Anda di halaman 1dari 91

Dra Wilis Ari Setyati, MSi

Structurally, a typical bacterium

• a cytoplasmic membrane surrounded by a


peptidoglycan cell wall and maybe an outer
membrane;

• a fluid cytoplasm containing a nuclear region


(nucleoid) and numerous ribosomes; and

• often various external structures such as a


glycocalyx, flagella, and pili.
Sel Prokaryotik dan Eukaryotik
Dinding sel
Sel eukaryotik
a. Sel tumbuhan, algae dan fungi mempunyai dinding sel, yang
biasanya tersusun dari selulosa atau khitin. Dinding sel tumbuhan
tidak pernah tersusun atas peptidoglikan
b. Sel hewan dan sel protozoa tidak memiliki dinding sel

Sel prokaryotik
a. Anggota domain Bacteria mempunyai dinding sel yang tersusun
dari peptidoglikan .
b. Anggota domain Archae mempunyai dinding sel yang tersusun
dari protein, kompleks karbohidratatau molekul unik tetapi tidak
mirip dengan peptidoglikan. .
DINDING SEL

• Sebuah struktur semirigid mengelilingi membran


sitoplasma dan melindungi sel dari tekanan
osmotik .
• Dinding sel tersusun atas molekul kompleks
yang disebut peptidoglikan
• Peptidoglikan merupakan polimer β-1,4-N-
acetylglucosamine (NAG) dan N-acetyl-
muramic acid (NAM).
Monomer peptidoglikan (murein) tersusun dari
dua gula amino:
• N-acetylglucosamine (NAG)
• N-acetylmuramic acid (NAM), dengan
pentapeptide pada ujung NAM.
• Pada E. coli, pentapeptide terdiri atas
asam amino L-alanin, asam D-glutamat,
asam meso diaminopimelat dan dua D-
alanin.
Fungsi

• mempertahankan bentuk sel,


• memberikan perlindungan fisik, dan
• mencegah sel dari hancur (lisis osmotik)
Dinding sel bakteri
Gram-Negative Cell Envelope
Gram-Negative Cell Envelope
LPS: Protection from
antibiotics such as
penicillin plus against
certain toxins.

Periplasm: Site
of preliminary
nutrient
degradation.
Diagram of gram-negative bacterial cell surface.
oval dan persegipanjang menggambarkan gula.
MDO = membrane-derived oligosaccharides.
Teichoic acids (TAs)

• Ditemukan pada semua bakteri gram-positive


tetapi tidak ditemukan pada bakteri gram
negative
• Asam teikoat merupakan polimer ribitol
phosphate atau gliserol phosphat yang diikat
oleh ikatan phosphodiester
• Asam teikoat pada dinding sel terikat pada
peptidoglikan dengan ikatan kovalen melalui
asam muramat dan gugus ribitol atau gliserol
phosphat.
Outer Membranes of Gram-Negative Bacteria

• outer membrane terikat secara kovalen ke


lapisan peptidoglikan melalui lipoprotein dan
berperan menguatkan bentuk sel dan
memberikan proteksi terhadap lingkungan
eksternal.
• Analisis kimia menunjukan tersusun atas lipid
yang mirip dengan membran sitoplama, tetapi
tampak sebagai asymmetric bilayer, dengan
lapisan luar (outer layer) tersusun oleh LPS dan
iner layer tersusun oleh phospholipid.
Outer membrane proteins (OMPs)

• OMPs disebut juga porins


• Mempunyai ukuran diameters 1 - 2 mm
• Merupakan protein transmembran
• Mengatur transport hydrophilic solutes
masuk menembus membran sitoplasma.
Porins

• Bermacam macam OMPs ditemukan


pada gram negative bacteria.
• Protein protein ini memfasilitasi masuknya
metabolit spesifik seperti vitamin B12, iron,
atau maltose
• OmpC dan OmpF merupakan komponen
penyusun porin yang memungkinkan
hydrophilic solutes dengan BM kurang dari
700 menembus membran.
Lipopolysaccharide

