DOSEN PENGAMPU :
DR.JUNAIDI,M.PD
DISUSUN OLEH :
KESMAS 1 B
1
Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang melihat
masalah/hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau geosentrik. Konteks teritorial
di mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam fungsi wilayah dalam interaksi, lingkup
wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional, internasional, sampai benua-kawasan, juga provinsi
atau lokal.
Dari beberapa pengertian di atas, pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan lagi.
Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu
sosial, dengan merujuk kepada percaturan politik internasional. Geopolitik mengkaji makna
strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya
alam wilayah tersebut.
Geopolitik mempunyai 4 unsur pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan strategi,
hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.
Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang sempurna dalam segala hal.
Keadaan suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan geografis yang
mereka tempati. Hal yang paling utama dalam mempengaruhi keadaan suatu negara adalah
kawasan yang berada di sekitar negara itu sendiri, atau dengan kata lain, negara-negara yang
berada di sekitar (negara tetangga) memiliki pengaruh yang besar terhadap penyelenggaraan
suatu negara.
1) Lingkungan global.
Globalisasi dan kemajuan teknologi informasi telah menjadikan wilayah
kedaulatan suatu negara menjadi lebih abstrak, sehingga mudah ditembus oleh para
pelaku atau aktor internasional. Karena itu, kerawanan penetrasi asing terhadap
wilayah yurisdiksi nasional yang melampaui batas kedaulatan negara, hampir
dipastikan mengandung resiko ancaman keamanan yang bersifat transnasional, antara
lain seperti kejahatan lintas negara, masalah kerusakan lingkungan, imigrasi gelap,
pembajakan dan perompakan di laut, penangkapan ikan ilegal, terorisme internasional,
penyelundupan senjata maupun perdagangan anak-anak dan wanita.
2) Lingkungan Regional.
Apabila dilihat dalam konteks dinamika keamanan di Asia Pasifik, khususnya
di kawasan konsentrik Asia Tenggara, yang sangat dipengaruhi oleh persinggungan
(interplay) antara empat faktor-faktor tersebut seperti dibawah ini:
a) Adanya peran dan dominasi AS di kawasan Asia Pasifik, utamanya di Asia
Tenggara dalam dimensi politik, ekonomi dan militer, telah memberi makna
betapa besarnya pengaruh AS dalam menerapkan kebijakannya sesuai dengan
agenda globalnya.
b) Kecenderungan regionalisme dan integrasi ekonomi di kawasan, sesungguhnya
erat kaitannya dengan mengemukanya globalisasi ekonomi dunia, menyusul
terbentuknya gagasan Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) dan ASEAN
Free Trade Area (AFTA) termasuk Free Trade Zone yang akan diterapkan di
Batam. Terhitung sejak tahun 2001 hingga kini misalnya, pertumbuhan ekonomi di
kawasan mencatat angka kenaikan yang cukup signifikan, dibandingkan sebelum
pasca krisis ekonomi 1997-2000. • Isu kejahatan lintas negara dan kerjasama
keamanan regional. Permasalahan keamanan regional pada dasarnya bertumpu
pada isu-isu klasik di kawasan yang secara fenomenal telah berhasil diatasi melalui
model kerjasama ASEAN. Isu fundamentalisme agama dan radikalisme agama
tertentu di beberapa negara ASEAN, dituduh pihak Barat terkait dengan kegiatan
jaringan terorisme internasional dan merupakan isu keamanan sentral sampai lima
tahun ke depan.
c) Dalam konteks kerjasama keamanan di kawasan Asia Tenggara, yang melibatkan
Indonesia, Singapura dan Malaysia telah menunjukkan upaya cooperative security
di kawasan. Hal ini terlepas dari adanya keinginan Singapura dalam mendorong
terbentuknya RMSI (Regional Maritime and Security Initiative) yang dimotori
oleh USPACOM (US Pasific Command) guna mengatasi isu kejahatan terorisme
maritim dan keamanan laut di Selat Malaka dan sekitarnya.
d) Keamanan perbatasan dan potensi konflik teritorial. Kondisi keamanan regional
relatif stabil sejalan dengan semakin aktifnya negara-negara di kawasan untuk
berdialog. Terkait dengan masalah perbatasan di kawasan, yang masih tingginya
intensitasnya yang melibatkan Indonesia dengan Singapura, Malaysia, Filipina,
Australia, Papua New Guinea, Vietnam, India, Thailand, Republik Palau dan
Timor Leste.
