Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

EKOLOGI PERAIRAN

TERUMBU KARANG

Dosen Pengampu : Risnita Tri Utami S.Kel.,M.Si

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

1. Agung Wahyudiansyah ( 22090007)


2. Deva ArmanTianingsih ( 22090006)
3. Lara Santika Cahayu ( 22090018)
4. Venny Priska Yuliarti ( 22090025)
5. Wahyu Rahmat Hidayat ( 22090017)

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AKUAKULTUR
UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN,S.H
TAHUN 2022/2023
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah,saya panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh
karena rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah Ekologi Perairan“Terumbu Karang”.
Makalah yang dibuat oleh penulis ini bertujuan untuk memberi informasi kepada para pembaca
tentang masalah yang terjadi di dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Banyak sekali hambatan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu, selesainya
makalah ini bukan semata karena kemampuan penulis, banyak pihak yang mendukung dan
membantu. Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak-pihak
yang telah membantu.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh
sebab itu,  kritik dan saran yang membangun sangat saya butuhkan agar kedepannya saya
mampu lebih baik lagi.
DAFTAR ISI

Cover.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................1
A. Latar Belakang................................................................................................................................1
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................1
C. Tujuan..............................................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................2
A. Pengertian Terumbu Karang............................................................................................................2
B. Jenis-Jenis Terumbu Karang............................................................................................................3
F. Manfaat Dari Terumbu Karang........................................................................................................5
BAB III KONDISI TERUMBU KARANG DI INDONESIA.....................................................................................6
A. Persebaran Dan Kondisi Terumbu Karang.......................................................................................6
B. Penyebab Kerusakan Terumbu Karang............................................................................................7
D. Eksploitasi.......................................................................................................................................7
E. Perubahan Iklim Global...................................................................................................................8
F. Dampak Dari Kerusakan Terumbu Karang...................................................................................8
BAB IV KESIMPULAN....................................................................................................................................9
A. Kesimpulan......................................................................................................................................9
B. Saran................................................................................................................................................9
DAFTAR PUSTAKA
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai negara kepulauan terbesar dan secara geografis terletak di antara Samudera
Pasifik dan Samudera Hindia, keanekaragaman hayati laut Indonesia tak tehitung jumlahnya.
Terumbukarang Indonesia sangat beraneka ragam dan memegang peranan yang sangat penting
dalammenjaga keseimbangan lingkungan dan menyumbangkan stabilitas fisik pada garis
pantaitetangga sekitarnya. Oleh karena itu harus dilindungi dan dikembangkan secara terus
menerus baik untuk kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang.Terumbu karang
sangat mudah terpengaruh oleh kondisi lingkungan sekitarnya baik secarafisik juga biologis.

Akibat kombinasi dampak negatif langsung dan tidak langsung pada terumbu karang
Indonesia, sebagian besar terumbu karang di wilayah Indonesia saat ini sudah mengalami
kerusakan yang sangat parah. Bagaimanapun juga, tekanan terhadap keberadaan terumbu karang
paling banyak diakibatkan oleh kegiatan manusia, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah
pencegahan. Peningkatan kegiatan manusia sepanjang garis pantai semakin memperparah
kondisi terumbu karang. Oleh karena itu merupakan kebutuhan mendesak untuk menerapkan
konservasi dan rencana-rencana pengelolaan yang baik untuk melindungi terumbu karang dari
kerusakan yang semakin parah. Langkah dan kebijakan yang perlu dilakukan untuk mengurangi
ancaman terhadap terumbukarang di Indonesia adalah dengan meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap perlunyamenjaga kelestarian terumbu karang dan meningkatkan
keterlibatan semua pihak dalam menjagakelestarian terumbu karang di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi terumbu karang di Indonesia?
2. Apa penyebab – penyebab kerusakan yang terjadi pada terumbu karang di Indonesia dan
bahayanya terhadap lingkungan hidup?
3. Apa saja upaya – upaya yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan terumbu karang dari
kerusakan?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui kondisi terumbu karang di Indonesia.
2. Dapat mengetahui sebab – sebab kerusakan terumbu karang yang selama ini terjadi
dandampaknya bagi lingkungan.
3. Dapat mengetahui hal – hal apa saja yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan
terumbu karang.

BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Terumbu Karang


Terumbu Karang merupakan salah satu komponen utama sumber daya pesisir dan laut
utama. Terumbu karang merupakan kumpulan fauna laut yang berkumpul menjadi satu
membentuk terumbu. Struktur terumbu karang banyak terdiri atas kalsium dan karbon. Hewan
ini hidup dengan memakan berbagai mikroorganisme yang hidup melayang di kolom perairan
laut. Terumbu karang adalah struktur hidup yang terbesar dan tertua di dunia. Untuk sampai
kekondisi yang sekarang, terumbu karang membutuhkan waktu berjuta tahun. Tergantung dari
jenis, dan kondisi perairannya, terumbu karang umumnya hanya tumbuh beberapa milimeter saja
per tahunnya. Yang ada di perairan Indonesia saja saat ini paling tidak mulai terbentuk sejak 450
juta tahun silam. Terumbu Karang menjadi rumah bagi ribuan spesies makhluk hidup. Jika
rumahnya saja dalam kondisi tidak baik atau bahkan hancur, bisa dibayangkan berapa banyak
makhluk hidup yang terancam punah.

Terumbu atau gosong adalah dangkalan dari batu, pasir, atau pembentuk lainnya, di


bawah permukaan laut yang dapat membahayakan navigasi transportasi laut. Terumbu yang
terbentuk dari pasir dan pada saat pasang surut tampak permukaannya disebut gosong pasir.
Terumbu yang terbentuk dari proses abiotik pengendapan pasir, erosi gelombang atas cadas
hingga bertumpuk-tumpuk, dan proses alami lainnya namun karang yang paling banyak dikenal
adalah batu koral di perairan tropis yang berkembang melalui proses biotik yang didominasi juga
oleh ganggang. Terumbu dapat tercipta secara disengaja baik melalui konstruksi khusus maupun
kapal yang tenggelam, tetapi orang bisa berkata kalau itu tadi bukan "karang" yang
sesungguhnya, sebab jarang terjadi kerusakan buatan akan tercipta jika berbahaya untuk kapal.
Struktur-struktur itu biasanya diciptakan untuk mendorong kompleksitas fisik punggung pasir
yang umumnya tak berbentuk agar menarik sejumlah organisme, seperti ikan.
B. Jenis-Jenis Terumbu Karang
1. Terumbu karang tepi (fringing reefs)
Terumbu karang tepi atau karang penerus berkembang di mayoritas pesisir pantai
dari pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter dengan
pertumbuhanke atas dankearah luar menuju laut lepas. Dalam proses perkembangannya,
terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya bentukan mengelilingi
pulau. Pada pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas mengarahsecara vertikal.
Contoh:Bunaken(Sulawesi),Pulau Panaitan(Banten), Nusa Dua(Bali).
2. Terumbu karang penghalang (barrier reefs)
Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau, sekitar 0.52
km kearah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter
terkadang membentuk lagoon. (kolom air) atau celah perairan yang lebarnya mencapai
puluhan kilometer. Umumnya karang penghalang tumbuh di sekitar pulau sangat besar
atau benua dan membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus.
Contoh:BatuanTengah(Bintan,KepulauanRiau),Spermonde(SulawesiSelatan),
Kepulauan Banggai(Sulawesi Tengah).
3. Terumbu karang cincin (atolls)
Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulau-
pulauvulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan.
Menurut Darwin,terumbu karang cincin merupakan proses lanjutan dari terumbu karang
penghalang, dengan kedalaman rata-rata 45 meter. Contoh: Taka Bone
Rate(Sulawesi),Maratua(KalimantanSelatan),Pulau Dana( NTT),Mapia(Papua).
4. Terumbu karang datar/Gosong terumbu (patch reefs)
Terkadang disebut juga sebagai pulau datar (flat island ). Terumbu ini tumbuh
dari bawah ke atas sampai kepermukaan dan, dalam kurun waktu geologis,membantu
pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang secara horizontal atau
vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh:Kepulauan Seribu(DKI
Jakarta),KepulauanUjung Batu(Aceh).
D. Kondisi Yang Baik Bagi Terumbu Karang
Terumbu karang dapat tumbuh dengan baik di perairan laut dengan suhu 21° - 29° C.
Masih dapat tumbuh pada suhu diatas dan dibawah kisaran suhu tersebut, tetapi pertumbuhannya
akan sangat lambat. Karena itulah terumbu karang banyak ditemukan di perairan tropis seperti
Indonesia dan juga di daerah sub tropis yang dilewati aliran arus hangat dari daerah tropis seperti
Florida, Amerika Serikat dan bagian selatan Jepang. Terumbu Karang membutuhkan perairan
dangkal dan bersih yang dapat ditembus cahaya matahari yang digunakan oleh zooxanthella
untuk berfotosintesis.
Pertumbuhan karang pembentuk terumbu pada kedalaman 18 - 29 m sangat lambat tetapi
masih ditemukan hingga kedalaman lebih dari 90 m. Karang memerlukan salinitas yang tinggi
untuk tumbuh, oleh karena itu, di sekitar mu . Pertumbuhan karang pembentuk terumbu pada
kedalaman 18 - 29 m sangat lambat tetapi masih ditemukan hingga kedalaman lebih dari 90 m.
Karang memerlukan salinitas yang tinggi untuk tumbuh, oleh karena itu, di sekitar mulut sungai
atau pantai atau sekitar pemukiman penduduk akan lambat karena karang membutuhkan perairan
yang kadar garamnya sesuai untuk hidup.

