemeo Napoleon pernah mengungkapkan beberapa lima abad
sebelum masehi “Politik negara adalah didalam geografinya”. Kemudian
seorang Jerman bernama Frederick Ratzel menerbitkan political
Geography ditahun 1897; kemudian murid-muridnya menyebut disiplin
yang baru ini sebagai geopolitik.
Ilmu politik sangat memerlukan ilmu-ilmu lainnya dalam
mengembangkan diri, baik untuk mempertajam analisis maupun untuk
memperluas kajiannya. Salah satunya ialah terhadap ilmu bumi atau
georafi.
Geo-Politik (geopol) merupakan suatu bidang kajian yang sangat
penting, terutama bagi para politisi dan ilmuwan politik yang membahas
memahami situasi politik riil. Disinilah ilmu bumi menghasilkan analisis
politik yang objektif, dalam kerangka praktinya untuk membuat pemeras
terhadap suatu wilayah, jumlah penduduk, dan situasi sosial budaya yang
akan digunakan untuk membuat keputusan politik dan kebijakan umum.
Montesquie, seorang sarjana Perancis untuk pertama kalinya
membahas bagaimana faktor-faktor ilmu bumi mempengaruhi konstelasi
politik suatu negara. Faktor-faktor yang mempengaruhi Geografi, seperti
perbatasan strategis (strategic frontiers), desakan penduduk (population
pressures), daerah kepulauan (sphere of influence) dan lain-lain sangat
mempengaruhi ilmu politik. Kendati seluruh faktor-faktor tersebut diatas
adalah faktor-faktor yang terdapat dalam ilmu bumi. Karenanya terdapat
hubungan yang erat pula antara ilmu politik dengan ilmu bumi karena
pengaruh ditujukan pada ilmu politik terutama ekologinya.
Sebagai contoh dari pengaruh tersebut ialah seperti berikut. Untuk
menentukan apakah suatu politik itu harus diciptakan sentralisasi yang
kaku terpusat atau desentralisasi yang berlebihan dengan pemberian
pendemokrasian yang besar kepada daerah sampai tampak bukan lagi
sub sistem tetapi seperti negara yang berdiri sendiri adalah dari faktor-
faktor tersebut dibawah ini:
a. Daerah kepulauan karena terpisah-pisah maka untuk efesiensi kerja,
dalam politiknya sebaiknya dilaksanakan desentralisasi.
b. Daerah continental mudah dilaksanakan pengawasan dan relative lebih
mudah pula transportasi maka dalam politiknya sebaiknya dilaksanakan
sentralisasi.
c. Daerah yang penduduknya homogeny cenderung untuk melaksanakan
sentralisasi, sedangkan yang penduduknya heterogen cenderung untuk
melaksanakandesentralisasi.[3]
Dimasa sebelum perang dunia II suatu cabang ilmu bumi mendapat
perhatian besar, yaitu Geopolitik atau Geopolitic yang biasanya
dihubungkan dengan seorang Swedia bernama Rudolf Kiellen (1864-
1933). Ia menegaskan bahwa disamping faktor ekonomi dan antropologis
ilmu bumi mempengaruhi karakter dan kehidupan nasional dari rakyat
sehingga faktor ini harus dipertimbangkan dalam menyusun suatu
kebijakan politik, termasuk politik luae negeri.
Asal Istilah Geopolitik
Istilah Geopolitik semula diartikan oleh Frederich Ratzel (1844 – 1904) sebagai ilmu
bumi politik ( Political Geography). Istilah ini kemudian dikembangkan dan diperluas oleh
serjana ilmu politik Swedia, Rudolf 1864 – 1922) dan Karl aushofer ( 1869 – 1964) dan
Jerman menjadi Geographical Politic dan disingkat Geopolitik. Perbedaan dari istilah di atas
terletak pada titik perhatian dan tekanannya, apakah pada bidang geografi ataukah politk.
Ilmu bumi politik (Political Geography) mempelajari fenomena geografi dan aspek politik,
sedangkan geopolitik mempelajari fenomena politik dari aspek geografi.
Geopolitik memeparkan dasar pertimbangan dalam menentukan alternatif
kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu. Prinsip-prinsip dalam geopolitik
menjadi perkembangan wawasan nasional. Pengertian geopolitik telah dipraktekkan sejak
abad XIX, namun pengertiannya baru tumbuh pada awal abad XX sebagai ilmu
penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengna masalah-masalah
geografi wilayah yang menjadi tempat tinggal suatu bangsa.
2. Pengertian Geopolitik
Kata geopolitik berasal dari kata geo dan politik. “Geo” berarti
bumi dan “Politik” berasal dari bahasa Yunani Politeia, berarti kesatuan
masyarakat yang berdiri berdiri (negara) dan teia yang berarti urusan.
