Anda di halaman 1dari 19

Laporan Praktikum Biologi Akuatik

EKOSISTEM TERUMBU KARANG

Di susun oleh

Nama : Rajku Febrianza

NPM : 2111102010035

Mata Kuliah : Biologi Akuatik

Asisten : Fatha Yufarih Al-Fani

Kelompok :5

PROGRAM STUDI BUDIDAYA PERAIRAN

FAKULTAS KELAUTAN DAN PERIKANAN

UNIVERSITAS SYIAH KUALA

BANDA ACEH

2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur atas kehadirat Allah SWT yang telah memberikan Rahmat Nikmat
dan Karunia-Nya kepada kita semua, yaitu nikmat iman dan nikmat islam sehingga
praktikan dapat menyelesaikan laporan yang berjudul “Ekosistem Terumbu
Karang”. Shalawat dan Salam kepangkuan Nabi Besar Baginda Muhammad SAW,
yang mana oleh Beliau yang telah membawa dari jaman jahiliah menuju kejaman yang
penuh ilmu pengetahuan. Praktikan mengucapkan terimakasih kepada asisten yang
telah dengan sabar dan konsisten dalam menjabarkan materi, sertadosen yang sudah
memberikan arahan beserta ilmunya dalam melakukan praktikum ini.

Praktikan sangat menyadari bahwa laporan ini masih belum sempurna, baik dari
cara pembuatan maupun penyusunan kata yang praktikan gunakan. Oleh karena itu,
praktikan sangat mengharapkan adanya kritikan dan saran terhadap laporan yang telah
praktikan selesaikan ini, agar kedepannya praktikan bisa lebih baik lagidalam proses
pembuatan laporan. Semoga laporan ini dapat bermanfaat bagi praktikan maupun yang
membaca.

Banda Aceh, 18 Maret 2023

Praktikan

i
DAFTAR ISI
Halaman

KATA PENGANTAR .............................................................................................. i


DAFTAR ISI ........................................................................................................... ii
DAFTAR TABEL .................................................................................................. iii
DAFTAR GAMBAR .............................................................................................. iv
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................................... v
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang ................................................................................................ 1
1.2 Tujuan praktikum ............................................................................................ 1
1.3 Manfaat Praktikum .......................................................................................... 1
BAB II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................. 3
BAB III METODE KERJA ................................................................................. 5
3.1 Waktu dan Tempat .......................................................................................... 5
3.2 Alat dan Bahan ................................................................................................ 5
3.3 Cara Kerja ....................................................................................................... 5
BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN.................................................................. 7
4.1 Hasil Pengamatan………………………………………………………………7

4.2 Pembahasan ..................................................................................................... 7


BAB V PENUTUP ................................................................................................ 11
5.1 Kesimpulan ................................................................................................... 11
5.2 Saran ............................................................................................................. 11
DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................ 12
LAMPIRAN .......................................................................................................... 13

ii
DAFTAR TABEL
Halaman

Tabel 3.2.1 Alat…………………………………………………………………. 5

Tabel 4.1.1 Hasil pengamatan…………………………………………………... 7

iii
DAFTAR GAMBAR
Halaman

Gambar 4.1.1 Jenis koloni terumbu karang…………………………………….. 7

iv
DAFTAR LAMPIRAN
Halaman

Lampiran 1. Dokumentasi………………………………………………………. 13

v
BAB I
PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Terumbu karang secara umum dapat dinisbatkan kepada struktur fisik beserta
ekosistem yang menyertainya yang secara aktif membentuk sedimen kalsium karbonat
akibat aktivitas biologi (biogenik) yang berlangsung di bawah permukaan laut. Bagi
ahli geologi, terumbu karang merupakan struktur batuan sedimen dari kapur (kalsium
karbonat) di dalam laut, atau disebut singkat dengan terumbu. Bagi ahli biologi
terumbu karang merupakan suatu ekosistem yang dibentuk dan didominasi oleh
komunitas koral. Terumbu karang merupakan habitat bagi berbagai spesies tumbuhan
laut, hewan laut, dan mikroorganisme laut lainnya yang belum diketahui.

