Disusun Oleh:
Kelompok 6
T.A 2022/2023
KATA PENGANTAR
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Geopolitik merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua abad
terakhir ini. Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang telah
berbangsa membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang kemudian di
kenal dengan Negara. Dalam perkembangannya pengertian tidak saja diartikan
sebagai intuisi yang secara minimal meliputi unsur wilayah, rakyat, dan
pemerintah yang berkuasa. Unsur rakyat suatu negara disamping warga negara
juga meliputi bukan warga negara. Agar negara mencapai tujuan nasional aman
dan sejahtera (Pembukaan UUD ’45 Alinea IV) perlu pendidikan
kewarganegaraan. Pendidikan yang dimaksud agar warga negara Indonesia
tahu tentang hak dan kewajiban, serta mampu berdiri dan tetap menjaga dirinya
di tengah arus globalisasi.
Seperti yang dikatakan Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 dihadapan sidang
BPUPKI bahwa orang dan tempat tak dapat dipisahkan atau rakyat tak dapat
dipisahkan dari bumi yang ada dibawah kakinya. Oleh karena itu, setelah
membangsa orang menyatakan tempat tinggal sebagai negara. Dalam
perkembangan selanjutnya pengertian negara tidak hanya tempat tinggal, tetapi
diartikan lebih luas lagi yang meliputi institusi, yaitu pemerintah, rakyat,
kedaulatan, dan lain-lain.
Karena orang dan tempat tinggalnya tak dapat dipisahkan, ruang yang
menjadi hal yang menimbulkan konflik antar manusia, keluarga, masyarakat,
dan bangsa hingga kini, meskipun bentuknya dapat secara fisik maupun non
fisik. Untuk dapat mempertahankan ruang hidupnya, suatu bangsa harus
mempunyai kesatuan cara pandang yang dikenal sebagai wawasan nasional.
Para ilmuan politik dan militer menyebutnya sebagai geopolitik yang
merupakan kepanjangan dari geografi politik.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
A. Pengertian Geopolitik
Geopolitik berasal dari kata geo dan politik.Geo berarti bumi dan politik
berasal dari bahasa Yunani polite. Poli artinya kesatuan masyarakat yang berdiri
sendiri dan teia artinya urusan.Geopolitik biasa juga di sebut dengan wawasan
nusantara. Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan
dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi
nasional geografik (kepentingan yang menitik beratkan pada pertimbangan
geografik, wilayah atau toritorial dalam arti luas) suatu negara, yang apabila
dilaksanakan dan berhasil akan berdampak langsung atau tidak langsung kepada
sistem politik suatu negara.
Istilah geopolitik pertama kali diartikan oleh Frederich Ratzel sebagai
ilmu bumi politik (political geography) yang kemudian diperluas oleh Rudolf
Kjellen menjadi geographical politic, disingkat geopolitik.
a. Rudolf Kjellén seorang ilmuwan politik Swedia, pada awal abad ke-20
mendefinisikan Geopolitik adalah seni dan praktek penggunaan
kekuasaan politik atas suatu wilayah tertentu.
B. Unsur-unsur Geopolitik
1. Wadah (Contour)
Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara
meliputi seluruh wilayah Indonesia yang memiliki sifat nusantara dengan
kekayaan alam dan penduduk serta keanekaragaman budaya. Bangsa
Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah
berbagai kegiatan kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik dan
wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah berbagai kelembagaan
dalam wujud infrastruktur politik.
2. Isi (Content)
Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-
cita serta tujuan nasional yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945.
Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di masyarakat maupun cita-
cita dan tujuan nasional seperti tersebut di atas bangsa Indonesia harus
mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan nasional
yang berupa politik, ekonomi, sosial dan budaya serta pertahanan dan
keamanan. Isi menyangkut dua hal, pertama realisasi aspirasi bangsa
sebagai kesepakatan bersama (konsensus nasional) dan perwujudannya,
pencapaian cita-cita dan tujuan nasional, kedua persatuan dan kesatuan
dalam ke-bhineka-an yang meliputi semua aspek kehidupan nasional.