3) LingkunganNasional.
a) Proses politik dan demokratisasi. Akhir tahun 2004 juga ditandai dengan
keberhasilan bangsa Indonesia menyelenggarakan Pemilu dengan sistem
pemilihan langsung.
b) Isu separatisme. Tiga kasus besar gerakan separatis politik dan bersenjata yang
kini mengarah pada upaya pemisahan diri dari NKRI yakni, gerakan separatis
bersenjata di Aceh, Gerakan Aceh Merdeka/GAM (yang telah sepakat untuk
mengakui dan bergabung kembali dalam NKRI), kelompok separatis politik
(KSP) dan kelompok separatis bersenjata (KSB/TPN) yang berinduk di bawah
OPM di Papua, serta upaya pembentukan kembali Republik Maluku Selatan
(RMS) melalui pembentukan organisasi RMS gaya baru yakni Forum Kedaulatan
Maluku (FKM).
c) Terorisme dan gerakan kelompok radikal.
d) Aksi kekerasan dan konflik komunal. Meski langkah-langkah penegakkan hukum
telah diambil, namun diperkirakan kasus-kasus kekerasan dan konflik-konflik
komunal masih akan terjadi secara insidentil.
e) Isu keamanan teritorial, perbatasan dan pulau terluar. Dalam isu keamanan
perbatasan baik perbatasan darat maupun laut, terdapat sejumlah permasalahan
tapal batas wilayah yang harus segera diatasi. Isu keamanan perbatasan tersebut,
juga meliputi adanya kondisi pulau-pulau terluar yang berada dan berbatasan
langsung dengan beberapa negara tetangga yang sesungguhnya berpotensi dapat
lepas dari NKRI bila tidak dapat dipelihara dan dijaga dengan baik.
Referensi/sumber
https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5620524/apa-itu-geopolitik-ini-pengertian-teori-dan-
unsur-pembangunan-geopolitik
TUGAS
DOSEN PENGAMPU :
DR.JUNAIDI,M.PD
DISUSUN OLEH :
KESMAS 1 B
2022/2023
Menurut Sigit Dwi Kusrahmadi, istilah ketahanan nasional adalah hal-hal yang berkaitan
dengan keteguhan hati untuk memperjuangkan kepentingan nasional. Ketahanan nasional
adalah kondisi dinamis sebuah negara, yang berisi keuletan dan keinginan untuk
menghadapi segala tantangan dan hambatan yang mengancam identitas, integritas, serta
kehidupan berbangsa negara.
Keadaan dan kondisi negara akan menghadapi berbagai perkembangan dan perubahan,
sehingga ketahanan nasional harus dipertahankan dan dibina supaya menyesuaikan keadaan.
Apabila mengkaji ketahanan nasional secara luas, maka kita akan menemui tiga "wajah"
ketahanan nasional, yang meliputi:
Ketahanan nasional sebagai keadaan dinamis yang mengacu pada kondisi nyata yang ada
di lingkungan masyarakat dan dapat diamati dengan panca indra manusia.
Ketahanan nasional sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan negara, sehingga
membutuhkan aspek kesejahteraan dan keamanan.
Ketahanan nasional sebagai metode berfikir, artinya pertahanan nasional dapat dijadikan
pendekatan khas untuk membedakan metode berpikir lainnya. Dalam hal ini, ketahanan
nasional memandang gatra sebagai sebagai satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh.
Secara umum, pola operatif yang digunakan didasari pada falsafah negara dan wawasan
nasional, diselenggarakan secara realistis dan percaya kekuatan sendiri.
Berikut ini adalah lima contoh ketahanan nasional yang nyata dan terjadi dalam
kehidupan sehari-hari:
Manunggal adalah sifat antara trigatra (aspek alamiah) dan pancagatra (aspek
sosial), seluruh aspek sosial dapat dicampuradukkan tetapi integrasi harus dilaksanakan
selaras dan serasi.
