Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KOLOKIUM

Nama : MOHAMAD FARUK ABRORI

NIM : 26020115130136

Kelas : IK B

Judul : Penelitian Ikan Kepe-Kepe (Chaetodontidae) Dalam


Mendeteksi Kondisi Terumbu Karang di Pantai Bandengan,
Jepara, Jawa Tengah
BAB I.

1.1.Latar Belakang
Kekayaan laut di Indonesia tidak hanya dari sumber pakan berupa
limpahan protein hewani juga nabati, namun juga mengandung nilai estetika yang
terkandung di dalam komponen lain berupa terumbu karang. Keindahan serta
keunikan terumbu karang dapat dilihat dari warna, bentuk, serta ragam morfologi
juga kehidupannya. Sebagai negara kepulauan, dua pertiga luas keseluruhan
wilayah berupa perairan, yang didalamnya tersimpan ekosistem laut khas ini.
Terumbu karang adalah ekosistem bawah laut yang terdiri dari sekelompok
binatang karang yang membentuk struktur kalisum karbonat, semacam batu
kapur. Ekosistem ini menjadi habitat hidup berbagai satwa laut. Terumbu karang
bersama-sama hutan mangrove merupakan ekosistem penting yang menjadi
gudang keanekaragaman hayati di laut. Dari sisi keanekaragaman hayati, terumbu
karang disebut-sebut sebagai hutan tropis di lautan. Dalam ekosistem ini terdapat
banyak makanan bagi ikan-ikan kecil dan ikan-ikan kecil tersebut merupakan
mangsa bagi predator yang lebih besar.
Terumbu karang merupakan bagian dari ekosistem laut yang penting
karena menjadi sumber kehidupan bagi keanekaragaman biota laut. Di dalam
ekosistem terumbu karang ini pada umumnya hidup lebih dari 300 jenis karang,
200 jenis ikan dan berpuluh-puluh jenis moluska, crustacea, sponge, alge, lamun
serta biota lainnya. Terumbu karang memiliki manfaat untuk menjaga kestabilan
kondisi ekologi perairan laut, antara lain sebagai habitat, tempat memijah, dan
tempat berlindung bagi berbagai jenis hewan(Dahuri, 2000). Terumbu karang
mempunyai fungsi yang sangat penting sebagai tempat memijah, mencari makan,
daerah asuhan bagi biota laut dan sebagai sumber plasma nutfah, dan juga
merupakan sumber makanan. Di samping sebagai sumber perikanan, terumbu
karang memberikan penghasilan bagi industri ikan hias termasuk usaha pariwisata
yang dikelola oleh masyarakat sitemap dan para pengusaha parawisata bahari.
Selain itu terumbu karang mempunyai fungsi sebagai pelindung pantai dari
degradasi dan abrasi (Rondonuwu, et al., 2013).
Terumbu karang memiliki nilai ketertarikan lain saat dikaitkan dengan
hubungannya bersama biota laut lain. Biota yang sering dikaitkan dengan terumbu
karang yaitu ikan karang. Ikan karang adalah salah satu biota yang hidup pada
ekosistem terumbu karang dan hidupnya sangat bergantung pada kondisi terumbu
karang tersebut. Ikan karang menimbulkan daya tarik sendiri dikarenakan
keindahan serta keberagaman corak warnanya. Keberadaan ikan karang ini
kelangsungan hidupnya bergantung sepenuhnya pada kondisi terumbu karang
karena seperti pada ikan Chaetodontidae atau ikan kepe-kepe sebagian besar dari
spesiesnya mengkonsumsi polip karang dan sebagian kecil lainya merupakan
pemakan invertebrata kecil, zooplankton, dan omnivora.
Ikan kepe-kepe bergantung sepenuhnya kepada keberadaan terumbu
karang. Kelimpahan dari ikan kepe-kepe ini terlihat pada karang hidup, ditemukan
di kedalaman kurang dari 20 m serta tersebar di perairan hangat daerah tropis.
Ikan Kepe-Kepe menjadikan terumbu karang sebagai tempat berlindung, mencari
makan, serta tempat perkembangbiakkan. Kerusakan pada terumbu karang baik
disebabkan oleh manusia atau faktor alam memberi dampak secara langsung
terhadap kehidupan ikan kepe-kepe. Pemanfaatan sumberdaya terumbu karang
secara berlebihan dan tidak berwawasan lingkungan berpotensi menyebabkan
kehancuran masif pada terumbu karang, seperti penangkapan ikan dengan peledak
juga racun potassium sianida, kegiatan wisata bahari tak ramah lingkungan, serta
penambagan pasir yang berlebihan. Rusaknya terumbu karang dapat
menyebabkan rusaknya hubungan trofik pada ikan-ikan terumbu karang sekaligus
memutus rantai akanan pada ekosistem terumbu karang. Kerusakan terumbu
karang menyebabkan gangguan serta berkurangnya populasi bahkan spesies ikan
kepe-kepe . Kelimpahan ikan pemakan karang ini berhubungan erat dengan
distribusi spasial terumbu karang, dengan kata lain ikan Chaetodontidae
merupakan indikator yang menunjukkan sehat tidaknya kondisi terumbu karang
(Hourigan, 1998).

Pulau Panjang merupakan salah satu pulau yang dikategorikan sebagai


pulau-pulau kecil yang terdapat di Kelurahan Ujung Batu, Kecamatan Jepara,
Kabupaten Jepara, Provinsi Jawa Tengah. Pulau Panjang tepat berada di mulut
atau depan Teluk Awur, Perairan Jepara dan terletak di seberang (sebelah barat)
Pantai Kartini, Jepara (kurang lebih 1,5 mil laut atau 2,4 km). Secara geografis
Pulau Panjang berada pada posisi 06 34 30 LS dan 110 37 44 BT (KKP, 2011).
Pulau Panjang merupakan pulau kecil yang terletak 2 mil sebelah barat pantai kota
Jepara. Hampir seluruh perairan di sekitar pulau ditumbuhi terumbu karang
dangkal (Setyadi,1996). Studi inventarisasi jenis karang di dataran terumbu sisi
selatan Pulau Panjang terdapat 19 genera dan kondisi ekosistem dalam kategori
sedang (Munasik et al., 2000).
1.2.Tujuan
 Mengetahui hubungan yang terjadi antara Ikan Kepe-Kepe dengan
terumbu karang di Perairan Pulau Panjang, Jepara
 Mengetahui potensi Ikan Kepe-Kepe dalam mendeteksi kesuburan
terumbu karang

1.3.Manfaat
 Mahasiswa dapat mengerti peran Ikan Kepe-Kepe dalam ekosistem
perairan terkait dalam indikator maupun detektor kesuburan terumbu
karang
 Mahasiswa dapat mengerti pola sebaran Ikan Kepe-Kepe berdasarkan
sebaran terumbu karang
 Mahasiswa dapat menyajikan data kualitatif kesuburan terumbu karang
berdasarkan kelimpahan Ikan Kepe-Kepe di suatu area perairan
 Mahasiswa dapat menyajikan data hubungan atau ketergantungan antara
Ika Kepe-Kepe dengan kesuburan terumbu karang

Anda mungkin juga menyukai