Anda di halaman 1dari 21

MAKALAH

GEOPOLITIK INDONESIA

Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah Kewarganegaraaan

Dosen Pengampu : Endah Ratna Sonya S.Sos M, Si

Disusun oleh :
Karina Sura Wijaya (1218030098)
Keisha Alya Khairany (1218030099)
Khairunnisa Oktapela S (1218030100)
Moch Reza Pangestu (1218030109)
Muhammad Farhan F (1218030110)
Muhamad Guntur Muntaha (1218030111)
Muhamad Ikhlasul Raihan (1218030112)
Muhammad Yahdi Ila Rusdi (1218030113)
Muhammad Zanata (1218030114)

JURUSAN SOSIOLOGI
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS ISLAM NEGERI SUNAN GUNUNG DJATI BANDUNG
2022/1443 H
KATA PENGANTAR

Assalamuallaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Pertama-tama marilah kita panjatkan puji syukur kehadirat Allah swt. Atas segala
rahmatnya sehingga makalah ini dapat selesai dan tepat waktu. Sholawat serta salam semoga
selalu tercurah limpahkan kepada baginda alam kita,yakni Nabi Muhammad saw. Tak lupa
kepada keluarganya, para sahabatnya, serta kepada kita semua selaku umatnya hingga akhir
zaman nanti. Aamiinn Ya Allah Ya Robbal`alamin.

Adapun tujuan penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Endah
Ratna Sonya S.Sos M,Si pada mata kuliah Kewarganegaraan. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan tentang “Geopolitik Indonesia” bagi para pembaca dan
juga penulis.

Tidak lupa kami ucapkan terima kasih kepada Ibu Endah Ratna Sonya S.Sos M,Si,
selaku dosen pengampu mata kuliah Kewarganegaraan yang telah membimbing kami, dan
terima kasih kepada teman-teman sekalian yang telah membantu dalam mengumpulkan data-
data atau ide-ide dalam pembuatan makalah ini, sehingga makalah ini dapat tersusun dengan
baik dan rapih.

Kami menyadari, makalah yang kami tulis ini masih jauh dari kata sempurna. Oleh
karena itu, kritik dan saran yang membangun akan kami nantikan demi kesempurnaan
makalah ini. Semoga makalah “Geopolitik Indonesia” ini bisa menambah wawasan para
pembaca dan penulis.

Di Tempat , 22 Mei 2022

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR 1
DAFTAR ISI 1
BAB I PENDAHULUAN 1
1.1 Latar Belakang 1
1.2 Rumusan Masalah 1
1.3 Tujuan 2
BAB II PEMBAHASAN 3
2.1 Pengertian Geopolitik 3
2.2 Teori Geopolitik 3
2.3 Unsur-unsur Geopolitik Indonesia 4
2.4 Perkembangan Geopolitik di Indonesia 5
2.5 Arti Penting Geopolitik Bagi Bangsa Indonesia 7
2.6 Pengertian Wawasan Nusantara 7
2.7 Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia 9
2.8 Implementasi Wawasan Nusantara 9
2.9 Tantangan Implementasi Wawasan Nusantara 15
BAB III PENUTUP 17
3.1 Kesimpulan 17
3.2 Saran 17
DAFTAR PUSTAKA 18

ii
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Geopolitik merupakan permasalahan yang sangat penting pada dua abad terakhir ini.
Permasalahan ini menjadi penting karena manusia yang telah berbangsa membutuhkan wilayah
sebagai tempat tinggalnya yang kemudian di kenal dengan Negara. Dalam perkembangannya
pengertian tidaksaja diartikan sebagai intuisi yang secara minimal meliputi unsur wilayah,
rakyat, dan pemerintah yang berkuasa. Unsur rakyat suatu negara disamping warga negara juga
meliputi bukan warga negara. Agar negara mencapai tujuan nasional aman dan sejahtera
(Pembukaan UUD ’45 Alinea IV) perlu pendidikan kewarganegaraan. Pendidikan yang
dimaksud agar warga negara Indonesia tahu tentang hak dan kewajiban, serta mampu berdiri
dan tetap menjaga dirinya di tengah arus globalisasi.Seperti yang dikatakan Ir. Soekarno pada 1
Juni 1945 dihadapan sidang BPUPKI bahwa orang dan tempat tak dapat dipisahkan atau rakyat
takdapat dipisahkan dari bumi yang ada dibawah kakinya. Oleh karena itu, setelah membangsa
orang menyatakan tempat tinggal sebagai negara. Dalam perkembangan selanjutnya pengertian
negara tidak hanya tempat tinggal, tetapi diartikan lebih luas lagi yang meliputi institusi, yaitu
pemerintah, rakyat, kedaulatan, dan lain-lain. Karena orang dan tempat tinggalnya tak dapat
dipisahkan, ruang yang menjadi hal yang menimbulkan konflik antar manusia, keluarga,
masyarakat,dan bangsa hingga kini, meskipun bentuknya dapat secara fisik maupun non fisik.
Untuk dapat mempertahankan ruang hidupnya, suatu bangsa harus mempunyai kesatuan cara
pandang yang dikenal sebagai wawasan nasional. Para ilmuan politik dan militer menyebutnya
sebagai geopolitik yang merupakan kepanjangan dari geografi politik.

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Geopolitik ?
2. Apa saja Teori Geopolitik Indonesia ?
3. Apa saja Unsur unsur Geopolitik Indonesia ?
4. Bagaimana Perkembangan Geopolitik di Indonesia ?
5. Apa Arti penting Geopolitik bagi bangsa Indonesia?
6. Apa Pengertian wawasan Nusantara ?
7. Bagaimana Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia ?

1
8. Bagaimana Implementasi wawasan Nusantara?
9. Apa saja Tantangan implementasi ?

