Anda di halaman 1dari 18

Laoratorium Biologi Perikanan

KEMATANGAN GONAD PADA IKAN MAS (Cyprinus carpio)

Oleh:
Wan Firja Jamal
220302014
I/B

LABORATORIUM BIOLOGI PERIKANAN


PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS SUMATERA UTARA
2024
LEMBAR PENGESAHAN
Judul Praktikum : Kematangan Gonad pada Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Tanggal Praktikum : 7 Maret 2024
Nama : Wan Firja Jamal
NIM : 220302014
Kelompok/Grup : I/B
Program Studi : Manajemen Sumberdaya Perairan

Diperiksa oleh,
Asisten Korektor

Urmila Minfi
NIM. 200302095

KATA PENGANTAR
Puji syukur penulis kehadirat Tuhan Yang Maha Esa karena rahmat dan
hidayah-Nya sehingga penulisan laporan laboratorium Biologi Perikanan dengan
judul “Kematangan Gonad pada Ikan Mas (Cyprinus carpio)” dikerjakan tepat
waktu dan sebaik mungkin.
Tidak lupa juga penulis mengucapkan terimakasih kepada ibu dosen yaitu
ibu Vindy Rilani Manurung S.Pi.,M.P, ibu Desrita S.Pi.,M.Si dan ibu
Julia Syahriani Hasibuan S.Pi.,M.Si. Penulis juga mengucapkan terima kasih
kepada para asisten laboratorium yang telah membantu dalam penyelesaian
laporan ini.
Mengingat hasil laporan yang saya buat masih banyak kekurangan dan
tidak sempurna. Maka dari itu, kritik dan saran yang membangun penulis
butuhkan untuk evaluasi dan perbaikan diri untuk makalah yang akan datang

Medan, Maret 2024

Penulis

DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR............................................................................... i
DAFTAR ISI.............................................................................................. ii
PENDAHULUAN
Latar Belakang................................................................................ 1
Tujuan Praktikum............................................................................ 3
Manfaat Praktikum.......................................................................... 3
TINJAUAN PUSTAKA
Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Ikan Mas (Cyprinus carpio).. 4
Indeks Kematangan Gonad (IKG) Ikan Mas (Cyprinus carpio).... 7
Faktor yang Mempengaruhi Ikan Matang Gonad
pada Ikan Mas (Cyprinus carpio)................................................... 8
METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat Praktikum........................................................ 9
Alat dan Bahan Praktikum.............................................................. 9
Prosedur Praktikum......................................................................... 9
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil................................................................................................ 10
Pembahasan..................................................................................... 12
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan..................................................................................... 13
Saran............................................................................................... 13
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
LITERATUR

