Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

EKOLOGI PERAIRAN

TERUMBU KARANG

Dosen Pengampu : Risnita Tri Utami S.Kel.,M.Si

DISUSUN OLEH :

KELOMPOK 4

1. Agung Wahyudiansyah ( 22090007)


2. Deva ArmanTianingsih ( 22090006)
3. Lara Santika Cahayu ( 22090018)
4. Venny Priska Yuliarti ( 22090025)
5. Wahyu Rahmat Hidayat ( 22090017)

FAKULTAS PERTANIAN
PROGRAM STUDI AKUAKULTUR
UNIVERSITAS PROF.DR. HAZAIRIN,S.H
TAHUN 2022/2023

i
KATA PENGANTAR
Alhamdulilah,saya panjatkan puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, oleh
karena rahmat-Nya saya dapat menyelesaikan makalah Ekologi Perairan“Terumbu Karang”.
Makalah yang dibuat oleh penulis ini bertujuan untuk memberi informasi kepada para pembaca
tentang masalah yang terjadi di dalam dunia pendidikan di Indonesia.

Banyak sekali hambatan dalam penyusunan makalah ini, oleh karena itu, selesainya
makalah ini bukan semata karena kemampuan penulis, banyak pihak yang mendukung dan
membantu. Dalam kesempatan ini, saya mengucapkan terima kasih banyak kepada pihak-pihak
yang telah membantu.

Saya menyadari bahwa dalam penyusunan makalah ini terdapat banyak kesalahan. Oleh
sebab itu,  kritik dan saran yang membangun sangat saya butuhkan agar kedepannya saya
mampu lebih baik lagi.

ii
DAFTAR ISI

Cover.........................................................................................................i
KATA PENGANTAR.......................................................................................................................................ii
DAFTAR ISI..................................................................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN..................................................................................................................................2
A. Latar Belakang................................................................................................................................2
B. Rumusan Masalah............................................................................................................................2
C. Tujuan..............................................................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN...................................................................................................................................3
A. Pengertian Terumbu Karang............................................................................................................3
B. Jenis-Jenis Terumbu Karang............................................................................................................4
C. Kondisi Yang Baik Bagi Terumbu Karang......................................................................................5
D. Fungsi Terumbu Karang..................................................................................................................5
E. Manfaat Dari Terumbu Karang........................................................................................................6
BAB III KONDISI TERUMBU KARANG DI INDONESIA.....................................................................................7
A. Persebaran Dan Kondisi Terumbu Karang.......................................................................................7
B. Penyebab Kerusakan Terumbu Karang............................................................................................8

iii
BAB I

PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Sebagai negara kepulauan terbesar dan secara geografis terletak di antara Samudera
Pasifik dan Samudera Hindia, keanekaragaman hayati laut Indonesia tak tehitung jumlahnya.
Terumbukarang Indonesia sangat beraneka ragam dan memegang peranan yang sangat penting
dalammenjaga keseimbangan lingkungan dan menyumbangkan stabilitas fisik pada garis
pantaitetangga sekitarnya. Oleh karena itu harus dilindungi dan dikembangkan secara terus
menerus baik untuk kepentingan generasi sekarang maupun generasi mendatang.Terumbu karang
sangat mudah terpengaruh oleh kondisi lingkungan sekitarnya baik secarafisik juga biologis.

Akibat kombinasi dampak negatif langsung dan tidak langsung pada terumbu karang
Indonesia, sebagian besar terumbu karang di wilayah Indonesia saat ini sudah mengalami
kerusakan yang sangat parah. Bagaimanapun juga, tekanan terhadap keberadaan terumbu karang
paling banyak diakibatkan oleh kegiatan manusia, sehingga perlu dilakukan langkah-langkah
pencegahan. Peningkatan kegiatan manusia sepanjang garis pantai semakin memperparah
kondisi terumbu karang. Oleh karena itu merupakan kebutuhan mendesak untuk menerapkan
konservasi dan rencana-rencana pengelolaan yang baik untuk melindungi terumbu karang dari
kerusakan yang semakin parah. Langkah dan kebijakan yang perlu dilakukan untuk mengurangi
ancaman terhadap terumbukarang di Indonesia adalah dengan meningkatkan kesadaran
masyarakat terhadap perlunyamenjaga kelestarian terumbu karang dan meningkatkan
keterlibatan semua pihak dalam menjagakelestarian terumbu karang di Indonesia.

