Pendidikan Kewarganegaraan
Disusun oleh :
JURUSAN KIMIA
2018
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat serta
karunia-Nya kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Wawasan Nusantara sebagai Geopolitik Indonesia”. Makalah ini berisikan tentang
Penjelasan singkat tentang geopolitik, sejarah lahirnya geopolitik, pahamgeopolitik di
Indonesia, konsep dasar wawasan nusantara, sifat dan ciri wawasan nusantara, unsur – unsur
dasar wawasan nusantara dan faktor kewilayahan yang mempengaruhi wawasan nusantara.
Kami mengharapkan makalah ini dapat memberikan informasi kepada kita semua tentang
materi geopolitik. Kami menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari sempurna, oleh karena
itu kritik dan saran dari semua pihak yang bersifat membangun selalu kami harapkan demi
kesempurnaan makalah ini. Akhir kata, kami sampaikan terima kasih kepada semua pihak
yang telah berperan serta dalam penyusunan makalah ini. Semoga Allah SWT senantiasa
meridhai segala usaha kita. Aamiin.
Penulis
(Kelompok VIII)
BAB I
PENDAHULUAN
Setiap bangsa mendapatkan anugerah dari tuhan yang maha es alam dengan segala
isinya yang berbeda antara satu wilayah dengan wilayah lain. Demikian pula manusia sebagai
ciptaan tuhan yang maha esa, dibekali dengan akal, budi yang mewajibkannya untuk
mengarungi samudera kehidupan ini dengan senantiasa mengembangkan hubungan yang baik
antar sesama, lingkungan alam, hubungan dengan penciptanya.
Manusia dan budi merupakan dua unsur yang tidak dapat dipisahkan. Setelah manusia
membentuk kelompok dan membentuk kumpulan bangsa, manusia itu kemudian menyatakan
bahwa tanah yang dipijakkannya sebagai tempat tinggal tidak dapat dipisahkan, sudah barang
tetu perebutan ruang/wilayah akan terjadi akibat manusia yang tidak pernah merasa puas
dengan apa yang dimilikinya. Untuk mempertahankan ruang/wilayah hidupnya dalam
konteks kehidupan berbangsa dan bernegara, maka bangsa harus memiliki kesatuan cara
pandang yang dikenal dengan wawasan nasional.
1.3 TUJUAN
1. Menjelaskan pengertian geopolitik.
2. Mendeskripsikan sejarah lahirnya konsep geopolitik di dunia.
3. Menjelaskan konsep dasar wawasan nusantara.
4. Menganalisis sifat dan ciri wawasan nusantara
5. Menganalisis unsur – unsur dasar wawasan nusantara
6. Mengidentifikasi faktor kewilayahan yang mempengaruhi wawasan nusantara.
BAB II
PEMBAHASAN
Geopolitik berasal dari bahasa Yunani, dari kata geo dan politik. “geo” berarti bumi dan
“politik” berasal dari kata politeia, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri (negara)
dan teia yang berarti urusan. Sementara dalam bahasa inggris, politics adalah suatu rangkaian
asas (prinsip), keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita – cita atau tujuan
tertentu. Tindakan, cara dan perilaku masyarakat dipengaruhi oleh kondisi geografi tempat
masyarakat hidup.
Istilah geopolitik semula diartikan oleh frederic ratzel (1844 – 1904) sebagai ilmu bumi
politik (political geography). Istilah ini kemudian dikembangkan dan diperluas oleh sarjana
ilmu politi swedia, rudolph kjellen (1864 – 1922) dan karl haushofer (1869 – 1964) dari
jerman menjadi geographical politics dan disingkan geopolitik. Perbedaan dari dua istilah
diatas terletak pada titik perhatian dan tekanannya., apakah pada bidang geografi ataukah
politik. Ilmu bumi politik mempelajari fenomena geografi dari aspek politik, sedangkan
geopolitik mempelajari fenomena politik dari aspek geografi (Ditjendikti, 2012: 115).
Berdasarkan pengertian diatas, geopolitik dapat diartikan sebagai sistem politik atau
peraturan – peraturan dalam wujud kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh
aspirasi nasional geografik (kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan
geografi, wilayang atau teritorial dalam arti luas) suatu negara yang apabila dilaksanakan dan
berhasil akan berdampak langsung kepada sistem politik suatu negara (Kaelan dan Zubaidi,
2007: 122).
