Anda di halaman 1dari 10

PRAKTIKUM II

MENGHITUNG UKURAN TUBUH IKAN

OLEH:

NAMA : PUTRI PEBRINA SIPAYUNG


STAMBUK : IC121025
KELOMPOK : VI (ENAM)
ASISTEN PEMBIMBING : RAUDHATUL MADHANIAH, S.Pi

JURUSAN ILMU KELAUTAN


FAKULTAS PERIKAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS HALU OLE
KENDARI
2022
MENGHITUNG UKURAN TUBUH IKAN IKAN LENCAM
(LETHRINUS LENTJAM) DAN IKAN SELAYANG (ELAGATIS
BIPINNULATA)
CALCULATE THE BODY SIZE OF TENCAM FISH (LETHRINUS
LENTJAM) AND SLIM (ELAGATIS BIPINNULATA)
Putri Pebrina Sipayung1, Raudhatul Madhaniah2
Mahasiswa Jurusan Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan
Jnl. H.E.A. Mokodompit Kampus Baru Anduonohu Kendari
raudhatulmadaniah@gmail.com

ABSTRAK
Menghitung ukaran tubuh ikan dilaksanakan pada hari Sabtu, 1 Oktober 2022
bertempat di Laboratorium Manajemen Sumberdaya Perairan Fakultas Perikanan
dan Ilmu Kelautan universitas Hau Oleo. Tujuan praktikum ini untuk
memperkenalkan metode atau cara menghitung berbagai ukuran ikan
(morfometrik dan meristrik) yang dapat digunakan dalam identifikasi ikan dan
kuantifikasi morfologi ikan. Pentingya mempelajari morfometrik dan meristik
ikan agar mampu melakukan identifikasi pada ikan berdasarkan morfometrik dan
meristiknya, dapat mengetahui variasi morfologi dan kekerabatan dari beberapa
spesies ikan. Parameter yang diamati meliputi Panjang total, Panjang Forskal,
Panjang standar, Panjang kepala, Panjang sebelum sirip dorsal, Panjang sebelum
sirip pelvik, Panjang sebelum sirip anal, Tinggi kepala, Tinggi badan, Tinggi
batang ekor, Lebar bukan mulut, Lebar mata, Jarak mata ke tutup insang, Panjang
hidung, Lebar badan, Panjang dasar sirip dorsal, Panjang dasar sirip anal, Panjang
dasar sirip pelvik, Panjang dasar sirip pectoral, Panjang sirip dorsal, Panjang sirip
anal, Panjang sirip pectoral, Panjang sirip pelvik.
Kata kunci: Ikan, Lencam, Meristik, Morfometrik, Selayang.
PENDAHULUAN
Pengertian laut dalam bahasa indonesia yaitu kumpulan air asin yang
jumlahnya banyak dan luas yang menggenangi dan membagi daratan atas benua
atau pulau. Sulawesi tenggara memiliki wilayah perairan laut yang luas, ditunjang
oleh iklim tropis sehingga menjadikan perairan Sulawesi Tengara sangat kaya
akan sumber daya lautnya terlebih lagi terkenal dengan keragamannya yang
memiliki warna-warni yang sangat indah.
Iktiologi berasal dari kata ichtyes yang berarti ikan dan logos yang berarti
ilmu, sehingga jika di gabungkan maka ichtyologi atau dalam bahasa indonesia
disebut iktiologi adalah ilmu yang mempelajari segala macam tentang ikan
Kilawati, (2017). Dalam mempelajari iktiologi ini tidak terlepas dari ilmu-ilmu
yang lain karena saling berkaitan. Beberapa cabang ilmu pengetahuan yang sangat
berkaitan dengan iktiologi ini antara lain Taksonomi Vertebrata, Morfologi dan
Anatomi Hewan, Fisiologi, Genetika dan Evolusi (Burhanuddin, 2014).
Morfometrik adalah studi yang bersangkutan dengan variasi dan
perubahan dalam bentuk (ukaran) dari oragnisme, meliputi Perhitungan
morfometrik dan perhitungan meristik yaitu pengukuran panjang dan analisis
kerangka suatu organisme. Menurut Kilawati (2017) bahwa perhitungan meristik
yaitu perhitungan jumlah bagian badan ikan, misalnya jari-jari sirip, sisik dan
