Anda di halaman 1dari 22

MAKALAH

PENDIDIKAN KEWARGANEGARAAN

“GEOPOLITIK INDONESIA”

Dosen Pengampuh : Ibu Musdalifah Syahrir S.Pd,M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 9 :

Aktifa Pratiwi 105311104222

Zulkifli 105311103222

PRODI TEKNOLOGI PENDIDIKAN


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MAKASSAR

1
KATA PENGANTAR

Segala puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Esa
atas perlindungan dan bimbingan kasih-NYA, sehingga pembuatan makalah
tentang “Geopolitik Indonesia“ dapat terselesaikan dengan baik, penuh dengan
campur tangan Tuhan.
Makalah ini disusun dengan tujuan untuk melengkapi tugas mata kuliah
Kewarganegaraan. Dalam pelaksanaan pembelajaran maupun saat pembuatan
makalah ini, penulis menyadari masih banyak masalah dan kendala yang penulis
hadapi. Sehingga pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih yang tak
terhingga kepada Ibu Musdalifah Syahrir S.Pd,M.Pd, selaku dosen pembimbing
mata kuliah Pendidikan Kewarganegaraan, dan semua pihak yang turut
membantu, yang tidak dapat penulis sebutkan satu persatu.
Demikian makalah ini dapat terselesaikan dengan baik, penulis menyadari
masih banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini. Dan tak lepas dari
keterbatasan ilmu pengetahuan yang penulis miliki. Maka dari itu, penulis tetap
menerima kritik dan saran dari berbagai pihak. Guna kesempurnaan laporan ini.
Semoga bermanfaat bagi penulis kedepannya dan pihak-pihak lain yang
berkepentingan.

Makassar 23 Maret 2023

Kelompok 9

2
DAFTAR ISI

SAMPUL.........................................................................................................1
KATA PENGANTAR....................................................................................2
DAFTAR ISI...................................................................................................3
BAB I: PENDAHULUAN..............................................................................4
A. Latar Belakang......................................................................................4
B. Rumusan Masalah.................................................................................5
C. Tujuan...................................................................................................5
BAB II: PEMBAHASAN...............................................................................6
A. Pengertian Geopolitik...........................................................................6
B. Perkembangan Geopolitik di Indonesia................................................10
C. Unsur-Unsur Geopilitik di Indonesia....................................................12
D. Arti Penting Geopolitik di Indonesia....................................................14
E. Implementasi Geopilitik dalam Hukum Kewilayahan.........................14
F. Wawasan Nusantara Sebagai Landasan Geopolitik..............................17
BAB III: PENUTUP.......................................................................................21
A. Kesimpulan...........................................................................................21
B. Saran.....................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA......................................................................................22

3
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang

Geopolitik merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua abad


terakhir ini. Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang telah
berbangsa membutuhkan wilayah sebagai tempat tinggalnya yang kemudian di
kenal dengan Negara. Dalam perkembangannya pengertian tidak saja diartikan
sebagai intuisi yang secara minimal meliputi unsur wilayah, rakyat, dan
pemerintah yang berkuasa. Unsur rakyat suatu negara disamping warga negara
juga meliputi bukan warga negara. Agar negara mencapai tujuan nasional aman
dan sejahtera (Pembukaan UUD ’45 Alinea IV) perlu pendidikan
kewarganegaraan. Pendidikan yang dimaksud agar warga negara Indonesia
tahu tentang hak dan kewajiban, serta mampu berdiri dan tetap menjaga dirinya
di tengah arus globalisasi.
Seperti yang dikatakan Ir. Soekarno pada 1 Juni 1945 dihadapan sidang
BPUPKI bahwa orang dan tempat tak dapat dipisahkan atau rakyat tak dapat
dipisahkan dari bumi yang ada dibawah kakinya. Oleh karena itu, setelah
membangsa orang menyatakan tempat tinggal sebagai negara. Dalam
perkembangan selanjutnya pengertian negara tidak hanya tempat tinggal, tetapi
diartikan lebih luas lagi yang meliputi institusi, yaitu pemerintah, rakyat,
kedaulatan, dan lain-lain.
Karena orang dan tempat tinggalnya tak dapat dipisahkan, ruang yang
menjadi hal yang menimbulkan konflik antar manusia, keluarga, masyarakat,
dan bangsa hingga kini, meskipun bentuknya dapat secara fisik maupun non
fisik. Untuk dapat mempertahankan ruang hidupnya, suatu bangsa harus
mempunyai kesatuan cara pandang yang dikenal sebagai wawasan nasional.
Para ilmuan politik dan militer menyebutnya sebagai geopolitik yang
merupakan kepanjangan dari geografi politik.

