WAWASAN NUSANTARA
Anggota Kelompok 6 :
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena atas
rahmat-nya dan berkat karunia-Nya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada
waktunya. Adapun tema dari makalah ini adalah “Wawasan Nusantara”. Pada
kesempatan ini, kami mengucapkan terimakasih yang sebesar-besarnya kepada dosen
dosen pengempu mata kuliah Kewarganegaraan yang telah memberikan dan
memercayakan tugas ini kepada kami selaku mahasiswa. Kami juga berterimakasih
kepada semua pihak yang turut membantu dalam menyelesaikan pembuatan tugas
makalah ini. Kami menyadari makalah ini jauh dari kata sempurna, akan tetapi ini
merupakan langkah awal yang baik untuk memulai studi yang sesungguhnya. Oleh
karena itu, keterbatasan waktu dan kemampuan kami, maka kritik dan saran yang
membangun senantiasa kami harapkan. Semoga dengan adanya makalah ini dapat
membantu dan berguna untuk kita semua.
DAFTAR ISI
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Wawasan nusantara merupakan sebuah konsep pengenalan jati diri bangsa
Indonesia yang beragam yang terdiri dari berbagai suku, agama, ras, dan
golongan masyarakatnya. Wawasan nusantara menjadi tonggaak persatuan
dan kesatuan bangsa yang didalamnya terkandung nilai-nilai penting yang
melandasi Indonesia dapat menjadi negara yang satu hingga saat ini.
Wawasan nusantara juga tidak luput dari adanya persamaan dalam
perbedaan yang tetap satu jua, sesuai dengan semboyan negara Indonesia
yaitu “Bhineka Tunggal Ika” berbeda-beda tetapi tetap satu jua.
Pemahaman mengenai konsep wawasan nusantara menjadi hal yang
begitu penting untuk kita ketahui sebagai warga negara Indonesia yang
hidup dengan berbagai perbedaan yang ada.
B. Rumusan Masalah
1. Urgensi pembahasan wawasan nusantara
2. Pengertian geopolitik dan teori geopolitik
3. Geopolitik Indonesia (wawasan nusantara)
4. Dasar pemikiran geopolitik Indonesia
5. Perkembangan wilayah Indonesia dan dasar hukumnya
6. Implementasi wawasan nusantara dalam konsep otonomi daerah
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui urgensi pembahasan wawasan nusantara
2. Untuk mengetahui pengertian geopolitik dan teori geopolitik
3. Untuk mengetahui geopolitik Indonesia (wawasan nusantara)
4. Untuk mengetahui dasar pemikiran geopolitik Indonesia
5. Untuk mengetahui perkembangan wilayah Indonesia dan dasar
hukumnya
6. Unruk mengetahui implementasi wawasan nusantara dalam konsep
otonomi daerah
BAB II
PEMBAHASAN
Teori geopolitik
Pokok teori kedua ahli tersebut menganut “konsep kekuatan maritim” dan
mencetuskan Wawasan Bahari, yaitu kekuatan di lautan (Yates, 1943).
Teorinya menyatakan: Barang siapa menguasai lautan akan menguasai
“perdagangan”. Menguasai perdagangan berarti menguasai “kekayaan
dunia” sehingga pada akhirnya akan menguasai dunia.
Pokok teori Spykman disebut “Teori Daerah Batas” atau “Teori Wawasan
Kombinasi”, yaitu teori yang menggabungkan kekuatan darat, laut, dan
udara yang dalam pelaksanaannya disesuaikan dengan kebutuhan dan
kondisi suatu negara.
C. Geopolitik Indonesia (wawasan nusantara)
Dalam prakteknya ini berarti antara agama tidak ada yang bertentangan sebab
setiap agama mengajarkan kebaikan. Nilai kemanusiaan Indonesia juga menjadi
dasar wawasan nusantara yang kemudian melahirkan HAM. Dalam filsafat
Pancasila juga mengedepankan kepentingan masyarakat yang lebih luas harus
lebih diutamakan, tanpa mematikan kepentingan golongan. Pengambilan
keputusan yang menyangkut kepentingan Bersama diusahakan melalui
musyawarah mufakat. Kemakmuran yang hendak dicapai oleh masingmasing
warganya tidak merugikan orang lain. Sikap tersebut mewarnai Wawasan
nusantara yang dianut dan dikembangkan bangsa Indonesia. Semua nilai filsafat
hidup dari Pancasila tersebut menjadi dasar pijakan untuk kita dalam melihat
diri dan lingkungan.
2. Aspek Kewilayahan Indonesia
Kondisi objektif geografi Indonesia yang terdiri atas ribuan pulau, memiliki
karakteristik yang berbeda dengan negara lain. Pengaruh geografi merupakan
suatu fenomena yang mutlak diperhitungkan karena mengandung beraneka
ragam kekayaan alam (baik di dalam maupun di permukaan bumi) dan jumlah
penduduk yang besar. Dengan demikian secara kontekstual kondisi geografi
Indonesia mengandung keunggulan sekaligus kelemahan/kerawanan. Kondisi
ini perlu diperhitungkan dan dicermati dalam perumusan geopolitik Indonesia.
