Benar sekali Hiu adalah seekor ikan predator yang sangat buas yang hidup di lautan yang luas. Yang
dimana Ikan Hiu ialah salah satu jenis ikan predator dengan insting pemangsa dengan ukuran terbesar
terganas yang terdapat didalam lautan. Sosok seekor Hiu memiliki dampak yang sangat menonjol dalam
mitologi kepulauan Hawaii. Ada kish cerita tentang manusia Hiu yang mempunyai rahang hi. Mereka
dapat berubah bentuk antara Hiu dan manusia pada waktu yang mereka inginkan kapan saja dan
dimana saja.
Sebuah tema umum dalam kisah-kisah ini ialah bahwa manusia Hiu ini akan memperingatkan
kepada orang-orang yang ke pantai bahwa pada perairan itu terdapat Ikan Hiu. Orang-orang yang ke
pantai itu akan menertawai dan menghiraukan peringatan mereka dan akan tetap berenang pada
perairan tersebut. Dan pada akhirnya karena itu kemudian mereka dimakan oleh manusia Hiu yang
memberikan peringatan penting kepada mereka agar tidak turun ke dalam air tersebut. Mitologi Hawaii
juga mengandung banyak dewa atau dewi Hiu. Mereka percaya bahwa Ikan Hiu adalah penjaga
samudra, dan mereka disebut Aumakua.
Ikan Hiu
Di Dunia walau sosok seekor Ikan Hiu selalu mendapatkan predikat jelek dimata kalangan masyarakat,
Akan tetapi siapa sangka, dibalik reputasinya yang terkesan cukup buruk dimata kalangana masyarakat,
ternyata Hiu merupakan Makhluk Hidup yang rentan dan sudah mulai terancam yang dikarenakan
kegiatan yang dilakukan oleh para manusia di kawasan pesisir lautan dan sekitarnya. Eksploitasi Ikan Hiu
secara langsung sudah sangat marak terjadi di beberapa daerah karena permintaan pasar akan sirip ikan
Hiu juga cukup tinggi dengan berbagai harga yang cukup fantastis.
Jika kita lihat betapa pentingnya peran Ikan Hiu di dalam menjaga keseimbangan ekosistem perairan
laut yang sangat luaas. Serta besarnya tekanan yang dialami oleh ikan Hiu pada habitatnya, maka sudah
seharusnya ikan dalam jenis Hiu termasuk ke dalam spesies yang memiliki perlindungan khusus oleh
setiap negara, terutama terhadap ancaman eksploitasi dari kegiatan perikanan. Pada tanah air Negara
Republik Indonesia, hingga saat ini telah melindungi beberapa spesies Ikan Hiu yang sudah dianggap
mulai langka dan semakin sulit untuk ditemui di alam atau laut sekitar kepulauan Indonesia. Pada
berikut ini Insting Binatang akan mencoba jelaskan berbagai jenis – jenis Ikan Hiu yang telah dilindungi
oleh hukum yang mengaturnya serta seluruh jenis Ikan Hiu yang terdapat di Dunia secara lengkap dari
Artikel Makhluk Hidup.
Hiu Megalodon ialah salah satu ikan purba prasejarah yang telah hidup sekitar 21 hingga 1,2 juta tahun
pada masa lalu. Memnurut informasi terpercaya, Hiu ini memiliki ukuran yang sangat besar dan bahkan
lebih besar dari sebuah kapal pesiar. Hiu Megalodon adalah jenis Hiu perairan dalay yang sangat jarang
sekali naik ke permukaan atas laut, terkecuali saat mereka kelaparan atau untuk mencari mangsa.
Menurut sumber Insting Binatang, Megalodon memiliki ukuran sangat panjang antara 14 hingga 19
meter atau lebih besar lagi, dengan gigi yang sangat besar dan runcing berdiameter 120 milimeter dan
diperkirakan telah hidup 28 sampai 1,5 juta tahun yang lalu.