Sementara dalam bahasa Inggris, politics adalah adalah suatu rangkaian
asas (prinsip), keadaan, cara, daulat yang digunakan untuk mencapai
cita-cita atau tujuan tertentu. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti
politics mempunyai makna kepentingan umum warga negara suatu
bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip, keadaan, jalan,
cara dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita
kehendaki. Adapun secara umum geopolitik itu adalah cara pandang dan
sikap bangsa Indonesia mengenai diri, lingkungan yang berwujud Negara
kepulauan berdasarkan kepulauan dan UUD 1945.
Menurut Frederich Ratzel Ilmu bumi politik, mempelajari geografi
dari aspek politik. Sedangkan menurut Rudolf Kjellen Geopolitik,
mempelajari fenomena politik dari aspek geografi
Kemudian definisi laint tentang geopolitik adalah sistem politik
atau peraturan-peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi
nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik (kepentingan
yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau
teritorial dalam arti luas) suatu Negara yang apabila dilaksanakan dan
berhasil akan berdampak langsung kepada sistem politik suatu Negara.
Sebaliknya politik Negara itu secara langsung akan berdampak kepada
georafi Negara yang bersangkutan. Geopolitik bertumpu kepada geografi
sosial (hukum geografi), mengenai situasi, kondisi atau konstelasi geografi
dan segala sesuatu yang dianggap relevan dengan karakteristik geografi
suatu Negara.
Pandangan Ratzel dan Kjellen
Frederich Ratzel pada akhir abad ke-19 mengembangkan kajian geografi politik
dengan dasar pandangan bahwa negara adalah mirip organism (makhluk hidup). Dia
memandang negara dari sudut konsep. Negara adalah ruang yang ditempati oleh kelompok
masyarakat politik (bangsa). Bangsa dan negara terikat oleh hukum alam. Jika bangsa dan
negara ingin tetap eksis dan berkembang maka harus diberlakukan hukum ekspansi
(pemekaran wilayah).
Disamping itu Rudolf Kjellen berpendapat bahwa negara adalah organisme yang
harus memiliki intelektual. Negara merupakan sistem politik yang mencakup geopolitik,
ekonomi politik, kratopolitik dan sosiopolitik. Kjellen juga mengajukan paham
ekspansionisme dalam rangka untuk mempertahankan negara dan mengembangkannya.
Selanjutnya dia mengajukan langkah strategis untuk memperkuat negara dengan memulai
pembangunan kekuatan daratan (continental) dan diikuti kekuasaan bahari (maritim).
Pandangan Ratzel dan Kjellen hampir sama, mereka memandang pertumbuhan
negara mirip dengan pertumbuhan organism (makhluk hidup). Oleh karena itu negara
memerlukan ruang hidup (lebensraum), serta mengenal proses lahir, tumbuh
mempertahankan hidup, menyusut dan mati. Mereka juga mengajukan paham
ekspansionisme (pemekaran wilayah) yang kemudian melahirkan ajaran adu kekuatan (Power
Politics atau Theory of Power).
Pandangan Haushofer
Pandangan demikian ini semakin jelas pada pemikiran Karl Haushofer yang pada
masa itu mewarnai geopolitik Nazi Jerman dibawah pimpinan Hittler. Pemikiran Haushofer
di samping berisi paham ekspansionisme juga mengandung ajaran rasialisme yang
menyatakan bahwa ras Jerman adalah ras Jerman adalah ras paling unggul yang harus dapat
menguasai dunia. Pandangan ini juga didunia berkembang di Jepang berupa ajara Hako
Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan fasisme.
Pokok-pokok pemikiran Haushofer adalah sebagai berikut:
a. Suatu bangsa dalam mempertahankan hidupnya tidak terlepas dari hukum alam.
b. Kekuasaan imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasaan Imperium
maritime untuk menguasai pengawasan dilautan.
c. Beberapa negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa. Afrika dan Asia
Barat (yakni Jerman dan Italia). Sementara Jepang akan menguasai wilayah Asia Timur
Raya.
d. Geopolitk dirumuskan sebagai perbatasan. Ruang hidup bangsan dengan kekuasaan
ekonomi dan sosial yang rasial mengharuskan pembagian baru kekayaan alam dunia.
Geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik untuk memperjuangkan
kelangsungan hidup dan mendapat ruang hidupnya. Berdasarkan teori yang bersifat
ekspansionisme, wilayah dunia dibagi-bagi menjadi region-region yang akan dikuasai oleh
bangsa-bangsa yang ungguk seperti Amerika Serikat, Jerman, Rusia, Inggris dan Jepang.
3. Geopilitk Indonesia
Pandangan geopolitik bangsa Indonesia yang didasarkan pada nilai-nilai Ke-Tuhanan
dan kemanusiaan yang luhur dengan jelas dan tegas tertuang didalam pembukaan UUD 1945.
