Anda di halaman 1dari 4

Perkembangan Ekosistem Terumbu Karang

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang


Ekosistem terumbu karang merupakan bagian yang penting dalam ekosistem laut karena
menjadi sumber kehidupan bagi keanekaragaman biota laut. Terumbu karang mempunyai
nilai dan arti yang sangat penting dari segi sosial budaya, ekologi, dan ekonomi, dimana
hampir sepertiga penduduk Indonesia yang tinggal di daerah pesisir menggantungkan
hidupnya dari terumbu karang. Terumbu karang memiliki manfaat sebagai kestabilan kondisi
ekologi perairan laut seperti sebagai habitat, tempat memijah, mencari makan dan tempat
berlindung bagi berbagai jenis hewan dan sebagai pencegah abrasi dari hantaman ombak.
Terumbu karang memiliki luas sekitar 250.000 Km2 di lautan yang merupakan tempat
tinggal bagi 25% spesies laut (Burke, Reytar, Spalding and Peery). Kesuburan terumbu
karang dipengaruhi oleh faktor lingkungan yaitu suhu, cahaya, kekeruhan air, pergerakan
massa air, salinitas dan substrat. Sedangkan penyebab kerusakan ekosistem terumbu karang
disebabkan oleh beberapa faktor baik dari faktor alam maupun akibat aktivitas manusia.
Kerusakan akibat faktor alam berupa gempa, badai taufan, tsunami, el nino, kadar garam
yang tidak normal, kurangnya cahaya, bioerosi, kompetitor dan predasi. Selanjutnya
kerusakan akibat aktivitas manusia (antropogenik) adalah penggunaan bom dan racun dalam
pengangkapan ikan, labuh jangkar sembarangan di atas terumbu karang, sedimentasi, limbah
industri dan pengambilan karang untuk souvenir. Dampak dari hal tersebut dapat
menyebabkan terjadinya penyakit karang, bahkan kematian pada karang.
Ada beberapa manfaat terumbu karang di dalam kehidupan baik itu bagi manusia maupun
bagi makhluk hidup lainnya yaitu.
Manfaat terumbu karang yang pertama dikategorikan sebagai manfaat dalam segi ekologi.
Yang dimaksud dengan ekologi adalah dalam hal hubungan timbal balik antara makhluk
hidup dan lingkungannya. Berikut ini beberapa manfaat dari terumbu karang secara ekologi:
1. Terumbu karang bermanfaat sebagai habitat dan sumber makanan bagi berbagai jenis
makhluk hidup di laut. Di sini banyak berbagai jenis makhluk hidup yang tinggal, mencari
makan, berlindung, dan berkembang biak.
2. Terumbu karang merupakan sumber keanekaragaman hayati yang tinggi. Dengan tingginya
keanekaragaman hayati yang ada di dalamnya, terumbu karang ini menjadi sumber
keanekaragaman genetik dan spesies yang ditemukan memiliki ketahanan hidup yang lebih
tinggi.
3. Terumbu karang dapat bermanfaat sebagai pelindung bagi ekosistem yang ada
disekitarnya, misalnya pada ekosistem fungsi hutan bakau, dan juga melindungi pantai dan
daerah pesisir dari ombak besar. Terumbu karang dapat memperkecil energi ombak yang
menuju ke daratan yang dapat menyebabkan abrasi pantai dan kerusakan sekitarnya.
4. Terumbu karang dapat menyebabkan pemanasan global yang terjadi dengan adanya proses
kimia yang dilakukan oleh terumbu karang dan zooxanthellae. Proses kimia tersebut adalah
proses perubahan gas CO2 menjadi zat kapur yang merupakan bahan pembentuk terumbu.
Manfaat terumbu karang bagi kehidupan biota laut dan manusia berikutnya dapat dilihat dari
segi sosial. Secara sosial terumbu karang dapat dimanfaatkan sebagai penunjang kegiatan
pendidikan dan penelitian agar ekosistem di dalamnya dan di sekitarnya, serta tumbuhan dan
hewan laut yang ada dalam ekosistem terumbu karang tersebut dapat lebih dikenal sehingga
mudah untuk dipelajari.
Hal ini akan sangat bermanfaat sebagai pengetahuan agar tindakan pengelolaan dan
pelestarian yang dilakukan terumbu karang lebih tepat sehingga kerusakan terumbu karang
dapat diatasi dengan mudah.
Selain itu, ekosistem wilayah terumbu karang juga dapat dimanfaatkan sebagai sarana
rekreasi masyarakat, baik masyarakat lokal maupun masyarakat asing yang ingin melihat
keindahan yang dihasilkan oleh ekosistem terumbu karang ini.
Terumbu karang juga dapat berfotosintesis dengan memerlukan cahaya. Terumbu karang
juga memilih hidup pada lingkungan perairan yang jernih dan tidak berpolusi. Hal itu dapat
berpengaruh pada penetrasi cahaya pada terumbu karang.Beberapa terumbu karang
membutuhkan cahaya matahari untuk melakukan kegiatan fotosintesis. Polip-polip penyusun
terumbu karang yang terletak pada bagian atas terumbu karang dapat menangkap makanan
yang terbawa arus laut, juga dapat melakukan fotosintesis.Karenanya, oksigen hasil
fotosintesis yang terlarut dalam air dapat dimanfaatkan oleh spesies laut lainnya. Hewan
karang sebagai pembangun utama terumbu adalah organisme laut yang efisien, karena
mampu tumbuh subur dalam lingkungan dengan sedikit nutrien (oligotrofik). Fotosintesis
oleh alga yang bersimbiosis membuat karang pembentuk terumbu menghasilkan deposit
cangkang yang terbuat dari kalsium karbonat, kira-kira 10 kali lebih cepat daripada karang
yang tidak membentuk terumbu (ahermatifik) dan tidak bersimbiosis dengan zooxanthellae.

