Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

“WAWASAN NUSANTARA SEBAGAI GEOPOLITIK INDONESIA”

Diajukan sebagai tugas mata kuliah

Pendidikan Kewarganegaraan

Disusun oleh :

Eka Indriani (4171210005)

Ira Destiara Pardosi (4173210009

Tiurma Solomasi Zega (

JURUSAN KIMIA

FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2018
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia”. Makalah ini berisikan tentang
Penjelasan singkat tentang geopolitik, sejarah lahirnya geopolitik, pahamgeopolitik di
Indonesia, konsep dasar wawasan nusantara, sifat dan ciri wawasan nusantara, unsur – unsur
dasar wawasan nusantara dan faktor kewilayahan yang mempengaruhi wawasan nusantara.
Kami mengharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
materi geopolitik. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin.

Medan, 30 Oktober 2018

Penulis
(Kelompok VIII)
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG

Setiap bangsa mendapatkan anugerah dari tuhan yang maha es alam dengan segala
isinya yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lain. Demikian pula manusia sebagai
ciptaan tuhan yang maha esa, dibekali dengan akal, budi yang mewajibkannya untuk
mengarungi samudera kehidupan ini dengan senantiasa mengembangkan hubungan yang baik
antar sesama, lingkungan alam, hubungan dengan penciptanya.

Manusia dan budi merupakan dua unsur yang tidak dapat dipisahkan. Setelah manusia
membentuk kelompok dan membentuk kumpulan bangsa, manusia itu kemudian menyatakan
bahwa tanah yang dipijakkannya sebagai tempat tinggal tidak dapat dipisahkan, sudah barang
tetu perebutan ruang/wilayah akan terjadi akibat manusia yang tidak pernah merasa puas
dengan apa yang dimilikinya. Untuk mempertahankan ruang/wilayah hidupnya dalam
konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, maka bangsa harus memiliki kesatuan cara
pandang yang dikenal dengan wawasan nasional.

1.2 RUMUSAN MASALAH


1. Apa yang dimaksud geopolitik?
2. Bagaimana sejarah lahirnya konsep geopolitik di dunia?
3. Bagaimana konsep dasar wawasan nusantara?
4. Apa sifat dan ciri wawasan nusantara?
5. Apa saja unsur – unsur dasar wawasan nusantara?
6. Apa faktor kewajiban yang mempengaruhi wawasan nusantara?

1.3 TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian geopolitik.
2. Mendeskripsikan sejarah lahirnya konsep geopolitik di dunia.
3. Menjelaskan konsep dasar wawasan nusantara.
4. Menganalisis sifat dan ciri wawasan nusantara
5. Menganalisis unsur – unsur dasar wawasan nusantara
6. Mengidentifikasi faktor kewilayahan yang mempengaruhi wawasan nusantara.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN GEOPOLITIK.

Geopolitik berasal dari bahasa Yunani, dari kata geo dan politik. “geo” berarti bumi dan
“politik” berasal dari kata politeia, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri (negara)
dan teia yang berarti urusan. Sementara dalam bahasa inggris, politics adalah suatu rangkaian
asas (prinsip), keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita – cita atau tujuan
tertentu. Tindakan, cara dan perilaku masyarakat dipengaruhi oleh kondisi geografi tempat
masyarakat hidup.

Istilah geopolitik semula diartikan oleh frederic ratzel (1844 – 1904) sebagai ilmu bumi
politik (political geography). Istilah ini kemudian dikembangkan dan diperluas oleh sarjana
ilmu politi swedia, rudolph kjellen (1864 – 1922) dan karl haushofer (1869 – 1964) dari
jerman menjadi geographical politics dan disingkan geopolitik. Perbedaan dari dua istilah
diatas terletak pada titik perhatian dan tekanannya., apakah pada bidang geografi ataukah
politik. Ilmu bumi politik mempelajari fenomena geografi dari aspek politik, sedangkan
geopolitik mempelajari fenomena politik dari aspek geografi (Ditjendikti, 2012: 115).

