Anda di halaman 1dari 27

I.

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang


Secara tidak disadari statistik terdapat dalam kehidupan kita sehari-hari. Statistik
memegang peranan yang penting dalam penelitian, baik dalam penyusunan model, perumusan
hipotesa, dalam pengembangan alat dan instrumen pengumpulan data, dalam penyusunan desain
penelitian, dalam penentuan sampel dan dalam analisa data. Dalam banyak hal, pengolahan dan
analisa data tidak luput dari penerapan teknik dan metode statistik tertentu, yang mana
kehadirannya dapat memberikan dasar bertolak dalam menjelaskan hubungan-hubungan yang
terjadi. Statistik dapat digunakan sebagai alat untuk mengetahui apakah hubungan kausalitas antara
dua atau lebih variabel benar-benar terkait secara benar dalam suatu kausalitas empiris ataukah
hubungan tersebut hanya bersifat random atau kebetulan saja.
Dalam suatu penelitian tentunya kita tidak hanya akan dihadapkan dengan suatu sample dan
parameter hanya satu saja, melainkan tentunya akan banyak faktor-faktor yang kemudian akan kita
pertimbangkan dan kita uji. Oleh karena itu, kita perlu mempelajari metode-metode yang di
peruntukan untuk mengukur sesuai dengan variabel yang akan kita teliti, misalnya variabel yang
bergantung terhadap variabel lainnya atau bahkan variabel yang tidak bergantung pada variabel
lainnya.
Metode statistik merupakan metode guna mengunpulkan, mengolah, menyajikan,
menganalisa, dan menginterprestasikan data kuantitatip. Metodenya bukan saja harus dapat
memberikan teknik pengumpulan, pengolahan, penyajian, dan analisa data, melainkan juga
memberikan teknik penarikan kesimpulan tentang ciri-ciri populasi yang tertentu dari hasil
perhitungan sampel yang dipilih secara random dari populasi yang bersangkutan. Metode penarikan
kesimpulan tersebut dinamakan metode statistik inferensia.

1.2. Tujuan
1 Mempelajari salah satu metode penarikan kesimpulan yaitu persoalan pendugaan
parameter populasi dengan menggunakan sample yaitu nilai tengah (𝑥̅ ).
2. Mempelajari salah satu metode penarikan kesimpulan yaitu persoalan pendugaan
parameter populasi yaitu ragam.

1.3. Manfaat
1. Mampu menjelaskan persoalan pendugaan titik dan selang parameter(𝜇).
2. Terampil dalam penghitungan tentang pendugaan titik dan selang parameter (𝜇).
II. TINJAUAN PUSTAKA

2.1. Statistika Inferensia


Statistik inferensi adalah metode-metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data
untuk kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data.
Inferensi statistik dapat dibedakan menjadi dua yaitu estimasi parameter dan uji hipotesis. Estimasi
parameter dibedakan menjadi dua yaitu estimasi parameter titik dan estimasi parameter berupa
interval. Inferensi statistik dapat dicari dengan metode klasik dan metode bayes (Wirasanti, 2012).
Menurut Santoso (2004), statistika inferensia membahas cara menganalisis data serta
mengambil kesimpulan yang pada dasarnya berkaitan dengan estimasi parameter dan pengujian
hipotesis. Metode statistika inferensia adalah metode yang berkaitan dengan analisis sebagian data
sampai ke peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data. Sebagian data yang
terkait dengan suatu variable dikenal sebagai sampel, sedangkan keseluruhan datanya disebut
populasi. statistika inferensia didalamnya diadakan pendugaan parameter, membuat hipotesis, serta
menguji hipotesis tersebut sampai pada pembuatan kesimpulan yang berlaku umum. Metode ini
sering disebut juga sebagai statistika induktif, karena kesimpulan yang ditarik didasarkan pada
informasi dari sebagian data saja. Untuk keperluan yang lbeih luas tentu ada kemungkinan terjadi
kesalahan.
Statistika inferensia dapat di gunakan dalam membantu peneliti untuk mengetahui
bagaimana hasil yang dapat dari suatu sampel dapat digeneralisasi pada populasi atau tidak.
Statistik inferensia merupakan suatu teknik yang saling berhubungan dengan analisis data pada
suatu sampel yang digunakan sebagai penggeneralisasian pada populasi tertentu. Penggunaan
metode statistika inferensia berdasarkan pada peluang dan sampel yang dipilih secara acak
(Nisfiannoor, 2009).
Menurut Santoso (2004), Statistik inferensia adalah serangkaian teknik yang digunakan
untuk mengkaji, menaksir dan mengambil kesimpulan sebagian data (data sampel) yang dipilih
secara acak dari seluruh data yang menjadi subyek kajian (populasi). Statistik inferensia berfungsi
meramalkan dan mengontrol keadaan atau kejadian. Contoh pernyataan yang termasuk dalam
cakupan statistik infernsia; akibat penurunan produksi minyak dua kali lipat pada tahun-tahun
mendatang. Berdasarkan ruang lingkup bahasannya, maka statistik inferensial mencakup:
1. probabilitas atau teori kemungkinan,
2. distribusi teoretis,
3. sampling dan sampling distribusi,
4. pendugaan populasi atau teori populasi,
5. uji hipotesis rerata,
6. analisis korelasi dan uji signifikansi,
7. analisis regresi untuk peramalan,
8. analisis varians,
9. analisis kovarians.

