Anda di halaman 1dari 21

Laporan Praktikum Pengembangan Akuakultur Ikan Lokal

DOMESTIFIKASI DAN IDENTIFIKASI ISI LAMBUNG


IKAN BETOK (Anabas testudineus ) DARI HASIL
TANGKAPAN DI PERAIRAN ACEH

Disusun oleh :

Nama : RADI REZKI TAMARO.A


Nim : 2111102010023
Mata Kuliah : Pengembangan Akuakultur Ikan Lokal
Asisten : Muhamad Risky
Kelompok : 03

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN


FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN
UNIVERSITAS SYIAH KUALA
BANDA ACEH
2023

i
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah Subhanahu Wata’ala atas segala karunia
nikmat-Nya sehingga laporan praktikum yang berjudul “Domestifikasi Dan Identifikasi
Isi Lambung Ikan IKAN BETOK (Anabas testudineus ) Dari Hasil Tangkapan Di
Perairan Aceh” ini dapat diselesaikan dengan maksimal untuk memenuhi rasa tanggung
jawab atas tugas yang telah diberikan kepada penulis dalam mata kuliah hama dan
penyakit ikan.
Tidak lupa penulis mengucapkan terima kasih kepada rekan kelompok, asisten
serta pihak-pihak yang telah membantu dan memberi pengarahan untuk menyelesaikan
laporan ini. Sebagai manusia biasa, penulis menyadari laporan ini sangat jauh dari kata
sempurna oleh karena keterbatasan serta pengetahuan yang penulis miliki. Untuk itu
penulis sangat mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun dimasa yang
akan datang.
Akhirnya melalui sebuah doa dan harapan, semoga laporan ini dapat berguna
dan bermanfaat khususnya bagi penulis dan bagi para pembaca semua.

Darussalam,18 Maret 2023

Praktikan.

ii
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR ..............................................................................................ii
DAFTAR ISI ............................................................................................................iii
DAFTAR TABEL ....................................................................................................v
DAFTAR GAMBAR ................................................................................................vi
DAFTAR LAMPIRAN ...........................................................................................vii
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................8
1.1 Latar Belakang ........................................................................................8
1.2 Tujuan Praktikum ....................................................................................9
1.3 Manfaat Praktikum ..................................................................................9
BAB II TINJAUAN PUSTAKA .............................................................................10
BAB III METODE PRAKTIKUM .......................................................................13
3.1 Waktu Dan Tempat .................................................................................13
3.2 Alat Dan Bahan .......................................................................................13
3.3 Cara Kerja ...............................................................................................14
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN ................................................................16
4.1 Hasil Pengamatan ....................................................................................16
4.2 Pembahasan .............................................................................................17
BAB V PENUTUP ...................................................................................................21
5.1 Kesimpulan .............................................................................................21
5.2 Saran ........................................................................................................21
DAFTAR PUSTAKA ..............................................................................................22
LAMPIRAN .............................................................................................................23

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 1. Zooplankton. ...........................................................................................16

iv
DAFTAR TABEL

Halaman
Tabel. 3.2.1 Alat ........................................................................................................13
Tabel. 3.2.2 Bahan .....................................................................................................13
Tabel 4.1.1 Hasil Pengamatan ...................................................................................16
Table 4.1.2 Hasil sampling pertama tanggal 21 Maret 2023 .....................................16
Table 4.1.3 Hasil sampling ikan ketiga 27 Maret 2023 .............................................17

v
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Dokumentasi ..........................................................................................23