Konsepsi geopolitik lahir di jerman pada akhir abad xix. Semula geopolitik adalah ilmu
bumi politik yang membahas masalah politik dalam suatu negara, namun berkembang
menjadi ajaran yang meletimigasikan hukum ekspansi suatu negara (Budi Juliardi, 2016:
149). Hal ini tidak terlepas dari pemikiran para ahli sebagai berikut.
Teori geopolitik karl haushofer ini dipraktikkan oleh nzi jerman dibawah pimpinan
hitler sehingga menimbulkan perang dunia II. Pemikiran haushofer disamping berisi paham
ekspansionisme juga mengandung ajaran rasialisme, yang menyatakan bahwa ras jerman
adalah ras paling unggul yang harus menguasai dunia. Pokok – pokok ajaran haushofer
adalah sebagai berikut:
Sebagai negara kepulauan, dengan masyarakat yang multi etnis, negara indonesia
memiliki unsur – unsur kekuatan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak pada posisi dan
keadaan geografi yang strategisa dan kaya akan suber daya alam. Sementara kelemahannya
terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman masyarakat yang harus disatukan dalam
satu bangsa dan satu tanah air.
Dalam hal ini bangsa indonesia perlu memiliki prinsip – prinsip dasar sebagai pedoman
agar tidak terombang – ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk
mencapai cita – cita dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa indonesia adalah
wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara sehingga disebut wawasan
nusantara. Kepentingan nasional yang mendasari bagi bangsa indonesia adalah upaya
menjamin persatuan dan kesatuan wilayah, bangsa dan segenap aspek kehidupan nasionalnya.
Pandangan geopolitik bangsa indonesia yang didasarkan pada nilai – nilai ketuhanan
dan kemanusiaan yang luhur dengan jelas tertuang didalam pembukaan UUD NRI 1945.
Bangsa indonesia adalah bangsa yang cinta damai, tetapi lebih cinta kemerdekaan. Bangsa
indonesia menolak segala bentuk penjajahan, karena tidak sesuai dengan peri kemanusiaan
dan peri keadilan.
Oleh karena itu, wawasan nusantara adalah geopolitik indonesia. Hal ini dipahami
berdasarkan pengertian bahwa dalam wawasan nusantara terkandung konsepsi geopolitik
indonesia, yaitu unsur ruang, yang kini tidak saja secara fisik geografis, melainkan dalam
pengertian secara keseluruhan (Suradinata; Sumiarno: 2005).
Istilah wawasan nusantara berasal dari kata ‘wawas’ yang berarti pandangan, tinjauan,
atau penglihatan. Sedangkan kata ‘mawas’ berarti cara pandang, cara tinjau, atau cara
melihat. Sementara itu istilah nusantara berasal dari kata ‘nusa’ yang berarti diapit diantara
dua hal. Istilah nusantara dipakai untuk menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan
gugusan pulau – pulau Indonesia yang terletak diantara samudera pasifik dan samudera
Indonesia, serta diantara benua asia dan benua australia.
Wawasan nusantara merupakan cara pandang, cara melihat, cara meninjau bangsa
Indonesia terhadap diri dan lingkungannya. Wawasan ini berkembang berdasarkan sejarah,
budaya, falsafah, keadaan geografis, serta kepentingan bangsa yang bersangkutan. Wawasan
nusantara bagi bangsa Indonesia merupakan pegangan dalam menyikapi permasalahan yang
menyangkut berbagai aspek kehidupan nasionalnya. Wawasan nusantara sebagai wawasan
nasional Indonesia merupakan penjabaran tujuan nasional yang telah diselaraskan dengan
kondisi, posisi, dan geografi Indonesia dan merupakan pedoma pola pikir serta pola tindak
dalam rangka mewujudkan cita – cita nasional.
1. Wadah / wilayah, segenap bangsa indonesia dan seluruh tumpah darah indonesia,
yang meliputi:
a. Wujud wilayah, batas ruang lingkup wilayah nusantara ditentukan oleh lautan
yang didalamnya terdapat gugusan ribuan pulau yang saling dihubungkan oleh
dalamnya perairan.
b. Tata inti organisasi, berdasarkan UUD NRI 1945 yang menyangkut bentuk dan
kedaulatan negara, kekuasaan pemerintahan, sistem pemerintahan dan sisitem
perwakilan.
c. Tata kelengkapan organisasi, sebagai kesadaran politik dan kesadaran bernegara
yang harus dimiliki oleh seluruh rakyat yang mencakup partai politik, golongan,
dan organisasi masyarakat, kalangan pers serta seluruh aparatur negara.