2.2. Uji T-One


Analisis One Sample T-test digunakan untuk membandingkan apakah terdapat perbedaan
atau kesamaan rata-rata suatu kelompok data dengan suatu rata-rata tertentu. One sample t test
merupakan teknik analisis untuk membandingkan satu variabel bebas. Teknik ini digunakan untuk
menguji apakah nilai tertentu berbeda secara signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah
sampel.Pada uji hipotesis ini, diambil satu sampel yang kemudian dianalisis apakah ada perbedaan
rata-rata dari sampel tersebut (Khafid, 2012). Menurut Khafid (2012), rosedur yang umum dan
harus diikuti untuk melakukan uji hipotesis ini adalah sebagai berikut :
1. Mencari hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya.
2. Pilih tingkat kepercayaan tertentu dan tentukan besarnya sampel yang diambil.
3. Pilih statistik uji yang sesuai sebagai dasar bagi prosedur pengujian.
4. Tentukan daerah kritisnya.
5. Kumpulkan data sampel dan hitung statistik sampelnya, kemudian ubah ke dalam
variable normal standar (Z) atau t (tergantung banyaknya sampel).
6. Nyatakan menolak atau menerima H0.
Uji ini digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata populasi yang digunakan
sebagai pembanding dengan rata-rata sebuah sampel. Dari hasi uji ini akan diketahui apakah rata-
rata populasi yang digunakan sebagai pembanding berbeda secara signifikan dengan rata-rata
sebuah sampel, jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi (Santoso, 2004).
Statistik inferensial adalah teknik analisis data yang digunakan untuk menentukan sejauh
mana kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu sampel dengan hasil yang akan didapat pada
populasi secara keseluruhan. Oleh karena itu, statistik inferensial digunakan para ahli untuk
mengkaji, melakukan penaksiran, melakukan suatu pendugaan, serta dapat melakukan penarikan
kesimpulan dari sampel yang ada. Hal yang dilakukan pada statisika inferensia misalnya adalah
membuat hubungan antara sampel. Biasanya menghubungkan antara sampel adalah dengan
membuat regresi, korelasi, pengujian hipotesis yang ada terutama pada data yang bersifat umum
(Khafid, 2012).
Menurut Kurniawan (2009), pengujian rata-rata satu sampel sering dikenal dengan uji T-satu
sampel digunakan untuk menentukan apakah sampel memiliki nilai rata-rata yang berbeda dengan
nilai rata-rata acuan. Dibawah 30. Syaratnya adalah data berupa kuantitatif dan memiliki distribusi
normal. Pengujian satu sampel pada prinsipnya ingin menguji apakah suatu nilai tertentu yang
digunakan sebagai pembanding berbeda secara nyata ataukah tidak dengan rata-rata sebuah sampel.
Nilai tertentu disini pada umumnya adalah sebuah nilai parameter untuk mengukur suatu
populasi. Contoh hipotesis ujinya adalah :
 Ho : Kualitas pelayanan pramuniaga toko di Yogyakarta paling tinggi 70% dari kriteria yang
diharapkan
 Ha : Kualitas pelayanan pramuniaga toko di Yogyakarta lebih tinggi dari 70% dari kriteria
yang diharapkan
Menurut Santoso (2004), uji ini juga dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata
populasi yang digunakan sebagai pembanding dengan rata-rata sebuah sampel. Dari hasil ini apakah
akan diketahui bahwa rata-rata populasi yang digunakan sebagai pembanding secara signifikan
berbeda dengan rata-rata sebuah sampel, jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi.
Contoh hipotesis ujinya adalah:
 Ho : Rata-rata nilai matematika mahasiswa semester 3 kampus A tidak berbeda dengan rata-
rata nilai matematika mahasiswa keseluruhan di kampus A.
 Ha : Rata-rata nilai matematika mahasiswa semester 3 kampus A berbeda dengan rata-rata
nilai matematika mahasiswa keseluruhan di kampus A.
Biasanya one sample t-test digunakan untuk hipotesis deskriptif dan hipotesis komparatif
Dalam pengujian untuk mengambil keputusan analisa data kita bandingkan dengan 4aria t atau
dengan menggunakan Ms. Excel, yaitu ketik “=tinv(alpha; (n-1))” sebagai contoh jika nilai
signifikansi alpha yang dipilih adalah 5% (=0,05) dan ukuran sampel n=30. Maka t-tabel adalah
“=tinv(0,05;29)” (Nisfianoor, 2009).