2. Marwa ke dalam
Marwa kedalam adalah arahan kepada diri negara bangsa itu sendiri dan bertujuan
untuk mewujudkan sifat dan hakikat nasional.
3. Berkewibawaan
Kewibawaan harus dipertimbangkan oleh pihak lain dan memiliki daya pencegah.
4. Berubah Menurut Waktu
Artinya, suatu bangsa tidak terus-menerus tetap melainkan dapat meningkat dan
menurun sesuai kondisi negara itu sendiri.
5. Tidak Membenarkan Adanya Adu Kekuasaan dan Kekuatan
Ketahanan nasional ada baiknya tidak mengandalkan kekuatan fisik saja
melainkan kekuatan lainnya, seperti kekuatan moral.
6. Percaya pada Kekuatan Sendiri
Artinya, ketahanan nasional dapat dikembangkan dengan kekuatan sendiri dan
tidak bergantung pada pihak lain.
Apa yang bisa dilakukan untuk memperkuat ketahanan nasional? Dilansir dari
Sampoerna Academy, cara mempertahankan ketahanan nasional dapat dilakukan pada
berbagai aspek berikut:
a. Geografi
Pahami potensi wilayah udara, laut, dan iklim tropis sebagai ruang hidup yang
strategis dan pahami kelemahannya.
b. Sumber Kekayaan Alam
Sumber potensi dapat ditemukan melalui daratan, dirgantara, dan lautan, baik
yang bersifat hayati atau non-hayati. Sumber daya tersebut harus dikelola dan dijaga
keamanannya dengan baik.
c. Demografi
Dilihat dari aspek demografi, pertumbuhan penduduk bangsa Indonesia termasuk
cepat dan negara harus memastikan tingkat kesehatan, harapan hidup, dan kualitas fisik
terus meningkat.
d. Ideologi
Pancasila adalah ideologi yang diterima dan satu-satunya asas dalam kehidupan
bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat. Pembudayaan Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari harus terus dilakukan dan diperkuat.
e. Politik
Memastikan bahwa pelaksanaan politik sudah berlandaskan demokrasi, terutama
pada mekanisme dan struktur politiknya.
f. Ekonomi
Ketahanan nasional juga harus memperhatikan perkembangan ekonomi yang
terletak pada berbagai sektor. Baik itu pertanian, industri, dan jasa.
g. Sosial Budaya
Ketahanan nasional juga perlu membina kemajemukan dan kebhinekaan
masyarakat. Sebab, kekuatan bangsa Indonesia terletak pada berbagai perbedaan namun
dapat hidup selaras dan berdampingan.
h. Keamanan dan Pertahanan
Pertahanan dan keamanan negara sudah dikelola berdasarkan sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta, salah satunya yang tertuang pada UU No 20 Tahun 1982
tentang Pertahanan dan Keamanan Negara.
Itulah penjelasan tentang pengertian, fungsi, sifat, dan contoh ketahanan nasional dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Mempertahankan ketahanan nasional dapat menjadikan
sebuah negara menjadi lebih kuat dan tangguh.
REFERENSI/SUMBER:
5
TUGAS
DOSEN PENGAMPU :
DR.JUNAIDI,M.PD
DISUSUN OLEH :
KESMAS 1 B
2022
➢ Pengertian Demokrasi
Demokrasi sebagai sebuah prinsip bernegara memiliki versi eksplanatif yang bervariasi
dari para tokoh, seperti:
1. Montesquieu, konsep demokrasi yang diejawantahkan oleh negara harus membagi
menjadi tiga lembaga negara dengan fungsi yang berbeda namun berkesinambungan,
yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif
2. Abraham Lincoln, konsep daripada demokrasi tetap mengerucut sistem pemerintahan
yang diproses dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat
3. Aristoteles, prinsip utama dalam demokrasi adalah kebebasan. Karena, kebebasan yang
dimiliki oleh setiap warga negara dapat mengisi kekuasaan di dalam Negara
4. Menurut International Commission of Jurist, demokrasi merupakan bentuk pemerintahan
di mana hak dalam membuat suatu keputusan politik harus diselenggarakan oleh rakyat
melalui para keterwakilannya
➢ Prinsip Demokrasi
Demokrasi sebagai sebuah sistem politik dan pemerintahan dari suatu negara, harus
duduk di antara beberapa prinsip fundamental. Antara lain:
• Pembagian kekuasaan (kekuasaan legislatif, yudikatif, dan eksekutif)
• Pemerintahan konstitusionaL
• Partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya
• Pers yang bebas dan perlindungan terhadap hak asasi manusia
• Pengawasan terhadap administrasi Negara
• Peradilan yang bebas dan tidak memihaN
• Pemerintahan yang diskusi
• Pemilihan umum yang bebas
• Pemerintahan berdasarkan hokum
1
pemilihan warga secara acak untuk mengisi jabatan administratif dan yudisial di
pemerintahan, serta majelis legislatif yang terdiri dari semua warga Athena.