1. Rasa Kebangsaan
2. Paham Kebangsaan
3. Semangat Kebangsaan
1. Kesatuan Politik
Kesatuan politik disadari pentingnya dari adanya kebutuhan untuk
mewujudkan pulau-pulau di wilayah nusantara menjadi satu entity yang
utuh sebagai tanah air. Ini berarti bahwa tidak ada lagi laut bebas diantara
pulau-pulau tersebut, sehingga laut diantara pulau-pulau itu berubah dari
pemisah menjadi pemersatu tanah air nusantara.
2. Kesatuan Ekonomi
Kegiatan ekonomi memerlukan ruang gerak dan ini dapat
disediakan melalui proses demokratisasi. Akan tetapi demokrasi tidaklah
berarti berbuat sesuai aturannya sendiri-sendiri akan tetapi perlu taat pada
koridor yang telah disepakati bersama. Setelah kegiatan ekonomi
diberikan ruang gerak yang cukup maka perlu dijaga kesatuaanya
diseluruh wilayah negara, antara lain berlakunya satu mata uang tunggal
yaitu rupiah. Pada saat krisis ekonomi memuncak dan nilai tukar rupiah
sangat labil, maka mencairlah kesatuan ekonomi karena untuk sementara
para pelaku ekonomi bertransaksi dengan dollar AS.
4. Kesatuan Hankam
Makna utama dari kesatuan hukum adalah bahwa masalah bidang
hankam, khususnya keamanan dan pembelaan negara adalah tanggung
jawab bersama. Atas dasar itulah sistem Hankamrata memiliki 3 ciri
utama yaitu:
1. Orientasinya pada rakyat, karena memang diperuntukkan
terciptanya rasa aman dan keamanan rakyat.
2. Pelibatannya secara semesta, yang maknanya adalah bahwa setiap
warga dan setiap fasilitas dapat dilibatkan di dalam upaya Hankam
3. Digelarnya di wilayah nusantara secara kewilayahan, yang
maknanya tiap unit wilayah harus di upayakan agar dapat
menggalang ketahanan masing-masing.
2. Pembangunan Nasional
a. Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu kesatuan Politik
1) Kebulatan wilayah dengan segala isinya merupakan modal dan milik
bersama bangsa indonesia.
2) Kenaneka ragaman suku, budaya, dan bahasa daerah serta agama yang
dianutnya tetap dalam kesatuan bangsa Indonesia .
3) Secara psikologis, bangsa Indonesia merasa satu persaudaraan, senasib
dan seperjuangan, sebangsa dan setanah air untuk mencapai satu cita-
cita bangsa yang sama.
4) Pancasila merupakan falsafah dan ideologi pemersatu bangsa
Indonesia yang membimbing ke arah tujuan dan cita-cita yang sama.
5) Kehidupan politik di seluruh wilayah Nusantara sistem hukun
nasional
6) Seluruh kepulauan Nusantara merupakan satu kesatuan sistem
hubungan nasional.
7) Bangsa Indonesia bersama bangsa-bangsa lain ikut menciptakan
ketertiban dunia dan perdamaian abadi melalui politik luar negeri
bebas dan aktif.
8) Kekayaan di seluruh wilayah Nusantara, baik potensial maupun
efektif, adalah modal dan milik bangsa untuk memenuhi kebutuhan-
kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara merata.
9) Tingkat perkembangan ekonomi harus seimbang dan serasi di seluruh
daerah tanpa mengabaikan ciri khas yang dimiliki daerah masing-
masing.
10) Kehidupan perekonomian di seluruh Indonesia diselenggarakan
sebagai usaha bersama dengan asas kekeluargaan dalam sistem
ekonomi kerakyatan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat.
A. Kesimpulan
B. Saran
http://iddamahfiroh.blogspot.com/2013/04/implementasi-geopolitik-indonesia-di.html
http://pendidikankewarganegaraans.blogspot.com/2012/12/pengertian-geopolitik-dan-
wawasan.html
http://rijalulfata.blogspot.com/2013/04/wawasan-nusantara-sebagai-geopolitik.html
http://savitrirachmawati.blog.com/2013/02/20/implementasi-geopolitik-indonesia-di-era-
global/
http://selawan33.blogspot.com/2013/06/geopolitik-indonesia.html
http://temonsoejadi.com/2012/03/21/teori-geopolitik-dan-wawasan-nusantara/