1.3 Tujuan Masalah

1. Untuk Menjelaskan Pengertian Geopolitik


2. Untuk Memaparkan Teori Geopolitik Indonesia
3. Untuk Memaparkan Unsur – unsur Geopolitik Indonesia
4. Untuk Menjelaskan Perkembangan Geopolitik di Indonesia
5. Untuk Menjelaskan Arti penting Geopolitik bagi bangsa Indonesia
6. Untuk Menjelaskan Pengertian wawasan Nusantara
7. Untuk Menjelaskan Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia
8. Untuk Menjelaskan Implementasi wawasan Nusantara
9. Untuk Memaparkan Tantangan implementasi

2
BAB II
PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Geopolitik Menurut Para Ahli

Pengertian geopolitik adalah pertimbangan dasar dalam penyelenggaraan negara berdasarkan


letak geografisnya. Geopolitik dipelajari dalam pendidikan sebagai disiplin ilmu yang membahas
tentang sistem politik yang berhubungan dengan letak geografis.
Secara umum, pengertian geopolitik juga bisa di artikan sebagai sistem politik atau peraturan-
peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh letak geografis suatu
negara.
Sedangkan secara spesifik, pengertian geopolitik merupakan metode analisis kebijakan luar
negeri yang berupaya memahami, menjelaskan, dan memperkirakan perilaku politik internasional
dalam variabel geografi.
Untuk penjelasan lebih lanjut, adapun pengertian geopolitik menurut para ahli berikut ini:
1. Frederich Ratzel
Menurut Frederich Ratzel, pengertian geopolitik adalah suatu ilmu politik yang menjadi peletak
dasar-dasar suprastruktur untuk kekuatan suatu negara dalam mewadah ipertumbuhannya.
2. Peter Haggett
Pengertiangeopolitikialahcabangilmugeografi yang mengkajimengenaiaspekkeruanganpemerintah,
mencakuphubungan regional, atauhubunganinternasional, yang ada di mukabumi.
3. Preston E. James
Preston E. James berpendapat bahwa, pengertian geopolitik merupakan sistem dalam hal
menempati suatu ruang yang ada di permukaan bumi.
4. Rudolf Kjellen
Pengertian geopolitik ialah suatu seni serta praktek penggunaan kekuasaan politik atas suatu
wilayah tertentu.
5. Sunarso
Geopolitik merupakan ilmu penyelenggaraan negara dimana setiap kebijakannya dikaitkan dengan
masalah- masalah geografi wilayah suatu bangsa.

2.2 Teori Geopolitik Indonesia


1. Teori Geopolitik Fredefich Ratzel
Pandangan Ratzel tentang geopolitik menimbulkan dua aliran kekuatan, yaitu (1) berfokus
pada kekuatan di darat (kontinental) dan (2) berfokus pada kekuatan di laut (maritim).
3
Melihat adanya efek persaingan dua aliran kekuatan yang bersumber dari teorinya, Ratzel
meletakkan dasar-dasar suprastruktur geopolitik, yaitu bahwa kekuatan suatu negara harus mampu
mewadahi tumbuhan kondisi dan kedudukan geografinya. Dengan demikian, esensi pengertian
politik adalah penggunaan kekuatan fisik dalam rangka rnewujudkan keinginan atau aspirasi
nasional suatu bangsa. Hal ini seiring kearah politik adu kekuatan dan adu kekuasaan dengan tujuan
ekspansi.
2. Teori Geopolitik Rudolf Kjellen
Pokok-pokok teori Kjellen dengan tegas menyatakan bahwa negara adalah suatu organisme
hidup. Pokok teori tersebut terinspirasi oleh pendapat Ratzel vang menyatakan bahwa negara adalah
suatu organisme yang tunduk pada hukum biologi, sedangkan pokok teori Ratzer mencoba
menerapkan metodologi biologi teori Evolusi Darwin yang sedang popular di Eropa pada akhir
abad ke-l9 ke dalam teori ruangnya.
3. Teori Geopolitik Karl Haushofer
Pokok-pokok teori Haushofer pada dasarnya menganut teori Kjellen dan bersifat
ekspansionis serta rasial, bahkan dicurigai sebagai teori yang menuju kepada peperangan. Karl
shofer mengungkapkan bahwa jika jumlah penduduk suatu wilayah Negara semakin banyak
sehingga luas wilayah tidak dapat menampung lagi, maka Negara tersebut harus berupaya
memperluas wilayahnya sebagai ruang hidup bagi warga Negara.
4. Teori Geopolitik Sir Halford Mackinder
Pokok teori Mackinder menganut “konsep kekuatan darat” dan mencetuskan Wawasan
Benua. Teorinya menyatakan: Barang siapa dapat menguasai “Daerah Jantung”, yaitu Eurasia
(Eropa dan Asia) akan dapat menguasai “Pulau Dunia”, yakni Eropa, Asia, dan Afrika. Barang
siapa dapat menguasai pulau dunia akhirnya dapat menguasai dunia.
5. Teori Geopolitik Sir Walter Raleigh dan Alfred Thyer Mahan
Pokok teori kedua ahli tersebut menganut “konsep kekuatan maritim” dan mencetuskan
Wawasan Bahari, yaitu kekuatan di lautan. Teorinya menyatakan: Barang siapa menguasai lautan
akan menguasai “perdagangan”. Menguasai perdagangan berarti menguasai “kekayaan dunia”
sehingga pada akhirnya akan menguasai dunia.

