A.
Latar Belakang
Avertebrata air dapat didefinisikan sebagai hewan tidak bertulang
untuk
mengetahui
morfologi
dan
anatomi
serta
dapat
dan
anatomi
filum
Brachiopoda
mengamati
serta
dapat
II.TINJAUAN PUSTAKA
A. Klasifikasi
Menurut
Erifina
(2007),
Kerang
Lentera
(Lingula
unguis)
dapat
Tubuh bagian dalam (anatomi) kerang lentera terdiri dari atas organ-organ
seperti hati, saluran pencernaan (usus dan lambung), kelenjar pancreas, gonad dan
otot-otot yang berfungsi sebagai penggerak organ seperti membuka dan menutup
cangkang serta gerakan memutar tubuhnya yang disebut pendukel. Bagian depan
(anterior) sebelah dalam cangkang terdapat suatu organ yang terlipat-lipat
menyerupai bentuk tapak sepatu kuda dan disebut lofofor.Organ ini dilengkapi
dengan tentakel bulu (bercillium) sebagai organ respirasi dan alat bantu untuk
menangkap makanannya. Di sisi dinding usus terdapat lubang kecil yang disebut
nephridium dan merupakan lubang pembuangan zat-zat yang tidak berguna.
Nephridium selain sebagai organ eksresi juga sebagai organ reproduksi
(Wulandari, 2006).
C. Habitat dan Penyebaran
Linngula unguis hidup di dasar perairan yang umumnya dangkal, tidak
berkoloni, daerah berlumpur dengan dapat berpindah tempat dengan peduncle
yang berfungsi sebagai tongkat. Gerakan ini juga karena adanya pengaruh pasang
surut (Romimohtarto dan Sri juwana, 2007).
Brachiopoda adalah hewan laut yang hidup di dalam setangkup cangkang
yang terbuat dari zat kapur atau zat tanduk. Mereka biasanya hidup menempel
pada substrat dengan semen langsung atau dengan tangkai yang memanjang dari
ujung cangkang (Aslan, dkk., 2010).
Sebagai hewan bentik kerang lentera sebagian besar didapatkan hidup di
dasar perairan yang umumnya dangkal, tidak berkoloni (soliter) dan menempelkan
diri dengan tangkai (pundakel) pada dasar substrat yang keras secara permanen,
seperti karang mati, dan tumpukan cangkang moluska, Lain halnya dengan
marga Lingula, di mana jenis ini umumnya hidup di dasar yang berlumpur dan
dapat berpindah tempat dengan bantuan pedunkel yang berfungsi sebagai
tongkat. Gerakan ini diduga juga karena adanya pengaruh pasang dan surut.
Kerang lentera tersebar luas di daerah tropis, terutama di daerah pasifik seperti
kepulauan IndoMalaya, perairan Jepang, Cina dan Philippina (Mudjiono dan
Muryoto Suparman, 2007).
D. Makanan dan Kebiasan Makanan
Makanan Lingula unguis adalah jasad renik yang melayang di dalam air
seperti plankton, sebagai hewan bentik yang hidup menetap pada suatu dasar atau
substrat,kerang lentara mendapatkan makanannya dengan cara menyaring
partikel-partikel yang ada di dalam air. Cara makan Lingula unguis agak berbeda
dengan hewan penyaring lainnya seperti kerang-kerangan mollusca, karena hewan
ini mempunyai organ berbulu getar (silia) yang disebut lofofor. Dengan bantuan
organ tersebut, kerang lentera dapat menangkap makanannya dan zat yang tidak
dibutuhkan akan dihalau keluar tubuh. Makanan yang didapat akan didorong
masuk ke rongga mulut dan selanjutnya ke dalam lambung untuk dicerna. Zat-zat
sisa berupa kotoran dikeluarkan melalui lubang kecil yang terdapat di dinding
usus keluar tubuh (Cannon,1933 dalam Mudjiono dan Suparman, 2008).
E. Nilai Ekonomis
Kerang Lentera (Lingula unguis) merupakan salah satu spesies yang
mempunyai nilai ekonomis yaitu sebagai protein hewani sehingga keberadaannya
di perairan diambil oleh masyarakat untuk dikonsumsi sebagai pengganti ikan
(Erifina, 2007).
III.
METODE PRAKTIKUM
Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini dapat dilihat dalam
Tabel 1 berikut:
Tabel 1. Alat dan Bahan yang digunakan pada praktikum filum Porifera beserta
kegunaanya.