E. Fungsi Terumbu Karang


1. Pelindung ekosistem pantai, Terumbu karang akan menahan dan memecah energi
gelombang sehingga mencegahterjadinya abrasi dan kerusakan di sekitarnya.
2. Terumbu karang sebagai penghasil oksigen, Terumbu karang memiliki kemampuan
untuk memproduksi oksigen sama seperti fungsi hutan di daratan, sehingga menjadi
habitat yang nyaman bagi biota laut.
3. Rumah bagi banyak jenis mahluk hidup.
4. Terumbu karang menjadi tempat bagi hewan dan tanaman yang berkumpul untuk
mencarimakan, berkembang biak, membesarkan anaknya, dan berlindung. Bagi
manusia, ini artinya terumbu karang mempunyai potensial perikanan yang sangat besar,
baik untuk sumber makanan maupun mata pencaharian mereka. Diperkirakan, terumbu
karang yang sehat dapatmenghasilkan 25 ton ikan per tahunnya. Sekitar 300 juta orang
di dunia menggantungkan nafkahnya pada terumbu karang.

5. Sumber obat-obatan, Pada terumbu karang banyak terdapat bahan-bahan kimia yang
diperkirakan bisa menjadiobat bagi manusia. Saat ini sudah banyak dilakukan berbagai
penelitian mengenai bahan- bahan kimia tersebut untuk dipergunakan untuk mengobati
berbagai penyakit.
6. Objek wisata, Terumbu karang yang bagus akan menarik minat wisatawan pada
kegiatan diving karenavariasi terumbu karang yang berwarna-warni dan bentuk yang
memikat merupakan atraksitersendiri bagi wisatawan baik asing maupun domestik.
Diperkirakan sekitar 20 juta penyelam, menyelam dan menikmati terumbu karang per
tahun. Hal ini dapat memberikanalternatif pendapatan bagi masyarakat sekitar.
7. Daerah Penelitian, Penelitian akan menghasilkan informasi penting dan akurat sebagai
dasar pengelolaan yanglebih baik. Selain itu, masih banyak jenis ikan dan organisme
laut serta zat-zat yang terdapatdi kawasan terumbu karang yang belum pernah diketahui
manusia sehingga perlu penelitianyang lebih intensif untuk mengetahuinya
8. Mempunyai nilai spiritual Bagi banyak masyarakat, laut adalah daerah spiritual yang
sangat penting. Laut yang terjagakarena terumbu karang yang baik tentunya mendukung
kekayaan spiritual ini.

F. Manfaat Dari Terumbu Karang


Terumbu karang mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik
secara ekologi maupun ekonomi. Jenis-jenis manfaat yang terkandung dalam terumbu karang
dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung:
a. Pemanfaatan secara langsung oleh manusia adalah pemanfaatan sumber dayaikan,
batu karang, pariwisata, penelitian dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang
terkandung didalamnya.
b. Pemanfaatan secara tidak langsung adalah seperti fungsi terumbu karang sebagai
penahan abrasi pantai, keanekaragaman hayati dan lain sebagainya.
BAB III

