Anda di halaman 1dari 19

GEOPOLITIK INDONESIA

Disusun Oleh:
Kelompok 6

1. TALENTA MIKA PUTRI SIHITE (22150045)


2. BETAULI WATI SIAGIAN (22150053)
3. ELIS ERMAWATI PASARIBU (22150056)
4. MARTHA MARIANCE SINAGA (22150065)
5. SARTIKA TARIGAN (22150066)

DOSEN PENGAMPU : KONDIOS MEI DARLIN PASARIBU, S.Pd. ,SH.,MH.

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN MATEMATIKA

FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN

UNIVERSITAS HKBP NOMMENSEN MEDAN

T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan ke-hadirat Tuhan Yang Maha Esa,


karena atas rahmat dan hidayah-Nya. Adapun tujuan penulisan
makalah ini adalah untuk memberikan wawasan mengenai mata
kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, dengan judul “GEOPOLITIK
INDONESIA”.
Dengan materi kuliah ini kami diharapkan mahasiswa mampu
untuk memahami makna dari Negara dan konstitusi di Indonesia.
Dengan demikian, kami sadar materi ini terdapat banyak kekurangan.
Oleh karena itu, kami mengharapkan adanya kritik dan saran yang
bersifat membangun dari berbagai pihak, agar bisa menjadi lebih baik
lagi.
Kami berharap semoga tulisan ini dapat memberi informasi
yang berguna bagi pembacanya, terutama mahasiswa, supaya bisa
memahami pengertian negara dan konstitusi, karena kita adalah
penerus Bangsa Indonesia.

Medan, April 2023

Penulis
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Geopolitik merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua abad
terakhir ini. Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang telah
berbangsa membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang kemudian di
kenal dengan Negara. Dalam perkembangannya pengertian tidak saja diartikan
sebagai intuisi yang secara minimal meliputi unsur wilayah, rakyat, dan
pemerintah yang berkuasa. Unsur rakyat suatu negara disamping warga negara
juga meliputi bukan warga negara. Agar negara mencapai tujuan nasional aman
dan sejahtera (Pembukaan UUD ’45 Alinea IV)  perlu pendidikan
kewarganegaraan. Pendidikan yang dimaksud agar warga negara Indonesia
tahu tentang hak dan kewajiban, serta mampu berdiri dan tetap menjaga dirinya
di tengah arus globalisasi.
Seperti yang dikatakan Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 dihadapan sidang
BPUPKI bahwa orang dan tempat tak dapat dipisahkan atau rakyat tak dapat
dipisahkan dari bumi yang ada dibawah kakinya. Oleh karena itu, setelah
membangsa orang menyatakan tempat tinggal sebagai negara. Dalam
perkembangan selanjutnya pengertian negara tidak hanya tempat tinggal, tetapi
diartikan lebih luas lagi yang meliputi institusi, yaitu pemerintah, rakyat,
kedaulatan, dan lain-lain.
Karena orang dan tempat tinggalnya tak dapat dipisahkan, ruang yang
menjadi hal yang menimbulkan konflik antar manusia, keluarga,  masyarakat,
dan bangsa hingga kini, meskipun bentuknya dapat secara fisik maupun non
fisik. Untuk dapat mempertahankan ruang hidupnya, suatu bangsa harus
mempunyai kesatuan cara pandang yang dikenal sebagai wawasan nasional.
Para ilmuan politik dan militer menyebutnya sebagai geopolitik yang
merupakan kepanjangan dari geografi politik.
B. Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalahnya, yaitu :


1. Apakah Pengertian Geopolitik ?
2. Bagaimanakah Perkembangan Geopolitik  di Indonesia?
3. Apa saja Unsur-unsur Geopolitik Indonesia ?
4. Bagaimanakah wawasan nusantara sebagai landasan Geopolitik
5. Bagaimanakah implementasi dari geopolitik ?