lain-lain. Hal ini perlu diketahui karena diperlukan untuk identifikasi agar dapat
ditentukan taksonominya. Panjang total tubuh, panjang standar, jumlah sisik,
rumus sirip dan lainnya merupakan ciri khusus dari satu spesies ikan. Pengukuran
morfometri dan meristik pada ikan berpengaruh terhadap pertumbuhan dan
perkembangan ikan yang ideal seperti panjang ikan, ukuran tubuh ikan, jumlah
sirip pada ikan karena pertumbuhan ikan yang baik mengindikasikan kelimpahan
sumber makanan dan kondisi lingkungan yang sesuai (Larasati, 2022).
Ikan merupakan salah satu kelompok terbesar dari biota akuatik dengan
ukuran tubuh yang sangat bervariasi, mulai dari yang terkecil dengan ukuran
hanya beberapa cm saja, sehingga ukuran terbesar yang dapat mencapai belasan
meter. Klasifikasi dapat dilakukan dengan melihat morfologi ikan. Oleh para
ikhtiologis ikan didefenisikan secara umum yaitu binatang avertebrata yang
berdarah dingin (poikilotherm), hidup dalam lingkungan air, umumnya bernafas
bernafas dengan insang, pergerakan dan keseimbangan badannya terutama
menggunakan sirip (Pratiwi, 2013).
Ikan lencam merupakan bagian dari grup damersial yang berasosisasi
dengan ikan karang. Menurut Prihatiningsih (2021) bawa Ikan ini termasuk dalam
kelompok famili Lethrinidae yang merupakan target utama bagi perikanan
komersil. Famili Lethrinidae terdiri dari 39 spesies dalam 5 genera dengan 29
spesies didominasi oleh genus Lethrinus. Habitat ikan lencam adalah perairan
berpasir, terumbu karang dan padang lamun sampai kedalaman 30 m, ditemukan
sendiri (soliter) maupun bergerombol (schooling). Ikan lencam merupakan ikan
damersal kecil yang banyak tersebar di seluruh Indonesia dan termasuk ikan
komoditas penting (Assa, et al., 2015).
Ikan selayang (Elagatis bipinnulata) merupakan sumberdaya ikan pelagis
kecil yang biasanya banyak ditemukan di permukaan laut. karakter ikan ini adalah
badannya memanjang hampir seperti cerutu, mulut kecil dan rahang atas berakhir
dengan mata. Di belakang sirip punggung dari sirip dubur masing-masing terdapat
2 sirip tambahan (finlet). Sirip ekor bercagak dalam (forked). Warna punggung
biru kehijauan dan warna perut keputihan. Terdapat dua garis membujur pada sisi
badan berwarna biru muda, diantaranya juga terdapat sirip berwarna kekuningan
(Hidayat, Et al., 2013).
Tujuan dari praktikum morfometrik dan meristik untuk memperkenalkan
metode atau cara menghitung berbagai ukuran ikan dan kuantifikasi morfologi
ikan. Berdasarkan keterangan diatas, pentingya untuk mempelajari morfometrik
dan meristik pada ikan agar mampu melakukan identifikasi pada ikan berdasarkan
morfometrik dan meristiknya, dapat mengetahui variasi morfologi dan
kekerabatan dari beberapa spesies ikan yang berbeda.
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan tempat
Praktikum Morfometrik dan meristik ikan ini dilakukan pada Sabtu, 1
Oktober 2022 bertempat di Laboratorium Manajeman Sumberdaya Perairan
Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Halu Oleo.
Alat dan bahan
Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini terdapat pada tabel 1
berikut:
Tabel 1. Alat dan Bahan
Nama Kegunaan
1. Alat
- Baki Digunakan untuk meletakkan preparat
(ikan) yang akan di bedah