Penyebab kerusakan terumbu karang Hingga saat ini, telah banyak berbagai upaya yang
dilakukan untuk melestarikan terumbu karang khususnya di Indonesia. Contohnya seperti
mengadakan program konservasi, pelatihan dan pendidikan untuk meningkatkan kesadaran
dan kemampuan pemanfaatan pengelolaan jenis–jenis sumber daya alam. Khususnya, sumber
daya terumbu karang kepada masyarakat, dan juga penetapan hukum serta sosialisasi
penataan hukum di bidang lingkungan dan ruang publik kehidupan. Aktivitas manusia yang
biasanya berlebihan seperti menggunakan bom untuk mencari ikan dan sebagainya
merupakan sebuah ancaman nyata bagaimana kelestarian terumbu karang itu sendiri dapat
terancam.

1.2 identifikasi masalah

Berdasarkan latar belakang masalah yang diuraikan diatas maka dapat di identifikasi masalah
sebagai berikut :
- Ekosistem terumbu karang merupakan bagian yang penting dalam ekosistem laut
karena menjadi sumber kehidupan bagi keanekaragaman biota laut.
- Manfaat terumbu karang dalam segi ekologi, kehidupan biota laut dan manusia.
- Terumbu karang juga dapat berfotosintesis dengan memerlukan cahaya. Terumbu
karang juga memilih hidup pada lingkungan perairan yang jernih dan tidak berpolusi.
- Penyebab kerusakan terumbu karang Hingga saat ini, telah banyak berbagai upaya
yang dilakukan untuk melestarikan terumbu karang khususnya di Indonesia

1.3 batasan masalah

Berdasarkan Identifikasi Masalah di atas, penelitian ini dibatasi agar tidak terlalu meluas dan
salah penafsiran. Pembatasan masalah dalam penelitian ini adalah “Perkembangan Ekosistem
Terumbu Karang”

1.4 rumusan masalah


1. Penjelasan tentang terumbu karang.
2. Pagaimana perkembangan terumbu karang di laut.
3. Apa fungsi terumbu karang di perairan laut.
4. Bagaimana cara terumbu karang melakukan fotosintesis.
5. Apa penyebab terumbu karang rusak
1.5 tujuan penelitian
- mengetahui lebih dalam tentang pengertian terumbu karang.
- terumbu karang bagian penting dari terumbu karang
- mengetahui terumbu karang berkembang biak
- dan terakhir penyebab terumbu karang rusak
mafaat penelitian
Adapun manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Diharapkan dapat memberikan kontribusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan
dan dapat digunakan sebagai data informasi bagi penelitian-penelitian yang
behubungan dengan terumbu karang dimasa yang akan datang.
2. Data penyakit karang dapat memberikan informasi tentang kesehatan ekosistem
terumbu karang.
3. Data dan informasi penyakit karang pada kawasan ini dapat dimanfaatkan
sebagai salah satu dasar untuk pengelolaan ekosistem terumbu karang.

Anda mungkin juga menyukai