Anda di halaman 1dari 26

TUGAS

“RESUME MATERI GEOPOLITIK ATAU WAWASAN NUSANTARA”

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KELUARGANEGARAAN

DOSEN PENGAMPU :

DR.JUNAIDI,M.PD

DISUSUN OLEH :

ZULFA MAISA FITRI (2213201107)

KESMAS 1 B

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG


A. Pengertian Geopolitik
Kata geopolitik berasal dari kata geo dan politik. “Geo” berarti bumi dan “Politik”
berasal dari bahasa Yunani politeia, berarti kesatuan masyarakat yang berdiri sendiri
(negara) dan teia yang berarti urusan. Sementara dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu
rangkaian asas (prinsip), keadaan, cara, danalat yang digunakan untuk mencapai cita-cita
atau tujuan tertentu. Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna
kepentingan umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas,
prinsip, keadaan, jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang
kita kehendaki.
Secara umum geopolitik adalah cara pandang dan sikap bangsa Indonesia mengenai diri,
lingkungan, yang berwujud Negara kepulauan berlandaskan Pancasila dan UUD 1945.
Geopolitik mencakup praktik analisis, prasyarat, perkiraan, dan pemakaian kekuatan
politik terhadap suatu wilayah. Secara spesifik, geopolitik merupakan metode analisis
kebijakan luar negeri yang berupaya memahami, menjelaskan, dan memperkirakan perilaku
politik internasional dalam variabel geografi. Variabel geografi tersebut umumnya mengarah
pada: lokasi geografis negara atau negara yang dipertanyakan, ukuran negara yang terlibat,
iklim wilayah tempat negara tersebut berada, topografi wilayah, demografi, sumber daya
alam, dan perkembangan teknologi..
Geopolitik secara tradisional menunjukkan hubungan antara kekuatan politik dan ruang
geografis. Dalam artian konkret, geopolitik sering dilihat sebagai pemikiran yang
mempelajari prasyarat strategis berdasarkan kepentingan relatif kekuatan daratan dan laut
dalam sejarah dunia. Tradisi geopolitik secara konsisten mempelajari korelasi kekuatan
geopolitik dalam politik dunia, identifikasi wilayah inti internasional, dan hubungan antara
kemampuan laut dan darat.
Secara akademik, studi geopolitik mencakup analisis geografi, sejarah, dan ilmu sosial
dengan mengacu pada politik ruang dan pola-polanya dalam berbagai skala. Geopolitik
memiliki cakupan multidisipliner, dan meliputi segala aspek ilmu sosial dengan penekanan
tertentu terhadap geografi politik, hubungan internasional, aspek teritorial ilmu politik, dan
hukum internasional. Selain itu, studi geopolitik meliputi studi hubungan bersama antara
kepentingan aktor politik internasional, kepentingan yang terfokus pada wilayah, ruang,
elemen geografis, hubungan yang menciptakan sistem geopolitik

B. Konsep dan Unsur Geopolitik


Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu “geo” dan “politik“. Maka, Membicarakan
pengertian geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan
politik. “Geo” artinya Bumi/Planet Bumi. Menurut Preston E. James, geografi
mempersoalkan tata ruang, yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di permukaan
Bumi. Dengan demikian geografi bersangkut-paut dengan interrelasi antara manusia dengan
lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan kekuasaan atau
pemerintahan.

1
Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu kajian yang melihat
masalah/hubungan internasional dari sudut pandang ruang atau geosentrik. Konteks teritorial
di mana hubungan itu terjadi bervariasi dalam fungsi wilayah dalam interaksi, lingkup
wilayah, dan hirarki aktor: dari nasional, internasional, sampai benua-kawasan, juga provinsi
atau lokal.
Dari beberapa pengertian di atas, pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan lagi.
Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu
sosial, dengan merujuk kepada percaturan politik internasional. Geopolitik mengkaji makna
strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya
alam wilayah tersebut.
Geopolitik mempunyai 4 unsur pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan strategi,
hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.
Negara tidak akan pernah mencapai persamaan yang sempurna dalam segala hal.
Keadaan suatu negara akan selalu sejalan dengan kondisi dari kawasan geografis yang
mereka tempati. Hal yang paling utama dalam mempengaruhi keadaan suatu negara adalah
kawasan yang berada di sekitar negara itu sendiri, atau dengan kata lain, negara-negara yang
berada di sekitar (negara tetangga) memiliki pengaruh yang besar terhadap penyelenggaraan
suatu negara.

C. Pandangan Para Pemikir Politik


Semula geopolitik adalah ilmu bumi politik yang membahas masalah politik dalam suatu
negara, namun berkembang menjadi ajaran yang melegitimasikan Hukum Ekspansi suatu
negara. Hal ini tidak terlepas dari para penulis :
1. Karl Haushover (1869 – 1946)
Teori Pan Regional, empat kawasan benua : untuk menjadi jaya, bangsa harus
mampu menguasai benua- benua di dunia yang dibagi atas empat kawasan benua dan
masing- masing dipimpin satu bangsa (Pan Amerika, Asia Timur, Rusia India, Eropa
Afrika).
2. Friedrich Ratzel (1844-1904)
Teori Ruang : bangsa yang berbudaya tinggi akan membutuhkan ruang hidup
yang makin meluas, karena kebutuhan sumber daya yang tinggi dan akhirnya mendesak
wilayah bangsa yang “primitif”.
3. Rudolf Kjellen (1864 – 1922)
Teori Kekuatan : bahwa negara adalah satuan politik yang menyeluruh serta
sebagai satuan biologis yang memiliki intelektualitas. Dengan kekuatan yang dimiliki ia
mampu mengeksploitasi negara “primitif” agar negaranya dapat ber-swasembada.
(Darwinisme Sosial)
4. Sir Halford Mackinder (1861-1947)
Teori Daerah Jantung (wawasan benua) : bila ingin menguasai dunia, suatu
bangsa harus menguasai daerah jantung dan untuk itu diperlukan kekuatan darat yang
memadai. Daerah jantung terdiri dari : Rusia, Siberia, Sebagian Mongolia, Daerah bulan
sabit dalam (eropa barat, eropa selatan, timur tengah, asia selatan, asia timur) dan Bulan
sabit luar (afrika, australia, amerika, benua baru)
5. Sir Walter Raleigh (1554-1618) dan Alfred T. Mahan (1840-1914)
Teori Kekuatan Maritim: ”Siapa yang menguasai laut akan menguasai
perdagangan/kekayaan dunia dan akhirnya akan menguasai dunia. Oleh karena itu ia
harus memiliki armada laut yang kuat. Laut untuk kehidupan dan sumber daya banyak di
laut, oleh karena itu harus dibangun armada laut yang kuat untuk menjaganya.
6. Giulio Douhet (1869-1930) dan William Mitchel (1989-1936)
Bahwa kekuatan udara mampu beroperasi hingga garis belakang lawan serta
kemenangan akhir ditentukan oleh kekuatan udara.
7. Nicholas J. Spijkman (1893-1943)
Teori Daerah Batas : penguasaan daerah jantung harus ada akses ke laut dan
hendaknya menguasai pantai sepanjang Eurasia.

