Anda di halaman 1dari 6

BAB II

PEMBAHASAN

2.1. Definisi Terumbu Karang

Karang merupakan individu-individu berukuran kecil yang disebut polip. Setiap polip
seperti kantung berisi air yang dilengkapi dengan lingkaran tentakel yang mengelilingi
mulutnya, dan terlihat seperti anemon kecil. Polip di dalam koloni terhubungkan oleh
jaringan hidup dan dapat berbagi makanan. Sedangkan terumbu karang adalah struktur di
dasar laut berupa deposit kalsium karbonat yang dihasilkan terutama oleh hewan karang.
Karang adalah hewan tak bertulang belakang yang termasuk dalam Filum Coelenterata
(hewan berongga) atau Cnidaria.
Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang berperan penting pada wilayah
pesisir namun rentan terhadap perubahan baik yang terjadi secara internal maupun
eksternal. Sedimentasi merupakan salah satu faktor pembatas kehidupan binatang karang.
Luas tutupan karang mempengaruhi struktur komunitas lain yang berasosiasi dengan
terumbu karang salah satunya yaitu ikan karang. Keragaman ekosistem merupakan salah
satu indikator penting dalam kelestarian suatu wilayah. Wilayah yang memiliki
keragaman lebih memiliki ketahanan (reseilience) dalam perannya melindungi kawasan
pesisir. Keberadaan spesies yang dilindungi pada suatu kawasan merupakan salah satu
urgensi dalam pengelolaan kawasan konservasi, sehingga eksistensinya dapat
dipertahankan dan terhindar dari kepunahan.
2.2 Potensi atau Manfaat Terumbu Karang
Potensi kekayaan terumbu karang Indonesia diperkirakan mencapai 569 jenis. Adapun
kawasan yang memiliki terumbu karang terluas antara lain  Sulawesi (864 ribu hektar),
Sumatera (478 ribu hektar), dan Maluku (439 ribu hektar).
Terumbu karang mengandung berbagai manfaat yang sangat besar dan beragam, baik
secara ekologi maupun ekonomi. Estimasi jenis manfaat yang terkandung dalam terumbu
karang dapat diidentifikasi menjadi dua yaitu manfaat langsung dan manfaat tidak
langsung.
Manfaat dari terumbu karang yang langsung dapat dimanfaatkan oleh manusia adalah:
sebagai tempat hidup ikan yang banyak dibutuhkan manusia dalam bidang pangan, seperti
ikan kerapu, ikan baronang, ikan ekor kuning, batu karang, pariwisata, wisata bahari
melihat keindahan bentuk dan warnanya, serta penelitian dan pemanfaatan biota perairan
lainnya yang terkandung di dalamnya.
Sedangkan yang termasuk dalam pemanfaatan tidak langsung adalah sebagai penahan
abrasi pantai yang disebabkan gelombang dan ombak laut, serta sebagai sumber
keanekaragaman hayati. Penunjang kegiatan pendidikan dan penelitian Kondisi terumbu
karang dengan keanekaragaman biota lautnya menarik untuk diteliti dalam rangka
pengembangan ilmu pengetahuan sekaligus peningkatan kesejahteraan hidup manusia.,
Penunjang kegiatan wisata. Kombinasi karang dan keanekaragaman hayati membuat
terumbu karang menjadi lingkungan hidup yang memiliki panorama indah dan menarik
Adapun Manfaat Terumbu Karang Dalam Dunia Medis yaitu Terumbu karang
memiliki khasiat untuk kesehatan tubuh kita. Ternyata, terumbu karang yang selama ini
sering dipahami sebagai tanaman hias dalam air sebenarnya memiliki beberapa manfaat
bagi tubuh manusia, khususnya sebagai obat. Untuk mengetahui lebih jauh manfaat
terumbu karang sebagai obat-obatan dapat dilihat pada ulasan di bawah ini:
1. Berpotensi sebagai anti-peradangan
Terumbu karang juga dapat bermanfaat sebagai anti peradangan karena adanya
senyawa bioaktif bernama Manoalide. Senyawa bioaktif yang berpotensi untuk anti
peradangan ini dapat ditemukan di dalam terumbu karang berjenis spons bernama
Luffariela variabilis. Sama seperti anti virus, sepertinya senyawa bioaktif pada
terumbu karang ini dapat mendukung sistem imunitas tubuh manusia untuk lebih aktif
dalam melawan senyawa-senyawa berbahaya bagi tubuh manusia. Namun, hal ini
masih terus diteliti dan dikembangkan hingga saat ini.
2. Berpotensi sebagai anti-kanker
Berdasarkan penelitian, terdapat beberapa jenis terumbu karang yang dapat
berpotensi untuk menjadi anti kanker. Senyawa-senyawa bioaktif yang bernama
Isohomo-halichondrin B, Ecteinascidin I, Brostatin I, dan Discodermolide adalah
senyawa yang diduga menjadi penyebab terumbu karang dapat digunakan sebagai anti
kanker. Senyawa-senyawa tersebut dapat ditemukan di terumbu karang berjenis
spons, tunikata dan bryozoan