Dalam bahasa jawa, Hiu Paus ini disebut dengan nama sebutan “Cucut Geger Lintang”. Ukuran rata-rata
untuk Hiu dewasa diperkirakan berkisar 97 metres (318.24 ft) dan dan dengan 9 ton. Dan ada yang
pernah tertangkap pada 11 November 1947 di Karachi, Pakistan. Memiliki ukuran sekitar 1,265 metres
(4,150.26 ft) dan beratnya lebih dari 21,5 ton, sementara lingkar badannya sekitar 7 metres (23.0 ft).
Bukan jarang kisah cerita mengenai geger lintang atau Hiu Paus yang berukuran jauh lebih besar dengan
ukuran panjang mencapai hingga 18 metres (59 ft) dan berat hingga 45,5 ton, namun sejauh ini tidak
ada bukti-buktinya secara ilmiah dengan tepat.
Untuk masalah ukuran dari ikan ini, pastinya cukup besar, apalagi Hiu ini adalah Hiu terbesar kedua
didunia. Panjang untuk Hiu basking ini berkisar 12,27 meter (40,3 kaki), dan memiliki berat badan antara
19ton (17t). Hiu ini juga akan berenang sangat pelan ketika mendekati permukaan air laut. Pada
umumnya Hiu Basking lebih suka hidup pada suhu air 8-14,5 ° C (46-58 ° F).
Orectolobidae
Wobbegong ialah nama umum yang diserahkan kepada 12 spesies Ikan Hiu karpet di family
Orectolobidae. Mereka ditemukan di perairan beriklim dangkal dan tropis di Samudera Pasifik barat dan
Samudera Hindia unsur timur, terutama di dekat Australia dan Indonesia. Meskipun satu spesies
(wobbegong Jepang, Orectolobus japonicus) terjadi di unsur utara sejauh Jepang. Kata wobbegong
dipercayai berasal dari bahasa Aborigin Australia, yang berarti “janggut berbulu”, mengacu pada
pertumbuhan di dekat mulut Hiu Pasifik barat.
Hiu pasir (Carcharias taurus), ialah spesies Hiu berhabitat di perairan subtropis dan berilklim diseluruh
dunia. Hiu ini menempati diwilayah landas benua, ia juga didatangi diterumbu karang atau diwilayah
bangkai kapal. Meskipun namanya Hiu pasir, tetapi iya bahwasannya ia sepupu dari Hiu putih raksasa
(Carcharodon carcharias). Selama masa kehamilan, benih yang paling tidak sedikit dikembangkan bakal
memberi santap pada saudara kandungnya, suatu strategi reproduksi yang dikenal sebagai kanibalisme
intrauterine yakni “embriophagy” atau pun disebut adelphophagy – secara harfiah berarti “makan
saudaranya sendiri”.
Anggota ordo dipisahkan dengan mempunyai dua sirip punggung, sirip anal, lima celah insang, mata
tanpa membran yang mengecil, dan mulut yang menghampar di belakang mata. Juga. Mereka menjaga
suhu tubuh yang lebih tinggi daripada air di sekitarnya.
Sebagian besar spesies Hiu Malaikat menempati perairan dangkal atau laut tropis, tetapi sejumlah
spesies menempati perairan yang lebih dalam, sampai 1.300 m (4.300 kaki). Hiu malaikat kadang-kadang
dinamakan monkfish, meskipun nama ini pun diterapkan pada anggota genus LopHius.
Mulai dari 1,4 sampai 5,5 m (4,6 sampai 18,0 kaki) dalam panjang tubuh orang dewasa. Hiu sapi
mempunyai sifat ovoviviparous, dengan induk menyangga telur dalam tubuhnya hingga menetas.
Mereka memakan ikan yang relatif besar dari segala jenis, tergolong Hiu lain, serta pada krustasea dan
bangkai.