Terumbu karang mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam,
baik secara ekologi maupun ekonomi. Estimasi jenis manfaat yang terkandung dalam
terumbu karang dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan manfaat
tidak langsung. Habitat Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau
daerah yang masih terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan
laut. Beberapa tipe terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan tidak
memerlukan cahaya, namun terumbu karang tersebut tidak bersimbiosis dengan
zooxanhellae dan tidak membentuk karang. Ekosistem terumbu karang sebagian besar
terdapat di perairan tropis, sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan hidupnya
terutama suhu, salinitas, sedimentasi, Eutrofikasi dan memerlukan kualitas perairan
alami (pristine).

1.2 Tujuan praktikum


Praktikum ekosistem terumbu karang di lakukan bertujuan untuk mengetahui
bentuk karang serta organisme-organisme lain yang hidup di seputar ekosistem
terumbu karang juga untuk melihat karang berdasarkan jenis nya .

1.3 Manfaat Praktikum

1
Adapun manfaat dari di lakukannya praktikum ini , ialah :

1. Mahasiswa mengetahui jenis-jenis terumbu karang


2. Mahasiswa mengetahui biota-biota yang ada di sekitar terumbu karang
3. Mahasiswa mampu mengidentifikasi perairan tersebut masih baik atau tidak
dengan indikator nya adalah zooxhantella yang ada pada terumbu karang
tersebut.

2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA

Terumbu karang merupakan ekosistem utama perairan pesisir dan laut tropis,
kehadirannya sangat dominan di perairan pesisir dan pulau-pulau kecil wilayah
Kepulauan Indonesia. Sesuai Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2011, luas terumbu
karang Indonesia mencapai 2.517.858 ha, terdiri atas terumbu karang tepi yang
dominan, diikuti terumbu penghalang, atol dan terumbu tenggelam atau Patch Reef
(Giyanto dkk, 2017).

Kawasan terumbu karang merupakan kawasan khas yang terdapat di wilayah


pesisir tropis. Pada dasarnya terumbu karang terbentuk dari endapanendapan masif
kalsium karbonat (CaCo3) yang dihasilkan oleh organisme karang pembentuk terumbu
(karang hermatifik) dari filum Cnidaria, ordo Scleractia yang hidup bersimbiosis
dengan zooxantellae dan sedikit tambahan dari algae berkapur serta organisme lain
yang menyekresikan kalsium karbonat (Kordi, 2018).

Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem di bumi yang paling produktif
dan kaya hayati serta memiliki banyak fungsi ekologis antara lain sebagai habitat
(tempat tinggal), tempat mencari makan (feeding ground), tempat asuhan dan
pembesaran (nursery ground), tempat pemijahan (spawning ground), sebagai pemikat
(attractant) organisme laut untuk meningkatkan efisiensi penangkapan, dan menjaga
keseimbangan siklus rantai makanan. Fungsi ekologis lainnya yaitu mencegah
rusaknya ekosistem pantai lain seperti padang lamun dan mangrove (Taufina et el.,
2018). Taufina, Faisal, dan S. M. Lova. 2018. Rehabilitasi Terumbu Karang melalui
Kolaborasi Terumbu Buatan dan Transplantasi Karang di Kecamatan Bungus Teluk
Kabung Kota Padang : Kajian Deskriptif Pelaksanaan Corporate Social Responsibility
(CSR) PT. PERTAMINA (PERSERO) Marketing Operation Region (MOR) –
Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Teluk Kabung. J. PKM Unimed 24(2) : 730-
739.

3
Aktivitas manusia yang juga memberikan gangguan pada ekosistem terumbu
karang antara lain : pengambilan pasir untuk reklamasi, pembangunan pelabuhan, dan
juga pembangunan hotel. Pencemaran akibat aktivitas transportasi laut termasuk
transportasi kapal pengangkut minyak dan kegiatan pertambangan juga memberikan
tekanan dan gangguan terhadap ekosistem terumbu karang. Ekosistem terumbu karang
sangat sensitif terhadap perubahan lingkungan hidup terutama suhu, salinitas,
sedimentasi, eutrofikasi, dan memerlukan kualitas perairan alami. Meningkatnya
tekanan terhadap ekosistem terumbu karang tentunya akan dapat mengancam
keberadaan dan kelangsungan terumbu karang dan biota yang hidup di dalamnya
(Yuliani et al., 2016).