Bangsa Indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Bangsa
Indonesia menolak segala bentuk penjajahan, karena penjajahan tidak sesuai dengan peri-
kemanusiaan dan peri-keadilan.
Oleh karena itu bangsa Indonesiam juga menolak paham ekspansionisme dan adu kekuatan
yang berkembang di Barat. Bangsa Indonesia juga menolak paham rasialisme karena
semua manusia mempunyai maratabat yang sama dan semua bangsa memiliki hak dan
kewajiban yang sama berdasarkan nilai-nilai Ke-Tuhanan dan kemanusiaan yang universal.
Dalam hubungan Internasional, bangsa Indonesia berpijak pada paham kebangsaan
(nasionalisme) yang membentuk suatu wawasan kebangsaan dengan menolak pandangan
Chauvisme. Bangsa Indonesia selalu terbuka untuk menjalin kerja sama antar bangsa yang
saling menolong dan saling menguntungkan. Semua ini dalam rangka ikut mewujudkan
perdamaian dan ketertiban dunia yang abadi.
Pentingnya Geopolitik Bagi Indonesia
Pentingnya geopolitik bagi bangsa Indonesia adalah untuk dapat mempertahankan
Negara dan berperan penting dalam pembinaan kerjasama dan penyelesaian konflik
antarnegara yang mungkin muncul dalam proses pencapaian tujuan.
4. Wawasan Nusantara
Wawasan nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri
dan bentuk geografinya berdasarkan pancasila dan UUD 1945. Dalam pelaksanaanya,
wasasan nusantara mengutamakan kesatuan wilayah dan menghargai kebhinekaan untuk
mencapai tujuan nasional.
Isi Wawasan Nusantara
Isi wawasan nusantara mencangkup:
1. Perwujudan kepulauan Nusantara sebagai satu kesatuan politik, dalam arti:
a. Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan kekayaanya merupakan satu
kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup dan kesatuan matra seluruh bangsa serta menjadi
modal dan milik bersama bangsa.
b. Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam berbagai bahasa
daerah serta memeluk dan meyakini berbagai agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang
Maha Esa harus merupakan satu kesatuan bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya.
c. Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib, sepenanggungan,
sebangsa dan setanah air serta mempunyai terkad dalam mencapai cita-cita bangsa.
d. Bahwa pancasila adalah salah satunya falsafah serta ideologi bangsa dan negara yang
melandasi, membimbing dan mengarahkan bangsa menuju tujuannya.
e. Bahwa kehidupan politik diseluruh wilayah Nusantara merupakan satu keatuan politik yang
diselenggarakan berdasarkan pancasila dan UUD 1945.
f. Bahwa seluruh kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem dalam arti bahwa
hanya ada satu hukum nasional yang mengabdi kepada kepentingan nasional.
g. Bahwa bangsa Indonesia yang hidup berdampingan dengan bangsa lainnya ikut menciptakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, kedamaian abadi dan keadilan sosial
melalui politik luar negeri bebas aktif serta diabdikan kepada kepentingan nasional.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Dalam akhir tulisan makalah ini dapat kita ambil kesimpulan, secara garis besar
bahwa bangsa Indonesia sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara kenseptual
Geopolitik Indonesia dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut wawasan
nusantara dan politik luar negeri bebas aktif. Sedangkan Geostrategi Indonesia diwujudkan
melalui konsep ketahanan nasional yang bertumpu pada perwujudan kesatuan ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan.
B. SARAN DAN KRITIKAN
Dalam makalah ini telah kami jelaskan tentang Geopolitik dan
Geostrategi, kami sadar bahwa dalam makalah ini masih banyak
kekurangan dan perlu perbaikan terutama dari bapak pembimbing/dosen
dalam mata kulaih Pendidikan Kewarganegaraan untuk memberikan
arahan dan bimbingan sehingga permasalahan yang dibahas dalam
makalah ini bisa tercapai dan dapat dipahami, dan kepada kawan-kawan
juga kami mohon saran dan kritikannya sehingga apa yang kurang
semoga menjadi bahan evaluasi bagi tim penyusun makalah ini.
PERTANYAAN :
DAFTAR PUSTAKA
Ebyhara, Abu Bakar. Pengantar Ilmu Politik. Jogjakarta: Ar-ruuz
media. 2013.
Duverger, Maurice. Sosiologi Politi, cet, IX. Jakarta: PT. RajaGrafindo
Persada. 2002.
Kaelan dan Zubaidi Ahmad. Pendidikan Kewarganegaraan untuk Perguruan Tinggi.
Syafi’ie, Inu Kencana. Ilmu Politik, Cet. II. Jakarta: PT. Rineka Cipta.
2010.
Andi-granderist.blogspot.com. 2013.
http: krisnaptik. Wordpress.com, Geopolitik dan Geostrategi. 2003.