Di susun oleh
NPM : 2111102010096
Kelompok : 01
BANDA ACEH
2023
KATA PENGANTAR
Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat Nikmat
dan Karunia-Nya kepada kita semua, yaitu nikmat iman dan nikmat islam sehingga
praktikan dapat menyelesaikan laporan ini. Shalawat dan Salam kepangkuan Nabi
Besar Baginda Muhammad SAW, yang mana oleh Beliau yang telah membawa dari
jaman jahiliah menuju kejaman yang penuh ilmu pengetahuan. Praktikan
mengucapkan terimakasih kepada asisten yang telah dengan sabar dan konsisten
dalam menjabarkan materi, sertadosen yang sudah memberikan arahan beserta
ilmunya dalam melakukan praktikum ini.
Praktikan sangat menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna, baik
dari cara pembuatan maupun penyusunan kata yang praktikan gunakan. Oleh karena
itu, praktikan sangat mengharapkan adanya kritikan dan saran terhadap laporan yang
telah praktikan selesaikan ini, agar kedepannya praktikan bisa lebih baik lagidalam
proses pembuatan laporan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi praktikan
maupun yang membaca.
Praktikan
i
DAFTAR ISI
Halaman
KATA PENGANTAR..................................................................................................i
DAFTAR ISI................................................................................................................ii
DAFTAR TABEL.......................................................................................................iii
DAFTAR GAMBAR..................................................................................................iv
DAFTAR LAMPIRAN................................................................................................v
BAB I PENDAHULUAN...........................................................................................1
1.1 Latar Belakang.....................................................................................................1
1.2 Tujuan praktikum.................................................................................................2
1.3 Manfaat Praktikum...............................................................................................2
BAB II TINJAUAN PUSTAKA.................................................................................3
BAB III METODE KERJA.....................................................................................5
3.1 Waktu dan Tempat...............................................................................................6
3.2 Alat dan Bahan.....................................................................................................6
3.3 Cara Kerja............................................................................................................7
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN...................................................................10
4.1 Hasil Pengamatan………………………………………………………………7
4.2 Pembahasan........................................................................................................13
BAB V PENUTUP.....................................................................................................15
5.1 Kesimpulan........................................................................................................15
5.2 Saran..................................................................................................................15
DAFTAR PUSTAKA................................................................................................16
LAMPIRAN...............................................................................................................17
DAFTAR TABEL
ii
Halaman
DAFTAR GAMBAR
iii
Halaman
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman
iv
Lampiran 1. Dokumentasi………………………………………………………. 17
v
BAB I
PENDAHULUAN
1
1.2 Tujuan praktikum
Praktikum dari praktikum ini untuk mengetahui Tujuan praktikum ini yaitu
mengetahui bagaimana cara mengobati ikan sakit dengan menggunakan bahan alami
seperti ekstrak daun mengkudu serta mengetahui pembuatan ekstrak daun mengkudu.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Ikan gurami memiliki nilai protein yang tinggi dan rendah lemak, sehingga
banyak diminati. Permintaan pasar akan ikan gurami yang cukup besar menyebabkan
harga ikan gurami dipasaran menjadi tinggi dibandingkan dengan harga ikanikan
yang dipelihara di kolam air tawar lainnya. Sehingga ikan gurami menjadikan sebagai
salah satu ikan paling bergengsi dan sering disajikan pada acara-acara pernikahan,
peresmian kantor dan acara-acara lainnya yang dianggap penting. Maka dari itu, tidak
heran jika ikan gurami ini menjadi salah satu komoditi paling unggul pada sektor
perikanan air tawar. Banyak kalangan yang percaya bahwa ikan gurami
partumbuhannya sangat lamban, tetapi tidak seluruhnya benar. Pertumbuhan ikan
gurami bisa dipercepat jika pemeliharaannya terarah, pemberian pakannya yang
bermutu dan kontinu (Sitanggang & Sarwono. 2011) Sitanggang M, Sarwono B.
2011. Budidaya Gurami (Edisi Revisi). Jakarta (ID): Penebar Swadaya.
Bagian tanaman yang diambil adalah daun yang masih segar. Daun tersebut
dicuci terlebih dahulu dengan air mengalir lalu dikeringkan. Kemudian, daun
dipotong kecil-kecil dan dibelender sampai menjadi serbuk. Selanjutnya serbuk yang
dihasilkan disaring dengan saringan halus (size 100–200 mesh) sampai menjadi
tepung (Wahjuningrum et al, 2012).