Ekosistem terumbu karang adalah salah satu bagian dari ekosistem yang ada di
laut. dalam ekosistem ini , terletak pada daerah dangkal yang hangat dan bersih ,
dimana di daerah ini merupakan daerah yang produktif, yang terdapat bayak biota laut
sebagai penghuninya. Terumbu karang atau coral reefs adalah ekosistem organisme
yang hidup di dasar perairan laut yang berbantuk batuan kapur (CaCO3). Organisme
yang menempati kawasan ekosistem ini mayoritas binatang binatang yang memiliki
kerangka kapur serta jenis dari alga. Terumbu karang memiliki peran yang sangat
besar, karena itu kerusakan ekosistem terumbu karang dapat mengakibatkan
terganggunya seluruh kehidupan di laut danpantai yang ada di wilayah tersebut
(Auliyah et al , 2012).

4
BAB III
METODE KERJA

3.1 Waktu dan Tempat

Praktikum ini di laksanakan pada hari Minggu, 12 Maret 2023 pada pukul 08.00-
15.00 WIB di Pantai lamreh, Kecamatan Mesjid Raya, Kabupaten Aceh Besar, Aceh.

3.2 Alat dan Bahan

3.2.1 Alat yang di gunakan saat praktikum :

No Nama alat Jumlah Fungsi


1 Meteran 1 unit Mengukur plot yang akan
dibuat
2 Kaki katak 1 pasang Untuk melindungi kaki
3 Kacamata renang 1 unit Melindungi mata saat berada
di dalam air
4 Pelampung 1 unit Agar tidak tenggelam
5 Waterproof 1 unit Untuk melindungi hp
6 Handphone 1 unit Untuk dokumentasi

3.2.2 Tidak ada bahan yang di gunakan pada praktikum ini

3.3 Cara Kerja

Adapun cara kerja pada praktikum ini adalah :


1. Di siapkan alat yang akan digunakan
2. Di lakukan pemanasan bagi yang menyelam
3. Di tentukan kawasan mana yang akan di amati
4. Di pakai semua perlengkapan renang nya

5
5. Di masukkan hp ke dalam waterproof
6. Di mulai berenang ke arah yang sedikit dalam
7. Di dokumentasikan setiap koloni terumbu karang
8. Di identifikasi semua terumbu karang ketika sudah di darat
9. Di catat setiap hasil yang di dapat

6
BAB IV
HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil Pengamatan

4.1.1 Tabel hasil pengamatan

No. Bentuk Koloni Karang Spesies Gambar

Acropora
1. Cabang silindris atau
bercabang panjang cervicornis

2. Bercabang Acropora elegantula

3. Daun Mycedium
elephantotus

4. Kerak Oxypora lacera

4.2 Pembahasan

Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia yang mempunyai


panjang pantai lebih dari 81.000 km, pulau lebih dari 17.508 dan ekosistem terumbu

7
karang yang luas (± 51.000 km2). Terumbu karang merupakan ekosistem dinamis
dengan kekayaan biodiversitas serta produktivitas tinggi, karena itu terumbu karang
mempunyai peran yang signifikan. Secara ekologis, terumbu karang merupakan tempat
organisme hewan maupun tumbuhan mencari makan dan berlindung. Terumbu karang
sendiri merupakan sekumpulan hewan karang yang bersimbiosis dengan sejenis
tumbuhan alga yang disebut zooxanthellae. Terumbu karang termasuk dalam jenis
filum Cnidaria kelas Anthozoa yang memiliki tentakel. Kelas Anthozoa tersebut terdiri
dari dua Subkelas yaitu Hexacorallia (atau Zoantharia) dan Octocorallia, yang
keduanya dibedakan secara asal-usul, morfologi dan fisiologi.

