Anda di halaman 1dari 6

Mata Kuliah : Konservasi Sumber Daya Hayati Perairan

Dosen Pengampuh : Dr. Haerunnisa, S.Pi., M.Si. / Harmin Adijaya, S.Si., M.Sc.

TUGAS
“KAWASAN KONSERVASI LAUT BUNAKEN”

Disusun Oleh:

Nurfadiah

190304009

PROGRAM STUDI MANAJEMEN SUMBER DAYA PERAIRAN


FAKULTAS PERTANIAN
UNIVERSITAS PUANGRIMAGGALATUNG
SENGKANG
2022
Taman Nasional Bunaken terletak di Sulawesi Utara, Indonesia. Berada di pusat Segitiga
Terumbu Karang, taman ini menjadi kawasan konservasi yang penting secara global dengan
cakupan luas dari berbagai ekosistem pesisiran dan kelautan yang menyediakan habitat bagi 390
spesies terumbu karang maupun banyak spesies ikan, moluska, reptile, dan mamalia laut. Dengan
cakupan luasan total sebesar 79,057 hektar, taman ini terdiri dari bagian utara dan selatan: bagian
utara terdiri dari lima pulau dan sebuah kawasan pesisiran antara Molas dan Tiwoho (Pantai
Molas – Wori) dan bagian selatan yang terdiri dari kawasan pesisiran antara desa Poopoh dan
desa Popareng (Pesisir Arakan – Wawontulap).
Taman Nasional Bunaken mencakup lebih dari 8,000 hektar terumbu karang, dasar laut
dengan berbagai rumput laut yang luas, dan hutan-hutan mangrove yang luas (untuk yang
terakhir ini khususnya di kawasan Arakan – Wawontulap). Lahan rumput laut dapat ditemukan
di berbagai kawasan yang tenang, dangkal, di antara pantai dan terumbu karang. Lahan rumput
laut menjadi habitat penting bagi berbagai spesies kelautan yang tinggal di daerah berpasir
(misalnya siput laut, mentimun laut, belut laut, dan udang), tempat pembibitan bagi ikan karang
yang masih remaja seperti hiu ujung hitam dan ikan laut dengan bibir tebal dan gigi kuat, dan
menjadi tempat merumput bagi dugong serta kura-kura laut. Terumbu karang di luar kawasan
rumput laut merupakan rumah bagi keanekaragaman hayati yang kaya dari ikan, penyu, ular laut,
dan berbagai invertebrata. Tipeutama karang di taman itu adalah karang pinggir yang tumbuh di
sepanjang pinggiran garis pantai, namun karang tipe tambalan dan tipe penghalang juga sering
dijumpai. Perairan di taman itu berisi lebih dari 2,000 spesies ikan, beberapa ratus spesies
terumbu karang yang keras, dan lebih dari 30 spesies mangrove. Di daratan, satu-satunya hutan
di taman itu dapat ditemukan di lereng tinggi pulau Manado Tua, di mana sejumlah kecil
populasi endemik makaka berkepala hitam yang sangat terancam punah tinggal.

Habitat macam apa yang ditemukan di sana?


Taman Nasional Bunaken memiliki ekosistem terumbu karang yang sangat
kaya. Terdapat sekitar 390 spesies terumbu karang di wilayah ini. Spesies alga yang dapat
ditemui di Taman Nasional Bunaken adalah Caulerpa, Halimeda, dan Padina, sementara spesies
rumput laut yang banyak ditemui adalah Thalassia hemprichii, Enhallus acoroides,
dan Thalassaodendron ciliatum. Taman Nasional Bunaken juga memiliki berbagai spesies ikan,
mamalia laut, reptil, burung, moluska dan mangrove. Sekitar 90 spesies ikan tinggal di perairan
wilayah ini..Di daratan, pulau ini kaya akan Arecaceae, sagu, woka, silar dan kelapa. Selain itu,
Taman Nasional Bunaken juga memiliki spesies hewan yang tinggal di daratan, seperti rusa
dan kuskus. Hutan mangrove di taman ini menjadi habitat bagi kepiting, lobster, moluska, dan
burung laut.

