Anda di halaman 1dari 10

TUGAS MAKALAH KEWARGANEGARAAN

GEOPOLITIK INDONESIA





OLEH :
Muhammad Fuad Muzaki 201310370311242

FAKULTAS TEKNIK
JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH MALANG
2014

KATA PENGANTAR

Puji syukur kita panjatkan kehadirat Allah SWT, Tuhan Yang Maha Esa yang telah
memberikan rahmat serta hidayah-Nya sehingga penyusunan makalah ini dapat diselesaikan.
Makalah ini disusun untuk diajukan sebagai tugas mata kuliah Kewarganegaraan
dengan judul GEOPOLITIK INDONESIA di Fakultas Teknik Jurusan Teknik
Informatika Universitas Muhammadiyah Malang.
Terima kasih disampaikan kepada pak Yusuf selaku dosen mata kuliah
Kewarganegaraan yang telah membimbing dan memberikan kuliah demi lancarnya
penyusunan makalah ini.
Demikianlah makalah ini disusun semoga bermanfaat, agar dapat memenuhi tugas
mata kuliah Kewarganegaraan.




Malang, 09 April 2014
Penyusun


Muhammad Fuad Muzaki



BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang
Pemahaman geopolitik telah dipraktikkan sejak abad XIX, namun pengertiannya baru
tumbuh pada awal abad XX.Geopolitik memaparkan dasar pertimbangan dalam
menentukan alternatif kebijakan nasional untuk mewujudkan tujuan tertentu. Prinsip-
prinsip dalam geopolitik dikembangkan kedalam bentuk suatu wawasan nasional.
Geopolitik berasal dari dua kata, yaitu geo dan politik. Maka, Membicarakan
pengertian geopolitik, tidak terlepas dari pembahasan mengenai masalah geografi dan
politik. Geo artinya Bumi/Planet Bumi. Menurut Preston E. James, geografi
mempersoalkan tata ruang, yaitu sistem dalam hal menempati suatu ruang di permukaan
Bumi. Dengan demikian geografi bersangkut-paut dengan interrelasi antara manusia
dengan lingkungan tempat hidupnya. Sedangkan politik, selalu berhubungan dengan
kekuasaan atau pemerintahan.
Dari beberapa pengertian di atas, pengertian geopolitik dapat lebih disederhanakan lagi.
Geopolitik adalah suatu studi yang mengkaji masalah-masalah geografi, sejarah dan ilmu
sosial, dengan merujuk kepada percaturan politik internasional. Geopolitik mengkaji
makna strategis dan politis suatu wilayah geografi, yang mencakup lokasi, luas serta
sumber daya alam wilayah tersebut. Geopolitik mempunyai 4 unsur pembangun, yaitu
keadaan geografis, politik dan strategi, hubungan timbal balik antara geografi dan politik,
serta unsur kebijaksanaan.
1.2 Tujuan
- memahami tentang pengertian Geopolitik
- memahami tentang teori - teori Geopolitik
- memahami tentang Geopolitik di Indonesia
- memahami unsur utama Geopolitik


BAB II
PEMBAHASAN
1.1 Pengertian Geopolitik
Geopolitik secara etimologi berasal dari kata geo (bahasa Yunani) yang berarti bumi
yang menjadi wilayah hidup. Sedangkan politik dari kata polis yang berarti kesatuan
masyarakat yang berdiri sendiri atau negara; dan teia yang berarti urusan (politik)
bermakna kepentingan umum warga negara suatu bangsa (Sunarso, 2006: 195).
Sebagai acuan bersama, geopolitik dimaknai sebagai ilmu penyelenggaraan negara yang
setiap kebijakannya dikaitkan dengan masalah-masalah geografi wilayah atau tempat
tinggal suatu bangsa. Frederich Ratzel mengenalkan istilah ilmu bumi politik (political
geography), Rudolf Kjellen menyebut geographical politic dan disingkat geopolitik.
1.2 Unsur utama Geopolitik
a. Konsepsi ruang diperkenalkan Karl Haushofer menyimpulkan bahwa ruang
merupakan wadah dinamika politik dan militer, teori ini disebut pula teori kombinasi
ruang dan kekuatan. Realitanya kekuatan politik selalu menghendaki penguasa-an
ruang. Sebaliknya penguasaan ruang secara de facto dan de jure akan memberikan
legitimasi kekuasaan politik.
b. Konsepsi frontier (batas imajiner dari dua negara) : Frontier merupakan batas
imajiner dari dua negara. Frontier terjadi karena pengaruh dari negara diluar boundary
(batas resmi dua negara) Batas frontier yang sudah dipengaruhi kekuasaan asing dari
seberang boundary. Pengaruh asing berawal dari budaya, ekonomi, social, agama dan
ras.
c. Konsep Politik Kekuatan : Politik kekuatan menjadi salah satu faktor dalam melaksa-
nakan salah satu konsep geopolitik yang terkait dengan kepentingan nasional. Konsep
keamanan negara, diutamakan konsep ketahanan nasional. Dalam upaya keamanan
negara dan bangsa, sema-ngat kesatuan dan persatuan menjadi salah satu kekuatan
untuk menghambat datangnya ancaman dari luar.
d. Konsepsi keamanan negara dan bangsa sama dengan konsep ketahanan nasional.




