PENDAHULUAN
1.2. Tujuan
1 Mempelajari salah satu metode penarikan kesimpulan yaitu persoalan pendugaan
parameter populasi dengan menggunakan sample yaitu nilai tengah (𝑥̅ ).
2. Mempelajari salah satu metode penarikan kesimpulan yaitu persoalan pendugaan
parameter populasi yaitu ragam.
1.3. Manfaat
1. Mampu menjelaskan persoalan pendugaan titik dan selang parameter(𝜇).
2. Terampil dalam penghitungan tentang pendugaan titik dan selang parameter (𝜇).
II. TINJAUAN PUSTAKA
Kemudian, untuk menentukan hipotesis yang terpilih sebelumnya ditentukan terlebih dahulu
ttabel nya. Terdapat perbedaan dalam melihat tabel t untuk paired-sample t test dan independent-
sample t test. Untuk paired-sample t test nilai df nya adalah jumlah sampel dikurangi satu atau n-1.
Sedangkan untuk independent-sample t test df nya adalah jumlah sampel dikurangi dua atau n-2
(Santoso, 2004).
3.3. Metodologi
3.3.1. Uji T-One
1. Lembar kerja SPSS 22 dibuka terlebih dahulu, pada kolom Name ditulis “Berat”. Pada kolom
Label diketikkan “Berat Ikan”.
2. Dibuka data praktikum 2016 pada Microsoft Excel, pada Sheet 1 data berat ditambah dengan
NIM (1,48) lalu di copy di kolom Data View pada SPSS 22.
3. Pada lembar kerja dipilih submenu Analyze → Compare means → One Sample T Test.
4. Pada lembar kerja, berat ikan dipindah ke kolom Test Variable. Pada Test Value angka diganti
menjadi 300. Kemudian di klik OK.
1. Lembar kerja baru dibuka, pada kolom Name ditulis “Sebelum” dan “Sesudah”. Pada kolom
Label dituliskan “Sebelum Perlakuan” dan “Sesudah Perlakuan”.
2. Pada Microsoft Excel, data sebelum dan sesudah di copy dan ditambah dengan jumlah NIM
masing-masing (1,48).
3. Pada kolom Data View, data yang telah di copy kemudian di paste.
6. Kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah yang menandakan data output telah selesai
dibuat.
3.3.3. Uji Independent
1. Lembar kerja baru dibuka, pada kolom Name yang pertama diketikkan “Berat” dan di kolom
Name kedua diketikkan “Grup” Lalu pada kolom Decimals yang kedua diganti menjadi 0.
2. Kemudian dikembalikan ke Microsoft Excel, data berat ikan di copy dengan data yang telah
ditambah oleh NIM masing-masing (1,48).
3. Data dari Microsoft Excel kemudian di paste di Data View. Data 1-10 dikelompokkan menjadi
data 1 dan data 11-20 dikelompokkan menjadi data 2.
4. Kemudian dikembalikkan ke lembar kerja Data View. Pada Data View, Analyze → Compare
Means → Independent Sample T- Test dipilih.
5. Kemudian akan muncul kotak dialog seperti dibawah. Pada kotak dialog, “Berat” dipindahkan ke
Test Variables, sementara “Grup” dipindahkan ke Grouping Variables.
6. Kemudian menu Define Groups dipilih, pada Group 1 diisikan angka 1 dan pada Group 2
diisikan angka 2 kemudian di klik Continue dan yang terakhir di klik OK.
7. Kemudian akan muncul tampilan seperti dibawah yang menandakan data output berhasil dibuat.
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Hasil
4.1.1. Hasil Uji T-One
One-Sample Statistics
N Correlation Sig.
Paired Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired
Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
F Sig. T Df
95% Confidence
Interval of the
Upper
Berdasarkan praktikum yang telah dilaksanakan, One-samples T Test dilakukan dengan cara
mengolah data sampel tunggal dari nilai berat ikan nila Larasati yang sebelumnya telah
ditambahkan NIM. Data memiliki test value 300 yang berarti bahwa 300 dalam satuan gram adalah
suatu standar berat dimana ikan layak dikonsumsi atau tidak. Ikan yang memiliki berat dibawah 300
gram berarti tidak layak dikonsumsi. Sebelum mengetahui hasil analisa data, harus dibuat suatu
dugaan awal atau hipotesis tentang berat ikan nila Larasati. Maka dibuatlah hipotesis awal yaitu :
H0 = Ikan tidak layak dikonsumsi
H1 = Ikan layak dikonsumsi.
Pada hasil yang diperoleh menggunakan analisa program SPSS 22 dengan metode One-
samples T Test, diperoleh data berupa tabel pertama yang menunjukkan jumlah data yang
digunakan (N) sebanyak 20, Mean yang berarti rata – rata data sejumlah 279,7300, standar deviasi
atau simpangan baku sejumlah 231,16294, dan rata – rata standar error sejumlah 51,68960.