Menurut Pratisto (2004), uji-t dalam ilmu statistika dipergunakan sebagai penentuan apakah
dari 2 kelompok skor mempunyai tingkat perbedaan yang mencolok atau signifikan di tingkat
probabilitas pilihan. Misalkan, Uji-t dapat digunakan sebagai pembanding antara skor membaca
pada laki-laki dan skor membaca pada perempuan di suatu sekolah, misalkan sekolah A. Teknik
dasar dari Uji-t adalah membandingkan perbedaan nyata antara mean suatu kelompok (X1-X2)
menentukan apakah adanya perbedaan yang diharapkan berdasarkan peluang yang di dapat. Uji-t
terdiri dari:
a. Uji-t untuk sampel independen
Digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang signifikan antara dua sampel
independen. Sampel independen ditentukan tanpa adanya pemadanan jenis apapun. Software
SPSS dapat digunakan untuk uji-t.
b. Uji-t untuk sampel non-independen
Digunakan untuk membandingkan dua kelompok terpilih berdasarkan beberapa
kesamaan. Uji ini juga digunakan untuk membandingkan performansi kelompok tunggal
dengan pretest dan post test atau dengan dua perlakuan berbeda.
2.3. Uji Paired
Menurut Wirasanti (2012), paired sample t-Test adalah uji t dimana sample saling
berhubungan antara satu sample dengan sample yang lain. Sampel berpasangan diartikan sebagai
sebuah sampel dengan subyek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang
berbeda seperti subyek A mendapat perlakuan I, kemudian perlakukan II. Tujuan dari pengujian ini
adalah untuk menguji perbedaan rata-rata antara sample-sampel yang berpasangan.
Menurut Santoso (2004), paired Sample t Test merupakan metode yang digunakan untuk
menguji dua sampel yang berpasangan, apakah keduanya mempunyai rata-rata yang secara nyata
berbeda ataukah tidak. Sampel berpasangan (paired sample) adalah sebuah sampel dengan subyek
yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Seperti seorang
salesman yang bekerja tanpa sebelumnya tanpa mendapat pelatihan, dengan yang sudah mendapat
pelatihan, bagaimana efektivitas pelatihan tersebut terhadap kemampuan menjualnya, apakah ada
peningkatan atau tidak. Di sini sampelnya tetap salesman yang sama namun mendapat perlakuan
yang berbeda. Asumsi yang digunakan pada pengujian ini antara lain:
 Data bertipe 5ariabl, baik itu interval atau rasio,
 Data berdistribusi normal
 Data sampel berjumlah sedikit atau dibawah 30
Uji beda t-test digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan
memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Uji beda t-test dilakukan dengan cara membandingkan
perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standart error dari perbedaan rata-rata dua sampel.
Standar error perbedaan dalam nilai rata-rata terdistribusi secara normal. Dapat disimpulkan bahwa
uji beda t-test adalah membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang
lainnya. Paired sampel T Test merupakan analisis dengan melibatkan dua pengukuran pada subjek
yang sama terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu. Pada uji beda Paired sampl t test,
peneliti menggunakan sampel yang sama, tetapi pengujian terhadap sampel dilakukan sebanyak dua
kali. Paired-Samples Uji T digunakan untuk menguji bahwa tidak ada perbedaan antara dua
variabel. Data boleh terdiri atas dua pengukuran dengan subjek yang sama atau satu pengukuran
dengan beberapa subjek. Analisis Paired-sample t-Test merupakan prosedur yang digunakan untuk
membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu group. Artinya analisis ini berguna untuk
melakukan pengujian terhadap satu sampel yang mendapatkan suatu treatment yang kemudian akan
dibandingkan rata-rata dari sampel tersebut antara sebelum dan sesudah treatment (Khafid,2012).
Menurut Santoso (2004), dalam perhitungan manual Paired-sample t-Test menggunakan rumus
sebagai berikut :
( x1 - x 2 ) - ( 1 -  2 )
t hitung =
 12  22
+
n1 n2
Kemudian, untuk menentukan hipotesis yang terpilih sebelumnya ditentukan terlebih dahulu ttabel
nya. Untuk paired-sample t-Test nilai df (degree of freedom) nya adalah jumlah sampel dikurangi
satu atau n-1 (Santoso, 2004).