Lampiran 2. Analisa Data ..........................................................................................24

vi
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang

Indonesia merupakan salah satu negara dengan potensi sumber kekayaan alam
terbesar diseluruh dunia dan sebagian besar wilayah di Indonesia merupakan wilayah
perairan dengan laut yang cukup luas, salah satunya dibidang kelautan dan perikanan,
namun dari segi pemanfaatan belum terlihat upaya maksimal dari masyarakat indonesia
untuk mengoptimalkan sumberdaya perikanan dan kelautan ini. Sektor kelautan dan
perikanan mempunyai andil besar dalam menciptakan ketahanan pangan lokal jika
mampu dioptimalkan sebaik mungkin.
Ikan betok merupakan jenis ikan air tawar yang hidup diperairan tawar tropis
diwilayah asia timur. Seluruh tubuhnya berwarna hitam sampai hijau pucat, panjang
mencapai 25cm, hidup didasar perairan tropis, tersebar di perairan asia. Ikan betok
memiliki rasa lezat gurih pada daging ikannya.
Proses budidaya spesies ikan liar dapat dimulai dari proses domestikasi
domestikasi ikan betok di indonesia sudah mulai dilakukan. Tahapan domestikasi
dimulai dari penangkapan ikan dari alam atau habitat aslinya untuk dapat dipelihara di
dalam lingkungan budidaya, selanjutnya mengupayakan ikan dapat menerima pakan
yang diberikan manusia serta melakukan manipulasi reproduksi terhadap ikan tersebut
supaya ikan dapat memijah didalam lingkungan (saputra et al., 2015).
Keanekaragaman ikan air tawar yang dimiliki Indonesia sebagian telah dikenal
dengan baik dan dimanfaatkan secara luas oleh masyarakat, misalnya ikan mas, lele,
nila, patin, gurame dan bawal yang telah dikuasai sistem budidayanya. Namun beberapa
komoditas lain belum dikuasai sepenuhnya sistem budidayanya termasuk ikan betook
sehingga sampai sekarang masih mengandalkan hasil tangkapan dari alam, terutama
pada musim penghujan dimana populasi ikan ini melimpah. Kegiatan penangkapan ikan
sepat yang dilakukan secara berlebihan dapat mengancam kepunahan ikan, seperti
halnya di Kalimantan Selatan populasi ikan ini sudah menurun. kelestariannya Sama
halnya pada ikan betok akan mengalami kepunahan jika dilakukan dengan metode
penangkapan yang tidak ramah lingkungan serta berlebihan. Salah satu alternatif untuk
menjaga biodiversitas ikan endemik melalui konservasi jenis di tingkat pembudidaya
adalah dengan cara mendomestikasi.

8
1.2 Tujuan Praktikum

Praktikum ini bertujuan untuk mendomestikasi dan mengidentifikasi makanan


yang dikonsumsi ikan lokal, serta dapat membudidayakan ikan lokal

1.3 Manfaat Praktikum


Manfaat dari praktikum ini adalah sebagai berikut:
1. Mahasiswa dapat mengetahui jenis-jenis ikan lokal
2. Mahasiswa dapat mengenal jenis-jenis ikan lokal di perairan aceh
3. Mahasiswa dapat mengetahui isi lambung ikan liar
4. Mahasiswa dapat mengetahui habitat jenis-jenis ikan lokal
5. Mahasiswa dapat mengetahi cara budidaya ikan lokal

9
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Makanan ikan betok di perairan sudah tersedia diantaranya yaitu berupa

makanan alami yang beraneka ragam baik dari golongan hewan (zooplankton,

invertebrata, vertebrata), tumbuhan (phytoplankton, tumbuhan air) dan organisme lain

(detritus). Organisme yang menjadi makanan bagi ikan betok sangat bervariasi dan

tergantung kepada atrophiclevel (Amri, 2015).

Suatu cara pengadopsian hewan dalam suatu populasi yang terancam

kelestariannya dari kehidupan liar ke lingkungan budidaya. Konservasi adalah upaya

melindungi, melestarikan dan memanfaatkan sumber daya hewan untuk menjamin

ketersediaannya dalam waktu sekarang dan masa datang. Ikan betok merupakan salah

satu ikan ekonomis penting dan banyak dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai bahan

pangan. Kajian mengenai aspek makanan dan reproduksi ikan gabus sebagai dasar

dalam pengelolaan ikan tersebut masih sangat minim (Lorent,et al,. 2014).

