Anda di halaman 1dari 23

Laporan Praktikum Biologi Perairan

HUBUNGAN PANJANG BERAT

IKAN NILA (Oreochromis niloticus)

Disusun Oleh:

Nama: Amitha Rizky Siregar

Nim: 2011102010006

Kelompok: 01 Shif 01

Asisten: Sri Riska Rahayu

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH

2021
KATA PENGANTAR

Puji berserta syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah

memberikan kita berbagai hikmat, sehingga aktivitas hidup yang kita jalani ini akan

selalu membawa keberkahan. Kehidupan di alam ini lebih lagi pada kehidupan

akhirat kelak sehingga semua cita-cita dan harapan yang ingin kita capai menjadi

lebih mudah dan penuh dengan manfaat. Terimahkasih saya ucapkan juga kepada

asisten yang telah membantu sehingga laporan praktikum biologi perikanan guna

memenuhi tugas ini terselesaikan dalam yang telah ditentukan.

Saya menyadari sekali, didalam penyusunan laporan ini masih jauh dari kata

kesempurnaan serta banyak kekuranggan baik dari segi tata Bahasa maupun dalam

hal tulisan. Hal ini membuat besar harapan saya jika ada kriktik dan saran yang

membangun untuk lebih memperbaiki laporan ini. Akhir kata penulis kembali

berterimakasih kepada setiap pihak yan sudah mendukung serta membantu dalam

pelaksanaan praktikum dan penyusunan laporan ini. Sekian.

Darussalam,

November 2021

Praktikan

i
DAFTAR ISI

Halaman
KATA PENGANTAR.................................................................................................i
DAFTAR ISI...............................................................................................................ii
DAFTAR TABEL......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR.................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN...............................................................................................v
BAB I..............................................................................Error! Bookmark not defined.
PENDAHULUAN.........................................................Error! Bookmark not defined.
1.1 Latar Belakang....................................................................................................1
1.2 Tujuan Praktikum................................................................................................2
1.3 Manfaat Praktikum..............................................................................................2
BAB II..........................................................................................................................3
TINJAUAN PUSTAKA..............................................................................................3
BAB III........................................................................................................................5
METODE KERJA......................................................................................................5
3.1 Waktu dan Tempat..............................................................................................5
3.2 Alat dan Bahan....................................................................................................5
3.3 Cara Kerja...........................................................................................................5
3.4 Analisa Data........................................................................................................6
BAB IV.........................................................................................................................8
HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................................8
4.1 Hasil Pengamatan................................................................................................8
4.2 Pembahasan.........................................................................................................9
BAB IV.......................................................................................................................14
PENUTUP.................................................................................................................14
5.1 Kesimpulan.......................................................................................................14
5.2 Saran..................................................................................................................14
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................15
LAMPIRAN..............................................................................................................16

ii
DAFTAR TABEL
Halaman
Tabel 3.1 Alat….……………………………………………..……….………………5
Tabel 3.2 Bahan………………………………………….……..…………………….5
Tabel 4.1 Data Pengukuran Panjang Berat…….………..……………………………8
Tabel 4.2 Pola Pertumbuhan………………………………………………………...10

iii
DAFTAR GAMBAR

Halaman
Gambar 4.1 Grafik Hasil data Morfometrik Ikan Nila…………………………….....9

Gambar 4.2 Grafik Pengukuran dan Prediksi Ikan Nila……………………..……....9

Gambar 1. Pengukuran Badan Ikan Nila…………………………………….……...16

Gambar 2. Menimbang Berat Ikan Nila…………………………………………….16

iv
DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1. Dokumentasi……...……………………………………………………16

v
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Pertumbuhan ikan pmerupakan hasil dari konsumsi, asimilasi makanan oleh

tubuh organism. Seperti hewan yang lain, prosses pertumbuhan ikan tergantung

jenis ikan dan kemampuan hidupnya beserta lingkungannya. Persediaan makanan

yang terbatas kemungkinan dapat menyebabkan terhambatnya pertumbuhan dan

kecilnya ukuran tubuh ikan. Tetapi pada ikan ukuran kecil seperti anohovy,

gambusid, dan sebagainya. Jumlah populasi juga tergantung adanya predator

(Siahainenia et al. 2018).

