Anda di halaman 1dari 7

I.

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Porifera merupakan salah satu hewan primitif yang hidup menetap


(sedentaire) dan bersifat non selective filter feeder. Spons tampak sebagai hewan
sederhana, tidak memiliki jaringan, sedikit otot maupun jaringan saraf serta organ
dalam. Hewan tersebut memberikan sumbangan yang penting terhadap komunitas
benthik laut dan sangat umum dijumpai di perairan tropik dan sub tropik. Persebaran
mulai dari zona intertidal hingga zona subtidal suatu perairan. (Subagio dan
Aunurohim, 2013)

Spons atau porifera termasuk hewan multi seluler yang mana fungsi jaringan
dan organnya masi sangat sederhana. Hewan ini hidupnya menetap pada suatu habitat
pasir, batu-batuan atau juga pada karang-karang mati di dalam laut. Dalam mencari
makanan, hewan ini aktif mengisap dan menyaring air melalui seluruh permukaan
tubuhnya yang mengandung pori (Amir dan Agus, 1996).

Keanekaragaman jenis spons pada suatu habitat umumnya ditentukan oleh


kondisi perairan yang jernih dan tidak memiliki arus kuat. Sebaran spons dapat
ditemui pada setiap kondisi kedalaman yang berbeda dengan tingkat kecerahan yang
cukup untuk pertumbuhannya.

Tuhuan dan Manfaat

Dari praktikum Phylum Porifera ini adalah untuk mengetahui Phylum Porifera
secara morfologi dan anatomi. Manfaat dari praktikum Phylum Porifera ini adalah
sebagai bahan masukan untuk menambah ilmu pengetahuan dan wawasan serta jenis-
jenis mengenai Phylum Porifera.
II. METODE PRAKTIKUM

Waktu dan Tempat


Praktikum Avertebrata Air mengenai filum porifera yang dilaksanakan pada
hari Sabtu, 14 September 2019, Pukul 7.30 – 9.00 WITA. Bertempat di Laboratorium
Teknologi Hasil Perikanan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas Halu
Oleo, Kendari.

Alat dan Bahan


Adapun alat yang digunakan dalam praktikum ini yaitu baki,pisau bedah,
pinset, kaca pembesar, alat tulis, mistar, kertas laminatin, lap kasar dan halus, tisu,
alkohol 70% dan bahan yang digunakan adalah spons (Spongia officinalis).

Prosedur Kerja
Prosedur kerja pada praktikum ini yaitu melakukan pengamatan pada
organisme yang telah di ambil dari perairan, meletakkan organisme pada baki
kemudian mengidentifikasi bagian-bagian organisme tersebut, menggambar bentuk
organisme secara morfologi dan anatomi bagian-bagian organisme yang telah
diidentifikasi dan memberinya keterangan pada buku gambar, membuat laoran
sementara berdasarkan format yang telah ditentukan pada buku penuntun praktikum
kemudian memebrsihkan dan merapikan alat-alat yang d unakan dan meja praktikum.
III. HASIL DAN PEMBAHSAN

Hasil pengamatan
Adapun hasil pegamatan bentuk morfologi dan anatomi pada spons dapat diliat
pada gambar 1 dan 2.

Gamba 1. Morfologi spons Gambar 2. Anatomi spons

Keterangan:
1. Osculum : tempat keluarnya air yang berasal dari spongol
2. Ostium : tempat masuk air atau pori-pori
3. Spongosol : rongga di bagian dalam tubuh porifera
4. Epidermis : lapisan terluar
5. Porosit : saluran penghubung antara pori dan spongol

Pembahasan

Porifera berrasal dari bahasa Latin, yaitu Phorus = pori-pori, ferre = pembawa,
adalah hewan invertebrata yang mempunyai tubuh berpori-pori. Bentuk tubuh hewan
ini tidak hanya kotak, tapi bermacam macam. Ada yang seperti piala, terompet, dan
ada yang bercabang menyerupai tumbuhan. Struktur tubuhnya radial simetris.
Porifera hidup di air laut dan air tawar.

Reproduksi porifera adalah secara secara seksual dan aseksual. Reproduksi


seksual adalah dengan terjadinya pertunasan pada bagian tubuh spons tersebut
sehingga dapat membentuk individu baru, tetapi dengan cara seksual hanya terjadi
pada hewan porifera yang hermafrodit saja , di mana pertemuan antara sel sperma dan
sel telur terjadi di dalam mesohyl, kemudian sel sperma dan sel telur ini melebur
Mmenjadi embrio lalu menjadi larva dan kemudian karva tersebut keluar dari tubuh
induk dan berenang bebas sesaat lalu menempel pada substrat lalu menjadi spons
muda yang sessil ,lalu ia tumbuh dan berkembang menjadi spon yang dewasa.

