Anda di halaman 1dari 14

MAKALAH

RUAYA/MIGRASI IKAN MARLIN

Disusun untuk memenuhi tugas mata kuliah

DASAR DASAR PERIKANAN TANGKAP

DOSEN PENGAMPUH :

DR. AZIZ SALAM ST,M.AGR

NAMA : INDAH RIANTI ARBI

NIM : 1131423023

JURUSAN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN

UNIVERSITAS NEGERI GORONTALO

2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan atas kehadirat Allah SWT atas berkat, rahmat
dan karunia-Nya sehingga kami dapat menyelesaikan makalah “Ruaya/Migrasi
Ikan Marlin” guna memenuhi tugas mata kuliah Dasar Dasar Perikanan Tangkap.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kami hanturkan untuk junjungan Nabi agung
kami, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjuan Allah
SWT untuk kami semua, yang merupakan sebuah petunjuk yang paling benar yakni
syariah agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling
besar bagi seluruh alam semesta

Tak lupa juga kami ucapkan terima kasih yang sebanyak-banyaknya kepada
Ibu Dr. Aziz Salam ST,M. AGR sebagai dosen penanggung jawab mata kuliah
Dasar Dasar Perikanan Tangkap yg telah mendukung serta memberikan
kesempatan dalam proses penyelesaian makalah ini. Saya menyadari bahwa
makalah ini masih jauh dari kesempurnaan dan saya telah berusaha semaksimal
mungkin dalam menyusun tugas makalah ini. Oleh sebab itu, saya sangat
mengharapkan kritik, saran dan nasehat yang baik demi perbaikan tugas makalah
ini kedepannya. Demikianlah yang dapat kami sampaikan, semoga makalah ini
dapat berguna dan bermanfaat untuk kita semua.

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
BAB 1...................................................................................................................... 1
PENDAHULUAN................................................................................................... 1
1.1. Latar Belakang.............................................................................................. 1
1.4 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.5 Tujuan ............................................................................................................ 2
BAB II ..................................................................................................................... 3
PEMBAHASAN ..................................................................................................... 3
2.1. Klasifikasi ..................................................................................................... 3
2.1. Morfologi...................................................................................................... 3
2.1. Habitat .......................................................................................................... 4
2.2. Faktor Faktor yang mempengaruhi migrasi ikan.......................................... 5
2.3. Jenis-jenis Ikan Marlin ................................................................................. 7
BAB III.................................................................................................................. 10
PENUTUP ............................................................................................................. 10
3.1. Kesimpulan ................................................................................................. 10
3.2. Saran ........................................................................................................... 10
DAFTAR PUSTAKA ........................................................................................... 11

ii
BAB 1

PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Di bumi ini terdapat berbagai macam kehidupan satwa, seperti kehidupan
satwa terdapat di lautan. Terdapat berbagai macam mekanisme kehidupan untuk
bertahan hidup di lautan salah satunya melakukan migrasi untuk melangsungkan
kehidupannya mulai untuk makanan, tempat hidup serta tempat peneluran.
Beberapa hewan laut yang melakuakan migrasi dalam siklus hidupnya seperti ikan
paus, ikan tuna, ikan salmon dan penyu laut, ikan marlin. Untuk dapat melestarikan
kehidupan migrasi hewan dilaut diperlukannya kesadaran manusia untuk dapat
mendukung proses migrasi satwa-satwa tersebut dengan cara memberikan
perlindungan, penjagaan dari kerusakan, pencemaran dan hal-hal yang merusak
terhadap habitat aslinya.

