Anda di halaman 1dari 19

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Dalam hubungan dengan kehidupan manusia dalam suatu Negara dalam
hubungannya dengan lingkungan alam, kehidupan manusia di dunia mempunyai
kedudukan sebagai hamba Tuhan Yang Maha Esa dan sebagai wakil Tuhan (khlifatullah)
di bumi yang menerima amanatnya untuk mengelola kekayaan alam. Sebagai hamba
Tuhan mempunyai kewajiban untuk beribadah dan menyembah Tuhan sang pencipta
dengan penuh ketulusan. Adapun sebagai wakil Tuhan di bumi, manusia dalam hidupnya
berkewajiban memelihara dan memanfaatkan segenap karunia kekayaan alam dengan
sebaik-baiknya untuk kebutuhan hidupnya. Kedudukan manusia tersebut mencakup tiga
segi hubungan, yaitu: Hubungan antara manusia dengan Tuhan, hubungan antar manusia,
dan hubungan antara manusia dengan makhluk lainnya. Bangsa Indonesia sebagai umat
manusia religious dengan sendirinya harus dapat berperan sesuai dengan kedudukan
tersebut.
Sebagai Negara kepulauan dengan masyarakatnya yang beraneka ragam, Negara
Indonesia memiliki unsur-unsur kekuatan dan sekaligus kelemahan. Kekuatannya terletak
pada posisi dan keadaan geografi yang strategi dan kaya akan sumber daya alam.
Sementara kelemahannya terletak pada wujud kepulauan dan keanekaragaman
masyarakat yang harus disatukan dalam satu bangsa dan satu tanah air, sebagaimana
telah diperjuangkan oleh para pendiri Negara.
Dalam pelaksanaannya bangsa Indonesia tidak bebas dari pengaruh interaksi dan
interelasi dengan lingkungan sekitarnya, baik lingkungan regional maupun internasional.
Dalam hal ini bangsa Indonesia perlu memiliki prinsip-prinsip dasar sebagai pedoman
agar tidak terombang-ambing dalam memperjuangkan kepentingan nasional untuk
mencapai cita-cita dan tujuan nasionalnya. Salah satu pedoman bangsa Indonesia adalah
wawasan nasional yang berpijak pada wujud wilayah nusantara.

1
B. RUMUSAN MASALAH

a) Apa yang dimaksud dengan Geopolitik?


b) Apa sajakah unsur utama yang ada dalam geopolitik?
c) Bagaimana teori geopolitik yang ada di negara-negara besar dunia?
d) Bagaimana geopolitik yang ada di Indonesia?
e) Apa yang dimaksud dengan otonomi daerah?
f) Bagaimanakah perkembangan geopolitik Indonesia di era globalisasi?

C. TUJUAN

a) Untuk mengetahui maksud dari geopolitik


b) Untuk mengetahui unsur utama yang ada dalam geopolitik
c) Untuk mengetahui teori geopolitik yang ada di negara-negara besar dunia
d) Untuk mengetahui geopolitik yang ada di Indonesia
e) Untuk mengetahui maksud dari otonomi daerah
f) Untuk mengetahui perkembangan geopolitik Indonesia di era globalisasi

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Geopolitik
Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa yunani) yang berarti
bumi dan tidak lepas dari pengaruh letak serta kondisi geografis bumi yang menjadi
wilayah hidup. Sedangkan politik berasal dari kata polis yang berarti kesatuan
masyarakat yang berdiri sendiri atau negara; dan teia yang berrti urusan (politik)
bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa (sunarso, 2006: 195).
Sementara dalam bahasa Inggris, politics adalah suatu rangkaian asas (prinsip),
keadaan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai cita-cita atau tujuan tertentu.
Dalam bahasa Indonesia, politik dalam arti politics mempunyai makna kepentingan
umum warga negara suatu bangsa. Politik merupakan suatu rangkaian asas, prinsip,
keadaan, jalan, cara, dan alat yang digunakan untuk mencapai tujuan tertentu yang kita
kehendaki. Maka dari itu makna geopolitik sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang
setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat
tinggal suatu bangsa. Dalam studi Hubungan Internasional, geopolitik merupakan suatu
kajian yang menganalisa masalah geografi, sejarah, dan ilmu sosial di dalam hubungan
internasional. Geopolitik mengkaji mengenai tentang kestrategisan suatu wilayah dan
nilai politiknya, yang mencakup lokasi, luas serta sumber daya alam wilayah tersebut.
Geopolitik mempunyai 4 unsur yang pembangun, yaitu keadaan geografis, politik dan
strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik, serta unsur kebijaksanaan.
Dalam perkembangannya, istilah geopolitik diartikan Frederich Ratzel sebagai ilmu
bumi politik (political geography), yang kemudian diperluas oleh Rudolf kjellen
menjadi geographical politic dan disingkat gepolitik. Adapun perbedaan istilah
tersebut yaitu terletak pada tititk perhatian dan tekanannya, apakah pada bidang
geografi atau bidang politik. Ilmu bumi politik mempelajari fenomena geografi dari
aspek politik, sedangkan geopolitik mempelajari fenomena politik dari aspek geografi.
Selain itu, Haushofer disamping berisi paham Ekspansionisme juga mengandung
ajaran Rasialisme, ia berpendapat bahwa pada hakekatnya dunia terbagi dalam empat
benua (Pan Region) dan dipimpin oleh negara unggul.