Spons memiliki tubuh yang berpori dan makanannya berupa zat organik atau
mikrorganisme yang berada di dasar perairan. Hal ini di perkuat dengan pernyataan
Marzuki (2014) Spons adalah hewan berpori yang termasuk filter feeder yaitu hewan
yang memiliki cara makan dengan menyaring air laut yang mengandung makanan
melalui pori-pori (ostium). Makanan porifera berupa mikrorganisme atau sisa
organisme mati yang berada di kolam air.
IV. PENUTUP

Simpulan

Spons atau porifera termasuk hewan multi seluler yang mana fungsi jaringan
dan organnya masi sangat sederhana. Hewan ini hidupnya menetap pada suatu habitat
pasir, batu-batuan atau juga pada karang-karang mati di dalam laut. Dalam mencari
makanan, hewan ini aktif mengisap dan menyaring air melalui seluruh permukaan
tubuhnya yang mengandung pori .Spons adalah hewan berpori yang termasuk filter
feeder yaitu hewan yang memiliki cara makan dengan menyaring air laut yang
mengandung makanan melalui pori-pori (ostium). Makanan porifera berupa
mikrorganisme atau sisa organisme mati yang berada di kolam air.porifera termasuk
biota laut yang menghasilkan senyawa-senyawa metabolit sekunder yang memiliki
peranan yang sangat potensial dalam bidang farmasi yang dijadikan sebagai obat .

Saran

Dalam melakukan praktikum disarankan untuk lebih teliti dalam mengamati


sampel agarmendapatkan hasil praktikum lebih baik.
DAFTAR PUSTAKA

Amir, I. dan Agus B. 1996. Mengenal Spons Laut (Demospongia) Secara Umum.
Jurnal Oseana. Vol.21(2):1

Subagio, Aunurohim, 2013. Struktur Komunitas Spons Laut (Porifera) di Pantai Pasir
Putih, Situbondo. Jurnal Sains Dan Seni Pomits. Vol.1.(2):1

Marzuki, I. dkk. 2014. Isosali Dan Identifikasi Bakteri Shimbion Spons Penghasil
Enzim Amilase. Jurnal Ilmiah. Vol.1(2):2

.
FILUM PORIFERA

Laode Supriadin1 Wally dan Neni2

1
Mahasiswa Jurusan Budidaya Perairan FPIK Universitas Halu Oleo
2
Asisten Pembimbing Praktikum Manajemen Kualitas Air

Abstraak

Porifera merupakan salah satu hewan primitif yang hidup menetap


(sedentaire) dan bersifat non selective filter feeder. Spons tampak sebagai hewan
sederhana, tidak memiliki jaringan, sedikit otot maupun jaringan saraf serta organ
dalam. Hewan tersebut memberikan sumbangan yang penting terhadap komunitas
benthik laut dan sangat umum dijumpai di perairan tropik dan sub tropik. Persebaran
mulai dari zona intertidal hingga zona subtidal suatu perairan. Spons atau porifera
termasuk hewan multi seluler yang mana fungsi jaringan dan organnya masi sangat
sederhana. Hewan ini hidupnya menetap pada suatu habitat pasir, batu-batuan atau
juga pada karang-karang mati di dalam laut. Dalam mencari makanan, hewan ini aktif
mengisap dan menyaring air melalui seluruh permukaan tubuhnya yang mengandung
pori. Keanekaragaman jenis spons pada suatu habitat umumnya ditentukan oleh
kondisi perairan yang jernih dan tidak memiliki arus kuat. Sebaran spons dapat
ditemui pada setiap kondisi kedalaman yang berbeda dengan tingkat kecerahan yang
cukup untuk pertumbuhannya. Dari praktikum Phylum Porifera ini adalah untuk
mengetahui Phylum Porifera secara morfologi dan anatomi. Manfaat dari praktikum
Phylum Porifera ini adalah sebagai bahan masukan untuk menambah ilmu
pengetahuan dan wawasan serta jenis-jenis mengenai Phylum Porifera.

Kata Kunci: Avertebrata, Porifer dan Spons

Anda mungkin juga menyukai