Apa spesies kunci yang ditemukan di sana?


Wilayah Taman Nasional Bunaken yang memiliki potensi terumbu karang ialah terletak
pada Pulau Mantehage dan Pulau Nain. Ekosistem terumbu karang di TNB selama kurun waktu
10 tahun terakhir mengalami tekanan yang tinggi. Beban limbah dan sampah yang dibuang
melalui Teluk Manado secara terus-menerus, penambahan penduduk di dalam kawasan serta
aktivitas pariwisata yang tidak ramah lingkungan memberikan andil bagi degradasi ekosistem
terumbu karang di dalam kawasan Taman Nasional Bunaken (Setiawan, 2013). Akibat adanya
permasalahan yang seperti ini maka banyak penelitian yang mengkaji tentang pemetaan terumbu
karang di berbagai wilayah perairan yang potensial terhadap terumbu karang. Identifikasi
ekosistem terumbu karang untuk pemetaan telah banyak dilakukan dengan menggunakan data
satelit Landsat (Land Satellite). Satelit Landsat adalah satelit bumi buatan Amerika Serikat yang
dimanfaatkan untuk pengamatan permukaan bumi secara lebih luas. Seri Landsat yang telah
banyak digunakan dalam penelitian adalah seri Landsat-7 ETM dan merupakan seri Landsat
yang berakhir beroperasi. sensor Landsat-7 ETM mempunyai 7 kanal/band spectral yang
berfungsi untuk mendeteksi permukaan bumi. Kanal/band tersebut memiliki resolusi spasial 30
meter dan mampu melakukan penetrasi badan kolom air hingga kedalaman kurang lebih 10
meter (band 2 kedalaman kurang-lebih 5 meter dan band 1 sampai 10 meter), sehingga
kenampakan perairan dangkal seperti keberadaan terumbu karang akan terdeteksi oleh kanal-
kanal tersebut (Suwargana, 2014).

Bagaimana spesies ini berinteraksi satu sama lain?


Dalam perkembangannya telah terjadi pemekaran wilayah administrasi pada
kawasan Taman Nasional Bunaken yang meliputi Kota Manado, Kabupaten Minahasa
Utara, Kabupaten Minahasa dan Kabupaten Minahasa Selatan. Fungsi pokok
sebagaimana dalam UU Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi Sumber Daya Alam
Hayati dan Ekosistemnya disebutkan bahwa Kawasan Pelestarian Alam adalah
kawasan dengan ciri khas tertentu, baik di darat maupun di perairan yang mempunyai
fungsi perlindungan sistem penyangga kehidupan, pengawetan keanekaragaman jenis
tumbuhan dan satwa, serta pemanfaatan secara lestari sumber daya alam hayati dan
ekosistemnya.
Interaksi spesies adalah hal penting dalam ekologi suatu spesies. Dalam suatu komunitas,
terdapat sejumlah faktor biotic maupun abiotik yang mempengaruhi distribusi, kelimpahan, dan
interaksi spesies. Adanya interaksi antar spesies akan menghasilkan suatu asosiasi antarspesifik
yang polanya sangat ditentukan oleh apakah dua spesies memilih atau menghindari habitat yang
sama, mempunyai daya penolakan atau daya tarik, atau bahkan tidak berinteraksi. Asosiasi ini
bisa positif, negatif atau tidak ada asosiasi (Soegianto, 1994).