D. Kedudukan dan Fungsi Wawasan Nusantara


Kedudukan Wawasan Nusantara:
1. Wawasan nusantara sebagai wawasan nasional bangsa Indonesiamerupakan ajaran yang
diyakini kebenaran oleh seluruh rakyat agar tidak terjadi penyesatan danpenyimpangan
dalam upaya mencapai dan mewujudkan cita-cita dan tujuan nasional. Dengan demikian,
Wawasan Nusantara menjadi landasan visional dalam menyelenggarakan kehidupan
nasional.
2. Wawasan Nusantara dalam paradigma nasional dapat dilihat dari spesifikasinya sebagai
berikut :
1) Pancasila sebagai falsafah, ideologi bangsa, dan dasar negara; berkedudukan sebagai
landasan idiil.
2) Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 sebagai landasan konstitusi negara;
berkedudukan sebagai landasan konstitusional.
3) Wawasan Nusantara sebagai visi nasional; berkedudukan sebagai landasan
konsepsional
4) Ketahanan Nasional sebagai konsepsi nasional; berkedudukan sebagai landasan
konsepsional.
5) GBHN sebagai politik dan strategi nasional atau sebagai kebijaksanaan dasar
nasional; berkedudukan sebagai landasan operasional.

Fungsi Wawasan Nusantara:

Wawasan Nusantara berfungsi sebagai pedoman, motivasi, dorongan, serta rambu-rambu


dalam menentukan segala kebijaksanaan, keputusan, tindakan, serta perbuatan bagi
penyelenggara negara di tingkat pusat dan daerah, maupun bagi seluruh rakyat Indonesia
dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa, bernegara.
E. Perkembangan Geopolitik Indonesia
Implikasi Pembangunan Geopolitik Indonesia
Apabila ditinjau lebih dalam bahwa Implikasi dari pembangunan geopolitik Indonesia
masih terjadi berbagai kekurangan antara lain sebagai berikut:
1) Kurangnya rasa kesadaran bangsa Indonesia terhadap negaranya sebagai negara
kepulauan yang berciri nusantara.
2) Belum tumbuh dan berkembangnya pemahaman dan rasa bangga terhadap realita
“Indonesia sebagai Negara Kepulauan”.
3) Banyak proyek pembangunan infrastruktur dan industri yang tidak memperhatikan tata
ruang dan daya dukung lingkungan.
4) Banyaknya sejumlah kasus bencana alam yang disebabkan oleh faktor lingkungan dan
human error.
5) Banyaknya pengangguran yang disebabkan pertumbuhan ekonomi yang tidak merata.

Perkembangan Lingkungan StrategisPerkembangan lingkungan strategis sangat


berpengaruh baik secara langsung maupun tidak langsung terhadap geopolitik di Indonesia
antara lain seperti :