PENDAHULUAN
Latar Belakang
Ikan adalah hewan vertebrata yang hidup di dalam air. Ikan bernafas
menggunakan insang yang berfungsi sebagai alat pernapasan untuk mengambil
oksigen dalam air dan sirip digunakan untuk berenang. Dalam kelompok hewan
vertebrata, ikan memiliki jumlah terbesar diperkirakan lebih dari 40.000 spesies,
sementara yang tercatat hingga saat ini sekitar 25.000. Terdapat sekitar 13.630
spesies ikan yang berada di perairan laut, dikarenakan hampir 70% permukaan
bumi terdiri dari air laut dan perairan tawar hanya sekitar 1% saja (Rachmat,
2021).
Perikanan adalah semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan
dan pemanfaatan sumberdaya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi,
produksi, pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu
sistem bisnis perikanan. Cakupan dalam statistic perikanan, meliputi kegiatan
ekonomi di bidang penangkapan, pembudidayaan, pengolahan dan pemasaran
ikan. Pemanfaatan sumberdaya ikan dilakukan melalui kegiatan usaha perikanan.
Usaha perikanan mencakup semua usaha perorangan atau badan hukum untuk
menangkap, membudidayakan, mengolah, memelihara dan memasarkan ikan
untuk tujuan komersial (Ruslan et al., 2013).
Biologi perikanan adalah salah satu cabang dari biologi yang berfokus
pada ikan sejak ikan tersebut menetas, kemudian mulai makan, tumbuh,
beraktivitas, bereproduksi, dan akhirnya mengalami kematian, baik kematian
secara alami maupun faktor-faktor lain. Ikan yang dimaksud dalam biologi
perikanan adalah hewan/binatang vertebrata berdarah dingin, yang pergerakan
dan keseimbangan tubuhnya yang terutama menggunakan sirip dan umumnya
bernapas dengan insang serta hidup dalam lingkungan air. Dalam klasifikassi
taksonomik, ikan disatukan dalam kelas Pisces (Tamsil, 2019)
Fungsi reproduksi pada ikan pada dasarnya merupakan bagian dari sistem
reproduksi yang terdiri dari komponen kelenjar kelamin atau gonad, dimana pada
ikan betina disebut ovarium sedang pada jantan disebut testis beserta salurannya.
Pada prinsipnya, seksualitas pada ikan terdiri dari dua jenis kelamin yaitu jantan
dan betina. Ikan jantan adalah ikan yang mempunyai organ penghasil sperma,
sedangkan ikan betina adalah ikan yang mempunyai organ penghasil telur. Sifat
seksual primer pada ikan ditandai dengan adanya organ yang secara langsung
berhubungan dengan proses reproduksi, yaitu ovarium dan pembuluhnya pada
ikan betina, dan testis dengan pembuluhnya pada ikan jantan. Sifat seksual
sekunder ialah tanda-tanda luar yang dapat dipakai untuk membedakan ikan
jantan dan ikan betina (Yuniar, 2017).
Aspek-aspek dalam biologi perikanan, meliputi aspek reproduksi ikan,
populasi dan faktor yang mengontrolnya, kebiasaan makan, interaksi terhadap
spesies lain, pergerakan atau ruaya dan pengaruh penangkapan ikan terhadap
jumlah populasi, reproduksi, pertumbuhan, serta distribusi ukuran. Pentingnya
mempelajari Biologi Perikanan dalam pengelolaan pemanfaatan sumberdaya
antara lain untuk mengetahui waktu-waktu untuk melakukan penangkapan,
mengetahui daerah penangkapan ikan, mengetahui jumlah stok dan populasi ikan
di alam, serta menentukan ukuran dan jumlah ikan yang boleh ditangkap.
Pemahaman tersebut diawali dengan pengenalan strutkur biologi dari satu jenis
ikan (Setyobudiandi et al., 2019).
Pada akuakultur dan konservasi, biologi perikanan berguna untuk
mengkaji seksualitas ikan, tingkat kematangan gonad, fekunditas, pemijahan,
awal daur hidup, pertumbuhan, kebiasaan makan dan cara makan. Biologi
perikanan menelaah faktor-faktor tersebut untuk menentukan spesies yang dapat
direkomendasikan sebagai ikan budidaya, produksi induk, produksi benih,
produksi pakan untuk benih dan pakan untuk ikan dewasa, dan teknik
pemeliharaan. Sedangkan untuk konservasi, telaah tersebut berguma untuk
menentukan reservat atau daerah perlindungan, musim penangkapan, ukuran ikan
yang ditangkap, alat tangkap yang sesuai, hingga rekomendasi untuk kebijakan
perlindungan secara hukum (Wahyuningsih, 2021).
Ikan mas (Cyprinus carpio) tergolong kedalam jenis ikan omnivora yang
dimana ikan ini yang dapat memangsa berbagai jenis makanan,baik yang berasal
dari tumbuhan maupun binatang renik . Namun, makanan utama ikan mas adalah
tumbuhan dan juga binatang yang terdapat didasar dan juga di tepi-tepi perairan.
dan perkembangan ikan mas tidak tergantung pada musim namun di habitat
aslinya ikan mas sering memijah pada saat awal musim hujan karena adanya
rangsangan dari aroma tanah kering yang tergenang air (Tias,2023).
Gonad adalah istilah organ reproduksi pada ikan jantan dan betina. Pada
ikan betina dikenal dengan nama sel telur sedangkan pada ikan jantan dikenal
dengan nama sperma. Perkembangan gonad ikan berada di bawah kontrol poros
hipotalamus-hipofisi-gonad yang dipengaruhi oleh sinyal pada lingkungan, sistem
hormon dan organ reproduksi. Perkembangan gonad ikan adalah proses
berkembangnya folikel oocit yang sampai kemudian akan berhenti apabila telah
mencapai ukuran maksimum (Hayati, 2020).
Kematang gonad adalah tahapan tertentu perkembangan gonad sebelum
dan sesudah memijah. Selama proses reproduksi, sebagian energi akan dipakai
untuk perkembangan gonad. Bobot gonad ikan akan mencapai batas maksimum
sesaat ikan akan memijah kemudian akan menurun dengan cepat selama proses
pemijahan berlangsung sampai selesai. Umumnya, pertambahan bobot gonad ikan
betina pada saat stadium matang gonad dapat mencapai 10-25 persen dari bobot
tubuh ikan, dan pada ikan jantan 5-10 persen (Setyaningrum, 2017).