C. Tujuan Penulisan

Adapun tujuannya, yaitu:


1. Untuk mengetahui pengertian Geopolitik
2. Untuk mengetahui perkembangan Geopolitik di Indonesia
3. Untuk mengetahui unsur-unsur Geopolitik
4. Untuk mengetahui wawasan nusantara sebagai landasan Geopolitik
5. Untuk mengetahui bagaimana implementasi dari geopolitik
BAB II
PEMBAHASAN

A. Pengertian Geopolitik

Geopolitik berasal dari kata geo dan politik.Geo berarti bumi dan politik
berasal dari bahasa Yunani polite. Poli artinya kesatuan masyarakat yang berdiri
sendiri dan teia artinya urusan.Geopolitik biasa juga di sebut dengan wawasan
nusantara. Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan
dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi
nasional geografik (kepentingan yang menitik beratkan pada pertimbangan
geografik, wilayah atau toritorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila
dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung kepada
sistem politik suatu negara.
Istilah geopolitik pertama kali diartikan oleh Frederich Ratzel sebagai
ilmu bumi politik (political geography) yang kemudian diperluas oleh Rudolf
Kjellen menjadi geographical politic, disingkat geopolitik.

 Pengertian Geopolitik menurut beberapa para ahli:

a. Rudolf Kjellén seorang ilmuwan politik Swedia, pada awal abad ke-20
mendefinisikan Geopolitik adalah seni dan praktek penggunaan
kekuasaan politik atas suatu wilayah tertentu.

b. Karl Haushofer (1869-1946), yang terinspirasi ide-rezim Nazi,


ditambah proses politik dengan definisi Geopolitics (Cohen, 2003):
"Geopolitics adalah sains nasional baru negara, sebuah doktrin pada
determinesme spasial semua proses politik, berdasarkan dasar-dasar
geografi yang luas, terutama dari geografi politik." Geografi Politik
Haushofer dianggap sebagai bagian penting dari Geopolitics.

c. Saul Bernard Cohen menggunakan definisi ini dalam buku 2003:


"Geopolitics adalah analisis interaksi antara, di satu sisi, pengaturan dan
perspektif geografis dan, di sisi lain, proses-proses politik. Baik
pengaturan geografis dan proses politik yang dinamis, dan masing-
masing mempengaruhi dan dipengaruhi oleh yang lain. Geopolitics
alamat konsekuensi dari interaksi ini. " Definisi berfokus pada interaksi
dinamis antara daya dan ruang. Ini bebas (Cordellier, 2005) juga berfokus
pada kekuasaan (politik) dan ruang: Ini menekankan bahwa analisis
geopolitik seharusnya merupakan refleksi objektif dunia.

d. Menurut Hagget, Geografi Politik merupakan cabang geografi manusia


yang bidang kajiannya adalah aspek keruangan pemerintahan atau
kenegaraan yang meliputi hubungan regional dan internasional,
pemerintahan atau kenegaraan dipermukaan bumi. Dalam geografi
politik, lingkungan geografi dijadikan sebagai dasar perkembangan dan
hubungan kenegaraan. Bidang kajian geografi politik relative luas, seperti
aspek keruangan, aspek politik, aspek hubungan regional, dan
internasional.

e. Menurut Hafeznia, MR 2006. Prinsip-prinsip dan Konsep Geopolitics.


Popoli Publikasi: Iran, hal 37-39. Geopolitik sebagai cabang dari geografi
politik adalah studi tentang hubungan timbal balik antara geografi, politik
dan kekuasaan dan juga interaksi yang timbul dari kombinasi dari mereka
dengan satu sama lain. Dimana menurut definisi ini, geopolitik
merupakan suatu disiplin ilmu dan memiliki ilmu dasar alam.
B. Perkembangan Geopolitik di Indonesia