3
B. Unsur Utama Geopolitik
Geopolitik menjadi prasarat doktrin dari suatu negara, bila telah disepakati oleh
bangsa. Sebagai doktrin dasar negara, geopolitik mengandung empat unsur utama,
yakni konsepsi ruang, konsepsi frontier, politik kekuatan, dan keamanan negara dan
bangsa (Sunardi, 2004).

a) Konsepsi Ruang
Konsepsi ini diperkenalkan oleh Karl Haushofer yang menyimpulkan
bahwa ruang merupakan wadah dinamika politik dan militer. Teori ini disebut pula
sebagai teori kombinasi ruang dan kekuatan. Realitanya kekuatan politik
menghendaki penguasaan ruang dan sebaliknya penguasaan secara de facto dan de
jure akan memberikan legitimasi kekuasaan politik.
b) Konsepsi Frontier
Frontier merupakan batas imajiner dari dua negara. Frontier terjadi karena
pengaruh dari negara di luar boundary (batas resmi dua negara). Sifatnya sangat
dinamis dan dapat digeser-geser dan berada diantara masyarakat bangsa. Secara
politis pengaruh efektif dari pemerintah pusat tidak lagi mencakup seluruh wilayah
kedaulatan tetapi dikurangi luas wilayah sampai dengan batas frontier yang sudah
dipengaruhi kekuasaan asing dari sebrang boundary.
c) Konsepsi politik kekuatan
Politik kekuatan menjadi salah satu faktor dalam melaksanakan konsepsi
geopolitik yang terkait langsung dengan kepentingan nasiional. Sedangkan
kepentingan nasioal. Sedangkan kepentingan nasional harus kita pertahankan demi
tercapainya cita-cita bangsa dan negara, dan hendaknya dilandasi atas kekuatan
politik, ekonomi dan militer.

d) Konsepsi keamanan negara dan bangsa


Pada konsep ini pada umumnya adalah konsep ketahanan nasional. Kini
dikembangkan pula konsep daerah penyangga (buffer zone) yang dapat digunakan
untuk menghadapi ancaman fisik dari luar.

4
C. Teori Geopolitik Negara Besar di Dunia

1. Teori-teori geopolitik sebelum Perang Dunia II


Teori Geopolitik Jerman
Semasa Perang Dunia, Jerman melakukan kebijakan geopolitiknya dengan
berbasis pada teori lebensraum yang dikemukakan oleh Karl Haushofer. Teori ini
pun dijadikan Jerman sebagai justifikasi untuk melakukan ekspansi ke wilayah lain.
Karl Haushofer (1896-1946) menyatakan teori ruang dan kekuatan : “Lebensrum”
cukup mengikuti hukum alam; swasembada / autarkhi. Implementasinya adalah
berupa pembagian wilayah ( Pan Regionalisme):
- Pan Amerika (Monroe Doctrine, USA)
- Pan Asia Timur (Doktrin Hoka I Chiu, Jepang)
- Pan Rusia India (Wilayah Asia Barat dan Eropa Timur, Rusia)
- Pan Eropa Afrika (Eropa Barat – tidak termasuk Inggris dan
Rusia,Jerman)
Teori Geopolitik Inggris
Kebijakan geostrategi yang diterapkan Inggris berbasiskan pada teori
Alfred T. Mahan mengenai sea power, dimana negara ini berupaya memaksimalkan
dan menguasai wilayah laut. Konsep sea power ini dilakukan untuk menguasai
sektor perdagangan yang dahulunya kerap menggunakan laut sebagai instrumennya.
Sir Walter Raleight (1554 – 1618) lebih menekankan pada wawasan maritim. yaitu
penguasaan laut yang bertujuan untuk menguasai perdagangan. Dengan tujuan
tersebut maka akan dengan sendirinya terjadi penguasaan kekayaan dunia.
Geopolitik demikian pada akhirnya bertujuan akhir terhadap penguasaan dunia, dan
untuk itu diperlukan keseriusan dalam pembangunan armada laut.
Sir Hal ford Mackinder (1861 – 1947) mempunyai konsepsi geopolitik yang
lebih strategik, yaitu dengan penguasaan daerah-daerah ‘jantung’ dunia, sehingga
pendapatnya dikenal dengan teori Daerah Jantung. Untuk menguasai dunia, maka
harus menguasai daerah jantung sebab dunia terdiri dari 9/12 air, 2/12 pulau dunia,
dan 1/12 pulau. Menguasai dunia dengan menguasai daerah jantung karenanya
membutuhkan kekuatan darat yang besar sebagai prasyaratnya. Adapun daerah
jantung dunia yang dimaksudkan Mackinder, yaitu :