1) Lingkungan global.
Globalisasi dan kemajuan teknologi informasi telah menjadikan wilayah
kedaulatan suatu negara menjadi lebih abstrak, sehingga mudah ditembus oleh para
pelaku atau aktor internasional. Karena itu, kerawanan penetrasi asing terhadap
wilayah yurisdiksi nasional yang melampaui batas kedaulatan negara, hampir
dipastikan mengandung resiko ancaman keamanan yang bersifat transnasional, antara
lain seperti kejahatan lintas negara, masalah kerusakan lingkungan, imigrasi gelap,
pembajakan dan perompakan di laut, penangkapan ikan ilegal, terorisme internasional,
penyelundupan senjata maupun perdagangan anak-anak dan wanita.
2) Lingkungan Regional.
Apabila dilihat dalam konteks dinamika keamanan di Asia Pasifik, khususnya
di kawasan konsentrik Asia Tenggara, yang sangat dipengaruhi oleh persinggungan
(interplay) antara empat faktor-faktor tersebut seperti dibawah ini:
a) Adanya peran dan dominasi AS di kawasan Asia Pasifik, utamanya di Asia
Tenggara dalam dimensi politik, ekonomi dan militer, telah memberi makna
betapa besarnya pengaruh AS dalam menerapkan kebijakannya sesuai dengan
agenda globalnya.
b) Kecenderungan regionalisme dan integrasi ekonomi di kawasan, sesungguhnya
erat kaitannya dengan mengemukanya globalisasi ekonomi dunia, menyusul
terbentuknya gagasan Asia Pasific Economic Cooperation (APEC) dan ASEAN
Free Trade Area (AFTA) termasuk Free Trade Zone yang akan diterapkan di
Batam. Terhitung sejak tahun 2001 hingga kini misalnya, pertumbuhan ekonomi di
kawasan mencatat angka kenaikan yang cukup signifikan, dibandingkan sebelum
pasca krisis ekonomi 1997-2000. • Isu kejahatan lintas negara dan kerjasama
keamanan regional. Permasalahan keamanan regional pada dasarnya bertumpu
pada isu-isu klasik di kawasan yang secara fenomenal telah berhasil diatasi melalui
model kerjasama ASEAN. Isu fundamentalisme agama dan radikalisme agama
tertentu di beberapa negara ASEAN, dituduh pihak Barat terkait dengan kegiatan
jaringan terorisme internasional dan merupakan isu keamanan sentral sampai lima
tahun ke depan.
c) Dalam konteks kerjasama keamanan di kawasan Asia Tenggara, yang melibatkan
Indonesia, Singapura dan Malaysia telah menunjukkan upaya cooperative security
di kawasan. Hal ini terlepas dari adanya keinginan Singapura dalam mendorong
terbentuknya RMSI (Regional Maritime and Security Initiative) yang dimotori
oleh USPACOM (US Pasific Command) guna mengatasi isu kejahatan terorisme
maritim dan keamanan laut di Selat Malaka dan sekitarnya.
d) Keamanan perbatasan dan potensi konflik teritorial. Kondisi keamanan regional
relatif stabil sejalan dengan semakin aktifnya negara-negara di kawasan untuk
berdialog. Terkait dengan masalah perbatasan di kawasan, yang masih tingginya
intensitasnya yang melibatkan Indonesia dengan Singapura, Malaysia, Filipina,
Australia, Papua New Guinea, Vietnam, India, Thailand, Republik Palau dan
Timor Leste.
3) LingkunganNasional.
a) Proses politik dan demokratisasi. Akhir tahun 2004 juga ditandai dengan
keberhasilan bangsa Indonesia menyelenggarakan Pemilu dengan sistem
pemilihan langsung.
b) Isu separatisme. Tiga kasus besar gerakan separatis politik dan bersenjata yang
kini mengarah pada upaya pemisahan diri dari NKRI yakni, gerakan separatis
bersenjata di Aceh, Gerakan Aceh Merdeka/GAM (yang telah sepakat untuk
mengakui dan bergabung kembali dalam NKRI), kelompok separatis politik
(KSP) dan kelompok separatis bersenjata (KSB/TPN) yang berinduk di bawah
OPM di Papua, serta upaya pembentukan kembali Republik Maluku Selatan
(RMS) melalui pembentukan organisasi RMS gaya baru yakni Forum Kedaulatan
Maluku (FKM).
c) Terorisme dan gerakan kelompok radikal.
d) Aksi kekerasan dan konflik komunal. Meski langkah-langkah penegakkan hukum
telah diambil, namun diperkirakan kasus-kasus kekerasan dan konflik-konflik
komunal masih akan terjadi secara insidentil.
e) Isu keamanan teritorial, perbatasan dan pulau terluar. Dalam isu keamanan
perbatasan baik perbatasan darat maupun laut, terdapat sejumlah permasalahan
tapal batas wilayah yang harus segera diatasi. Isu keamanan perbatasan tersebut,
juga meliputi adanya kondisi pulau-pulau terluar yang berada dan berbatasan
langsung dengan beberapa negara tetangga yang sesungguhnya berpotensi dapat
lepas dari NKRI bila tidak dapat dipelihara dan dijaga dengan baik.
Referensi/sumber

https://www.detik.com/edu/detikpedia/d-5620524/apa-itu-geopolitik-ini-pengertian-teori-dan-
unsur-pembangunan-geopolitik

TUGAS

“GEOSTRATEGI ATAU KETAHANAN NASIONAL”

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH


KELUARGANEGARAAN

DOSEN PENGAMPU :

DR.JUNAIDI,M.PD

DISUSUN OLEH :

ZULFA MAISA FITRI (2213201107)

KESMAS 1 B

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG

2022/2023

A. Pengertian Ketahanan Nasional

Menurut Sigit Dwi Kusrahmadi, istilah ketahanan nasional adalah hal-hal yang berkaitan
dengan keteguhan hati untuk memperjuangkan kepentingan nasional. Ketahanan nasional
adalah kondisi dinamis sebuah negara, yang berisi keuletan dan keinginan untuk
menghadapi segala tantangan dan hambatan yang mengancam identitas, integritas, serta
kehidupan berbangsa negara.
Keadaan dan kondisi negara akan menghadapi berbagai perkembangan dan perubahan,
sehingga ketahanan nasional harus dipertahankan dan dibina supaya menyesuaikan keadaan.
Apabila mengkaji ketahanan nasional secara luas, maka kita akan menemui tiga "wajah"
ketahanan nasional, yang meliputi:
Ketahanan nasional sebagai keadaan dinamis yang mengacu pada kondisi nyata yang ada
di lingkungan masyarakat dan dapat diamati dengan panca indra manusia.
Ketahanan nasional sebagai konsepsi pengaturan dan penyelenggaraan negara, sehingga
membutuhkan aspek kesejahteraan dan keamanan.
Ketahanan nasional sebagai metode berfikir, artinya pertahanan nasional dapat dijadikan
pendekatan khas untuk membedakan metode berpikir lainnya. Dalam hal ini, ketahanan
nasional memandang gatra sebagai sebagai satu kesatuan yang utuh dan menyeluruh.

B. Fungsi Ketahanan Nasional

Berikut ini adalah fungsi dari adanya ketahanan nasional negara:


• Ketahanan nasional dalam fungsinya sebagai doktrin dasar nasional
• Ketahanan nasional berfungsi sebagai pola dasar pembangunan nasional
• Ketahanan nasional dalam fungsinya sebagai metode pembinaan kehidupan nasional.
• Dengan kata lain, konsepsi ketahanan nasional dalam fungsinya digunakan sebagai
sarana untuk meningkatkan ketangguhan bangsa dan mengembangkan kekuatan
nasional

C. Ciri-ciri Ketahanan Nasional

Sedangkan ciri-ciri ketahanan nasional adalah sebagai berikut:


a) Kondisi yang dijadikan syarat utama bagi negara berkembang
b) Fokus untuk mempertahankan kelangsungan hidup dan perkembangan warga negara
dalam mengembangkan kehidupan.
c) Adanya solusi dan keinginan untuk mengatasi segala macam tantangan dan hambatan
yang membahayakan kelangsungan hidup bernegara.
d) Berdasarkan pada metode astagatra
e) Pedoman mengacu pada wawasan nasional

Secara umum, pola operatif yang digunakan didasari pada falsafah negara dan wawasan
nasional, diselenggarakan secara realistis dan percaya kekuatan sendiri.

