(CLARIAS GARIEPINUS)
Oleh :
Vicant Gustyanto Sinaga
1904113625
DOSEN PENGAMPU : BUDIJONO, S.Pi., M.Si
Penulis
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 LATAR BELAKANG
Lele(Clariasgariepinus)merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang sudah
dibudidayakan secara komersial oleh masyarakat Indonesia terutama di Pulau Jawa.
Budidaya lele berkembang pesat karenapermintaan pasaryang tinggi,
pemeliharaanpadat tebar tinggidengan sumber air terbatas, teknologi budidaya yang
relatif mudah dipahami oleh masyarakat, pemasarannya relatif mudahserta modal
usaha yang dibutuhkan relatif rendah (DKP, 2003).
Produksi lele nasional pada tahun 2010 adalah 242 ribu ton dan meningkat
menjadi 679 ribu ton pada tahun 2014. Pertumbuhan produksi lele nasional dari 2010-
2014 adalah sebesar 180,5% dengan pertumbuhan berkelanjutan per tahun sebanyak
38,9%, 30,7% , 23,3%, dan 24,9%. Kementerian Kelautan dan Perikanan melalui
Direktorat Jenderal Perikanan Budidaya (DGA) akan terus meningkatkan produksi
ikan lele. Dalam Perencanaan Desain Strategis DGA dari 2015 hingga 2019, produksi
ikan lele ditargetkan tumbuh sebanyak 1,1 juta ton pada 2015 hingga menjadi 1,8 juta
ton pada 2019. Pertumbuhan setiap tahun ditargetkan sebesar 13,8% (DGA, 2015).
1.2 RUMUSAN MASALAH
Topik yang penulis bahas pada makalah ini perlu diberikan rumusan masalah
agar lebih memudahkan dan tidak terjadi kesalahpahaman dalam menjawab
permasalahannya. Berdasarkan latar belakang masalah yang penulis berikan ada
beberapa rumusan sebagai pertanyaan dalam makalah ini. Berikut rumusan masalah
dari makalah ini :
1.Bagaimana deskripsi morfologi ikan lele?
2.Bagaimana klasifikasi ikan lele?
3.Bagaimana sistem integumen ikan lele?
4.Bagaimana sistem rangka ikan lele?
5.Bagaimana sistem otot ikan lele?
6.Bagaimana sistem peredaran darah ikan lele?
7.Bagaimana sistem pernapasan ikan lele?
8.Bagaimana sistem pencernaan ikan lele?
9.Bagaimana sistem ekskresi dan osmoregulasi ikan lele?
1.3 TUJUAN PENULISAN
Tujuan dari permasalahan ini sesuai dari rumusan masalah yang telah disampaikan.
Berikut tujuan penulisan :
1.Mendeskripsikan morfologi ikan lele
2.Memaparkan klasifikasi ikan bawal menurut ahli
3.Menjelaskan sistem integumen pada ikan lele
4.Menjelaskan sistem rangka pada ikan lele
5.Menjelaskan sistem otot pada ikan lele
6.Menjelaskan sistem peredaran darah pada ikan lele
7.Menjelaskan sistem pernapasan pada ikan lele
8.Menjelaskan sistem pencernaan pada ikan lele
9.Menjelaskan sistem ekskresi dan osmoregulasi pada ikan bawal
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3. Teori Sistem Otot Sistem otot atau urat daging adalah sekumpulan blok
daging yang mendapatkan energi melalui pembuluh darah dan berfungsi untuk
mengatur
pergerakan pada ikan dibantu oleh sistem rangka. Fungsi lain disamping
mengatur gerak, otot juga berperan memberikan bentuk tubuh ikan. Secara
umum urat daging berfungsi untuk menggerakkan bagian-bagian tertentu dari
tubuh ikan hingga ikan mampu berenang. Ikan bisa berenang karena otot-otot
yang berkontraksi dari sisi ke sisi, depan belakang. Tubuh ikan akan menekan
tekanan air dan bergerak ke depan. Sistem otot ikan dibagi atas tiga macam,
yaitu: otot halus (smooth muscle), otot bergaris (striated muscle) dan otot
jantung (cardiac muscle).
4. Teori Sistem Peredaran Darah Jantung pada ikan terdiri atas 4 ruang,
dengan 2 ruang utama yang terletak berurutan. SINUS VENOSUS,
merupakan ruang jantung pertama yang paling belakang, sebagai ruang
penerima pertama darah dari seluruh tubuh. Didepannya dinamakan
ATRIUM, sebagai ruang jantung kedua dengan dinding lebih tebal dari sinus
venosus dan mempunyai katup pada bagian depannya untuk menjaga agar
darah yang sudah keluar dari ruang tersebut tidak kembali. Ruang ini
berfungsi sebagai ruang penampungan/tandon. Ruang jantung ketiga adalah
VENTRICLE, berdinding paling tebal dan kuat yang selalu berdenyut
memompa darah ke seluruh tubuh. Mempunyai katup di depannya untuk
mencegah darah yang telah dipompakan tidak kembali. Ruang jantung
keempat terletak didepan ventricle, pada ikan Lamprey dan Teleostei, ruang
ini berdinding tebal dan disebut BULBUS ARTERIOSIS. Sedangkan pada
Elasmobranchi ruang ini berdinding tipis yang disebut CORPUS
ARTERIOSUS. Didalamnya terdapat beberapa katup yang berfungsi untuk
mencegah sama sekali darah yang telah dipompakan kembali ke ventricle
(Alx, 2011). Darah dipompa dari ventrikel melalui konus arteriosus ke
insang. Konus arteriosus seperti aorta pada spesies lain. Di insang, darah
menerima oksigen dan menghilangkan karbon dioksida. Darah kemudian
pindah ke organ-organ tubuh, di mana nutrisi, gas, dan limbah dipertukarkan.
Tidak ada pembagian sirkulasi antara insang dan tubuh. Artinya, darah
perjalanan
dari jantung ke insang, dan kemudian langsung ke tubuh sebelum
kembali ke atrium melalui sinus venosus untuk diedarkan lagi. Tingkat
jantung jatuh ikan dalam berbagai 60-240 denyut per menit, tergantung pada
spesies dan suhu air. Detak jantung ikan akan lebih lambat pada suhu yang
lebih rendah (Peteducation, 2011).