Tujuan Praktikum
Tujuan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Untuk mengetahui Tingkat Kematangan Gonad (TKG) pada ikan|
mas (Cyprinus carpio).
2. Untuk mengetahui Indeks Kematangan Gonad (IKG) pada ikan
mas (Cyprinus carpio).
3. Untuk mengetahui tahap pemijahan pada ikan mas (Cyprinus carpio).

Manfaat Praktikum
Manfaat penulisan laporan praktikum ini adalah untuk mengetahui tentang
Tingkat kematangan gonad, indeks kematangan gonad, dan untuk mengetahui
tahap pemijahan pada ikan mas (Cyprinus carpio). Serta sebagai syarat masuk
Laboratorium Biologi Perikanan Program Studi Manajemen Sumberdaya Perairan
Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara.

TINJAUAN PUSTAKA
Tingkat Kematangan Gonad (TKG) Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Reproduksi merupakan hal yang penting untuk proses regenerasi. Tingkat
kematangan gonad (TKG) merupakan suatu parameter dasar dari biologi
reproduksi yang penting untuk diketahui dalam suatu populasi ikan. TKG itu
sendiri merupakan suatu tahap tertentu perkembangan gonad sebelum dan sesudah
ikan memijah dan selama proses itu berlangsung maka sebagian besar hasil
metabolisme akan tertuju pada perkembangan gonad. Lebih lanjut dijelaskannya,
waktu dan ukuran pertama kali matang gonad pada setiap spesies ikan tidak selalu
sama. (Astuti, 2017).
Tingkat kematangan gonad ikan ialah tahap tertentu dari perkembangan
gonad sebelum dan sesudah ikan memijah. Kematangan gonad merupakan
berbagai tahap kematangan gonad sampai dengan kematangan akhir (final
maturation) dari kematangan sperma atau ovum. Pengetahuan ini untuk
mengetahui perbandingan ikan-ikan yang akan atau belum melakukan proses
reproduksi. Di samping itu untuk mendapat keterangan bilamana ikan akan
memijah, baru memijah, atau sudah selesai memijah. Ukuran ikan pada saat
pertama kali gonadnya masak ada hubungan dengan pertumbuhan ikan, faktor
lingkungan yang mempengaruhinya yaitu suhu, makanan, dan hormon.
Metabolisme optimal untuk perkembangan gonad pada saat proses reproduksi
sehingga berkorelasi dengan penambahan bobot gonad pada ikan betina 10-25%
sedangkan pada jantan 5-10% dari berat tubuh (Diana, 2017).
Dalam melakukan proses pemijahan ikan mas (Cyprinus carpio), perlu
dilakukan dengan menggunakan induk ikan mas (Cyprinus carpio) yang sudah
memasuki fase matang gonad (TKG 4). Hal tersebut bertujuan agar meminimalisir
kegagalan (tidak terjadi pemijahan atau penetasan). Induk-induk jantan ikan mas
yang testisnya dalam kondisi belum matang gonad atau belum sepenuhnya matang
gonad ketika digunakan dalam proses pemijahan alami tentunya tidak dapat
berhasil, karena spermanya yang berkualitas rendah begitu terjadi kontak dengan
air akan segera mati sebelum mencapai lubang mikropil untuk melakukan proses
fertilisasi atau pembuahan (Julianda, 2021).
Penggolongan tingkat kematangan gonad pada ikan mas beetina yaitu pada
TKG 1, ovary kelihatan berbentuk benang dan mempunyai panjang samapi ke
depan rongga tubuh, berwarna jernih dan mempunyai permukaan yang licin. TKG
2, ovari berukuran besar, warna mulai gelap kekuningan, kelihatan telur belum
jelas nampak dengan mata. Pada TKG 3 sudah kelihatan warna kuning pada
ovary, secara morfologi Nampak telur sudah kelihatan butirannya. TKG 4 ukuran
ikan semakin besar dan ukuran pada ovary juga membesar, warna telur kuning
dan mdah untuk dipisahkan. Tidak tampak lagi butiran minyak. ½-2/3 rongga
perut sudah terisi dan sudah terdesaknya usus (Muhotimah et al.,2013).

