Dosen Pengampu :
Nur Cahyoko,S.Pd,M.Pd
DISUSUN OLEH:
AGUS CAHYONO (0401191024)
SISTEM INFORMASI
FAKULTAS ILMU KOMPUTER
UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA CIREBON
KBM BREBES
2022
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur penulis sampaikan kehadirat Allah SWT, shalawat dan
salam juga disampaikan kepada junjungan Nabi Besar Muhammad SAW. Serta sahabat
dan keluarganya, seayun langkah dan seiring bahu dalam menegakkan agama Allah.
Dengan kebaikan beliau telah membawa kita dari alam kebodohan ke alam yang berilmu
pengetahuan.
Dalam rangka melengkapi tugas dari mata kuliah Kewarganegaraan pada Program
Studi Sistem Informasi di Universitas Nahdlatul Ulama Cirebon KBM Brebes dengan ini
penulis mengangkat judul “GEOPOLITIK INDONESI”.
Dalam penulisan makalah ini, penulis menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan, baik dari cara penulisan, maupun isinya.
Oleh karena itu penulis sangat mengharapkan kritikan dan saran-saran yang dapat
membangun demi kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
KATA
PENGANTAR………………………………………………………………………….... i
BAB I PENDAHULUAN
BAB II PEMBAHASAN
ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Geopolitik merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua abad
terakhir ini. Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang telah berbangsa
membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang kemudian di kenal dengan
Negara. Dalam perkembangannya pengertian tidak saja diartikan sebagai intuisi
yang secara minimal meliputi unsur wilayah, rakyat, dan pemerintah yang berkuasa.
Unsur rakyat suatu negara disamping warga negara juga meliputi bukan warga
negara. Agar negara mencapai tujuan nasional aman dan sejahtera (Pembukaan
UUD ’45 Alinea IV) perlu pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan yang dimaksud
agar warga negara Indonesia tahu tentang hak dan kewajiban, serta mampu berdiri
dan tetap menjaga dirinya di tengah arus globalisasi.
Seperti yang dikatakan Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 dihadapan sidang
BPUPKI bahwa orang dan tempat tak dapat dipisahkan atau rakyat tak dapat
dipisahkan dari bumi yang ada dibawah kakinya. Oleh karena itu, setelah
membangsa orang menyatakan tempat tinggal sebagai negara. Dalam perkembangan
selanjutnya pengertian negara tidak hanya tempat tinggal, tetapi diartikan lebih luas
lagi yang meliputi institusi, yaitu pemerintah, rakyat, kedaulatan, dan lain-lain.
Karena orang dan tempat tinggalnya tak dapat dipisahkan, ruang yang
menjadi hal yang menimbulkan konflik antar manusia, keluarga, masyarakat, dan
bangsa hingga kini, meskipun bentuknya dapat secara fisik maupun non fisik. Untuk
dapat mempertahankan ruang hidupnya, suatu bangsa harus mempunyai kesatuan
cara pandang yang dikenal sebagai wawasan nasional. Para ilmuan politik dan militer
menyebutnya sebagai geopolitik yang merupakan kepanjangan dari geografi politik.
1
BAB II
PEMBAHASAN
C. Pandangan Haushofer
Pandangan demikian ini semakin jelas pada pemikiran Karl
Haushofer yang pada masa itu mewarnai geopolitik Nazi Jerman dibawah
pimpinan Hitler. Pemikiran Haushofer disamping berisi paham
ekspansionisme juga mengandung ajaran rasialisme, yang menyatakan bahwa
ras Jerman adalah ras paling unggul yang harus dapat menguasai dunia.
Pandangan semacam ini juga berkembang di dunia, berupa ajaran Hako Ichiu
yang dilandasi oleh semangat militerisme dan fasisme.
Kemudian ia berpendapat bahwa pada hakekatnya dunia terbagi
dalam empat benua (Pan Region) dan dipimpin oleh negara unggul. Teori
Ruang dan Kekuatan merupakan hasil penelitiannya serta dikenal pula
sebagai teori Pan Regional, yaitu :
Lebensraum (ruang hidup) yang “cukup”
Autarki (swasembada)
Dunia dibagi empat Pan Region, tiap region dipimpin satu bangsa yang
unggul, yaitu Pan Amerika, Pan Asia Timur, Pan Rusia India, dan Pan
Eropa Afrika. Dari pembagian daerah inilah dapat diketahui percaturan
politik masalah lalu dan masa depan.Adapun pokok-pokok pemikiran
Haushofer adalah sebagai berikut :
1) Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak
terlepas dari hokum alam. Hanya bangsa yang unggul (berkualitas)
saja yang dapat bertahan hidup dan terus berkembangan, sehingga hal
ini menjurus ke arah rasialisme.
2) Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akan dapat mengejar
kekuasaan Imperium maritime untuk menguasai pengawasan di
lautan.