2.3 Unsur-Unsur Geopolitik Indonesia


Geopolitik memiliki unsur-unsur dasar konsepsi Geopolitik atau biasa disebut sebagai Wawasan
Nusantara ada tiga,yaitu :

a. Wadah (Contour)

Wadah kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara meliputi seluruh wilayah Indonesia
yang memiliki sifat nusantara dengan kekayaan alam dan penduduk serta keanekaragaman budaya.

4
Bangsa Indonesia memiliki organisasi kenegaraan yang merupakan wadah berbagai kegiatan
kenegaraan dalam wujud suprastruktur politik dan wadah dalam kehidupan bermasyarakat adalah
berbagai kelembagaan dalam wujud infrastruktur politik.

b. Isi (Content)

Isi adalah aspirasi bangsa yang berkembang di masyarakat dan cita-cita serta tujuan nasional
yang terdapat dalam Pembukaan UUD 1945. Untuk mencapai aspirasi yang berkembang di
masyarakat maupun cita-cita dan tujuan nasional seperti tersebut di atas bangsa Indonesia harus
mampu menciptakan persatuan dan kesatuan dalam kehidupan nasional yang berupa politik,
ekonomi, social, dan budaya serta pertahanan dan keamanan. Isi menyangkut dua hal, pertama
realisasi aspirasi bangsa sebagai kesepakatan bersama (konsensus nasional) dan perwujudannya,
pencapaian cita-cita dan tujuan nasional, kedua persatuan dan kesatuan dalam kebhinekaan yang
meliputi semua aspek kehidupan nasional.

c. Tata laku (conduct)

Hasil dari interaksi antara sebuah wadah dengan isi maka akan menghasilkan sebuah tata laku
yang terdiri dari tata laku batiniah yaitumencerminkan jiwa, semangat dan mentalitas yang baik dari
bangsa Indonesia.Sedangkan tata laku lahiriah yaitu tercermin dalam tidakan, perbuatan dan
perilaku dari bangsa Indonesia.Kedua tata laku tersebut akan mencerminkan identitas jati
diri/kepribadian bangsa berdasarkan asas kekeluargaan dan kebersamaan yang memiliki rasa
bangga dan cinta terhadap bangsa dan tanah air sehingga menimbulkan rasa nasionalisme yang
tinggi dalam semua aspek kehidupan nasional.

2.4 Perkembangan Geopolitik Di Indonesia

Di Indonesia sendiri, perkembangan geopolitik sudah dimulai oleh pendiri bangsa melalui ikrar
Sumpah Pemuda yang di mana satu nusa ini memiliki arti keutuhan suatu wilayah, satu bangsa
memiliki arti landasan kebangsaan Indonesia, dan satu Bahasa menjadi faktor pemersatu seluruh
wilayah Nusantara beserta isinya. Rasa kebangsaan menjadi perekat persatuan dan kesatuan yang
memiliki makna spirit maupun moral hingga membantu meniadakannya perbedaan fisik yang
terjadi karena adanya perbedaan dari letak geografis.

Kondisi geografis sangatlah penting bagi suatu negara dan juga mempunyai pertimbangan pokok
dengan berbagai kebijakan termasuk juga dalam merumuskan kebijakan keamanan nasional.

5
Berbagai bencana alam yang sering terjadi menjadi Ancaman bagi manusia yang sebagian
besarnya ditentukan oleh kondisi geografis. Penyebaran konflik komunal pun tampaknya sedikit
terbendung oleh faktor geografis ini sebagaimana yang terjadi di wilayah Afrika, Balkan, dan Asia
Tengah yang dengan demikian posisi strategis Indonesia juga membawa implikasi geopolitik dan
geostrateginya. Pembangunan geopolitik akan efektif apabila dilandaskan oleh wawasan
kebangsaan yang mantap. Unsur-unsur dasarnya pun dalam mencapai kesatuan dan keserasian bisa
ditinjau melalui kesatuan wilayah, kesatuan bangsa, kesatuan sosial budaya, kesatuan ekonomi,
kesatuan pertahanan, dan keamanan. Konsep geopolitik khas Indonesia ini dirumuskan menjadi
acuan dasar yang diberi nama wawasan nusantara yang bunyinya sebagai berikut

"Wujud suatu Negara Kesatuan Republik Indonesia sebagai suatu negara kepulauan yang
dalam kesemestanya merupakan satu kesatuan politik, ekonomi, sosial budaya, dan pertahanan
keamanan. Untuk mencapai tujuan nasional dan cita-cita perjuangan bangsa melalui pembangunan
nasional segenap potensi darat, laut, dan angkasa secara terpadu."

Wawasan nusantara adalah wawasan nasional bangsa Indonesia yang dilandasi Tata laku bangsa
Indonesia dalam ikhtiarnya untuk mencapai tujuan nasionalnya. Didasarkan dari ketetapan MPR RI
No. IV/MPR/1973 beserta ketetapan-ketetapan berikutnya mengenai Garis-garis Besar Haluan
Negara yang dicantumkan dalam pola dasar pembangunan nasional, bahwa wawasan nusantara
adalah wawasan dalam mencapai tujuan pembangunan nasional. Wawasan nusantara merupakan
konsep geopolitik khas Indonesia yang Sarwa nusantara. Maka di negara-negara kawasan Asia
Pasifik berkembang pula konsep-konsep geopolitik yang sesuai aspirasi, falsafah, geografi, serta
faktor-faktor kesejarahan bangsa atau negara yang bersangkutan. Pemahaman terhadap konsep
geopolitik asing tersebut patut didalami karena mendasar dari sana dapat diketahui stream of
thought dan relatif tetap yang mewarnai geostrategi atau politik dan strategi nasional bangsa yang
bersangkutan. Hal ini menjadi sangat penting bagi upaya mencari solusi, Bagaimana
mengimplementasikan wawasan nusantara yang tepat dalam lingkup perkembangan lingkup strategi
yang terjadi di kawasan Asia Pasifik di dalam Indonesia berada.