Indeks Kematangan Gonad (IKG) Ikan Mas (Cyprinus carpio)


Dalam reproduksi ikan, hal yang harus diketahui adalah indeks
kematangan Gonad (IKG), tingkat kematangan gonad (TKG), ukuran pertama kali
matang gonad, fekunditas, dan diameter telur. Dengan mengetahui reproduksinya,
dapat dibuat kebijakan penangkapan dan pengelolaan berkelanjutan yang akan
mempertahankan kualitas dan kuantitas dari berbagai jenis ikan, salah satunya
ikan lele (Clarias batrachus). Kemudian perhitungan Indeks Kematangan Gonad
(IKG) dan Tingkat Kematangan Gonad (TKG) bertujuan untuk mengetahui kapan
waktu terbaik atau kapan waktu ikan melakukan pemijahan. Penentuan Indeks
Kematangan Gonad pada ikan yaitu perbanding antara bobot gonad yang terdapat
pada ikan dan bobot tubuh yang dinyatakan dalam persen. Adapun rumus untuk
mencari Indeks Kematangan Gonad yang digunakan adalah bobot gonad dibagi
dengan berat tubuh ikan utuh, kemudian dikali 100 (Rantau, 2015).
Indeks kematangan gonad dapat menggunakan tanda utama untuk
membedakan kematangan gonad berdasarkan berat gonad. Secara ilmiah hal ini
berhubungan dengan ukuran dan berat tubuh ikan keseluruhannya atau tanpa berat
gonad. Perbandingan antara berat gonad dengan berat tubuh dalam perbedaan nilai
IKG dapat disebabkan perubahan tingkat metabolisme pada suhu yang berbeda.
Dimana perbedaan suhu akan mempengaruhi tingkat metabolisme suatu
organisme budidaya. Hal ini sesuai dengan pernyataan bahwa tingkat metabolisme
berhubungan dengan suhu air, sehingga tingkat metabolisme akan mengalami
perubahan jika dipelihara pada suhu yang berbeda (
Ikan yang mempunyai berat tubuh lebih berat maka secara otomatis ia
akan memiliki berat gonad yang jauh lebih berat, hal ini berkaitan langsung
dengan ukuran telur yang dihasilkan. Umumnya sudah dapat diduga bahwa
semakin meningkat tingkat kematangan, garis tengah telur yang ada dalam
ovarium semakin besar pula. Berat tubuh pertama matang gonad pada ikan mas
adalah 500 gram/ekor, sedangkan pada ikan betina adalah rata-rata beratnya 2.500
gram/ekor (

Faktor yang Mempengaruhi Ikan Matang Gonad


Tingkat kematangan gonad terdiri dari 2 faktor yaitu faktor internal dan
faktor (eksternal). Faktor internal yang mempengaruhi kematangan gonad ikan
antara lain adalah umur, jenis spesies, dan kondisi hormonal. Tingkat kematangan
gonad ikan yang berumur lebih muda dengan yang lebih tua berbeda. jenis ikan
yang berbeda dalam umur yang sama tingkat kematangan gonadnya juga berbeda.
kondisi hormon yang terdapat dalam tubuh ikan akan mempengaruhi kerja
kelenjar endokrin yang berhubungan dengan proses reproduksi sehingga
mempengaruhi kematangan gonad ikan. Faktor yang berasal dar luar tubuh ikan
adalah faktor-faktor yang berasal dari lingkungan. Faktor tersebut dapat berupa
faktor fisika, kimia, dan biologi. Faktor fisika seperti suhu. Faktor kimia seperti
kandungan oksigen terlarut dalam air juga mempengaruhi fisiologi reproduksi.
Ketersediaan pakan alami (faktor biologi) juga dapat mempengaruhi proses
reproduksi ikan (
Faktor yang mempengaruhi proses kematangan gonad induk pada ikan
mas (Cyprinus carpio) ada dua yaitu faktor dalam (jenis ikan, hormon) dan faktor
luar (suhu, makanan, padat tebar, intensitas cahaya, dll), Faktor luar yang sering
dijadikan perhatian khusus dalam mempengaruhi kematangan gonad induk adalah
pakan dan lingkungan sekitar yang akan menentukan dukungan tingkat
kematangan pada gonad berhasil atau tidak (Arifin,2014).

