Anda di halaman 1dari 19

BAB VII – GEOPOLITIK

INDONESIA
AHMAD M. MURSHIDI
2244390037
A.PENGERTIAN GEOPOLITIK INDONESIA

 Geopolitik berasal dari kata “geo” yang bermakna bumi dan “politik” yang
bermakna kekuatan yang didasakan pada pertimbangan dasar dalam menentukan
alternatif kebijakan nasional untuk mewujudkan tujuan nasional.
 Melalui ikrar Sumpah Pemuda, para pendahulu dan pendiri Indonesia sudah
meletakkan dasar-dasar geopolitik. Amanat yang terkandung dalam Sumpah
Pemuda satu nusa yang berarti keutuhan ruang nusantara, satu bangsa berarti
landasan kebangsaan Indonesia, dan satu bahasa merupakan faktor pemersatu
nusantara.
 Kebangsaan di Indonesia terdiri dari tiga unsur geopolitik yaitu :
1. rasa kebangsaan
2. paham kebangsaan
3. semangat kebangsaan
 Ketiganya bersatu dalam semangat nasioanalis dan sekaligus mendorong
tercapainya tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia sesuai dengan proklamasi.
 Paham kebangsaan dapat dibina melalui proses pengajaran dalam pendidikan
wawasan nusantara, ketahanan nasional, doktrin dan strategi pembangunan
nasional serta sejarah dan budaya bangsa.
 Junaidi (2013) merumuskan wawasan nusantara secara ilmiah dalam bentuk
konsepsi tentang kesatuan.Rumusan tersebut meliputi:
1. Kesatuan Politik
Kesatuan politik didasari dari adanya kebutuhan untuk mewujudkan pulau-pulau di
wilayah nusantara menjadi satu entitas yang utuh sebagai tanah air. Ini berarti bahwa
tidak ada lagi laut bebas diantara pulau-pulau tersebut, sehingga laut diantara pulau-
pulau itu berubah wataknya dari pemisah menjadi pemersatu tanah air nusantara.
2. Kesatuan Ekonomi
Kegiatan ekonomi memerlukan ruang gerak dan ini dapat disediakan melalui
proses demokratisasi. Sistem politik yang menganut asas desentralisasi, secara
otomatis segala perizinan pun harus didesentralisir.
3. Kesatuan Sosial Budaya
Bangsa Indonesia sesungguhnya mewujud atas dasar kesepakatan bukan atas
dasar sejarah atau geografi. Hal itu terbukti ketika sidang BPUPKI, terjadi
perdebatan antara para tokoh pendiri negeri ini tentang apa itu bangsa Indonesia
dan apa itu wilayah negara Indonesia.Setelah itu,terjadi berbagai kesepakatan
lain,misalnya saja tentang bentuk negara kesatuan bukan federasi.Serangkaian
kesepakatan para pendiri tersebut perlu dijaga dan dijadikan komitmen
bersama,karena semua kesepakatan itu merupakan perwujudan dari jati diri
bangsa.
 4. Kesatuan Hankam
Makna utama dari kesatuan hukum adalah bahwa masalah bidang bankam (
pertahanan keamanan), khususnya keamanandan pembelaan negara adalah t
anggung jawab bersama. Atas dasar itulah sistem Hankam memiliki 3 ciri
utama yaitu:
a. Orientasinya pada rakyat, karena memang diperuntukkan terciptanya rasa
aman dan keamanan rakyat.
b. Pelibatannya secara semesta, yang maknanya adalah bahwa setiap warga dan
setiap fasilitas dapat dilibatkan di dalam upaya hankam.
c. Digelarnya di wilayah nusantara secara kewilayahan,yang maknanya tiap unit
wilayah harus diupayakan agardapat menggalang ketahanan masing-masing.
B.TEORI-TEORI GEOPOLITIK