Ikan betok yang lebih dikenal dengan nama ikan betok merupakan salah satu

ikan tawar yang banyak digemari masyarakat. Selain rasa yang enak karena tekstur

dagingnya yang putih dan tebal serta cita rasa yang khas, ikan gabus mengandung

protein tinggi dan sering dijadikan bahan obat. Kandungan yang dimiliki ini sangat baik

untuk menjaga kesehatan akibat tingginya kandungan protein, albumin, asam lemak

esensial, mineral zink, dan kolagen sehingga dapat digunakan di industri pangan

maupun non-pangan termasuk untuk memproduksi peptida bioaktif (Mustafa et al.

2012).

Domestikasi adalah proses penyesuaian diri organisme yang berasal dari alam

dan dipelihara diluar habitat aslinya yang terkontrol sehingga perubahan lingkungan

10
dapat memengaruhi perubahan perilaku, genotype dan fenotipe. Kegiatan domestikasi

memerlukan informasi terkait status genetika populasi dan pemantauan terhadap

perubahan tingkah laku, kinerja reproduksi serta keragaan embrio dan benih dalam

pemeliharaan secara terkontrol (Huang & Liao, 2012).

11
BAB III
METODE KERJA

3.1 Waktu Dan Tempat


Praktikum Pengembangan Akuakultur Ikan Lokal ini dilaksanakan pada Tanggal
13 Februari 2023 pada pukul 12.00 WIB.-selesai dengan judul “Domestifikasi Dan
Identifikasi Isi Lambung ikan betook anabas testeudieus Dari Hasil Tangkapan Di
Perairan Aceh” di Laboratorium Ikan Pembenihan dan Pembiakan Ikan, Fakultas
Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala.

3.2 Alat Dan Bahan


Adapun alat dan bahan yang digunakan pada praktikum adalah sebagai berikut:
Tabel 3.2.1. Alat
No. Nama Alat Jumlah Fungsi

1. Toples 1 Unit Sebagai wadah


Sebagai penghubung antara biower
2. Selang aerasi 2 meter
dengan batu aerasi

3. Batu aerasi 1 Unit Sebagai pemberat selang aerator


Membantu melarutkan oksigen yang
4. Aerator 1 Unit
ada di udara ke dalam box

5. Timbangan digital 1 Unit Untuk menimbang berat ikan

6. Pisau 1 Unit Untuk membedah ikan

7. Mikroskop 1 Unit Untuk mengamati isi perut ikan

8. Penggaris 1 Unit Untuk mengukur panjang ikan

12
3.2.2 Bahan
Adapun bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:
Tabel. 3.2.2 Bahan

No Nama Jumlah Fungsi

1 Ikan betok (anabas 10 ekor Sebagai objek pengamatan

testeudieus)

2 Air 15 liter Segabai media hidupnya ikan

3.3 Cara Kerja


3.3.1 Persiapan Wadah
Berikut adalah prosedur dalam persiapan wadah:
1. Disiapkan wadah berukuran 25L
2. Diisi air sebanyak 15L/secukupnya sesuai dengan jumlah ikan
3. Disiapkan selang aerasi dan batu aerasi
3.3.2 Indentifikasi isi lambung
Berikut adalah prosedur dalam persiapan wadah:
1. Diletakkan 1 ekor ikan diatas nampan
2. Dilakukan pembedahan pada bagian perut
3. Dikeluarkan isi lambung ikan
3.3.3 Pemeliharaan
Berikut adalah prosedur dalam persiapan wadah:
1. Diletakkan ikan yang sudah dipancing kedalam wadah yang sudah
disiapkan
2. Dilakukan sampling awal untuk mengetahui oanjang dan berat ikan pada
saat awal pemeliharaan
3. Dipuasakan ikan tersebut selama 24 jam
4. Diberi pakan pelet setelah lewat dari 24 jam setiap 3x sehari
5. Dilakukan sampling terakhir pada minggu kedua setelah emeliharaan
untuk mengetahui panjang dan berat ikan diakhir