Hubungan panjang-berat dan faktor kondisi merupakan dua ukuran

penting dalam bidang biologi perikanan. Ukuran panjang-berat sendiri lazim

digunakan untuk memperkirakan berat berdasarkan ukuran panjang dalam

pendugaan stok ikan, untuk menduga biomassa dari distribusi frekuensi

panjang, untuk menghitung faktor kondisi, dan untuk membandingkan riwayat

hidup suatu spesies tertentu dari area yang berbeda-beda. Hubungan panjang-

berat bisa berbeda antar spesies, antar stok dari area penangkapan berbeda, dan

bahkan antar jenis kelamin dari spesies yang sama (Karar et al. 2017).

Sebagian energy ikan, diakumulasikan untuk pertumbuhan jaringan somatif dan

reproduksi. Saat ini banyak ilmuan dalam bidang perikanan yang menggunakan

sampel ikan dari populasinya untuk memperkirakan pertumbuhan ikan tersebut.

Dalam hal ini, metode utama yang digunakan untuk menghitung atau mengukur

panjang rata-rata dan berat rata-rata pada ikan dengan umur yang berbeda.

1
1.2 Tujuan Praktikum
Adapun tujuan pratikum biologi perikanan tentang “Hubungan Panjang dan

Berat” adalah mampu mendemonstrasikan teknik-teknik pengukuran untuk

menentukan pertumbuhan ikan.

1.3 Manfaat Praktikum


Dapat mengetahui pola pertumbuhan ikan, dapat mengetahui perbedaan dari

isometric, allometrik positif dan allometrik negatif, dapat mengambil data

hubungan panjang berat ikan nila dan dapat menganalisa data dari hasil hubungan

panjang berat.

2
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Hubungan panjang dan berat ikan ada yang bersifat allometrik dan isometrik.

Pertumbuhan isometrik adalah di mana pertambahan panjang ikan seimbang

dengan pertambahan beratnya, sedangkan pertumbuhan allometrik  adalah

pertambahan panjang lebih cepat atau lebih lambat dibandingkan pertambahan

beratnya. (Effendi, 2011).

Ukuran ikan ditentukan berdasarkan panjang atau beratnya. Ikan yang lebih

tua, umumnya lebih panjang dan gemuk. Pada usia yang sama, ikan betina

biasanya lebih berat dari ikan jantan. Pada saat matang telur, ikan mengalami

penambahan berat dan volume. Setelah bertelur beratnya akan kembali turun.

Tingkat pertumbuhan ikan juga dipengaruhi oleh ketersediaan makanan

dilingkungan hidupnya (Poernomo, 2015).

Panjang total yaitu panjang ikan yang diukur mulai dari ujung terdepan

bagian kepala sampai ujung terakhir bagian ekornya. Kalau mulutnya terletak

dimuka maka pada waktu pengukuran mulut harus dalam keadaan tertutup agar

tercapai ujung terdepan. Ujung mulut tersebut harus diletakan pada angka nol

didepan pengukur, sedangkan ujung ekor terletak dibagian belakang dari papan.

Kalau ekor ikan tidak simetris maka ujung yang diukur adalah ujung

yang terpanjang (Aziz, 2013).

Analisis panjang-berat ikan sangat penting dilakukan untuk mengetahui

kondisi biologi ikan dan stok ikan agar mudah dilakukan manajemen

keberlangsungan biodiversitas ikan (Froese, 2011; Rosli dan Isa, 2014).

3
Selain itu, analisis panjang-berat ikan dilakukan sebagai indikator biologi dari

kondisi ekosistem perairan tersebut (Courtney et al, 2014).

Status fisiologi ikan sendiri dipengaruhi oleh faktor-faktor intrinsik

seperti perkembangan gonad, cadangan organik, dan ada atau tidaknya

makanan dalam lambung. Selain itu, status fisiologi juga dipen garuhi oleh

faktor ekstrinsik seperti ketersediaan pakan dan variasi lingkungan

(Rodriguez et al. 2017).

4
BAB III

METODE KERJA

3.1 Waktu dan Tempat


Praktikum ini telah dilaksanakan pada hari rabu tanggal 20 November 2021

pada pukul 16.15 WIB sampai dengan selesai di Laboratorium Biologi Laut,

Fakultas Kelautan dan Perikanan, Universitas Syiah Kuala, Banda Aceh. Sampel

ikan diperoleh dari Pasar Tradisional Rukoh, Desa Rukoh, Banda Aceh.