Perkembangan geopolitik di Indonesia pun dipengaruhi dengan adanya globalisasi serta


kemajuan teknologi yang menyebabkan wilayah Kedaulatan suatu negara terutama negara
Indonesia menjadi abstrak dan kurang pasti hingga dapat dengan mudah ditembus oleh para pelaku
internasional. Kemudian adanya proses politik dan juga demokratisasi, akhir tahun 2004 itu ditandai
dengan keberhasilan bangsa Indonesia menyelenggarakan pemilu dengan sistem pemilihan
langsung.

6
Proses pemilu pun sangat transparan yang merupakan Kunci keberhasilan KPU
menyelenggarakan pesta demokrasi ini. Selanjutnya muncul tiga kasus besar yaitu gerakan separatis
politik dan bersenjata yang kini mengarah pada pemisahan diri dari NKRI, aksi kekerasan dan
konflik komunal, dan isu keamanan teritorial.

2.5 Arti Penting Geopolitik Bagi Bangsa Indonesia


Geopolitik memiliki arti yang sangat penting bagi bangsa Indonesia adalah untuk dapat
mempertahankan negara dan berperan penting dalam pembinaan kerjasama dan penyelesaian
konflik antarnegara yang mungkin muncul dalam proses pencapaian tujuan. Bahwa kita sebagai
masyarakat dan negara harus memiliki hubungan spiritual yang mendalam dengan lingkungan
tempat mereka hidup dan tinggal. Dengan inilah yang diartikan sebagai kesadaran geopolitik.
Dengan kesadaran geopolitik seperti ini, sebuah masyarakat dan negara akan hidup dalam harmoni
erat dengan lingkungannya, baik itu lingkungan sosial budaya, adat tradisi, maupun lingkungan
geografis. Dengan inilah negara kita semakin maju karena bisa berhubungan dengan negara lain
secara erat.Geopolitik juga memberi peluang bagi Negara Indonesia untuk bekerja sama dengan
Negara lain yang memiliki kemajuan teknologi dan transportasi yang lebih maju dengan
memanfaatkan Sumber Daya Alam yang ada di wilayah Nusantara dengan memberikan profit bagi
bangsa Indonesia.

2.6 Pengertian Wawasan Nusantara

Pengertian Wawasan Nusantara adalah suatu cara pandang dan sikap bangsa Indonesia diawali
dari lingkungannya serta memprioritaskan persatuan dan kesatuan wilayah dalam kehidupan
bermasyarakat, berbangsa serta bernegara.
Wawasan nusantara yaitu UUD 1945 dan Pancasila sebagai dasar sikap serta cara pandang
warga negara Indonesia. Dalam menjalankan wawasan nusantara, diprioritaskan untuk memenuhi
kesatuan wilayah dan menghargai perbedaan yang ada untuk meraih tujuan nasional.
Indonesia merupakan negara dengan banyak pulau dan banyak daerah bahkan pulau yang
masih belum berpenghuni. Banyak suku bangsa serta kebudayaan yang berbeda membuat negara
Indonesia kaya dengan bermacam asetnya. Perbedaan ini menjadikan Indonesia sebagai negara
yang luas serta mempunyai banyak keragaman dari ujung Aceh sampai Papua.
Walau berbeda, Indonesia bisa bersatu karena mempunyai Pancasila dan UUD yang dapat
menyatukan perbedaan itu hingga sikap bangsa Indonesia dapat menghargai satu sama lain.

7
Dengan begitu kita mesti mempunyai sikap dengan toleransi yang cukup tinggi serta
menghormati tiaptiap perbedaan yang ada.
Secara etimologis, pengertian wawasan nusantara adalah cara pandang pada kesatuan
kepulauan yang terdapat antara dua benua yaitu Asia dan Australia serta dua samudra yaitu
Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.
Istilah wawasan nusantara datang dari kata Wawas (Bahasa Jawa) yang berarti: pandangan,
tinjauan atau penglihatan indrawi. Kemudian ditambahkan akhiran “an” hingga arti wawasan adalah
cara pandang, cara tinjau, cara lihat.
Sedangkan kata Nusantara terbagi dalam dua kata yaitu nusa yang berarti: pulau atau kesatuan
kepulauan dan kata antara yang berarti: letak antara dua unsur yakni dua benua dan dua samudra;
sehingga arti dari kata nusantara adalah kesatuan kepulauan yang terletak dari dua benua yakni Asia
dan Australia serta dua samudra yakni Samudra Hindia dan Samudra Pasifik.

Pengertian Wawasan Nusantara Menurut Definisi Para Ahli :


Setelah arti umum dan etimologis wawasan nusantara, jika ditinjau dari pengertian wawasan
nusantara menurut para ahli antara lain sebagai berikut:
1. Prof. Dr. Wan Usman, pengertian wawasan nusantara menurut definisi prof. Dr. Wan
Usman adalah cara pandang bangsa Indonesia mengenai diri dan tanah airnya sebagai
negara kepulauan dengan semua aspek kehidupan yang beragam.
2. Kel. Kerja LEMHANAS, Pengertian wawasan nusantara menurut definisi Kel. Kerja
LEMHANAS (Lembaga Pertahanan Na sional) 1999 adalah cara pandang dan sikap bangsa
Indonesia mengenai diri dan lingkungan yang beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa dan kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara untuk mencapai
tujuan nasional.
3. Tap MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN, Pengertian wawasan nusantara menurut
definisi Tap MPR tahun 1993 dan 1998 tentang GBHN adalah cara pandang dan sikap
bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungan dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan masyarakat,
berbangsa, dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.