13
3.3.4 Penyiponan
Berikut adalah prosedur dalam persiapan wadah:
1. Diganti air setiap 3x seharidan dibuang 1/3 bagian air
2. Dibersihkan bagian bawah air seperti endapan sisa pakan aa\taupun feses
ikan dengan menggunakan selang sifon
3. Ditambah air baru 1/3 bagian dari wadah diperhatikan apa saja yang
berubah dari air, apakah itu baunya ataupun warnanya
4. Diperhatikan juga aerasi agar tetap hidup
5. Dicatat dan difoto setiap hasil pengamatan
3.4 Analisa Data
3.4.1 Berat Mutlak
𝐿 = 𝐿𝑡 − 𝐿0
Keterangan:
L = Pertumbuhan Panjang (cm).
Lt = Pertumbuhan ikan akhir.
L0 = Pertumbuhan ikan awal (cm).
3.4.2 Panjang Mutlak
𝑊 = 𝑊𝑡 − 𝑊0
Keterangan:
W = pertumbuhan berat (gr).
Wt = pertumbuhan berat akhir (gr).
W0 = pertumbuhan berat awal (gr).
3.4.3 Kelangsungan Hidup

𝑁𝑡
𝑆𝑅 = 𝑥 100%
𝑁0

Keterangan:
SR = Tingkat kelangsungan hidup (%).
Nt = jumlah individu pada akhir perlakuan (ekor).
N0 = jumlah individu pada awal perlakuan (ekor).

14
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan


Adapun hasil pengamatan yang didapatkan pda praktikum ini adalah sebagai
berikut:
Tabel 4.1.1 Hasil Pengamatan Isi Lambung
No Nama Ikan Gambar Isi Lambung Keterangan

1 Ikan betok (Anabas Codium

testeudieus)

Gambar 1. Alga

Tabel 4.1.2. Hasil sampling pertama tanggal 21 Maret 2023


No Ikan sampling Panjang Berat

1 Ikan 1 9 cm 10,29 gram

2 Ikan 2 6 cm 4,11 gram

3 Ikan 3 9 cm 11,87 gram

4 Ikan 4 10 cm 15,71 gram

5 Ikan 5 7 cm 8,03 gram

6 Ikan 6 7 cm 7,58 gram

7 Ikan 7 7 cm 5,77 gram

8 Ikan 8 9,5 cm 10,35 gram

9 Ikan 9 7 cm 6,65 gram

10 Ikan 10 6,5 cm 4,30 gram

15
Tabel 4.1.2. Hasil sampling kedua tanggal 27 Maret 2023
No Ikan sampling Panjang Berat

1 Ikan 1 7,8 cm 7.82 gram

2 Ikan 2 8 cm 8.40 gram

3 Ikan 3 9,5 cm 12 gram

4 Ikan 4 10 cm 16.02 gram

5 Ikan 5 8 cm 7.85 gram

6 Ikan 6 7 cm 6.21 gram

7 Ikan 7 9,5 cm 11.02 gram

8 Ikan 8 9 cm 10.50 gram

9 Ikan 9 6,5 cm 4,68 gram

10 Ikan 10 6,8 cm 4,92 gram

4.2 Pembahasan
Berdasarkan table hasil pengamatan diatas dan praktikum yang telah

dilaksanakan bahwa pada lambung ikan sepat ditemukan beberapa jenis plankton yaitu,

dari golongan fitoplankton yaitu codium sp.

Berdasarkan tabel hasil sampling diatas bahwa pada minggu pertama yaitu pada

tanggal 21 Maret 2023 diperoleh total dari berat rata rata ikan betook 8,46 gram adalah

gr, kemudian diperoleh total dari panjang ikan rata rata adalah 7,8 cm. Pada minggu

terakhir yaitu pada tanggal 27 Maret diperoleh total dari berat ikan betook rata rata

adalah 8,94 gr, kemudian diperoleh total panjang ikan betook rata rata adalah 8,21 cm.