Kesemuanya saat itu memiliki hak berbicara dan memberi suara di majelis Athena. Meski
dibuat oleh majelis, demokrasi Athena berjalan dengan kontrol langsung dari rakyat. Rakyat
akan menyuarakan pendapatnya lewat majelis atau pengadilan untuk membantu kendali
politik.
Hingga pada saat memasuki abad pertengahan (6-15 M) di Eropa Barat, gagasan tersebut
tidak digunakan lagi, ada banyak sistem dimana pemilihan tetap dilakukan meskipun hanya
beberapa orang yang dapat bergabung.
Parlemen Inggris sendiri dimulai dari Magna Carta, sebuah dokumen yang menunjukkan
bahwa kekuasaan Raja terbatas dan melindungi hak-hak tertentu rakyat. Parlemen terpilih
pertama adalah Parlemen De Montfort di Inggris pada 1265. Namun hanya beberapa orang
yang benar-benar dapat bergabung sebab parlemen dipilih oleh beberapa orang saja.
➢ Jenis-jenis Demokrasi
Pengertian demokrasi dapat ditilik dari sisi output yang terletak pada konsep bernegara
yang egaliter dan setara dari warga negaranya. Sehingga kebebasan ini menjadi titik sentral
dalam demokrasi untuk menentukan suatu kebijakan politik.
Secara konseptual, ada dua jenis demokrasi jika dilihat dari konteks cara aspirasi rakyat
dan prinsip ideologi. Apa saja?
1. Demokrasi Menurut Cara Aspirasi Rakyat
• Demokrasi langsung, berarti sistem demokrasi yang menawarkan sebuah kebebasan
untuk warga negara mendapatkan kesempatan dalam menentukan arah kebijakan
umum negara
• Demokrasi tidak langsung, artinya demokrasi dijalankan berdasarkan sistem
keterwakilan
2. Demokrasi Menurut Prinsip Ideologi
• Demokrasi Liberal, yaitu sistem yang menggambarkan realitas sosial di mana
individu lebih difokuskan daripada kepentingan kolektif warga negara lain
• Demokrasi rakyat, yaitu sistem yang lebih menitik fokuskan pada kepentingan
kolektif atau kepentingan umum daripada individu
• Demokrasi Pancasila, yaitu demokrasi yang telah dikonseptualisasikan dengan
melarutkan unsur demokrasi dengan nilai-nilai dasar pancasila
➢ Ciri-ciri Demokrasi
Menurut artikel berjudul Demokrasi Indonesia yang ditulis oleh I Putu Ari Astawa, ada
tujuh ciri-ciri dari sistem demokrasi, yaitu:
• Pemerintahan didasarkan kehendak dan kepentingan semua rakyat
2
• Ciri konstitusional adalah hal yang berhubungan dengan kepentingan, kehendak atau
kemauan atau kekuasaan rakyat yang dituliskan dalam konstitusi dan undang-undang
negara tersebut
• Ciri perwakilan yakni dalam mengatur negaranya dan kedaulatan rakyat akan
diwakilkan oleh beberapa orang yang sudah dipilih oleh rakyat itu sendiri
• Ciri pemilihan umum yakni sebuah kegiatan politik yang dilaksanakan untuk memilih
pihak dalam pemerintahan
• Ciri kepartaian yakni partai akan menjadi media atau sarana untuk menjadi bagian
dalam melaksanakan sistem demokrasi
• Ciri kekuasaan adalah adanya pembagian dan pemisah kekuasaan
• Ciri tanggung jawab adalah adanya tanggung jawab dari pihak yang sudah dipilih untuk
ikut dalam pelaksanaan suatu sistem demokrasi.