Berdasarkan pengertian diatas, geopolitik dapat diartikan sebagai sistem politik atau
peraturan – peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh
aspirasi nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan
geografi, wilayang atau teritorial dalam arti luas) suatu negara yang apabila dilaksanakan dan
berhasil akan berdampak langsung kepada sistem politik suatu negara (Kaelan dan Zubaidi,
2007: 122).

2.2 SEJARAH LAHIRNYA GEOPOLITIK

Konsepsi geopolitik lahir di jerman pada akhir abad xix. Semula geopolitik adalah ilmu
bumi politik yang membahas masalah politik dalam suatu negara, namun berkembang
menjadi ajaran yang meletimigasikan hukum ekspansi suatu negara (Budi Juliardi, 2016:
149). Hal ini tidak terlepas dari pemikiran para ahli sebagai berikut.

1. Frederich ratzel (jerman, 1844 – 1904).


Negara itu seperti organisme yang hidup. Negara identik dengan ruangan yang
ditempati oleh sekelompok masyarakat 9bangsa0 pertumbuhan negara mirip dengan
pertummbuhan organisme yang memerlukan ruang hidup yang cukup agar dapat tumbuh
dengan subur. Semakin luas ruang hidup maka negara akan semakin kuat, bertahan dan maju.
Oleh karena itu, jika negara ingin tetap hidup dan berkembang butuh ekpansi (perluasan
wilayah sebagai ruang hidup). Teori ini dikenal sebagai teori organisme atau teori biologis.
2. Rudolf kjellen (Swedia, 1864 – 1922)
Berbeda dengan ratzel yang menyatakan negara seperti organisme, maka ia menyatakan
dengan tegas bahwa negara adalah suatu organisme, bukan hanya mirip. Negara adalah
satuan dan sistem poitik yang menyeluruh yang meliputi bidang geopolitik, ekonomi politik,
demo politik, sosial politik, dan grato politik.negara sebagai organisme yang hidup dan
intelektual harus mampu mempertahankan dan mengembangkan dirinya dengan melakukan
ekspansi. Batas negara bersifat sementara karena bisa diperluas. Strategi yang dilakukan
adalah membangun kekuatan darat yang dilancutkan dengan kekuatan laut. Oleh karena itu,
negara memerlukan ruang hidup serta mengenal proses lahir, tumbuh, mempertahankan
hidup, menyusut dan mati. Mereka juga mengajukan paham ekspansionisme yang kemudian
melahirkan ajaran adu kekuatan.
3. Karl haushofer (jerman, 1869 – 1926)
Jika jumlah penduduk suatu wilayah suatu negara semakin banyak sehingga tidak
sebanding lagi dengan luas wilayah, maka negara tersebut harus berupaya memperluas
wilayahnya sebagai ruang hidup bagi warga negara. Untuk mencapai maksud tersebut, maka
harus mengusahakan antara lain:
a) Autarki, yaitu cita – cita untuk memenuhi kebutuhan sendiri tanpa bergantung pada
negara lain. Hal ini dimungkinkan apabila wilayah negara cukup luas sehingga mampu
memenuhi kebutuhan itu.berdasarkan asumsi demikian, karl haushofer membagi dunia
menjadi beberapa wilayah yang hanya dikuasai oleh bangsa – bangsa yang dikatakan
unggul, seperti amerika serikat, jerman, rusia, inggris, dan jepang. Dari pendapat ini
lahirlah:
b) Wilayah – wilayah yang dikuasai (pan-regional), yaitu:
 Pan amerika sebagai “perserikatan wilayah” dengan amerika serikat sebagai
pemimpinnya.
 Pan asia timur, mencakup bagian timur benua asia, australia, dan wilayah kepulauan
dimana jepang sebagai penguasanya.
 Pan rusia india, yang mencakup wilayah asia barat, eropa timur, dan rusia yang
diukuasai rusia.
 Pan eropa afrika, mencakup eropa barat (tidak termasukinggris dan rusia)
dikuasaioleh jerman.