- Pinset Digunakan untuk mengambil organ
yang akan diamati, menahan bagian
tertentu pada waktu pengamatan
- Penggaris Digunakan untuk mengukur bagian-
bagian pada ikan
- Kertas laminating Digunakan untuk meletakkan preparat
(ikan) di meja percobaan
- Kain lap kasar/ halus Digunakan untuk membersihkan meja
percobaan
- Tissue Digunakan untuk membersihkan meja
percobaan dan alat-alat praktikum
- Alat tulis Digunakan untuk menulis hasil
pengamatan (laporan sementara)
2. Bahan
- Ikan Lethrinus lentjan Digunakan sebagai obyek
pengamatan
- Ikan Elagatis bipinnulat Digunakan sebagai obyek
a pengamatan
Prosedur kerja
Prosedur kerja praktikum morfometrik dan meristik yaitu siapkan
preparate (ikan) usahakan yang berukuran besar (agar mudah diamati) dan
beberapa jenis ikan. Selanjutnya siapkan papan preparat mikroskop/lup, pinset,
buku gambar dan peralatan lainnya. Letakkan ikan di atas papan preparat lalu
diamati morfometrik dan meristiknya seperti panjang biasa, panjang total, panjang
baku, panjang forskal, tinggi badan tinggi batang ekor, panjang kepala, panjang
sirip dada, panjang dasar sirip punggung, panjang dari mulut ke sirip punggung,
panjang dari mulut ke sirip dada, panjang mulut ke sirip anal, lebar mata, lebar
bukaan mulut, panjang rahang atas, panjang rahang bawah. Jenis ikan yang
digunakan pada praktikum ini adalah ikan lencam dan ikan selayang setelah kedua
ikan tersebut dipindahkan dari box. Untuk disimpan ke dalam baki yang telah
disediakan. Selanjutnya, siapkan kertas laminating dan letakkan kedua penggaris
yang telah dibentuk sudut siku-siku di atas kertas laminating kemuadian letakkan
kedua ikan secara bergantian di atas kertas laminating dan lakukan dokumentasi
agar mengetahui bentuk tubuh berdasarkan morfologi. Selanjutnya membuat
laporan sementara dan diserahkan pada asisten pembimbing untuk ditandatangani.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil
Adapun hasil pengamatan yang diperoleh terdapat pada tabel 2 berikut ini:
Tabel 2. Parameter Pengukuran Morfometrik
Lamban Keterangan Ukuran ikan Ukuran ikan 2
g 1 (cm) (cm)
PT Panjang total 18,5 14,3
PF Panjang Forskal 16 11,9
PS Panjang standar 17,5 13
PK Panjang kepala 5 4
PsSD Panjang sebelum sirip dorsal 5,5 4
PsSP Panjang sebelum sirip pelvik 5,5 4
PsSA Panjang sebelum sirip anal 10 6,5
TK Tinggi kepala 2,9 2,7
TB Tinggi badan 3,8 4,2
TBE Tinggi batang ekor 0,7 1,7
LBM Lebar bukan mulut 2 1,2
LM Lebar mata 1,1 1,3
JMTI Jarak mata ke tutup insang 2,5 2,3
PH Panjang hidung 0,6 1,1
LB Lebar badan 2,4 4,7
PDSD Panjang dasar sirip dorsal 9,5 6
PDSA Panjang dasar sirip anal 4,5 2,5
PDSPe Panjang dasar sirip pelvik 1,8 3
PDSP Panjang dasar sirip pectoral 4,1 6
PSD Panjang sirip dorsal 6 6,5
PSA Panjang sirip anal 5,3 2,8
PSP Panjang sirip pectoral 4 2,5
PSPe Panjang sirip pelvik 1,8 2,5
PSEBA Panjang sirip ekor bagian atas 2,9 2,2
PSEBB Panjang sirip ekor bagian 3,1 2
bawah
PM Panjang moncong 1,9 1,5
PMa Panjang maxilla 1,8 1,6
PPa Panjang premaxilla 1,1 1,5
Jumlah jari-jari sirip dorsal
a. Jari-jari keras 7-9 18
b. Jari-jari lemah 0-22 1
Jumlah jari-jari sirip anal
a. Jari-jari keras 5 9
b. Jari-jari lemah 20 2
Simbol/rumus sirip dorsal D1=VII, 0 D=XVIII, 1
D2=IX, 22
Simbol/rumus sirip anal A=V,20 A=IX, 2

