EKOLOGI PERAIRAN
“EKOSISTEM TERUMBU KARANG DAN PERMASALAHANNYA ”
UNIVERSITAS RAU
KATA PENGANTAR
Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa sehingga saya dapat menyelesaikan penyusunan
makalah ini dalam bentuk maupun isinya yang sangat sederhana.Semoga makalah ini dapat
dipergunakan sebagai salah satu acuan, petunjuk maupun pedoman bagi pembaca dalam
pendidikan bidang Ekologi Perairan.
Makalah ini dibuat dan digunakan untuk menyelesaikan tugas Ekologi Perairan dengan Dosen
Pengampu Dr.Ir.Eni Sumiarsih,MSc.Dengan makalah ini juga dapat di buat untuk bahan
pembelajaran atau pelengkap buku modul pelajaran tentang Ekosistem Terumbu Karang dan
Ekosistem Laut.
Makalah ini saya akui masih banyak kekurangan baik itu secara materi atau kaidah penulisan .Oleh
kerena itu saya harapkan kepada para pembaca untuk memberikan masukan-masukan yang bersifat
membangun untuk kesempurnaan makalah ini.
i
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI................................................................................................................................... ii
II.Rumusan Masalah.................................................................................................................... 1
III.Tujuan..................................................................................................................................... 2
I.Kesimpulan ............................................................................................................................... 8
II.Saran ........................................................................................................................................ 8
ii
iii
BAB I
PENDAHULUAN
I.Latar Belakang
Ekosistem terumbu karang merupakan bagian yang penting dalam ekosistem laut karena
menjadi sumber kehidupan bagi keanekaragaman biota laut. Terumbu karang mempunyai nilai dan
arti yang sangat penting dari segi sosial budaya, ekologi, dan ekonomi, dimana hampir sepertiga
penduduk Indonesia yang tinggal di daerah pesisir menggantungkan hidupnya dari terumbu
karang.Terumbu karang memiliki manfaat sebagai kestabilan kondisi ekologi perairan laut seperti
sebagai habitat, tempat memijah, mencari makan dan tempat berlindung bagi berbagai jenis hewan
dan sebagai pencegah abrasi dari hantaman ombak.
Istilah terumbu karang merupakan gabungan dari dua kata, yaitu terumbu dan karang.
Terumbu adalah struktur kalsium karbonat (CaCO3) yang dihasilkan oleh karang. Sedangkan
karang ialah sekumpulan binatang. Dalam bahasa Inggris, terumbu karang dikenal dengan istilah
coral reef.
Secara kasat mata, karang terlihat seperti tumbuhan dan tidak seperti binatang. Padahal
karang adalah kumpulan hewan-hewan kecil yang bernama polip. Klasifikasi karang sebagai
binatang pertama kali dilakukan oleh ahli biologi Perancis bernama J. A de Peysonell pada tahun
1753, yakni ke dalam filum Cnidaria, kelas Anthozoa.
Polip yang berjumlah ribuan membentuk koloni yang membentuk dua jenis karang, yaitu
karang keras dan karang lunak. Proses pembentukan koloni memerlukan waktu yang sangat lama,
bahkan hingga ribuan tahun.
II.Rumusan Masalah
Berdasarkan materi yang saya bawa,saya merumuskan beberapa rumusan malasah anatar lain sebagai
berikut:
3.Apa saja penyebab terjadinya kerusakan pada ekosistem terumbu karang dan laut?
1
4. Apa saja kerusakan yang bisa dihasilkan dari penyebab tersebut?
III.Tujuan
1.Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Ekologi Perairan Pada Universitas Riau tahun 2021.
2.Sebagai acuan bagi semua orang untuk mengetahui tentang Ekosistem Terumbu Karang dan
Laut.
3.Sebagai acuan untuk mengetahui bahwa pentingnya menjaga dan melestarikan alam salah
satunya melindungi ekosistem terumbu karang dan laut.
2
BAB II
Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem yang khas karena terbentuk akibat interaksi antara
karang dan zooxanthellae yang membentuk kapur sebagai hasil dari interaksinya.Ekosistem ini menjadi
penting karena berperan dalam proses reproduksi ikan sebagai tempat menempelnya larva-larva ikan,
sehingga populasi ikan ditentukan oleh ekosistem tersebut.