5 Contoh Ketahanan Nasiona

Berikut ini adalah lima contoh ketahanan nasional yang nyata dan terjadi dalam
kehidupan sehari-hari:

1) Berlakunya Hukum yang Tegas dan Adil


Hukum yang tegas dan adil dapat menjaga ketahanan nasional, baik ancaman
yang berasal dari dalam maupun luar negeri. Apabila hukum sudah berlaku dengan
adil dan tidak pandang bulu, rakyat menjadi taat dan menghormati hukum. Sehingga
dapat menciptakan lingkungan yang aman bagi kehidupan bernegara.
2) Karakter Generasi Muda yang Kuat
Perkembangan dan perubahan yang terjadi seringkali mempengaruhi generasi
muda. Padahal, tidak semua hal yang sedang tren sesuai dengan norma dan aturan
yang ada di Indonesia. Sehingga solusi yang dapat dilakukan adalah memperkuat
karakter generasi muda dan mendorong mereka lebih bijak dalam menghadapi segala
perubahan.
3) Sistem Perekonomian yang Teratur
Dalam hal ini, pemerintah harus mengeluarkan undang-undang yang berhubungan
dengan perekonomian negara. Apalagi hal tersebut menyangkut kepentingan orang
banyak, salah satunya adalah pemanfaatan sumber daya yang ada di negara. Sebagai
contoh kekayaan alam yang beragam dikelola untuk menjamin kemakmuran seluruh
rakyat Indonesia.
4) Keamanan Lingkungan yang Terjaga
Contoh ketahanan nasional lainnya juga dapat kita temukan adalah keamanan di
lingkungan sekitar rumah. Contohnya, melaporkan kepada RT/RW setempat apabila
menemui hal-hal yang mencurigakan dan mencegah terjadinya tindakan kriminal,
seperti: perampokan, pencurian, pungutan liar, dan lain-lain.
5) Pengelolaan yang Baik terhadap Masalah Kependudukan
Apabila penduduk yang jumlahnya sangat banyak ini tidak dikelola dengan baik,
maka dapat menimbulkan permasalahan negara, seperti: pengangguran, aksi
kekerasan, pemberontakan, dan hal-hal yang membahayakan ketahanan nasional itu
sendiri.

D. Sifat-sifat Ketahanan Nasional


Berdasarkan makalah kewarganegaraan yang berjudul Ketahanan Nasional di Indonesia
oleh Sitti Halimatus Sadiyah, sifat-sifat ketahanan nasional di antara lain:
1. Manunggal

Manunggal adalah sifat antara trigatra (aspek alamiah) dan pancagatra (aspek
sosial), seluruh aspek sosial dapat dicampuradukkan tetapi integrasi harus dilaksanakan
selaras dan serasi.
2. Marwa ke dalam
Marwa kedalam adalah arahan kepada diri negara bangsa itu sendiri dan bertujuan
untuk mewujudkan sifat dan hakikat nasional.
3. Berkewibawaan
Kewibawaan harus dipertimbangkan oleh pihak lain dan memiliki daya pencegah.
4. Berubah Menurut Waktu
Artinya, suatu bangsa tidak terus-menerus tetap melainkan dapat meningkat dan
menurun sesuai kondisi negara itu sendiri.
5. Tidak Membenarkan Adanya Adu Kekuasaan dan Kekuatan
Ketahanan nasional ada baiknya tidak mengandalkan kekuatan fisik saja
melainkan kekuatan lainnya, seperti kekuatan moral.
6. Percaya pada Kekuatan Sendiri
Artinya, ketahanan nasional dapat dikembangkan dengan kekuatan sendiri dan
tidak bergantung pada pihak lain.

E. Asas Ketahanan Nasional


Sedangkan asas ketahanan nasional meliputi hal-hal berikut:
1. Asas Kesejahteraan dan Keamanan
Asas ini adalah kebutuhan dasar dan wajib dipenuhi bagi individu, masyarakat,
dan kelompok. Unsur kesejahteraan dan keamanan menjadi tolak ukur berhasil tidaknya
ketahanan nasional sebuah negara.
2. Asas Komprehensif yang Menyeluruh dan Terpadu
Artinya, ketahanan nasional harus mencakup seluruh aspek kehidupan yang
membentuk perpaduan dan kesatuan masyarakat.
3. Asas Kekeluargaan
Asas kekeluargaan mengutamakan sikap keadilan, kesamaan, gotong royong,
kebersamaan, dan tanggung jawab bersama.

F. Unsur-unsur Ketahanan Nasional


Unsur dalam ketahanan nasional meliputi konsepsi, pedoman, dan kesejahteraan serta
keamanan. Berikut adalah penjelasannya:
Ø Konsepsi ketahanan nasional adalah pedoman untuk meningkatkan kekuatan nasional
dengan menggunakan pendekatan kesejahteraan namun tidak melepaskan aspek
keamanan.
Ø Pedomanan yang digunakan adalah astagatra, yaitu sebuah hubungan yang saling terkait
satu sama lain dalam membentuk sikap dan perilaku masyarakat

Ø Kesejahteraan adalah kemampuan bangsa untuk menciptakan kemakmuran bagi warga


negaranya secara adil dan merata. Sedangkan keamanan adalah kemampuan bangsa
dalam memberikan perlindungan terhadap masyarakat.