B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana kondisi terumbu karang di Indonesia?
2. Apa penyebab – penyebab kerusakan yang terjadi pada terumbu karang di Indonesia dan
bahayanya terhadap lingkungan hidup?
3. Apa saja upaya – upaya yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan terumbu karang dari
kerusakan?

C. Tujuan
1. Dapat mengetahui kondisi terumbu karang di Indonesia.
2. Dapat mengetahui sebab – sebab kerusakan terumbu karang yang selama ini terjadi
dandampaknya bagi lingkungan.
3. Dapat mengetahui hal – hal apa saja yang dapat dilakukan untuk menyelamatkan
terumbu karang.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Terumbu Karang


Terumbu Karang merupakan salah satu komponen utama sumber daya pesisir dan laut
utama.Terumbu karang merupakan kumpulan fauna laut yang berkumpul menjadi satu
membentuk terumbu. Struktur terumbu karang banyak terdiri atas kalsium dan karbon. Hewan
ini hidup dengan memakan berbagai mikroorganisme yang hidup melayang di kolom perairan
laut. Terumbu karang adalah struktur hidup yang terbesar dan tertua di dunia. Untuk sampai
kekondisi yang sekarang, terumbu karang membutuhkan waktu berjuta tahun. Tergantung dari
jenis, dan kondisi perairannya, terumbu karang umumnya hanya tumbuh beberapa milimeter saja
per tahunnya. Yang ada di perairan Indonesia saja saat ini paling tidak mulai terbentuk sejak 450
juta tahun silam. Terumbu Karang menjadi rumah bagi ribuan spesies makhluk hidup. Jika
rumahnya saja dalam kondisi tidak baik atau bahkan hancur, bisa dibayangkan berapa banyak
makhluk hidup yang terancam punah.

Terumbu atau gosong adalah dangkalan dari batu, pasir, atau pembentuk lainnya, di


bawah permukaan laut yang dapat membahayakan navigasi transportasi laut. Terumbu yang
terbentuk dari pasir dan pada saat pasang surut tampak permukaannya disebut gosong pasir.
Terumbu yang terbentuk dari proses abiotik pengendapan pasir, erosi gelombang atas cadas
hingga bertumpuk-tumpuk, dan proses alami lainnya namun karang yang paling banyak dikenal
adalah batu koral di perairan tropis yang berkembang melalui proses biotik yang didominasi juga
oleh ganggang. Terumbu dapat tercipta secara disengaja baik melalui konstruksi khusus maupun
kapal yang tenggelam, tetapi orang bisa berkata kalau itu tadi bukan "karang" yang
sesungguhnya, sebab jarang terjadi kerusakan buatan akan tercipta jika berbahaya untuk kapal.
Struktur-struktur itu biasanya diciptakan untuk mendorong kompleksitas fisik punggung pasir
yang umumnya tak berbentuk agar menarik sejumlah organisme, seperti ikan.