3.2 Alat dan Bahan


Alat dan bahan yang digunakan pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

Tabel 3.1 Alat


No Alat Jumlah Fungsi
1. Nampan 3 Unit Untuk meletakkan ikan
2. Penggaris 1 Unit Untuk mengukur ikan
3. Gunting 1 Unit Untuk memotong
4. Sarung Tangan Latex 1 Unit Untuk melindungi tangan

Tabel 3.2 Bahan


No Bahan Jumlah Fungsi
1. Ikan Nila (Oreochromis 10 ekor Untuk bahan praktikum

niloticus)

3.3 Cara Kerja


Cara kerja pada praktikum ini adalah sebagai berikut:

1. Disiapkan 15 ekor ikan kakap putih.

2. Diletakkan di atas nampan, dan diberi label sesuai urutan 1-10.

3. Di timbang ikan satu persatu.

4. Di catat nilai bobot ikan.

5. Di ukur panjajng badan ikan.

6. Di catat hasil yang didapatkan.

5
3.4 Analisa Data
3.4.1 Menghitung nilai Ws (berat prediksi)ikan, dengan rumus :

W = e⁰·⁵⁶ (aL)ᵇ

Keterangan:

W = Berat ikan (g)

L = Panjang ikan (mm)

a = Intercept regresi linear

b = Koofisien regression

e = Residual varian dari regrasi LAM.

0.56 = Faktor data koreksi.

3.4.2 Menghitung nilai Residual, dengan rumus:

Residual = Ln (ws) – In w

Keterangan:

Ws : Berat prediksi ikan

W : Berat ikan saat ditimbang

3.4.3 Menghitung nilai Bias Correction, dengan rumus:

Bias Correction = Exp (0,5 × Var. Residual) × Ws

Keterangan:

Ws : Berat prediksi ikan

Var. residual : Nilai total Var. Residual ikan

3.4.4 Menghitung nilai Faktor Kondisi Fulton (K), dengan rumus:

K = WL⁻3 × 100

Keterangan:

6
W : Berat ikan

L : Panjang ikan

3.4.5 Menghasil nilai FaktorKondisi relative (Wr), dengan rumus:

Wr = (W/Ws) × 100

Keterangan:

Wr : Nilai faktor kondisi relative

W : Berat ikan

Ws : Berat prediksi ikan

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN


4.1 Hasil Pengamatan
Hasil pengamatan yang dapat diperoleh dari praktikum ini adalah sebagai

berikut:

Tabel 4.1 Data pengukuran panjang berat

7
TL bias
No. W (gr) Ln TL Ln W Ws residual K Wr
(mm) core

8
1 190 132 5,25 4,88 99,67 4,55 100,03 3,38 132,44
2 175 124 5,16 4,82 98,89 4,54 99,24 3,50 125,39
3 155 74 5,04 4,30 97,75 4,54 98,10 3,36 75,70
4 185 34 5,22 3,53 99,41 4,56 99,77 2,48 34,20
5 190 138 5,25 4,93 99,67 4,55 100,03 3,41 138,46
6 180 123 5,19 4,81 99,15 4,55 99,51 3,44 124,05
7 160 70 5,08 4,25 98,05 4,54 98,40 3,25 71,40
8 185 98 5,22 4,58 99,41 4,55 99,77 3,22 98,58
9 185 135 5,22 4,91 99,41 4,55 99,77 3,45 135,79
10 180 135 5,19 4,91 99,15 4,55 99,51 3,50 136,15
11 185 127 5,22 4,84 99,41 4,55 99,77 3,41 127,75
12 175 87 5,16 4,47 98,89 4,55 99,24 3,24 87,98
13 16 77 2,77 4,34 78,69 4,31 78,97 20,38 97,86
14 165 86 5,11 4,45 98,33 4,54 98,69 3,35 87,46
15 16 84 2,77 4,43 78,69 4,31 78,97 20,79 106,75
16 a 60,3765           5,61 105,33
17 b 0,09553              
VAR

18 Res 0,0071              

4.2 Pembahasan
6.00

5.00

f(x) = 0.1 x + 4.1


4.00 R² = 0.05

3.00
Linear ()

2.00

1.00

0.00
2.50 3.00 3.50 4.00 4.50 5.00 5.50

Gambar 4.1 Grafik hasil data morfometrik ikan Nilas

9
160
140
120
100
W(mm)
80
Pengukuran
60
Perdiksi
40
20
0
0 20 40 60 80 100 120 140 160 180 200
TL (mm)

Gambar 4.2 Grafik pengukuran dan prediksi ikan nila

Tabel 4.2 Pola Pertumbuhan

Nilai b Pola Pertumbuhan Keterangan


b=3 Isometrik Pertambahan panjang setara dengan

pertambahan bobot
b>3 Allometrik positif Pertambahan panjang lebih lambat

berbanding pertambahan bobot


b<3 Allometrik negatif Pertambahan panjang lebih cepat

berbanding pertambahan bobot

Pertumbuhan adalah pertambahan ukuran, baik panjang maupun berat.