Kerusakan ekosistem ini membawa dampak yang negatif bagi kehidupan manusia karena manfaat
yang diberikannya menjadi hilang. Kerusakan tersebut diakibatkan oleh faktor alami dan faktor manusia.
Maka dari itu perlu diadakan tindakan konservasi untuk mencegah semakin rusaknya ekosistem ini.
Terumbu karang merupakan ekosistem bawah air khususnya laut yang dihuni oleh hewan
berkarang yang bersimbiosis dengan sejenis tumbuhan alga bernama zooxanthellae.Definisi tersebut
mengacu pada aktivitasnya yang aktif mencari makan melalui aliran air yang masuk ke pori yang berarti
tidak dapat membuat makanannya sendiri (heterotrof) dan menghasilkan karang untuk membentuk
terumbu.
Terumbu karang adalah terumbu yang terbentuk dari kapur akibat adanya aktivitas karang. Kata
“terumbu” memiliki pengertian yaitu sedimentasi kapur yang berasal dari karang hidup atau mati.
Sementara arti dari kata “karang” adalah sekumpulan hewan yang dapat membentuk karang yang berasal
dari ordo sclearactinia yang berperan sebagai pembentuk utama terumbu.
II.Ekosistem Laut
3
Ekosistem laut atau disebut juga ekosistem bahari merupakan ekosistem yang terdapat di
perairan laut, terdiri atas ekosistem perairan dalam, ekosistem pantai pasir dangkal/litoral, dan
ekosistem pasang surut.
Ekosistem laut juga berperan penting bagi lingkungan di daratan. 50% oksigen yang dihisap
organisme di daratan berasal dari fitoplankton di lautan. Habitat pantai (estuari, hutan bakau, dan
sebagainya) merupakan kawasan paling produktif di bumi. Ekosistem terumbu karang
menyediakan sumber makanan dan tempat berlindung bagi berbagai jenis organisme dengan
keanekaragaman hayati tingkat tinggi di lautan.
Ekosistem lautan pada umumnya memiliki tingkat keanekaragaman hayati yang tinggi
sehingga diperkirakan memiliki ketahanan yang baik terhadap spesies invasif. Namun beberapa
kasus yang melibatkan spesies invasif telah ditemukan dan mekanisme yang menentukan
kesuksesan spesies invasif ini belum dipahami secara pasti.
Sebagai tempat tinggal berbagai jenis ikan dan hewan-hewan laut, kelestarian terumbu karang
haruslah dijaga. Tetapi sayangnya saat ini, ekosistem terumbu karang terancam punah karena
banyak yang rusak. Berikut ini adalah 7 penyebab rusaknya terumbu karang.
3. Pencemaran Limbah
4. Penambangan
4
5. Penangkapan Ikan Secara Ilegal
7. Pestisida
8.Perubahan Iklim
Terumbu karang sangat penting bagi keidupan. kalau terjadi perusakan maka akan berdampak pada
hal-hal berikut ini:
-Dampak ekologi:
Akan mengganggu jaring-jaring makanan di laut, terumbu karang yang kebanyakan merupakan
hewan kelas anthozoa ini berbentuk polip. biasanya melakukan simbiosis mutualisme dengan
hewan-hewan kecil di laut, termasuk ikan, kepiting, belut, moluska dll. ketika habitatnya terganggu
otomatis hewan-hewan tersebut tidak bisa melindungi dirinya dari predator, akibatnya terjadi
pengurangan drastis hewan kecil penghuni termubu karang tersebut. oleh karena itu ketika hewan-
hewan kecil jumlahnya sedikit, akan berpengaruh juga terhadap populasi predatornya. seperti ikan
besar dll. inilah yang disebut ketidakseimbangan ekologi.
Selain itu terdapat spesies-spesies tertentu yang hidup di terumbu karang akan mati, hal ini dapat
berpengaruh pada pada kekayaan biodiversitas. apa lagi spesies tersebut terancam kepunahan.
terumbu karang juga berfungsi memperkokoh ketahanan pantai dari ombak. ketika terumbu karang
rusak, kecepatan abrasi pantai akan bertambah.
secara tidak langsung akan berpengaruh terhadap ekonomi masayarakat pantai. terumbu karang
yang rusak mengakibatkan berkurangnya populasi ikan, sehingga tangkapan nelayan pun
berkurang.