Teori geopolitik karl haushofer ini dipraktikkan oleh nzi jerman dibawah pimpinan
hitler sehingga menimbulkan perang dunia II. Pemikiran haushofer disamping berisi paham
ekspansionisme juga mengandung ajaran rasialisme, yang menyatakan bahwa ras jerman
adalah ras paling unggul yang harus menguasai dunia. Pokok – pokok ajaran haushofer
adalah sebagai berikut:

 Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak terlepas dari


hukum alam. Hanya bangsa yang unggul saya yang dapat bertahaan hidup dan terus
brkembang, sehingga hal ini menjurus kearah rasialisme.
 Kekuatan imperium daratan yang kompak akan dapat mengejar kekuasaan imperium
maritim untuk menguasai pengawasan dilautan.
 Beberapa negara besar didunia akan timbul dan akan menguasai eropa, afrika, dan
asia barat (yakni jerman dan italia). Sementara jepang akan menguasaai wilayah asia
timur raya.
 Geopolitik dirumuskan sebagai perbatasan. Ruang hidup bangsa dengan kekuasaan
ekonomi dan sosial yang rasial mengharuskan pembagian baru kekayaan alam dunia.
Geopolitik adalah landasan ilmiah bagi tindakan politik untuk memperjuangkan
kelangsungan hidupnya dan mendapatkan ruang hidupnya.
4. Halford mackinder (1861 – 1947)
Halford mackinder mempunyai konsepsi geopolitik yang lebih strategik, yaitu dengan
penguasaan daerah – daerah “jantung dunia”, sehingga pendapatnya dikenal dengan teori
“daerah jantung”. Barang siapa menguasai daerah jantung (eropa timur dan rusia) maka ia
akan menguasai pulau dunia (eropa, asia, dan afrika) yang akhirna akan menguasai dunia.
Untuk menguasai daerah jantung dibutuhkan kekuatan darat yang besar sebagai prasyaratnya.
5. Alfred thayer mahan (1840 – 1914)
Mengembangkan lebih lanjut konsepsi geopolitik dengan memperhatikan perlunya
memanfaatkan seta mempertahankan sumber daya laut, termasuk akses laut. Sehingga tidak
hanya pembangunan armada laut saja yang diperlukan, namun lebih luas juga membangun
kekuatan maritim. Berdasarkan hal tersebut, muncul konsep wawasan bahari atau konsep
kekuatan dilaut. Barang siapa menguasai laut akan menguasai kekayaan dunia.
6. Guilio douhet (1869 – 1930) dan william mitchael (1878 – 1939)
Keduanya melihat kekuatan dirgantara lebih berperan dalam memenagkan peperangan
melawan musuh. Untuk itu mereka berkesimpulan bahwa membangun armada atau angkatan
udara lebih menguntungkan sebab angkatan udara memungkinkan beroperasi sendiri tanpa
dibantu oleh angkatan lainnya. Disamping itu, angkatan udara dapat menghancurkan musuh
dikandang musuh itu sendiri atau digaris belakang medan peperangan. Berdasarkan hal ini
maka muncullah konsepsi wawasan dirgantara atau konsep kekuatan diudara.
7. Nicholas J. Spijkman (1893 – 1943)
Nicholas j. Spijkman terkenal dengan teori daerah batas. Dalam teorinya, ia membagi
dunia dalam empat wilayah atau area:
 Pivot area, mencakup wilayah daerah jantung.
 Offshore continent land, mencakup wilayah pantai benua eropa – asia.
 Oceanic belt, mencakup wilayah pulau diluar eropa – asia.
 New world, mencakup wilayah amerika.

Terhadap pembagian tersebut, spijkman menyarankan pentingnya penguasaan daerah


pantai eurasia, yaitu Rimland. Menurutnya, pan amerika merupakan daerah yang ideal karena
dibatasi oleh batas alamiah, dan amerika diperkirakan akan menjadi negara kuat. Atas
pembagian dunia menjadi empat wilayah ini, spijkman memandang diperlakukan kekuatan
kombinasi dari ankatan – angkatan perang untuk dapat menguasai wilayah – wilayah yang
dimaksud. Pandangannya ini menghasilkan teori garis batas (Rimland) yang dinamakan
wawasan kombinasi.