Anggota keluarga memiliki karakteristik carcharhiniform yang biasa. Mata mereka bulat, dan satu atau
dua celah insang jatuh di pangkal pectoral fin. Sebagian besar spesies viviparous, yang muda dilahirkan
sepenuhnya dikembangkan. Mereka bervariasi dalam ukuran, dari kecil sebagai 69 cm (2,26 ft) panjang
dewasa di Hiu sharpnose Australia, hingga 5,5 m (18 kaki) panjang dewasa seperti Hiu Macan atau Tiger
Sharks
Hemiscyllidae
The Hemiscylliidae ialah keluarga Hiu dalam Orectolobiformes orde. Mereka ditemukan di perairan
dangkal tropis Indo-Pasifik. Mereka ialah Ikan Hiu yang relatif kecil, dengan spesies terbesar yang
menjangkau tidak lebih dari 121 cm (48 in) dalam tubuh dewasa. Mereka mempunyai tubuh silinder
yang memanjang, dengan duri pendek dan spirakel besar. Seperti nama umum mereka menunjukkan,
mereka mempunyai ekor yang paling panjang, yang melebihi panjang ukuran tubuh mereka. Mereka
ialah ikan yang lamban, santap di invertebrata yang bermukim di bawah dan ikan yang lebih kecil.
Ikan Hiu karpet berbintik dipercaya ditemukan pada perairan di kepulauan Papua tepatnya pada
perairan Kepulauan Raja Ampat. Hiu karpet berbintik mulai dikenal pada tahun 2003.
Hiu Halmahera
Hemiscyllium halmahera, atau Ikan Hiu epaulette Halmahera, adalah spesies Hiu bambu dari Indonesia.
Spesies ini digambarkan dari dua spesimen yang dikumpulkan di dekat pulau Ternate pada tahun 2013,
di lepas pantai pulau Halmahera yang lebih besar. Spesies ini paling mirip dengan Hemiscyllium galei,
ditemukan di Papua Barat, tetapi terlihat sangat berbeda dalam pola bintik-bintik. Sementara H. galei
memiliki tujuh bintik besar dan gelap di setiap sisi tubuhnya, H. halmahera memiliki warna coklat
dengan bintik-bintik coklat atau putih dalam konfigurasi poligon di seluruh tubuhnya. Hiu kecil ini seperti
Hiu bambu lainnya, karena mereka menggunakan sirip dada mereka untuk “berjalan” di sepanjang dasar
samudra.
Hiu kasar berukuran kecil sampai sedang, mulai dari 49 sampai 150 cm (1,61 sampai 4,92 kaki) dalam
panjang tubuh orang dewasa, tergantung pada spesies. Tubuh mereka dikompresi, memberi mereka
penampang segitiga. Mereka mempunyai dua sirip punggung besar, setiap dengan tulang belakang yang
tajam. mereka pun mempunyai organ bercahaya.
Hiu banteng bisa berkembang baik dalam air asin maupun air tawar dan dapat mengerjakan perjalanan
jauh ke sungai. Mereka sudah dikenal mengerjakan perjalanan ke Sungai Mississippi sejauh Alton,
Illinois, selama 700 mil (1100 km) dari lautan. Namun, sejumlah interaksi insan Hiu air tawar sudah
dicatat. Ikan Hiu banteng berukuran besar barangkali bertanggung jawab untuk mayoritas serangan Hiu
dekat pantai, termasuk tidak sedikit gigitan yang dikaitkan dengan spesies lain. Berbeda dengan Hiu
sungai dari genus Glyphis, Hiu banteng bukanlah Hiu air tawar sejati, meskipun keterampilan mereka
guna bertahan hidup di habitat air tawar.
Blue Sharks atau Hiu biru bisa bergerak paling cepat. Hiu biru ialah vivipar dan disalin untuk litter besar
25 sampai lebih dari 100 anak. Mereka memberi santap terutama pada ikan kecil dan cumi-cumi,
meskipun mereka dapat memungut mangsa yang lebih besar. Masa hidup maksimum masih belum
diketahui, tetapi dipercayai bahwa mereka bisa hidup sampai 20 tahun.
