Anda di halaman 1dari 8

1.

Statistika Inferensia
Statistik inferensi adalah metode-metode yang berhubungan dengan analisis sebagian data untuk
kemudian sampai pada peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data. Inferensi
statistik dapat dibedakan menjadi dua yaitu estimasi parameter dan uji hipotesis. Estimasi parameter
dibedakan menjadi dua yaitu estimasi parameter titik dan estimasi parameter berupa interval.
Inferensi statistik dapat dicari dengan metode klasik dan metode bayes (Prahutama, 2012).
Menurut Putri (2013), statistika inferensia membahas cara menganalisis data serta mengambil
kesimpulan yang pada dasarnya berkaitan dengan estimasi parameter dan pengujian hipotesis.
Metode statistika inferensia adalah metode yang berkaitan dengan analisis sebagian data sampai ke
peramalan atau penarikan kesimpulan mengenai keseluruhan data. Sebagian data yang terkait
dengan suatu variable dikenal sebagai sampel, sedangkan keseluruhan datanya disebut populasi.
statistika inferensia didalamnya diadakan pendugaan parameter, membuat hipotesis, serta menguji
hipotesis tersebut sampai pada pembuatan kesimpulan yang berlaku umum. Metode ini sering
disebut juga sebagai statistika induktif, karena kesimpulan yang ditarik didasarkan pada informasi
dari sebagian data saja. Untuk keperluan yang lbeih luas tentu ada kemungkinan terjadi kesalahan.
Statistika inferensia dapat di gunakan dalam membantu peneliti untuk mengetahui bagaimana
hasil yang dapat dari suatu sampel dapat digeneralisasi pada populasi atau tidak. Statistik inferensia
merupakan suatu teknik yang saling berhubungan dengan analisis data pada suatu sampel yang
digunakan sebagai penggeneralisasian pada populasi tertentu. Penggunaan metode statistika
inferensia berdasarkan pada peluang dan sampel yang dipilih secara acak (Nisfiannoor, 2009).
Menurut Spiegel (1972), Statistik inferensia adalah serangkaian teknik yang digunakan untuk
mengkaji, menaksir dan mengambil kesimpulan sebagian data (data sampel) yang dipilih secara
acak dari seluruh data yang menjadi subyek kajian (populasi). Statistik inferensia berfungsi
meramalkan dan mengontrol keadaan atau kejadian. Contoh pernyataan yang termasuk dalam
cakupan statistik infernsia; akibat penurunan produksi minyak dua kali lipat pada tahun-tahun
mendatang. Berdasarkan ruang lingkup bahasannya, maka statistik inferensial mencakup:
1. probabilitas atau teori kemungkinan,
2. distribusi teoretis,
3. sampling dan sampling distribusi,
4. pendugaan populasi atau teori populasi,
5. uji hipotesis rerata,
6. analisis korelasi dan uji signifikansi,
7. analisis regresi untuk peramalan,
8. analisis varians,
9. analisis kovarians
2. Uji T-One
Analisis One Sample T-test digunakan untuk membandingkan apakah terdapat perbedaan atau
kesamaan rata-rata suatu kelompok data dengan suatu rata-rata tertentu. One sample t test
merupakan teknik analisis untuk membandingkan satu variabel bebas. Teknik ini digunakan untuk
menguji apakah nilai tertentu berbeda secara signifikan atau tidak dengan rata-rata sebuah
sampel.Pada uji hipotesis ini, diambil satu sampel yang kemudian dianalisis apakah ada perbedaan
rata-rata dari sampel tersebut (Khafid, 2012). Menurut Khafid (2012), rosedur yang umum dan
harus diikuti untuk melakukan uji hipotesis ini adalah sebagai berikut :
1. Mencari hipotesis nol dan hipotesis alternatifnya.
2. Pilih tingkat kepercayaan tertentu dan tentukan besarnya sampel yang diambil.
3. Pilih statistik uji yang sesuai sebagai dasar bagi prosedur pengujian.
4. Tentukan daerah kritisnya.
5. Kumpulkan data sampel dan hitung statistik sampelnya, kemudian ubah ke dalam
variable normal standar (Z) atau t (tergantung banyaknya sampel).
6. Nyatakan menolak atau menerima H0.
Uji ini digunakan untuk mengetahui perbedaan nilai rata-rata populasi yang digunakan sebagai