2.3 PAHAM GEOPOLITIK INDONESIA

Sebagai negara kepulauan, dengan masyarakat yang multi etnis, negara indonesia
memiliki unsur – unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan
keadaan geografi yang strategisa dan kaya akan suber daya alam. Sementara kelemahannya
terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam
satu bangsa dan satu tanah air.

Dalam hal ini bangsa indonesia perlu memiliki prinsip – prinsip dasar sebagai pedoman
agar tidak terombang – ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk
mencapai cita – cita dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa indonesia adalah
wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut wawasan
nusantara. Kepentingan nasional yang mendasari bagi bangsa indonesia adalah upaya
menjamin persatuan dan kesatuan wilayah, bangsa dan segenap aspek kehidupan nasionalnya.

Pandangan geopolitik bangsa indonesia yang didasarkan pada nilai – nilai ketuhanan
dan kemanusiaan yang luhur dengan jelas tertuang didalam pembukaan UUD NRI 1945.
Bangsa indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Bangsa
indonesia menolak segala bentuk penjajahan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan
dan peri keadilan.

Oleh karena itu, wawasan nusantara adalah geopolitik indonesia. Hal ini dipahami
berdasarkan pengertian bahwa dalam wawasan nusantara terkandung konsepsi geopolitik
indonesia, yaitu unsur ruang, yang kini tidak saja secara fisik geografis, melainkan dalam
pengertian secara keseluruhan (Suradinata; Sumiarno: 2005).

2.4 KONSEP DASAR WAWASAN NUSANTARA

Istilah wawasan nusantara berasal dari kata ‘wawas’ yang berarti pandangan, tinjauan,
atau penglihatan. Sedangkan kata ‘mawas’ berarti cara pandang, cara tinjau, atau cara
melihat. Sementara itu istilah nusantara berasal dari kata ‘nusa’ yang berarti diapit diantara
dua hal. Istilah nusantara dipakai untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan
gugusan pulau – pulau Indonesia yang terletak diantara samudera pasifik dan samudera
Indonesia, serta diantara benua asia dan benua australia.

Wawasan nusantara merupakan cara pandang, cara melihat, cara meninjau bangsa
Indonesia terhadap diri dan lingkungannya. Wawasan ini berkembang berdasarkan sejarah,
budaya, falsafah, keadaan geografis, serta kepentingan bangsa yang bersangkutan. Wawasan
nusantara bagi bangsa Indonesia merupakan pegangan dalam menyikapi permasalahan yang
menyangkut berbagai aspek kehidupan nasionalnya. Wawasan nusantara sebagai wawasan
nasional Indonesia merupakan penjabaran tujuan nasional yang telah diselaraskan dengan
kondisi, posisi, dan geografi Indonesia dan merupakan pedoma pola pikir serta pola tindak
dalam rangka mewujudkan cita – cita nasional.

