Anda di halaman 1dari 10

MAKALAH

AGAMA KRISTEN PROTESTAN

(kerusakan ekologi lingkungan pesisir)

Di Susun oleh

Harvey Januar Fendjalang

Nim : 202248148

Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan

Universitas Pattimura

2022
Kata pengantar

Puji syukur dan trimakasih penulis sampaikan kepada Tuhan yang Maha Esa. Atas berkat dan

Rahmatnya, penulis dapat menyelesaikan makalah dengan judul “kerusakan ekologi lingkungan
pesisir

Tidak lupa saya mengucapkan rasa terimakasih kepada teman-teman sekalian yang telah

Membantu saya dalam pembuatan makalah ini. Saya juga mengucapkan terimakasih kepada semua

Pihak yang telah memberikan masukan dan saran dalam proses penyusunan makalah ini.

Saya menyadari ada kekurangan pada penulisan makalah ini. Oleh karena itu, saran dan kritik

Senantiasa diharapkan demi perbaikan makalah ini. Saya juga berharap agar makalah ini dapat

Memberikan pengetahuan kepada pembaca dalam proses belajar kedepan dan juga kepada saya

Dalam pemenuhan tugas mata kuliah Pendidikan Agama Kristen.

Demikianlah kata pengantar saya, bila ada kata yang salah mohon dimaafkan. Salam sejahtera

Untuk kita SYALOOM.

Penulis

Harvey Januar Fendjalang


Daftar isi

• Kata pengantar........................................................................................................................I
• Daftar isi...................................................................................................................................II

Bab I pendahuluan
A.Latarkang masalah ...............................................................................................................III
B.Perumusan Masalah .............................................................................................................IV
C.Tujuan....................................................................................................................................IV

Bab 2 Pembahasan
A.Faktor apa saja yang menyebabkan rusaknya kawasan pesisir..............................................V
B.Bagaimana upaya untuk mengatasi kerusakan ekosistem laut.............................................VI
B.Apa pandangan kristiani tentang pemeliharaan dan pelestarian lingkungan hidup.............VI

Bab 3
PENUTUP
A.kesimpulan...........................................................................................................................VII
B.Saran....................................................................................................................................VII

II
Bab 1
PENDAHULUAN

A.latar belakang masalah

Wilayah pesisir dikenal sebagai ekosistem perairan yang memiliki potensi Sumber daya yang
sangat besar. Menyatakan kawasan pesisir Terdapat pada pantai zona intertidal yang
memiliki variasi faktor lingkungan Terbesar dibandingkan dengan zona lainnya, sehingga
kawasan ini memiliki Keragaman organisme yang sangat besar. Kawasan pesisir biasanya
terdapat satu Atau lebih ekosistem pesisir.

Di kawasan pesisir pantai terdapat tiga Ekosistem yang penting dan saling berkaitan antar
satu dengan yang lain, ketiga Ekosistem ini yaitu ekosistem bakau (mangrove), ekosistem
lamun (seagrass), dan Ekosistem terumbu karang (coral reefs). Struktur komunitas dan sifat
fisik ketiga Ekosistem ini saling mendukung, sehingga bila salah satu ekosistem terganggu
Maka ekosistem yang lain akan terpengaruh. Namun saat ini perhatian terhadap Ekosistem
lamun masih sangat kurang dibandingkan dengan ekosistem bakau (mangrove) dan
ekosistem terumbu karang (coral reefs)
Lamun merupakan tumbuhan yang dapat hidup di perairan laut dangkal. Secara taksonomi
lamun termasuk dalam kelompok angiospermae yang hidupnya Terbatas di lingkungan laut.
Selain itu lamun mempunyai fungsi Penting dalam menjaga keseimbangan ekosistem
perairan, dimanah lamun berperan Dalam menjaga pantai dari proses abrasi, menstabilkan
sedimen di dasar perairan, Dan juga sebagai salah satu sumber utama produktifitas primer di
perairan laut Dangkal . Selanjutnya selain beberapa fungsi diatas lamun juga merupakan
sumber makanan, Perlindungan, serta daerah asuhan bagi biota laut.