Pada tabel yang kedua dengan menggunakan nilai kepercayaan 95%, menampilkan t hitung
𝑥−𝜇0
sejumlah 0,699. Rumus t hitung adalah 𝑡 = 𝑠 . Kemudian df adalah derajat bebas (n-1) = 19.
⁄ 𝑛
√
Kolom sig. (2-tailed) merupakan pembanding untuk penentuan hipotesis sejumlah 0,699.
Apabila sig. (2-tailed) > 0,05 maka H0 diterima, apabila sig. (2-tailed) < 0,05 maka H0 ditolak dan
H1 diterima. Pada hasil diatas sig. (2-tailed) = 0,699 > 0,05, artinya H0 diterima dan tolak H1 dan
berarti ikan tidak layak dikonsumsi. Mean difference merupakan selisih dalam penghitungan rata –
rata yang didapat sejumlah -20,27000. Kolom upper dan lower merupakan batas untuk daerah kritis
dalam penentuan hipotesis.
4.2.2. Paired-Samples T Test
Paired Samples Statistics
N Correlation Sig.
Paired
Differences
95% Confidence
Interval of the
Difference
Paired sample statistics menunjukkan ringkasan dari rata - rata dan standard deviasi dari
kedua perbandingan. Untuk mengetahui adanya keterkaitan sebelum perlakuan dengan sesudah
perlakuan pemberian pakan ikan runcah terhadap pertumbuhan rajungan Tapanuli Selatan, dibuat
hipotesis sebagai berikut:
H0 = sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan tidak berhubungan terhadap nilai berat
rajungan.
H1 = sebelum perlakuan dan sesudah perlakuan keduanya berhubungan terhadap berat
rajungan.
Berdasarkan hasil analisa statistik menggunakan program SPSS 22 terhadap 20 data, maka
diperoleh data nilai mean sebagai berikut: untuk sebelum adanya perlakuan, rata – rata berat
rajungan sebesar 296,9800. Sedangkan sesudah adanya perlakuan, rata – rata berat rajungan adalah
358,3800. Standar deviasi sebelum perlakuan yang diperoleh sejumlah 73,50081 dan standar
deviasi setelah perlakuan sejumlah 65,77706. Standar error mean sebelum perlakuan sejumlah
16,43528 dan standar error mean setelah perlakuan adalah 14,70820. Uji ini menggunakan tingkat
kepercayaan 95%.
Ouput paired sample correlations menunjukkan hasil korelasi antara dua buah sampel. Nilai
korelasi data apabila berada di antara -0,5 hingga -1 maka kedua data yang berpasangan saling
berhubungan namun berkebalikan. Sedangkan apabila nilai korelasi 0 maka kedua data yang
berpasangan tidak saling berhubungan dan apabila nilai korelasi berada diantara 0,5 dan 1 maka
kedua data berpasangan tersebut saling berhubungan dan linear. Selain itu, jika nilai korelasi kurang
dari 0,5 maka hubungan antara kedua data lemah. Dan jika nilai korelasi lebih dari 0,5 maka
hubungan antara kedua data adalah kuat. Dari hasil pengolahan data diatas, nilai korelasi yang
didapatkan adalah 0,903 sehingga kedua data berpasangan tersebut saling berpasangan linear kuat
antara satu data dengan data yang lain. Korelasi ditunjukkan dengan angka 0,903 dengan angka
probabilitas 0,000 (dibawah 0.05). Ini berarti bahwa hubungan antara sebelum dan sesudah
perlakuan adalah nyata dan berhubungan secara signifikan.
Pada hasil output uji mean dua sampel berpasangan ini yang terpenting adalah nilai thitung
dan nilai sig. (2-tailed) nya. Untuk cara membaca kolom – kolom yang lain hampir sama dengan uji
mean satu sampel. Untuk mengetahui apakah hipotesis yang diajukan di awal apakah diterima atau
ditolak dapat menggunakan nilai Sig. ataupun nilai perbandingan antara Thitung dengan Ttabel. Berikut
merupakan ketentuan diterima atau ditolaknya hipotesis menggunakan Sig. adalah sebagai berikut:
Nilai Sig. < 0,05 H0 ditolak
Nilai Sig. > 0,05 H0 diterima
Berdasarkan analisa nilai Sig. yang didapatkan dari hasil pengolahan data statistik adalah
0,000 atau Sig. < 0,05 sehingga tolak H0. Nilai standar deviasi dari data berpasangan adalah
31,61345. Standar Error Mean yang dimiliki data berpasangan tersebut adalah 7,06898.
Berdasarkan data yang telah dianalisa didapat hasil tolak H0 yang berarti terima H1.