8
2.7 Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia
Wawasan Nusantara Sebagai Geopolitik Indonesia Cara pandang suatu bangsa memandang
tanah air dan beserta lingkungannya menghasilkan wawasan nasional. Wawasan nasional itu
selanjutnya menjadi pandangan atau visi bangsa dalam menuju tuannya. Namun tidak semua bangsa
memiliki wawasan nasional Inggris adalah salah satu contoh bangsa yang memiliki wawasan
nasional yang berbunyi” Britain rules the waves”. 28 Ini berarti tanah inggris bukan hanya sebatas
pulaunya, tetapi juga lautnya. Adapun bangsa Indonesia memiliki wawasan nasional yaitu wawasan
nusantara.
Sebagai Wawasan nasional dari bangsa Indonesia naka wilayah Indonesia yang terdiri dari
daratan, laut dan udara diatasnya dipandang sebagai ruang hidup (lebensraum) yang satu atau utuh.
Wawasan nusantara sebagai wawasan nasionalnya bangsa Indonesia dibangunatas pandangan
geopolitik bangsa. Pandangan bangsa Indonesia didasarkan kepada konstelasi lingkungan tempat
tinggalnya yang menghasilakan konsepsi wawasan Nusantara. Jadi wawasan nusantara merupakan
penerapan dari teori geopolitik bangsa Indonesia.

Wawasan Nusantara berasal dari kata Wawasan dan Nusantara. Wawasan berasal dari kata
wawas (bahasa Jawa) yang berarti pandangan, tinjauan atau penglihatan indrawi. Selanjutnya
muncul kata mawas yang berarti memandang, meninjau atau melihat. Wawasan artinya pandangan,
tujuan, penglihatan, tanggap indrawi. Wawasan berarti pula cara pandang, cara melihat.

Kedudukan wawasan nusantara adalah sebagai visi bangsa. Visi adalah keadaan atau rumusan
umum mngenai keadaan yang dinginkan. Wawasan nasional merupakan visi bangsa yang
bersangkutan dalam menuju masa depan. Visi bangsa Indonesia sesuaidengan konsep wawasan
Nusantara adalah menjadi bangsa yang satu dengan wilayah yang satu dan utuh pula.

2.8 Implementasi Wawasan Nusantara

a. Pengertian Implementasi Wawasan Nusantara


Menurut Prof.Dr. Wan Usman Wawasan Nusantara adalah cara pandang bangsa
Indonesia mengenai diri dantanah air nya sebagai Negara kepulauan dengan semua aspek
kehidupan yang beragam. Menurut Kelompok Kerja LEMHANAS 1999 , Wawasan
Nusantara adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan
lingkungannya yang beragam dan bernilai strategis dengan mengutamakan persatuan dan
kesatuan bangsa dan kesatuan wilayah dalam menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara untuk mencapai tujuan nasional.
9
Menurut Ketetapan MPR Tahun 1993 dan 1998 Tentang GBHN Wawasan Nusantara
adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri dan lingkungannya dengan
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah dalam
menyelenggarakan kehidupan bermasyarakat, berbangsa, dan bernegara untuk mencapai
tujuan nasional.
b. Isi Wawasan Nusantara

1.Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Politik,berarti :

 Bahwa kebulatan wilayah nasional dengan segala isi dan


kekayaannyamerupakan satu kesatuan wilayah, wadah, ruang hidup, dan
kesatuanmatra seluruh bangsa serta menjadi modal dan milik bersama bangsa.
 Bahwa bangsa Indonesia yang terdiri dari berbagai suku dan berbicara dalam
berbagai bahasa daerah serta memeluk dan meyakini berbagaiagama dan
kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa harus merupakan satu kesatuan
bangsa yang bulat dalam arti yang seluas-luasnya.
 Bahwa secara psikologis, bangsa Indonesia harus merasa satu, senasib
sepenanggungan, sebangsa, dan setanah air, serta mempunyai tekad dalam
mencapai cita-cita bangsa.Bahwa Pancasila adalah satu-satunya falsafah serta
ideologi bangsa dannegara yang melandasi, membimbing, dan mengarahkan
bangsa menuju tujuannya.Bahwa kehidupan politik di seluruh wilayah
Nusantara merupakan satu kesatuan politik yang diselenggarakan berdasarkan
Pancasila dan Undang Undang Dasar 1945.

2.Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai satu Kesatuan Ekonomi,berarti:

 Bahwa kekayaan wilayah Nusantara baik potensial maupun efektif adalah


modal dan milik bersama bangsa, dan bahwa keperluan hidup sehari-hari
harus tersedia merata di seluruh wilayah tanah air.
 Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah,
tanpa meninggalkan ciri khas yang dimiliki oleh daerah dalam pengembangan
kehidupan ekonominya.

10
 Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah Nusantara merupakan satu
kesatuan ekonomi yang diselenggarakan sebagai usaha bersama atas asas
kekeluargaan dan ditujukan bagi sebesar-besar kemakmuran rakyat.

3.Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Sosial dan Budaya, berarti:

 Bahwa masyarakat Indonesia adalah satu, perikehidupan bangsa harus


merupakan kehidupan bangsa yang serasi dengan terdapatnya tingkat
kemajuan masyarakat yang sama, merata dan seimbang, serta adanya
keselarasan kehidupan yang sesuai dengan tingkat kemajuan bangsa.
 Bahwa budaya Indonesia pada hakikatnya adalah satu, sedangkan corak
ragam budaya yang ada menggambarkan kekayaan budaya bangsa
yangmenjadi modal dan landasan pengembangan budaya bangsa
seluruhnya,dengan tidak menolak nilai-nilai budaya lain yang tidak
bertentangan dengan nilai budaya bangsa, yang hasil-hasilnya dapat dinikmati
oleh bangsa.