pembanding dengan rata-rata sebuah sampel. Dari hasi uji ini akan diketahui apakah rata-rata
populasi yang digunakan sebagai pembanding berbeda secara signifikan dengan rata-rata sebuah
sampel, jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi (Kovinna, 2015).
Statistik inferensial adalah teknik analisis data yang digunakan untuk menentukan sejauh mana
kesamaan antara hasil yang diperoleh dari suatu sampel dengan hasil yang akan didapat pada
populasi secara keseluruhan. Oleh karena itu, statistik inferensial digunakan para ahli untuk
mengkaji, melakukan penaksiran, melakukan suatu pendugaan, serta dapat melakukan penarikan
kesimpulan dari sampel yang ada. Hal yang dilakukan pada statisika inferensia misalnya adalah
membuat hubungan antara sampel. Biasanya menghubungkan antara sampel adalah dengan
membuat regresi, korelasi, pengujian hipotesis yang ada terutama pada data yang bersifat umum
(Khafid, 2012).
Menurut Raditya (2013), pengujian rata-rata satu sampel sering dikenal dengan uji T-satu sampel
digunakan untuk menentukan apakah sampel memiliki nilai rata-rata yang berbeda dengan nilai
rata-rata acuan. Dibawah 30. Syaratnya adalah data berupa kuantitatif dan memiliki distribusi
normal. Pengujian satu sampel pada prinsipnya ingin menguji apakah suatu nilai tertentu yang
digunakan sebagai pembanding berbeda secara nyata ataukah tidak dengan rata-rata sebuah sampel.
Nilai tertentu disini pada umumnya adalah sebuah nilai parameter untuk mengukur suatu
populasi. Contoh hipotesis ujinya adalah :
 Ho : Kualitas pelayanan pramuniaga toko di Yogyakarta paling tinggi 70% dari kriteria yang
diharapkan
 Ha : Kualitas pelayanan pramuniaga toko di Yogyakarta lebih tinggi dari 70% dari kriteria
yang diharapkan
Menurut Raditya (2013), uji ini juga dapat digunakan untuk mengetahui perbedaan rata-rata
populasi yang digunakan sebagai pembanding dengan rata-rata sebuah sampel. Dari hasil ini apakah
akan diketahui bahwa rata-rata populasi yang digunakan sebagai pembanding secara signifikan
berbeda dengan rata-rata sebuah sampel, jika ada perbedaan, rata-rata manakah yang lebih tinggi.
Contoh hipotesis ujinya adalah:
 Ho : Rata-rata nilai matematika mahasiswa semester 3 kampus A tidak berbeda dengan rata-
rata nilai matematika mahasiswa keseluruhan di kampus A.
 Ha : Rata-rata nilai matematika mahasiswa semester 3 kampus A berbeda dengan rata-rata
nilai matematika mahasiswa keseluruhan di kampus A.
Biasanya one sample t-test digunakan untuk hipotesis deskriptif dan hipotesis komparatif Dalam
pengujian untuk mengambil keputusan analisa data kita bandingkan dengan 3aria t atau dengan
menggunakan Ms. Excel, yaitu ketik “=tinv(alpha; (n-1))” sebagai contoh jika nilai signifikansi
alpha yang dipilih adalah 5% (=0,05) dan ukuran sampel n=30. Maka t-tabel adalah
“=tinv(0,05;29)” (Raditya, 2013).
Menurut Creswell (2008), uji-t dalam ilmu statistika dipergunakan sebagai penentuan apakah
dari 2 kelompok skor mempunyai tingkat perbedaan yang mencolok atau signifikan di tingkat
probabilitas pilihan. Misalkan, Uji-t dapat digunakan sebagai pembanding antara skor membaca
pada laki-laki dan skor membaca pada perempuan di suatu sekolah, misalkan sekolah A. Teknik
dasar dari Uji-t adalah membandingkan perbedaan nyata antara mean suatu kelompok (X1-X2)
menentukan apakah adanya perbedaan yang diharapkan berdasarkan peluang yang di dapat. Uji-t
terdiri dari:
a. Uji-t untuk sampel independen digunakan untuk menentukan apakah ada perbedaan yang
signifikan antara dua sampel independen. Sampel independen ditentukan tanpa adanya
pemadanan jenis apapun. Software SPSS dapat digunakan untuk uji-t.
b. Uji-t untuk sampel non-independen digunakan untuk membandingkan dua kelompok terpilih
berdasarkan beberapa kesamaan. Uji ini juga digunakan untuk membandingkan performansi
kelompok tunggal dengan pretest dan posttest atau dengan dua perlakuan berbeda.