1. Teori Geopolitik Frederich Ratzel


Frederich Ratzel (1844-1904) merumuskan untuk pertama kalinya Ilmu Bumi
Politik sebagai hasil penelitian yang ilmiah dan universal.Pokok-pokok ajaran
Frederich Ratzel adalah sebagai berikut:
A. Negara itu seperti organisme yang hidup.Negera identik dengan
ruangan yang ditempati oleh sekelompok masyarakat (bangsa). Pertumbuhan
negara mirip dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan ruang hidup
(lebensraum) yang cukup agar dapat tumbuh dengan subur. Semakin luas
ruang hidup maka negara akan semakin bertahan, kuat, dan maju. Oleh karena
itu, jika ingin tetap hidup dan berkembang,negara harus melakukan ekspansi
(perluasan wilayah sebagai ruang hidup). Teori ini dikenal sebagai teori
organisme atau teori biologis.
B. Negara identik dengan suatu ruang yang ditempati oleh kelompok politik
dalam arti kekuatan. Makin luas potensi ruang tersebut, makin besar potensi
kelompok politik itu tumbuh.
C. Suatu bangsa dalam mempertahankan kelangsungan hidupnya tidak
terlepas dari hukum alam. Hanya bangsa unggul saja yang dapat bertahan
hidup terus dan langgeng.
D. Semakin tinggi budaya suatu bangsa, semakin besar kebutuhannya akan
sumber daya alam. Apabila wilayah hidup tidak mendukung, bangsa tersebut akan
mencari pemenuhan kebutuhan kekayaan alam di luar wilayahnya (ekspansi).
E. Hal ini melegitimasikan hukum ekspansi yaitu perkembangan atau dinamika
budaya dalam bentuk gagasan, dan setiap kegiatannya (ekonomi, perdagangan,
perindustrian) harus diimbangi oleh pemekaran wilayah.
2. Teori Geopolitik Rudolf Kjellen
Rudolf Kjellen (1864-1922) melanjutkan ajaran Ratzel, tentang teori organisme.
Berbeda dengan Ratzel yang menyatakan negara seperti organisme, maka ia
menyatakan dengan tegas bahwa negara adalah suatu organisme, bukan hanya mirip.
Negara adalah satuan dan sistem politik yang menyeluruh yang meliputi bidang
geopolitik, ekonomi politik, demo politik,sosial politik, dan krato politik. Negara sebagai
organisme yang hidup dan intelektual harus mampu mempertahankan dan
mengembangkan dirinya dengan melakukan ekspansi.
3. Teori Geopolitik Karl Haushofer
Karl Haushofer (1896-1946) melanjutkan pandangan Ratzel dan Kjellen terutama
pandangan tentang lebensraum dan paham ekspansionisme. Jika jumlah penduduk
wilayah negara semakin banyak sehingga tidak sebanding lagi dengan luas wilayah, maka
negara tersebut harus memperluas wilayahnya sebagai ruang hidup (lebensraum) bagi
warga negara.
 Karl Haushofer membagi dunia menjadi beberapa wilayah (region) yang hanya
dikuasai oleh bangsa-bangsa yang dikatakan unggul, seperti Amerika Serikat,
Jerman, Rusia, Inggris, dan Jepang.
Dari pendapat ini lahirlah wilayah-wilayah yang dikuasai (pan-regional),
yaitu:
a. Pan-Amerika sebagai "perserikatan wilayah" dengan Amerika Serikat
sebagai pemimpinnya.
b. Pan-Asia Timur, mencakup bagian timur Benua Asia, Australia, dan
wilayah kepulauan di mana Jepang seb- agai penguasa.
C. Pan-Rusia India, yang mencakup wilayah Asia Barat,Eropa Timur, dan
Rusia yang dikuasai Rusia. Pan-Eropa Afrika, mencakup Eropa Barat - tidak
termasuk Inggris dan Rusia - dikuasai oleh Jerman.
4. Teori Geopolitik Halford Mackinder Halford Mackinder (1861-1947)
mempunyai konsepsi geopolitik yang lebih strategik yaitu dengan penguasaan daerah-daerah
jantung dunia, sehingga pendapatnya dikenal dengan teori Daerah Jantung.
5. Teori Geopolitik Alfred Thayer Mahan