5
- Bulan Sabit Dalam, meliputi daerah-daerah pantai pulau dunia
- Bulan Sabit Luar, meliputi Inggris, Amerika, Afrika Selatan, Indonesia,
Australia, Oceania

Teori Geopolitik Amerika


Alfred Thayer Mahan (1840 – 1914) mengembangkan lebih lanjut dari
konsepsi geopolitiknya Raleight dengan memperhatikan perlunya mempertahankan
serta memanfaatkan sumber daya laut, termasuk akses ke laut. Sehingga tidak hanya
pembangunan armada laut saja yang diperlukan, namun lebih luas juga membangun
kekuatan maritim. Guilio Douhet (1869 – 1930), mewakili teori geopolitik Italia dan
William Mitchel (1878 – 1939) mempunyai pendapat lain dibandingkan dengan para
pendahulunya, dimana ia lebih melihat kekuatan dirgantara sangat berperan dalam
memenangkan peperangan melawan musuh. Untuk itu mereka berkesimpulan bahwa
membangun armada atau angkatan udara lebih menguntungkan sebab angkatan
udara rnemungkinkan beroperasi sendiri tanpa dibantu oleh angkatan lainnya.
Disamping itu angkatan udara dapat menghancurkan musuh di kandangnya musuh
itu sendiri atau di garis belakang medan peperangan. Memperhatikan ileksibilitas
dan fungsionalitas dari angkatan udara yang sedemikian itu, maka tidak
mengherankan bila kemenangan terakhir ada pada angkatan udara. Nicholas J.
Spijkman (1879 – 1936) terkenal dengan teori Daerah Batas, yaitu membagi dunia
dalam empat wilayah atau area :

- Pivot area, mencakup wiiayah daerah jantung


- Offshore continent land, mencakup wiiayah pantai benua Eropa-Asia
- Oceanic Belt, mencakup wiiayah pulau di luar Eropa-Asia, Afrika Selatan
- New World, mencakup wiiayah Amerika

Terhadap pembagian tersebut, Spijkman menyarankan pentingnya


penguasaan daerah pantai Eurasia, yaitu Rimland. Menurutnya Pan Amerika
merupakan daerah yang ideal karena dibatasi oleh batas alamiah dan USA
diperkirakan akan menjadi
negara kuat. Atas pembagian dunia menjadi empat wilayah ini, Spijkman

6
memandang diperlukan kekuatan kombinasi dari Angkatan-angkatan Perang untuk
dapat menguasai wilayah-wilayah dimaksud.

2. Teori-Teori Geopolitik era Perang Dunia II


Teori geopolitik Inggris
Pada era ini, Inggris menerapkan teori geopolitik daerah batas yang
diimplementasikan melalui semboyan “The British rules the waves “. Pelaksanaan
dari teori daerah batas diwujudkan dengan menjadikan daerah pantai Eurasia sebagai
daerah penyangga. Penerapan atas dasar geostrateginya mensyaratkan Inggris harus
mencegah Rusia keluar dari Eurasia, sehingga Inggris akan mampu menguasai dunia.

Teori geopolitik Perancis


Perancis menerapkan teori wawasan benua sebagai upaya menghadapi
ancaman dari Prusia dan Rusia serta jajahannya di benua lain. Atas dasar demiki an
maka Perancis menetapkan untuk tetap kuasai daerahnya sendiri.

Teori geopolitik Jerman.


Berdasarkan pemikiran integralistik, Jennan membentuk Pan Jennan. Secara
Geostrategi maka Jennan menggunakan teori Haushoffer (penekanan pada wilayah
strategis) untuk merebut Polandia dan wilayah tetangga yang lain yang dilakukan
secara kilat (“blitzkrieg”).

Teori geopolitik Jepang


Jepang memakai teori wawasan kemakmuran bagi negara-negara di Asia
Timur melalui semboyan ” Asia untuk bangsa Asia”, sehingga penguasaan negara-
negara di Asia Timur oleh Jepang untuk maksud kemakmuran Asia Timur.
Pada Perang Dunia II, secara geopolitik maka terdapat dua kekuatan besar negara-
negara yang saling berhadapan, yaitu Sekutu (meliputi Inggris, Perancis, USA)
melawan Axis (meliputi Jerman, Italia, Jepang). Sekutu memakai kekuatan armada
AL untuk melakukan blokade terhadap Jepang dan Jerman. Secara geostrategi
Sekutu dalam peperangan ini bukan untuk menguasai negara lain, namun untuk
memerdekakan Eropa Barat. Strategi yang demikian menjadikan USA negara yang

7
kuat dan negerinya tidak terjamah perang (kecuali Hawii). Di lain sisi, akibat
penerapan geostrategi demikian menimbulkan dua blok di Eropa.

3. Teori- teori Geopolitik pasca Perang Dunia II


Teori geopolitik sesudah Perang Dunia II merupakan refleksi dari
pengalaman semasa Perang Dunia II. Atas pengalaman itu, maka teori geopolitik
yang dikembangkan bertumpu pada realitas yang terjadi, yaitu:

- Kekuatan nyata sesaat belum menjamin kemenangan akhir.