Telah tertangkap sedalam 1.570 m (5.150 kaki), meskipun jarang di bawah 1.200 m (3.900 kaki). Di
Suruga Bay, Jepang, ini sangat umum pada kedalaman 50-200 m (160-660 kaki). Mempertunjukkan
sejumlah fitur primitif, Panjang Hiu menjangkau 2 m (6,6 kaki) dan mempunyai tubuh coklat gelap
laksana belut dengan sirip punggung, panggul, dan dubur ditempatkan jauh ke belakang. Nama lazimnya
berasal dari penampilan berenda atau fringed dari enam pasang celah insang.
Seperti padaa Ikan Hiu lainnya, ia berkembang biak dengan cara vivipar dengan jumlah bayi Hiu yang
dapat mencapai 1 sampai 10 ekor pada setiap tahunnya. Hiu Sirip Hitam yang belum dewasa
menghabiskan beberapa bulan pertama hidupnya di perairan dangkal, dan untuk Hiu betina dewasa
akan kembali lagi ke tempat dimana mereka dibesarkan untuk melahirkan bayi-bayi Hiunya. Spesies ini
termasuk dalam status hampir terancam punah oleh IUCN (International Union for Conservation of
Nature).
Ikan Hiu sirip putih yang menghabiskan waktunya di dasar perairan atau pada celah-celah terumbu
karang yang berair jernih. Ikan ini merupakan ikan predator dan habitatnya berada pada kedalaman air
antara 8 – 40 meter perairan lautan.
Dengan laporan yang tersebar dari wilayah khatulistiwa. Spesies ini bisa ditemukan dari sungai payau
dan muara, ke teluk dan pelabuhan dangkal, ke perairan lepas pantai 100 m (330 kaki) dalam atau lebih.
Wanita ditemukan terpisah dari laki-laki untuk mayoritas tahun, dan mengerjakan migrasi musiman.
Spesies besar menjangkau 3,3 m (11 kaki) panjang, Hiu tembaga sulit dipisahkan dari Hiu requiem besar
lainnya. Hal ini diitandai dengan giginya yang sempit, berbentuk kait, kurangnya punggungan menonjol
antara sirip dorsal, dan warna perunggu polos.
Pada Hiu ini sirip ekor bagian atas jauh lebih panjang daripada yang lebih rendah, dan sedikit berlekuk di
dekat ujungnya. Seperti banyak Hiu, sevengill ini berlawanan warna. Permukaan dorsalnya berwarna
perak keabu-abuan hingga coklat agar menyatu dengan air dan substrat gelap bila dilihat dari atas.
Dalam hal ini, permukaan ventralnya sangat pucat, menyatu dengan air yang diterangi matahari bila
dilihat dari bawah. Tubuh dan siripnya ditutupi bintik-bintik hitam & putih kecil. Pada remaja, sirip
mereka sering memiliki garis putih.
Walaupun penampilan Hiu gergaji cukup mengerikan atau seram, namun bukan berarti ikan ini menjadi
penguasa pada Danau Sentani. Fakta di lapangan menunjukkan populasi anggota famili Pristidae yang
bernama Latin Pristis Microdon ini terus menyusut hingga saat ini. Ikan yang menyebar di Australia,
India, Papua Nugini, Afrika Selatan dan Thailand ini tergolong penghuni air tawar dan sangat menyukai
daerah tropis. Biasanya mereka hidup di danau-danau besar, sungai besar atau rawa-rawa tertentu. Di
Indonesia Ikan Hiu gergaji terdapat pada daerah Sungai Digul, Sungai Mahakam (Kalimantan), Sungai
Siak dan Sungai Sepih dan sekitarnya
Hiu Koboi
Hiu koboi atau dapat kita sebut sebagai Carcharhinus longimanus ialah Ikan Hiu pelagik berukuran besar
yang mendiami lautan di wilayah beriklim tropis dan sedang dengan memiliki suhu hangat. Tubuh
dempak hewan ini dikenal memiliki sirip ventral berujung putih yang bulat dan cukup panjang.