Adaut adalah sebuah desa di Kecamatan Selaru, Kabupaten Kepulauan Tanimbar, Provinsi
Maluku. Desa yang terluas, 223,09 km2 atau sekitar 27% dari luas kecamatan Selaru.

dari hasil observasi diperoleh bahwa disepanjang pesisir pantai Adaut ditemukan tumbuhan
lamun. Berdasarkan hasil wawancara dengan masyarakat sekitar pesisir bahwa sebelumnya
di kawasan pesisir pantai ini memiliki hamparan lamun yang cukup luas tetapi sudah banyak
terdegradasi. Hal ini terjadi karena adanya aktivitas masyarakat pesisir yang secara tidak
langsung mempengaruhi pertumbuhan dan penyebaran lamun, aktivitas tersebut antara lain
sebagai tempat pembuangan sampah, adanya aktivitas kawasan pelabuhan, dan sebagai
tempat penangkapan ikan oleh nelayan setempat.

Kerusakan lamun

III
B. Rumusan masalah

A.Faktor apa saja yang menyebabkan rusaknya kawasan pesisir


B.Bagaimana upaya untuk mengatasi kerusakan ekosistem laut
C.Apa pandangan kristiani tentang pemeliharaan dan pelestarian lingkungan hidup

C. Tujuan

Tujuan saya membuat makalah ini adalah agar kelestarian dan keindahan dari laut dan
pesisir tersebut dapat terjaga keasriannya, karena laut merupakan habitat bagi makhluk
hidup, seperti ikan, dll.

IV
Bab 2
PEMBAHASAN

A.Faktor apa saja yang menyebabkan rusaknya kawasan pesisir

Secara singkat bahwa sumber utama pencemaran pesisir terdiri dari tiga jenis kegiatan, yaitu
kegiatan industri (pertambangan timah dan minyak, angkutan laut dan pariwisata bahari), kegiatan
rumah tangga, dan kegiatan pertanian.

Kegiatan industri

Industri di wilayah pesisir sangat dekat dengan lautan, otomatis zat limbah industri akan terserap
oleh tanah ataupun mengalir ke arah lautan, sehingga ekosistem laut akan terganggu ikan banyak
yang mati, sehingga ekosistem laut menjadi buruk

Kegiatan Rumah tangga

Kegiatan Rumah tangga Yaitu pencemaran air limbah rumah tangga dapat menyebabkan
terganggunya kehidupan organisme air karena berkurangnya kandungan oksigen, terjadinya ledakan
populasi ganggang dan tumbuhan air, pendangkalan dasar perairan, punahnya biota air, banjir serta
menjalarnya wabah penyakit.

Kegiatan pertanian

Beberapa dampak yang dapat ditimbulkan oleh kegiatan penambangan pasir di kawasan pesisir,
diantaranya:

1.Meningkatkan abrasi pesisir pantai dan erosi pantai;

2. Menurunkan kualitas perairan laut dan pesisir pantai;

3.Berpotensi meningkatkan pencemaran pantai;

4.Menurunkan kualitas air laut dengan meningkatnya kekeruhan air laut;

5.Merusak ekosistem mangrove dan habitat fauna, terutama burung migran, yang ada;

6.Merusak wilayah pemijahan ikan dan nursery ground;

7.Merusak wilayah bertelur penyu;

8.Mengganggu lahan pertanian di sekitar kawasan;

V
B.Bagaimana upaya untuk mengatasi kerusakan ekosistem laut

1. Menjaga kebersihan sungai dan pesisir pantai dari sampah

Keberadaan aliran sungai yang bermuara ke laut sangat mempengaruhi kondisi perairan yang
menjadi habitat karang. Sampah yang berceceran di sungai, seperti sampah plastik, akhirnya akan
tersapu ombak dan merusak terumbu karang. Dampak sampah plastik pada terumbu karang
utamanya menjadi penghalang cahaya matahari. Terumbu karang membutuhkan cahaya dengan
intensitas tertentu agar dapat berkembang optimal. Cahaya matahari dibutuhkan untuk
melangsungkan proses fotosintesis yang dilakukan oleh zooxantellae yang ada di jaringan karang.
Sampah yang dibuang ke laut akan menghambat proses ini. Sampah plastik misalnya, dapat
menutupi karang sehingga zooxantellae tidak mendapat intensitas optimal untuk melakukan
fotosintesis. Apabila keadaan ini terus menerus terjadi, maka karang akan mati.