3 Domestikasi adalah suatu cara pengadopsian hewan dalam suatu populasi yang

terancam kelestariannya dari kehidupan liar ke lingkungan budidaya. Konservasi adalah

16
upaya melindungi, melestarikan dan memanfaatkan sumber daya hewan untuk

menjamin ketersediaannya dalam waktu sekarang dan masa datang.

Domestikasi merupakan suatu kegiatan/aktivitas manusia dengan mengambil

atau mengangkat hidupan liar ikan hias dari alamnya untuk dipelihara pada kondisi

terkontrol dan dikembangbiakkan. Dengan domestikasi, ikan-ikan yang teradaptasi

ditunjukkan oleh kemampuannya bertahan hidup, mampu tumbuh dan mampu

bereproduksi. Apabila sudah mampu bertahan hidup, maka ikan dapat diproduksi secara

massal. Kondisi ini dapat membantu mempertahankan kondisi alaminya dan untuk

memenuhi kebutuhan.

Teknologi domestikasi meliputi tahap eksplorasi yaitu melakukan

pencarian/pengambilan ikan target di habitat aslinya untuk memperoleh koleksi hidup.

Tahap selanjutnya adalah mengadaptasikan ikan target pada kondisi terkontrol, dengan

manipulasi lingkungan dan nutrisi/fisiogenetika. “Puslit Limnologi melakukan

domestikasi dengan dua sistem, yaitu Sistem Eksitu dan Sistem Semi Eksitu atau Semi

Insitu. Sistem Eksitu pemeliharaan dengan akuarium, bak-bak, kolam-kolam atau

perairan yang terpisah dari habitat aslinya. Sedangkan Semi Eksitu atau Semi Insitu

dengan mengalirkan air dari habitat aslinya ke ruangan/cekungan yang dibuat khusus.

Persiapan wadah dan media pemeliharaan dilakukan dengan menyiapkan wadah

yang dicuci bersih. Pergantian air wadah ikan gabus dilakukan 1 kali dalam seminggu

sebelum pemberian pakan . Sampling dilakukan setiap 7 hari sekali dengan

menggunakan serokan. Ikan gabus yang digunakan ditimbang beratnya pada awal

penelitian dan setiap 7 hari sampai akhir penelitian untuk mengetahui laju pertumbuhan.

Selanjutnya ikan diamati setiap hari dan dihitung, jika ada yang mati dihitung untuk

menentukan persentase kelangsungan hidupnya.

17
Terdapat 15 faktor yang menyebabkan terjadi penurunan

keanekaragaman ikan, yaitu 1) peningkatan intensitas penangkapan dengan penggunaan

alat tangkap tidak selektif, 2) panen massal pada musim kemarau, 3) limbah organik

(MCK dan rumah tangga), 4) limbah pertanian (pestisida, insektisida), 5) masukan

logam berat merkuri dari kegiatan penambangan emas, 6) limbah nonorganik (plastik),

7) pengambilan pasir dan batu dari sungai, 8) tata letak karamba (pengaruhnya terhadap

arus dan sedimentasi), 9) gangguan terhadap sistem DAS, 10) pembangunan waduk, 11)

deforestasi sempadan sungai atau pinggiran danau, 12) erosi dan sedimentasi, 13)

penggunaan alat tangkap destruktif (electrofishing), 14) gulma air, dan 15) introduksi .