G.Cara Memperkuat Ketahanan Nasional

Apa yang bisa dilakukan untuk memperkuat ketahanan nasional? Dilansir dari
Sampoerna Academy, cara mempertahankan ketahanan nasional dapat dilakukan pada
berbagai aspek berikut:
a. Geografi
Pahami potensi wilayah udara, laut, dan iklim tropis sebagai ruang hidup yang
strategis dan pahami kelemahannya.
b. Sumber Kekayaan Alam
Sumber potensi dapat ditemukan melalui daratan, dirgantara, dan lautan, baik
yang bersifat hayati atau non-hayati. Sumber daya tersebut harus dikelola dan dijaga
keamanannya dengan baik.
c. Demografi
Dilihat dari aspek demografi, pertumbuhan penduduk bangsa Indonesia termasuk
cepat dan negara harus memastikan tingkat kesehatan, harapan hidup, dan kualitas fisik
terus meningkat.
d. Ideologi
Pancasila adalah ideologi yang diterima dan satu-satunya asas dalam kehidupan
bernegara, berbangsa, dan bermasyarakat. Pembudayaan Pancasila dalam kehidupan
sehari-hari harus terus dilakukan dan diperkuat.
e. Politik
Memastikan bahwa pelaksanaan politik sudah berlandaskan demokrasi, terutama
pada mekanisme dan struktur politiknya.
f. Ekonomi
Ketahanan nasional juga harus memperhatikan perkembangan ekonomi yang
terletak pada berbagai sektor. Baik itu pertanian, industri, dan jasa.
g. Sosial Budaya
Ketahanan nasional juga perlu membina kemajemukan dan kebhinekaan
masyarakat. Sebab, kekuatan bangsa Indonesia terletak pada berbagai perbedaan namun
dapat hidup selaras dan berdampingan.
h. Keamanan dan Pertahanan
Pertahanan dan keamanan negara sudah dikelola berdasarkan sistem pertahanan
dan keamanan rakyat semesta, salah satunya yang tertuang pada UU No 20 Tahun 1982
tentang Pertahanan dan Keamanan Negara.

Itulah penjelasan tentang pengertian, fungsi, sifat, dan contoh ketahanan nasional dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara. Mempertahankan ketahanan nasional dapat menjadikan
sebuah negara menjadi lebih kuat dan tangguh.

REFERENSI/SUMBER:

5

TUGAS

“RESUME MATERI DEMOKRASI”

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KELUARGANEGARAAN

DOSEN PENGAMPU :

DR.JUNAIDI,M.PD

DISUSUN OLEH :

ZULFA MAISA FITRI (2213201107)

KESMAS 1 B

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG

2022
➢ Pengertian Demokrasi
Demokrasi sebagai sebuah prinsip bernegara memiliki versi eksplanatif yang bervariasi
dari para tokoh, seperti:
1. Montesquieu, konsep demokrasi yang diejawantahkan oleh negara harus membagi
menjadi tiga lembaga negara dengan fungsi yang berbeda namun berkesinambungan,
yaitu legislatif, eksekutif, dan yudikatif
2. Abraham Lincoln, konsep daripada demokrasi tetap mengerucut sistem pemerintahan
yang diproses dari rakyat, oleh rakyat, dan untuk rakyat
3. Aristoteles, prinsip utama dalam demokrasi adalah kebebasan. Karena, kebebasan yang
dimiliki oleh setiap warga negara dapat mengisi kekuasaan di dalam Negara
4. Menurut International Commission of Jurist, demokrasi merupakan bentuk pemerintahan
di mana hak dalam membuat suatu keputusan politik harus diselenggarakan oleh rakyat
melalui para keterwakilannya

➢ Prinsip Demokrasi
Demokrasi sebagai sebuah sistem politik dan pemerintahan dari suatu negara, harus
duduk di antara beberapa prinsip fundamental. Antara lain:
• Pembagian kekuasaan (kekuasaan legislatif, yudikatif, dan eksekutif)
• Pemerintahan konstitusionaL
• Partai politik lebih dari satu dan mampu melaksanakan fungsinya
• Pers yang bebas dan perlindungan terhadap hak asasi manusia
• Pengawasan terhadap administrasi Negara
• Peradilan yang bebas dan tidak memihaN
• Pemerintahan yang diskusi
• Pemilihan umum yang bebas
• Pemerintahan berdasarkan hokum

➢ Sejarah Singkat Demokrasi di Dunia


Gagasan demokrasi sebagai sistem pemerintahan berasal dari kebudayaan Yunani.
Dengan sistem tersebut rakyat akan terlibat langsung dalam pengambilan keputusan yang
berkaitan dengan keberlangsungan sebuah negara.
Dalam buku berjudul Throes of Democracy yang ditulis oleh Walter A. Mcdougall
terdapat sejarah pergolakan demokrasi yang terjadi di Amerika Serikat pada tahun 1829
hingga 1877. Jika Grameds tertarik untuk membeli, klik “beli sekarang” yang ada di atas.
Jadi, seluruh perkara kenegaraan harus dibicarakan langsung dengan rakyatnya.
Demokrasi murni atau demokrasi langsung adalah sistem yang diusung di zaman tersebut.
Ribuan tahun kemudian, pada abad ke-6 SM, bentuk pemerintahan yang relatif demokratis
diperkenalkan di negara-negara bagian Athena oleh Cleisthenes pada 508 sebelum masehi.
Kondisi tersebut membuat Cleisthenes dikenal dengan panggilan bapak demokrasi
Athena. Saat itu, Athena menganut demokrasi langsung dan memiliki dua ciri utama, yakni

1
pemilihan warga secara acak untuk mengisi jabatan administratif dan yudisial di
pemerintahan, serta majelis legislatif yang terdiri dari semua warga Athena.
Kesemuanya saat itu memiliki hak berbicara dan memberi suara di majelis Athena. Meski
dibuat oleh majelis, demokrasi Athena berjalan dengan kontrol langsung dari rakyat. Rakyat
akan menyuarakan pendapatnya lewat majelis atau pengadilan untuk membantu kendali
politik.
Hingga pada saat memasuki abad pertengahan (6-15 M) di Eropa Barat, gagasan tersebut
tidak digunakan lagi, ada banyak sistem dimana pemilihan tetap dilakukan meskipun hanya
beberapa orang yang dapat bergabung.
Parlemen Inggris sendiri dimulai dari Magna Carta, sebuah dokumen yang menunjukkan
bahwa kekuasaan Raja terbatas dan melindungi hak-hak tertentu rakyat. Parlemen terpilih
pertama adalah Parlemen De Montfort di Inggris pada 1265. Namun hanya beberapa orang
yang benar-benar dapat bergabung sebab parlemen dipilih oleh beberapa orang saja.