2.4. Uji Independent


Independent sample t test adalah uji dengan dua sampel. Prinsip dari uji ini adalah untuk
mengetahui apakah ada perberdaan rata-rata (mean) antara dua sampel populasi, dengan melihat
rata-rata dua sampel. Kata “independent” atau bebas “bebas” berarti tidak ada hubungan antara dua
sampel yang akan diuji. Independent sample t-Test adalah uji yang digunakan untuk menentukan
apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda. Jadi tujuan metode
statistik ini adalah membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu sama lain.
Pertanyaan yang coba dijawab adalah apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai rata-rata yang
sama ataukah tidak sama secara signifikan (Wirasanti, 2012). Menurut Wirasanti (2012), dalam
perhitungan manual independent-sample t test menggunakan rumus yaitu:
( x1 - x 2 ) - ( 1 -  2 )
t hitung =
 12  22
+
n1 n2

Kemudian, untuk menentukan hipotesis yang terpilih sebelumnya ditentukan terlebih dahulu
ttabel nya. Terdapat perbedaan dalam melihat tabel t untuk paired-sample t test dan independent-
sample t test. Untuk paired-sample t test nilai df nya adalah jumlah sampel dikurangi satu atau n-1.
Sedangkan untuk independent-sample t test df nya adalah jumlah sampel dikurangi dua atau n-2
(Santoso, 2004).

2.5. Uji Hipotesa


Hipotesis dapat diartikan sebagai dugaan mengenai suatu hal, atau hipotesis merupakan
jawaban sementara suatu masalah, atau juga hipotesis dapat diartikan sebagai kesimpulan sementara
tentang hubungan suatu variabel dengan satu atau lebih variabel yang lain. Uji hipotesis adalah
suatu proses untuk menentukan apakah dugaan tentang nilai parameter atau karakteristik populasi
didukung kuat oleh data sampel atau tidak (Khafid, 2012). Menurut Khafid (2012) hipotesis yang
baik selalu memenuhi dua pernyataan, yaitu :
1. Menggambarkan hubungan antar variable.
2. Dapat memberikan petunjuk bagaimana pengujian hubungan tersebut.
Oleh karena itu hipotesis perlu dirumuskan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengumpulan
data. Hipotesis ini disebut Hipotesis Alternatif (Ha) atau Hipotesis kerja (Hk) atau Hı . Hipotesis
kerja atau Hı merupakan kesimpulan sementara dan hubungan antar variabel yang sudah dipelajari
dari teori-teori yang berhubungan dengan masalah tersebut. Untuk pengujian Hı perlu ada
pembanding yaitu Hipotesis Nol (Ho). Ho disebut juga sebagai Hipotesis Statistik, karena
digunakan sebagai dasar pengujian. Langkah atau prosedur untuk menentukan apakah menerima
atau menolak Hipotesis Statistik (Ho) disebut Pengujian Hipotesis. Oleh karena itu dalam pengujian
Hipotesis, penarikan kesimpulan mengenai populasi didasarkan pada informasi sampel bukan
populasi itu sendiri, maka kesimpulannya dapat saja keliru (Wirasanti, 2012).
Menurut Saefuddin (2009), hipotesis biasanya dinyatakan dalam bentuk pernyataan
mengenai parameter peubah tertentu, misal µ > µo. Hipotesis ini dinamakan hipotesis penelitian
yaitu hipotesis yang akan diselidiki kebenarannya melalui suatu penelitian. Untuk menguji suatu
hipotesis penelitian, pernyataan skeptik tandingannya diajukan. Pernyataan skeptik contohnya
adalah pengaruh pemberian kapur pada pertanaman kedelai adalah µ=µo. “Hasil pertanaman kedelai
dengan kapur atau pun tanpa kapur sama saja”. Karena selalu menyatakan tidak adanya perbedaan,
hipotesis skeptik ini disebut sebagai hipotesis not, dan dinotasikan sebagai H0. Selanjutnya,
hipotesis penelitian yang ditandingkan dengan hipotersis nol tersebut dinamakan sebagai hipotesis
tandingan dengan notasi H1. Pada suatu pengujian, hipotesis nol dianggap benar, kecuali ada
indikasi yang menunjukkan bahwa hipotesis ini tertolak. Tertolaknya hipotesis nol berimplikasi
kepada diterimanya hipotesis penelitian yang menjadi tandinganya dan ini dijadikan sebagai salah
satu fakta yang mendukung perkiraan teoritik peneliti. Suatu hipotesis akan dianggap benar, kecuali
ada indikasi yang menujukkan bahwa hipotesis ini tertolak. Sementara itu, karena dibuat
berdasarkan percontohan hasil uji dapat menunjukkan tertolaknya hipotesis nol walaupun hipotesis
tersebut benar, atau menunjukkan tidak tertolaknya hipotesis nol meskipun hipotesis tandinganya
benar. Kesalahan dalam hal menolak hipotesis nol selanjutnya dimanakan sebagai “salah jenis I”,
sedangkan kesalahan dalam hal tidak menolak hipotesis nol dinamakan “salah jenis II”.