1.3 Teori teori Geopolitik
Teori Geopolitik Jerman
1. Teori Geopolitik Frederich Ratzel
Frederich Ratzel (18441904) berpendapat bahwa negara itu seperti organisme yang
hidup. Negera identik dengan ruangan yang ditempati oleh sekelompok masyarakat
(bangsa) pertumbuhan negara mirip dengan pertumbuhan organisme yang memerlukan
ruang hidup (lebensraum) yang cukup agar dapat tumbuh dengan subur. Semakin luas
ruang hidup maka negara akan semakin bertahan, kuat, dan maju. Oleh karena itu, jika
negara ingin tetap hidup dan berkembang butuh ekspansi (perluasan wilayah sebagai
ruang hidup). Teori ini dikenal seabgai teori organisme atau teori biologis.

2. Teori Geopolitik Rudolf Kjellen
Rudolf Kjellen (19641922) melanjutkan ajaran Ratzel, tentang teori organisme.
Berbeda dengan Ratzel yang menyatakan negara seperti organisme, maka ia
menyatakan dengan tegas bahwa negara adalah suatu organisme, bukan hanya mirip.
Negara adalah satuan dan sistem politik yang menyeluruh yang meliputi bidang
geopolitik, ekonomi politik, demo politik, sosial politik, dan krato politik. Negara
sebagai organisme yang hidup dan intelektual harus mampu mempertahankan dan
mengembangkan dirinya dengan melakukan ekspansi. Paham ekspansionisme
dikembangkan. Batas negara bersifat sementara karena bisa diperluas. Strategi yang
dilakukan adalah membangun kekuatan darat yang dilanjutkan kekuatan laut.

3. Teori Geopolitik Karl Haushofer
Karl Haushofer (18961946) melanjutkan pandangan Ratzel dan Kjellen terutama
pandangan tentang lebensraum dan paham ekspansionisme. Jika jumlah penduduk
suatu wilayah negara semakin banyak sehingga tidak sebanding lagi dengan luas
wilayah, maka negara tersebut harus berupaya memperluas wilayahnya sebagai ruang
hidup (lebensraum) bagi warga negara. Untuk mencapai maksud tersebut, negara harus
mengusahakan antara lain :
a. Autarki, yaitu cita-cita untuk memenuhi kebutuhan sendiri tanpa bergantung pada
negara lain. Hal ini dimungkinkan apabila wilayah negara cukup luas sehingga
mampu memenuhi kebutuhan itu. Untuk itu politik ekspansi dijalankan. Berdasarkan
asumsi demikian, Karl Haushofer membagi dunia menjadi beberapa wilayah (region)
yang hanya dikuasai oleh bangsa-bangsa yang dikatakan unggul, seperti Amerika
Serikat, Jerman, Rusia, Inggris, dan Jepang. Dari pendapat ini lahirlah:

b. Wilayah-wilayah yang dikuasai (pan-regional), yaitu :
1) Pan Amerika sebagai perserikatan wilayah dengan Amerika Serikat sebagai
pemimpinnya.
2) Pan Asia Timur, mencakup bagian timur Benua Asia, Australia, dan wilayah
kepulauan di mana Jepang sebagai penguasa.
3) Pan Rusia India, yang mencakup wilayah Asia Barat, Eropa Timur, dan Rusia yang
dikuasai Rusia.
4) Pan Eropa Afrika, mencakup Eropa Barat tidak termasuk Inggris dan Rusia
dikuasai oleh Jerman.
Teori Geopolitik Karl Haushofer ini dipraktikkan oleh Nazi Jerman di bawah pimpinan
Hittler sehingga menimbulkan Perang Dunia II.