Ikan betok merupakan jenis ikan air tawar yang hidup diperairan tawar tropis

diwilayah asia timur. Seluruh tubuhnya berwarna hitam sampai hijau pucat, panjang

mencapai 25cm, hidup didasar perairan tropis, tersebar di perairan Asia. Ikan betok

memiliki rasa lezat gurih pada daging ikannya. Betok biasanya ditemukan dirawa-rawa,

sawah, sungai kecil dan parit-parit, juga pada kolam-kolam. Ikan betok dikenal sebagai

pemakan segalanya (omnivora) makannya berupa tumbuhan air seperti eceng gondok,

kiambang, ikan-ikan kecil, udang-udang kecil, hewan-hewan kecil lainnya, dan seranga.

18
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan
Adapun kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum ini sebagai berikut:
1. Ikan betok merupakan ikan yang hidup diperairan tawar dan memiliki kebiasaan
makan ikan kecil, udang kecil, dan tumbuhan atau alga.
2. Hasil Pengamatan didapatkan Pada isi lambung terdapat alga (Chlorophyceae)
atau ganggang hijau.
3. pada sampling awal Panjang ikan betok memproleh hasil rata-rata 7,8cm dan
berat 8,46 gr.
4. Sampling akhir Pengamatan memproleh hasil rata-rata Panjang 8,21cm dan
berat 8,94gr. Kelangsungan hidup ikan betok 100%.
5. Domestifikasi ikan betok berhasil

5.2 Saran
Tidak ada saran yang perlu disampaikan karena praktikum berjalan dengan baik
dan sesuai dengan prosedur. Sesering-seringnya orang melakukan suatu hal pasti pernah
ada waktu salahnya dalam melakukan hal tersebut

19
DAFTAR PUSTAKA

Amri, Khairul. 2015. Budidaya Ikan Nila Secara Intensif. Agromedia Pustaka, Jakarta.

Li, X., Meng, Q., dan Xie, N. 2018. Snakehead Culture. Aquaculture in China. John

Wiley & Sons Ltd. London. 246–255.

Mustafa A, Widodo MA, Kristianto Y. 2012. Albumin and zinc content of snakehead

fish (Channa striata) extract and its role in health. IEESE International

8.−Journal of Science and Technology. 1(2): 1.

Muslim, M. 2017b. Pemijahan Ikan anabas Secara Alami dan Semi Alami. Jurnal

Akuakultur Rawa Indonesia. 5(1):25–32.

Saputra, A., Muslim, M., Fitriani, M. 2015. Pemijahan Ikan Dengan Rangsangan

Hormon Gonadotropin Sintetik Dosis Berbeda. Jurnal Akuakultur Rawa

Indonesia. 3(1):1–9.

Bahar. 2016. Biologi Perikanan. Penebar Swadaya, Jakarta.

Huang YS, Liao IC. 2012. Methodological approach used for the domestication

of potential candidates for aquaculture. In:Recent advances in

Mediterranean aquaculture fin-fish species diversification. Proceedings of

the Seminar of the CIHEAM Network on Technology of Aquaculture in

the Mediteranean (TECAM) Zaragoza (Spain). pp. 97-107.

Nugroho, Ristiawan Agung, Lilik Teguh Pambudi, Diana Chilmawati, dan Alfabetian

Herjuno Condro Haditomo. 2012. “Aplikasi Teknologi Aquaponic Pada

Budidaya Ikan Air Tawar Untuk Optimalisasi Kapasitas Produksi.” Jurnal

Saintek Perikanan 8(1):46–51.

20
LAMPIRAN

Lampiran 1 Dokumentasi praktikum

Gambar 3. Proses pemeliharaan proses penimbangan pengukuran Panjang

Gambar 4 Gambar 5 Gambar 6


Penimbangan ikan sepat Pengukuran Panjang ikan Identifikasi isi lambung ikan

21
Lampiran 2. Analisa data

KELANGSUNGAN HIDUP:

SR = Nt/N0.100%

SR = 10/10.100%

= 100%

pertumbuhan panjang:

L = Lt − L0

L = 8,21-7,8

= 0,41 cm

pertambahan berat:

W = Wt − W0

W = 8,94-8,46

= 0,46 gr

22

Anda mungkin juga menyukai