4
B. Rumusan Masalah
Rumusan masalah makalah geopolitik indonesia atara lain sebagai berikut.
1. Apakah pengertian Geopolitik ?
2. Bagaimanakah perkembangan Geopolitik di Indonesia ?
3. Apa saja unsur-unsur Geopolitik Indonesia ?
4. Apakah arti penting Geopolitik bagi bangsa Indonesia ?
5. Bagaimana implementasi Geopolitik dalam hukum kewilayahan ?
6. Bagaimanakah wawasan nusantara sebagai landasan Geopolitik ?

C. Tujuan Penulisan
Tujuan dan manfaat makalah geopolitik indonesia atara lain sebagai
berikut.
1. Untuk mengetahui pengertian Geopolitik.
2. Untuk mengetahui perkembangan Geopolitik di Indonesia.
3. Untuk mengetahui unsur-unsur Geopolitik Indonesia.
4. Untuk lebih memahami arti penting Geopolitik bagi bangsa Indonesia.
5. Untuk mengetahui implementasi Geopolitik dalam hukum kewilayahan.
6. Untuk mengetahui wawasan nusantara sebagai landasan geopolitik.

5
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Geopolitik

Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang
berarti bumi yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis
yang berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri atau negara ; dan teia
yang berarti urusan (politik) bermakna kepentingan umum warga negara suatu
bangsa (Sunarso, 2006: 195). Sebagai acuan bersama, geopolitik dimaknai
sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang setiap kebijakannya dikaitkan
dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat tinggal suatu bangsa.
Dengan demikian geografi bersangkut-paut dengan interrelasi antara manusia
dengan lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan
dengan kekuasaan atau pemerintahan.

 Pengertian Geopolitik menurut beberapa ahli :


a. Teori Geopolitik Fredefich Ratzel

Istilah geopolitik semula diartikan oleh Frederic Ratzel (1844-


1904) sebagai ilmu bumi politik (Political Geogrephy). Istilah ini
kemudian dikembangkan dan diperluas oleh sarjaan ilmu politik Swedia,
Rudolph Kjellen (1864-1922) dan Karl Haushofer (1869-1964)dari Jerman
menjadi Geographical Politic dan disingkat Geopolitik. Perbedaan dari dau
istilah di atas terletak pada titik perhatian dan tekanannya, apakah pada
bidang geografi ataukah politik. Ilmu bumi politik (Political Geography)
mempelajari fenomena geografi dari aspek politik, sedangkan geopolitik
mempelajari fenomena politik dari aspek geography.

Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dalam menentukan


alternative kebijaksanaan nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu.
Prinsip-prinsip dalam heopolitik menjadi perkembangan suatu wawasan

6
nasional. Pengertian geopolitik telah dipraktekan sejak abad XIX, tetapi
pengertiannya baru tumbuh pada awal abad XX sebagai ilmu
penyelenggaraan Negara yang setiap kebijakannya dikaitkan dengan
masalah-masalah geografi wilayah yang menjadi tempat tinggal suatu
bangsa.

b. Teori Geopolitik Ratzel dan Kjellen

Frederich Ratzel pada akhir abad ke-19 mengembangkan kajian


geografi politik dengan dasar pandangan bahwa Negara adalah mirip
organisme atau makhluk hidup. Dia memandang Negara dari sudut konsep
ruang. Negara adalah ruang yang ditempati oleh kelompok masyarakat
politik (bangsa). Bangsa dan Negara terikat hokum alam. Jika bangsa dan
Negara ingin tetap eksis dan berkembang, maka harus diberlakukan hokum
ekspansi (pemekaran wilayah).

Disamping itu Rudolph Kjellen berpendapat bahwa Negara adalah


organisme yang harus memiliki intelektual. Nagara merupakan system
politik yang mencakup geopolitik, ekonomi politik, kratopolitik, dan
sosiopolitik. Kjellen juga mengajukan paham ekspansionisme dalam
rangka untuk mempertahankan Negara dan mengembangkannya.
Selanjutnya dia mengajukan langkah strategis untuk memperkuat
negaradengan memulai pembangunan kekuatan daratan (kontinental) dan
diikuti dengan pembangunan kekuasaan bahari (maritim).