5
2.3 Unsur-Unsur Geopolitik Indonesia
Geopolitik memiliki arti yang sangat dalam bagi bangsa Indonesia adalah
untuk dapat mempertahankan negara dan berperan penting dalam pembinaan
kerjasama dan penyelesaian konflik antarnegara yang mungkin muncul dalam
proses pencapaian tujuan. Bahwa kita sebagai masyarakat dan negara harus
memiliki hubungan spiritual yang mendalam dengan lingkungan tempat mereka
hidup dan tinggal. Dengan inilah yang diartikan sebagai kesadaran geopolitik.
6
Dengan kesadaran geopolitik seperti ini, sebuah masyarakat dan negara
akan hidup dalam harmoni erat dengan lingkungannya, baik itu lingkungan sosial
budaya, adat tradisi, maupun lingkungan geografis. Dengan inilah negara kita
semakin maju karena bisa berhubungan dengan negara lain secara erat.Geopolitik
juga memberi peluang bagi Negara Indonesia untuk bekerja sama dengan Negara
lain yang memiliki kemajuan teknologi dan transportasi yang lebih maju dengan
memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada di wilayah Nusantara dengan
memberikan profit bagi bangsa Indonesia.
7
Disamping itu, berlaku pula ketentuan “point to point theory “ untuk
menetapkan garis besar wilayah antara titik-titik terluar dari pulau-pulau
terluar.
Deklarasi Juanda kemudian dikukuhkan dengan Undang- Undang No.
4/Prp1960 tanggal 18 Februari 1960 tentang Perairan Indonesia. Sejak itu
terjadi perubahan bentuk wialayh nasional dan cara perhitungannya. Laut
territorial diukur sejauh 12 mil dari titik- titik pulau terluar yang saling
dihubungkan, sehingga merupakan satu kesatuan wilayah yang utuh dan
bulat. Semua perairan diantara pulau- pulau nusantara menjadi laut
territorial Indonesia. Dengan demikian luas wilayah territorial Indonesia
yang semula hanya sekitar 2 juta km2 kemudian bertambah menjadi 5 juta
km2 lebih. Tiga per lima wilayah Indonesia berupa perairan atau lautan.
Oleh karena itu, Negara Indonesia dikenal sebagai Negara maritime.
Untuk mengatur lalu lintas perairan maka dikeluarkan
Peraturan Pemerintah No.8 tahun 1962 tentang lalu lintas damai di
perairan pedalaman Indonesia, yang meliputi :
• Semua pelayaran dari laut bebas ke suatu pelabuhan Indonesia,
• Semua pelayaran dari pelabuhan Indonesia ke laut bebas,
• Semua pelayaran dari dan ke laut bebas dengan melintasi perairan
Indonesia.
• Pengaturan demikian sesuai dengan salah satu tujuan Deklarasi
Juanda tersebut, sebagai upaya menjaga keselamatan dan keamanan
Negara.
8
➢ Demi kepastian hokum dan untuk mendukung kebijaksanaan
Pemerintah, asas-asas pokok tersebut dituangkan dalam Undang-
Undang Nomor 1 tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia.
Disamping itu UU ini juga memberi dasar bagi pengaturan eksplorasi
serta penyidikan ilmiah atas kekayaan alam di landas kontinen dan
masalah-masalah yang ditimbulkannya.
3.1 Kesimpulan
Geopolitik merupakan sebagai sistem politik atau peraturan – peraturan
dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi
nasional geografik. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia dijadikan
sebagai pola pikir dan pandangan hidup masyarakat Indonesia dalam berbangsa
dan bernegara.Kekuatan negara Indonesia terletak pada : posisi dan keadaan
geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara kelemahannya
terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus
disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan
oleh par pendiri negara ini dan diikrarkan dalam sebuah Sempah
Pemuda.Sehingga pandangan geopolitik bangsa Indonesia harus didasarkan pada
nilai – nilai Pancasila yang luhur dengan jelas dan tegas tertuang di dalam
Pembukaan UUD 1945 agar tercipta suatu Persatuan dan Kesatuan Negara
Indonesia.
3.2 Saran
Sebagai warga negara yang baik, siapapun kita, baik pejabat,
konglomerat, masyarakat biasa maupun pengemis sekalipun sepatutnya
menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara sesuai dengan perturan dan
hukum yang berlaku. Sehingga tercipta kehidupan yang teratur dan tertib di
segala aspek. Wawasan nusantara atau yang bisa juga disebut dengan geoplitik di
Indonesia ini bisa berguna dan berjalan dengan baik. Tiap individu pun
seharusnya paham bagaimana aplikasi geopolitik yang benar itu seperti apa dan
praktiknya dalam kehidupan nyata bisa dengan tepat.
10
DAFTAR PUSTAKA
Anonim. 2003. Ocean Policy dalam Membangun Negeri Bahari di Era Otonomi
http://id.wikipedia.org/wiki/Geopolitik_di_Indonesia.
http://windi-utari-fisip13.web.unair.ac.id/artikel_detail-91920Education-Makalah
%20Geopolitik%20Indonesia.html.
http://doudymalfoy.blogspot.com/2011/11/makalah-pendidikan-
kewarganegaraan_22.html.
http://rinastkip.wordpress.com/2012/11/21/makalah-pkn-geopolitik-indonesia/.
11