TERUMBU
KARANG Oleh
Kelompok 2 :
Sukarno dkk (1981) menjelaskan, terumbu karang merupakan ekosistem khas perairan tropis
yang memiliki diversifikasi taksonomik dan produktifitas yang tinggi, serta bernilai estetika yang
tinggi.
lingkungan hidup, terumbu karang mempunyai fungsi untuk menjadi tempat tinggal, tempat
berlindung dan berkembang biota di dalamnya. Jadi dapat dikatakn bahwa Indonesia merupakan
wilayah yang cocok untuk terumbu karang.
Klasifikasi
TERUMBU
KARANG
Menurut Veron (2000), karang diklasifikasikan sebagai
berikut:
Kingdom : Animalia
Filum : Cnidaria
Klas: Anthozoa
Ordo: Scleractinia
Famili : Astrocoiniidae
- habitat terumbu
karang
Menurut KKP Habitat Terumbu karang pada umumnya hidup di pinggir pantai atau
daerah yang masih terkena cahaya matahari kurang lebih 50 m di bawah permukaan
laut. Beberapa tipe terumbu karang dapat hidup jauh di dalam laut dan tidak
memerlukan cahaya, namun terumbu karang tersebut tidak bersimbiosis dengan
zooxanhellae dan tidak membentuk karang
Ekosistem terumbu karang sebagian besar terdapat di perairan tropis, sangat sensitif
terhadap perubahan lingkungan hidupnya terutama suhu, salinitas, sedimentasi,
Eutrofikasi dan memerlukan kualitas perairan alami (pristine).
Demikian halnya dengan perubahan suhu lingkungan akibat pemanasan global yang
melanda perairan tropis pada tahun 1998 telah menyebabkan pemutihan karang (coral
bleaching) yang diikuti dengan kematian massal mencapai 90-95%. Selama peristiwa
pemutihan tersebut, rata-rata suhu permukaan air di perairan Indonesia adalah 2-3 °C di
atas suhu normal..
Di Indonesia sendiri habitat terumbu karang terbesar berada di wilayah Sulawesi Selatan
(445.834,24), Maluku (399.864,77), Sulawesi Tenggara (317.873,33). Dan table data
penyebaran terumbu karang di Indonesia sebagai berikut :
Sebaran
terumbu karang
Menurut Nabil (2019), sebaran terumbu karang di Indonesia merupakan
salah satu yang terkaya di dunia dengan luas mencapai 60.000 km2. Di
Indonesia, terumbu karang tersebar pada kawasan perairan pulau kecil hingga
pulau – pulau besar mulai dari wilayah barat Sumatera, Kepulauan Riau, Bali,
Lombok, Sulawesi hingga Maluku. Sebagai salah satu ekosistem di wilayah
pesisir dan juga tersebar di kawasan pulau-pulau kecil, terumbu karang
berfungsi sebagai tempat pemijahan (spawning ground), daerah asuhan
(nursery ground) dan tempat mencari makan (feeding ground) oleh
kebanyakan ikan. Berdasarkan hal tersebut ekosistem terumbu karang dapat
menyebabkan tingginya produktivitas perikanan (ikan-ikan karang) yang
memiliki nilai ekonomi tinggi, dapat dimanfaatkan sebagai bahan dasar
konstruksi dan sebagai objek kegiatan wisata bahari.
KONDISI TERUBU KARANG DI
INDONESIA
Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) melalui Pusat Penelitian Oseanografi
(P2O) menyatakan pada tahun 2018 bahwa penelitian dan pemantauan terumbu
karang terhadap 1067 site di seluruh Indonesia menunjukkan bahwa terumbu
karang dalam kategori jelek sebanyak 386 site (36.18%), kategori cukup sebanyak
366 site (34.3%), kategori baik sebanyak 245 site (22.96%) dan kategori sangat
baik sebesar 70 site (6.56%). Secara umum, terumbu karang dalam kategori baik
dan cukup mengalami tren penurunan, namun sebaliknya kategori sangat baik
dan jelek mengalami peningkatan apabila dibandingkan dengan tahun
sebelumnya. Untuk mengungkap status kondisi terumbu karang saat ini akan di
sampaikan pada Diskusi Publik tentang Potensi Stok Terumbu
Pentingnya Konservasi
Terumbu Karang
1. Ekosistem terumbu karang merupakan ekosistem yang sangat penting bagi perairan dan menjadi habitat bagi
ikan dan biota laut lainnya. Banyaknya manfaat dan tingginya produktifitas yang terjadi pada ekosistem terumbu
karang menyebabkan terjadinya pemanfaatan yang cukup besar di wilayah pesisir dan laut.
2. Terumbu karang dapat bermanfaat sebagai pelindung bagi ekosistem yang ada disekitarnya, misalnya pada
ekosistem fungsi hutan bakau, dan juga melindungi pantai dan daerah pesisir dari ombak besar. Terumbu
karang dapat memperkecil energi ombak yang menuju ke daratan yang dapat menyebabkan abrasi pantai dan
kerusakan sekitarnya.
3. Terumbu karang telah diidentifikasi memiliki nilai konservasi yang tinggi seperti hutan hujan karena keragaman
biologisnya, secara estetika menarik, dan memiliki fungsi sebagai cadangan keanekaragaman genetika
4. .Rendahnya tingkat pengetahuan masyarakat terhadap pentingnya keberadaan terumbu karang dan kurangnya
pengawasan pada kegiatan yang bersifat destruktif pada terumbu karang menyebabkan laju kerusakan terumbu
karang semakin cepat.
5. Secara alamiah ekosistem terumbu karang terus melakukan proses tumbuh dan beregenerasi sehingga mampu
mempertahankan keberlangsungan ekosistemnya. Namun, semakin besar tekanan yang menyebabkan
semakin meningkatnya degradasi terumbu karang, maka pada titik tertentu kemampuan tumbuh dan regenerasi
terumbu karang tidak akan mampu mengimbangi tingkat kerusakan sehingga lambat laun terumbu karang akan
punah.
Tujuan KONSERVASI termbu karang
Mecegah berkurangya spesies ikan di laut
Dengan di adanya konservasi terumbu karang berdampak terhadap kelestarian biota yang hidup di
laut. Dengan adanya terumbu karang yang baik maka juga berdampak secara langsung kepada
masyarakat pesisir. mengingat bahwa pencarian masyarakat pesisir adalah memanfaatkan sumberdaya
laut di daerah pesisir. Hilangnya hewan-hewan di laut yang memiliki nilai ekonomis akan menurukan
pendapatan nelayan.
Mencegah Abrasi
Pencegahan abrasi juga dapat dilakukan dengan pemeliharaan terumbu karang. Seperti kita
ketahui bahwa terumbu karang memiliki fungsi sebagai pemecah gelombang. Dengan begitu,
apabila ekosistem terumbu karang diperbaiki maka dapat meminimalisir terjadinya abrasi
Lanjutan
Menarik perhatian Turis Lokal maupun Manca Negara (Pariwisata)
Dengan terumbu karang yang sangat baik secara tidak langung akan menarik minat masyarakat
untuk mengunjungi tempat tersebut. Pada tahun 2000 peneliti menemukan bahwa sejumlah besar
turis wisata bahwah air di Maldiva mengutarakan kekecewaan mereka atas kerusakan terumbu
karang. Akibatnya, mereka tidak mau menyelam di tempat itu lagi. Hal ini menyebabkan
kerugian di bidang pariwisata pada tahun selanjutnya sebesar 3 juta dolar AS
MANFAAT TERUMBU KARANG