Pandangan Ratzel dan Kjellen hampir sama. Mereka memandang


pertumbuhan Negara mirip dengan pertumbuhan organisme (makhluk
hidup). Oleh karena itu Negara memerlukan ruang hidup (lebensraum),
serta mengenal proses lahir, tumbuh, mempertahankan hidup, menyusut
dan mati. Mereka juga mengajukan paham ekspansionisme yang kemudian
melahirkan ajaran adu kekuatan (Power Politics atau Theory of Power).
Beberapa pemikir sering menyebutnya sebagai Darwinisme Social.

c. Teori Geopolitik Haushofer

7
Pandangan demikian ini semakin jelas pada pemikiran Karl
Haushofer yang pada masa itu mewarnai geopolitik Nazi Jerman dibawah
pimpinan Hitler. Pemikiran Haushofer disamping berisi paham
ekspansionisme juga mengandung ajaran rasialisme, yang menyatakan
bahwa ras Jerman adalah ras paling unggul yang harus dapat menguasai
dunia. Pandangan semacam ini juga berkembang di dunia, berupa ajaran
Hako Ichiu yang dilandasi oleh semangat militerisme dan fasisme.

Kemudian ia berpendapat bahwa pada hakekatnya dunia terbagi


dalam empat benua (Pan Region) dan dipimpin oleh negara unggul. Teori
Ruang dan Kekuatan merupakan hasil penelitiannya serta dikenal pula
sebagai teori Pan Regional, yaitu:

o Lebensraum (ruang hidup) yang “cukup”


o Autarki (swasembada)

Dunia dibagi empat Pan Region, tiap region dipimpin satu bangsa
yang unggul, yaitu Pan Amerika, Pan Asia Timur, Pan Rusia India, dan
Pan Eropa Afrika. Dari pembagian daerah inilah dapat diketahui
percaturan politik masalah lalu dan masa depan.Adapun pokok-pokok
pemikiran Haushofer adalah sebagai berikut :

a. Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak


terlepas dari hokum alam. Hanya bangsa yang unggul (berkualitas) saja
yang dapat bertahan hidup dan terus berkembangan, sehingga hal ini
menjurus ke arah rasialisme.

b. Kekuasaan Imperium Daratan yang kompak akan dapat mengejar


kekuasaan Imperium maritime untuk menguasai pengawasan di lautan.

c. Beberapa Negara besar di dunia akan timbul dan akan menguasai Eropa,
Afrika, dan Asia Barat (yakni Jerman dan Italia). Sementara Jepang akan
menguasai wilayah Asia Timur Raya.

8
d. Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasan. Ruang hidup bangsa dengan
kekuasaan ekonomi dan social yang rasial mengharuskan pembagian baru
kekayaan alam dunia. Geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan
politik untuk memperjuangkan kelangsungan hidupnya dan mendapatkan
ruang hidupnya. Berdasarkan teori yang bersifat ekspansionisme, wilayah
dunia dibagi-bagi menjadi region- region yang akan dikuasai oleh bangsa-
bangsa yang unggul seperti Amerika Serikat, Jerman, Rusia, Inggris, dan
Jepang.

d. Teori Geopolitik Sir Halford Mackinder

Pokok teori Mackinder menganut “konsep kekuatan darat” dan


mencetuskan Wawasan Benua. Teorinya menyatakan : Barang siapa dapat
menguasai “Daerah Jantung”, yaitu Eurasia (Eropa dan Asia) akan dapat
menguasai “Pulau Dunia”, yakni Eropa, Asia, dan Afrika. Barang siapa
dapat menguasai pulau dunia akhirnya dapat menguasai dunia.

e. Teori Geopolitik Sir Walter Raleigh dan Alfred Thyer Mahan

Pokok teori kedua ahli tersebut menganut “konsep kekuatan


maritim” dan mencetuskan Wawasan Bahari, yaitu kekuatan di lautan.
Teorinya menyatakan: Barang siapa menguasai lautan akan menguasai
“perdagangan”. Menguasai perdagangan berarti menguasai “kekayaan
dunia” sehingga pada akhirnya akan menguasai dunia.

f. Teori Geopolitik William Mitchel, Albert Saversky, Gulio Dauhet, dan


John Frederick Charles Fuller

Keempat ahli geopolitik ini melahirkan teori Wawasan Dirgantara,


yaitu kekuatan di udara. Dengan pemikiran bahwa di udara memiliki daya
tangkis yang dapat diandalkan untuk menangkis ancaman dan
melumpuhkan kekuatan lawan.

g. Teori Geopolitik Nicholas J.Spykman

9
Pokok teori Spykman disebut “Teori Daerah Batas” atau “Teori
Wawasan Kombinasi”, yaitu teori yang menggabungkan kekuatan
darat,laut, dan udara yang dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan
kebutuhan dan kondisi suatu negara.