Salah satu spesies yang melakukan migrasi adalah ikan marlin. Migrasi
adalah peristiwa berpindahnya suatu organisme dari suatu bioma ke bioma
lainnya.Dalam banyak kasus, organisme bermigrasi untuk mencari sumber-
cadangan-makanan yang baru untuk menghindari kelangkaan makanan yang
mungkin terjadi karena datangnya musim dingin atau karena overpopulasi.Migrasi
ikan sendiri adalah adalah pergerakan perpindahan ikan dari suatu tempat ke tempat
yang lain yang mempunyai arti penyesuaian terhadap kondisi alam yang
menguntungkan untuk eksistensi hidup dan keturunannya. Ikan mengadakan
migrasi dengan tujuan untuk pemijahan, mencari makanan dan mencari daerah yang
cocok untuk kelangsungan hidupnya.

Ikan merupakah salah satu organisme air yang rentan terhadap perubahan
lingkungan. Setiap spesies ikan memiliki karakter habitat yang berbedaagar dapat
hidup dan berkembang biak. struktur komunitas ikan akan mengalami perubahan
atau gangguan jika kualitas air terganggu. Adanya perubahan pada keanekaragaman
ikan dapat digunakan sebagai bioindikator pencemaran (Azmi dkk.2015).

Ikan marlin adalah pemigran jarak jauh yang melakukan perjalanan panjang
di seluruh lautan. Mereka cenderung mengikuti pola migrasi tertentu yang terkait

1
dengan suhu air, siklus makanan, dan reproduksi. Migrasi ikan marlin bisa
dipengaruhi oleh faktor-faktor seperti iklim, musim, dan arus laut. Mereka
cenderung bermigrasi ke daerah dengan suhu air yang sesuai untuk mencari
makanan dan berkembang biak. Marlin juga seringkali berpindah-pindah antara
lautan dalam dan dangkal. Migrasi ikan marlin adalah subjek penelitian yang
sedang terus berkembang, dan peralatan seperti penandaan satelit telah digunakan
untuk melacak pergerakan mereka. Ini memberikan wawasan yang lebih baik
tentang perilaku migrasi mereka, yang penting untuk pelestarian dan manajemen
sumber daya ikan marlin.

1.4 Rumusan Masalah


1. Klasifikasi, morfologi, dan habitat dari ikan marlin.
2. Faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi ikan marlin.
3. Jenis-jenis ikan marlin.

1.5 Tujuan
1. Untuk mengetahui bagaimana klasifikasi, morfologi dan habitat dari ikan
marlin.
2. Untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi migrasi ikan marlin.
3. Untuk mengetahui jenis-jenis ikan marlin.

2
BAB II

PEMBAHASAN
2.1. Klasifikasi

Klasifikasi ikan marlin sebagai berikut :

Phylium : Chordata

Sub Phylum : Vertebrata

Clas : Asteichthyes

Ordo : Perciformer

Family : Scombroidei

Genius : Xiphias

Species : Xiphias Gladius

2.1. Morfologi
1. Sirip dada : Kuat. Tidak dapat dilipat sepanjang badan (melengkung
seperti setengah sabit. Potongan melintangnya aerofil).
2. Sirip punggung pertama (bila diangkat sepenuhnya) : Terendah dari
seluruh marlin. ujungnya agak membulat. Tingginya kira-kira
setengah lebar badan. Jarang punya bintik-bintik. Kokoh (jari-jari sirip
relatif tebal). Pada ikan yang beratnya kurang dari 50 kg.
3. Sirip dorsalnya relatif tinggi untuk kebanyakan dari panjangnya.