Pembangunan geopolitik Indonesia sudah dimulai oleh para pendiri


bangsa melalui ikrar sumpah pemuda, satu nusa yang berarti keutuhan wilayah
nusantara, satu bangsa yang merupakan landasan kebangsaan Indonesia, satu
bahasa yang merupakan faktor pemersatu seluruh wilayah nusantara beserta
isinya. Rasa kebangsaan merupakan perekat persatuan dan kesatuan, baik dalam
makna spirit maupun moral, sehingga membantu meniadakan adanya perbedaan
fisik yang disebabkan adanya perbedaan letak geografi.
Kondisi geografis suatu negara atau wilayah menjadi sangat penting dan
menjadi pertimbangan pokok berbagai kebijakan, termasuk juga dalam
merumuskan kebijakan keamanan nasional atau keamanan manusia. Berbagai
bencana alam yang terjadi seperti: angin puting beliung, gempa bumi, tsunami
adalah beberapa ancaman terhadap manusia yang sebagian besar diantaranya
ditentukan oleh kondisi geografis. Penyebaran konflik komunal tampaknya
sedikit terbendung oleh faktor geografis, sebagaimana terjadi di Afrika, Balkan
dan Asia Tengah, dengan demikian posisi strategis Indonesia juga membawa
implikasi geopolitik dan geostrategi tertentu. Dari uraian di atas dapat
disimpulkan bahwa pembangunan geopolitik hanya efektif apabila dilandasi
oleh wawasan kebangsaan yang mantap. Unsur-unsur dasar Wawasan
Nusantara dalam mencapai kesatuan dan keserasian dapat ditinjau melalui, Satu
kesatuan wilayah, Satu kesatuan bangsa, Satu kesatuan sosial budaya, Satu
kesatuan ekonomi, Satu kesatuan pertahanan dan keamanan. Konsepsi
geopolitik khas Indonesia itu kemudian dirumuskan menjadi acuan dasar yang
diberi nama Wawasan Nusantara, berbunyi sebagai berikut:
“Wujud suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai suatu Negara
kepulauan yang dalam kesemestaannya merupakan satu kesatuan politik,
ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan untuk mencapai tujuan
nasional dan cita-cita perjuangan bangsa melalui pembangunan nasional
segenap potensi darat, laut dan angkasa secara terpadu”.
Perkembangan Geopolitik di Indonesia juga dipengaruhi adanya
Globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan wilayah kedaulatan
suatu Negara terutama Negara Indonesia menjadi semakin abstrak dan kurang
pasti sehingga dapat dengan mudah ditembus oleh para pelaku atau actor
internasional. Kemudian adanya proses politik dan demokratisasi. Akhir tahun
2004 juga ditandai dengan keberhasilan bangsa Indonesia menyelenggarakan
Pemilu dengan sistem pemilihan langsung. Proses Pemilu yang sangat
transparan merupakan kunci keberhasilan KPU menyelenggarakan pesta
demokrasi ini.Selanjutnya munculah tiga kasus besar, Pertama adalah gerakan
separatis politik dan bersenjata yang kini mengarah pada upaya pemisahan diri
dari NKRI yakni, gerakan separatis bersenjata di Aceh, Gerakan Aceh
Merdeka/GAM (yang telah sepakat untuk mengakui dan bergabung kembali
dalam NKRI), kelompok separatis politik (KSP) dan kelompok separatis
bersenjata (KSB/TPN) yang berinduk di bawah OPM di Papua, serta upaya
pembentukan kembali Republik Maluku Selatan (RMS) melalui pembentukan
organisasi RMS gaya baru yakni Forum Kedaulatan Maluku (FKM). Hal
tersebut tentu saja akan mengancam keutuhan wilayah geografis dan persatuan
NKRI sendiri.
Sedangkan kasus yang kedua yaitu aksi kekerasan dan konflik komunal.
Meski langkah-langkah penegakkan hukum telah diambil, namun diperkirakan
kasus-kasus kekerasan dan konflik-konflik komunal masih akan terjadi secara
insidentil. Penanganannya diawali dengan pendekatan pembangunan
kebangsaan, tanpa mengabaikan keberagaman budaya dan pada saat yang sama
dilaksanakan pembangunan kesejahteraan. Meskipun upaya peningkatan
kualitas proses politik dalam rangka normalisasi dan stabilisasi kehidupan
masyarakat di sejumlah daerah konflik dan rawan konflik relatif berjalan
Iambat, tetapi perbaikan struktur dan proses politik menuju penyelesaian konflik
secara bertahap dapat berjalan dengan baik. Dan yang ketiga adalah isu
keamanan teritorial, perbatasan dan pulau terluar. Dalam isu keamanan
perbatasan baik perbatasan darat maupun laut, terdapat sejumlah permasalahan
tapal batas wilayah yang harus segera diatasi. Isu keamanan perbatasan tersebut,
juga meliputi adanya kondisi pulau-pulau terluar yang berada dan berbatasan
langsung dengan beberapa negara tetangga yang sesungguhnya berpotensi dapat
lepas dari NKRI bila tidak dapat dipelihara dan dijaga dengan baik.