B. Perkembangan Geopolitik Di Indonesia

Pembangunan geopolitik Indonesia sudah dimulai oleh para pendiri


bangsa melalui ikrar sumpah pemuda, satu nusa yang berarti keutuhan wilayah
nusantara, satu bangsa yang merupakan landasan kebangsaan Indonesia, satu
bahasa yang merupakan faktor pemersatu seluruh wilayah nusantara beserta
isinya. Rasa kebangsaan merupakan perekat persatuan dan kesatuan, baik
dalam makna spirit maupun moral, sehingga membantu meniadakan adanya
perbedaan fisik yang disebabkan adanya perbedaan letak geografi.

Kondisi geografis suatu negara atau wilayah menjadi sangat penting


dan menjadi pertimbangan pokok berbagai kebijakan, termasuk juga dalam
merumuskan kebijakan keamanan nasional atau keamanan manusia . Berbagai
bencana alam yang terjadi seperti : angin puting beliung, gempa bumi, tsunami
adalah beberapa ancaman terhadap manusia yang sebagian besar diantaranya
ditentukan oleh kondisi geografis. Penyebaran konflik komunal tampaknya
sedikit terbendung oleh faktor geografis, sebagaimana terjadi di Afrika,
Balkan dan Asia Tengah, dengan demikian posisi strategis Indonesia juga
membawa implikasi geopolitik dan geostrategi tertentu.Dari uraian di atas
dapat disimpulkan bahwa pembangunan geopolitik hanya efektif apabila
dilandasi oleh wawasan kebangsaan yang mantap. Unsur-unsur dasar Wawasan
Nusantara dalam mencapai kesatuan dan keserasian dapat ditinjau melalui,
Satu kesatuan wilayah, Satu kesatuan bangsa, Satu kesatuan sosial budaya,
Satu kesatuan ekonomi, Satu kesatuan pertahanan dan keamanan.Konsepsi
geopolitik khas Indonesia itu kemudian dirumuskan menjadi acuan dasar yang
diberi nama Wawasan Nusantara, berbunyi sebagai berikut:

10
“Wujud suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai suatu
Negara kepulauan yang dalam kesemestaannya merupakan satu kesatuan
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan untuk mencapai
tujuan nasional dan cita-cita perjuangan bangsa melalui pembangunan nasional
segenap potensi darat, laut dan angkasa secara terpadu” .

Perkembangan Geopolitik di Indonesia juga dipengaruhi adanya


Globalisasi dan kemajuan teknologi yang menyebabkan wilayah kedaulatan
suatu Negara terutama Negara Indonesia menjadi semakin abstrak dan kurang
pasti sehingga dapat dengan mudah ditembus oleh para pelaku atau actor
internasional. Kemudian adanya proses politik dan demokratisasi. Akhir tahun
2004 juga ditandai dengan keberhasilan bangsa Indonesia menyelenggarakan
Pemilu dengan sistem pemilihan langsung. Proses Pemilu yang sangat
transparan merupakan kunci keberhasilan KPU menyelenggarakan pesta
demokrasi ini. Selanjutnya munculah tiga kasus besar, yaitu :

 Pertama adalah gerakan separatis politik dan bersenjata yang kini


mengarah pada upaya pemisahan diri dari NKRI yakni, gerakan separatis
bersenjata di Aceh, Gerakan Aceh Merdeka/GAM (yang telah sepakat
untuk mengakui dan bergabung kembali dalam NKRI), kelompok
separatis politik (KSP) dan kelompok separatis bersenjata (KSB/TPN)
yang berinduk di bawah OPM di Papua, serta upaya pembentukan kembali
Republik Maluku Selatan (RMS) melalui pembentukan organisasi RMS
gaya baru yakni Forum Kedaulatan Maluku (FKM).Hal tersebut tentu saja
akan mengancam keutuhan wilayah geografis dan persatuan NKRI sendiri.
 Kedua yaitu aksi kekerasan dan konflik komunal. Meski langkah-langkah
penegakkan hukum telah diambil, namun diperkirakan kasus-kasus
kekerasan dan konflik-konflik komunal masih akan terjadi secara
insidentil. Penanganannya diawali dengan pendekatan pembangunan
kebangsaan, tanpa mengabaikan keberagaman budaya, dan pada saat yang
sama dilaksanakan pembangunan kesejahteraan. Meskipun upaya
peningkatan kualitas proses politik dalam rangka normalisasi dan

11
stabilisasi kehidupan masyarakat disejumlah daerah konflik dan rawan
konflik relatif berjalan Iambat, tetapi perbaikan struktur dan proses politik
menuju penyelesaian konflik secara bertahap dapat berjalan dengan baik.
 Ketiga adalah isu keamanan teritorial, perbatasan dan pulau terluar. Dalam
isu keamanan perbatasan baik perbatasan darat maupun laut, terdapat
sejumlah permasalahan tapal batas wilayah yang harus segera diatasi. Isu
keamanan perbatasan tersebut, juga meliputi adanya kondisi pulau-pulau
terluar yang berada dan berbatasan langsung dengan beberapa negara
tetangga yang sesungguhnya berpotensi dapat lepas dari NKRI bila tidak
dapat dipelihara dan dijaga dengan baik.