3
4. Sirip punggung kedua & anal kedua : Sirip punggung kedua di depan
sirip anal.
5. Sirip perut atau ventral : Sangat pendek. Kurang dari 15% panjang dari
rahang bawah sampai cegak ekor.
6. Garis sisi : Tunggal. Nyata hanya pada spesies kecil (<25 kg).
7. Sisik : Sisik-sisik relatif dalam tapi bisa dilihat dengan jelas.
8. Rahang bawah : Pendek. sering melengkung ke bawah pada ujung.
9. Rasio panjang : % mata –cagak sampai rahang bawah. Cagak berkisar
antara 85% dan 88%. Mirip dengan marlin biru.
10. Paruh : terkokoh diantara marlin biru dan marlin loreng. Dentikel besar
dan tajam pada permukaannya. Dapat menyebabkan luka abrasive bila
ditangani.
11. Bentuk badan : Oval dalam potongan melintang. Kuat pada bagian
sirip dada, dan lonjong teratur ke arah ekor.
12. Potongan badan melintang : hubungan panjang-berat untuk marlin
biru, marlin loreng dan ikan layaran yang memperlihatkan perbedaan
rata-ratanya.
13. Perhatikan bahwa kurva rata-rata untuk marlin hitam terlihat identik
dengan marlin biru.
14. Warna daging : Putih kemerahan / abu-abu.
15. Warna / palang-palang tegak lurus : Mungkin memperlihatkan palang-
palang bila masih hidup (terutama yuwana) dan hilang ketika mati.
Sirip dorsal biasanya berwarna lembayung muda atau pink ketika
hidup. Warna badan cenderung menjadi abu-abu puda setelah mati.

2.1. Habitat
Marlin hidup di perairan tropis di seluruh dunia, terutama di kawasan
Samudra Hindia dan Samudra Atlantik. Umumnya ikan ini hidup di kedalaman 400
hingga 500 meter di bawah permukaan laut. Ketika suhu perairan dingin, maka ikan
marlin akan bermigrasi ke perairan dengan kondisi lebih hangat.

4
2.2. Faktor Faktor yang mempengaruhi migrasi ikan
• Faktor Eksternal
− Bimbingan ikan yang lebih dewasa. Ikan mampu melakukan migrasi
untuk kembali ke daerah asal karena adanya bimbingan dari ikan
yang lebih tua. Contoh: migrasi ikan herring Norwegia atau ikan
Cod laut Barents, ikan lebih tua cenderung tiba di tujuan lebih dulu
dari pada ikan muda - Bau perairan. Ikan anadromous mampu
bermigrasi ke daerah asal dengan melalui beberapa cabang sungai,
kemampuan memilih cabang sungai yang benar diduga dilakukan
dengan mengenali bau-bauan bahan organik yang terdapat dalam
sungai. Contoh: Ikan salmon mampu mengenali bau morpholine
dengan konsentrasi 1 x 10-6ppm. jika suatu cabang sungai diberi
larutan morpholine, maka ikan salmon akan masuk ke cabang sungai
tadi. Hal ini menunjukkan bahwa ikan menggunakan indera
pencium untuk bermigrasi ke daerah asalnya. - Suhu. Fluktuasi suhu
dan perubahan geografis merupakan faktor penting yang
merangsang dan menentukan pengkonsentrasian serta
pengelompokkan ikan. Suhu akan mempengaruhi proses
metabolisme, aktifitas erakan tubuh dan berfungsi sebagai stimulus
saraf. Contoh: suhu permukaan yang disukai ikan cakalang berkisar
160-260C, sedangkan suhu tinggi merupakan faktor penghambat
bagi ikan salmon untuk bermigrasi (pada suhu 240C tidak ada ikan
salmon yang bermigrasi).
− Salinitas. Ikan cenderung memilih medium dengan salinitas yang
lebih sesuai dengan tekanan osmotik tubuh mereka masing-masing.
Perubahan salinitas akan merangsang ikan untuk melakukan migrasi
ke tempat yang memiliki salinitas yang sesuai dengan tekanan
osmotik tubuhnya. Contoh: Seriola qiuqueradiata menyukai medium
dengan salinitas 19 ppt, sedangkan ikan cakalang menyukai perairan
dengan kadar salinitas 33-35 ppt
− Arus pasang surut. Arus akan mempengaruhi migrasi ikan melalui
transport pasif telur ikan dan juvenil dari daerah pemijahan menuju