Evaluasi KKL Anda

Sulawesi Utara memiliki potensi sumberdaya alam dan yang menjadi obyek wisatawan yaitu
Taman Nasional Laut Bunaken. Taman Nasional Bunaken (TNB) adalah kawasan pelestarian alam yang
berbasis lautan yang dikelola oleh pemerintah dan ditetapkan berdasarkan SK. Menteri Kehutanan
No.730/KPTS-II/1991 dengan luas 89.065 Ha. Adapun wilayah TNB meliputi kawasan pulau-pulau yakni
Pulau Bunaken, Pulau Manado Tua, Pulau Siladen, Pulau Mantehage dan Pulau Nain. Menurut Undang-
undang No.5Tahun 1990 tentang Konservasi Sumberdaya Alam Hayati beserta ekosistemnya, bahwa
kawasan pelestarian alam yang mempunyai ekosistem asli dikelola dengan zonasi, yang dimanfaatkan
untuk tujuan penelitian, ilmu pengetahuan, pendidikan, menunjang budidaya, pariwisata dan rekreasi
(Setiawan, 2013). Wilayah Taman Nasional Bunaken yang memiliki potensi terumbu karang ialah terletak
pada Pulau Mantehage dan Pulau Nain. Ekosistem terumbu karang di TNB selama kurun waktu 10 tahun
terakhir mengalami tekanan yang tinggi. Beban limbah dan sampah yang dibuang melalui Teluk Manado
secara terus-menerus, penambahan penduduk di dalam kawasan serta aktivitas pariwisata yang tidak
ramah lingkungan memberikan andil bagi degradasi ekosistem terumbu karang di dalam kawasan
Taman Nasional Bunaken (Setiawan, 2013). Akibat adanya permasalahan yang seperti ini maka banyak
penelitian yang mengkaji tentang pemetaan terumbu karang di berbagai wilayah perairan yang potensial
terhadap terumbu karang.

Apa yang akan Anda tingkatkan atau ubah?

Dalam Strategi dan Program Konservasi di Indonesia, pada strategi ke 2 disebutkan


meningkatnya perlindungan ekologi yang menunjang sistem kehidupan, memeliharan
pengawetan keanekaragaman sumberdaya dan plasma nutfah, serta menjamin kelestarian
pemanfaatannya. Penjabaran strategi ke 2 meliputi antara lain terrnasuk pengelolaan taman
nasional.
Sebagai konsekuensi dengan dikembangkannya Pulau Bunaken menjadi Taman Nasional Laut
timbul masalah pemanfaatan yaitu di satu sisi adanya upaya pemerintah melakukan perlindungan
dan pemanfaatan sesuai dengan program konservasi yang ada, di sisi lain adanya ketergantungan
masyarakat terhadap ekosistem terumbu karang sebagai sumber dan tempat mata pencaharian
hidup menunjukkan bahwa 85 % penduduk setempat mempunyai ketergantungan terhadap
ekosistem terumbu karang, karena itu penangkapan ikon merupakan pilihan utama sebagai mata
pencaharian hidup mereka.

Apa yang berhasil?

Hal ini dapat dianggap sebagai hasil positif dari upaya konservasi dalam melestarikan ekosistem
terumbu karang sebagai aset nasional. Namun di sisi lain, despot dikatakan kehadiran Taman
Nasional Laut Bunaken dengan aktivitas industri kepariwisataannya sejauh ini belum memberi
atau menciptakan peluang bagi penciptaan lapangan kerja baru bagi masyarakat setempat.
Untuk meningkatkan kesejahteraan masyrakat setempat khususnya para nelayan diperlukan suatu
partisipasi nyata dari berbagai pihak, khususnya pihak-pihak yang terkait langsung dengan upaya
pengembangan Taman Nasional Laut dengan memberi kemudahan-kemudahan berupa dana,
teknik keterampilan sesuai kebutuhan yang ada, kursus-kursus keterampilan industri kecil dan
sebagainya. Dengan demikian, setidak-tidaknya dapat mengurangi ketergantungan terhadap
sumber daya alam yang dilarang undang-undang untuk dieksploitasi, masyarakat merasa
diperhatikan al-au dilibatkan dalam kegiatan-kegiatan kepariwisataan dan Lain-Iainnya sehingga
akan timbul rasa kesadaran dan tanggung jawab masyrakcrt untuk ikut menjaga dan melestarikan
lingkungan hidupnya.
Menurut Anda apa yang mungkin terjadi pada beberapa lingkungan laut ini jika tidak
dilindungi?