-Dampak Pariwisata:
5
eksotisme terumbu karang merupakan daya tarik wisata sendiri sehingga pemerintah membuat
tman laut sebagai objek pariwisata menjanjikan. nah ketika terumbu karang rusak otomatis potensi
tersbut akan hilang.
Brikut merupakan upaya untuk mencegah dan menanggulangi kerusakan yang terjadi pada
terumbu karang:
a. Membina masyarakat untuk melakukan kegiatan alternatif seperti budidaya, pemandu wisata
dan usaha kerajinan tangan yang akan meningkatkan pendapatan masyarakat setempat. Pembinaan
ini disertai dengan bantuan pendanaan yang disalurkan melalui berbagai sistem yang telah ada dan
tidak membebani masyarakat.
b. Menerapkan pengetahuan dan teknologi rehabilitasi dan pengelolaan terumbu karang agar dapat
dimanfaatkan secara lestari.
3. Pengembangan Kelembagaan
a. Memperkuat koordinasi antar instansi yang berperan dalam penanganan terumbu karang baik
pengelola kawasan, aparat keamanan, pemanfaat sumber daya dan pemerhati lingkungan.
b. Meningkatkan kemampuan sumber daya manusia melalui berbagai pelatihan yang berkaitan
dengan pengelolaan dan teknik rehabilitasi terumbu karang.
5. Penegakan Hukum
Upaya pemulihan yang bisa dilakukan adalah zonasi dan rehabilitasi terumbu karang.
1. Zonasi
6
Pengelolaan zonasi pesisir bertujuan untuk memperbaiki ekosistem pesisir yang sudah rusak. Pada
prinsipnya wilayah pesisir dipetakan untuk kemudian direncanakan strategi pemulihan dan
prioritas pemulihan yang diharapkan. Pembagian zonasi pesisir dapat berupa zona penangkapan
ikan, zona konservasi ataupun lainnya sesuai dengan kebutuhan/pemanfaatan wilayah tersebut,
disertai dengan zona penyangga karena sulit untuk membatasi zona-zona yang telah ditetapkan di
laut. Ekosistem terumbu karang dapat dipulihkan dengan memasukkannya ke dalam zona
konservasi yang tidak dapat diganggu oleh aktivitas masyarakat sehingga dapat tumbuh dan pulih
secara alami.
2. Rehabilitasi
Pemulihan kerusakan terumbu karang dapat dilakukan dengan melakukan rehabilitasi aktif, seperti
meningkatkan populasi karang, mengurangi alga yang hidup bebas, serta meningkatkan ikan-ikan
karang.
Pengurangan populasi alga dapat dilakukan dengan cara membersihkan karang dari alga dan
meningkatkan hewan pemangsa alga.
Populasi ikan karang dapat ditingkatkan dengan meningkatkan rekruitmen, yaitu dengan
meningkatkan ikan herbivora dan merehabilitasi padang lamun sebagai pelindung bagi ikan-ikan
7
kecil, meningkatkan migrasi atau menambah stok ikan, serta menurunkan mortalitas jenis ikan
favorit.
BAB III
I.Kesimpulan
Indonesia adalah negara yang kaya akan keberagaman di lautan,oleh karenanya kita
sebagai masyarakat Indonesia harus menjaganya agar tetap lestari .Tidak melakukan kegiatan yang
dapat merusak ekosistem yang ada agar dapat menikmati indahnya alam Indonesia .
II.Saran
Meskipun demikian tetap saja masih banyak orang - orang yang mengambil hasil dari laut
menggunakan cara yang salah yang dapat merusak ekosistem karang dan laut oleh karena itu kita
harus sedikit demi sedikit memberitahu masyarakat tentang hal tersebut bahwa itu adalah kegiatan
yang salah dan memberikan cara cara yang baik dan benar
8
BAB IV
DAFTAR PUSTAKA
http://scholar.unand.ac.id/28299/2/Bab%201%20Pendahuluan.pdf
https://rimbakita.com/terumbu-
karang/#:~:text=Terumbu%20karang%20adalah%20ekosistem%20bawah,kalsium%20karbonat%20atau
%20batu%20kapur.&text=Ekosistem%20bawah%20laut%20ini%20menjadi,hubungan%20rantai%20mak
anan%20di%20lautan.
https://id.m.wikipedia.org/wiki/Terumbu_karang
https://foresteract.com/terumbu-karang/
https://dlh.semarangkota.go.id/7-penyebab-rusaknya-terumbu-karang/