5
daerah asuhan dan mungkin berorientasi sebagai arus yang
berlawanan pada saat spesies dewasa bermigrasi dari daerah
makanan menuju ke daerah pemijahan. Ikan dewasa yang baru
selesai memijah juga memanfaatkan arus untuk kembali ke daerah
makanan. Pasang surut di perairan menyebabkan terjadinya arus di
perairan yang disebut arus pasang dan arus surut.
− Intensitas cahaya. Perubahan intensitas cahaya sangat
mempengaruhi pola penyebaran ikan, tetapi respon ikan terhadap
perubahan intensitas cahaya dipengaruhi oleh jenis ikan, suhu dan
tingkat kekeruhan perairan. Ikan mempunyai kecenderungan
membentuk kelompok kecil pada siang hari dan menyebar
pada malam hari.
− Musim. Musim akan mempengaruhi migrasi vertikal dan horisontal
ikan, migrasi ini kemungkinan dikontrol oleh suhu dan intensitas
cahaya. Ikan pelagis dan ikan demersal mengalami migrasi musiman
horisontal, mereka biasanya menuju ke perairan lebih dangkal atau
dekat permukaan selama musim panas dan menuju perairan lebih
dalam pada musim dingin.
− Matahari. Ikan-ikan pelagis yang bergerak pada lapisan permukaan
yang jernih kemungkinansebagian besar penduduk menggunakan
matahari sebagai kompasnya, namun hal ini mungkin tidak berlaku
bagi mereka ikan-ikan laut dalam yang melakukan migrasi
akibat pengaruh musim.
− Pencemaran air limbah. Pencemaran air limbah akan mempengaruhi
migrasi ikan, penambahan kualitas air limbah dapat menyebabkan
perubahan pola migrasi ikan ke bagian hulu sungai. Contoh: ikan
white catfish pada musim pemijahan banyak terdapat didaerah
muara, padahal biasanya ikan ini memijah di hulu sungai. Tetapi
migrasi mereka terhalang oleh air limbah di hulu sungai.
• Faktor Internal
− Kematangan gonad. Kematangan gonad diduga meruakan sala satu
pendorong bagi ikan marlin untuk melalukan mograsi, meskipun

6
bisa terjadi ikan marlin melakukan migrasi sebagai proses untu
melakukan gonad.
− Insting. Ikan mampu menemukan kembali daerah asal mereka
meskipun sebelumnya ikan tersebut menetas dan tumbuh di daerah
yang sangat jauh dari tempat asalnya dan belum pernah melewati
daerah tersebut, kemampuan ini diduga berasal dari faktor insting. -
Aktifitas renang. Aktifitas renang ikan meningkat pada malam hari,
kebanyakan ikan bertulang rawan (clasmobranch) dan ikan
bertulang keras (teleost) lebih aktif berenang pada malam hari
daripada di siang hari.
− Kelenjar-kelenjar internal. Migrasi ikan Cod di laut Barent
dikontrol oleh kelenjar tiroid yang berada di kerongkongan, kelenjar
tersebut aktif pada bulan September yang merupakan waktu
pemijahan ikan Cod.

2.3. Jenis-jenis Ikan Marlin

2.3. Marlin Hitam


• Marlin Hitam
Nama latin marlin hitam adalah Makaira indica. Habitat aslinya berada di
Samudra Hindia dan Samudra Pasifik dan menempati perairan bersuhu antara 21
hingga 30 derajat Celcius. Seluruh tubuhnya berwarna hitam. Ikan ini memiliki nilai
jual yang tinggi. Menangkap marlin hitam yang paling aman dan tidak merusak
lingkungan adalah dengan cara meman

7
Gambar 2.3 Marlin Biru
• Marlin Biru
Blue Marlin adalah spesies terbesar dari keluarga billfish, dengan Atlantic Blue
Marlin memiliki berat sekitar 1.800 pon dan panjang 15 kaki.Menghuni perairan
samudera biru yang dalam di Pasifik, India, dan Atlantik, Blue Marlin adalah salah
satu predator laut paling agresif dan mematikan.