2. Isi, meliputi cita – cita bangsa indonesia yang tertuang dalam pembukaan UUD NRI
1945, yaitu:
a. Negara indonesia yang merdeka, bersatu, berdaulat, adil dan makmur.
b. Rakyat indonesia yang berkehidupan kebangsaan yang bebas.
c. Pemerintahan negara indonesia melindungi segenap bangsa indonesia dan seluruh
tumpah darah indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa dan ikut melaksanakan ketertiban dunia yang
berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi dan keadilan sosial.
3. Tata laku, yang meliputi dua segi yaitu:
a. Tata laku batiniah, berlandaskan pada falsafah bangsa yang membentuk sikap
mental bangsa.
b. Tata laku kahiriah, kekuatan yang utuh, dalam arti kemanunggalan kata dan karya,
keterpaduan pembicaraan dan perbuatan meliputi perencanaan, pelaksanaan,
pengawasan dan pengendalian.
2.7 FAKTOR KEWILAYAHAN YANG MEMPENGARUHI WAWASAN
NUSANTARA
2. Kepulauan Indonesia
Bagian wilayah indische archipel yang dikuasai belanda yang kemudian menjadi
wilayah Negara Republik Indonesia.Sebagai sebutan untuk kepulauanini sudah banyak nama
yang dipakai,yaitu “Hindia Timur”,” Insulinde” oleh multatuli “nusantara”.Dalam bahasa
yunani “Indo” berarti India dan “nesos” berati pulau.Indonesia mengandung makna spritual
yang didalamnya terasa ada jiwa perjuangan menuju cita-cita luhur,negara
kesatuan,kemerdekaan dan kebebasan.
Sesuai dengan hukum laut internasional,secara garis besar Indonesia sebagai negara
kepulauan memiliki teritorial,perairan pedalaman,Zona ekonomi eksklusif,dan landasan
kontinental.Masing-masing dapat dijelaskan sebagai berikut:
a. Negara kepulauan adalah suatu negara yang seluruhnya terdiri atas satu atau lebih
kepulauan dapat mencakup pulau-pulau lain.
b. Laut teritorial adalah salah satu wilayah laut yang lebarnya tidak melebihi 12 mil laut
diukur dari garis pangkal,sedangkan garis pangkasl adalah garis air surut terendah
sepanjang pantai.
c. Perairan pedalaman adalah wilyah sebelah dalam daratan atau sebelah dalam dari
garis pangkal
d. Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE) tidak boleh melebihi 200 mil laut dari garis
pangkal.Dalam ZEE negara yang bersangkutan memiliki hak berdaulat untuk
keperluan eksplorasi,eksploitasi,konservasi dan pengelolaan sumber daya alam hayati
dari perairan.
Landasan kontinen suatu negara berpantai meliputi dasar laut dan tanah dibawahnya
yang terletak diluar laut teritorialnya sepanjang merupakan kelanjutan alamiah wilayah
daratannya.Jarak 200mil laut dari garis pangkal atau dapat lebih dari itu dengan tidak
melebihi 350 mil,tidak boleh melebihi 100 mil dari garis batas kedalaman dasar laut sedalam
2500 m.
BAB III
PENUTUP
3.1 KESIMPULAN
1. Geopolitik dapat diartikan sebagai sistem politik atau peraturan – peraturan dalam
wujid kebijaksanaan dan strategi nasional yang didorong oleh aspirasi nasional
geografik suatu negara.
2. Konsepsi geopolitik lahir di Jerman pada akhir abad XIX. Semula geopolitik adalah
ilmu bumi politik yang membahas masalah politik dalam suatu negara, namun
berkembang menjadi ajaran yang meletimigasi hukum ekspansi suatu negara.
3. Wawasan nusantara merupakan cara pandang, cara melihat, cara meninjau bangsa
indonesia terhadap diri dan lingkungannya.
4. Wawasan nusantara memiliki dua sifat atau ciri yaitu: manunggal dan utuh
menyeluruh. Manunggal maksudnya keserasian dan keseimbangan yang dinamis
dalam segenap aspek kehidupannya, sedangkan utuh menyeluruh artinya utuh
meyeluruh bagi nusantara dan rakyat indonesia.
5. Unsur – unsur wawasan nusantara adalah: wadah/ wilayah, isi, dan tata laku.
6. Faktor kewilayahan yang mempengaruhi wawasan nusantara yaitu: asas kepulauan,
kepulauan indonesia, dan konsepsi tentang wilayah indonesia.
DAFTAR PUSTAKA