• Lipopolysaccharides tersusun atas tiga


komponen dasar yaitu
– Region I, merupakan bagian paling luar tersuusn
atas unit karbohidrat, yang dikenal sebagai “O”
antigen. Perubahan pada komposisi gula O antigen
akan mengubah kespesifikan immunologis.
– Core region (region II) terdiri dari outer dan inner
core. outer core menunjukan varibilitas struktural
yang sedang – tinggi. Sedangkan inner core
menunjkan variabilitas struktural yang rendah.
• Lipid A (region III), tersusun atas rantai D-
glucosamine disaccharide dengan seluruh
gugus hidroksilnya tersubstitusi, yaitu unit core
polysaccharides dan asam lemak rantai panjang
(yang paling umum adalah β-hydroxymyristic
acid (3-hydroxy-tetradecanoic acid),
• OMPs (terutama OmpA) terpendam dalam
outer membrane.
• OmpA berperan dalam stabilitas membran
aouter
• OmpA terekspos di permukaan , berperan
sebagai reseptor untuk T-even phage dan
konjugasi
Dinding sel yeast
Ruang periplasma
• Kompartemen selular ini hanya ditemukan
di bakteri yang memiliki membran luar dan
membran plasma (misalnya bakteri Gram
negatif).
• Periplasmic protein termasuk protein untuk
mengikat asam amino, karbohidrat, dan
vitamin berbagai enzim, dan sejumlah
protein lain dengan fungsi beragam
cytoplasmic membrane - also known as a cell
membrane or plasma membrane

Sel eukaryotik
a. phospholipid bilayer mengandung sterols.
b. Membran mampu melakukan endocytosis (phagocytosis
dan pinocytosis) dan exocytosis.

Sel prokaryotic
a. phospholipid bilayer tidak mengandung sterols .
beberapa bacteria mengandung molekul sterol-like yang
disebut hopanoids.
b. membrane tidak mampu melakukan endocytosis dan
exocytosis.
Enzim respirasi dan transport elektron

Sel eukaryotik
• Sistem transport elektron terdapat pada inner membrane
mitochondria.

Sel prokaryotik
• Sistem transport elektron terdapat pada membran
sitoplasma
Membran plasma
• juga disebut membran sel atau membran
plasma, tebal sekitar 7 nanometer.
Terletak di sebelah dalam dinding sel dan
membungkus sitoplasma bakteri
Membran sel
• Membran sel adalah lapisan ganda lipid terdiri dari fosfolipid,
glikolipid, dan berbagai protein.

• Fosfolipid polar dua lapis dengan kepala di kedua sisi membran.


Ekor hidrofobik berorientasi ke bagian dalam membran

• Kemampuan lipids untuk menyebar lateral dalam dua lapis


menunjukkan bahwa ia dapat bertindak sebagai suatu cairan.
Tingkat fluiditas dua lapis lipid tergantung pada komposisi, struktur
hidrofobik ekor fosfolipid, dan suhu
Cytoplasmic Membrane
Fungsi
• Transport metabolit
– penghalang permeabel selektif
– zat yang melewati membran dibatasi oleh ukuran pori
dan sifat hidrofobik
– membran integral (transmembran) membentuk
saluran protein dan bertindak sebagai pembawa
• protein perifer dapat bertindak sebagai reseptor
dan sebagai enzim untuk reaksi metabolik
seperti produksi ATP (fosforilasi oksidatif) dan
fotosintesis
Protein-Mediated Transport
Mycoplasma lack Cell Walls
Note:
Pleomorphic