Blue Marlin mempunyai beberapa ciri khas. Mereka berwarna biru kobalt di
bagian atas dan memiliki sirip punggung curam dengan bagian bawah berwarna
putih keperakan.

Sirip dada mereka fleksibel dan terlipat rapat di sisinya. Ciri pembeda lainnya
adalah Blue Marlin sering kali menampilkan garis-garis vertikal biru di sisinya.

Gambar 2.3 Marlin Putih

• Marlin Putih
Marlin Putih, atau Marlin Putih Atlantik, adalah spesies marlin terkecil,
panjangnya mencapai 9 kaki dan berat sekitar 180 pon.Warnanya biru tua di bagian
atas tubuh dengan perut bagian bawah berwarna putih keperakan, menampilkan
bintik-bintik coklat di sisi area putih yang membentang lurus di sepanjang tubuh.

8
Sirip punggung pertama berwarna biru kehitaman dengan beberapa bintik hitam
kecil, sedangkan sirip dada berwarna coklat kehitaman.

Ditemukan di Samudera Atlantik dan Teluk Meksiko, Marlin Putih hidup di


dekat permukaan air dan berenang di garis lintang yang lebih tinggi ketika suhu air
hangat selama bulan-bulan musim panas.

9
BAB III

PENUTUP
3.1. Kesimpulan
Setelah menyusun makalah ini dapat saya simpulkan bahwa saat ikan marlin
bermigrasi dari suatu wilayah ke wilayah yang lain dalam rangka mengejar sumber
daya makanan, menghindari perubahan musim cuaca maupun faktor faktor lain
yang mempengaruhinya. saya juga mengetahui migrasi ikan marlin yang sering
bermigrasi dari samudra atlantik hingga hindia. Setiap spesies ikan memiliki alasan
dan rute migrasinya sendiri tergantung pada kebutuhan mereka dalam
siklus hidup mereka.

3.2. Saran
Migrasi ikan marlin memiliki dampak ekologis yang penting dan menjadi
subjek perhatian dalam pelestarian sumber daya laut. dengan membangun kawasan
perilindungan di laut serta di wilayah wilayah yang penting bagi migrasi ikan
marlin untuk memberikan perlindungan tambahan. kerja sama internasional juga
dibutuhkan dalam langkah penting untuk menjaga keseimbangan kelestarian ikan
marlin saat melakukan migrasi jarak jauh

10
DAFTAR PUSTAKA
Arifati, A., N. Agustina., M. Nurdin., R. Nafilat., K. Dwi P dan A. Tristiana P.
2014. Makalah Ikan Marlin. Jurusan Perikanan, Fakultas Pertanian
Universitas Gadjah Mada. Yogyakarta. Hal 1-10
Kasim, K., Polii, J. F., & Masengi, K. W. A. (2014). Studi tentang distribusi suhu
dan salinitas pada lokasi penangkapan ikan layaran di Teluk Amurang.
JURNAL ILMU DAN TEKNOLOGI PERIKANAN TANGKAP, 1.
Maulid, D. Y., Fiyari, A. Y., & Kartika, K. (2020). Karakteristik Mutu Ikan Black
Marlin Loin Beku Di PT. Sinar Sejahtera Sentosa Jakarta. Marlin: Marine
and Fisheries Science Technology Journal, 1(1), 17-23.
Pratami, V. A. (2018). Yulia., Setyono, P dan Sunarto.(2018). Zonasi,
Keanekaragaman Dan Pola Migrasi Ikan Di Sungai Keyang, Kabupaten
Ponorogo, Jawa Timur. Jurnal Ilmu Lingkungan, 16(1), 78-85.
S, Gede Merta, dan Craig Proctor. 1999. “Suatu Panduan Untuk Mengidentifikasi
Ikan-ikan Paruh Panjang di Lapangan.”

11

Anda mungkin juga menyukai