B. Unsur-unsur Geopolitik

Geopolitik memiliki unsur-unsur dasar konsepsi Geopolitik atau biasa


disebut sebagai Wawasan Nusantara ada tiga, yaitu:

1. Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat nusantara dengan
kekayaan alam dan penduduk serta keanekaragaman budaya. Bangsa
Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah
berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik dan
wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan
dalam wujud infrastruktur politik.

2. Isi (Content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-
cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.
Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-
cita dan tujuan nasional seperti tersebut di atas bangsa Indonesia harus
mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan nasional
yang berupa politik, ekonomi, sosial dan budaya serta pertahanan dan
keamanan. Isi menyangkut dua hal, pertama realisasi aspirasi bangsa
sebagai kesepakatan bersama (konsensus nasional) dan perwujudannya,
pencapaian cita-cita dan tujuan nasional, kedua persatuan dan kesatuan
dalam ke-bhineka-an yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.

3. Tata laku (conduct)


Hasil dari interaksi antara sebuah wadah dengan isi maka akan
menghasilkan sebuah tata laku yang terdiri dari tata laku batiniah yaitu
mencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari bangsa
Indonesia. Sedangkan tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tindakan,
perbuatan dan perilaku dari bangsa Indonesia. Kedua tata laku tersebut
akan mencerminkan identitas jati diri/kepribadian bangsa berdasarkan
asas kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa bangga dan cinta
terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme
yang tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.

C. Wawasan Nusantara sebagai Landasan Geopolitik

Ditinjau dari tataran pemikiran/ konsepsi yang berlaku di Indonesia


wawasan nusantara adalah geopolitik Indonesia yang merupakan pra-syarat bagi
terwujudnya cita-cita nasional yang tertuang dalam UUD 1945 dan Pancasila.
Konfigurasi Indonesia adalah unik dengan ciri-ciri demografi, anthropologi,
meteorology dan latar belakang sejarah yang memberi peluang munculnya
desintegrasi bangsa. Tidaklah mengherankan apabila para pendiri Republik
sejak dini telah meletakkan dasar-dasar geopolitik Indonesia yaitu melalui ikrar
sumpah pemuda, dimana amanatnya adalah satu nusa, yang berarti keutuhan
ruang nusantara; satu bangsa yang merupakan landasan kebangsaan Indonesia;
satu bahasa yang merupakan faktor pemersatu seluruh ruang nusantara bersama
isinya.