METODE PRAKTIKUM
Waktu dan Tempat Praktikum
Praktikum Biologi Perikanan dilakukan pada hari Kamis, 7 Maret 2024
pada pukul 14.30 WIB sampai dengan selesai di Laboratorium Biologi dan
Budidaya Perairan, Manajemen Sumberdaya Perairan, Fakultas Pertanian,
Universitas Sumatera Utara.

Alat dan Bahan Praktikum


Adapun alat yang digunakan pada saat praktikum adalah kertas milimeter
blok untuk mengukur panjang total tubuh ikan, timbangan analitik untuk
mengukur berat tubuh ikan, gunting dan pisau cutter untuk membedah ikan, alat
tulis digunakan untuk memcatat hasil identifikasi, botol sampel untuk meletakkan
gonad, tissue untuk membersihkan alat praktikum, dan kamera yang digunakan
untuk dokumentasi.
Bahan yang digunakan pada praktikum kali ini adalah Ikan Mas
(Cyprinus carpio) yang digunakan sebagai objek identifikasi.

Prosedur Praktikum
Prosedur praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Disiapkan alat dan bahan.
2. Diamati 4 ekor jenis ikan jantan dengan spesies yang sama. Usahakan
sampel ikan yang dijadikan sampel adalah ikan muda-dewasa matang gonad.
3. Diletakan spesies ikan yang telah dipilih pada milimeter blok agar proses
pengidentifikasian ikan mudah dilakukan, Ukur Panjang total ikan.
4. Diukur berat tubuh ikan menggunakan timbangan.
5. Dilakukan pembedahan ikan kemudian perhatikan letak gonad ikan yang
diamati.
6. Diangkat dan dipisahkan gonad dari usus dengan hati-hati, kemudian diukur
dan ditimbang.
7. Dicatat hasil pengamatan dan dibuat data hasil pengamatan praktikum dalam
laporan yang telah ditentukan.

HASIL DAN PEMBAHASAN


Hasil
Hasil dari praktikum ini adalah sebagai berikut :

Gambar 1. Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Gambar 2. TKG I Gambar 3. TKG II

Gambar 4. TKG III Gambar 5. TKG IV


Klasifikasi ikan gabus (Channa striata) menurut Saanin (1984) yaitu
sebagai berikut :
Kingdom : Animalia
Filum : Chordata
Kelas : Osteichthyes
Ordo : Cypriniformes
Famili : Cyprinidae
Genus : Cyprinus
Spesies : Cyprinus carpio

Tabel 1. Data Hasil Identifikasi Ikan Mas (Cyprinus carpio)