Terumbu karang merupakan salah satu komponen utama sumber daya pesisir
dan laut, di samping hutan bakau atau hutan mangrove dan padang lamun. Terumbu
karang dan segala kehidupan yang ada di dalamnya merupakan salah satu kekayaan
alam yang dimiliki bangsa Indonesia yang tak ternilai harganya. Diperkirakan luas
terumbu karang yang terdapat di perairan Indonesia adalah lebih dari 60.000 km2, yang
tersebar luas dari perairan Kawasan Barat Indonesia sampai Kawasan Timur Indonesia.
Contohnya adalah ekosistem terumbu karang di perairan Maluku dan Nusa Tenggara.
Indonesia merupakan tempat bagi sekitar ⅛ dari terumbu karang dunia dan merupakan
negara yang kaya akan keanekaragaman biota perairan dibanding dengan negara-
negara Asia Tenggara lainnya. Bentangan terumbu karang yang terbesar dan terkaya
dalam hal jumlah spesies karang, ikan, dan moluska terdapat pada regional Indo-Pasifik
yang terbentang mulai dari Indonesia sampai ke Polinesia dan Australia lalu ke bagian
barat yaitu Samudra Pasifik sampai Afrika Timur.

Koloni karang dibentuk oleh ribuan hewan kecil yang disebut Polip. Dalam
bentuk sederhananya, karang terdiri dari satu polip saja yang mempunyai bentuk tubuh
seperti tabung dengan mulut yang terletak di bagian atas dan dikelilingi oleh Tentakel.
Namun pada kebanyakan Spesies, satu individu polip karang akan berkembang
menjadi banyak individu yang disebut koloni. Hewan ini memiliki bentuk unik dan
warna beraneka rupa serta dapat menghasilkan CaCO3.

8
Terumbu karang mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan
beragam, baik secara ekologi maupun ekonomi. Estimasi jenis manfaat yang
terkandung dalam terumbu karang dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat
langsung dan manfaat tidak langsung. Manfaat dari terumbu karang yang langsung
dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah:

 Sebagai tempat hidup ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang
pangan, seperti ikan kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning, batu karang,
 Pariwisata, wisata bahari melihat keindahan bentuk dan warnanya.
 Penelitian dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang terkandung di
dalamnya.

Sedangkan yang termasuk dalam pemanfaatan tidak langsung adalah sebagai penahan
abrasi pantai yang disebabkan gelombang dan ombak laut, serta sebagai sumber
keanekaragaman hayati.

Terumbu karang disebabkan oleh adanya pendauran ulang zat-zat hara melalui
proses hayati Longhurs Pauly 1987. Berdasarkan bentuknya karang digolongkan dalam
dua golongan yaitu karang batu Stony coral dan karang lunak Soft coral. Karang batu
Stony coral merupakan nama umum dari ordo Scleractinia yang memiliki jaringan batu
kapur keras, dan merupakan penyusun terpenting dalam pembentukan terumbu dan
alga merah, yaitu berfungsi dalam pertumbuhan struktur fisik terumbu karang terutama
bagi terumbu karang yang menghadap kelaut. Sedangkan karang lunak lebih dikenal
dengan Alcyonaria merupakan salah satu jenis Coelenterata yang mempunyai peranan
penting dalam pembentukan fisik terumbu karang. Dengan tubuh yang lunak dan
kokoh, tubuh Alcyonaria lentur dan tidak mudah putus. Karakteristik terumbu karang
pada perairan dangkal memiliki tutupan karang keras dengan kriteria sedang hingga
sangat baik, dengan keanekaragaman yang melimpah sedang hingga tinggi. Kondisi
komunitas yang labil hingga stabil dan tidak ada dominasi jenis. Karakteristik perairan
dalam ditandai dengan tutupan karang keras sedang hingga baik namun memiliki
keanekaragaman jenis melimpah tinggi. Komunitas karang pada kondisi yang stabil

9
dan tidak ada dominasi. Perlunya dilakukan upaya agar tidak ada aktifitas manusia
yang berlebihan pada zona pemanfaatan wisata untuk tetap menjaga kestabilan
terumbu karang.