4.Perwujudan Kepulauan Nusantara sebagai Satu Kesatuan Pertahanan Keamanan, berarti :

 Bahwa ancaman terhadap satu pulau atau satu daerah pada hakekatnya
merupakan ancaman terhadap seluruh bangsa dan negara.
 Bahwa tiap-tiap warga negara mempunyai hak dan kewajiban yang sama
dalam rangka pembelaan negara dan bangsa.

1.Implementasi Wawasan Nusantara

Implementasi atau penerapan wawasan nusantara harus tercermin pada pola pikir, pola sikap,
dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan bangsa dan negara daripada
kepentingan pribadi atau kelompok.Dengan kata lain, wawasan nusantara menjadi pola yang
mendasari cara berpikir, bersikap, dan bertindak dalam rangka menghadapi berbagai masalah
menyangkut kehidupan bermayarakat, berbangsa dan bernegara. Imlementasi wawasan nusantara
bertujuan untuk menerapkan wawasan nusantara dalam kehidupan sehari-hari yang mencakup
bidang politik, ekonomi, sosial, budaya,serta pertahanan nasional. Implementasi wawasan nusantara
senantiasa berorientasi pada kepentingan rakyat dan wilayah tanah air secara utuh dan menyeluruh.

11
1.Implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi

Dalam bidang ekonomi, implementasi wawasan nusantara akan menciptakan tatanan ekonomi
yang benar-benar menjamin pemenuhan dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat
secara adil dan merata.Di samping itu, juga dapat mencerminkan tanggung jawab pengelolaan
sumber daya alam yang memperhatikan kebutuhan masyarakat antar daerah secara timbal balik
serta kelestarian sumber daya alam itusendiri. Prinsip-prinsip implementasi wawasan nusantara
dalam bidang ekonomi yaitu:

a. Kekayaan di wilayah nusantara, baik potensial maupun efektif, adalah modal dan milik bersama
bangsa untuk memenuhi kebutuhan di seluruh wilayah Indonesia secara merata.

b.Tingkat perkembangan ekonomi harus serasi dan seimbang di seluruh daerah tanpa meninggalkan
ciri khas yang dimiliki oleh daerah masing-masing dalam pengembangan kehidupan ekonominya.

c. Kehidupan perekonomian di seluruh wilayah nusantara diselenggarakan sebagai usaha bersama


dengan asas kekeluargaan dalam sistem ekonomi kerakyatan untuk kemakmuran rakyat yang
sebesar besarnya.Contoh implementasi wawasan nusantara dalam bidang ekonomi diantaranya
dengan menyeimbangkan Keuangan Pusat dan Daerah dengan keluarnya Undang-Undang No. 25
Tahun 1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pusat dan Daerah. Pembagian keuangan yang
semula hampir 80% anggaran daerah harus menunggu didatangkan dari pusat, padahal 90% hasil-
hasil daerah diserahkan pada pemerintahan pusat, kini pada UU tersebut diubah menjadi :

 Hasil Pajak Bumi dan Bangunan, 10% untuk pemerintah pusat dan 90% untuk daerah.
 Hasil Bea Perolehan Hak atas Tanah dan Bangunan, 20% untuk pusat, 80% untuk daerah.
 Hasil kehutanan, pertambangan umum dan perikanan, 20% untuk pusat dan 80% untuk
daerah.
 Hasil minyak bumi, 85% untuk pusat, 15% untuk daerah dan gas alam, 70% untuk pusat dan
30% untuk daerah.

2.Implementasi wawasan nusantara dalam bidang politik

Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam mengimplementasikan wawasan nusantara, yaitu:

a. Pelaksanaan kehidupan politik yang diatur dalam undang – undang,seperti UU Partai Politik, UU
Pemilihan Umum, dan UU Pemilihan Presiden.

12
Pelaksanaan undang-undang tersebut harus sesuai hukum dan mementingkan persatuan bangsa.
Contohnya seperti dalam pemilihan presiden, anggota DPR, dan kepala daerah harus menjalankan
prinsip demokratis dan keadilan, sehingga tidak menghancurkan persatuan dankesatuan bangsa.

b.Pelaksanaan kehidupan bermasyarakat dan bernegara di Indonesia harus sesuai dengan hukum
yang berlaku. Seluruh bangsa Indonesia harus mempunyai dasar hukum yang sama bagi setiap
warga negara,tanpa pengecualian. Di Indonesia terdapat banyak produk hukum yang dapat
diterbitkan oleh provinsi dan kabupaten dalam bentuk peraturan daerah (perda) yang tidak
bertentangan dengan hukum yang berlaku secara nasional.

c.Mengembangkan sikap hak asasi manusia dan sikap pluralisme untuk mempersatukan berbagai
suku, agama, dan bahasa yamg berbeda,sehingga menumbuhkan sikap toleransi.

d.Memperkuat komitmen politik terhadap partai politik dan lembaga pemerintahan untuk
menigkatkan semangat kebangsaan dan kesatuan.

e.Meningkatkan peran Indonesia dalam kancah internasional dan memperkuat korps diplomatik
sebagai upaya penjagaan wilayah Indonesia terutama pulau-pulau terluar dan pulau kosong.

3.Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan sosial

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan sosial, yaitu:

a.Mengembangkan kehidupan bangsa yang serasi antara masyarakat yang berbeda, dari segi
budaya, status sosial, maupun daerah.Contohnya dengan pemerataan pendidikan di semua daerah
dan program wajib belajar harus diprioritaskan bagi daerah tertinggal.

b.Pengembangan budaya Indonesia, untuk melestarikan kekayaan Indonesia, serta dapat dijadikan
kegiatan pariwisata yang memberikan. sumber pendapatan nasional maupun daerah. Contohnya
dengan pelestarian budaya, pengembangan museum, dan cagar budaya.