Kebangsaan Indonesia terdiri dari 3 unsur geopolitik yaitu:

1. Rasa Kebangsaan
2. Paham Kebangsaan
3. Semangat Kebangsaan

Ketiga-tiganya menyatu secara utuh menjadi jiwa bangsa Indonesia dan


sekaligus pendorong tercapainya cita-cita proklamasi. Rasa kebangsaan adalah
suplimasi dari sumpah pemuda dan menyatukan tekad menjadi bangsa yang
kuat, dihormati dan disegani diantara bangsa-bangsa di dunia ini. Paham
kebangsaan yang merupakan pengertian yang mendalam tentang apa dan
bagaimana bangsa itu serta bagaimana mewujudkan masa depannya. Ia
merupakan intisari dari visi warga bangsa tentang kemana bangsa ini harus di
bawa ke masa depan dalam suasana lingkungan yang semakin menantang.
Secara formal paham kebangsaan dapt dibina melalui proses pendidikan dan
pengajaran dalam bentuk materi ajaran misalnya wawasan nusantara, ketahanan
nasional, doktrin dan strategi pembangunan nasional, sejarah dan budaya
bangsa. Untuk itu para perancang materi pengajaran harus benar-benar memiliki
visi dan pengetahuan tentang kebangsaan serta kaitannya dengan kepentigan
geopolitik. Semangat kebangsaan atau nasionalisme merupakan produk akhir
dari sinergi rasa kebangsaan dengan paham kebangsaan. Banyak pakar yang
berpendapat bahwa konsepsi tentang rasa kebangsaan tau wawasan kebangsaan
secara keseluruhan sudah usang dan ketinggalan zaman.
Dengan demikian bahwa geopolitik hanya akan efektif apabila dilandasi
oleh wawasan kebangsaan yang mantap, karena tanpa itu ia tidak lebih hanya
permainan politik semata, sebab wawasan kebangsaan akan membuat ikrar satu
bangsa terwujud dan bangsa yang satu dapat mewujudkan satu nusa dengan
berbekal landasan satu bahasa. Oleh karena adanya amanat yang demikian
itulah, maka wawasan nusantara secara ilmiah dirumuskan dalam bentuk
konsepsi tentang kesatuan yang meliputi:

1. Kesatuan Politik
Kesatuan politik disadari pentingnya dari adanya kebutuhan untuk
mewujudkan pulau-pulau di wilayah nusantara menjadi satu entity yang
utuh sebagai tanah air. Ini berarti bahwa tidak ada lagi laut bebas diantara
pulau-pulau tersebut, sehingga laut diantara pulau-pulau itu berubah dari
pemisah menjadi pemersatu tanah air nusantara.

2. Kesatuan Ekonomi
Kegiatan ekonomi memerlukan ruang gerak dan ini dapat
disediakan melalui proses demokratisasi. Akan tetapi demokrasi tidaklah
berarti berbuat sesuai aturannya sendiri-sendiri akan tetapi perlu taat pada
koridor yang telah disepakati bersama. Setelah kegiatan ekonomi
diberikan ruang gerak yang cukup maka perlu dijaga kesatuaanya
diseluruh wilayah negara, antara lain berlakunya satu mata uang tunggal
yaitu rupiah. Pada saat krisis ekonomi memuncak dan nilai tukar rupiah
sangat labil, maka mencairlah kesatuan ekonomi karena untuk sementara
para pelaku ekonomi bertransaksi dengan dollar AS.

3. Kesatuan Sosial Budaya


Bangsa Indonesia sesungguhnya mewujudkan atas dasar
kesepakatan bukan atas dasar sejarah atau geografi. Dalam BPUPKI
terjadi perdebatan antara para tokoh pendiri Republik ini tentang apa itu
bangsa Indonesia dan apa itu wilayah Negara Indonesia.Kesatuan sosial
budaya sesungguhnya merupakan sublimasi dari rasa paham dan
semangat kebangsaan. Tanpa memandang suku, ras, dan agama serta asal
keturunan, perasaan perasaan satu dimungkinkan untuk dibentuk asal
sama-sama mengacu pada wawasan kebangsaan Indonesia sebagaimana
isi dan makna sumpah pemuda.