Pertumbuhan dipengaruhi faktor genetik, hormon, dan lingkungan (zat hara). Ketiga

faktor tersebut bekerja saling mempengaruhi, baik dalam arti saling menunjang

maupun saling menghalangi untuk mengendalikan perkembangan ikan.

Berat dapat di anggap sebagai suatu fungsi dari panjang.hubungan panjang dan berat

hampir mengikuti hukum kubik yaitu berat ikan sebagai pangkat tiga dari

10
panjangnya.Tetapi hubungan yang terdapat pada ikan sebenarnya tidak tidak

demikian karena bentuk dan panjang ikan berbeda-beda.

Hubungan panjang dan berat ikan ada yang bersifat allometrik dan isometrik.

Pertumbuhan isometrik adalah di mana pertambahan panjang ikan seimbang dengan

pertambahan beratnya, sedangkan pertumbuhan allometrik  adalah pertambahan

panjang lebih cepat atau lebih lambat dibandingkan pertambahan beratnya.

Berdasarkan morfologinya, kelompok ikan nila ini memang berbeda dengan

kelompok Tilapia. Secara umum bentuk tubuh ikan nila panjang dan ramping,

dengan sisik berukuran besar. Matanya besar, menonjol, dan bagian

tepinya berwarna putih. Gurat sisi (linea lateralis) terputus di bagian tengah

badan kemudian berlanjut, tetapi letaknya lebih kebawa dari pada letak garis yang

memanjang di atas sirip dada. Jumlah sisik pada gurat sisi jumlahnya 34 buah. Sirip

punggungnya berwarna hitam dan sirip dadanya juga tampak hitam. Bagian pinggir

sirip punggung berwarna abu-abu atau hitam

Ikan nila merupakan salah satu jenis ikan air tawar yang tergolong sebagai ikan

omnivora, ikan ini termasuk omnivora yang cenderung herbivora sehingga lebih

mudah beradaptasi dengan jenis pakan yang dicampur dengan sumber bahan nabati.

Ikan air tawar umumnya dapat tumbuh baik dengan pemberian pakan yang

mengandung kadar protein 25-35%.

Ikan nila adalah hewan yang memenuhi kebutuhannya dengan cara memakan

hewan dan tumbuhan (omnivora), pemakan plankton, sampai pemakan aneka

tumbuhan sehingga ikan ini diperkirakan dapat di manfaatkan sebagai pengendali

11
gulma air. Selain itu, ikan ini mudah berkembang biak, peka terhadap perubahan

lingkungan, mampu mencerna makanan secara efisiens, pertumbuhannya cepat, dan

tahan terhadap serangan penyakit.

Berdasarkan praktikum yang dilaksanakan, ikan nila (Oreochromis niloticus)

yang diukur pertama kali ialah panjang dan berat tubuhnya, ukuran yang dimiliki

berbeda-beda antara ikan yang satu dengan ikan yang lainnya. Adapun ukuran ikan

yang terpanjang adalah 190 mm, dengan beratnya adalah 138 gr, sedangkan ukuran

yang terpendek adalah 16 mm, dengan beratnya adalah 77 gr. Adanya perbedaan

ukuran ikan ini telah disampaikan oleh Effendi (2004) bahwa Ikan memiliki bentuk

dan ukuran tertentu dan berbeda antara ikan yang satu dengan yang lain. Hal ini

menunjukkan bahwa ada spesifikasi tertentu pada karakteristik, bentuk dan ukuran

tubuh ikan di alam.

Setelah itu dengan serangkaian rumus yang diapliksikan pada Microsoft excel

maka diperoleh persamaan regresi linearnya yaitu sebesar y = 0,0953x + 4.1006,

dimana persamaan dalam bentuk lainnya ialah y= bx +a. Dari persamaan diatas maka

diperoleh nilai b sebesar 0,9553, dimana dalam ketentuan nilai b jika hasil dari nilai

b<3 menunjukkan bahwa pertambahan panjang lebih cepat dibandingkan dengan

pertambahan berat dengan nama lain allometrik negatif, b = 3 artinya pertambahan

panjang dan berat seimbang atau disebut isometris. Dan untuk nilai b>3 pertambahan

panjang lebih lambat dari pertambahan berat yang disebut juga pertumbuhannya

allometrik positif.