4.Implementasi wawasan nusantara dalam kehidupan pertahanan dan keamanan.

Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan keamanan, yaitu:

a.Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus memberikankesempatan kepada setiap


warga negara untuk berperan aktif, karena kegiatan tersebut merupakan kewajiban setiap warga
negara,

13
seperti memelihara lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-
hal yang menganggu keamanan kepada apparat dan belajar kemiliteran.

b.Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga menjadi ancaman
bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan membangun solidaritas dan hubungan
erat antara warga negara yang berbeda daerah dengan kekuatan keamanan.

c.Membangun TNI yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang memadai bagi
kegiatan pengamanan wilayah Indonesia, terutama pulau dan wilayah terluar Indonesia.

 Pemasyarakatan (Sosialisasi) Dari Wawasan Nusantara

Pemasyarakatan (sosialisasi) dari Wawasan Nusantara dibagi menjadi :

1.Menurut sifat atau cara penyampaiannya, dapat dilaksanakan sebagai berikut:

a.Langsung, yang terdiri dari Ceramah, Diskusi atau Dialog, Tatap Muka.

b.Tidak Langsung, yang terdiri dari Media Elektronik, Media cetak.

2.Menurut metode penyampaiannya berupa :

a.Ketauladanan

Melalui metode penularan ketauladanan dalam sikap perilaku sehari-hari kepada lingkungannya
terutama dengan memberikan contoh-contoh berfikir, bersikap dan bertindak mementingkan
kepentingan bangsa dan negara diatas kepentingan pribadi dan atau golongan sehingga
menimbulkan semangat kebangsaan yang selalu cinta tanahair.

b.Edukasi Dalam Edukasi penyampaiannya melalui metode pendekatan:

 Formal, pendidikan umum atau pembentukan, dimulai daritingkat TK (Taman Kanak-


kanak) sampai Perguruan Tinggi, pendidikan karir disemua strata dan bidang profesi dan
penataranatau kursus-kursus, dsb.
 Informal, dapat dilaksanakan di lingkungan rumah atau keluarga,di lingkungan pemukiman,
di lingkungan pekerjaan dan dalaml ingkungan organisasi kemasyarakatan.
 Komunikasi, Melalui metode komunikasi tujuan yang ingindicapai dari pemasyarakatan
(sosialisasi) dari Wawasan Nusantara adalah :

14
tercapainya hubungan komunikasi (timbal balik) secara baik akan mampu menciptakan
iklim/suasana yang saling menghargai, menghormati, mawas diri dan tenggang rasa
sehingga terjadi kesatuan bahasa dan tujuan tentang Wawasan Nusantara.
 Integrasi. Melalui metode integrasi tujuan yang ingin dicapai dari pemasyarakatan
(sosialisasi) Wawasan Nusantara adalah :terjalinnya persatuan dan kesatuan. Pengertian
serta pemahaman tentang Wawasan Nusantara yang mampu memantapkan untuk membatasi
sumber konflik di dalam tubuh bangsa Indonesia padasaat ini maupun di masa yang akan
datang, kesadaran mengutamakan kepentingan nasional dan cita-cita serta tujuan nasional
yang didasari Wawasan Nusantara.

2.9 Tantangan implementasi


Dewasa ini kita menyaksikan bahwa kehidupan individu dalam bermasyarakat, berbangsa, dan
bernegara sedang mengalami perubahan. Dan kita juga menyadari bahwa faktor utama yang
mendorong terjadinya proses perubahan tersebut adalah nilai-nilai kehidupan baru yang di bawa
oleh negara maju dengan kekuatan penetrasi globalnya. Apabila kita menengok sejarah kehidupan
manusia dan alam semesta, perubahan dalam kehidupan itu adalah suatu hal yang wajar, alamiah.

Dalam dunia ini, yang abadi dan kekal itu adalah perubahan.Berkaitan dengan wawasan
nusantara yang syarat dengan nilai-nilai budaya bangsa Indonesia dan di bentuk dalam proses
panjang sejarah perjuangan bangsa, apakah wawasan bangsa Indonesia tentang persatuan dan
kesatuan itu akan terhanyut tanpa bekas atau akan tetap kokoh dan mampu bertahan dalam terpaan
nilai global yang menantang Wawasan Persatuan bangsa.

Tantangan itu antara lain adalah pemberdayaan rakyat yang optimal, dunia yang tanpa batas, era
baru kapitalisme, dan kesadaran warga negara. Penerapan Wawasan Nusantara harus tercermin
pada pola pikir, pola sikap dan pola tindak yang senantiasa mendahulukan kepentingan negara.

Implementasi dalam kehidupan politik, adalah menciptakan iklim penyelenggaraan negara yang
sehat dan dinamis, mewujudkan pemerintahan yang kuat, aspiratif, dipercaya.Implementasi dalam
kehidupan ekonomi, adalah menciptakan tatanan ekonomi yang benar-benar menjamin pemenuhan
dan peningkatan kesejahteraan dan kemakmuran rakyat secara merata dan adil.Implementasi dalam
kehidupan sosial budaya, adalah menciptakan sikap batiniah dan lahiriah yang mengakui, menerima
dan menghormati segala bentuk perbedaan sebagai kenyataan yang hidup di sekitarnya dan
merupakan karunia Sang Pencipta.Implementasi dalam kehidupan pertahanan dan keamanan,
adalah menumbuhkan kesadaran cinta tanah air dan membentuk sikap bela negara pada setiap WNI.