Teori Geopolitik Inggris
4. Teori Geopolitik Halford Mackinder
Halford Mackinder (18611947) mempunyai konsepsi geopolitik yang lebih strategik,
yaitu dengan penguasaan daerah-daerah jantung dunia, sehingga pendapatnya dikenal
dengan teori Daerah Jantung. Barang siapa menguasai daerah jantung (Eropa Timur
dan Rusia) maka ia akan menguasai pulau dunia (Eropa, Asia, dan Afrika) yang pada
akhirnya akan menguasai dunia. Untuk menguasai dunia dengan menguasai daerah
jantung dibutuhkan kekuatan darat yang besar sebagai prasyaratnya. Berdasarkan hal
ini muncullah konsep Wawasan Benua atau konsep kekuatan di darat.

5. Teori Geopolitik Alfred Thayer Mahan
Alfred Thayer Mahan (18401914) mengembangkan lebih lanjut konsepsi geopolitik
dengan memperhatikan perlunya memanfaatkan serta mempertahankan sumber daya
laut, termasuk akses laut. Sehingga tidak hanya pembangunan armada laut saja yang
diperlukan, namun lebih luas juga membangun kekuatan maritim. Berdasarkan hal
tersebut, muncul konsep Wawasan Bahari atau konsep kekuatan di laut. Barang siapa
menguasai lautan akan menguasai kekayaan dunia.


6. Teori Geopolitik Guilio Douhet, William Mitchel, Saversky, dan JFC Fuller
Guilio Douhet (18691930) dan William Mitchel (18781939) mempunyai pendapat
lain dibandingkan dengan para pendahulunya. Keduanya melihat kekuatan dirgantara
lebih berperan dalam memenangkan peperangan melawan musuh. Untuk itu mereka
berkesimpulan bahwa membangun armada atau angkatan udara lebih menguntungkan
sebab angkatan udara memungkinkan beroperasi sendiri tanpa dibantu oleh angkatan
lainnya. Di samping itu, angkatan udara dapat menghancurkan musuh di kandangnya
musuh itu sendiri atau di garis belakang medan peperangan. Berdasarkan hal ini maka
muncullah konsepsi Wawasan Dirgantara atau konsep kekuatan di udara.

7. Teori Geopolitik Nicholas J. Spijkman
Nicholas J. Spijkman (18791936) terkenal dengan teori Daerah Batas. Dalam teorinya,
ia membagi dunia dalam empat wilayah atau area :
- Pivot Area, mencakup wilayah daerah jantung.
- Offshore Continent Land, mencakup wilayah pantai benua Eropa Asia
- Oceanic Belt, mencakup wilayah pulau di luar Eropa Asia, Afrika Selatan.
- New World, mencakup wilayah Amerika.

a. Terhadap pembagian tersebut, Spijkman menyarankan pentingnya penguasaan daerah
pantai Eurasia, yaitu Rimland. Menurutnya, Pan Amerika merupakan daerah yang
ideal karena dibatasi oleh batas alamiah, dan Amerika diperkirakan akan menjadi
negara kuat. Atas pembagian dunia menjadi empat wilayah ini, Spijman memandang
diperlukan kekuatan kombinasi dari angkatan-angkatan Perang untuk dapat
menguasai wilayah-wilayah dimaksud. Pandangannya ini menghasilkan teori Garis
Batas (Rimland) yang dinamakan Wawasan Kombinasi.

1.4 Geopolitik Indonesia
a. Latar belakang
Sebagai satu kesatuan negara kepulauan, secara konseptual, geopolitik Indonesia
dituangkan dalam salah satu doktrin nasional yang disebut Wawasan Nusantara dan
politik luar negeri bebas aktif. sedangkan geostrategi Indonesia diwujudkan melalui
konsep Ketahanan Nasional yang bertumbuh pada perwujudan kesatuan ideologi,
politik, ekonomi, sosial budaya dan pertahanan keamanan. Dengan mengacu pada
kondisi geografi bercirikan maritim, maka diperlukan strategi besar (grand strategy)
maritim sejalan dengan doktrin pertahanan defensif aktif dan fakta bahwa bagian
terluar wilayah yang harus dipertahankan adalah laut. Implementasi dari strategi
maritim adalah mewujudkan kekuatan maritim (maritime power) yang dapat
menjamin kedaulatan dan integritas wilayah dari berbagai ancaman.