Keterangan:
1. Lethrinus lentjan
2. Elagatis bipinnulata
Pembahasan
Tingkah laku dan kebiasan hidup dalam suatu habitat akan berpengaruh
pada bentuk tubuh ikan. Habitat suatu ikan akan mempengaruhi bentuk tubuh dan
macam-macam alat tubuh yang berkembang. Sedangkan cara gerak dan tingkah
laku tiap spesies ikan akan berbeda tiap habitat. Bnetuk tubuh pada ikan erat
kaitannya dengan anatomi
Ikan lencam (Lethrinus lentjam) adalah ikan laut yang termasuk dalam
famili Lethrinidae. Ikan lencam merupakan bagian dari grup damersial yang
berasosisasi dengan ikan karang ikan yang termasuk komponen perikanan pelagis.
Ikan selayang (Elagatis bipinnulata) memiliki karakteristik badannya memanjang
hampir seperti cerutu, mulut kecil dan rahang atas berakhir dengan mata. Di
belakang sirip punggung dari sirip dubur masing-masing terdapat 2 sirip tambahan
(finlet). Sirip ekor bercagak dalam (forked). Warna punggung biru kehijauan dan
warna perut keputihan.
Setiap ikan yang diamati memiliki ukuran yang berbeda-beda. Menurut
Aisyah (2018) hal tersebut tergantung pada umur jenis kelamin, dan keadaan
lingkungan hidupnya. Menurut Anitasari, et al (2021) bahwa Faktor-faktor
lingkungan yang dapat mempengaruhi kehidupan ikan diantaranya makanan,
derajat keasaman (pH) air, suhu dan salinitas.