Alfred Thayer Mahan (1840-1914) mengembangkan lebih lanjut konsepsi geopolitik dengan
memperhatikan perlunya memanfaatkan serta mempertahankan sumber daya laut,
termasuk akses laut. Sehingga tidak hanya pembangunan armada laut saja yang diperlukan,
tetapi lebih luas juga membangun kekuatan maritim.
6. Teori Geopolitik Guilio Douhet, William Mitchel, Saversky, dan JFC Fuller
Guilio Douhet (1869-1930) dan William Mitchel (1878- 1939) mempunyai pendapat lain
dibandingkan dengan para pendahulunya. Keduanya melihat kekuatan dirgantara lebih
berperan dalam memenangkan peperangan melawan musuh, Untuk itu mereka berkesimpulan
bahwa membangun armada atau angkatan udara lebih menguntungkan sebab angkatan udara
memungkinkan beroperasi sendiri tanpa dibantu oleh angkatan lainnya.
7. Teori Geopolitik Nicholas J. Spijkman
Nicholas J. Spijkman (1879-1936) terkenal dengan teori Daerah Batas. Dalam
teorinya, ia membagi dunia dalam empat wilayah atau area, antara lain:
a.Pivot Area, mencakup wilayah daerah jantung.
b.Offshore Continent Land,mencakup wilayah pantai benua Eropa - Asia.
C.Oceanic Belt,mencakup wilayah pulau di luar Eropa -Asia, Afrika Selatan.
d.New World,mencakup wilayah Amerika.
8. Bangsa Indonesia
Wawasan bangsa Indonesia tersirat melalui UUD 1945 antara lain:
a.Ruang hidup bangsa terbatas diakui internasional.
b.Setiap bangsa sama derajatnya, berkewajiban menjaga perdamaian dunia.
c.Kekuatan bangsa untuk mempertahankan eksistensi dan kemakmuran rakyat.
Dari pembahasan tersebut, dapat disimpulkan bahwa teori geopolitik menjadi doktrin
dasar bagi terbentuknya negara nasional yang kuat dan tangguh. Menurut Sunardi (2004),
sebagai doktrin dasar, ada empat unsur yang perlu diperhatikan, yaitu:
1. Konsepsi Ruang, yang merupakan aktualisasi dari pemikiran negara sebagai organisasi
hidup.Ruang yang merupakan inti dari konsepsi geopolitik merupakan wadah dinamika
politik dan militer. Hal ini juga dapat dirasakan pada era Perang Dingin antara Blok Barat dan
Blok Timur ketika kedua kutub saling mencari pengaruh di dunia ketiga (Negara
SedangBerkembang).
2. Konsepsi Frontier, yang merupakan konsekuensi dari kebutuhan dan
lingkungan. Frontier merupakan batas imajiner di antara dua negara yang saling
mempengaruhi. Oleh karena itu, batas resmi (boundary) dapat bergeser karena
berbagai pengaruh, terutama masalah social, budaya, ataupun
ekonomi.Pengaruh negara asing yang lebih maju apabila tidak ditangani secara
serius, akan menimbulkan gejolak politik yang melibatkan pemerintah.
3. Konsepsi Politik Kekuatan, yang ingin menjelaskan tentang kehidupan
bernegara. Politik kekuatan merupakan faktor dinamika kehidupan bangsa di
tengah dunia yang semakin menyempit dan cepatnya perjalanan sejarah sebagai
akibat revolusi teknik. Dengan demikian, dunia semakin terbuka dan cita-
cita dunia tanpa batas merupakan ciri globalisasi. Fenomena ini harus dapat
ditangkal oleh setiap negara, lebih-lebih bagi negara sedang berkembang.
4. Konsepsi Keamanan Negara dan Bangsa, yang kemudian melahirkan
konsepsi geostrategi. Geopolitik akhirnya bertujuan untuk pengamanan
negara, baik secara fisik r sial (ekonomi, budaya, dan kehidupan sosial
lainnya). Untuk itu, perlu dipersiapkan daerah penyangga yang dikenal
sebagai daerah frontier yang berbatasan dengan negara jiran dan
dipersiapkan secara sistematis pembangunannya.
C.WILAYAH SEBAGAI RUANG HIDUP