Masyarakat Indonesia sejak awal terbentuk dengan ciri kebudayaan yang sangat
beragam yang muncul karena pengaruh ruang hidup berupa kepulauan di mana
ciri alamiah tiap-tiap pulau berbeda beda. Dari tinjauan sosial budaya tersebut,
pada akhirnya dipahami bahwa proses social dalam keseluruhan upaya menjaga
persatuan nasional sangat membutuhkan kesamaan persepsi dan melakukan hal-
hal positif diantara serta masyarakat tentang eksistensi budaya yang sangat
beragam namun memiliki semangat untuk membina kehidupan secara harmonis.
Menurut ahli antropologi, tidak mungkin ada masyarakat kalau tidak ada
kebudayaan, dan sebaliknya. Kebudayaan hanya mungkin ada di dalam
masyarakat. Indonesia terdiri atas ratusan suku bangsa yang masing-masing
memiliki adat istiadat, bahasa, agama, dan kepercayaan. Oleh karena itu, tata
kehidupan nasional yang berhubungan dengan interaksi antargolongan
masyarakat mengandung potensi konflik yang besar, terlebih lagi kasadaran
nasional masyarakat masih relatif rendah dan jumlah masyarakat yang terdidik
relatif terbatas.
Meskipun belum ada konsep rasa kebangsaan seperti dirujuk dalam pengertian
negara modern, namun mereka telah mempunyai konsep-konsep bernegara yang
solid dan padu. Konsep persatuan dalam keberbedaan misalnya muncul dan
termanifestasi dalam konsep Kerajaan Majapahit seperti tertulis dalam Negara
Kartagama (dikarang oleh Empu Tantular): Bhinneka Tunggal Ika Tan Hana
Dharma Mangrua. Sebuah konsep bernegara yang berusaha
mengatur/mengelola perbedaan-perbedaan yang berlangsung dalam masyarakat
plural dalam sebuah persatuan. Konsep Nusantara juga adalah konsep yang
berasal dari kata Nuswantoro yang merupakan wilayah luas
taklukkan/kekuasaan majapahit yang merentang di seluruh penjuru, seperti
sekarang dikenal sebagai Nusantara itu.
Indonesia memiliki dinamika yang sangat beragam terutama yaitu pada proses
perkembanan wilayah Negara Indonesia. Sejak berakhirnya kependudukan
Jepang dan Belanda yang merupakan sebagai negara penjajah yang pernah
menjajah Negara Kesatuan Republik Indonesia. Bangsa Indonesia mulai bersiap
untuk menyiapkan kemerdekaan Negara Kesatuan Republik Indonesia. Salah
satunya adalah mempersiapkan Wilayah Negara Indonesia. Wilayah Indonesia
dahulu tidak seluah saat ini, dahulu wilayah Indonesia hanya terdiri dari
beberapa lokasi. Dalam proses perkembangan Wilayah Indonesia dimulai saat
Proklamasi Kemerdekaan Indonesia hingga saat ini. Proses perkembangan
wilayah Indonesia beserta dasar hukumnya akan dibahas sebagai berikut.
Sumber daya alam hayati adalah semua jenis binatang dan tumbuhan
termasuk bagian-bagiannya yang terdapat di dasar laut dan ruang air
Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia;
Sumber daya alam non hayati adalah unsur alam bukan sumber daya
alam hayati yang terdapat di dasar laut dan tanah di bawahnya serta
ruang air Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia;
Penelitian ilmiah adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan
penelitian mengenai semua aspek kelautan di permukaan air, ruang air,
dasar laut, dan tanah di bawahnya di Zona Ekonomi Eksklusif
Indonesia;
Konservasi sumber daya alam adalah segala upaya yang bertujuan untuk
melindungi dan melestarikan sumber daya alam di Zona Ekonomi
Eksklusif Indonesia; dan
Perlindungan dan pelestarian lingkungan laut adalah segala upaya yang
bertujuan untuk menjaga dan memelihara keutuhan ekosistem laut di
Zona Ekonomi Eksklusif Indonesia.
1. Memuat hal-hal yang sudah baku seperti pengaturan laut bebas, Hak Lintas
Damai, dan Hak Pengejaran Seketika.
2. Memuat hal-hal yang tergolong penyempurnaan seperti pengaturan landas
kontinen.
3. Ketegasan mengenai lebar laut teritorial sejauh 12 mil dari garis pangkal.
4. Memuat konsepsi baru di bidang hukum seperti negara kepulauan, ZEE, ahli
teknologi kelautan, dasar samudera dalam, laut, negara tertutup, dan negara
setengah tertutup.
F. Implementasi Wawasan Nusantara dalam Konsep Otonomi Daerah
PENUTUP