KONDISI TERUMBU KARANG DI INDONESIA

A. Persebaran Dan Kondisi Terumbu Karang


Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan panjang garis pantai lebih
dari95.000 km, serta lebih dari 17.000 pulau. Terumbu karang yang luas melindungi kepulauan
Indonesia. Diperkirakan luas terumbu karang di Indonesia sekitar 51.000 km, ini belum
mencakup terumbu karang diwilayah terpencil yang belum dipetakan atau yang berada di
perairan agak dalam. Terdapat18% dari terumbu karang di dunia berada di perairan Indonesia.
Indonesia juga memiliki keanekaragaman hayati yang tertinggi didunia meliputi 590 jenis karang
batu, 2500 jenis.
Molusca,1500 jenis udang-udangan dan lebih dari 2500 jenis ikan. Terumbu karang di
Indonesia memberikan keuntungan pendapatan sebesar US$1,6 milyar/tahun. Dengan kondisi
alam dan keanekaragaman hayati yang begitu banyak yang dimiliki Indonesia, seharusnya bisa
dimanfaatkan dengan sebaik- baiknya. Terumbu karang di Indonesia yang sangat beragam dan
bernilai, mengalami ancaman yang sangat besar. Ketergantungan yang tinggi terhadap
sumberdaya laut telah menyebabkan eksploitasi besar-besaran dan kerusakan terumbu karang,
terutama yang berdekatan dengan pusat pemukiman penduduk. Selama 50 tahun terakhir,
proporsi penurunan kondisi terumbu karang Indonesia telah meningkat dari 10% menjadi 50%.
Hasil survei P2O LIPI pada tahun 2006 menyebutkan bahwahanya 5,23% terumbu karang di
Indonesia yang berada di dalam kondisi yang sangat baik. Penangkapan ikan secara ilegal telah
meluas kebanyak pulau di Indonesia, bahkan di daerah yang dilindungi. Hal ini bukan hanya
mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar tapi juga kerusakan lingkungan yang sangat
parah. Keberadaan pengelolaan dan institusi khusus untuk melindungi terumbu karang Indonesia
sangatlah sedikit. Hingga tahun 1999, tidak ada institusi pemerintah yang memfokuskan diri
pada pengelolaan sumber daya pesisir. Pemerintah Indonesia tidak dapat memenuhi target
pengelolaan yang direncanakan, karena tidak adanya koordinasi serta kondisi politik yang
bergejolak. Eksploitasi berlebihan pada susumber daya hayati sekarang ini menjadi isu kritis, dan
menjadi masalah besar dalam manajemen keanekaragaman hayati khususnya keanekaragaman
biota laut. Apalagi kerusakan terumbu karang (coral reef) yang banyak menyita perhatian, karena
perannya yang sentral dalam ekosistem laut.

B. Penyebab Kerusakan Terumbu Karang


Sejak dahulu penduduk yang tinggal di dekat pantai berhubungan dengan terumbu karang
dalam kondisi yang harmonis. Namun dalam beberapa waktu terakhir ini, melalui adanya
teknologi baru dan naiknya permintaan terhadap produksi laut menyebabkan terumbu karang
menjadi obyek dari perusakan yang serius. Banyak ilmuan melihat bahwa penyebab utama
kerusakan terumbu karang adalah manusia (anthropogenic impact), misalnya melalui kegiatan
tangkap lebih (over-exploitation) terhadap hasil laut, penggunaan teknologi yang merusak
(seperti potassium cyanide,bom ikan, muro ami dan lain-lain), erosi, polusi industri dan
manajemen dari kegiatan pertambangan telah merusak terumbu karang baik secara langsung
maupun tidak langsung. Akar permasalahan dari timbulnya ulah manusia untuk merusak terumbu
karang adalah :
1. kependudukan dan kemiskinan
2. Tingkat Konsumsi Berlebihan dan Kesenjangan Sumber daya Alam
3. Kelembagaan dan Penegakan Hukumd.Rendahnya Pemahaman tentang Ekosistem
4. Kegagalan sistem Ekonomi dan Kebijakan dalam Penilaian Ekosistem

C. Sedimentasi Dan Pencemaran Darat


Penebangan hutan, perubahan tataguna lahan, dan praktek pertanian yang buruk,
semuanya menyebabkan peningkatan sedimentasi dan masuknya unsur hara kedaerah tangkapan
air. Sedimen dalam kolom air dapat sangat mempengaruhi pertumbuhan karang, atau bahkan
menyebabkan kematian karang. Kandungan unsur hara yang tinggi dari aliran sungai dapat
merangsang pertumbuhan alga yang beracun.