v
B. Jenis-Jenis Terumbu Karang
1. Terumbu karang tepi (fringing reefs),
Terumbu karang tepi atau karang penerus berkembang di mayoritas pesisir pantai
dari pulau-pulau besar. Perkembangannya bisa mencapai kedalaman 40 meter
dengan pertumbuhanke atas dan ke arah luar menuju laut lepas. Dalam proses
perkembangannya, terumbu ini berbentuk melingkar yang ditandai dengan adanya
bentukan mengelilingi pulau. Pada pantai yang curam, pertumbuhan terumbu jelas
mengarahsecara vertikal. Contoh:Bunaken(Sulawesi),Pulau Panaitan(Banten), Nusa
Dua(Bali).
2. Terumbu karang penghalang (barrier reefs),
Terumbu karang ini terletak pada jarak yang relatif jauh dari pulau, sekitar 0.52
km kearah laut lepas dengan dibatasi oleh perairan berkedalaman hingga 75 meter
terkadang membentuk lagoon. (kolom air) atau celah perairan yang lebarnya
mencapai puluhan kilometer. Umumnya karang penghalang tumbuh di sekitar pulau
sangat besar atau benua dan membentuk gugusan pulau karang yang terputus-putus.
Contoh:BatuanTengah(Bintan,KepulauanRiau),Spermonde(Sulawesi
Selatan),Kepulauan Banggai(Sulawesi Tengah).
3. Terumbu karang cincin (atolls),
Terumbu karang yang berbentuk cincin yang mengelilingi batas dari pulau-
pulauvulkanik yang tenggelam sehingga tidak terdapat perbatasan dengan daratan.
Menurut Darwin,terumbu karang cincin merupakan proses lanjutan dari terumbu
karang penghalang, dengankedalaman rata-rata 45 meter. Contoh:Taka Bone
Rate(Sulawesi),Maratua(KalimantanSelatan),Pulau Dana( NTT),Mapia(Papua).
4. Terumbu karang datar/Gosong terumbu (patch reefs),
Terkadang disebut juga sebagai pulau datar (flat island ). Terumbu ini tumbuh
dari bawah ke atas sampai kepermukaan dan, dalam kurun waktu geologis,membantu
pembentukan pulau datar. Umumnya pulau ini akan berkembang secara horizontal
atau vertikal dengan kedalaman relatif dangkal. Contoh:Kepulauan Seribu(DKI
Jakarta),KepulauanUjung Batu(Aceh).

vi
C. Kondisi Yang Baik Bagi Terumbu Karang
Terumbu karang dapat tumbuh dengan baik di perairan laut dengan suhu 21° - 29° C.
Masihdapat tumbuh pada suhu diatas dan dibawah kisaran suhu tersebut, tetapi pertumbuhannya
akansangat lambat. Karena itulah terumbu karang banyak ditemukan di perairan tropis
sepertiIndonesia dan juga di daerah sub tropis yang dilewari aliran arus hangat dari daerah tropis
sepertiFlorida, Amerika Serikat dan bagian selatan Jepang.Karang membutuhkan perairan
dangkal dan bersih yang dapat ditembus cahaya matahariyang digunakan oleh zooxanthella
untuk berfotosintesis.
Pertumbuhan karang pembentuk terumbu pada kedalaman 18 - 29 m sangat lambat tetapi
masih ditemukan hingga kedalamanlebih dari 90 m.Karang memerlukan salinitas yang tinggi
untuk tumbuh, oleh karena itu, di sekitar mu . Pertumbuhan karang pembentuk terumbu pada
kedalaman 18 - 29 m sangat lambat tetapi masih ditemukan hingga kedalamanlebih dari 90
m.Karang memerlukan salinitas yang tinggi untuk tumbuh, oleh karena itu, di sekitar
mulutsungai atau pantai atau sekitar pemukiman penduduk akan lambat karena karang
membutuhkan perairan yang kadar garamnya sesuai untuk hidup.

D. Fungsi Terumbu Karang


1. Pelindung ekosistem pantai. Terumbu karang akan menahan dan memecah energi
gelombang sehingga mencegahterjadinya abrasi dan kerusakan di sekitarnya.
2. Terumbu karang sebagai pe nghasil oksigen. Terumbu karang memiliki kemampuan
untuk memproduksi oksigen sama seperti fungsi hutandi daratan, sehingga menjadi
habitat yang nyaman bagi biota laut.
3. Rumah bagi banyak jenis mahluk hidup.
4. Terumbu karang menjadi tempat bagi hewan dan tanaman yang berkumpul untuk
mencarimakan, berkembang biak, membesarkan anaknya, dan berlindung. Bagi
manusia, ini artinya terumbu karang mempunyai potensial perikanan yang sangat besar,
baik untuk sumber makanan maupun mata pencaharian mereka. Diperkirakan, terumbu
karang yang sehat dapatmenghasilkan 25 ton ikan per tahunnya. Sekitar 300 juta orang
di dunia menggantungkan nafkahnya pada terumbu karang
5. Sumber obat-obatan, Pada terumbu karang banyak terdapat bahan-bahan kimia yang
diperkirakan bisa menjadiobat bagi manusia. Saat ini sudah banyak dilakukan berbagai