Berdasarkan tabel 4.1.1 hasil pengamatan , teridentifikasi bahwa terdapat


beberapa jenis terumbu karang yang berada di pantai ahmad rhang manyang , Aceh
besar. Jenis-jenis karang yang terlibat antara nya adalah Acropora cervicornis,
Acropora elegantula, Mycedium elephantotus dan Oxypora lacera. Pada setiap jenis
nya terdapat perbedaan dan karakterisitik masing-masing. Karang merupakan hewan
berbentuk polip dan termasuk dalam filum cnidaria. Koloni hewan karang melakukan
simbiosis dengan zooxanthella dan membentuk ekosistem yang dikenal terumbu
karang. Beberapa bentuk pertumbuhan karang adalah merayap (encrusting), bercabang
(branching), bundar (globose), piringan senyawa (compound plate), lempeng digitate
(digitate plate), becabang rapuh/tipis (fragile branching), lempeng (plate), micro atoll
dan lembaran (foliate).

10
BAB V
PENUTUP

5.1 Kesimpulan

1. Bardasarkan pada bentuk pertumbuhanya, karang dapat dibagi menjadi dua


yaitu bentuk yaitu pertumbuhan karang Acropora dan non- Acropora.
2. Salah satu manfat dari terumbu karang adalah sebagai tempat hidup ikan yang
banyak dibutuhkan manusia dalam bidang pangan, seperti ikan kerapu, ikan
baronang, ikan ekor kuning, batu karang.
3. Terumbu karang merupakan salah satu komponen utama sumber daya pesisir
dan laut, di samping hutan bakau atau hutan mangrove dan padang lamun.
4. fungsi ekologis dari terumbu karang antara lain sebagai habitat (tempat tinggal),
tempat mencari makan (feeding ground), tempat asuhan dan pembesaran
(nursery ground), tempat pemijahan (spawning ground), sebagai pemikat
(attractant) organisme laut.
5. Berdasarkan bentuknya karang digolongkan dalam dua golongan yaitu karang
batu Stony coral dan karang lunak Soft coral.

5.2 Saran

Agar ke depannya ada penyampaian materi terlebih dahulu mengenai terumbu


karang, untuk mempermudah dan memperlancar jalannya praktikum.

11
DAFTAR PUSTAKA

Aulia. Khairunisa N, Hikmat Kasmara, Tatang S.Erawan, Suhartati M. Natsir 2012.

Kondisi Perairan Terumbu Karang Dengan Foraminifera Bentik Sebagai


Bioindikator Berdasarkan Foram Index . Di kepulauan Banggai, Provinsi
Suawesi Tengah. Jurnal Ilmu dan Teknologi Kelautan Tropis. Vol. 4, No. 2,
Hlm. 335-345. Desember 2012.

Giyanto, M. Abrar, T.A, Hadi, A. Budiyanto, M. Hafizt, A. Salatalohy, M.Y. Iswari.

(2017). Status Terumbu Karang Indonesia. COREMAP-CTI, Pusat

Penelitian Oseanografi- LIPI: 30 hal, ISBN 978-602- 6664-09-9.

Kasim, Faizal. 2011. Pelestarian Terumbu Karang Untuk Pembangunan Kelautan

Daerah Berkelanjutan. Tesis Program Pascasarjana Institusi Pertanian Bogor,


Bogor.

Kordi, M. G. H. K. 2018. Mengenal dan Mengelola Terumbu Karang. Penerbit

Indeks. Jakarta.

Taufina, Faisal, dan S. M. Lova. 2018. Rehabilitasi Terumbu Karang melalui

Kolaborasi Terumbu Buatan dan Transplantasi Karang. Kajian Deskriptif

Pelaksanaan Corporate Social Responsibility (CSR) PT. PERTAMINA

(PERSERO) Marketing Operation Region (MOR) 24(2) : 730-739

12
LAMPIRAN

Lampiran 1. Dokumentasi

Gambar 1. Penyelaman Gambar 2. Koloni karang Gambar 3. Koloni karang


yang bercabang pilar tegak

13

Anda mungkin juga menyukai