Dalam artian konsep, wilayah merupakan konsep yang digunakan untuk


mengidentifikasi dan mengorganisasi daerah untuk berbagai tujuan.Wilayah
juga dapat diartikan sebagai suatu daerah yangmemiliki ciri-ciri tertentu,
misalnya kegiatan ekonomi, pola pertanian, iklim, dan tumbuhan asli. Definisi
wilayah secara umum diartikansebagai bagian dari permukaan bumi dengan
satu atau banyak karakteristik serupa yang membuatnya unik dari daerah lain,
seperti budaya, ekonomi, topografi, iklim, politik dan faktor lingkungan
sepertispesies flora dan fauna yang berbeda.
Wilayah dibedakan menjadi dua macam, yaitu:
1. Wilayah Formal
Wilayah formal adalah kawasan yang homogen, bercirikan sesuatu yang
dimiliki pada manusia dan alam secara umum, seperti bahasa tertentu yang
digunakan penduduk, agama, kebangsaan, budaya, dan identitas politik serta
tipe iklim tertentu, bentuk lahan, dan vegetasi. Wilayah dengan bentuk
kesatuan ideologi salah satunya adalah negara. Dulu wilayah diklasifikasikan
dengan melihat kondisi fisik, berupa iklim dan topografi. Pengertian ini
semakin meluas dan dikriteriakan menurut ekonomi, misalnya industri- industri
atau tipe pertanian bahkan digunakan kriteria sosial politik. Dapat
disimpulkan apa yang dimaksud wilayah formal adalah suatu wilayah yang statis,
homogen (seragam), dan pasif.
2. Wilayah Fungsional
Wilayah fungsional adalah suatu kawasan yang difungsikan,menurut jenis dan
fungsinya.Wilayah fungsional saling berhubungan satu sama lain, misalnya kota,
kecamatan, dan kelurahan yang selalu berhubungan. Wilayah fungsional berada di
sekeliling titik pertumbuhan dan terjalin dengan titik pertumbuhan melalui sistem
transportasi, komunikasi, kelompok ekonomi, serta perdagangan dan men- dukung
perkembangan daerah lain melalui jalur transportasi, jalur perdagangan dan bisnis,
serta siaran radio dan televisi. Dapat diartikan jika wilayah fungsional adalah wilayah
yang dinamis serta aktif dan selalu berubah, biasanya wilayah seperti ini terdapat
di kota atau wilayah sentral. Menurut Pasal 1 angka 1 Undang-Undang Nomor 26
Tahun 2007 tentang Penataan Ruang, yang dimaksud dengan ruang adalah wadah yang
meliputi ruang darat, ruang laut, dan ruang udara, termasuk ruang di dalam bumi
sebagai satu kesatuan wilayah, tempat manusia dan makhluk lain hidup, melakukan
kegiatan, dan memelihara kelangsungan hidupnya.
 Konsep dasar hukum penataan ruang tertuang di dalam pembukaan UUD 1945
alinea ke 4 yang berbunyi "melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh
tumpah darah Indonesia dan untuk memajukan kesejahteraan umum,
mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut serta melaksanakan ketertiban
dunia."Salah satu konsep dasar pemikiran tata ruang menurut hukum Indonesia
terdapat dalam UUPA Nomor 5 Tahun 1960. Pasal 2 UUPA memuat wewenang
untuk:
1. Mengatur dan menyelenggarakan peruntukan penggunaan, persediaan,
dan pemeliharaan bumi,air dan ruang angkasa.
2. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang
dengan bumi, air, dan ruang angkasa.
3. Menentukan dan mengatur hubungan-hubungan hukum antara orang
dan perbuatan-perbuatan hukum yang mengenai bumi, air dan ruang angkasa.
 Dalam rangka menerapkan penataan ruang untuk pada akhirnya mewujudkan
pengembangan wilayah seperti yang diharapkan,maka terdapat paradigma yang
harus dikembangkan sebagai berikut.
1. Otonomi Daerah
Dalam UU Nomor 22 Tahun 1999 atau UU Nomor 32 Ta- hun 2004, mengatur
kewenangan Pemerintah Daerah dalam pembangunan Globalisasi. Pembangunan
wilayah tidak terlepas dari pembangunan dunia, investor akan menanamkan
modalnya di daerah yang memiliki kondisi politik yang stabil dan didukung sumber
daya yang memadai
2. Pemberdayaan Masyarakat
Pendekatan pemberdayaan masyarakat merupakan tuntutan yang harus
dipenuhi Good Governance. Iklim dan kinerja yang baik dalam pembangunan perlu
dijalankan.

Anda mungkin juga menyukai