Mycoplasma pneumoniae causes


“Walking Pneumonia”
Membranous Organelles
• Dibawah electron microscope
mikroorganisme tertentu menunjukan
adanya membranous structures selain
cytoplasmic membrane.
• Membranous structures tampak sebagai
sac-like invaginations dari membran
sitoplasma
• Disebut mesosomes
• Nitrocystis oceanus, mempunyai lamellar
membranous organelles yang ekuivalen
dengan mesosomes,
plasmalemmasomes, atau chondroids
• Tempat berlangsungnya proses oxidative
autotrophic nitrifying bacteria.
kapsula
• banyak mikroorganisme menghasilkan lapisan
lendir di luar sel, yang terdiri dari bahan
polisakarida dan polipeptida
• lapisan ini berfungsi melindungi sel bakteri dan
sering dikaitkan dengan bakteri patogen karena
berfungsi sebagai penghalang terhadap
fagositosis oleh sel-sel darah putih,
• zat-zat polisakarida kapsular yang dihasilkan
oleh S. pneumoniae terkait dengan imunologi
dan virulensi.
• The production of capsules or slime layers
may impart the ability to form biofilms that
enhance their ability to attach to surfaces.
Chemical structures of capsules or slime layers of gram-negative bacteria.
GlcpNAc, N-acetylglucosamine (italicized p indicates pyranose form of the sugar); Fuc,
L-fucose; Gal, D-galactose; Glc, D-glucose; Man, D-mannose; FucpNAc, N-
acetylfucosamine.
Chemical structures of capsules or slime layers of gram-negative bacteria.
GlcpNAc, N-acetylglucosamine (italicized p indicates pyranose form of the sugar); Fuc,
L-fucose; Gal, D-galactose; Glc, D-glucose; Man, D-mannose; FucpNAc, N-
acetylfucosamine.
Protection (e.g.,
Streptococcus
pneumoniae from
phagocytosis)
Glycocalyx

Attachment (e.g.,
Streptococcus
mutans causing
dental plaques)
Capsules are more
Capsule Staining
regular and
gelatinous.

Slime Layers are


less regular and
more diffuse.
komposisi subunit
Bacterium
kapsula struktural
Bakteria
Gram positif

polypeptide
Bacillus anthracis D-glutamic acid
(polyglutamic acid)

Bacillus polypeptide and D-glutamic acid, amino


megaterium polysaccharide sugars, sugars

Streptococcus
polysaccharide (dextran) glucose
mutans

Streptococcus sugars, amino sugars,


polysaccharides
pneumoniae uronic acids

Streptococcus polysaccharide N-acetyl-glucosamine and


pyogenes (hyaluronic acid) glucuronic acid
komposisi subunit
Bacterium
Kapsula struktural
Bakteria
Gram-negatif
Acetobacter
polysaccharide (cellulose) glucose
xylinum
polysaccharide glucose, galactose, fucose
Escherichia coli
(colonic acid) glucuronic acid
Pseudomonas
polysaccharide mannuronic acid
aeruginosa
Azotobacter
polysaccharide glucuronic acid
vinelandii
Agrobacterium
polysaccharide (glucan) glucose
tumefaciens
Organela lokomosi (pergerakan)

Sel eukaryotik
Beberapa sel eukaryotic memiliki flagella atau cilia.
Flagella dan cilia merupakan organele yang berperan
dalam lokomosi dan pada sel sel eukaryotic tersusun
atas mikrotubul yang diselubungi oleh membran .
Mikrotubule tersusun pada susunan 2X9+2.

Sel prokaryotik
sebagian prokaryotik mempunyai flagella, tidak memiliki cilia
flagella
• alat lokomosi (pergerakan).
• flagela panjang yang berputar melalui
suatu "motor" yang terletak tepat di bawah
membran sitoplasma.
• bakteri mungkin memiliki satu, beberapa,
atau banyak flagela dalam berbagai posisi
di sel
• untuk menghasilkan kekuatan yang
diperlukan untuk banyak gerakan
seluler, sel tergantung pada enzim
khusus yang biasa disebut protein
motor.
• enzim mechanochemical ini mengubah
energi yang dilepaskan oleh hidrolisis
ATP atau dari gradien ion menjadi
kekuatan mekanis. Protein motor
menghasilkan gerakan linear atau
gerakan berputar
• Bacterial flagella tersusun atas tiga komponen
utama yaitu : a basal body, a proximal hook dan
a long helical filament
• filament dan hook merupakan struktur silinder
yang memanjang dari permukaan sel.
• basal body terpendam dalam permukaan sel
terdiri dari motor yang menggerakan helical
flagellum (seperti baling-baling kapal). Dibawah
kendali sistem kemotaktik memungkinkan sel
untuk bergerak ke arah lingkungan yang sesuai
atau menjauhi lingkungan yang tidak sesuai
• Tubuh basal merupakan bagian utama
dari flagellar organel dan terdiri dari empat
cincin (L, P, S, dan M) terpasang pada
batang utama
• cincin M merupakan bagian integral
membran sel dan dapat terhubung ke
batang melalui flagellar S cincin.
Lokasinya di membran sitoplasma.
• S, atau supramembrane, cincin terletak
tepat di sebelah distal cincin M
• cincin L dan P terletak pada membran luar
dan ruang periplasmic (mungkin dalam
interaksi dengan lapisan peptidoglikan).
Mereka membentuk silinder luar, yang
diyakini hanya berpartisipasi secara pasif
dalam mekanisme motor.
• cincin P dan L membentuk pori-pori besar,
di mana batang berlalu..
Basic arrangements of flagella