vii
penelitian mengenai bahan- bahan kimia tersebut untuk dipergunakan untuk mengobati
berbagai penyakit.
6. Objek wisata, Terumbu karang yang bagus akan menarik minat wisatawan pada
kegiatan diving karenavariasi terumbu karang yang berwarna-warni dan bentuk yang
memikat merupakan atraksitersendiri bagi wisatawan baik asing maupun domestik.
Diperkirakan sekitar 20 juta penyelam, menyelam dan menikmati terumbu karang per
tahun. Hal ini dapat memberikanalternatif pendapatan bagi masyarakat sekitar.
7. Daerah Penelitian, Penelitian akan menghasilkan informasi penting dan akurat sebagai
dasar pengelolaan yanglebih baik. Selain itu, masih banyak jenis ikan dan organisme
laut serta zat-zat yang terdapatdi kawasan terumbu karang yang belum pernah diketahui
manusia sehingga perlu penelitianyang lebih intensif untuk
mengetahuinya.7.Mempunyai nilai spiritual Bagi banyak masyarakat, laut adalah daerah
spiritual yang sangat penting. Laut yang terjagakarena terumbu karang yang baik
tentunya mendukung kekayaan spiritual ini.

E. Manfaat Dari Terumbu Karang


Terumbu karang mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik
secara ekologi maupun ekonomi. Jenis-jenis manfaat yang terkandung dalam terumbu karang
dapatdiidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak langsung:
a. Pemanfaatan secara langsung oleh manusia adalah pemanfaatan sumber dayaikan,
batu karang, pariwisata, penelitian dan pemanfaatan biota perairan lainnya yang
terkandung didalamnya.
b. Pemanfaatan secara tidak langsung adalah seperti fungsi terumbu karang sebagai
penahan abrasi pantai, keanekaragaman hayati dan lain sebagainya.

viii
BAB III

KONDISI TERUMBU KARANG DI INDONESIA


A. Persebaran Dan Kondisi Terumbu Karang
Indonesia adalah negara kepulauan terbesar di dunia, dengan panjang garis pantai lebih
dari95.000 km, serta lebih dari 17.000 pulau. Terumbu karang yang luas melindungi kepulauan
sIndonesia.Diperkirakan luas terumbu karang di Indonesia sekitar 51.000 km. Ini belum
mencakup terumbukarang di wilayah terpencil yang belum dipetakan atau yang berada di
perairan agak dalam. Terdapat18% dari terumbu karang di dunia berada di perairan Indonesia.
Indonesia juga memilikikeanekaragaman hayati yang tertinggi di duniameliputi 590 jenis karang
batu, 2500 jenis.
Molusca,1500 jenis udang-udangan dan lebih dari 2500 jenis ikan. Terumbu karang di
Indonesia memberikankeuntungan pendapatan sebesar US$1,6 milyar/tahun. Dengan kondisi
alam dan keanekaragamanhayati yang begitu banyak yang dimiliki Indonesia, seharusnya bisa
dimanfaatkan dengan sebaik- baiknya.Terumbu karang di Indonesia yang sangat beragam dan
bernilai, mengalami ancaman yangsangat besar. Ketergantungan yang tinggi terhadap
sumberdaya laut telah menyebabkan eksploitasi besar-besaran dan kerusakan terumbu karang,
terutama yang berdekatan dengan pusat pemukiman penduduk.Selama 50 tahun terakhir,
proporsi penurunan kondisi terumbu karang Indonesia telahmeningkat dari 10% menjadi 50%.
Hasil survei P2O LIPI pada tahun 2006 menyebutkan bahwahanya 5,23% terumbu karang di
Indonesia yang berada di dalam kondisi yang sangat baik.Penangkapan ikan secara ilegaltelah
meluaske banyak pulau di Indonesia, bahkan di daerahyang dilindungi. Hal ini bukan hanya
mengakibatkan kerugian ekonomi yang sangat besar tapi jugakerusakan lingkungan yang sangat
parah.Keberadaan pengelolaan dan institusi khusus untuk melindungi terumbu karang
Indonesiasangatlah sedikit. Hingga tahun 1999, tidak ada institusi pemerintah yang
memfokuskan diri pada pengelolaan sumber daya pesisir. Pemerintah Indonesia tidak dapat
memenuhi target pengelolaanyang direncanakan, karena tidak adanya koordinasi serta kondisi
politik yang bergejolak.Eksploitasi berlebihan pada susumber daya hayati sekarang ini menjadi
isu kritis, dan menjadimasalah besar dalam manajemen keanekaragaman hayati khususnya
keanekaragaman biota laut.Apalagi kerusakan terumbu karang (coral reef) yang banyak menyita
perhatian, karena perannya yangsentral dalam ekosistem laut.