Nama latin dari Ikan gurami adalah Osphronemus goramy, Lacepede (Kottelat
et al. 1993). Memiliki ciri-ciri fisik yang khas, yaitu bentuknya pipih, agak lonjong,
memiliki sisik yang kuat, besar dan tepian agak kasar pada sisik kepala. Ciri lainnya
adalah mulutnya kecil, memiliki gigi-gigi kecil, agak miring, dan tidak tepat di bawah
bibir. Memiliki alat peraba yaitu sepasang benang yang Panjang terletak di bagian
bawah tubuhnya. Jika dilihat secara langsung, secara fisik, ikan gurami dewasa jelas
3
berbeda dengan ikan gurami muda yaitu dari perbedaan segi ukuran tubuh, warna,
bentuk kepala serta dahi. Sedangkan jika dilihat dari segi warna, gurami muda lebih
menarik jika dibandingkan dengan gurami dewasa (Marilin & Sulantiwi 2015).
Pemanfaatan teknologi pada budidaya ikan gurami umumnya ada 3 cara, yaitu
cara tradisional, semi intensif dan intensif. Pada sebagian pembudidaya ikan sekitar
80% masih menggunakan teknologi cara tradisional dan semi intensif, dan hanya
sekitar 20% saja yang sudah menggunakan teknologi intensif. Pemanfaatan teknologi
ini berhubungan erat dengan keterbatasan dana/modal yang dimiliki oleh
pembudidaya. Peningkatan produksi benih ikan gurami akan menyebabkan
meningkatnya kebutuhan pakan alami bagi benih ikan gurami (Andhika et al. 2016).
4
BAB III
METODE KERJA
oksigen
4. Selang aerasi 1 Sebagai penghubung antara mesin
dengan batu aerasi untuk mengalirkan
udara.
5. Kran Cabang 3 1 Untuk menghubungkan selang aerasi
2. Dimasukkan air
3. Diaklimatisasi ikan
6
4. Biarkan ikan keluar dengan sendirinya
7
2. Diletakkan pada wadah yang besar
3.1.1 Pengnceran
M1 – V1 = M2 – V2
Keterangan :
8
M1 : Konsentrasi larutan pekat (ml)
9
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN
10
2. H1 Ikan dengan ekstrak daun
mengkudu masih terlihat
diam di dasar, luka serta
bintik kemerahan juga
masih terlihat jelas, dan
Gambar 2. Ikan sebelum
ikan sudah mengeluarkan
pergantian air
fesses
Saat diganti air, ikan
masih menyesuaikan diri
dengan lingkungan yang
baru, dan sedikit
melakukan manuver,
namun sering berdiam di
dasar
Ketika diberi pakan,
sekali- kali ikan
Gambar Ikan Setelah memiringkan tubuhnya
Pergantian Air dan ke samping
Pemberian Pakan
3. H2
Nafsu terhadap pakan
lambat
Tingkah laku masih sama
darii sebelumnya
11
Gambar 3. Ikan setelah
pergantian air dan
pemberian pakan
12
4.2 Pembahasan
Dilakukan praktium ini di laboratorium biologi laut dan telah diteliti serta
diamati pula setiap perubahan ataupun perkembangan ikan mujair terhadap ekstrak
daun mengkudu. Sudah dilakukan persiapan wadah hingga pengenceran ekstrak daun
mengkudu untuk di uji pada ikan gurami tersebut. Tujuannya untuk mengobati ikan
gurami yang terjangkit penyakit atau mengalami luka-luka.
Pada Hari ke-0 saat peletakkan pertama ikan mujair dengan ekstrak daun
mengkudu terlihat ikan masih menyesuaikan dirinya dengan lingkungan baru, tubuh
ikan masih terdapat bitnik-bintik kemerahan, serta lebih sering diam di dasar wadah.
Pada hari ke-1 air yang diberian ekstrak daun mengkudu diganti dengan air yang baru
dan pakan, ikan masih diam di dasar, luka serta bintik kemerahan juga masih terlihat
jelas, dan ikan sudah mengeluarkan fesses, respon terhadap pakannya pun sangat
lambat, manuver tidak seimbang. Pergerakkan ikan yang lambat dan terkadang ikan
memiringkan tubuhnya karena kehilangan keseimbangan dalam tubuh. Pada hari ke-
13
2, ikan sudah mati dengan posisi tubuh mengambang di permukaan air serta terlihat
jelas masih ada bintik-bintik kemerahan di bagian insang, dada, perut, sisiknya.
14
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
5. Pada Praktikum kali ini penggunaan Ekstrak Daun Mengkudu pada Ikan
Gurami bisa dikatakan kurang efektif dalam menyembuhkan luka-luka dan
penyakit dalam kurun waktu tiga hari.
5.2 Saran
15
DAFTAR PUSTAKA
Ikan Gurami di Pekon Sukasari Menggunakan Aplikasi Visual Basic 6.0. Jurnal
Jakarta.
Nugroho E. 2011. Sukses Budidaya Gurami di Lahan sempit dan Hemat Air. Jakarta
Penebar Swadaya.
Wahjuningrum, D., Widiani I., Nuryati S., 2012. Lama pemberian pakan
LAMPIRAN
Lampiran 1. Dokumentasi
Pengenceran
M1 x V 1 = M2 x V 2
(100M1)ppm = 1.700.000 ml
17
M1 = 17.000 ml
18