- Kekuatan ekonomi dan industri tanpa dukungan SDA tidak menentukan
kemenangan perang.
- Kesediaan SDA sangat tergantung pada luas dan ancaman.
- Faktor manusia (kesadaran BN) sangat berpengaruh yang disebut partisan
- Perkembangan Iptek akan mempengaruhi bangsa mengembangkan wawasan
geopolitiknya.
- Untuk memelihara kekuatan militer didukung faktor alamiah; geografi, sumber
daya alam dan penduduk (hanya USA dan US).
- Terjadi bi-polar yakni sekutu (Inggris, USA, Prancis dan Eropa Barat)
melawan Blok Timur (Uni Sofiet, Polandia, Eropa Timur kemudian RRC)

Atas dasar hal di atas, geopolitik pasca Perang Dunia II dalam strateginya
(geostrategi) maka USA menggunakan wawasan maritim untuk menguasai daerah
bulan sabit dengan tujuan agar Uni Soviet tidak keluar dari benua Eurasia. Namun
gagasan membendung Uni Soviet ini agak terlambat karena mengutamakan
penghancuran Jerman dari arah Perancis. Di pihak lain, Uni Soviet menerapkan
wawasan buana untuk tetap menjaga wilayah-wilayah penguasaannya, namun- upaya
gerakan penguasaan wilayah di daerah panas (Afganistan, Etiopia, Congo) kurang
berhasil.

D. Geopolitik Indonesia (Wawasan Nusantara)


Bangsa Indonesia tidak dapat menerima rumusan Karl Haushofer dan rumusan-
rumusan lain yang pada prinsipnya sama karena bertentangan dengan pancasila. Bagi
bangsa Indonesia, geopolitik merupakan pandangan baru dalam mempertimbangkan

8
faktor-faktor geografis wilayah Negara untuk mencapai tujuan nasionalnya. Geopolitik
bangsa Indonesia, adalah kebijakan dalam rangka mencapai tujuan nasional dengan
memanfaatkan keuntungan letak geografis Negara berdasarkan pengetahuan ilmiah tentang
kondisi geografis tersebut.

Secara geografis Indonesia memiliki ciri khas, yakni diapit dua samudra (India dan
Pasifik) dan dua benua (Asia dan Australia), dibawah orbit Geostationary Satelite Orbit
(GSO). Indonesia merupakan Negara kepulauan yang disebut nusantara (nusa diantara air),
sehingga bisa disebut sebagai Benua Maritim Indonesia. Berdasarkan itulah Indonesia
mengembangkan geopolitik nasionalnya, yaitu Wawasan Nusantara. Wawasan nusantara
sebagai Geopolitik Indonesia dikembangkan sesuai dengan pancasila, oleh sebab itu
Wawasan Nusantara tidak mengandung unsur-unsur ekspansionisme maupun kekerasan.
Geopolitik bagi bangsa Indonesia, hanya merupakan pembenaran dari kepentingan-
kepentingan dan cita-cita nasional. Agar berhasil guna, bangsa Indonesia harus memiliki
kemampuan-kemampuan statis maupun dinamis dibidang kesejahteraan dan keamanan.

Wawasan Nusantara berasal dari kata wawasan dan nusantara. Wawasan artinya
pandangan, tinjauan, penglihatan atau tanggapan inderawi. Selain menunjukan kegiatan
untuk mengetahui serta arti pengaruh-pengaruhnya dalam kehidupan berbangsa juga
menggambarkan cara pandang, cara tinjau, cara lihat atau cara tanggap inderawi. Nasional
merupakan kata sifat, ruang lingkup, bentuk yang berasal dari kata nation yang berarti
bangsa yang telah mengidentikkan diri dalam kehidupan menegara atau secara ringkas
padat, dikatakan bangsa yang telah menegara. Nusantara dipergunakan untuk
menggambarkan kesatuan wilayah perairan dan gugusan pulau-pulau Indonesia yang
terletak diantara Samudra Pasifik dan Saamudra Indonesia serta antara Benua Asia dan
Benua Australia. Dengan demikian wawasan nusantara dapat diartikan sebagai cara
pandang Bangsa indonesia tentang diri dan lingkungannya berdasarkan ide nasionalnya
yang dilandasi pancasila dan UUD 1945, yang merupakan aspirasi Bangsa Indonesia yang
merdeka, berdaulat dan bermartabat serta menjiwai tata hidup dan tindak kebijaksanaannya
dalam mencapai tujuan nasional. Wawasan nusantara juga sering dimaknai sebagai cara
pandang, cara memahami, cara menghayati, cara bertindak, berfikir dan bertingkah laku
bagi bangsa Indonesia sebagai hasil interaksi proses psikologis, sosiokultural, dengan

9
aspek-aspek Astragatra. Wawasan nusantara memiliki asas keterpaduan yang berciri
manunggal, utuh dan menyeluruh, meliputi :

1. Satu kesatuan wilayah nusantara yang meencakup dataran, perairan dan dirgantara
secara terpadu.
2. Satu kesatuan politik dalam arti satu UUD dan politik pelaksanaannya serta satu
ideologi dan identitas nasional.
Wawasan nusantara sebagai cara pandang Bangsa Indonesia tentang diri dan
lingkungannya merupakan fenomena (gejala) social yang dinamis memiliki 3 unsur dasar,
yaitu : wadah, isi dan tata laku.

