Anda di halaman 1dari 2

Nama : Muhammad Albar Ghiffar

NPM : 230210130060

Hubungan Antara Kondisi Terumbu Karang dengan Kelimpahan Ikan Karang Target di
Perairan Pulau Tinabo Besar, Taman Nasional Takabonerate

Latar Belakang

Indonesia merupakan negara kepulauan dengan ekosistem pesisirnya yang melimpah. Salah
satu ekosistem pesisir yang paling besar dan potensial yaitu ekosistem terumbu karang, dengan
luas kurang lebih 60.000 km^2, yang tersebar dari Kawasan Barat Indonesia sampai ke Kawasan
Timur Indonesia (Suharsono, 1998). Ekosistem terumbu karang merupakan salah satu ekosistem
di laut yang berperan penting sebagai tempat hidup bagi berbagai macam mahluk hidup laut.
Terumbu karang merupakan habitat bagi lebih dari 300 jenis karang, 200 jenis ikan, dan berbagai
macam invertebrata lain seperti moluska, crustacea, spons, alga, dan biota lainnya (Dahuri, 1999).

Ikan Karang marupakan salah satu biota yang banyak hidup di ekosistem terumbu karang. Ikan
karang sendiri dapat dikelompokkan menjadi tiga berdasarkan tujuan pengelolaannya, yaitu ikan
target (ikan konsumsi/bernilai ekonomis), ikan indikator (indikator keadan ekosistem), dan ikan
mayor (berperan dalam rantai makanan). Ikan Karang Target merupakan ikan karang yang sering
menjadi target penangkapan nelayan dan bernilai ekonomis tinggi dan juga merupakan ikan
konsumsi seperti dari famili Serranidae, Acanthuridae, Haemulidae, Labridae, Letrinidae,
Lutjanidae, Nemipteridae, Siganidae, Caesionidae, Carangidae, Mullidae, Priacanthidae, dan
Sphyraenidae.

Ada tiga bentuk umum interaksi antara ikan karang dengan terumbu karang itu sendiri. Pertama
yaitu interaksi langsung sebagai tempat berlindung dari predator atau pemangsa lainnya, terutama
untuk ikan-ikan muda atau juvenil. Kedua, yaitu sebagai tempat mencari makanan, baik itu antar
ikan karang ataupun biota lain yang hidup di ekosistem karang. Ketiga, yaitu interaksi tidak
langsung akibat perbedaan struktur karang, kondisi hidrologi, dan sedimen (Choat & Bellwood,
1991).

Kerusakan pada ekosistem terumbu karang dapat terjadi karena beberapa faktor diantara
karena faktor alami dan kegiatan manusia. Faktor yang paling sering merusak yaitu karena adanya
kegiatan manusia di sekitar ekosistem terumbu karang tersebut. Penangkapan ikan menjadi salah
satu faktornya, selain itu alur pelayaran dan kegiatan lain di pesisir termasuk kedalam faktor ini.

Pulau Tinabo Besar merupakan salah satu pulau yang terdapat di Taman Nasional
Takabonerate dan masuk kedalam zona pemanfaatan terbatas. Hal ini karena Pulau Tinabo Besar
berdekatan dengan Pulau Tinabo Kecil yang merupakan zona inti dan tidak diperbolehkan adanya
kegiatan apapun selain penelitian berizin di zona tersebut. Tutupan karang di sekitar Pulau Tinabo
bervariasi dari mulai buruk hingga baik, hal ini terjadi karena beberapa lokasi di sekitar pulau ini
pernah dilakukan penangkapan ikan dengan cara pemboman (Taman Nasional Takabonerate,
2011). Selain itu hampir semua jenis ikan karang target terdapat di sekitar pulau ini. Sehingga
perlu dilakukan penelitian apakah kondisi ekosistem karang berpengaruh terhadap kelimpahan
ikan karang di pulau ini.

Tujuan

Tujuan dari penelitian ini adalah :

1. Untuk melihat kondisi terumbu karang dan kelimpahan ikan karang target di perairan
Pulau Tinabo Besar
2. Untuk menganalisis adanya keterkaitan antara kondisi terumbu karang terhadap
kelimpahan ikan karang target di perairan Pulau Tinabo Besar.
Metode

Metode yang dilakukan yaitu metode survey untuk pengambilan data dan metode statistik
untuk pengolahan datanya, yaitu dengan cara melakukan survey kondisi ekosistem terumbu karang
secara visual dengan menggunakan PIT (Point Intercept Transect) dengan modifikasi dan juga
UVC (Underwater Visual Census) untuk melihat kellimpahan ikan karang, sedangkan metode
statistik digunakan pada saat pengolahan data dan melihat adanya keterkaitan antara kondisi
terumbu karang dengan kelimpahan ikan karang tersebut.

Anda mungkin juga menyukai