ix
B. Penyebab Kerusakan Terumbu Karang
Sejak dahulu penduduk yang tinggal di dekat pantai berhubungan dengan terumbu
karangdalam kondisi yang harmonis. Namun dalam beberapa waktu terakhir ini, melalui adanya
teknologi baru dan naiknya permintaan terhadap produksi laut menyebabkan terumbu karang
menjadi obyek dari perusakan yang serius. Banyak ilmuwan melihat bahwa penyebab utama
kerusakan terumbukarang adalah manusia (anthropogenic impact), misalnya melalui kegiatan
tangkap lebih (over-exploitation) terhadap hasil laut, penggunaan teknologi yang merusak
(seperti potassium cyanide,bom ikan, muro ami dan lain-lain), erosi, polusi industri dan
mismanajemen dari kegiatan pertambangan telah merusak terumbu karang baik secara langsung
maupun tidak langsung.Akar permasalahan dari timbulnya ulah manusia untuk merusak terumbu
karang adalah :
1. kependudukan dan kemiskinan
2. Tingkat Konsumsi Berlebihan dan Kesenjangan Sumber daya Alam
3. Kelembagaan dan Penegakan Hukumd.Rendahnya Pemahaman tentang Ekosistem
4. Kegagalan sistem Ekonomi dan Kebijakan dalam Penilaian Ekosistem

C. Kerusakan Terumbu Karang Akibat Pembangunan di Wilayah Pesisir


Wilayah pesisir yang tidak dikelola dengan baik dapat mengancam keselamatan
terumbukarang akibat sedimentasi dan pencemaran perairan laut. Pengerukan, reklamasi,
penambangan pasir, pembuangan limbah padat dan cair, dan konstruksi bangunan, semuanya
dapat mengurangi pertumbuhan karang, bahkan menyebabkan pemutihan karang dalam kasus-
kasus yang berat.Ancaman terhadap terumbu karang akibat pembangunan wilayah pesisir
dianalisis berdasarkan jarak ke pusat pemukiman penduduk, luas area pusat pemukiman, tingkat
pertumbuhan penduduk, dan jarak ke pangkalan udara, pertambangan, fasilitas pariwisata, dan
pusat fasilitas selam.

3.2.2 Kerusakan Terumbu Karang Akibat Pencemaran3.2.2.1 Pencemaran Laut

Aktivitas di laut yang mengancam terumbu karang antara lain pencemaran dari
pelabuhan,tumpahan minyak, pembuangan bangkai kapal, pembuangan sampah dari atas kapal,
dan akibatlangsung dari pelemparan jangkar kapal.

3.2.2.2 Sedimentasi dan Pencemaran Darat

x
Penebangan hutan, perubahan tata guna lahan, dan praktek pertanian yang buruk,
semuanyamenyebabkan peningkatan sedimentasi dan masuknya unsur hara ke

daerah tangkapan air. Sedimendalam kolom air dapat sangat mempengaruhi pertumbuhan
karang, atau bahkan menyebabkankematian karang. Kandungan unsur hara yang tinggi dari
aliran sungai dapat merangsang pertumbuhan alga yang beracun.

3.2.3 Eksploitasi

Penangkapan ikan secara berlebihan

memberikan dampak perubahan pada

ukuran, tingkatkelimpahan, dan

komposisi jenis ikan. Hal itu disebabkan

ikan turut berperan di dalam mencapaikeseimbangan yang harmonis di dalam

ekosistem terumbu karang. Penangkapan

besar-besaran akanmenyebabkan terumbu

karang menjadi rapuh terhadap gangguan

dari alam maupun gangguan darikegiatan manusia.Penangkapan ikan dengan menggunakan


racun dan pengeboman ikan merupakan praktek yangumum dilakukan, yang memberikan
dampak sangat negatif bagi terumbu karang. Penangkapan ikandengan racun akan melepaskan
racun sianida ke daerah terumbu karang, yang kemudian akanmembunuh atau membius ikan-
ikan. Karang yang terpapar sianida berulang kali akan mengalami pemutihan dan kematian.