1. Wadah
Untuk memahami wadah kita perlu meninjau arti dari “asas archipelago” yaitu
kumpulan pulau-pulau dan lautan sebagai kesatuan archipelago yang menunjukan satu
kesatuan wilayah, yang batas-batasnya ditentukan oleh laut, dalam lingkungan tersebut
terdapat pulau-pulau dan gugusan pulau-pulau.
Bentuk wujudnya adalah berupa kepulauan nusantara, yang mempunyai kedudukan
geografis yang khas yaitu berada pada posisi silang dunia serta mempunyai pengaruh
besar dalam tata kehidupan dan sifat perikehidupan nasional. Adapun pengaruh-
pengaruh tersebut diantaranya :

 Menjadi lalu lintas aspek-aspekkehidupan sosial dunia.


 Hubungan antar bangsa akan lancar, apabila kepentingan nasionalnya terpenuhi atau
minimal tidak dirugikan.
 Wilayah nusantara mempunyai kekayaan alam yang melimpah, tenaga manusia
banyak serta murah. Hal tersebut merupakan daya tarik tersendiri bagi Negara-
negara yang tidak memiliki unsu-unsur dimaksud, sehingga merupakan sumber yang
tidak menguntungkan bagi nusantara.

Pada Tahun 1969, Pemerintah Indonesia mengeluarkan pengumuman tentang


landas kontinen Indonesia sampai kedalam laut 200 meter, yang memuat pokok-pokok
sebagai berikut :

10
 Segala sumber kekayaan alam yang terdapat kontinen Indonesia, adalah milik
eksklusif Negara RI.
 Pemerintah Indonesia bersedia menyelesaikan dari gaaris batas landas kontinen
dengan Negara-negara tetangga melalui perundingan.
 Jika tidak ada perjanjian garis batas, maka batas landasan kontinen Indonesia ialah
satu garis yang ditarik ditengah-tengah antara pulau terluar Indonesia dan titik terluar
wilayah Negara tetangga.
 Tuntutan (claim) tersebut, tidak mempengaruhi sifat serta status dari perairan diatas
landas kontinen serta udara diatas perairan itu.
Demi kepastian hukum dan untuk mendukung kebijakan pemerintah, asas-asas
pokok diatas, dituangkan dalam Undang-undang nomor 1 Tahun 1973, tentang Landas
Kontinental Indonesia. Disamping itu UU Nomor 1 tahun 1973, juga memberi dasar
bagi pengaturan serta penyelidikan ilmiah atas kekayaan alam di landas kontinen dan
masalah-masalah yang ditimbulkannya.

Tanggal 21 Maret 1980, pemerintah Indonesia mengeluarkan pengumuman


tentang Zona Ekonomi Eklusif (ZEE). Batas ZEE adalah selebar 200 mil yang dihitung
dari garis dasar laut wilayah Indonesia. Adanya batas ZEE ini, dikuatkan dengan
ditandatanganinya Konvensi “The United Nation Convention on the Law of the
Sea” (UNCLOS), yang mengakui asas Negara kepulauan (Archipelagic State Principle)
dengan menetapkan asas-asas pengukuran ZEE selanjutnya, dikeluarkanlah Undang-
udang nomor 5 Tahun 1983 tentang ZEE dan Undang-undang nomor 17 Tahun 1985
tentang Ratifikasi (UNCLOS).

2. Isi
Aspirasi bangsa Indonesia sebagai “isi” dari wawasan nusantara dapat dirinci
menjadi: cita-cita proklamasi, asas/sifat dan ciri-ciri serta cara kerja.

3. Tata laku
Tata laku sebagai unsur dari wawasan nusantara adalah tindakan prilaku Bangsa
Indonesia dalam melaksanakan aspirasinya guna mewujudkan Indonesia sebagai satu
kesatuan yang utuh menyeluruh dalam mencapai tujuan nasional. Tata laku terdiri dari

11
tata laku batiniah (yang berwujud pengalaman falsafah Pancasila) dan tata laku lahiriah
(yang berupa tata perencanaan, tata pelaksanaan, dan tata pengawasan)

Dari uraian di atas maka unsur-unsur Wawasan Nusantara dapat disimpulkan sebagai
berikut:

1. Wadah dari wawasan nusantara adalah wilayah negara kesatuan RI yang berupa
nusantara dan organisasi negara RI sebagai satu kesatuan yang utuh.
2. Isi dari wawasan nusantara adalah aspirasi bangsa indonesia berupa cita-cita nasional
berdasarkan pancasila UUD 1945.
3. Tata laku dari wawasan nusantara adalah kegiatan\tindakan perilaku bangsa indonesia
untuk melaksanakan falsafah pancasila dan UUD 1945 yang apabila dilaksanakan
berdasarkan wawasan nusantara dapat menghabiskan ketahanan Nasional Indonesia.