2.5 SIFAT DAN CIRI WAWASAN NASIONAL

Dijelaskan oleh lemhanas (lembaga pertahanan nasional) wawasan nusantara


memiliki dua sifat atau ciri, yaitu:
1. Manunggal, maksudnya keserasian dan keseimbangan yang dinamis dalam segenap
aspek kehidupan, baik aspek alamiah maupun aspek sosial. Manunggal meliputi:
a. Manunggal bidang wilayah, maksudnya wilayah republik indonesia terdiri dari
beribu – ribu pulau besar dan kecil dan terpisah serta dihubungkan oleh lautan dan
selat, harus dijaga dan diusahakan tetap menjadi satu kebulatan wilayah nasional
dengan segala isi dan kekayaan.
b. Manunggal dibidang bangsa, bahwa bangsa indonesia terdiri dari berbagai suku
bangsa dan berbicara didalam berbagai macam bahasa daerah. Oleh karena itu
harus diusahakan terwujudnya satu kesatuan bangsa yang bulat.
c. Manunggal dibidang ideologi, bahwa bangsa indonesia bersifat bhineka dituntut
demi tetap utuhnya, untuk memiliki dan menganut satu ideologi.
d. Manunggal dibidang politik, karena bangsa indonesia hanya menganut satu
ideologi, maka dibidang politik perlu diwujudkan dan dibina kestabilan politik
yang menitikberatkan pada program and achievment oriented.
e. Manunggal dibidang ekonomi, bahwa kekayaan wilayah bangsa baik potensial
maupun efektif adalah modal dan milik bersama bangsa, dan bawa keperluan
sehari – hari harus tersedia merata.
f. Manunggal dibidang sosial, bawa masyarakat indonesia adalah satu, perkehidupan
bangsa harus merupakan satu kehidupan homogen dengan tingkat kemajuan
masyarakat yang seimbang dan merata.
g. Manunggal dibidang kebudayaan, bahwa kebudayaan indonesia adalah satu, corak
ragam budaya menggambarkan kekayaan budaya bangsa.
h. Manunggal dibidang pertahanan keamanan, bahwa seluruh kepulauan nusantara
harus merupakan satu kesatuan pertahanan dan keamanan.
i. Manunggal dibidang psikologi, bahwa secara psikologi bangsa indonesia merasa
dirinya satu, senasib dan sepenanggungan, sebangsa dan setanah air.
j. Berkeseimbangan, bahwa selain orientasi hidup manunggal harus juga berimbang
antara dunia dengan akhirat, antara jiwa dengan pikiran, antara material dengan
spiritual, antara perikehidupan darat, laut dengan udara, antara nasional dengan
internasional dan antara individu dengan masyarakat.
2. Utuh menyeluruh artinya utuh menyeluruh bagi nusantara dan rakyat indonesia
sehingga merupakan satu kesatuan yang utuh bulat dan tidak dapat dipecah – pecah
oleh kekuatan apapun dan bagaimanapun, sesuai dengan satu nusa, satu bangsa, dan
satu bahasa.
2.6 UNSUR – UNSUR DASAR WAWASAN NUSANTARA

Unsur – unsur wawasan nusantara adalah:

1. Wadah / wilayah, segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia,
yang meliputi:
a. Wujud wilayah, batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan
yang didalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh
dalamnya perairan.
b. Tata inti organisasi, berdasarkan UUD NRI 1945 yang menyangkut bentuk dan
kedaulatan negara, kekuasaan pemerintahan, sistem pemerintahan dan sisitem
perwakilan.
c. Tata kelengkapan organisasi, sebagai kesadaran politik dan kesadaran bernegara
yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik, golongan,
dan organisasi masyarakat, kalangan pers serta seluruh aparatur negara.
2. Isi, meliputi cita – cita bangsa indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD NRI
1945, yaitu:
a. Negara indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
b. Rakyat indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
c. Pemerintahan negara indonesia melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh
tumpah darah indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
3. Tata laku, yang meliputi dua segi yaitu:
a. Tata laku batiniah, berlandaskan pada falsafah bangsa yang membentuk sikap
mental bangsa.
b. Tata laku kahiriah, kekuatan yang utuh, dalam arti kemanunggalan kata dan karya,
keterpaduan pembicaraan dan perbuatan meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan pengendalian.
2.7 FAKTOR KEWILAYAHAN YANG MEMPENGARUHI WAWASAN
NUSANTARA

Faktor kewilayahan yang mempengaruhi wawasan nusantara yaitu:

1. Asas kepulauan (Archipelagic Principle)


Kata “Archipelago” dan “Archipelagic” yang berarti terpenting,terutama dan
“pelagos” berarti laut atau wilayah lautan. Jadi “archipelago” berarti lautan terpenting.

Istilah “archipelago” adalah wilayah lautan dengan pulau-pulau didalamnya.Lahirnya


asas archipelago mengandung pengertian bahwa pulau-pulau tersebut selalu dalam kesatuan
utuh,sementara tempat unsur perairan atau lautan atau pulau-pulau berfungsi sebagai unsur
penghubung dan bukan unsur pemisah.