Hasil pengamatan yang dilakukan pada ikan lencam (Lecthrinus lentjan)


panjang total sedang. Nisbah kelamin ikan dalam mencari makan dan melakukan
pemijahan, perbedaan mortalitas, berpengaruh pada pertumbuhan dan perbedaan
rata-rata ukuran ikan (Prihatiningsih, et al., 2021). Panjang forskal sedang.
Panjang standar 17,5. Panjang kepala 5. panjang sebelum sirip dorsal 5,5. Panjang
sebelum sirip pelvic 5,5. Panjang sebelum sirip anal 10. Tinggi kepala 2,9.
Panjang dasar sirip pecoral 4,1. Panjang sirip dorsal 6. Panjang sirip anal 5,3.
Panjang sirip ekor bagian atas 2,9. Panjang sirip ekor bagian bawah 3,1. Panjang
moncong 1,9. Panjang premaxilla 1,1. Panjang maxilla 1,8. Tinggi badan Jumlah
jari-jari keras sirip dorsal 1 sebanyak 7 sirip keras dorsal 2 sebanyak 9, jari-jari
lemah sirip dorsal pertama tidak ada, panjang sirip dorsal yang kedua 22. Jumlah
jari-jari keras sirip anal 5, jari-jari lemah sirip anal 20. Rumus sirip dorsal
D1=VIII, 0. D2=IX, 22. Rumus sirip anal A=V, 20. rumus anal 1 tidak ada,
sikarenakan pada ikan lencam hanya memiliki satu sirip anal.
Hasil pengamatan yang dilakukan pada ikan selayang (Elagatis
bipinnulata) yang merupakan ikan pelagis dan memiliki karakter bentuk tubuh
torpedo, mulut kecil dan rahang atas berakhir dengan mata. Memiliki 2 sirip
tambahan. Sirip ekor bercagak. Warna punggung biru kehijauan dan warna perut
keputihan. Panjang total ikan selayang yang diamati 14,3. Panjang forskal 11,9.
Panjang standar 13. Panjang kepala 4. Panajng sebelum sirip dorsal 4. Panjang
sbelum sirip pelvic 4. Panjang sebelum sirip anal 6,5. Tinggi kepala 2,7. Tinggi
badan 4,2. Tinggi batang ekor 1,7. Lebar bukaan mulut 1,2. Lebar mata 1,3. Jarak
mata ke tutup insang 2,3. Panjang hidung 1,1. Lebar badan 4,7. Panjang dasar
sirip dorsal 6. Panjang dasar sirip anal 2.5. panjang dasar sirip pelvic 3. Panjang
dasar sirip pectoral 6.panjang sirip dorsal 6,5. Panjang sirip anal 2,8. Panjang sirip
pectoral 2,5. Panjang sirip pelvic 2,5. Panjang sirip ekor bagian atas 2,2. Panjang
sirip ekor bagian bawah 2. Panjang moncong 1,5. Panjang maxilla 1,6. Panjang
premaxilla 1,5. Jumlah jari-jari keras sirip dorsal 18. Jumlah jari-jari lemah sirip
dorsal 1. Jumlah jari-jari keras sirip anal 9. Panjang jari-jari lemah sirip anal 2.
Rumus sirip dorsal pada ikan selayang D=XVIII, 1 pada ikan selayang yang
diamati tiidak terdapat sirip dorsal 2. Rumus sirip anal, A=IX,2.
SIMPULAN
Ikan lencam merupakan bagian dari grup damersial yang berasosisasi
dengan ikan karang. Ikan ini termasuk dalam kelompok famili Lethrinidae yang
merupakan target utama bagi perikanan komersil dari Famili didominasi oleh
genus Lethrinus. Habitat ikan lencam adalah perairan berpasir, terumbu karang
dan padang lamun sampai kedalaman 30 m, ditemukan sendiri (soliter) maupun
bergerombol (schooling). Ikan selayang (Elagatis bipinnulata) merupakan
sumberdaya ikan pelagis kecil yang biasanya banyak ditemukan di permukaan
laut. karakter ikan ini adalah badannya memanjang hampir seperti cerutu, mulut
kecil dan rahang atas berakhir dengan mata. Tujuan dari praktikum morfometrik
dan meristik untuk memperkenalkan metode atau cara menghitung berbagai
ukuran ikan dan kuantifikasi morfologi ikan. Parameter yang diamati pada
praktikum ini adalah Panjang total, Panjang Forskal, Panjang standar, Panjang
kepala, Panjang sebelum sirip dorsal, Panjang sebelum sirip pelvik, Panjang
sebelum sirip anal, Tinggi kepala, Tinggi badan, Tinggi batang ekor, Lebar bukan
mulut, Lebar mata, Jarak mata ke tutup insang, Panjang hidung, Lebar badan,
Panjang dasar sirip dorsal, Panjang dasar sirip anal, Panjang dasar sirip pelvik,
Panjang dasar sirip pectoral, Panjang sirip dorsal, Panjang sirip anal, Panjang sirip
pectoral, Panjang sirip pelvik.
SARAN
Saran yang dapat saya sampaikan kepada pihak laboratorium semoga pada
praktikum selanjutnya mejanya dapat sedikit lebih pendek agar lebih nyaman pada
saat melakukan percobaan. Lantai pada laboratorium agar lebih diperhatikan
sebab sudah banyak ubin yang terkelupas hal tersebut dapat membahayakan para
praktikan dan asisten ditambah pada saat memasuki ruangan laboratorium tidak
boleh menggunakan alas kaki.
DAFTAR PUSTAKA
Kilawati Y, Arfiati D. 2017. Iktiologi Modern. UB Press: malang.
Aisyah S. 2018. Studi Morfometrik Dan Penentuan Umur Ikan Lencam (Lethrinus
Lentjan) Di Tempat Pelelangan Ikan (Tpi) Ketapang Kota Pangkalpinang.
Jurnal sumberdaya perairan. 12(1):61-64.
Prihatiningsing, Muclis N, Pane ARP, Herlisman, Hartati ST. 2021. Reproduksi
Dan Pertumbuhan Ikan Lencam (Lethrinus Atkinsoni Seale, 1910) Di
Perairan Wakatobi, Sulawesi Tenggara. Bawal. 13(3): 111-122.
Larasati MCP, Budijastuti W. 2022. Morfometri dan Meristik Ikan Bandeng di
Pertambakan Sekitar Mangrove Wonorejo Surabaya. Jurnal unesa. 11(3):
473-492.
Anitasari S, Faqih AR, Kusuma WE, Yiniarti A. 2021. Kajian Morfometrik Dan
Nisbah Jenis Kelamin Ikan Lempuk (Gobiopterus Sp) Ranu Grati,
Kabupaten Pasuruan, Jawa Timur. Jurnal Harpodon Borneo. 14(1): 21-28.

Anda mungkin juga menyukai