xi
Pengeboman ikan dengan dinamit atau dengan racikan bom lainnya, akandapat menghancurkan
struktur terumbu karang, dan membunuh banyak sekali ikan yang ada disekelilingnya. Lihat
Gambar 1.4 dan Gambar 1.5

3.2.4 Perubahan Iklim Global

Isu mengenai

global warming

yang banyak dibicarakan, berdampak besar pada terumbukarang. Peningkatan suhu


permukaan laut telah menyebabkan pemutihan karang (

bleaching

) yanglebih parah dan lebih sering. Peristiwa-peristiwa alam seperti El Nino (Gambar 1.2)
dan Tsunami(Gambar1.3) juga menyebabkan kerusakan yang serius terhadap kelangsungan
hidup terumbu karang.

3.3 Dampak Dari Kerusakan Terumbu Karang

Ancaman terhadap

kelangsungan hidup terumbu karang, mengakibatkan kerusakanlingkungan yang besar.


Terumbu karang yang merupakan sentral dari ekosistem laut sangatmempengaruhi kehidupan di
laut. Komposisi oksigen di laut menjadi berkurang. Banyak biota laut, baik hewan maupun
tumbuhan akan ikut musnah jika terumbu karang menjadi rusak. Selain itu, didaerah-daerah
pesisir pantai akan mudah terjadi abrasi, mengakibatkan perubahan lingkungan yangdrastis dan
membuat tidak adanya perlindungan terhadap daerah pantai. Berbagai pencemaran yangterjadi
bukan hanya merusak laut tapi juga mengancam kesehatan manusia. Ikan yang ditangkapdengan
menggunakan racun kemudian di konsumsi sangat membahayakan manusia.

Gambar 1.2Gambar 1.3Gambar 1.4

Gambar 1.4 Nelayan yang menggunakan bom untuk menangkap ikan.Hal ini bukan hanya
penangkapan ikan ilegal tapi juga bentuk pemusnahanterumbu karang.Gambar 1.5Gambaran
kondisi terumbukarang yang terkena bomnelayan dari bawah laut.Terumbu karang yang
mengalami

bleaching

xii
atau pemutihan akibat perubahan suhu air lautTerumbu karang yang hancur terhempas ke
pantaiakibat Tsunami.

Gambar 1.5

BAB IVUPAYA-UPAYA UNTUK MENYELAMATKAN TERUMBU KARANG

4.1 Perlunya Kesadaran Manusia

Dalam upaya menyelamatkan terumbu karang, yang paling utama adalah perlunya kesadaran
darimanusia untuk menjaga dan melestarikan terumbu karang. Untuk itu, diperlukan pemberian
informasi, pengetahuan, dan wawasan mengenai terumbu karang. Fungsi dari terumbu karang,
manfaatnya,kondisi dari terumbu karang saat ini, dan apa yang akan terjadi jika kerusakan
terumbu karang initerus berlanjut. Dengan adanya pendidikan mengenai terumbu karang, maka
akan ada rasa memilikisehingga manusia bisa peduli dan melindungi terumbu karang.Beberapa
hal berikut yang dapat dilakukan secara individu untuk mengurangi kerusakan terumbukarang :

Terapkan prinsip 3R (

reduce-reuse-recycle

) dan hemat energi. Terumbu karang adalahekosistem yang sangat peka terhadap perubahan
iklim. Kenaikan suhu sedikit saja dapatmemicu pemutihan karang (

coral bleaching

). Pemutihan karang yang besar dapat diikuti olehkematian massal terumbu karang. Jadi
apapun yang dapat kita lakukan untuk mengurangidampak

global warming

, akan sangat membantu terumbu karang.