4. Kesatuan Hankam
Makna utama dari kesatuan hukum adalah bahwa masalah bidang
hankam, khususnya keamanan dan pembelaan negara adalah tanggung
jawab bersama. Atas dasar itulah sistem Hankamrata memiliki 3 ciri
utama yaitu:
1. Orientasinya pada rakyat, karena memang diperuntukkan
terciptanya rasa aman dan keamanan rakyat.
2. Pelibatannya secara semesta, yang maknanya adalah bahwa setiap
warga dan setiap fasilitas dapat dilibatkan di dalam upaya Hankam
3. Digelarnya di wilayah nusantara secara kewilayahan, yang
maknanya tiap unit wilayah harus di upayakan agar dapat
menggalang ketahanan masing-masing.

Secara geopolitik kesatuan hankam bermakna bahwa di dalam negeri


hanya ada TNI dan Polri sebagai satuan pengamanan bersenjata yang berarti
tidak diperbolehkan ada satuan bersenjata di luat itu. Karena itulah maka
pemilikan senjata api dilarang kecuali mendapat azin dari Polri untuk digunakan
bagi kepentingan khusus. Pegawai pemerintah dengan tugas khusus juga
dipersenjatai sebagai sarana self defense mengingat bidang tugasnya yang
membawa konsekuensi keamanan bagidirinya.
D. Implementasi Geopolitik Indonesia

1. Sebagai Pancaran Falsafah Pancasila

Falsafah pancasila diyakini sebagai pandangan hidup bangsa


Indonesia yang sesuai dengan aspirasinya. Keyakinan ini dibuktikan
dalam sejarah perjuangan bangsa Indonesia sejak awal proses
pembentukan Negara kesatuan Republik Indonesia sampai sekarang.
Konsep Wawasan Nusantara berpangkal pada dasar Ketuhanan Yang
Maha Esa sebagi sila pertama yang kemudian melahirkan hakikat misi
manusia Indonesia yang terjabarkan pada sila-sila berikutnya. Wawasan
nusantara sebagai aktualisasi falsafah Pancasila menjadi landasan dan
pedoman kelangsungan hidup bangsa Indonesia.
Dengan demikian wawasan Nusantara menjadi pedoman bagi
upaya mewujudkan kesatuan aspek kehidupan nasional untuk menjamin
kesatuan, persatuan dan keutuhan bangsa, serta upaya untuk mewujudkan
ketertiban dan perdamaian dunia dan Wawasan Nusantara merupakan
konsep dasar bagi kebijakan dan strategi pembangunan Nasional.

2. Pembangunan Nasional
a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu kesatuan Politik
1) Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal dan milik
bersama bangsa indonesia.
2) Kenaneka ragaman suku, budaya, dan bahasa daerah serta agama yang
dianutnya tetap dalam kesatuan bangsa Indonesia .
3) Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib
dan seperjuangan, sebangsa dan setanah air untuk mencapai satu cita-
cita bangsa yang sama.
4) Pancasila merupakan falsafah dan ideologi pemersatu bangsa
Indonesia yang membimbing ke arah tujuan dan cita-cita yang sama.
5) Kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara sistem hukun
nasional
6) Seluruh kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem
hubungan nasional.
7) Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan
ketertiban dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri
bebas dan aktif.
8) Kekayaan di seluruh wilayah Nusantara, baik potensial maupun
efektif, adalah modal dan milik bangsa untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara merata.
9) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh
daerah tanpa mengabaikan ciri khas yang dimiliki daerah masing-
masing.
10) Kehidupan perekonomian di seluruh Indonesia diselenggarakan
sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem
ekonomi kerakyatan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.

b. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial


budaya
1) Masyarakat Indonesia adalah satu bangsa yang harus memiliki
kehidupan serasi dengan tingkat kemajuan yang merata dan
seimbang sesuai dengan kemajuan bangsa.
2) Budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu kesatuan dengan
corak ragam budaya yang menggambarkan kekayaan budaya bangsa.
Budaya Indonesia tidak menolak nilai-nilai budaya asing asalkan
tidak bertentangan dengan nilai-nilai budaya bangsa sendiri dan
hasilnya dapat dinikmati.
c. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan
pertahanan Keamanan
1) Bahwa ancaman terhadap satu pulau satu daerah pada hakikatnya
adalah ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
2) Tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama
untuk ikut serta dalam pertahanan dan keamanan negara dalam
rangka pembelaan negara dan bangsa.