Panjang Berat Berat Jenis


No. TKG IKG %
Ikan Ikan Gonad Kelamin

1. 26 cm 294 gr 2 gr 1 0,68% Jantan

2. 32 cm 574 gr 3 gr 2 0,52% Jantan

3. 33 cm 610 gr 3,5 gr 3 0,57% Jantan

4. 29 cm 431 gr 2,5 gr 4 0,58 % Jantan

Pembahasan

Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan didapatkan hasil bahwa


untuk memilih ikan mas jantan yang memiliki Tingkat Kematangan Gonad yang
baik adalah dengan melakukan stripping atau mengurut perut ikan jantan sampai
sperma keluar. Jika ada sperma yang keluar berarti ikan tersebut sudah matang
gonad. Hal ini sesuai dengan pernyataan Wati (2018) yang menyatakan bahwa
pemilihan induk-induk betina ikan mas matang gonad umumnya relatif mudah
dilakukan, karena tingkat kematangan telurnya dapat dipastikan melalui
pengamatan sampel telur yang diambil dari dalam ovarium melalui proses
kanulasi atau pengurutan (stripping).
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan didapatkan hasil bahwa
jika ingin membudidayakan ikan lele disarankan untuk memilih indukan yang
sudah berada pada fase Tingkat Kematangan Gonad 4, pemilihan induk TKG 4 ini
bertujuan untuk meminimalisir kegagalan dalam proses budidaya. Hal ini sesuai
dengan pernyataan Tamsil (2019) yang menyatakan bahwa dalam melakukan
proses pemijahan ikan mas, perlu dilakukan dengan menggunakan induk ikan mas
yang sudah memasuki fase matang gonad (TKG 4). Hal tersebut bertujuan agar
meminimalisir kegagalan atau tidak terjadi pemijahan atau penetasan.
Berdasarkan praktikum yang telah dilakukan dapat diketahui bahwa ikan
mas (Cyprinus carpio) merupakan ikan yang tergolong membutuhkan waktu lama
untuk mencapai fase matang gonad. Hal ini sesuai dengan pernyataan Zulfikar
(2020) yang menyatakan bahwa produksi benih mas rendah dikarenakan waktu
matang gonad pertama kalinya tergolong lama yaitu pada saat umur 10 bulan dan
siklus pemijahannya yaitu setiap 1,5 bulan sekali.
Berdasarkan praktikum yang dilaksanakan didapatkan hasil bahwa sperma
ikan mas jantan yang belum matang gonad akan mati jika terkena kontak langsung
dengan air, sehingga tidak berhasil sampai ke lubang mikropil untuk melakukan
fertilisasi . Hal ini sesuai dengan pernyataan Tamsil (2019) yang menyatakan
bahwa induk-induk jantan ikan mas yang testisnya dalam kondisi belum matang
gonad atau belum sepenuhnya matang gonad ketika digunakan dalam proses
pemijahan alami tentunya tidak dapat berhasil, karena spermanya yang berkualitas
rendah begitu terjadi kontak dengan air akan segera mati sebelum mencapai
lubang mikropil untuk melakukan proses fertilisasi atau pembuahan.
Berdasarkan praktikum yang dilaksanakan didapatkan hasil yaitu ikan mas
(Cyprinus carpio) jantan memiliki bentuk tubuh dan juga bentuk kepala yang
lebih kecil dibandingkan ikan mas (Cyprinus carpio) betina. Hal ini sesuai dengan
pernyataan Kalor (2020) yang menyatakan bahwa ciri-ciri induk ikan mas
(Cyprinus carpio) jantan kepalanya lebih kecil dari induk ikan mas
(Cyprinus carpio) betina, dan juga memiliki kelamin agak menonjol, memanjang
ke arah belakang, terletak di belakang anus, dan warna kemerahan.
KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan
Kesimpulan dari praktikum ini adalah sebagai berikut :
1. Tingkat Kematangan Gonad (TKG) pada ikan terbagi menjadi 4 tingkatan.
Setiap Tingkat Kematangan Gonad (TKG) pada ikan mas (Cyprinus carpio)
sendiri, secara fisik memiliki perbedaan, mulai dari bentuk, berat, dan juga
warna dari gonad ikan jantan maupun gonad dari ikan betina.
2. Indeks Kematangan Gonad pada ikan mas (Cyprinus carpio) yang telah
dihitung berkisar antara 0,004% sampai 2% untuk ikan mas(Cyprinus carpio)
jantan, dan 0,5% sampai 16,69%.
3. Salah satu tahapan dalam pemijahan ikan mas (Cyprinus carpio) adalah
memilih indukan jantan dan betina yang telah berada di fase siap pijah. Hal ini
dapat kita lihat dari Tingkat Kematangan Gonad (TKG) pada indukan yang
akan di pijahkan.

Saran
Saran untuk praktikum ini adalah agar seluruh praktikan dapat lebih
mendalami dan mempelajari mengenai materi ini serta lebih memperhatikan pada
saat pengarahan atau praktikum sedang berlangsung.
DAFTAR PUSTAKA

Dailami, M. Rahmawati, A. Saleky, D. dan Toha, A. H. A. 2021. Ikan Nila.


Penerbit Brainy Bee.