3. Uji Paire
Menurut Wirasanti (2012), paired sample t-Test adalah uji t dimana sample saling berhubungan
antara satu sample dengan sample yang lain. Sampel berpasangan diartikan sebagai sebuah sampel
dengan subyek yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda seperti
subyek A mendapat perlakuan I, kemudian perlakukan II. Tujuan dari pengujian ini adalah untuk
menguji perbedaan rata-rata antara sample-sampel yang berpasangan.
Menurut Santoso (2010), paired Sample t Test merupakan metode yang digunakan untuk
menguji dua sampel yang berpasangan, apakah keduanya mempunyai rata-rata yang secara nyata
berbeda ataukah tidak. Sampel berpasangan (paired sample) adalah sebuah sampel dengan subyek
yang sama namun mengalami dua perlakuan atau pengukuran yang berbeda. Seperti seorang
salesman yang bekerja tanpa sebelumnya tanpa mendapat pelatihan, dengan yang sudah mendapat
pelatihan, bagaimana efektivitas pelatihan tersebut terhadap kemampuan menjualnya, apakah ada
peningkatan atau tidak. Di sini sampelnya tetap salesman yang sama namun mendapat perlakuan
yang berbeda. Asumsi yang digunakan pada pengujian ini antara lain:
 Data bertipe 4ariabl, baik itu interval atau rasio,
 Data berdistribusi normal
 Data sampel berjumlah sedikit atau dibawah 30
Uji beda t-test digunakan untuk menentukan apakah dua sampel yang tidak berhubungan
memiliki nilai rata-rata yang berbeda. Uji beda t-test dilakukan dengan cara membandingkan
perbedaan antara dua nilai rata-rata dengan standart error dari perbedaan rata-rata dua sampel.
Standar error perbedaan dalam nilai rata-rata terdistribusi secara normal. Dapat disimpulkan bahwa
uji beda t-test adalah membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu dengan yang
lainnya. Paired sampel T Test merupakan analisis dengan melibatkan dua pengukuran pada subjek
yang sama terhadap suatu pengaruh atau perlakuan tertentu. Pada uji beda Paired sampl t test,
peneliti menggunakan sampel yang sama, tetapi pengujian terhadap sampel dilakukan sebanyak dua
kali. Paired-Samples Uji T digunakan untuk menguji bahwa tidak ada perbedaan antara dua
variabel. Data boleh terdiri atas dua pengukuran dengan subjek yang sama atau satu pengukuran
dengan beberapa subjek. Analisis Paired-sample t-Test merupakan prosedur yang digunakan untuk
membandingkan rata-rata dua variabel dalam satu group. Artinya analisis ini berguna untuk
melakukan pengujian terhadap satu sampel yang mendapatkansutautreatment yang
kemudianakandibandingkan rata-rata dari sampel tersebut antara sebelum dan sesudah treatment
(Purwandari, 2013). Menurut Purwandari (2013), dalam perhitungan manual Paired-sample t-Test
menggunakan rumus sebagai berikut :

( x1 - x 2 ) - ( 1 -  2 )
t hitung =
 12  22
+
n1 n2

Kemudian, untuk menentukan hipotesis yang terpilih sebelumnya ditentukan terlebih dahulu ttabel
nya. Untuk paired-sample t-Test nilai df (degree of freedom) nya adalah jumlah sampel dikurangi
satu atau n-1 (Purwandari, 2013).
4. Uji Independent
Independent sample t test adalah uji dengan dua sampel. Prinsip dari uji ini adalah untuk
mengetahui apakah ada perberdaan rata-rata (mean) antara dua sampel populasi, dengan melihat
rata-rata dua sampel. Kata “independent” atau bebas “bebas” berarti tidak ada hubungan antara dua
sampel yang akan diuji. Independent sample t-Test adalah uji yang digunakan untuk menentukan
apakah dua sampel yang tidak berhubungan memiliki rata-rata yang berbeda. Jadi tujuan metode
statistik ini adalah membandingkan rata-rata dua grup yang tidak berhubungan satu sama lain.
Pertanyaan yang coba dijawab adalah apakah kedua grup tersebut mempunyai nilai rata-rata yang
sama ataukah tidak sama secara signifikan (Putri, 2013). Menurut Putri (2013), dalam perhitungan
manual independent-sample t test menggunakan rumus yaitu:
( x1 - x 2 ) - ( 1 -  2 )
t hitung =
 12  22
+
n1 n2