15
Beberapa tantangan Implementasi Wawasan Nusantara :

1. Pemberdayaan Masyarakat. John Naisbit dalam bukunya GLOBAL PARADOX


menyatakan: negara harus dapatmemberikan peranan sebesar-besarnya kepada
rakyatnya.Pemberdayaan masyarakat dalam arti memberikan peranan dalam bentuk aktivitas
dan partisipasi masyarakat untukmencapai tujuan nasional hanya dapat dilaksanakan oleh
negara-negara maju dengan Buttom Up Planning, sedang untuk negara berkembang dengan
Top Down Planning karena adanya keterbatasan kualitas sumber daya manusia, sehingga
diperlukanlandasan operasional berupa GBHN. Kondisi nasional(Pembangunan) yang tidak
merata mengakibatkan keterbelakangan dan ini merupakan ancaman bagi integritas.
Pemberdayaan masyarakat diperlukan terutama untuk daerah-daerah tertinggal.
2. Dunia Tanpa Batas dan Perkembangan IPTEK. Mempengaruhi pola fikir, pola sikap dan
pola tindak masyarakat dalam aspek kehidupan. Kualitas sumber daya Manusia merupakan
tantanganserius dalam menghadapi tantangan global. Kenichi Omahedalam bukunya
“Borderless Word” dan “The End of Nation State” menyatakan : dalam perkembangan
masyarakat global,batas-batas wilayah negara dalam arti geografi dan politik relatif masih
tetap, namun kehidupan dalam satu negara tidak mungkin dapat membatasi kekuatan global
yang berupa informasi,investasi, industri dan konsumen yang makin individual. Untuk dapat
menghadapi kekuatan global suatu negara harus mengurangi peranan pemerintah pusat dan
lebih memberikan peranan kepada pemerintah daerah dan masyarakat.Perkembangan Iptek
dan perkembangan masyarakat global dikaitkan dengan dunia tanpa batas dapat merupakan
tantangan.Wawasan Nusantara, mengingat perkembangan tsb akan dapatmempengaruhi
masyarakat Indonesia dalam pola pikir, pola sikap dan pola tindak di dalam bermasyarakat,
berbangsa dan bernegara.

16
BAB III
PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Geopolitik merupakan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud
kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik. Wawasan
Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia dijadikan sebagai pola piker dan pandangan hidup
masyarakat Indonesia dalam berbangsa dan bernegara. Kekuatan negara Indonesia terletak pada :
posisi dan keadaan geografi yang strategis dan kaya sumber daya alam. Sementara kelemahannya
terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam satu
bangsa dan satu tanah air, sebagaimana telah diperjuangkan oleh para pendiri Negara ini dan
diikrarkan dalam sebuah Sumpah Pemuda. Sehingga pandangan geopolitik bangsa Indonesia harus
didasarkan pada nilai-nilai Pancasila yang luhur dengan jelas dan tegas tertuang di dalam
Pembukaan UUD 1945 agar tercipta suatu Persatuan dan Kesatuan Negara Indonesia.

3.2 Saran
Wawasan Nusantara adalah pandangan untuk menjadi bangsa yang satu dan utuh dalam satu
kesatuan republik Indonesia. Untuk mencapai tujuan nasional maka diperlukan suatu paham
geopolitik dan dikembangkan menjadi wawasan nusantara dan diwujudkan sebagai satu kesatuan
politik, ekonomi, sosial budaya, pertahanan keamanan.Kesatuan wawasan nusantara ini dilakukan
dengan cara desentralisasi dalam penyelenggaraan pemerintahan.

17
DAFTAR PUSTAKA

Sulisworo,dwi. Tri wahyuningsih., dan Dikdik Baehaqi Arif.(2012). GEOPOLITIK INDONESIA.


Universitas Ahmad Dahlan.
Iskandar Ramis, Purbo S. Suwondo, Hilman Adil, Wan Usman, Edi Sugardo, Burhan Djabir
Magenda. 1995. "Implementasi wawasan nusantara menghadapi perkembangan geopolitik negara-
negara di Asia Pasifik".
https://lib.ui.ac.id/detail?id=80716&lokasi=lokal. diakses pada 21 Mei 2022 pukul 09.44
Asari. Arukichi. "Geopolitik Indonesia".
https://www.academia.edu/18116091/Tugas_Makalah_PKN_Geopolitik_Indonesia_. Diakses pada
21 Mei 2022 pukul 09.49
Anonim. 2003. Ocean Policy dalam Membangun Negeri Bahari di Era Otonomi Daerah. Jakarta :
Gramedia Pustaka Utama Ermaya, Suradinata. 2001. Geopolitik dan Geostrategi Dalam
Mewujudkan Integritas Negara Kesatuan Indonesia. Jakarta: Lemhanas.Kaelan. 2007. Pendidikan
Kewarganegaraan. Yogyakarta: Paradigma.Mangindaan, Robert. 2012. Fondasi Geopolitik Negara
Kepulauan. Jakarta Pusat.Vol. 5, No. 16.Sumarsono, S. 2001. Pendidikan Kewarganegaraan.
Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Soemiarno Slamet, Geopolitik Indonesia, Makalah disampaikan pada Kursus Calon Dosen
Pendidikan Kewarganegaraan yang diselenggarakan oleh Depdiknas Dirjen Dikti di Jakarta pada
tanggal 12—23 Desember 2005.
Ananda, S. M. F. (2021, October 29). Persatuan dan Kesatuan dalam Rasa Bhinneka Tunggal Ika
Melawan Pandemi Covid 19.
E. Mulyasa, Implementasi Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan, Jakarta, Bumi Aksara, 2013, Hal.
56.
Guntur Setiawan, Impelemtasi dalam Birokrasi Pembangunan, Balai Pustaka, Jakarta, 2004, Hal.
39.

18

Anda mungkin juga menyukai