Nilai b adalah koefisien regression yang mana mencerminkan pola

pertumbuhan ikan seperti nilai b yang diperoleh pada saat praktikum adalah 0,9553

yang termasuk Allometrik negative atau pertambahan panjang lebih cepat berbanding

12
pertambahan bobot tubuh. Hasil tersebut diperoleh berdasarkan pengukuran terhadap

15 ekor sampel ikan nila (Oreochromis niloticus) yang dilakukan menggunakan

timbangan dan penggaris.

Selain diperolehnya regresi linear dari praktikum diperoleh juga nilai rata-rata

berat relatif (Wr) ikan nila (Oreochromis niloticus) yang diperoleh adalah 105,33.

Nilai Wr juga memiliki ketentuannya apabila nilai Wr dalam kisaran diatas 100

menunjukkan bahwa perairan tersebut bagus/baik, menyediakan cukup makanan dan

jumlah predator rendah, sedangkan jika nilai Wr kurang dari 100 maka kebalikannya.

Maka dari itu berdasakan dari hasil vang diperoleh habitat perairan ikan mujair

rendah akan predator dan cukup sumber makanannya.

Nilai faktor kondisi (K) diperoleh 5,61, semakin tinggi nilainya maka akan

semakin baik. Berdasarkan hasil praktikum yang kami laksanakan, kondisi perairan

dimana ikan nila (Oreochromis niloticus) hidup bersifat bagus, tetapi ikan-ikannya

terlihat agak kurus (allometrik negative), adanya perbedaan pola pertumuhan

allometrik dan isometrik dapat sebabkan oleh beberapa faktor, seperti faktor jenis

kelamin, kemungkinan tercapainya kematangan gonad untuk pertama kali cenderung

mempengaruhi pertumbuhan. Pertumbuhan akan menjadi lambat karena sebagian

makanan tertuju pada perkembangan gonad tersebut.

13
BAB IV

PENUTUP

5.1 Kesimpulan
1. Hubungan panjang-berat dan faktor kondisi merupakan dua ukuran penting

dalam bidang biologi perikanan.

2. Pertumbuhan ikan pmerupakan hasil dari konsumsi, asimilasi makanan oleh

tubuh organism.

3. Hubungan panjang dan berat ikan ada yang bersifat allometrik dan isometrik.

4. Pola pertumbuhan dalam pengelolaan sumberdaya perikanan sangat

bermanfaat dalam penentuan selektivitas alat tangkap agar ikan-ikan yang

tertangkap hanya yang berukuran layak tangkap.

5. Analisa hubungan panjang berat bertujuan untuk mengetahui pola

pertumbuhan ikan dengan menggunakan parameter panjang dan berat.

5.2 Saran
Saran saya pada laporan praktikum kali ini adalah agar asisten dapat

meringankan dalam proses mengolah data yang ada.

14
DAFTAR PUSTAKA

Aziz. 2013. Pertumbuhan Ikan. Penebar Swadaya. Jakarta

Courtney Y, Courtney J, Courtney M. 2014. Improving weight-length

relationship in fish to provide more accurate bioindicators of ecosystem

condition. J. Aquatic Science and Technology.

Effendie. 2011. Biologi Perikanan. Yayasan Pustaka Nusantara. Yogyakarta

Froese R. 2011. Cube law, condition factor and weight-length relatoinship: history,

meta- analysis and reccomendations. J. Appl. Ichthyol. 22:241-253.

Karar AMHM, El-Bassir ARHA, Adam II, Eisa MA, Adam MI (2017) Length-

WeightRelationship and Condition Factor of Three Commercial Fish

Species of River Nile, Sudan. EC Oceanogr 1:1–7.

Poernomo, N. 2015. Hubungan Panjang – Berat Dan Faktor Kondisi Ikan Layang

(Decapterus Russelli) Dari Perairan Sekitar Teluk Likupang Sulawesi Utara.

[Jurnal] ISSN 0125-9830. Vol 1 No 35.

Siahainenia L, Tuhumury SF, Uneputty PA, Tuhumury NC (2018)

Pattern of relative growth in cockle Anadara antiquata in Ihamahu

coastal waters. Central Maluku Pattern of relative growth in cockle

Anadara.

15
Rodriguez C, Galli O, Olsson D, Tellechea JS, Norbis W (2017) Length-weight

relationships and condition factor of eight fish species inhabiting

the Rocha Lagoon, Uruguay. Brazilian J Oceanogr 65:97–100.

LAMPIRAN

Gambar 1. Pengukuran badan ikan nila.

16
Gambar 2. Menimbang berat ikan nila.

17

Anda mungkin juga menyukai