Kemudian, untuk menentukan hipotesis yang terpilih sebelumnya ditentukan terlebih dahulu ttabel
nya. Terdapat perbedaan dalam melihat tabel t untuk paired-sample t test dan independent-sample t
test. Untuk paired-sample t test nilai df nya adalah jumlah sampel dikurangi satu atau n-1.
Sedangkan untuk independent-sample t test df nya adalah jumlah sampel dikurangi dua atau n-2
(Putri, 2013).

5. Uji Hipotesa
Hipotesis dapat diartikan sebagai dugaan mengenai suatu hal, atau hipotesis merupakan jawaban
sementara suatu masalah, atau juga hipotesis dapat diartikan sebagai kesimpulan sementara tentang
hubungan suatu variabel dengan satu atau lebih variabel yang lain. Uji hipotesis adalah suatu proses
untuk menentukan apakah dugaan tentang nilai parameter atau karakteristik populasi didukung kuat
oleh data sampel atau tidak (Sugiharto, 2009). Menurut Sugiharto (2009) hipotesis yang baik selalu
memenuhi dua pernyataan, yaitu :
1. Menggambarkan hubungan antar 5ariable.
2. Dapat memberikan petunjuk bagaimana pengujian hubungan tersebut.
Oleh karena itu hipotesis perlu dirumuskan terlebih dahulu sebelum dilakukan pengumpulan
data. Hipotesis ini disebut Hipotesis Alternatif (Ha) atau Hipotesis kerja (Hk) atau Hı . Hipotesis
kerja atau Hı merupakan kesimpulan sementara dan hubungan antar variabel yang sudah dipelajari
dari teori-teori yang berhubungan dengan masalah tersebut. Untuk pengujian Hı perlu ada
pembanding yaitu Hipotesis Nol (Ho). Ho disebut juga sebagai Hipotesis Statistik, karena
digunakan sebagai dasar pengujian. Langkah atau prosedur untuk menentukan apakah menerima
atau menolak Hipotesis Statistik (Ho) disebut Pengujian Hipotesis. Oleh karena itu dalam pengujian
Hipotesis, penarikan kesimpulan mengenai populasi didasarkan pada informasi sampel bukan
populasi itu sendiri, maka kesimpulannya dapat saja keliru (Sugiharto, 2009).
Menurut Saefuddin (2009), hipotesis biasanya dinyatakan dalam bentuk pernyataan mengenai
parameter peubah tertentu, misal µ > µo. Hipotesis ini dinamakan hipotesis penelitian yaitu
hipotesis yang akan diselidiki kebenarannya melalui suatu penelitian. Untuk menguji suatu hipotesis
penelitian, pernyataan skeptik tandingannya diajukan. Pernyataan skeptik contohnya adalah
pengaruh pemberian kapur pada pertanaman kedelai adalah µ=µo. “Hasil pertanaman kedelai
dengan kapur atau pun tanpa kapur sama saja”. Karena selalu menyatakan tidak adanya perbedaan,
hipotesis skeptik ini disebut sebagai hipotesis not, dan dinotasikan sebagai H0. Selanjutnya,
hipotesis penelitian yang ditandingkan dengan hipotersis nol tersebut dinamakan sebagai hipotesis
tandingan dengan notasi H1. Pada suatu pengujian, hipotesis nol dianggap benar, kecuali ada
indikasi yang menunjukkan bahwa hipotesis ini tertolak. Tertolaknya hipotesis nol berimplikasi
kepada diterimanya hipotesis penelitian yang menjadi tandinganya dan ini dijadikan sebagai salah
satu fakta yang mendukung perkiraan teoritik peneliti. Suatu hipotesis akan dianggap benar, kecuali
ada indikasi yang menujukkan bahwa hipotesis ini tertolak. Sementara itu, karena dibuat
berdasarkan percontohan hasil uji dapat menunjukkan tertolaknya hipotesis nol walaupun hipotesis
tersebut benar, atau menunjukkan tidak tertolaknya hipotesis nol meskipun hipotesis tandinganya
benar. Kesalahan dalam hal menolak hipotesis nol selanjutnya dimanakan sebagai “salah jenis I”,
sedangkan kesalahan dalam hal tidak menolak hipotesis nol dinamakan “salah jenis II”.