3. Penerapan Geopolitik Indonesia (Wawasan Nusantara)


a. Salah satu manfaat paling nyata dari penerapan wawasan
Nusantara, khususnya di bidang wilayah adalah diterimanya
konsepsi Nusantara di forum internasional, sehingga terjaminlah
integritas wilayah teriterorial Indonesia. Laut Indonesia yang
semula dianggap bebas menjadi bagian integral dari wilayah
Indonesia. Di samping itu pengakuan terhadap landas kontinen
Indonesia dan ZEE Indonesia menghasilkan pertambahan luas
wilayah yang cukup besar.
b. Pertambahan luas wilayah sebagai ruang hidup tersebut
menghasilkan sumber daya alam yang cukup besar untuk
kesejahteraan bangsa Indonesia.
c. Penerapan wawasan nusantara dalam pembangunan Negara di
berbagai bidang tampak pada berbagai proyek pembangunan
sarana dan prasarana komunikasi dan transportasi.
d. Penerapan di bidang sosial budaya terlihat pada kebijakan untuk
menjadikan bangsa Indonesia yang Bhineka Tungga Ika tetap
merasa sebangsa dan setanah air, senasib sepenanggunan dengan
asas pancasila.
e. Penerapan Wawasan Nusantara di bidang pertahanan keamanan
terlihat pada kesiapan dan kewaspadaan seluruh rakyat melalui
Sistem Pertahanan keamanan Rakyat semesta untuk menghadapi
berbagai ancaman bangsa dan Negara.
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Jadi, Geopolitik merupakan sebagai sistem politik atau peraturan –


peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh
aspirasi nasional geografik. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
dijadikan sebagai pola pikir dan pandangan hidup masyarakat Indonesia dalam
berbangsa dan bernegara. Kekuatan negara Indonesia terletak pada : posisi dan
keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara
kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat
yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah
diperjuangkan oleh para pendiri negara ini dan diikrarkan dalam sebuah
Sumpah Pemuda. Sehingga pandangan geopolitik bangsa Indonesia harus 
didasarkan pada nilai – nilai Pancasila yang luhur dengan jelas dan tegas
tertuang di dalam Pembukaan UUD 1945 agar tercipta suatu Persatuan dan
Kesatuan Negara Indonesia.

B. Saran

Konsep geopolitik ini hendaknya terus diterapkan dan dikembangkan


agar dapat mencapai tujuan-tujuan Wawasan Nusantara yang telah ditetapkan,
yaitu mewujudkan kesejahteraan, ketenteraman dan keamanan bagi Bangsa
Indonesia, dengan demikian ikut serta juga dalam membina kebahagiaan dan
perdamaian bagi seluruh umat manusia di dunia.
DAFTAR PUSTAKA

http://iddamahfiroh.blogspot.com/2013/04/implementasi-geopolitik-indonesia-di.html

http://pendidikankewarganegaraans.blogspot.com/2012/12/pengertian-geopolitik-dan-
wawasan.html

http://rijalulfata.blogspot.com/2013/04/wawasan-nusantara-sebagai-geopolitik.html

http://savitrirachmawati.blog.com/2013/02/20/implementasi-geopolitik-indonesia-di-era-
global/

http://selawan33.blogspot.com/2013/06/geopolitik-indonesia.html

http://temonsoejadi.com/2012/03/21/teori-geopolitik-dan-wawasan-nusantara/

Anda mungkin juga menyukai