2. Mencegah terjadinya erosi

Erosi merupakan proses pengikisan pada lapisan tanah atas. Pada jumlah tertentu erosi merupakan
hal yang wajar, namun kegiatan manusia memperburuk keadaan ini. Penggundulan hutan untuk
dijadikan ladang atau perumahan misalnya, dapat memperkecil daya serap tanah terhadap air hujan.
Akibatnya lapisan tanah atas terbawa dan akhirnya terjadi sedimentasi. Sedimentasi dapat berakhir
di laut dan menghambat pertumbuhan terumbu karang. Sedimentasi menghambat pertumbuhan
karang dengan cara menutup pori-pori tubuh dan membuat zooxanthellae kekurangan cahaya
karena air yang keruh. Akibat kekurangan cahaya terus menerus dapat membuat siklus hidup karang
terhenti.

3.Tidak membuang limbah pabrik di laut. Sebaiknya sebuah pabrik mengetahui bagaimana cara
pembuangan sampai pemanfaatan limbah pabrik mereka. Dengan cara mencegah kerusakan laut
seperti ini akan mengurangi pencemaran air laut dan biota laut akan terjaga.

C.Apa pandangan kristiani tentang pemeliharaan dan pelestarian lingkungan hidup

Melihat lingkungan hidup artinya membicarakan tentang tempat tinggal kita. Tanpa disadari
lingkungan kita semakin hari menunjukkan bahwa semakin rusak. Kita melihat dan merasakan
sendiri bagaimana perubahan lingkungan telah terjadi dan berdampak langsung pada kehidupan
kita. Kerusakan bumi dan lingkungan hidup tidak tanpa alasan, kita merasakan sendiri bumi menjadi
semakin panas, banjir, serta adanya pencemaran udara, air, dan tanah. Adanya kerusakan itu akan
menimbulkan dampak negatif yang nyata bagi kehidupan manusia. Dengan adanya lingkungan hidup
yang tercemar lalu rusak, maka hal ini menjadi ketidakadilan bagi ekologi. Dalam sejarah agama
Kristen yang terpenting adalah untuk mendekatkan diri dengan Tuhan dan menjalankan amanatnya
sesuai dengan hukum kasih dalam Alkitab.

Seperti apakah pandangan orang Kristen terhadap alam atau lingkungan hidup? Alkitab sebagai
sumber nilai dan moral kristiani menjadi pijakan dalam memandang dan mengapresiasi alam. Alkitab
sebenarnya mengajak manusia memberikan penghargaan yang tinggi terhadap ciptaan Allah lainnya,
termasuk alam atau lingkungan hidup. Perhatikanlah kajian teologis berikut ini:
1.Semua ciptaan adalah berharga, cerminan keagungan Allah (Mazmur 104).