No.
Alat dan Bahan
Kegunaan
A. Alat :
- Baki
Untuk menyimpan objek.
- Kater
Untuk membedah objek yang diamati.
- Pinset
Untuk mengambil objek yang diamati.
- Alat tulis menulis
Untuk mencatat hasil pengamatan.
- Kaca pembesar
Untuk memperbesar ukuran objek yang
diamati.
-Tisu
Untuk membersihkan kotoran.
-Mistar
Untuk mengukur panjang, lebar kerang
lentera.
-kertas leminating
Untuk menyipan objek yang di amati.
B.
Bahan :
- Spons (Spongilla sp.)
- Alkohol 70%
A. Prosedur Kerja
1. Menyiapkan organisme yang akan di amati yang diambi
dari perairan.
2. Melatakan organisme pada kertas leminating untuk
diambil gambarnya.
3. Mengidentifikasi bagian morfologi dan anatomi dengan
membedahnya mengunakan kater diatas baki.
4. Mengambar bentuk secara morfologi dan anatomi pada
bagian-bagian organisme yang telah identifikasi dan
diberikan keterangan pada laporan sementara.
Cangkang
Mulut
Anterior
Silia
Posterior
Pedicle
Garis pertumbuhan
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
Gonad
Silia
Dorsal
Lambung
Lophopore
Pedicle
Mantle cavity
B. Pembahasan
Brachiopoda adalah hewan laut yang hidup didalam
setengkup cangkung yang terbuat dari zat kapur atau zat tanduk.
Mereka biasanya hidup menempel pada substrat dengan.
Organism ini sering disebut karang karena mempunyai
setangkup cangkang. Tetapi cangkang kerang menghadap dorsalventral (atas-bawah), sedangkan cangkang kerang menghadap
lateral (kiri-kanan). Hal ini sesuai pendapat Bambang Widigdo
(2006) yang menyatakan bahwa karang lentera merupakan
hewan yang hidup dalam setangkup cangkang yang menghadap
dorsal-ventral.
lophophore. Organ ini dilengkapi dengan bulu (bercillium) sebagai organ respirasi
dan alat bantu untuk menangkap makanannya.s
V.
A. Simpulan
Berdasarkan hasil pengamatan dan pembahasan maka dapat disimpulkan
hal-hal sebagai berikut, Morfologi kerang lentera terdiri dari pundakel atau kaki,
setae atau buu getar dan garis pertumbuhan. Anatomi dari kerang lentera
(L.Unguis) terdiri dari gonad, otak, tentakel, cangkang, dan lophophore.
B. Saran
Adapun saran saya dalam praktikum ini adalah agar sarana
dan prasarana di laboratorium dilengkapi lagi seperti mikroskop
agar kita bisa melihat lebih dalam dari segi anatominya.
DAFTAR PUSTAKA
Aslan, M., Irawati., Ramadhani. 2010. Penuntun Praktikum Avertebrata Air.
Fakultas Perikanan Dan Ilmu Kelautan. Haluoleo. Kendari. 34
Mudjiono dan Maryoto Suparman 2008. Sekilas Tentang Kerang Lentera
Filum Brakhiopoda. Balai Penelitian dan Pengembangan Biologi
Laut, Pusat Penelitian dan Pengembangan Oseanologi - LIPI,
Jakarta. XVII:2-3 hal
Romimohtarto dan Juwana. 2007. Biologi Laut. Ilmu Pengetahuan Tentang Biota
Laut. Djambatan. Jakarta. 540 hal
Romimohtarto, K. 2007. Biologi Laut. Djambatan.Jakarta. 540 hal
Wulandari, R. 2006. Studi Distribusi dan Kelimpahan kerang Lentera (Lingula
unguis) di Perairan Pantai Toronipa Kecamatan Soropia Kabupaten
Konawe Sulawesi Tenggara. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan.
Universitas Haluoleo. Kendari.
Romimohtarto dan Juwana. 2007. Biologi Laut. Ilmu Pengetahuan tentang Biota
Laut. Djambatan. Jakarta.
Erifina, 2007. Kepadatan dan Distribusi Kerang Lentera (Lingula unguis) di
Perairan Pantai Desa Tani Indah Kecamatan Bondoala Kabupaten
Konewa. Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan. Universitas
Haluoleo. Kendari