➢ Jenis-jenis Demokrasi
Pengertian demokrasi dapat ditilik dari sisi output yang terletak pada konsep bernegara
yang egaliter dan setara dari warga negaranya. Sehingga kebebasan ini menjadi titik sentral
dalam demokrasi untuk menentukan suatu kebijakan politik.
Secara konseptual, ada dua jenis demokrasi jika dilihat dari konteks cara aspirasi rakyat
dan prinsip ideologi. Apa saja?
1. Demokrasi Menurut Cara Aspirasi Rakyat
• Demokrasi langsung, berarti sistem demokrasi yang menawarkan sebuah kebebasan
untuk warga negara mendapatkan kesempatan dalam menentukan arah kebijakan
umum negara
• Demokrasi tidak langsung, artinya demokrasi dijalankan berdasarkan sistem
keterwakilan
2. Demokrasi Menurut Prinsip Ideologi
• Demokrasi Liberal, yaitu sistem yang menggambarkan realitas sosial di mana
individu lebih difokuskan daripada kepentingan kolektif warga negara lain
• Demokrasi rakyat, yaitu sistem yang lebih menitik fokuskan pada kepentingan
kolektif atau kepentingan umum daripada individu
• Demokrasi Pancasila, yaitu demokrasi yang telah dikonseptualisasikan dengan
melarutkan unsur demokrasi dengan nilai-nilai dasar pancasila

➢ Ciri-ciri Demokrasi
Menurut artikel berjudul Demokrasi Indonesia yang ditulis oleh I Putu Ari Astawa, ada
tujuh ciri-ciri dari sistem demokrasi, yaitu:
• Pemerintahan didasarkan kehendak dan kepentingan semua rakyat

2
• Ciri konstitusional adalah hal yang berhubungan dengan kepentingan, kehendak atau
kemauan atau kekuasaan rakyat yang dituliskan dalam konstitusi dan undang-undang
negara tersebut
• Ciri perwakilan yakni dalam mengatur negaranya dan kedaulatan rakyat akan
diwakilkan oleh beberapa orang yang sudah dipilih oleh rakyat itu sendiri
• Ciri pemilihan umum yakni sebuah kegiatan politik yang dilaksanakan untuk memilih
pihak dalam pemerintahan
• Ciri kepartaian yakni partai akan menjadi media atau sarana untuk menjadi bagian
dalam melaksanakan sistem demokrasi
• Ciri kekuasaan adalah adanya pembagian dan pemisah kekuasaan
• Ciri tanggung jawab adalah adanya tanggung jawab dari pihak yang sudah dipilih untuk
ikut dalam pelaksanaan suatu sistem demokrasi.

➢ Contoh Negara Demokrasi di Dunia


Fakta menarik, mengutip dari World Forum on Democracy bahwa dari 192 negara di
dunia terdapat 120 negara yang menerapkan sistem demokrasi. Di antaranya yaitu:
• Kanada
• Denmark
• Amerika Serikat
• Australia
• Belanda
• Indonesi
• Norwegia
• Slandia
• Swedia

3
Referensi/sumber

https://www.gramedia.com/literasi/demokrasi/

4
TUGAS

“RESUME MATERI INTEGRASI NASIONAL”

DIAJUKAN UNTUK MEMENUHI TUGAS MATA KULIAH KELUARGANEGARAAN

DOSEN PENGAMPU :

DR.JUNAIDI,M.PD

DISUSUN OLEH :

ZULFA MAISA FITRI (2213201107)

KESMAS 1 B

PROGRAM STUDI KESEHATAN MASYARAKAT

SEKOLAH TINGGI ILMU KESEHATAN ALIFAH PADANG

2022/2023
RESUME MATERI INTEGRASI NASIONAL

❖ pengertian integrasi nasional

Integrasi nasional adalah upaya untuk mempersatukan atau menggabungkan berbagai


perbedaan pada kelompok budaya atau kelompok budaya atau kelompok social di dalam
suatu wilayah sehingga membentuk satu kesatuan yang harmonis. Dalam Negara kesatuan
republic Indonesia, integrase nasional diisi berarti suatu proses mempersatukan berbagai
keanekaragaman yang ada di Indonesia, mulai dari keanekaragaman agama,suku,budaya,,dll.
Yang terbentang dari sabang sampai marauke ,dari pulau mianga sampai pulau rote. Namun
integrasi nasional ini dibentuk bukan berarti untuk meleburkan semua perbedaan tersebut
menjadi satu, namun bagaimana kita menghargai perbedaan tersebut menjadi satu,namun
bagaimana kita menghargai perbedaan tersebut menjadi satu,namun bagaimana kita
menghargai perbedaan sebagai sebuah kekayaan yang harus dijaga dan dilestarikan.

❖ Faktor Pendorong dan Penghambat Integrasi Nasional

• Faktor Pendorong
Faktor pendorong disini adalah factor yang menyebabkan sehingga timbul
keinginan melaksanakan integrase nasional. Pertama adalah dari segi historis bahwa
wilayah Indonesia pernah dijajah oleh bangsa lain, hal ini menimbulkan rasa senasib
dan seperjuangan sehingga timbul kebersamaaan yang kuat. Kemudian pada Sumpah
Pemuda28 Oktober 1928, semua kalangan memiliki keinginan untuk bersatu.
• Faktor Penghambat
Adapun factor penghambat adalah hal-hal yang menyebabkan sulitnya
melaksanakan integrase nasional. Diantaanya adalah keanekaragaman budaya, Bahasa
daerah, agama, dan perbedaan lainnya yang sangat kental. Kemudian letak geografis
Indonesia yang terdiridari ribuan pulau dan dikelilingi lautan yang luas membuat
kondisi wilayah tidak sama.Selanjutnya, ialah terjadinya ketimpangan pembangunan
yang tidak merata di seluruh wilayah Indonesia sehingga terjadi perasaan ketidakadilan
yang dirasakan oleh masyarakatyang tertinggal. Selain itu, adanya konflik berunsur
SARA juga menjadi factor penghambat yang sangat kuat.