C. Unsur-Unsur Dasar Wawasan Nusantara

Geopolitik memiliki unsur unsur dasar konsepsi Geopolitik atau biasa


disebut sebagai wawasan nusantara ada 3, yaitu :

1) Wadah

a. Wujud Wilayah

Batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan yang


di dalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh
perairan. Oleh karena itu Nusantara dibatasi oleh lautan dan daratan serta
dihubungkan oleh perairan didalamnya.

b. Tata Inti Organisasi

Sistem pemerintahan, menganut sistem presidensial. Presiden


memegang kekuasaan bersadarkan UUD 1945. Indonesia adalah Negara
hukum ( Rechtsstaat) bukan Negara kekuasaan ( Machtsstaat ).

c. Tata Kelengkapan Organisasi

Wujud tata kelengkapan organisasi adalah kesadaran politik dan


kesadaran bernegara yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang

12
mencakup partai politik, golongan dan organisasi masyarakat, kalangan
pers seluruh aparatur negara.

2) Isi

Isi wawasan nusantara tercemin dalam perspektif kehidupan


manusia Indonesia meliputi: - Cita-cita bangsa Indonesia tertuang di dalam
Pembukaan UUD 1945 yang menyebutkan:

1. Negara Indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.

2. Rakyat Indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.

3. Pemerintahan Negara Indonesia melindungi segenap bangsa Indonesia


dan seluruh tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan
umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan
ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan
keadilan sosial.

3) Tata Laku

Tata laku Wawasan Nusantara dapat dirinci dalam dua unsur:

a. Tata laku Batiniah, yang tumbuh dan terbentuk karena kondisi

dalam proses pertumbuhan hidupnya, pengaruh keyakinan pada


suatu agama/kepercayaan termasuk tuntututan bagi budi pekerti, serta
pengaruh kondisi kekuasaan yang memungkinkan berlangsungnya
kebiasaan-kebiasaan hidupnya

b. Tata laku Lahiriah, yang dituangkan ke dalam suatu pola tata laksana
yang dapat dirinci menjadi: tata perencanaan, tata pelaksanaan, dan tata
pengawasan.

Penerapan dari unsur wadah, isi, dan tata laku Wawasan


Nusantara dapat dikembangkan sebagai berikut:

a. Isi NKRI berupa falsafah Pancasila dan UUD 1945

13
b. Wadah berupa Nusantara, yang manakala diisi atau diberi isi
menampakkan wujud dan wajahnya sebagai Wawasan Nusantara
c. Tata laku NKRI berupa UUD 1945 yang apabila dilaksanakan dan
diterapkan berdasarkan Wawasan Nusantara akan menghasilkan
Ketahanan Nasional Indonesia

D. Arti Penting Geopolitik Bagi Bangsa Indonesia

Geopolitik memiliki arti yang sangat dalam bagi bangsa Indonesia


adalah untuk dapat mempertahankan negara dan berperan penting dalam
pembinaan kerjasama dan penyelesaian konflik antarnegara yang mungkin
muncul dalam proses pencapaian tujuan. Bahwa kita sebagai masyarakat dan
negara harus memiliki hubungan spiritual yang mendalam dengan lingkungan
tempat mereka hidup dan tinggal. Dengan inilah yang diartikan sebagai
kesadaran geopolitik.

Dengan kesadaran geopolitik seperti ini, sebuah masyarakat dan negara


akan hidup dalam harmoni erat dengan lingkungannya, baik itu lingkungan
sosial budaya, adat tradisi, maupun lingkungan geografis. Dengan inilah negara
kita semakin maju karena bisa berhubungan dengan negara lain secara
erat.Geopolitik juga memberi peluang bagi Negara Indonesia untuk bekerja
sama dengan Negara lain yang memiliki kemajuan teknologi dan transportasi
yang lebih maju dengan memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada di
wilayah Nusantara dengan memberikan profit bagi bangsa Indonesia.

E. Implementasi Geopolitik Dalam Hukum Kewilayahan

 Sejak 17 Agustus 1945 sampai dengan 13 Desember 1957.

Wilayah Negara Republik Indonesia ketika merdeka meliputi wilayah


bekas hindia belanda berdasarkan ketentuan dalam “Teritoriale Zee en
Maritieme Kringen Ordonantie” tahun 1939 tentang batas wilayah laut

14
territorial Indonesia. Ordonisasi tahun 1939 tersebut menetapkan batas wilayah
laut teritorialsejauh 3 mil dari garis pantai ketika surut, dengan asas pulau demi
pulau secara terpisah- pisah.