3
Referensi/sumber
https://www.gramedia.com/literasi/demokrasi/
4
TUGAS
DOSEN PENGAMPU :
DR.JUNAIDI,M.PD
DISUSUN OLEH :
KESMAS 1 B
2022/2023
RESUME MATERI INTEGRASI NASIONAL
• Faktor Pendorong
Faktor pendorong disini adalah factor yang menyebabkan sehingga timbul
keinginan melaksanakan integrase nasional. Pertama adalah dari segi historis bahwa
wilayah Indonesia pernah dijajah oleh bangsa lain, hal ini menimbulkan rasa senasib
dan seperjuangan sehingga timbul kebersamaaan yang kuat. Kemudian pada Sumpah
Pemuda28 Oktober 1928, semua kalangan memiliki keinginan untuk bersatu.
• Faktor Penghambat
Adapun factor penghambat adalah hal-hal yang menyebabkan sulitnya
melaksanakan integrase nasional. Diantaanya adalah keanekaragaman budaya, Bahasa
daerah, agama, dan perbedaan lainnya yang sangat kental. Kemudian letak geografis
Indonesia yang terdiridari ribuan pulau dan dikelilingi lautan yang luas membuat
kondisi wilayah tidak sama.Selanjutnya, ialah terjadinya ketimpangan pembangunan
yang tidak merata di seluruh wilayah Indonesia sehingga terjadi perasaan ketidakadilan
yang dirasakan oleh masyarakatyang tertinggal. Selain itu, adanya konflik berunsur
SARA juga menjadi factor penghambat yang sangat kuat.
Munculnya Organisasi Papua Merdeka (OPM) memiliki banyak latar belakang, OPM
ini menginginkan Papua lepas dari pemerintahan Indonesia dan membentuk negara sendiri.
Hal ini tidak lepas dari ketimpangan-ketimpangan yang ada di Indonesia, khususnya
terhadap mereka yakni masyarakat Papua, Pembangunan cenderung menganaktirikan papua,
sehingga barang-barang di sana jauh lebih tinggi dibanding daerah lain. Namun, keinginan
dari OPM ini tidak hanya berdasar dari dalam saja, namun mereka mendapat dukungan dari
negara lain untuk memisahkan diri dari Indonesia. Hal ini kemudian yang sangat membuat
OPM percaya diri untuk memperjuangkan disintegrasi dari Indonesia.
Pemerintah saat ini telah berusaha secara maksimal dalam mengatasi OPM
ataumemberantas OPM. Pemerintah kemudian menetapkan Papua sebagai wilayah
otonomikhusus sehingga mereka lebih banyak diberikan anggaran pembangunan. Pemerintah
di era presiden Jokowi pun sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat papua, mulai
darimembangun akses transportasi, tol laut, pengadaan listrik, dsb. Kemudian baru-baru
inimasyarakat papua melalui Jokowi meminta untuk pemekaran provinsi untuk
meningkatkankesejahteraan masyarakat papua. Upaya yang lain adalah menunjuk Papua
sebagai tuan rumahPekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2020 yang pastinya akan
mendorong pembangunansarana dan prasarana olahraga di Papua, hal ini tentu butuh waktu
yang tidak cepat bagi pemerintah untuk mewujudkan pembangunan yang merata, ini akibat
dari kondisi geografisdari Papua yang sangat berbeda dengan daerah lain. Pembangunan
infrastruktur inilah yangkemudian diharapkan agar OPM redup dan tidak lagi memiliki
keinginan untuk memisahkandiri. Upaya lain yang harus dilakukan pemerintah ialah dengan
melalukan perundingandengan OPM dan mendengarkan langsung keinginan mereka. Karena
orang-orang OPM sajayang ingin memisahkan diri, bukan masyarakat Papua secara utuh.
Kemudian mengajak masyarakat yang masih memberikan bantuan kepada prajurit OPM
untuk mengehntikan pemberiannya agar mereka tidak lagi bisa hidup di tengah hutan secara
tersebunyi sehinggasulit untuk ditemukan oleh pihak TNI?POLRI