❖ Latar Belakang Munculnya Organisasi Papua Merdeka (OPM)

Munculnya Organisasi Papua Merdeka (OPM) memiliki banyak latar belakang, OPM
ini menginginkan Papua lepas dari pemerintahan Indonesia dan membentuk negara sendiri.
Hal ini tidak lepas dari ketimpangan-ketimpangan yang ada di Indonesia, khususnya
terhadap mereka yakni masyarakat Papua, Pembangunan cenderung menganaktirikan papua,
sehingga barang-barang di sana jauh lebih tinggi dibanding daerah lain. Namun, keinginan
dari OPM ini tidak hanya berdasar dari dalam saja, namun mereka mendapat dukungan dari
negara lain untuk memisahkan diri dari Indonesia. Hal ini kemudian yang sangat membuat
OPM percaya diri untuk memperjuangkan disintegrasi dari Indonesia.

❖ Usaha pemerintah mengatasi OPM

Pemerintah saat ini telah berusaha secara maksimal dalam mengatasi OPM
ataumemberantas OPM. Pemerintah kemudian menetapkan Papua sebagai wilayah
otonomikhusus sehingga mereka lebih banyak diberikan anggaran pembangunan. Pemerintah
di era presiden Jokowi pun sangat memperhatikan kesejahteraan masyarakat papua, mulai
darimembangun akses transportasi, tol laut, pengadaan listrik, dsb. Kemudian baru-baru
inimasyarakat papua melalui Jokowi meminta untuk pemekaran provinsi untuk
meningkatkankesejahteraan masyarakat papua. Upaya yang lain adalah menunjuk Papua
sebagai tuan rumahPekan Olahraga Nasional (PON) tahun 2020 yang pastinya akan
mendorong pembangunansarana dan prasarana olahraga di Papua, hal ini tentu butuh waktu
yang tidak cepat bagi pemerintah untuk mewujudkan pembangunan yang merata, ini akibat
dari kondisi geografisdari Papua yang sangat berbeda dengan daerah lain. Pembangunan
infrastruktur inilah yangkemudian diharapkan agar OPM redup dan tidak lagi memiliki
keinginan untuk memisahkandiri. Upaya lain yang harus dilakukan pemerintah ialah dengan
melalukan perundingandengan OPM dan mendengarkan langsung keinginan mereka. Karena
orang-orang OPM sajayang ingin memisahkan diri, bukan masyarakat Papua secara utuh.
Kemudian mengajak masyarakat yang masih memberikan bantuan kepada prajurit OPM
untuk mengehntikan pemberiannya agar mereka tidak lagi bisa hidup di tengah hutan secara
tersebunyi sehinggasulit untuk ditemukan oleh pihak TNI?POLRI

❖ Faktor Pembentuk Integrasi Nasional


Terbentuknya integrasi nasional memiliki faktor-faktor tertentu seperti berikut ini:
1) Perasaan Persatuan dan Perjuangan
Salah satu faktor dan kontributor terpenting bagi integritas dan persatuan nasional
adalah perasaan berbagi nasib dan persahabatan yang sama. Ini dimulai pada masa
kolonial ketika orang Indonesia, tanpa memandang suku, agama, ras, atau kelas, bersatu
untuk kemerdekaan dari keinginan yang sama.
2) Menginginkan Persatuan
Salah satu peristiwa yang menunjukkan keinginan Indonesia untuk bersatu adalah
peristiwa Sumpah Pemuda pada tanggal 28 Oktober 1928. Bangsa Indonesia ingin
bersatu dengan semangat juang yang sama sesuai dengan cita-cita bangsa.
3) Cinta Tanah Air
Faktor- faktor yang mempengaruhi integrasi nasional juga disebabkan oleh kecintaan
masyarakat Indonesia terhadap tanah air. Hal ini terbukti sampai hari ini dalam
perjuangan penaklukan, pemeliharaan dan pendudukan Republik Indonesia.
4) Bentuk Idealisme Nasional
Integrasi Nasional merupakan bentuk ideologi nasional yang disepakati bersama.
Melalui ideologi Pancasila, Indonesia yang memiliki banyak perbedaan dan keragaman
dapat terus bersatu. Hal ini karena nilai- nilai Pancasila berlaku bagi masyarakat, bangsa,
dan kehidupan bangsa.
5) Budaya Gotong Royong
Faktor yang memungkinkan terjadinya integrasi nasional adalah adanya Budaya
Gotong Royong. Budaya Gotong Royong dikenal sebagai ciri khas dari individualitas
masyarakat Indonesia yang diturunkan secara turun temurun dan dilestarikan hingga saat
ini.
6) Memprediksi Ancaman Asing
Integrasi nasional juga penting dalam memprediksi ancaman eksternal. Bentuk
ancaman eksternal dapat berupa pendudukan wilayah atau pulau terluar Indonesia.