E. Otonomi Daerah
Indonesia adalah salah satu negara yang menganut sistem otonomi daerah dalam
pelaksanaan pemerintahannya. Pelaksanaan otonomi daerah mulai di berlakukan sejak
tahun 1999 yang diharapkan dapat membantu dan mempermudah penyelengaraan negara.
Dengan adanya otonomi daerah, memiliki hak untuk mengatur daerahnya sendiri namun
tetap dikontrol oleh pemerintah pusat dan undang-undang. Secara umum pengertian
otonomi daerah adalah hak, wewenang dan kewajiban daerah otonom untuk mengatur dan
mengurus diri sendiri urusan pemerintahan dan kepentingan masyarakat setempat sesuai
dengan praturan perundang-undangan. Istilah otonomi daerah bukan hal yang baru bagi
bangsa dan negara RI sebab sejak Indonesia merdeka sudah dikenal dengan Komite
Nasional Indonesia Daerah (KNID), yaitu lembaga yang menjalankan pemerintahan
daerah dan melaksanakan tugas mengatur rumah tangga daerahnya.

Secara Etimologi, istilah otonomi berasal dari bahasa Yunani yang berarti auto, dan
nomous. Auto berarti sendiri, dan nomous berarti hukum atau peraturan. Jadi pengertian
otonomi daerah adalah aturan yang mengatur daerahnya sendiri.

Menurut Undang-Undang Daerah nomor 32 Tahun 2004. Pengertian otonomi daerah


menurut undang-undang nomor 32 tahun 2004 adalah hak, wewenang, dan kewajiban

12
daerah otonomi untuk mengatur dan mengurus sendiri urusan pemerintahan dan
kepentingan masyarakat setempat sesuai dengan praturan perundang-undangan yang
berlaku.

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia. Pengertian otonomi daerah menurut kamus
besar bahasa indonesia adalah hak,wewenang dan kewajiban daerah untuk mengatur dan
mengurus rumah tangganya sendiri dengan praturan prundang-undangan yang berlaku.

Hakikat Otonomi Daerah


Berdasarkan pengertian-pengertian otonomi daerah tersebut dapat disimpulkan bahwa
hakikat otonomi daerah adalah sebagai berikut:

1. Daerah memiliki hak untuk mengatur dan mengurus rumah tangga pemerintahan sendiri,
baik, jumlah, macam, maupun bentuk pelayanan masyarakat yang sesuai kebutuhan
darah masing-masing.
2. Daerah memiliki wewenang untuk mengatur dan mengurus rumah tangganya sendiri,
baik kewenangan mengatur maupun mengurus rumah tangga pemerintahan sendiri
sesuai dengan peraturan perundangan yang berlaku.
3. Tujuan Otonomi Daerah
Maksud dan tujuan otonomi daerah adalah sebagai berikut:

 Agar tidak terjadi pemusatan dalam kekuasaan pemerintahan pada tingkat pusat
sehingga jalannya pemerintahan dan pembangunan berjalan lancar
 Agar pemerintah tidak hanya dijalankan oleh pemerintahan pusat, tetapi daerahpun
tetap diberi hak mengurus sendiri kebutuhannya
 Agar kepertingan umum sutau daerah dapat diurus lebih baik dengan
memperhatikan sifat dan keadaan daerah yang mempunyai kekuasaan sendiri.
 Prinsip Otonomi Daerah

Prinsip otonomi daerah menggunakan prinsip otonomi seluas-luasnya, prinsip


otonomi yang nyata, dan berprinsip otonomi yang bertanggung jawab. Jadi,
kewenangan otonomi yang di berikan terhadap daerah adalah kewenangan otonomi
luas, nyata dan bertanggung jawab, berikut prinsip-prinsip otonomi daerah:

13
1. Prinsip otonomi daerah seluas-luasnya, artinya daerah diberikan kewenangan
mengurus dan mengatur semua urusan pemerintahan yang mencakup kewenangan
semua bidang pemerintahan, kecuali kewenangan terhadap bidang polotik luar negri,
keamanan, moneter, agama, peradilan dan keamanan serta fisikal nasional.
2. Prinsip otonomi nyata, artinya daerah diberikan kewenangan untuk menangani urusan
pemerintahan berdasarkan tugas, wewenang, dan kewajiban yang senyatanya telah ada
dan berpotensi untuk tumbuh, hidup dan berkembang sesuai dengan potensi kekhasan
daerah.
3. Prinsip otonomi yang bertanggung jawab adaah otonomi yang dalam
penyelenggaraannya harus bener-bener sejalan dengan tujuan dan maksud pemberian
otonomi, yang pada dasarnya untuk memberdayakan daerah termasuk meningkatkan
kesejahteraan rakyat yang merupakan bagian utama dari tujuan nasional.