• monotrichous (trich = hair): a single


flagellum at one pole of the cell
• lophotrichous: a tuft of flagella at one pole
of the cell
• amphitrichous: one or more flagella at both
ends of the cell
• peritrichous = flagella around the entire
cell
Flagellar Arrangements
Polar
Flagellum

e.g., E. coli

also “atrichous”
pili
• Struktur seperti pipa, struktur mirip rambut
terbuat dari protein yang memungkinkan bakteri
untuk berikatan dengan sel-sel lain.
• Sebuah pilus khusus, pilus seks, memungkinkan
transfer dari satu sel bakteri yang lain.
• pili terlibat dalam bentuk motilitas dikenal
sebagai berkedut. Berkedut adalah sebuah
bentuk pergerakan yang dinyatakan sebagai
dendeng translokasi atas permukaan padat.
• Pili (sing., pilus) juga disebut fimbriae (sing.,
Fimbria).
Fimbriae
• Fimbriae pendek, struktur seperti rambut, terdapat dalam
banyak bakteri gram negatif, yang bertindak sebagai
adhesin (analog dengan velcro) dan memungkinkan sel
bakteri untuk berkoloni dan kadang-kadang
menyebabkan penyakit.
• Sebagai contoh, Neisseria gonore menggunakan
fimbriae untuk melekat pada lapisan saluran kelamin.
• Fimbriae juga dapat mendeteksi sinyal kimiawi dan
penting dalam komunikasi sel bakteri dan pembentukan
biofilm .
Fimbriae (a kind of pilli)

Tips are Adhesins,


used to adhere, e.g.,
to animal tissues
bahan inti
Sel eukaryotik
a. Bahan inti dilingkupi oleh membran nuklear yang berpori. Pori ini
menghubungkan dengan retikulum endoplasma
b. Terdiri dari satu atau lebih pasangan kromosom yang tersusun atas
asam deoksiribonukleat (DNA) dan protein histone.
c. Mempunyai nukleoulus
d. Bahan inti disebut nukleus

Sel prokaryotik
a. Bahan inti tidak dilingkupi oleh membran sel
b. Hanya ada satu kromosom sirkular yang terdiri dari asam
deoksiribonukleat dan protein histone-like proteins.
c. Tidak mempunyai nucleolus.
d. Bahan inti disebut nucleoid.
Struktur sitoplasmik
eukaryotic cell
a. Ribosomes, sub unit 60S dan 40S membentuk ribosom 80S.
b. Mempunyai organel internal yang dilingkupi oleh membran:
mitokondria , retikulum endoplasmik , Golgi apparatus , vakuola,
dan lysosomes.
c. Kloroplas merupakan organela untuk photosynthesis.
d. A mitotic spindle involved in mitosis is present during cell division.
e. Mempunyai cytoskeleton yang tersusun atas microtubules, actin
micofilaments, dan intermediate filaments. Secara kolektif
berperan dalam memberi bentuk sel, memungkinkan terjadiya
pergerakan sel, gerakan organel dalam sel, endositosis dan
pembelahan sel.