Kebesaran Tuhan yang Maha agung bagi karya ciptaan-Nya (dalam artian lingkungan hidup) tampak
dalam Mazmur 104. Periskop ini menggambarkan ketakjuban pemazmur yang telah menyaksikan
bagaimana Tuhan yang tidak hanya mencipta, tapi juga menumbuh kembangkannya dan terus
memelihara ciptaan-Nya. Ayat 13, 16, 18, dan 17 misalnya, menggambarkan pohon-pohon diberi
makan oleh Tuhan, semua ciptaan menantikan makanan dari Tuhan. Yang menarik adalah bukan
hanya manusia yang menanti kasih dan berkat Allah, tapi seluruh ciptaan (unsur lingkungan hidup).
Di samping itu, penonjolan kedudukan dan kekuasaan manusia atas ciptaan lainnya di sini tidak
tampak. Itu berarti bahwa baik manusia maupun ciptaan lainnya tunduk pada kemahakuasaan Allah.
Dalam ayat 30, secara khusus dikatakan: “Apabila Engkau mengirim roh-Mu, mereka tercipta, dan
Engkau membaharui muka bumi.” Kata “roh” sering kali dikaitkan dengan unsur kehidupan, atau
hidup itu sendiri. Ini berarti seluruh makhluk ciptaan di alam semesta ini diberikan unsur kehidupan
oleh Tuhan. Ayat ini jelas menunjukkan bahwa bukan hanya manusia yang diberi kehidupan, tapi
juga ciptaan lainnya. Betapa berharganya seluruh ciptaan di hadapan Tuhan. Roh Allah terus
berkarya dan memberikan kehidupan.

Secara singkat dapat disimpulkan bahwa sebagai Pencipta, Allah sesuai rencana-Nya yang agung
telah menciptakan segala sesuatu sesuai dengan maksud dan fungsinya masing-masing dalam
hubungan harmonis yang terintegrasi dan saling memengaruhi antara yang satu dengan yang
lainnya. Jadi, sikap eksploitatif terhadap alam merupakan bentuk penodaan dan perusakan terhadap
karya Allah yang agung itu.

2. Semua ciptaan (kosmos) diselamatkan melalui Kristus (Kolose 1:15-23).

Dalam perikop ini diungkapkan dimensi kosmologis yang terkait erat dengan hal keutamaan Kristus,
khususnya karya pendamaian, penebusan, dan penyelamatan-Nya atas semua ciptaan. Dalam ayat
23 dikatakan bahwa Injil diberitakan kepada seluruh alam. Melalui Kristus dunia diciptakan, dan
melalui Kristus pula Allah berinisiatif melakukan pendamaian dengan ciptaan-Nya. Sekarang alam
berada di bawah kuasa-Nya dan dengan demikian kosmos mengalami pendamaian. Bagian ini juga
menekankan arti universal tentang peristiwa Kristus melalui penampilan dimensi-dimensi
kosmosnya dan melalui pembicaraan tentang keselamatan bagi seluruh dunia, termasuk semua
ciptaan. Kristus membawa pendamaian dan keharmonisan bagi semua ciptaan melalui kematian dan
kebangkitan-Nya. Penebusan Kristus juga dipahami sebagai penebusan kosmos yang mencakup
seluruh alam dan ciptaan. Penyelamatan juga mencakup pendamaian atau pemulihan hubungan
yang telah rusak antara manusia dan ciptaan lainnya.

Demikianlah dapat disimpulkan bahwa baik manusia maupun segala ciptaan atau makhluk yang lain
merupakan suatu kesatuan kosmik yang memiliki nilai yang berakar dan bermuara di dalam Kristus.

VII
Bab 3

PENUTUP

A.kesimpulan

Bahwa diperlukannya perlindungan pengelolaan wilayah pantai Dari kerusakan lingkungan karena,
secara khusus konsep Pengelolaan wilayah pesisir secara berkelanjutan berfokus pada Ekosistem
pesisir yang bersangkutan, yang dikelola Dengan memperhatikan aspek parameter lingkungan,
konservasi, Dan kualitas hidup masyarakat, yang selanjutnya diidentifikasi Secara komprehensif dan
terpadu melalui kerja sama Masyarakat, Ilmuwan, dan Pemerintah, untuk menemukan strategi-
strategi Pengelolaan pesisir yang tepat

B.Saran

Mengingat perusakan lingkungan di kawasan wilayah pantai/pesisir Semakin marak terjadi, sehingga
memerlukan penanganan secara terpadu, Menyeluruh dan berkesinambungan antara pusat dan
daerah serta antar Lembaga maupun instansi yang terkait

VIII

Anda mungkin juga menyukai