2.6. Manfaaat Statistika inferensia dalam bidang kelautan


Pada dasarnya statistika inferensia digunakan untuk memutuskan suatu perkara dengan
memilih satu pilihan dari beberapa pilihan yang tersedia. Statistika Inferensia mempunyai manfaat
pada berbagai bidang tak terkecuali dalam bidang ilmu dan teknologi kelautan. Menurut Saefuddin
(2009), manfaat statistika inferensia di bidang kelautan diantaranya :
1. Memilih ikan yang tepat sesuai dengan jumlah spesiesnya di lautan untuk dijadikan sumber
perikanan tangkap. Penggunaan statistika inferensia bertujuan agar pada saat pemilihan
ikan mendapatkan hasil yang terbaik dan tidak merusak populasi dari ikan serta rantai
makanan.
2. Memilih daerah pantai yang cocok untuk dilakukan konservasi. Penggunaan statistika
inferensia bertujuan agar konservasi pada daerah pantai atau pesisir tepat sasaran pada
kawasan pesisir yang memang butuh untuk di benahi agar tidak rusak.
3. Menganalisa jumlah penyu yang ada di lautan agar tidak mengalami kepunahan dan dapat
dilakukan penangkaran.
III. MATERI DAN METODE
3.1. Waktu dan Tempat
Hari, tanggal : Selasa, 18 Oktober 2016
Pukul : 11.00 – 12.00 WIB
Tempat : Gedung E Ruang 302, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan, Universitas
Diponegoro.
3.2. Materi
Tabel 1. Daftar Alat dan bahan yang digunakan selama praktikum
Alat dan Bahan Fungsi
Laptop Sebagai alat yang digunakan untuk mengolah data
statistika.
Roll Kabel Sebagai alat yang digunakan untuk mengisi ulang
daya battery laptop.
Data Excel Sebagai data yang akan diolah pada praktikum
statistika
Modul Praktikum Sebagai acuan yang digunakan untuk mengetahui
cara kerja pada praktikum
SPSS 22 Sebagai software yang digunakan untuk mengolah
data statistika inferensia

3.3. Metodologi
3.3.1. Uji T-One

1. Lembar kerja SPSS 22 dibuka terlebih dahulu, pada kolom Name ditulis “Berat”. Pada kolom
Label diketikkan “Berat Ikan”.
2. Dibuka data praktikum 2016 pada Microsoft Excel, pada Sheet 1 data berat ditambah dengan
NIM (1,48) lalu di copy di kolom Data View pada SPSS 22.

3. Pada lembar kerja dipilih submenu Analyze → Compare means → One Sample T Test.
4. Pada lembar kerja, berat ikan dipindah ke kolom Test Variable. Pada Test Value angka diganti
menjadi 300. Kemudian di klik OK.

5. Data Output telah dibuat.


3.3.2. Uji Paired

1. Lembar kerja baru dibuka, pada kolom Name ditulis “Sebelum” dan “Sesudah”. Pada kolom
Label dituliskan “Sebelum Perlakuan” dan “Sesudah Perlakuan”.

2. Pada Microsoft Excel, data sebelum dan sesudah di copy dan ditambah dengan jumlah NIM
masing-masing (1,48).
3. Pada kolom Data View, data yang telah di copy kemudian di paste.

4. Kemudian dipilih Submenu → Compare means → Paired Sample T- Test.


5. Kemudian akan muncul kotak dialog seperti dibawah, pada kotak dialog kedua data dipindah
pada kolom Paired Variables kemudian di klik OK.

6. Kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah yang menandakan data output telah selesai
dibuat.
3.3.3. Uji Independent

1. Lembar kerja baru dibuka, pada kolom Name yang pertama diketikkan “Berat” dan di kolom
Name kedua diketikkan “Grup” Lalu pada kolom Decimals yang kedua diganti menjadi 0.

2. Kemudian dikembalikan ke Microsoft Excel, data berat ikan di copy dengan data yang telah
ditambah oleh NIM masing-masing (1,48).
3. Data dari Microsoft Excel kemudian di paste di Data View. Data 1-10 dikelompokkan menjadi
data 1 dan data 11-20 dikelompokkan menjadi data 2.

4. Kemudian dikembalikkan ke lembar kerja Data View. Pada Data View, Analyze → Compare
Means → Independent Sample T- Test dipilih.
5. Kemudian akan muncul kotak dialog seperti dibawah. Pada kotak dialog, “Berat” dipindahkan ke
Test Variables, sementara “Grup” dipindahkan ke Grouping Variables.