2. Kepulauan Indonesia

Bagian wilayah indische archipel yang dikuasai belanda yang kemudian menjadi
wilayah Negara Republik Indonesia.Sebagai sebutan untuk kepulauanini sudah banyak nama
yang dipakai,yaitu “Hindia Timur”,” Insulinde” oleh multatuli “nusantara”.Dalam bahasa
yunani “Indo” berarti India dan “nesos” berati pulau.Indonesia mengandung makna spritual
yang didalamnya terasa ada jiwa perjuangan menuju cita-cita luhur,negara
kesatuan,kemerdekaan dan kebebasan.

3. Konsepsi tentang Wilayah Indonesia

Dalam perkembangan hukum laut internasional dikenal beberapa konsepsi mengenai


pemilikan dan penggunaan wilayah laut sebagai berikut:

a) Res Nullius,menyatakan bahwa laut itu tidak ada yang memilikinya.


b) Res Cimmunis,menyatakan bahwa laut itu adalah milik masyarakat dunia karena itu
tidak dapat dimiliki oleh masing-masing negara.
c) Mare Liberum,menyatakan bahwa wilayah laut adalah bebas untuk semua bnagsa.
d) Mare Clausum,menyatakan bahwa hanya laut sepanjang pantai saja yang bisa dimiliki
oleh suatu negara sejauh yang dapat dikuasai dari darat.
e) Archipelagic state principles (asas negara kepulauan) yang menjadikan dasar konsensi
PBB tentang hukum laut.

Sesuai dengan hukum laut internasional,secara garis besar Indonesia sebagai negara
kepulauan memiliki teritorial,perairan pedalaman,Zona ekonomi eksklusif,dan landasan
kontinental.Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:

a. Negara kepulauan adalah suatu negara yang seluruhnya terdiri atas satu atau lebih
kepulauan dapat mencakup pulau-pulau lain.
b. Laut teritorial adalah salah satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12 mil laut
diukur dari garis pangkal,sedangkan garis pangkasl adalah garis air surut terendah
sepanjang pantai.
c. Perairan pedalaman adalah wilyah sebelah dalam daratan atau sebelah dalam dari
garis pangkal
d. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) tidak boleh melebihi 200 mil laut dari garis
pangkal.Dalam ZEE negara yang bersangkutan memiliki hak berdaulat untuk
keperluan eksplorasi,eksploitasi,konservasi dan pengelolaan sumber daya alam hayati
dari perairan.

Landasan kontinen suatu negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah dibawahnya
yang terletak diluar laut teritorialnya sepanjang merupakan kelanjutan alamiah wilayah
daratannya.Jarak 200mil laut dari garis pangkal atau dapat lebih dari itu dengan tidak
melebihi 350 mil,tidak boleh melebihi 100 mil dari garis batas kedalaman dasar laut sedalam
2500 m.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN
1. Geopolitik dapat diartikan sebagai sistem politik atau peraturan – peraturan dalam
wujid kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional
geografik suatu negara.
2. Konsepsi geopolitik lahir di Jerman pada akhir abad XIX. Semula geopolitik adalah
ilmu bumi politik yang membahas masalah politik dalam suatu negara, namun
berkembang menjadi ajaran yang meletimigasi hukum ekspansi suatu negara.
3. Wawasan nusantara merupakan cara pandang, cara melihat, cara meninjau bangsa
indonesia terhadap diri dan lingkungannya.
4. Wawasan nusantara memiliki dua sifat atau ciri yaitu: manunggal dan utuh
menyeluruh. Manunggal maksudnya keserasian dan keseimbangan yang dinamis
dalam segenap aspek kehidupannya, sedangkan utuh menyeluruh artinya utuh
meyeluruh bagi nusantara dan rakyat indonesia.
5. Unsur – unsur wawasan nusantara adalah: wadah/ wilayah, isi, dan tata laku.
6. Faktor kewilayahan yang mempengaruhi wawasan nusantara yaitu: asas kepulauan,
kepulauan indonesia, dan konsepsi tentang wilayah indonesia.
DAFTAR PUSTAKA

Gandaman, Apiek. 2018. Pendidikan kewarganegaraan untuk perguruan tinggi


pendidikan politik dan wawasan kebangsaan. Medan : Unimed press.

Anda mungkin juga menyukai