2.3 Permasalahan Terumbu Karang Di Kalimantan Utara


1. Permasalahan terumbu karang dibunyu

Sebagian besar masyarakat di Kecamatan Bunyu, Kabupaten Bulungan,


merupakan nelayan. Kondisi terumbu karang di perairan Kecamatan Bunyu,
Bulungan rusak. Hal tersebut terjadi akibat maraknya aktivitas nelayan yang
menggunakan alat tangkap pukat kurau dan trawl. Akibatnya, banyak terumbu karang
yang rusak akibat tersangkut jaring nelayan tersebut. Bahkan, berdasarkan penelitian
yang dilakukan oleh Universitas Negeri Makassar ada belasan hektare terumbu karang
yang rusak dan tidak produktif
2. Permasalahan terumbu karang Malingkit Kecamatan Tanjung Palas Timur Kabupaten
Bulungan
Berupa luasan ekosistem terumbu karang yaitu sebesar 137,43 Ha (96,73%)
selebihnya ditutupi oleh ekosistem lamun. Terumbu karang terdistribusi di semua sisi
Gosong Karang Malingkit perairan Desa tanah Kuning, Tanjung Palas Timur,
Kabupaten Bulungan. Hasil analisis tersebut ditemukan bahwa dari 137,43 Ha total
luasan terumbu karang, 56,06% atau sekitar 77,04 Ha diantaranya ditutupi oleh unsur
abiotik berupa pasir (sebagian juga bercampur lumpur) dan pecahan karang.
Tutupan karang hidup (bercampur dengan karang hancur dan karang mati)
menutupi 34,74% area atau sekitar 47,74 Ha, sedangkan sisanya 9,2% atau sekitar
12,64 Ha merupakan karang mati yang sudah ditumbuhi alga (DCA). Pengambilan
data tersebut dilakukan pada 4 stasiun pengamatan yang tersebar di sekitar perairan
Gosong Karang Malingkit.
Berdasarkan nilai persentase penutupan karang hidup maka kondisi atau kualitas
terumbu karang di lokasi pengamatan dapat ditentukan. Kondisi terumbu karang atau
tingkat kerusakan terumbu karang di Gosong Karang Malingkit, sekitar Perairan
Tanah Kuning – Mangkupadi, Kecamatan Tanjung Palas Timur dapat dinyatakan
sudah mengalami kerusakan karena tutupan karang hidupnya di semua stasiun hanya
berkisar 17,9% – 24,2% (penutupan karang hidupnya < 25%).
Pada perairan Gosong Karang Malingkit sekitar perairan Tanjung Palas Timur
terindikasi kerusakan sebagai akibat aktivitas penangkapan yang tidak ramah
lingkungan seperti penggunaan bom. Indikasi penangkapan yang merusak dapat
dilihat dari hasil survei yang menunjukkan banyaknya pecahan karang (rubble) dan
pada beberapa spot juga teramati karang masif yang sudah mati dan terbalik (lepas
dari substrat). Banyaknya karang hancur dan karang masif yang terbalik merupakan
dampak dari kegiatan destruktif dalam penangkapan oleh masyarakat.
BAB III
PENUTUP

3.1. Kesimpulan
Terumbu karang merupakan salah satu ekosistem yang berperan penting pada wilayah
pesisir namun rentan terhadap perubahan baik yang terjadi secara internal maupun
eksternal. terumbu karang adalah struktur di dasar laut berupa deposit kalsium karbonat
yang dihasilkan terutama oleh hewan karang.
Manfaat terumbu karang dalam dunia medis yaitu berpotensi sebagai anti-peradangan
dan berpotensi sebagai anti-kanker. Adapun permasalahan terumbu karang di Kalimantan
Utara yaitu permasalahan terumbu karang di Bunyu yaitu akibat maraknya aktivitas
nelayan yang menggunakan alat tangkap pukat kurau dan trawl dan Permasalahan
terumbu karang Malingkit Kecamatan Tanjung Palas Timur Kabupaten Bulungan
aktivitas penangkapan yang tidak ramah lingkungan seperti penggunaan bom.
3.2. Saran
Diharapkan agar mahasiswi mampu memperdalam ilmu dan meningkatkan
keterampilan dalam mengetahui Ekosistem Terumbu Karang. Diharapkan juga makalah
ini mampu membantu dan menambah literature perpustakaan dalam pendidikan
kebidanan sebagai bahan pembelajaran mengenai Ekosistem Terumbu Karang sehingga
dapat bermanfaat dalam pengaplikasiannya di kehidupan sehari-hari.
DAFTAR PUSTAKA

Agung Triwibowo. (2023). Strategi Pengelolaan Ekosistem Terumbu Karang Di Wilayah


Pesisir. Jurnal Kelautan dan Perikanan Terapan (JKPT). Hlm. 61-66.
Kadek Vicky Cintya Dewi., Dkk. 2023. Dampak Perubahan Iklim dan Aktivitas Manusia
terhadap Kerusakan Ekosistem Terumbu Karang dan Biota Laut di Sekitarnya.
Panthera: Jurnal Ilmiah Pendidikan Sains dan Terapan. 3 (1), 7-12.
Nabil Zurba. 2019. Pengenalan Terumbu Karang Sebagai Pondasi Utama Laut Kita.
Lhokseumawe: Unimal Press.

Anda mungkin juga menyukai