D. Eksploitasi
Penangkapan ikan secara berlebihan memberikan dampak perubahan pada ukuran, tingkat
kelimpahan, dan komposisi jenis ikan. Hal itu disebabkan ikan turut berperan di dalam mencapai
keseimbangan yang harmonis di dalam ekosistem terumbu karang. Penangkapan besar-besaran
akan menyebabkan terumbu karang menjadi rapuh terhadap gangguan.
Dari alam maupun gangguan darikegiatan manusia. Penangkapan ikan dengan
menggunakan racun dan pengeboman ikan merupakan praktek yang umum dilakukan, yang
memberikan dampak sangat negatif bagi terumbu karang. Penangkapan ikan dengan racun akan
melepaskan racun sianida ke daerah terumbu karang, yang kemudian akan membunuh atau
membius ikan-ikan. Karang yang terpapar sianida berulang kali akan mengalami pemutihan dan
kematian. Pengeboman ikan dengan dinamit atau dengan racikan bom lainnya, akandapat
menghancurkan struktur terumbu karang, dan membunuh banyak sekali ikan yang ada
disekelilingnya.

E. Perubahan Iklim Global


Isu mengenai global warming yang banyak dibicarakan, berdampak besar pada terumbu
karang. Peningkatan suhu permukaan laut telah menyebabkan pemutihan karang (bleaching)
yang lebih parah dan lebih sering. Peristiwa-peristiwa alam seperti El Nino dan Tsunami juga
menyebabkan kerusakan yang serius terhadap kelangsungan hidup terumbu karang.

F. Dampak Dari Kerusakan Terumbu Karang


Ancaman terhadap kelangsungan hidup terumbu karang, mengakibatkan kerusakan
lingkungan yang besar. Terumbu karang yang merupakan sentral dari ekosistem laut sangat
mempengaruhi kehidupan di laut. Komposisi oksigen di laut menjadi berkurang. Banyak biota
laut, baik hewan maupun tumbuhan akan ikut musnah jika terumbu karang menjadi rusak. Selain
itu, didaerah-daerah pesisir pantai akan mudah terjadi abrasi, mengakibatkan perubahan
lingkungan yang drastis dan membuat tidak adanya perlindungan terhadap daerah pantai.
Berbagai pencemaran yangterjadi bukan hanya merusak laut tapi juga mengancam kesehatan
manusia. Ikan yang ditangkap dengan menggunakan racun kemudian di konsumsi sangat
membahayakan manusia.

Nelayan yang menggunakan bom untuk menangkap ikan.Hal ini bukan hanya penangkapan
ikan ilegal tapi juga bentuk pemusnahanterumbu karang. Terumbu karang yang mengalami
bleaching atau pemutihan akibat perubahan suhu air laut Terumbu karang yang hancur terhempas
kepantai akibat Tsunami.
BAB IV

KESIMPULAN

A. Kesimpulan
Terumbu karang merupakan kumpulan fauna laut yang berkumpul menjadi satu
membentuk terumbu. Terumbu karang umumnya hanya tumbuh beberapa milimeter saja per
tahunnya. Yang ada di perairan Indonesia saja saat ini paling tidak mulai terbentuk sejak 450 juta
tahun silam. Jenis-jenis terumbu karang yaitu terumbu karang tepi (fringing reefs), terumbu
karang penghalang (barrier reefs), terumbu karang cincin (atolls), terumbu karang
datar/gosong terumbu (patch reefs).
Terumbu Karang membutuhkan perairan dangkal dan bersih yang dapat ditembus cahaya
matahari yang digunakan oleh zooxanthella untuk berfotosintesis. Terumbu karang mengandung
berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik secara ekologi maupun ekonomi. Jenis-
jenis manfaat yang terkandung dalam terumbu karang dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu
manfaat langsung dan manfaat tidak langsung.
Diperkirakan luas terumbu karang di Indonesia sekitar 51.000 km, ini belum mencakup
terumbu karang diwilayah terpencil yang belum dipetakan atau yang berada di perairan agak
dalam. Indonesia juga memiliki keanekaragaman hayati yang tertinggi didunia meliputi 590 jenis
karang batu, 2500 jenis.

B. SARAN

Meskipun penulis menginginkan kesempurnaan dalam penyusunan makalah ini, akan


tetapi pada kenyataannya masih banyak kekurangan yang perlu penulis perbaiki.Hal ini
dikarenakan masih minimnya pengetahuan penulis, Oleh karena itu kritik dan saran yang
membangun dari para pembaca sangat diharapkan sebagai bahan evaluasi untuk ke depannya.
Sehingga bisa terus menghasilkan penelitian dan karya tulis yang bermanfaat bagi banyak orang.
.

DAFTAR PUSTAKA

https://id.scribd.com/doc/21023824/Makalah-Terumbu-Karang

Anda mungkin juga menyukai