b. Wawasan Nusantara
1. Wawasan Nusantara Sebagai Wawasan Nasional
Bangsa Indonesia sebagai bangsa yang mejemuk dalam menyelenggarakan
kehidupan dibidang politik, ekonomi, sosial budaya maupun Hankan harus
mengutamakan persatuan dan kesatuan bangsa serta kesatuan wilayah.
Sebagai acuan pokok ajaran dasar Wawasan Nusantara adalah wawasan nusantara
sebagai geopolitik Indonesia, yaitu cara pandang dan sikap bangsa Indonesia
mengenai diri dan lingkungannya yang serba beragam dan bernilai strategis dengan
mengutamakan kesatuan dan persatuan wilayah dan tetap menghargai dan
menghormati kebhinekaan dalam setiap aspek kehidupan nasional untuk mencapai
tujuan nasional.
2. Landasan Idiil : Pancasila
Pancasila sebagai Dasar Negara, Pandangan hidup bangsa, sumber dari segala
sumber hukum dan sebagai ideologi bangsa serta sebagai Identitas Nasional.
Pancasila mencerminkan nilai keseimbangan, keserasian, keselarasan, persatuan
dan kesatuan, kekeluargaan, kebersamaan dan kearifan dalam membina kehidupan.
Pancasila mempunyai kekuatan hukum yang mengikat para penyelenggara negara,
pemimpin, pemerintahan dan seluruh Rakyat Indonesia.
Pancasila sebagai falsafah bangsa Indonesia telah dijadikan landasan Idiil dan
dasar negara sesuai dengan pembukaan UUD 45, sehingga Pancasila merupakan
landasan Idiil Wawasan Nusantara.






STUDI KASUS

AMBALAT kembali mencuri perhatian. Kapal perang Malaysia berkali- kali
melanggar teritori Indonesia dan diusir armada angkatan laut kita. Mencuat pada 2005,
mengapa krisis Ambalat kembali terjadi? Apa solusi terbaiknya? Ambalat adalah sebuah
gugus pulau di sekitar 118.2558 Bujur Timur (BT)-118.254167 BT dan 2.56861 Lintang
Utara (LU)- 3.79722 LU yang terletak di perairan Laut Sulawesi, sebelah timur Pulau
Kalimantan Timur. Sengketa Ambalat Indonesia-Malaysia menyeruak karena klaim
kepemilikan. Pada 2005, krisis Ambalat ditandai dengan show of force kedua angkatan
bersenjata, penembakan kapal nelayan kita oleh Malaysia, dan aneka aksi demonstrasi
mengecam Malaysia. Ambalat disebut sebagai wilayah Republik Indonesia (RI) sesuai
Undang-undang No 4 Tahun 1960 tentang Perairan RI yang telah sesuai dengan konsep
hukum Negara Kepulauan (Archipelagic State). Undang-undang ini telah diakui dalam
Konvensi PBB tentang Hukum Laut (United Nations Convention on the Law of the
Sea/UNCLOS) ditetapkan dalam Konferensi III PBB di Montego Boy, Jamaika, 10
Desember 1982. Konvensi ini kemudian diratifikasi oleh Indonesia dengan Undang-undang
No 17 Tahun 1985 tentang pengesahan UNCLOS.
Malaysia mengklaim Ambalat sebagai wilayah kedaulatannya sesuai dengan peta
wilayah yang dibuat Malaysia pada 1979. Peta itu didasarkan pada The Convention on The
Territorial Sea and the Contiguous zone 1958 dan The Continental Self Convention 1958.
Peta Laut 1979 tersebut juga telah memasukkan Pulau Sipadan dan Ligitan ke dalam
wilayah Malaysia. Malaysia memberi Ambalat (wilayah XYZ) kepada Shell atas dasar
perjanjian bagi hasil (Production Sharing Contract ) pada 16 Februari 2005.


BAB III
PENUTUP

1.1 Kesimpulan
Keadaan geografis Indonesia yang unik menuntut sebuah konsep geopolitik khusus yang
dapat diterapkan dengan baik oleh bangsa Indonesia. Konsep geopolitik tersebut adalah
Wawasan Nusantara. Berbeda dengan pemahaman geopolitik negara lain yang cenderung
mengarah kepada tujuan ekspansi wilayah, konsep geopolitik Indonesia, atau Wawasan
Nusantara, justru bertujuan untuk mempertahankan wilayah. Wawasan Nusantara
merupakan sebuah konsep geopolitik yang paling tepat untuk negara Indonesia yang
memiliki belasan ribu pulau yang tersebar sepanjang jutaan mil. Konsep geopolitik ini
hendaknya terus diterapkan dan dikembangkan agar dapat mencapai tujuan-tujuan
Wawasan Nusantara yang telah ditetapkan, yaitu mewujudkan kesejahteraan,
ketenteraman dan keamanan bagi Bangsa Indonesia, dengan demikian ikut serta juga
dalam membina kebahagiaan dan perdamaian bagi seluruh umat manusia di dunia.

Anda mungkin juga menyukai