Pada masa tersebut wilayah Negara Indonesia bertumpu pada wilayah


daratan pulau-pulau yang terpisah-pisah oleh perairan atau selat antara pulau-
pulau itu. Wilayah laut territorial masih sangat sedikit karena untuk setiap
pulau hanya ditambah perairan sejauh 3 mil disekelilingnya. Sebagian besar
wilayah perairan dalam pulau- pulau merupakan perairan bebas. Hal ini tentu
tidak sesuai dengan kepentingan keselamatan dan keamanan Negara Kesatuan
RI.

 Dari Deklarasi Juanda (13 Desember 1957) sampai dengan 17 Februari


1969.

Pada tanggal 13 Desember 1957 dikeluarkan deklarasi jJuanda yang


dinyatakan sebagai pengganti Ordonansi tahun 1939 dengan tujuan sebagai
berikut:

-Perwujudan bentuk wilayah Negara Kesatuan RI yang utuh dan

bulat.

-Penentuan batas-batas wilayah Negara Indonesia disesuaikan

dengan asas Negara kepulaauan (Archipelagic State Principles)

-Pengaturan lalu lintas damai pelayaran yang lebih menjamin keselamatan


dan keamanan Negara Indonesia

Asas kepulauan itu mengikuti ketentuan Yurespundensi

Mahkamah Internasional pada tahun 1951 ketika menyelesaikan kasus


perbatasan antara Inggris dengan Norwegia. Dengan berdasarkan asas
kepulauan maka wilayah Indonesia adalah satu kesatuan kepulauan nusantara
termasuk peraiarannyayang utuh dan bulat. Disamping itu, berlaku pula

15
ketentuan “point to point theory “ untuk menetapkan garis besar wilayah
antara titik-titik terluar dari pulau-pulau terluar.

Deklarasi Juanda kemudian dikukuhkan dengan Undang- Undang No.


4/Prp1960 tanggal 18 Februari 1960 tentang Perairan Indonesia. Sejak itu
terjadi perubahan bentuk wialayh nasional dan cara perhitungannya. Laut
territorial diukur sejauh 12 mil dari titik- titik pulau terluar yang saling
dihubungkan, sehingga merupakan satu kesatuan wilayah yang utuh dan
bulat. Semua perairan diantara pulau- pulau nusantara menjadi laut territorial
Indonesia. Dengan demikian luas wilayah territorial Indonesia yang semula
hanya sekitar 2 juta km2 kemudian bertambah menjadi 5 juta km2 lebih. Tiga
per lima wilayah Indonesia berupa perairan atau lautan. Oleh karena itu,
Negara Indonesia dikenal sebagai Negara maritime.

Untuk mengatur lalu lintas perairan maka dikeluarkan Peraturan


Pemerintah No.8 tahun 1962 tentang lalu lintas damai di perairan pedalaman
Indonesia, yang meliputi :

-Semua pelayaran dari laut bebas ke suatu pelabuhan Indonesia,

-Semua pelayaran dari pelabuhan Indonesia ke laut bebas,

-Semua pelayaran dari dan ke laut bebas dengan melintasi perairan Indonesia,

- Pengaturan demikian sesuai dengan salah satu tujuan Deklarasi Juanda


tersebut, sebagai upaya menjaga keselamatan dan keamanan Negara.

 Dari 17 Februari 1969 (Deklarasi Landas Kontinen) sampai sekarang.

Deklarasi tentang landas kontinen Negara RI merupakan konsep


politik yang berdasarkan konsep wilayah. Deklarasi ini dipandang pula
sebagai upaya untuk mengesahkan Wawasan Nusantara. Disamping
dipandang pula sebagai upaya untuk mewujudkan Pasal 33 ayat 3 UUD 1945.
konsekuensinya bahwa sumber kekayaan alam dalam landas kontinen
Indonesia adalah milik eksklusif Negara.

16
Asas pokok yang termuat di dalam Deklarasi tentang landas kontinen adalah
sebagai berikut :

a. Segala sumber kekayaan alam yang terdapat dalam landasan kontinen


Indonesia adalah milik eksklusif Negara RI
b. Jika tidak ada garis batas, maka landas kontinen adalah suatu garis yang di
tarik ditengah-tengah antara pulau terluar Indonesia dengan wilayah
terluar Negara tetangga.
c. Claim tersebut tidak mempengaruhi sifat serta status dari perairan diatas
landas kontinen Indonesia maupun udara diatasnya.
d. Demi kepastian hokum dan untuk mendukung kebijaksanaan Pemerintah,
asas-asas pokok tersebut dituangkan dalam Undang- Undang Nomor 1
tahun 1973 tentang Landas Kontinen Indonesia. Disamping itu UU ini
juga memberi dasar bagi pengaturan eksplorasi serta penyidikan ilmiah
atas kekayaan alam di landas kontinen dan masalah-masalah yang
ditimbulkannya.

 Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE)

Pengumuman Pemerintah Negara tentang Zona Ekonomi Eksklusif


terjadi pada 21 Maret 1980. Batas ZEE adalah sekitar 200 mil yang dihitung
dari garis dasar laut wilayah Indonesia. Alasan- alasan yang mendorong
pemerintah mengumumkan ZEE adalah :

a. Persediaan ikan yang semakin terbatas


b. Kebutuhan untuk pembangunan nasional Indonesia
c. ZEE memiliki kekuatan hokum internasional

Melalui perjuangan panjang di forum Internasional, akhirnya


Konferensi PBB tentang Hukum Laut II di New York 30 April 1982
menerima “The United Nation Convention on the Law of the sea”
(UNCLOS), yang kemudian ditandatangani pada 10 Desember 1982 di
Montego Bay, Jamaica oleh 117 negara termasuk Indonesia. Konvensi

17
tersebut mengakui atas asas Negara Kepualauan serta menetapkan asas-asas
pengukuran ZEE. Pemerintah dan DPR RI kemudian menetapkam UU No.5
tahun 1983 tentang ZEE, serta UU No. 17 tahun 1985 tentang Ratifikasi
UNCLOS. Sejak 3 Februari 1986 indonesia telah tercatat sebagai salah satu
dari 25 negara yang telah meratifikasinya.

F. Wawasan Nusantara sebagai Landasan Geopolitik

Ditinjau dari tataran pemikiran/konsepsi yang berlaku di Indonesia


wawasan nusantara adalah geopolitik Indonesia yang merupakan pra-syarat
bagi terwujudnya cita-cita nasional yang tertuang dalam UUD 1945 dan
Pancasila. Konfigurasi Indonesia adalah unik dengan ciri-
ciridemografi,anthropologi, meteorology dan latar belakang sejarah
yangmemberi peluang munculnya desintegrasi bangsa. Tidaklah mengherankan
apabila para pendiri Republik sejak dini telah meletakkan dasar-dasar
geopolitik Indonesia yaitu melalui ikrar sumpah pemuda, dimana amanatnya
adalah satu nusa,yang berarti keutuhan ruang nusantara;satu bangsa yang
merupakan landasan kebangsaan Indonesia; satu bahasa yang merupakan faktor
pemersatu seluruh ruang nusantara bersama isinya.Kebangsaan Indonesia
terdiri dari 3 unsur geopolitik yaitu:

1. Rasa kebangsaan

2. Paham Kebangsaan

3. Semangat kebangsaan.

Rasa kebangsaan dapat menyatukan tekad menjadi bangsa yang kuat,


Paham kebangsaan merupakan perwujudan tentang apa, bagaimana dan sikap
bangsa dalam menghadapi masa depan. Semangat kebangsaan yang dikenal
nasionalis yaitu sinergi rasa kebangsaan dan faham kebangsaan.

Dari paparan di atas Geopolitik akan mantap apabila dilandasi oleh


wawasan kebangan yang mantap. Secara Ilmiah ajaran Wawasan Nusantara
mengisyaratkan bahwa kita harus menjaga kesatuan yang meliputi :

18
1) Kesatuan Politik

Deklarasi Pemerintah RI tanggal 13 Desember 1957 (deklarasi


Juanda) yang ditindaklanjuti dengan Perpu No. 4 /1960 Menjadikan satu
kesatuan geografi menjadi kesatuan politik. Kesatuan politik penting untuk
menujukkan bahwa negara merupakan suatu Entity yang utuh sebagai
tahah air. Doktrin Wasasan Nusantara merupakan upaya meniadakan laut
bebas diantara pulau-pulau kita. Laut menjadi pemersatu wilayah dan tidak
lagi sebagai pemisah wilayah.

Konvensi hukum laut 1982 merupakah pengukuhan negara RI


sebagai negara kesatuan dari pengakuan masyarakat Internasional. Pada
realitanya kita harus mampu menciptakan kesatuan hukum nasional dan
sekaligus melaksanakannya. Pada saat ini perlu diwaspadai adanya
ketidaksinkronan secara vertikal dan horisontal dalam hukum nasional
kita.