Asas Otonomi Daerah


Adapun penyelengaraan otonomi daerah menggunakan tiga asas antara lain sebagai
berikut :

1. Asas desentralisasi adalah penyerahan wewenang pemerintahan oleh pemerintah


kepada daerah otonom dalam kerangka NKRI
2. Asas dekosentrasi adalah pelimpahan wewenang dari pemerintah kepada gubernur
sebagai wakil pemerintah dan atau perangkat pusat daerah.
3. Asas tugas pembantuan adalah penugasan dari pemerintah kepada daerah dan desa,
dan dari daerah ke desa untuk melaksanakan tugas tertentu yang disertai
pembiayaan, sarana, dan prasarana serta sumber daya manusia dengan kewajiban
melaporkan pelaksanaannya dan mempertanggungjawabkan kepada yang
menugaskan.

F. Geopolitik Indonesia di Era Globalisasi


1. Makna Globalisasi bagi Wawancara Nasional
Globalisasi yang melahirkan neoliberalisme dn kapitalisme menciptakan
keterkaitan dan juga saling berkepentingan yang menembus batas-batas geografis
negara.Bagi Indonesia, globalisasi memberikan masalah tersendiri yang membutuhkan
pengelolaan total dan menyeluruh atas wawasan nusantara sebagai geoolitik kita. Hal

14
itu sangat beralasan sebab globalisasi memang melahirkan interdependesi namun
ternyata tidak menciptakan integasi dalam bidang sosial, ekonomi, politik, dan lain-
lain. Oleh karenanya dalam penerapannya, wawasan nusantara haruslah mampu
memberikan daya tahan namun lentur menghadapi globalisasi.

2. Tantangan Wawancara Nasional di Era Globalisasi


Sebagai pengaruh dari luar, globalisasi memberikan nial pengukuran yang objektif
atas kekuatan dan kelemahan Indonesia dalam menerapkan wawasan nusantara.
Karenanya wawasan nusantara dipergunakan melalui strategi (geostrategi)
mempertahankan dan mengembangkannya terhadap pengaruh globalisasi. untuk itu
diperlukan pengenalan dan pemahaman yang memadai terhadap proses globlisasi yang
juga telah dirasakan pengaruhnya di Indonesia.
a) Dibidang ekonomi
Pengaruh gobalisasi terhadap ekonomi antara lain dalam bentuk semakin
tumbuhnya perusahan-perusahan transnasional yang beroperasi tanpa mengenal
batas-batas negara serta semakin ketatnya persaingan dalam menghasilkan barang
dan jasa dalam pasar bebas. Secara spesifik pengaruh globalisasi bagi Indonesia,
antara lain:
1) Moneter, bahwa dibidang moneter menghadapi kendala terutama dalam kur
valuta. Terbukti saat terjadi krisis ekonomi bangsa Indonesia selalu
menghadapi gejolak dengan keterpurukan rupiah terhadap dollar.
2) Perdagangan dunia : bahwa yang dihadapi adalah dengan masuknya produk-
produk negara besar, maka produk dalam negeri semakin terpuruk dan
tertinggi.
3) Embargo : bahwa dengan globalisasi maka kemungkinan besar negara-negara
berkembang seperti Indonesia kena embargo oleh negara-negara yang
menguasai dunia.
4) Neraca Pembayaran Internasional : bahwa dengan globalisasi maka neraca
pembayaran Internasinal akan mengalami defisit karena negara akan lebih
banyak mengimport dari pada mengeksport.
5) Inflasi yang tinggi : dengn pengaruh dollar yang selalu melambung tinggi dan
tidak bisa didevaluasi akan menyebabkan inlasi dalam negeri semakin tinggi

15
sehingga menurunkan daya beli masyarakat, sehingga pendapatan nasional
semakin kecil.
b) Dibidang Ideologi-Politik
Semakin kuatnya pengaruh liberalisme didalam perpolitikan di Indonesia
ditandai dengan menguatnya kapitalisme. Ciri khas kapitalisme adalah bersifat
sangat pragamatis dan imperialis dalam arti ingin menguasai pihak lain. Implikasi
ini mau tidak mau harus membuka komunikasi serta sistem politik baru yang
terbuka supaya tidak melemahkan paham nasionalisme.
c) Dibidang Sosial dan Budaya
Pengaruh globalisasi terhadap sosial budaya adalah menyebabkan
terjadinya ke merosotan nilai-nilai sosial budaya suatu bangsa. Pengaruh
Liberalisme membuat masyarakat bebas di dalam menentukan
kehidupannya, menimbulkan akulturasi kebudayaan.Perasaan sebagai satu bangsa
yang menjunjung tinggi nilai budaya juga diterpa gelombang era globalisasi.
Misalnya,lahirnya RUU APP yang sampai saat ini masih membawa pro-kontrak
dalam masyarakat Indonesia.
d) Dibidang Pertahanan dan Keamanan
Beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam kehidupan pertahanan dan
keamanan, yaitu:
1) Kegiatan pembangunan pertahanan dan keamanan harus harus memberikan
kesempatan kepada setiap warga negara untuk berpikir aktif, karena kegiatan
tersebut merupakan kewajiban setiap warga negara, seperti memelihara
lingkungan tempat tinggal, meningkatkan kemampuan disiplin, melaporkan hal-
hal yang mengganggu keamanan kepada yang berwenang.
2) Membangun rasa persatuan, sehingga ancaman suatu daerah atau pulau juga
menjadi ancaman bagi daerah lain. Rasa persatuan ini dapat diciptakan dengan
membangun solidaritas dan hubungan erat antara warga yang berbeda daerah
dengan kekuatan keamanan.
3) Membangun Tentara Nasional Indonesia (TNI) dan Kepolisian Republik
Indonesia (Polri) yang profesional serta menyediakan sarana dan prasarana yang
memadai bagi kegiatan pertahanan dan keamanan wilayah Indonesia, terutama
pulau dan wilayah terluar Indonesia.