Effendi. A., Utomo. B., dan Rebo. K. 2015. Fitoremediasi Limbah Budidaya Ikan
Mas (Cyprinus carpio) Dengan Kangkung (Ipomoea aquatica) dan
Pakcoy (Brassica rapa chinensis) Dalam Sistem Resirkulasi. Jurnal
Ecolab. 9 (2). 80-92.

Ellen, N, F. dan F. F. Muhsoni. 2021. Laju Pertumbuhan dan Kelangsungan


Hidup Ikan Nila (Oreochromis niloticus) Pada Salinitas yang Berbeda.
Jurnal Juvenil. 2 (3). 166-175.

Fuadi. A., M. Sami., dan Usman. 2020. Teknologi Tepat Guna Budidaya Ikan
Mas dalam Kolam Terpal Metode Bioflok Dilengkapi Aerasi Nano Buble
Oxygen. Jurnal Vokasi. 4 (1). 2548 – 4167.

Julianda, E. dan Abubakar, R. 2021. Kontribusi Pendapatan Pembesaran Ikan


Patin (Pangisius sp) dalam Keramba di Desa Kandis Kecamatan
Pampangan. Jurnal Ilmu-Ilmu Agribisnis. 9 (1). 1-6.

Kalor, J, D. 2020. Iktiologi. Yogyakarta: Penerbit Samudera Biru (Anggota


IKAPI).

Khusna. 2017. Studi Kualitas Air Sungai Sudimoro di Mojokerto Berdasarkan


Indeks Keanekaragaman Makrozoobentos Sebagai Sumber Belajar
Biologi. [Skripsi]. Universitas Muhammadiyah. Malang.

Muhotimah, M. Triyatmo, B. Priyono S. B. dan Kuswoyo, T. 2013. Analisis


Morfometrik dan Meristik Nila (Oreochromis sp.) Strain Larasati F5 dan
Tetuanya. Jurnal Perikanan Universitas Gadjah Mada. 15 (1). 42-53.

Mustakim, M. 2022. Penuntun Praktikum Biologi Perikanan. Universitas


Mulawarman. Samarinda.
Putra, A, D. 2014. Perubahan Struktur Morfologi dan Gambaran Mikroanatomi
Insang Ikan Lele (Clarias batrachus) Akibat Paparan Limbah Cair
Pewarna Atik. [Skripsi]. Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan
Alam Universitas Negeri Semarang.

Rantau, K. 2015. Pengaruh Modal, Luas Kolam, dan Tenaga Kerja Terhadap
Produksi Lele di Kabupaten Tabanan. Hasil Penelitian. Universitas
Udayana. Bali.

Ruslan, E. 2013. Pengelolaan dan Pengembangan Usaha Perikanan Pada PT. Dwi
Candra Mina Citra Di Sidoarjo. Jurnal Agora. 1 (3). 1611-1623.

Setyobudiandi, I. dan Ernawati, Y. 2019. Biologi Perikanan. PT Penerbit IPB


Press.

Tamsil. A., M. G. H. Kordi, H. Yasin dan T. A. Ibrahim. 2019. Biologi Perikanan.


Yogyakarta: Lily Publisher.

Taula, R, S. 2016. Hubungan Panjang Tubuh dan Rasio Papilla Dengan Jenis
Kelamin Pada Ikan Gobi (Sicyopterus Macrostetholepis Blkr). Jurnal
Pendidikan Matematika Dan IPA. 7 (2). 55-68.

Wati. L. A., dan M. Primyastanto. 2018. Ekonomi Produksi Perikanan dan


Kelautan Modern. Malang. UB Press.

Yoviska, S. A., Murtini, I., dan Romadhoni, D. W. 2021. Perbandingan Secara


Morfologi Insang Ikan Mas (Cyprinus carpio) Ikan Lele
(Clarias batrachus) dan Ikan Selar (Selaroides leptolepis). 6 (1). 125-
128.

Yuniar, I. 2017. Biologi Reproduksi Ikan. Surabaya: Hang Tuah University Press.

Zulfikar., dan Salamah. 2020. Pemberian Probiotik pada Pakan Komersil Dengan
Protein yang Berbeda Terhadap Kinerja Ikan Mas (Cyprinus carpio)
Menggunakan Sistem Bioflok. Aquatic Sciences Journal. 7 (1). 21-27.

Anda mungkin juga menyukai