6. Manfaat Statistika Inferensia dalam Bidang Kelautan


Pada dasarnya statistika inferensia digunakan untuk memutuskan suatu perkara dengan memilih
satu pilihan dari beberapa pilihan yang tersedia. Statistika Inferensia mempunyai manfaat pada
berbagai bidang tak terkecuali dalam bidang ilmu dan teknologi kelautan. Menurut Saefuddin
(2009), manfaat statistika inferensia di bidang kelautan diantaranya :
1. Memilih ikan yang tepat sesuai dengan jumlah spesiesnya di lautan untuk dijadikan sumber
perikanan tangkap. Penggunaan statistika inferensia bertujuan agar pada saat pemilihan ikan
mendapatkan hasil yang terbaik dan tidak merusak populasi dari ikan serta rantai makanan.
2. Memilih daerah pantai yang cocok untuk dilakukan konservasi. Penggunaan statistika
inferensia bertujuan agar konservasi pada daerah pantai atau pesisir tepat sasaran pada
kawasan pesisir yang memang butuh untuk di benahi agar tidak rusak.
3. Menganalisa jumlah penyu yang ada di lautan agar tidak mengalami kepunahan dan dapat
dilakukan penangkaran.
DAFTAR PUSTAKA

Cresswell, John W. 2008. Educational Research. Third Edition. New Jersey: Pearson Education,
Inc.

Khafid, M. 2012. Pengaruh Tata Kelola Perusahaan (Corporate Governance) dan Struktur
Kepemilikan Terhadap Persistensi Laba. Universitas Negeri Semarang : Semarang.

Kovinna, F. dan Betri. 2015. Pengaruh Independensi, Pengalaman Kerja, Kompetensi, dan Etika
Auditor Terhadap Kualitas Audit. STIE MDP : Palembang.

Nisfiannoor, M. 2009. Pendekatan Statistika Modern untuk Ilmu Sosial. Jakarta :Salemba
Humatika.

Prahutama, A., Sugito, Agus, R. 2012. Inferensi Statistik dari Distribusi Normal dengan Metode
Bayes Untuk Non-informatif Prior. Semarang: Universitas Diponegoro.

Purwandari, S.dan Siti, P.S. 2013. Pengaruh Penerapan Students Team Achievement Divisions
untuk Mengembangkan Sikap Ramah Lingkungan di SD Sendangadi 1. Universitas
Negeri Semarang : Semarang.

Putri, R.F. dan Azhar, M. 2013. Pengaruh Persepsi Profesi, Kesadaran Etis dan Independensi
Auditor Terhadap Komitmen Profesi Akuntan Publik di Kota Medan. Medan :
Universitas Sumatera Utara.

Raditya, Tri, M.A., Tarnodan, T.W. 2013. Penentuan Tren Arah Pergerakan Harga Saham Dengan
Menggunakan Moving Average Convergence Divergence. Semarang: Universitas
Diponegoro.

Saefuddin, A. 2009. Statistika Dasar. Jakarta: Grasindo.

Santoso, S. 2010. Statistik Parametrik. Jakarta: Elex Media Komputindo.

Spiegel, M. R. 1972. Theory and Problems in Si Units. McGraw Hill Book Company.

Sugiharto, T. 2009. Pengujian Hipotesis. Depok : Universitas Guna Darma.

Wirasanti, S. dan Partono T.. 2012. Efektifitas Metode Kooperatif Stad Terhadap Prestasi Belajar
Akuntansi Kompetensi Dasar Jurnal Umum. Universitas Negeri Semarang : Semarang

Anda mungkin juga menyukai