16
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

Geopolitik diartikan sebagai sistem politik atau peraturan-peraturan dalam wujud


kebijaksanaan dan strateginasional yang didorong oleh aspirasi nasional geografik
(kepentingan yang titik beratnya terletak pada pertimbangan geografi, wilayah atau
territorial dalam arti luas) suatu Negara, yang apabila dilaksanakan dan berhasil akan
berdampak langsung kepada system politik suatu Negara. Sebaliknya, politik Negara itu
secaralangsung akan berdampak pada geografi Negara yang bersangkutan. Geopolitik
bertumpu pada geografi sosial (hukum geografis), mengenai situasi, kondisi, atau
konstelasi geografi dan segala sesuatu yang dianggaprelevan dengan karakteristik geografi
suatu Negara.

Kami mengaharapkan agar pemerintah Indonesia dapat lebih tegas dalam


menyegerakan penyelesaian permasalahan Geopolitik yang ada di Indonesia. Karena hal
ini dapat menunjukkan Sistem Geopolitik Indonesia yang kuat kepada seluruh dunia.
Supaya mereka tidak dengan mudah meremehkan martabat bangsa Indonesia. Indonesia
telah merdeka, maka sepatutnya kita menghapuskan segala praktek yang bertautan dengan
asas kemerdekaan yang telah direnggut bangsa Indonesia. Bagi masyarakat Indonesia
sendiri, jangan mudah terpengaruh untuk melakukan aksi kekerasan dan takberetika demi
mengungkapkan aspirasinya terhadap permasalahan yang dimaksud. Kita harus tetap
berkepala dingin dalam menyelesaikan berbagai permasalahan, bukankah itu adalah hal
yang paling baik untuk tidak menebar kebencian dan kerusakan di muka bumi ini. Untuk
itu selesaikanlah kasus ini dengan cara damai mencapai jalan keluar yang saling
menguntungkan Indonesia dengan negara serumpunnya.

B. Saran

1. Konsep geopolitik ini hendaknya terus diterapkan dan dikembangkan agar dapat
mencapai tujuan-tujuan wawasan nusantara yang telah ditetapkan, yaitu mewujudkan

17
kesejahteraan, ketenteraman dan keamanan bagi Bangsa Indonesia, dengan demikian
ikut serta juga dalam membina kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh umat
manusia di dunia.
2. Dalam penyusunan makalah ini kami yakin ada kesalahan dalam pembuatannya, maka
dari itu kami mengharapkan partisipasi dari teman-teman semua untuk memberikan
kritik dan saran atas makalah yang telah kami buat, dan kami akan sangat merasa
senang apabila teman mahasiswa sekalian bisa mengkritik atau memberi saran guna
memperbaiki ketidak sempurnaan kami dalam membuat malalah ini.

18
DAFTAR PUSTAKA

Cecep Dudi Muklis Sabigin 2015. Pengantar Pendidikan


Kewarganegaraan. Bandung: CV.InsanMandiri.
http://pendidikankewarganegaraans.blogspot.co.id/2012/12/pengertian-geopolitik-dan-
wawasan.html#
http://nurlaili-azizah-fisip11.web.unair.ac.id/artikel_detail-79751-Geopolitik %20 dan
%20Geostrategi-PERANAN%20GEOPOLITIK %20 PERANCIS, % 20INGGRIS,%20
JERMAN,%20DAN%20POLANDIA %20DALAM%
20UNI%20EROPA%20%28week%2010 %29.html
http://vilotion.blogspot.co.id/2014/06/geopolitik.html
http://www.smansax1-edu.com/2014/10/5-permasalahan-yang-melibatkan .html
http://makalahdanskripsi.blogspot.co.id/2009/06/geopolitik-indonesia.html
http://www.academia.edu/4717154/Makalah_GEOPOLITIK_INDONESIA
http://niswanfiqih.blogspot.co.id/2011/12/makalah-negara-dan-konstitusi.html
http://www.smansax1-edu.com/2014/10/5-permasalahan-yang-melibatkan.html

19

Anda mungkin juga menyukai