6. Kemudian menu Define Groups dipilih, pada Group 1 diisikan angka 1 dan pada Group 2
diisikan angka 2 kemudian di klik Continue dan yang terakhir di klik OK.
7. Kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah yang menandakan data output berhasil dibuat.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1. Hasil Uji T-One
One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Berat Ikan 20 279,7300 231,16294 51,68960


One-Sample Test

Test Value = 300

95% Confidence Interval of the


Difference

T df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Berat Ikan -,392 19 ,699 -20,27000 -128,4576 87,9176

4.1.2. Hasil Uji Paired


Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Sebelum Perlakuan 296,9800 20 73,50081 16,43528

Sesudah Perlakuan 358,3800 20 65,77706 14,70820


Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Sebelum Perlakuan &


20 ,903 ,000
Sesudah Perlakuan
Paired Samples Test

Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference

Mean Std. Deviation Std. Error Mean Lower

Pair 1 Sebelum Perlakuan -


-61,40000 31,61345 7,06898 -76,19555
Sesudah Perlakuan
Paired Samples Test

Paired
Differences

95% Confidence
Interval of the
Difference

Upper T Df Sig. (2-tailed)

Pair 1 Sebelum Perlakuan - Sesudah


-46,60445 -8,686 19 ,000
Perlakuan
4.1.3. Hasil Uji Independent
Group Statistics

Grup N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Berat 1 10 414,6800 232,05593 73,38253

2 10 144,7800 135,97798 43,00001


Independent Samples Test

Levene's Test for Equality of t-test for Equality of


Variances Means

F Sig. T Df

Berat Equal variances assumed 8,920 ,008 3,173 18

Equal variances not


3,173 14,529
assumed
Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

95% Confidence
Interval of the

Std. Error Difference

Sig. (2-tailed) Mean Difference Difference Lower

Berat Equal variances assumed ,005 269,90000 85,05291 91,21048

Equal variances not


,007 269,90000 85,05291 88,10047
assumed
Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

95% Confidence Interval of the


Difference

Upper

Berat Equal variances assumed 448,58952

Equal variances not assumed 451,69953


4.2. Pembahasan
4.2.1. One-Samples T Test
One-Sample Statistics

N Mean Std. Deviation Std. Error Mean

Berat Ikan 20 279,7300 231,16294 51,68960


One-Sample Test

Test Value = 300

95% Confidence Interval of the


Difference

T Df Sig. (2-tailed) Mean Difference Lower Upper

Berat Ikan -,392 19 ,699 -20,27000 -128,4576 87,9176

Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, One-samples T Test dilakukan dengan cara
mengolah data sampel tunggal dari nilai berat ikan nila Larasati yang sebelumnya telah
ditambahkan NIM. Data memiliki test value 300 yang berarti bahwa 300 dalam satuan gram adalah
suatu standar berat dimana ikan layak dikonsumsi atau tidak. Ikan yang memiliki berat dibawah 300
gram berarti tidak layak dikonsumsi. Sebelum mengetahui hasil analisa data, harus dibuat suatu
dugaan awal atau hipotesis tentang berat ikan nila Larasati. Maka dibuatlah hipotesis awal yaitu :
H0 = Ikan tidak layak dikonsumsi
H1 = Ikan layak dikonsumsi.
Pada hasil yang diperoleh menggunakan analisa program SPSS 22 dengan metode One-
samples T Test, diperoleh data berupa tabel pertama yang menunjukkan jumlah data yang
digunakan (N) sebanyak 20, Mean yang berarti rata – rata data sejumlah 279,7300, standar deviasi
atau simpangan baku sejumlah 231,16294, dan rata – rata standar error sejumlah 51,68960.
Pada tabel yang kedua dengan menggunakan nilai kepercayaan 95%, menampilkan t hitung
𝑥−𝜇0
sejumlah 0,699. Rumus t hitung adalah 𝑡 = 𝑠 . Kemudian df adalah derajat bebas (n-1) = 19.
⁄ 𝑛

Kolom sig. (2-tailed) merupakan pembanding untuk penentuan hipotesis sejumlah 0,699.
Apabila sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima, apabila sig. (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan
H1 diterima. Pada hasil diatas sig. (2-tailed) = 0,699 > 0,05, artinya H0 diterima dan tolak H1 dan
berarti ikan tidak layak dikonsumsi. Mean difference merupakan selisih dalam penghitungan rata –
rata yang didapat sejumlah -20,27000. Kolom upper dan lower merupakan batas untuk daerah kritis
dalam penentuan hipotesis.
4.2.2. Paired-Samples T Test
Paired Samples Statistics

Mean N Std. Deviation Std. Error Mean

Pair 1 Sebelum Perlakuan 296,9800 20 73,50081 16,43528

Sesudah Perlakuan 358,3800 20 65,77706 14,70820


Paired Samples Correlations

N Correlation Sig.