Wilayah pesisir dan laut Indonesia juga sangat rentan terhadap berbagai ancaman pencemaran baik
yang berasal dari aktivitas domestik manusia (marine debris), industri (pengolahan perikanan), perhubungan
laut seperti tumpahan minyak (oil spill), maupun aktivitas lainnya.Pencemaran di Lingkungan Laut (Pollution
of the marine environment) yaitu dimasukanya oleh manusia, secara langsung atau tidak langsung ke dalam
lingkungan laut yang mengakibatkan dapat buruk sedemikian rupa seperti kerusakan pada  keberlangsungan
kehidupan laut sehingga berbahaya bagi kesehatan manusian, gangguan terhadap kegiatan di laut termasuk
penangkapan ikan. (UNCLOS. 1982) Hal ini tentunya akan menimbulkan dampak negatif terhadap ekosistem,
habitat, biota laut dan penurunan kualitas lingkungan pesisir. Ancaman pencemaran tersebut apabila tidak
ditangani secara tepat dapat mengakibatkan semakin meluasnya dampak negatif terhadap kehidupan manusia
dan biota.

Bagaimana budidaya laut terbuka mempengaruhi KKL?

Kawasan lindung perairan (KKL) yang dikenal sebagai sebuah manajemen untuk
melestarikan habitat laut dan stok ikan (Dudley 2009). KKL biasanya menyisihkan daerah
tertentu dari laut yang mempunyai nilai biologis tinggi dari kegiatan eksploitatif, seperti
memancing. Dalam penelitian ini, KKL didefinisikan sebagai setara dengan zona larangan
mengambil (Dudley 2009). Ada banyak bukti perbaikan biologis dengan adanya KKL (Auster
dan Langton 1999; Hawkins et al 2006, 487-499;. Roberts et al, 2001, 1920-1923;. Rodwell et al
2003, 171-181.). Halpern (2003) menemukan bahwa KKL dengan berbagai ukuran mulai,002-
846 km2 menghasilkan kepadatan biomass sampai dua kali lipat, tiga kali lipat dalam perbaikan
ukuran ikan, dan meningkatkan keragaman spesies sekitar 20-30%. Sumaila (2000, 752-760)
membahas panjang lebar manfaatmanfaat KKL untuk mengatasi efek kegiatan penangkapan ikan
terhadap ekosistem laut seperti alat tangkap yang merusak dan pengeboman ikan. KKL juga
dapat mengakibatkan perbaikan habitat ekosistem di dalam wilayah KKL (Rodwell et al 2003,
171-181;. Rodwell dan Roberts 2004, 2053- 2068). Telah ada perdebatan terus tentang apa
ukuran KKL yang optimal. Ukuran KKL optimal

Apa hubungan Anda dengan lingkungan laut?

Hubungan manusia dengan laut didasarkan pada nilai moneter dan non-moneter yang
berkontribusi pada aspek kesejahteraan material dan non-material. Berbagai hubungan dan nilai
ini penting untuk kemajuan manusia. Termasuk kontribusi untuk identitas budaya dan sosial-
legal, rasa atas tempat, kebanggaan di tempat kerja dan rasa hormat untuk diri sendiri,
spiritualitas, kesehatan mental dan fisik, serta keamanan manusia (lihat Gambar S-1). Nilai dan
kepentingan ini berarti untuk individu dan msyarakat dan dapat direpresentasikan dengan lebih
baik dalam diskusi tentang kebijakan laut.
Mengapa Anda harus peduli?

agar populasi makhluk hidup di laut tidak punah, dan agar penerus bangsa dapat
melihat keindahan laut di negaranya sendiri. Memiliki kesempatan sekali dalam satu generasi
untuk berhenti sejenak dan dengan hati-hati mempertimbangkan dan memikirkan kembali
hubungan kompleks kita dengan laut sambil memastikan generasi mendatang dapat mengatasi
tantangan yang mereka hadapi. Untuk melakukan ini, umat manusia membutuhkan hubungan
yang kaya, beragam, berkomitmen dan berkembang dengan laut kita.

Anda mungkin juga menyukai