Berdasarkan hipotesa tersebut diketahui bahwa pemberian pakan ikan runcah sangat berpengaruh
terhadap perkembangan rajungan Tapanuli Selatan, hal tersebut dibuktikan dengan pertambahan
berat rajungan setelah diberi pakan ikan runcah.
4.2.3. Independent-Samples T Test
Group Statistics
Ber 1 414,68
10 232,05593 73,38253
at 00
2 144,78
10 135,97798 43,00001
00
Independent Samples Test
t-test for
Levene's Test for Equality of
Equality of Variances Means
F Sig. T Df
95%
Confidenc
e Interval
of the
Data berat ikan berjumlah 20 (N) yang terbagi menjadi 2 kelompok yaitu kelompok 1 dan
kelompok 2. Masing-masing kelompok berat ikan mempunyai nilai rata-rata berat atau Mean. Nilai
rata-rata berat ikan pada kelompok 1 yaitu 414,6800, sedangkan nilai rata-rata berat ikan pada
kelompok 2 yaitu 144,7800. Pada setiap kelompok terdapat simpangan baku atau standar deviasi,
nilai standar deviasi dari berat ikan kelompok 1 sebesar 232,05593, sedangkan pada kelompok 2
nilai standar deviasinya sebesar 135,97798. Pada setiap kelompok mempunyai nilai standar error
mean, nilai standar error mean kelompok 1 yaitu 73,38253, sedangkan pada kelompok 2 sebesar
43,00001. Untuk mengetahui perbedaan nilai data berat antara kelompok 1 dan kelompok 2, dibuat
hipotesis sebagai berikut:
H0 = Data berat ikan kelompok 1 dan kelompok 2 tidak mempunyai perbedaan signifikan.
H1 = Data berat ikan kelompok 1 dan kelompok 2 mempunyai perbedaan yang signifikan.
Data yang digunakan mempunyai nilai kepercayaan 95% yang berarti apabila nilai
signifikan >0,05 berarti dari data ikan dapat diperoleh kesimpulan bahwa data berat ikan kelompok
1 dan kelompok 2 tidak mempunyai perbedaan yang signifikan. Begitu pula sebaliknya, apabila
nilai signifika <0,05 berarti data berat ikan kelompok 1 dan kelompok 2 mempunyai perbedaan
yang signifikan. Dari data yang diperoleh, kelompok 1 mempunyai nilai signifikan sebesar 0,005
pada kelompok 1 dan 0,007 pada kelompok 2. Berdasarkan data tersebut dapat diketahui bahwa
nilai berat ikan dari kelompok 1 dan kelompok 2 memiliki perbedaan yang signifikan.
Untuk menentukan hipotesa dari suatu data juga dapat menggunakan hubungan antara nilai t
dengan nilai df. Nilai df dapat ditemukan pada tabel atau apabila ingin mencari secara manual dapat
menggunakan Microsoft excel dengan memasukkan rumus =TINV(Nilai Kepercayaan;Nilaidf).
Apabila nilai t<t tabel maka hipotesa H0 diterima, dan apabila t > t tabel maka hipotesa H1
diterima. Nilai t diketahui dari data sebesar 3,173 sedangkan nilai t tabel sebesar 2,100 didapat dari
=TINV(0,05;18). Berdasarkan nilai t tabel didapat nilai yang mempunyai perbedaan yang
signifikan sehingga dapat disimpulkan dengan menggunakan hipotesa terima H1 yang berarti data
berat ikan kelompok 1 dengan kelompok 2 mempunyai perbedaan yang cukup signifikan.
V. PENUTUP
5.1. Kesimpulan
5.2. Saran
DAFTAR PUSTAKA
Khafid, M. 2012. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) dan Struktur
Kepemilikan Terhadap Persistensi Laba. Jurnal Dinamika Akuntansi Vol. 4, No.2 (139-
148). Semarang : Universitas Negeri Semarang.
Pratisto, A. 2004. Cara Mudah Mengatasi Masalah Statistik dan Rancangan Percobaan dengan
SPSS 12. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
Santoso, S. 2004. Panduan Lengkap Menguasai SPSS 16. Jakarta : PT. Elex Media Komputindo.
Wirasanti, S., Partono, T., Rediana, S. 2012. Efektifitas Metode Kooperatif STAD Terhadap
Prestasi Belajar Akuntansi Kompetensi Dasar Jurnal Umum. Jurnal Edukasi Ekonomi
Vol. 1, No.1. Semarang : Universitas Negeri Semarang.
LAPORAN RESMI PRAKTIKUM STATISTIKA
MODUL 2
STATISTIKA INFERENSIA
BRIGASSA DHAMMANIKA
26020115130148
KELAS B
NAMA NAMA
NIM NIM
Mengetahui,
Koordinator Asisten