Pair 1 Sebelum Perlakuan &


20 ,903 ,000
Sesudah Perlakuan
Paired Samples Test

Paired
Differences

95% Confidence
Interval of the
Difference

Upper t Df Sig. (2-tailed)

Pair 1 Sebelum Perlakuan - Sesudah


-46,60445 -8,686 19 ,000
Perlakuan

Paired sample statistics menunjukkan ringkasan dari rata - rata dan standard deviasi dari
kedua perbandingan. Untuk mengetahui adanya keterkaitan sebelum perlakuan dengan sesudah
perlakuan pemberian pakan ikan runcah terhadap pertumbuhan rajungan Tapanuli Selatan, dibuat
hipotesis sebagai berikut:
H0 = sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan tidak berhubungan terhadap nilai berat
rajungan.
H1 = sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan keduanya berhubungan terhadap berat
rajungan.
Berdasarkan hasil analisa statistik menggunakan program SPSS 22 terhadap 20 data, maka
diperoleh data nilai mean sebagai berikut: untuk sebelum adanya perlakuan, rata – rata berat
rajungan sebesar 296,9800. Sedangkan sesudah adanya perlakuan, rata – rata berat rajungan adalah
358,3800. Standar deviasi sebelum perlakuan yang diperoleh sejumlah 73,50081 dan standar
deviasi setelah perlakuan sejumlah 65,77706. Standar error mean sebelum perlakuan sejumlah
16,43528 dan standar error mean setelah perlakuan adalah 14,70820. Uji ini menggunakan tingkat
kepercayaan 95%.
Ouput paired sample correlations menunjukkan hasil korelasi antara dua buah sampel. Nilai
korelasi data apabila berada di antara -0,5 hingga -1 maka kedua data yang berpasangan saling
berhubungan namun berkebalikan. Sedangkan apabila nilai korelasi 0 maka kedua data yang
berpasangan tidak saling berhubungan dan apabila nilai korelasi berada diantara 0,5 dan 1 maka
kedua data berpasangan tersebut saling berhubungan dan linear. Selain itu, jika nilai korelasi kurang
dari 0,5 maka hubungan antara kedua data lemah. Dan jika nilai korelasi lebih dari 0,5 maka
hubungan antara kedua data adalah kuat. Dari hasil pengolahan data diatas, nilai korelasi yang
didapatkan adalah 0,903 sehingga kedua data berpasangan tersebut saling berpasangan linear kuat
antara satu data dengan data yang lain. Korelasi ditunjukkan dengan angka 0,903 dengan angka
probabilitas 0,000 (dibawah 0.05). Ini berarti bahwa hubungan antara sebelum dan sesudah
perlakuan adalah nyata dan berhubungan secara signifikan.
Pada hasil output uji mean dua sampel berpasangan ini yang terpenting adalah nilai thitung
dan nilai sig. (2-tailed) nya. Untuk cara membaca kolom – kolom yang lain hampir sama dengan uji
mean satu sampel. Untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan di awal apakah diterima atau
ditolak dapat menggunakan nilai Sig. ataupun nilai perbandingan antara Thitung dengan Ttabel. Berikut
merupakan ketentuan diterima atau ditolaknya hipotesis menggunakan Sig. adalah sebagai berikut:
Nilai Sig. < 0,05  H0 ditolak
Nilai Sig. > 0,05  H0 diterima
Berdasarkan analisa nilai Sig. yang didapatkan dari hasil pengolahan data statistik adalah
0,000 atau Sig. < 0,05 sehingga tolak H0. Nilai standar deviasi dari data berpasangan adalah
31,61345. Standar Error Mean yang dimiliki data berpasangan tersebut adalah 7,06898.
Berdasarkan data yang telah dianalisa didapat hasil tolak H0 yang berarti terima H1.
Berdasarkan hipotesa tersebut diketahui bahwa pemberian pakan ikan runcah sangat berpengaruh
terhadap perkembangan rajungan Tapanuli Selatan, hal tersebut dibuktikan dengan pertambahan
berat rajungan setelah diberi pakan ikan runcah.
4.2.3. Independent-Samples T Test
Group Statistics

Gru Std. Std. Error


p N Mean Deviation Mean

Ber 1 414,68
10 232,05593 73,38253
at 00

2 144,78
10 135,97798 43,00001
00
Independent Samples Test

t-test for
Levene's Test for Equality of
Equality of Variances Means

F Sig. T Df

Ber Equal variances


8,920 ,008 3,173 18
at assumed
Equal variances not
3,173 14,529
assumed
Independent Samples Test