❖ Contoh integrasi nasional


Penerapan integrasi nasional dapat diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari. Berikut
ini adalah contoh integrasi nasional lingkungan sekolah dan juga masyarakat:
1) Seragam
Seragam sekolah berbentuk sama untuk semua anak sekolah. Terlepas dari kelas
orang tua, ekonomi, suku, ras atau agama, mereka berseragam sekolah. Biasanya hanya
karakter lembaga yang membedakan mereka. Jika sekolah muslim maka akan
menggunakan seragam dengan bentuk yang lebih tertutup atau berhijab untuk murid-
murid perempuannya.
Ini semua berarti integrasi nasional di sekolah. Menggabungkan semua elemen yang
ada untuk mencapai tujuan bersama. Seragam guru dan kepala sekolah serta siswa juga
merupakan bagian dari integrasi nasional.
2) Pelaksanaan Gotong royong
Bangsa Indonesia dikenal sebagai masyarakat yang memiliki nilai kemanusiaan yang
sangat tinggi. Gotong Royong meninggalkan banyak perbedaan dalam masyarakat untuk
mencapai tujuan bersama. Bekerja sama menyederhanakan semua masalah yang ada.
Beratnya sama dengan membawanya, dan itu sama dengan membawanya dengan ringan.
Ini adalah istilah yang sering kita dengar dan baca. Pelaksanaan gotong royong lebih
rendah terjadi di masyarakat perkotaan. Hanya sedikit orang yang melakukannya. Masih
banyak daerah di masyarakat pedesaan di mana segala sesuatu dinilai berdasarkan
ketulusan, bukan materi.
3) Saling Menghargai
Saling menghargai dan menghormati adalah bentuk lain dari integrasi nasional. Hal
ini sangat penting dalam masyarakat majemuk seperti Indonesia. Saling menghormati
dan berterima kasih di antara orang-orang yang berbeda suku, berbeda budaya, berbeda
adat, berbeda ras dan berbeda agama. Sikap ini membimbing manusia untuk hidup rukun
dan damai.
4) Akulturasi dan Akulturasi Budaya
Semua daerah di Indonesia memiliki budaya dan adat istiadat yang berbeda-beda.
Proses integrasi bangsa dari segi budaya terjadi melalui akulturasi dan asimilasi. Oleh
karena itu, semua budaya yang sejalan berusaha untuk bersatu dan beradaptasi.
Akulturasi dan asimilasi seringkali menciptakan budaya negara yang lebih maju tanpa
mengabaikan budaya lokal.
Contoh akulturasi dan asimilasi paling terkenal terjadi ketika pendatang dari Jawa
menetap di Lampung. Dua budaya yang berbeda disatukan dalam bidang yang sama.
Awalnya, karena perbedaan suku dan perbedaan, sering terjadi konflik antara kedua suku
tersebut. Namun seiring berjalannya waktu, masyarakat Lampung dan pendatang dari
Jawa mampu hidup berdampingan secara damai.
5) Kepatuhan Terhadap Hukum
Aturan dikeluarkan untuk kepentingan umum. Hal ini untuk memastikan bahwa hak
seseorang tidak bertentangan dengan hak orang lain. Dengan demikian, integrasi
nasional juga dicapai melalui kepatuhan terhadap peraturan. Misalnya, ikuti aturan lalu
lintas: Jika orang tidak saling mengikuti, jalan akan kacau, sehingga pada persimpangan
untuk pejalan kaki dan mobil memudahkan terjadinya kecelakaan.
6) Toleransi Beragama
Indonesia memiliki enam agama yang diakui sebagai agama negara. Hak asasi
manusia sangat dilindungi di sini. Agama dan kebebasan menjalankan agama sesuai
dengan keyakinannya berkembang dengan baik. Bangsa Indonesia yang memiliki
keragaman ras dan agama memiliki tingkat toleransi yang tinggi dibandingkan dengan
negara lain yang hanya memiliki keragaman ras.
Teladan toleransi antarumat beragama ini telah membawa keberhasilan integrasi
nasional dalam beberapa dekade kemerdekaan. Ingatlah bahwa pengampunan tidak
berarti bahwa semua orang percaya harus berpartisipasi dalam berbagai kegiatan
keagamaan. Toleransi berarti tidak mengganggu ibadah atau kegiatan keagamaan
lainnya.
7) Upacara Bendera
Contoh identitas nasional adalah upacara bendera. Ritual bendera yang dilaksanakan
setiap hari Senin di sekolah, berlangsung pada hari-hari libur tertentu, seperti Hari
Kemerdekaan dan Hari Sumpah Pemuda, dan merupakan bagian dari integrasi nasional.
Saat ini, dengan mengibarkan bendera merah putih dan menyanyikan lagu
kebangsaan dan lagu kebangsaan, rasa cinta tanah air dan sikap rela berkorban merasuki
para siswa. Dalam upacara bendera, siswa juga melatih kedisiplinan tentang menaati
peraturan, menaati guru, dan memakai seragam yang merupakan bagian dari menaati
peraturan.

❖ Contoh kasus yang mengancam keutuhan negara Indonesia.


berikut adalah contoh kasus ancaman yang pernah mengancam keutuhan Negara
Kesatuan Republik Indonesia (NKRI):
1. Contoh ancaman Fisik Dari luar negeri.
• Penembakan kapal patroli Indonesia oleh Malaysia.
• Agresi militer Belanda di Indonesia.
• Penjajahan bangsa eropa di Indonesia Dari dalam negeriTeror bom di Solo.
• Penyerangan antar suku dipapua.
• Tawuran antar warga di Makassar.
• Perusakan kantor walikota oleh warga yang berdemo.
• Perusakan dan vandalisme terhadap fasilitas umum.
2. Contoh ancaman Ideologi Dari luar negeri.
• Maraknya berbagai kebudayaan dan paham baru dari luar neger.i
• Adanya campur tangan politik dari badan-badan asing didalam negeri.
• Maraknya media propaganda asing.
• Adu domba yang dilakukan pihak asing.
• Pemberlakuan aturan aturan tertentu yang dilakukan oleh pihak asing yang merugikan
negara lain.
• Dari dalam negeri.
• Munculnya paham-paham radikal dan ekstremis dalam negeri.
• Munculnya berbagai aliran sesat diIndonesia.
• Sikap apatis terhadap pemerintah.
• Sikap mau menang sendiri dalam masyarakat suatu negara.
• Kurangnya kecintaan terhadap produk dalam negeri.
• Pemberontakan PKI.
• Gerakan separatis GAM diaceh, RMS dimaluku dan OPM di papua.
REFERENSI/SUMBER:

Anda mungkin juga menyukai