Prokaryotik cell
• Ribosomes, sub unit 50S dan 30S membentuk 70S ribosome.
• Tidak mempunyai organela.
• Tidak mempunyai loroplas.Fotosintesis terjadsi pada membran
sitoplasma.
• Tidak melakukan mitosis.
• Hanya mempunyai actin-like proteins pada dinding sel yang
berperan pada bentuk sel.
Nukleoid

• DNA dengan DNA-binding proteins,


histone-like proteins membentuk
supercoils
Plasmids
• Plasmid adalah molekul untai ganda DNA, biasanya
melingkar, yang bisa eksis dan bereplikasi secara
independen dari kromosom atau dapat berintegrasi
dalam sel.
• Plasmid tidak diperlukan untuk pertumbuhan host dan
reproduksi, Gen plasmid dapat membuat resistan
terhadap obat bakteri, bakteri mempunyai kemampuan
metabolik baru, juga dapat membuat menjadi patogen.
Hal ini mengakibatkan plasmid sering berpindah antar
bakteri,sehingga membuat bakteri berubah sifat seperti,
resistensi. Plasmids
Plasmids
• DNA ekstrakromosomal berbentuk lingkaran
berukuran kecil.
• Plasmid bereplikasi secara independen.
• Membawa gen-gen yang tidak penting untuk
kelangsungan hidup sel, tetapi dapat
memberikan beberapa keuntungan bagi suatu
organisme. Sebagai contoh, membawa gen
untuk resistensi antibiotik dan produksi toksin.
• Plasmid juga sangat berguna untuk rekayasa
genetika.
Closed Circular Chromosome
Also Plasmids, which are
smaller, circular pieces of
DNA.

Plasmids usually
encode
expendable
functions, e.g.,
antibiotic
resistance.
ribosom
• Sel-sel bakteri dapat berisi ribuan ribosom,
• Tempat sintesis protein.
• Ribosom bakteri ini disebut 70 S
(Svedberg unit): sub unit kecil 30 S dan
sub unit besar 50 S
• Subunit 30S tersusun atas 21 proteins
dan molekul rRNA ( 1,500 nucleotides)
yang disebut 16S rRNA.
• subunit 50S tersusun atas 31 proteins dan
dua jenis RNA yaitu 5S rRNA (150
nucleotides) dan 23S rRNA (2,900
nucleotides)
Ribosomes: Sites of Translation

On order of 10,000
per cell!
storage granules
• Nutrisi dan cadangan dapat disimpan
dalam sitoplasma dalam bentuk glikogen,
lipid, polyphosphate, atau dalam beberapa
kasus, belerang atau nitrogen
Cytoplasmic
Where found Composition Function
inclusions
many bacteria e.g. reserve carbon and
glycogen polyglucose
E. coli energy source
polybetahydrox polymerized
many bacteria e.g. reserve carbon and
ybutyric acid hydroxy
Pseudomonas energy source
(PHB) butyrate
linear or
polyphosphate reserve phosphate;
many bacteria e.g. cyclical
(volutin possibly a reserve of
Corynebacterium polymers of
granules) high energy phosphate
PO4
phototrophic purple
reserve of electrons
and green sulfur
(reducing source) in
bacteria and elemental
sulfur globules phototrophs; reserve
lithotrophic sulfur
energy source in
colorless sulfur
lithotrophs
bacteria
protein hulls
aquatic bacteria buoyancy (floatation) in
or shells
gas vesicles especially the vertical water
inflated with
cyanobacteria column
gases
Cytoplasmic
Where found Composition Function
inclusions

endospore-
parasporal forming bacilli unknown but toxic
protein
crystals (genus to certain insects
Bacillus)
orienting and
magnetite
certain aquatic migrating along
magnetosomes (iron oxide)
bacteria geo- magnetic field
Fe3O4
lines
many enzymes for
carboxysomes autotrophic autotrophic site of CO2 fixation
bacteria CO2 fixation
phycobiliprotei light-harvesting
phycobilisomes cyanobacteria
ns pigments
lipid and
light-harvesting
protein and
chlorosomes Green bacteria pigments and
bacteriochloro
antennae
phyll
endospore
• Beberapa bakteri, seperti Clostridium
botulinum, membentuk spora yang sangat
tahan terhadap kekeringan, suhu tinggi
lingkungan yang tidak menguntungkan
lainnya.
Form inside of
vegetative cells
(hence “endo”).
Endospores

Characteristic of
many soil bacteria,
e.g., Bacillus spp.
& Clostridium spp.

Highly resistant to
heat, U.V.,
desiccation, etc.
Rod-Shaped Bacteria
Spherical Bacteria
Spirochete:
Borrelia burgdorferi
Spiral-Shaped Bacteria

Anda mungkin juga menyukai