Ikan Hiu yang agresif namun bergerak lambat ini merupakan hewan berkelompok yang ganas dalam
menyerang korban kecelakaan kapal dan pesawat yang terapung di laut. Studi baru-baru ini
menunjukkan turunnya jumlah populasi hewan ini dengan curam dikarenakan siripnya yang besar
dihargai sangat tinggi sebagai bahan utama dari Sup sirip Hiu dalam pasarnya. Dan bersama dengan jenis
Hiu lainnya, Ikan ini menghadapi tekanan perikanan yang membesar sepanjang wilayah sebarannya di
laut.
Borneo Shark
Hiu Borneo (Carcharhinus borneensis) adalah spesies Hiu requiem, dan bagian dari keluarga
Carcharhinidae. Sangat langka, hanya diketahui dari perairan pantai sekitar Mukah di barat laut
Kalimantan, meskipun mungkin pernah lebih luas didistribusikan pada perairan. Seekor Ikan Hiu kecil
berwarna abu-abu dengan panjang mencapai 65 cm (26 inci), spesies ini adalah satu-satunya anggota
genusnya dengan deretan pori-pori yang membesar di atas sudut mulutnya. Ia memiliki tubuh ramping
dengan moncong panjang dan runcing dan sirip dorsal rendah kedua yang ditempatkan di posterior asal
sirip dubur.
Hampir tidak ada yang diketahui tentang sejarah alam Hiu Borneo. Ini adalah viviparous seperti Hiu
requiem lainnya; betina melahirkan anak-anak beranak enam, yang disediakan melalui kehamilan oleh
koneksi plasenta. Uni Internasional untuk Pelestarian Alam terakhir menilai spesies ini sebagai Terancam
Punah, yang pada saat itu belum pernah terlihat sejak tahun 1937. Sementara populasi yang masih ada
telah ditemukan, Hiu Borneo terus mendapat perhatian konservasi mengingat jangkauannya yang
sangat terbatas dalam penangkapan ikan besar-besaran. perairan.
Hiu Leopard
Cucut tokek atau cucut kembang yang biasanya disebut dengan nama Hiu Leopard, Stegostoma
fasciatum, adalah sejenis Ikan Hiu yang gemar berdiam di dalam dasar laut. Yang dimana satu-satunya
spesies yang masuk ke dalam suku Stegostomatidae dan marga Stegostoma. Selalu aktif pada malam
hari (nokturnal). Cucut yang tidak berbahaya ini menyebar luas di perairan kelautan Indo-Pasifik, mulai
dari pantai timur Afrika hingga Nusantara hingga Pasifik barat.
Hewan yang muda, dengan panjang kurang dari 90 sentimeter (35 in), biasa berwarna belang-belang
seperti macan tutul atau leopard, sehingga ada yang menyebutnya sebagai Hiu Leopard (Ingg.: Leopard
Shark). Namun cucut dewasa memiliki pola warna yang jauh berbeda. Hanya saja para nelayan di
Indonesia barat mengenalnya sebagai cucut tokek atau cucut kembang, mungkin karena totol-totolnya
mengingatkan pada pola warna tokek di Indonesia atau bunga tertentu.
Demikianlah pembahasan kita kali ini yang terkait dengan beberapa jenis Ikan Hiu yang terdapat di
berbagai belahan Dunia. Mudah-mudahan berbagai Artikel Makhluk Hidup yang terdapat pada situs
Insting Binatang dapat bermanfaat bagi kita semua dan terutama untuk kalangan masyarakat bangsa
Negara Indonesia.