Pada era Otonomi daerah perlu diwaspadai keadaan bangsa


Indonesia yang heterogin dan bukan merupakan bangsa yang berintegrasi
melalui proses “Melting Plot”. Sentimen kedaerahan yang dipicu oleh
sikap kita dengan dalil “pemekaran wilayah”. Karena itu dalam
menentukan otonomi daerah perlu diwaspadai adanya bahaya dis Integrasi
bangsa.

2) Kesatuan Ekonomi.

Kegiatan ekonomi pada dasarnya adalah mengelola sumber daya


yang ada di negara kita. Untuk mengelola diperlukan gerak bebas dan
dapat terlaksana melalui proses demokrasi. Salah satunya memberi
otonomi yang luas pada daerahnya. Karena itu sistem perekonomian
nasional harus seiring dengan sistem politik nasional.

Dengan diberikan ruang gerak yang bebas bagi kegiatan ekonomi


tidak berarti bahwa kita tidak menganut mata uang tunggal (rupiah).

19
3) Kesatuan Sosial Budaya.

Bangsa Indonesia lahir atas dasar kesepakatan, bukan atas dasar


geografi, dan agama kesepakatan melalui sumpah pemuda, di dalam
sidang-sidang Badan PersiapanUsaha persiapan kemerdekaan Indonesia
(BPUPKI) salah satu pengikatnya adalah Bahasa Indonesia.

Usaha kebudayaan harus menuju kearah kemajuan adat, budaya


dan persatuan, dengan tidak menolak bahan- bahan baru dan budaya asing
yang dapat berkembang atau memperkaya bangsa sendiri, serta
mempertinggi derajad kemanusiaan bangsa Indonesia. Kesatuan sosial
budaya sesungguhnya adalah sublimasi rasa, faham, dan semangat
kebangsaan tanpa memandang suku, ras, agama serta asal keturunan.

Sejarah telah membuktikan bahwa surutnya kebesaran satu bangsa


didahului dengan kemerosotan budaya tanpa ada pelestariannya.

4) Kesatuan Pertahan Keamanan.

Perwujudan pertahan keamanan negara Indonesia hanya dapat


terwujud apabila kita semua menghayati maknanya dan dapat
melaksanakannya dengan sadar dan bertanggunjawab. Dari doktrin
“sishankamrata” dapat diketahui :

a. Orientasi pada rakyat, bahwa rasa aman hendaknya diciptakan untuk


rakyat.
b. Pelibatan secara semesta, mengandung arti bahwa setiap warganegara
dan fasilitas digunakan untuk pertahanan keamanan negara,.
c. Digelar di wilayah nusantara secara wilayahan, diharapkan bahwa unit
wilayah dapat menggalang ketahanan regionalnya.

20
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Geopolitik merupakan sebagai sistem politik atau peraturan – peraturan


dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi
nasional geografik. Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia
dijadikan sebagai pola pikir dan pandangan hidup masyarakat Indonesia dalam
berbangsa dan bernegara.

Kekuatan negara Indonesia terletak pada : posisi dan keadaan geografi


yang strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara kelemahannya terletak
pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan
dalam satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh
par pendiri negara ini dan diikrarkan dalam sebuah Sempah Pemuda.Sehingga
pandangan geopolitik bangsa Indonesia harus didasarkan pada nilai – nilai
Pancasila yang luhur dengan jelas dan tegas tertuang di dalam Pembukaan
UUD 1945 agar tercipta suatu Persatuan dan Kesatuan Negara Indonesia.

B. Saran

Sebagai warga negara yang baik, siapapun kita, baik pejabat,


konglomerat, masyarakat biasa maupun pengemis sekalipun sepatutnya
menjalankan kehidupan bermasyarakat dan bernegara sesuai dengan perturan
dan hukum yang berlaku. Sehingga tercipta kehidupan yang teratur dan tertib
di segala aspek.

Wawasan nusantara atau yang bisa juga disebut dengan geoplitik di


Indonesia ini bisa berguna dan berjalan dengan baik. Tiap individu pun
seharusnya paham bagaimana aplikasi geopolitik yang benar itu seperti apa dan
praktiknya dalam kehidupan nyata bisa dengan tepat.

21
DAFTAR PUSTAKA

https://www.studocu.com/id/document/universitas-negeri-malang/
landasanwawasan-bimbingan/tugas-makalah-pkn-geopolitik-indonesia/
15305657/download/tugas-makalah-pkn-geopolitik-indonesia.pdf

https://www.academia.edu/9771934/Makalah_Geopolitik_Indonesia

http://eprints.uad.ac.id/9435/1/GOEPOLITIK%20INDONESIA%20Dwi.pdf

https://luk.staff.ugm.ac.id/atur/mkwu/9-PendidikanKewarganegaraan.pdf

22

Anda mungkin juga menyukai