Buang sampah pada tempatnya, tidak membuang sampah ke sungai yang kemudian akan
bermuara ke laut. Hewan laut besar sering terkait pada sampah-sampah sehingga
mengganggugerakannya. Misalnya sampah plastik yang transparan diperkirakan kadang dimakan
oleh penyu karena tampak seperti ubur-ubur. Sampah plastik ini akan mengganggu
pencernaanya.

xiii

Bergabung dengan organisasi pecinta lingkungan. Saling berbagi ilmu, pendapat, dan
berdiskusi. Membangun trend hidup ramah lingkungan.

Bergabung dengan gerakan-gerakan sukarelawan, atau terlibat aktif dalam


kegiatanlingkungan.

Bagi penyelam pemula atau yang sedang belajar sebaiknya melakukan penyelaman di
perairan yang tidak ber-terumbu karang.

4.2 Peranan pemerintah

Keikutsertaan pemerintah dalam melestarikan terumbu karang sangat penting.


Pemerintahsebagai pengatur dan pengawas masyarakat. Pemerintah dapat menetapkan kebijakan
dan peraturan-

peraturan untuk menyelamatkan terumbu karang. Membuat rencana-rencana perbaikan


lingkunganyang sudah rusak dan mencegah kerusakan terumbu karang. Pemerintah juga dapat
bekerja samadengan lembaga-lembaga atau organisasi-organisasi lingkungan untuk menjaga
kelestarian terumbukarang. Misalnya melakukan kampanye-kampanye lingkungan hidup
bekerjasama dengan media-media atau organisasi seperti National Geographic Indonesia, WWF
Indonesia, Yayasan Reef Check Indonesia, LIPI (Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia) dan
Yayasan TERANGI (Terumbu KarangIndonesia) dan lainnya untuk mengawasi kelangsungan
hidup terumbu karang. Baik mengawasieksploitasi karena ulah manusia, pertumbuhan terumbu
karang yang sedang direstorasi, dan pengawasan daerah terumbu karang yang terancam di
Indonesia.Upaya restorasi adalah tindakan untuk membawa ekosistem yang telah terdegradasi
kembalimenjadi semirip mungkin dengan kondisi aslinya sedangkan tujuan utama restorasi
terumbu karangadalah untuk peningkatan kualitas terumbu yang terdegradasi dalam hal struktur
dan fungsi ekosistem.Mencakup restorasi fisik dan restorasi biologi. Restorasi fisik lebih
mengutamakan perbaikanterumbu dengan fokus pendekatan teknik, dan restorasi biologis yang
terfokus untuk mengembalikan biota berikut proses ekologis ke keadaan semula.Pemerintah
harus benar-benar merealisasikan upaya-upaya untuk menyelamatkan terumbukarang.
Pemerintah perlu bersikap tegas mengenai kerusakan lingkungan yang terjadi dan
berusahadengan sebaik-baiknya melindungi terumbu karang yang juga merupakan aset negara.

4.3 Upaya Perlindungan Lingkungan Secara Global

xiv
Perubahan – perubahan lingkungan yang terjadi akan berdampak pada perubahan
lingkungansecara global. Antara satu negara dengan negara lain memiliki tanggung jawab yang
sama terhadapkerusakan lingkungan. Banyak deklarasi-deklarasi yang disepakati oleh banyak
negara dalam upayamenyelamatkan lingkungan. Begitu pula dengan menyelamatkan terumbu
karang. Telah banyak kesepakatan-kesepakatan yang telah disetujui oleh banyak negara untuk
bekerja sama dalam menjagalingkungan. Yang paling terakhir dilakukannya

World Ocean Conference

(WOC) (Gambar1.6) ataudisebut juga

Manado Ocean Declare

pada tanggal 11-15 Mei 2009 di Manado. Deklarasi inidisepakati oleh 61 negara, termasuk
negara-negara

Coral Triangle Initiative Summit

(Gambar1.7 )yang merupakan kawasan yang kaya akan terumbu karang. Dalam deklarasi ini
disepakati komitmen bersama mengenai penyelamatan lingkungan laut dari ancaman global
warming dan komitmen program penyelamatan lingkungan laut secara berkelanjutan di tiap
negara.Kampanye lingkungan hidup seperti ini sangat baik bagi upaya penyelamatan
lingkungan.Apalagi dilakukan secara global yang menjaring banyak pihak sehingga diharapkan
dapatmemberikan hasil yang lebih cepat dan lebih baik lagi.

xv

Anda mungkin juga menyukai