t-test for Equality of Means

95%
Confidenc
e Interval
of the

Sig. (2- Mean Std. Error Difference

tailed) Difference Difference Lower

Ber Equal variances


,005 269,90000 85,05291 91,21048
at assumed

Equal variances not


,007 269,90000 85,05291 88,10047
assumed

Data berat ikan berjumlah 20 (N) yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok 1 dan
kelompok 2. Masing-masing kelompok berat ikan mempunyai nilai rata-rata berat atau Mean. Nilai
rata-rata berat ikan pada kelompok 1 yaitu 414,6800, sedangkan nilai rata-rata berat ikan pada
kelompok 2 yaitu 144,7800. Pada setiap kelompok terdapat simpangan baku atau standar deviasi,
nilai standar deviasi dari berat ikan kelompok 1 sebesar 232,05593, sedangkan pada kelompok 2
nilai standar deviasinya sebesar 135,97798. Pada setiap kelompok mempunyai nilai standar error
mean, nilai standar error mean kelompok 1 yaitu 73,38253, sedangkan pada kelompok 2 sebesar
43,00001. Untuk mengetahui perbedaan nilai data berat antara kelompok 1 dan kelompok 2, dibuat
hipotesis sebagai berikut:
H0 = Data berat ikan kelompok 1 dan kelompok 2 tidak mempunyai perbedaan signifikan.
H1 = Data berat ikan kelompok 1 dan kelompok 2 mempunyai perbedaan yang signifikan.
Data yang digunakan mempunyai nilai kepercayaan 95% yang berarti apabila nilai
signifikan >0,05 berarti dari data ikan dapat diperoleh kesimpulan bahwa data berat ikan kelompok
1 dan kelompok 2 tidak mempunyai perbedaan yang signifikan. Begitu pula sebaliknya, apabila
nilai signifika <0,05 berarti data berat ikan kelompok 1 dan kelompok 2 mempunyai perbedaan
yang signifikan. Dari data yang diperoleh, kelompok 1 mempunyai nilai signifikan sebesar 0,005
pada kelompok 1 dan 0,007 pada kelompok 2. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa
nilai berat ikan dari kelompok 1 dan kelompok 2 memiliki perbedaan yang signifikan.
Untuk menentukan hipotesa dari suatu data juga dapat menggunakan hubungan antara nilai t
dengan nilai df. Nilai df dapat ditemukan pada tabel atau apabila ingin mencari secara manual dapat
menggunakan Microsoft excel dengan memasukkan rumus =TINV(Nilai Kepercayaan;Nilaidf).
Apabila nilai t<t tabel maka hipotesa H0 diterima, dan apabila t > t tabel maka hipotesa H1
diterima. Nilai t diketahui dari data sebesar 3,173 sedangkan nilai t tabel sebesar 2,100 didapat dari
=TINV(0,05;18). Berdasarkan nilai t tabel didapat nilai yang mempunyai perbedaan yang
signifikan sehingga dapat disimpulkan dengan menggunakan hipotesa terima H1 yang berarti data
berat ikan kelompok 1 dengan kelompok 2 mempunyai perbedaan yang cukup signifikan.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran

DAFTAR PUSTAKA

Khafid, M. 2012. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) dan Struktur
Kepemilikan Terhadap Persistensi Laba. Jurnal Dinamika Akuntansi Vol. 4, No.2 (139-
148). Semarang : Universitas Negeri Semarang.

Kurniawan, A. 2009. Belajar Mudah SPSS. Yogyakarta : Mediakom.

Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan
SPSS 12. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Saefuddin, A. dkk. 2009. Statistika Dasar. Jakarta : Grasindo.

Santoso, S. 2004. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 16. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.

Wirasanti, S., Partono, T., Rediana, S. 2012. Efektifitas Metode Kooperatif STAD Terhadap
Prestasi Belajar Akuntansi Kompetensi Dasar Jurnal Umum. Jurnal Edukasi Ekonomi
Vol. 1, No.1. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM STATISTIKA
MODUL 2
STATISTIKA INFERENSIA

BRIGASSA DHAMMANIKA
26020115130148
KELAS B

Abiyani Choirul Huda 26020113190095


Rivan Novianto Madilana 26020113140089
Rachmat Afriyanto 26020114140104
Intan Kusumastuti Nugraheni 26020114130052
Insan Alfi Rosyadi 26020214130052
Sylvy Meyta Kinakesti 26020114120027
M. Erwin Yudiwinata 26020214120031
Lukman El Fikrian 26020114130049
Lutfi Rahmawati 26020114120043
Aldo Rizqi A 26020114120045

DEPARTEMEN ILMU KELAUTAN


JURUSAN ILMU KELAUTAN
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS DIPONEGORO
2016
LEMBAR PENGESAHAN

NO KOMPONEN PENILAIAN NILAI


1. PENDAHULUAN
2. TINJAUAN PUSTAKA
3. MATERI DAN METODE
4. HASIL
5. PEMBAHASAN
6. PENUTUP
7. DAFTAR PUSTAKA
TOTAL

Semarang, 23 Oktober 2016

Asisten Modul 2 Praktikan

NAMA NAMA
NIM NIM

Mengetahui,
Koordinator Asisten

Abiyani Choitul Huda


26020113190095

Anda mungkin juga menyukai